Salam sejahtera di dalam Kasih Tuhan
Yesus Kristus.
Yeremia 7:16-18
7:16 "Tetapi engkau, janganlah berdoa untuk
bangsa ini, janganlah sampaikan seruan permohonan dan doa untuk mereka, dan
janganlah desak Aku, sebab Aku tidak akan mendengarkan engkau.
7:17 Tiadakah engkau melihat apa yang dilakukan
mereka di kota-kota Yehuda dan di jalan-jalan Yerusalem?
7:18 Anak-anak memungut kayu bakar, bapa-bapa
menyalakan api dan perempuan-perempuan meremas adonan untuk membuat penganan
persembahan bagi ratu sorga, dan orang mempersembahkan korban curahan kepada
allah lain dengan maksud menyakiti hati-Ku.
Sebagaimana kita sudah ikuti
sebelumnya, ada 3 tempat dalam kitab nabi Yeremia ini Tuhan sampai melarang
hamba Tuhan untuk berdoa, “jangan engkau mendoakan mereka, Aku tidak akan mendengar” apalagi mau
menjawab. Begitu kerasnya Tuhan menghadapi ulah umat Tuhan. Dan begitu kepala
batunya umat Tuhan sehingga Tuhan tidak mau mendengar siapapun yang menaikan
doa syafaat. Bahkan dalam kitab Yehezkiel sampai disebut 3 pribadi, walaupun 3
pribadi itu berdoa untuk Israel tetapi Tuhan hanya menyelamatkan mereka
bertiga, yaitu Nuh, Ayub dan Daniel.
Yehezkiel 14:14
14:14 biarpun di tengah-tengahnya berada ketiga orang ini, yaitu Nuh,
Daniel dan Ayub, mereka akan menyelamatkan hanya nyawanya sendiri karena
kebenaran mereka, demikianlah firman Tuhan ALLAH.
Dengan kita melihat ayat 16 ini,
ternyata kerja sama seorang hamba Tuhan dengan Tuhan itu sangat pegang peranan
dan Tuhan tidak hanya melihat dengan sebelah mata jika ada hamba Tuhan atau
pemimpin yang ada di tengah-tengah umat Tuhan, karena dia memang utusan Tuhan.
Jadi peran atau kerjasama antara pemimpin atau hamba Tuhan dengan Tuhan itu
sangat Tuhan hargai. Doanya Tuhan dengarkan. Tetapi di Yeremia 7:16 dan 11:14
serta 14:11, doa hamba Tuhan itu bukannya tidak mau didengar oleh Tuhan tetapi
Tuhan sendiri mengatakan tidak usah kau berdoa, jangan doakan lagi mereka.
Yeremia
7:16; 11:14; 14:11
7:16 "Tetapi engkau, janganlah berdoa untuk
bangsa ini, janganlah sampaikan seruan permohonan dan doa untuk mereka, dan
janganlah desak Aku, sebab Aku tidak akan mendengarkan engkau.
14:11 TUHAN berfirman kepadaku: "Janganlah engkau
berdoa untuk kebaikan bangsa ini!
11:14 Adapun engkau, janganlah engkau berdoa untuk
bangsa ini dan janganlah naikkan permohonan dan doa untuk mereka, sebab Aku
tidak akan mendengarkan pada waktu mereka berseru kepada-Ku karena malapetaka
mereka.
Ini peran seorang pemimpin dalam
kehidupan orang Israel. Itu sangat memegang peran selamat tidaknya umat Tuhan,
ditolong tidaknya umat Tuhan itu ada di dalam nafas hamba Tuhan. Itu sebabnya
jika saudara menghargai ketetapan Firman dan ditopang oleh doa dari pada hamba
Tuhan, dengan kata lain saudara juga menghargai keberadaan hamba Tuhan yang
mendoakan saudara, maka Tuhan tidak menutup mata, Tuhan sangat-sangat
mempedulikan.
1 Timotius 4:16
4:16 Awasilah dirimu sendiri dan awasilah ajaranmu. Bertekunlah dalam
semuanya itu, karena dengan berbuat demikian engkau akan menyelamatkan dirimu
dan semua orang yang mendengar engkau.
Ini bagi saya lebih dahulu. Apakah
saya sebagai pemimpin ada dalam kategori yang pas dengan kehendak Tuhan atau
tidak. Sebab kenyataan dalam Yeremia pasal 1,2,3,4,5,6 justru pemimpin-pemimpin
yang banyak membuat kesalahan. Yang menyeleweng itu pemimpin. Tetapi ada pemimpin
yang tidak menyeleweng, dalam hal ini adalah Yeremia.
Olehnya kita lihat bahwa doa
penyahutan seorang pemimpin yang hidupnya terpergantung kepada Tuhan, atau
berharap dan bersandar kepada Tuhan, itu diperhitungkan oleh Tuhan. Ini yang
perlu kita renungkan pada sore menjelang malam ini. Lebih dahulu untuk saya,
apakah saya sebagai pemimpin berharap dan bersandar kepada Tuhan? Yang berharap
dan bersandar kepada Tuhan itulah Yeremia-Yeremia dan Yehezkiel-Yehezkiel akhir
zaman. Kalau ini ada maka doa penyahutannya didengar dan dijawab oleh Tuhan.
Itu janji dari Firman Tuhan. Seorang pemimpin jika dia punya pelayanan dan
lihat oleh umat bahwa dia berpengharapan kepada Tuhan, dia meletakkan imannya kepada Tuhan maka ini yang
Alkitab katakan perlu diteladani.
Tuhan hadang Yeremia untuk tidak
berdoa.
Yeremia
7:16
7:16 "Tetapi engkau, janganlah berdoa untuk
bangsa ini, janganlah sampaikan seruan permohonan dan doa untuk mereka, dan
janganlah desak Aku, sebab Aku tidak akan mendengarkan engkau.
Parah kalau sudah tidak ada doa
penyahutan dari seorang utusan Tuhan. Bahasa kasarnya ini sudah nuansa kutuk
bagi jemaat. Sebab Tuhan tidak mau lagi menengok dan mendengar. Bagi kita
semua, jemaat jangan sampai seperti ini, tidak ada yang mendoakan anda karena
anda melakukan perbuatan seperti yang ada di dalam Firman Allah itu sendiri,
ada penolakan terhadap Firman itulah penyebabnya. Dan tidak mau berpegang pada
ketetapan-ketetapan Tuhan, itu nomor dua. Dan mereka juga sudah disesatkan oleh
dewa-dewa kebohongan.
Yeremia
11:14
11:14 Adapun engkau, janganlah engkau berdoa untuk
bangsa ini dan janganlah naikkan permohonan dan doa untuk mereka, sebab Aku
tidak akan mendengarkan pada waktu mereka berseru kepada-Ku karena malapetaka
mereka.
Di sini mereka sudah ditimpa
malapetaka, kalau pasal 7 tadi belum. Kasihan orang ini sudah ditimpa
malapetaka kemudian Tuhan katakan “jangan doakan dia!”. Jadi rasa-rasa
sendirilah dirimu. Mungkin secara kasat mata hamba Tuhan itu melangkah datang
mendoakan saudara, tetapi itu tinggal formalitas yang dilihat karena memang
Tuhan tidak mau mendengar lagi doanya, Tuhan izinkan malapetaka menerjang
kehidupan itu.
Kepada jemaat ini peringatan. Jangan
tunggu kena malapetaka, sudah perih dan pedis, kemudian dilarang lagi hamba
Tuhan untuk berdoa. Bukan siapa yang melarang tetapi Tuhan. Banyak hal yang
kita tidak sadari, mungkin ketika kita memanggil hamba Tuhan untuk berdoa,
banyak faktor yang menjadi penyebab tidak ada doa yang disampaikan oleh hamba
Tuhan.
Yeremia
14:11
14:11 TUHAN berfirman kepadaku: "Janganlah engkau
berdoa untuk kebaikan bangsa ini!
Jangan berdoa untuk kebaikan bangsa
ini, berarti berdoa untuk apa?
Yeremia dapat dikatakan tinggal
sebatangkara. Karena apa? Sebab imam-imam dan nabi-nabi yang lain sudah tidak
bicara kebenaran Firman. Yang anehnya itu yang disuka oleh jemaat. Jika yang
saudara suka adalah Firman yang keluar dari mulut pelayan Tuhan yang
menyimpang, maka orang seperti itulah yang jangan didoakan. Memang Tuhan
katakan jangan didoakan, tetapi secara formalitas kami berdoa. Kalau dalam
Yeremia 7:16 Tuhan katakan “jangan desak Aku” berarti ada doa yang dinaikkan oleh Yeremia. Sampai Yeremia
mengatakan “aduh Tuhan!”. Coba saudara lihat, bagaimana hal-hal yang terjadi
dalam perjalanan hidup kita gereja Tuhan, jangan sampai kena yang seperti ini.
Yeremia
14:11,13
14:11 TUHAN berfirman kepadaku: "Janganlah engkau
berdoa untuk kebaikan bangsa ini!
14:13 Lalu aku berkata: "Aduh, Tuhan ALLAH!
Bukankah para nabi telah berkata kepada mereka: Kamu tidak akan mengalami
perang, dan kelaparan tidak akan menimpa kamu, tetapi Aku akan memberikan
kepada kamu damai sejahtera yang mantap di tempat ini!"
Yeremia angkat kebohongan nabi-nabi
yang lain. Sebab tergambar di mata Yeremia bencana yang akan dialami umat Tuhan karena ulah pelayan yang
tidak benar. Akhir zaman ini bapak, akhir zaman ini ibu, akhir zaman ini anak
muda remaja, kita ada pada pemuncakan perkerjaan iblis ini. Jadi jangan sampai
salah saudara ditangani. Jangan sampai saudara salah membawa diri saudara. Saya
bicara ini dalam nama Yesus untuk diriku, sekaligus koreksi bagi saya agar saya
memposisikan diri seperti kesungguhan Yeremia.
Demikian juga Yehezkiel, ketika Tuhan
menggambarkan hukuman terhadap bangsa Israel, Yehezkiel sampai berkata “aduh
Tuhan”. Yeremia sampai 2 kali berkata “aduh Tuhan”. Pertama kali sampai dia
mengatakan “aduh dinding jantungku” ketika Tuhan memaparkan bagaimana mau
menghukum dunia. Ini pergumulan Yeremia dan ini pergumulan kami hamba Tuhan.
Sebab kasihan kalau doa penyahutan sudah tidak mujarab kepada pribadi A dan pribadi
B. Yang lain diizinkan Tuhan untuk didoakan dan dinikmati oleh anak Tuhan itu.
Tetapi kenapa anak Tuhan yang lain tidak menikmati. Hamba Tuhan bertanggung
jawab mengunjuk-unjuk, menimang-nimang dan menggoyang-goyang sidang jemaat di
depan Tuhan agar dia tidak tertidur. Dan hamba Tuhan juga jangan tertidur.
Ibrani
13:17
13:17 Taatilah pemimpin-pemimpinmu dan tunduklah
kepada mereka, sebab mereka berjaga-jaga atas jiwamu, sebagai orang-orang yang
harus bertanggung jawab atasnya. Dengan jalan itu mereka akan melakukannya
dengan gembira, bukan dengan keluh kesah, sebab hal itu tidak akan membawa
keuntungan bagimu.
Ini tugas hamba Tuhan yang memberi
penyahutan kepada Tuhan. Pemimpin di dalam bahasa Ibraninya adalah dari kata Nagiyed. Di sini kita melihat penjelasan bagaimana pempimpin itu.
Pengertian yang pertama:
1. Memberi penerangan. Berarti dia hidup dalam terang sehingga menerangi
orang lain.
Kisah Para Rasul 13:47
13:47
Sebab inilah yang diperintahkan kepada kami: Aku telah menentukan engkau
menjadi terang bagi bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah, supaya engkau
membawa keselamatan sampai ke ujung bumi."
Jadi pemimpin itu sekaligus memberikan penerangan. Dan
pemimpin seperti ini yang doanya dijawab. Serta kepada pemimpin seperti ini
juga yang Tuhan katakan “jangan doakan lagi mereka!”.
Dikatakan bagi bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah. Jadi
orientasi kerjanya ada di tengah-tengah kita bangsa kafir. Jadi berbahagia
kalau ada hamba Tuhan yang bisa memberikan penerangan kepada saudara, berarti
bisa menerangi saudara. Ini yang dituntut Tuhan kepada rasul Paulus. Sehingga
ketika Paulus mengulang kedua kali menceritakan pertobatannya, di sana lebih
tandas dia berbicara.
Kisah Para Rasul 22:14
22:14
Lalu katanya: Allah nenek moyang kita telah menetapkan engkau untuk mengetahui
kehendak-Nya, untuk melihat Yang Benar dan untuk mendengar suara yang keluar
dari mulut-Nya.
Dapatkah saya dan saudara berkata “saya sudah ditetapkan oleh
Tuhan”? Jika sudah ditetapkan oleh Tuhan maka ada bukti, ada cirinya.
Kisah Para Rasul 22:15-16
22:15
Sebab engkau harus menjadi saksi-Nya terhadap semua orang tentang apa yang
kaulihat dan yang kaudengar.
22:16
Dan sekarang, mengapa engkau masih ragu-ragu? Bangunlah, berilah dirimu
dibaptis dan dosa-dosamu disucikan sambil berseru kepada nama Tuhan!
Dia ceritakan sendiri tentang pertobatannya dalam Kisah Para
Rasul pasal 9. Dia ceritakan waktu itu dia bingung dan ragu. Kemudian Tuhan
suruh dia bangun dan memberi diri dibaptis, artinya satu dalam kematian dan
kebangkitan Yesus. Dan dosa-dosanya disucikan sambil berseru kepada nama Tuhan.
Jadi memberi penerangan dan menerangi adalah tugas kami hamba
Tuhan. Karena apa? Sebab Tuhan itu adalah terang yang abadi. Dan kalau Tuhan
mengatakan “Aku adalah terang yang abadi” itu dapat memotivasi pikiran saya,
pikiran kami hamba Tuhan, agar kami juga bukan hanya terang temporer, hanya
sewaktu-waktu, hanya insidentil, hanya sesaat, tetapi harus menjadi terang yang
abadi.
Yesaya 60:19-20
60:19
Bagimu matahari tidak lagi menjadi penerang pada siang hari dan cahaya bulan
tidak lagi memberi terang pada malam hari, tetapi TUHAN akan menjadi
penerang abadi bagimu dan Allahmu akan menjadi keagunganmu.
60:20
Bagimu akan ada matahari yang tidak pernah terbenam dan bulan yang tidak surut,
sebab TUHAN akan menjadi penerang abadi bagimu, dan hari-hari
perkabunganmu akan berakhir.
Kalau saya juga mau menjadi penerang abadi maka saya harus
bersekutu erat dengan Tuhan. Jadi seorang pemimpin memberikan penerangan kepada
umat Tuhan jangan hanya insidentil, jangan hanya sewaktu-waktu, jangan seperti
ketika turun hujan maka jamur muncul.
Tuhan tolong kami hamba-hamba Tuhan supaya kami dikondisikan
dan diposisikan oleh Tuhan supaya penyahutan kami kepada Tuhan jangan asal dan
pasti diterima oleh Tuhan. Yeremia benar, tetapi Tuhan sendiri yang sudah
melarang. Bukan Yeremia yang salah, yang salah yang didoakan itu, Tuhan tidak
mau tahu lagi dengan mereka bahkan Tuhan sudah menjatuhkan hukuman bagi mereka!
Jika saya diperhadapkan dengan orang yang mau didoakan maka nurani
saya mengatakan “jangan-jangan memang orang ini sudah dikutuk oleh Tuhan”
tetapi saya tetap serius berdoa.
Itu sebabnya akhir zaman ini kami harus menjadi seorang
pemimpin yang memberikan penerangan.
2. Memberi bimbingan atau membimbing. Apakah itu tugas awal, tugas
pertengahan atau sudah tugas yang terakhir. Kalau itu tugas kami dan jemaat
memahami bahwa anda menyerahkan diri untuk digembalakan maka relakan dirimu
untuk dibimbing dari awal. Coba lihat bagaimana awalnya sampai akhir/finish.
Gereja dibangun mulai dari Kisah Para Rasul sampai Wahyu.
Kisah Para Rasul ini 28 pasal menceritakan pembangunan Tubuh Kristus. Matius juga
28 pasal menceritakan Yesus sebagai Kepala, Dia Mempelai Laki-laki Sorga, Dia
adalah Raja. Injil Matius, Markus, Lukas dan Yohanes menceritakan Yesus sebagai
Kepala. Kisah Para Rasul sampai kitab Wahyu menceritakan gereja sebagai tubuh.
Hal ini harus saya pahami. Kita semua yang
berada di sini lewat bimbingan hamba Tuhan akan dikondisikan
menjadi Tubuh Kristus untuk menerima Yesus Mempelai Laki-laki Sorga. Bukan
sekedar slogan, sebab semua orang Kristen mengatakan “saya juga Tubuh Kristus”
tetapi apakah betul? Jangan hanya sampai pada slogan.
Kisah Para Rasul 8:31
8:31
Jawabnya: "Bagaimanakah aku dapat mengerti, kalau tidak ada yang
membimbing aku?" Lalu ia meminta Filipus naik dan duduk di sampingnya.
Percakapan ini sementara kereta kuda berjalan dan Filipus
sambil berlari-lari berbicara dengan sida-sida ini.
Kisah Para Rasul 8:30-31
8:30
Filipus segera ke situ dan mendengar sida-sida itu sedang membaca kitab nabi
Yesaya. Kata Filipus: "Mengertikah tuan apa yang tuan baca itu?"
8:31
Jawabnya: "Bagaimanakah aku dapat mengerti, kalau tidak ada yang
membimbing aku?" Lalu ia meminta Filipus naik dan duduk di sampingnya.
Sida-sida ini bukan orang bodoh, dia orang pandai sebab dia bendahara kerajaan Etiopia, seorang cendekia.
Tetapi untuk mengerti Firman Tuhan bukan karena logikanya, harus datang dari hikmat
Allah. Ternyata perlu ada pembimbing. Langkah awal saja perlu dibimbing,
apalagi kelanjutannya. Dan yang membimbing ini harus mengerti dasar-dasar iman
percaya.
Kisah Para Rasul 8:32-36
8:32 Nas
yang dibacanya itu berbunyi seperti berikut: Seperti seekor domba Ia dibawa ke
pembantaian; dan seperti anak domba yang kelu di depan orang yang menggunting
bulunya, demikianlah Ia tidak membuka mulut-Nya.
8:33
Dalam kehinaan-Nya berlangsunglah hukuman-Nya; siapakah yang akan
menceriterakan asal usul-Nya? Sebab nyawa-Nya diambil dari bumi.
8:34
Maka kata sida-sida itu kepada Filipus: "Aku bertanya kepadamu, tentang
siapakah nabi berkata demikian? Tentang dirinya sendiri atau tentang orang
lain?"
8:35
Maka mulailah Filipus berbicara dan bertolak dari nas itu ia memberitakan Injil
Yesus kepadanya.
8:36
Mereka melanjutkan perjalanan mereka, dan tiba di suatu tempat yang ada air.
Lalu kata sida-sida itu: "Lihat, di situ ada air; apakah halangannya, jika
aku dibaptis?"
Ini bimbingan awal menghentar sampai orang itu masuk dalam
baptisan air, mati sertaNya, bangkit sertaNya. Bimbingan awal ini penting,
karena itu dasar untuk kita mencapai kita dibimbing agar masuk pada kesempurnaan, duduk
menjadi Mempelai di Mahligai, duduk di pelaminan. Itulah tugas pemimpin.
Roma 6:4
6:4
Dengan demikian kita telah dikuburkan bersama-sama dengan Dia oleh baptisan
dalam kematian, supaya, sama seperti Kristus telah dibangkitkan dari antara
orang mati oleh kemuliaan Bapa, demikian juga kita akan hidup dalam hidup yang
baru.
Makanya baptisan itu pengkuburan. Tidak ada orang dikubur
sambil duduk. Kalau ada jenasah ditemukan duduk itu umumnya penganiayaan, itu
pembunuhan. Tetapi penguburan normal, maka keluarga, sobat kenalan bahkan
masyarakat sekampung sama-sama membawanya ke pekuburan dan dibaringkan dengan
normal.
Inilah bimbingan awal dan itu tanggung jawab seorang
pemimpin. Jadi kami harus membimbing umat Tuhan itu masuk pada dasar, karena
dia mau dibangun menjadi bangunan dan dasarnya mesti kuat.
Kisah Para Rasul 8:31
8:31
Jawabnya: "Bagaimanakah aku dapat mengerti, kalau tidak ada yang
membimbing aku?" Lalu ia meminta Filipus naik dan duduk di sampingnya.
Di sini pembimbing naik ke atas kereta bersama dengan yang
dibimbing. Ini dasar, kita lihat akhir tujuannya:
Roma 16:26
16:26
tetapi yang sekarang telah dinyatakan dan yang menurut perintah Allah yang
abadi, telah diberitakan oleh kitab-kitab para nabi kepada segala bangsa untuk
membimbing mereka kepada ketaatan iman --
Ini kesempurnaan. Ini ujung tugas kami sebagai pemimpin. Jadi
bukan hanya sekedar memimpin upacara ibadah. Boleh-boleh saja, tetapi nilainya
ke mana, tujuannya ke mana, jangan cuma membias, tidak jelas sasaran, tidak
jelas apa yang kita tuju. Nanti seperti orang yang memanah, ada sasaran tetapi
salah sasaran. Kalau pemanah salah sasaran maka dia tidak dapat poin. Tetapi
kalau bahasa Alkitab, salah sasaran itu adalah harmatia dan itu dosa! Makanya jangan salah sasaran, jangan salah
arah. Kami bertanggung jawab untuk memberi arah.
Arah atau sasaran itu harus jelas bagi kami, agar sidang
jemaat juga mengerti bahwa itu tanggung jawab kami hamba-hamba Tuhan. Itu perlu
kita renungkan kembali dalam perjalanan akhir zaman ini. Karena kami penunjuk
arah lewat Firman yang kami sampaikan. Kami hamba Tuhan bukan calo,
teriak-teriak di terminal “Tentena, Tentena” penumpang sudah naik ke Tentena
tetapi dia tetap di terminal dan tidak pernah sampai di Tentena. Tetapi banyak
pendeta menjadi calo, teriak sorga sorga tetapi dia sendiri tidak tahu
bagaimana mau ke sorga. Itu sebabnya kami harus menjadi tanda penunjuk arah. Arahnya
mau ke mana? Roma 16:26 tadi, sehingga umat
Tuhan itu taat, imannya benar dan sempurna.
Efesus 4:13
4:13
sampai kita semua telah mencapai kesatuan iman dan pengetahuan yang benar
tentang Anak Allah, kedewasaan penuh, dan tingkat pertumbuhan yang sesuai
dengan kepenuhan Kristus,
Efesus 4:13 (Terjemahan Lama)
4:13
sehingga kita sekalian sampai kepada persatuan iman dan makrifat Anak Allah,
dan menjadi orang yang sudah akil balig, sehingga bertambah-tambah sempurna
sama dengan Kristus,
Kalau disebut akil balig berarti sudah siap untuk menikah.
Siapa yang bertanggung jawab di sini? Pemimpin. Dia harus meletakkan dasar yang
kuat dan oleh pertolongan Tuhan dia akan membimbing saudara sampai kepada
kesempurnaan iman, bertemu dengan Yesus Mempelai Laki-laki Sorga. Apalagi yang
kurang, apalagi yang salah? Ini yang Tuhan mau buat, ini yang Tuhan mau lakukan
kepada kita gereja Tuhan. Kami hamba Tuhan bertanggung jawab, satukah jiwa,
duakah jiwa, yang Tuhan lihat kita punya tanggung jawab. Saya katakan, saya mau
Tuhan, saya siap membimbing sampai garis akhir. Mohon
Tuhan berikan kemampuan ajaib.
3. Pengertian yang ketiga ini adalah tantangan paling berat bagi kami hamba
Tuhan apalagi bagi saya, sebab saya didatangi oleh hamba-hamba Tuhan. Pengertian
yang ketiga, pemimpin itu berjalan selalu di depan (teladan).
Inilah pekerjaan yang paling berat dari seorang pemimpin
sebab dia adalah gembala domba harus berjalan di depan. Kalau gembala bebek dia
jalan di belakang dengan tongkat. Fungsi gembala ini berjalan di depan, berarti
dia harus menjadi teladan. Keteladannya itu dari seluruh ruas jalan, dari awal
sampai akhir.
Ibrani 13:7
13:7
Ingatlah akan pemimpin-pemimpin kamu, yang telah menyampaikan firman Allah
kepadamu. Perhatikanlah akhir hidup mereka dan contohlah iman mereka.
Rasul Paulus tidak pernah gentar untuk mengedepankan dirinya
“teladanilah aku seperti aku meneladani Kristus”.
I Korintus 11:1; 4:16
11:1
Jadilah pengikutku, sama seperti aku juga menjadi pengikut Kristus.
4:16 Sebab
itu aku menasihatkan kamu: turutilah teladanku!
Filipi 3:17
3:17
Saudara-saudara, ikutilah teladanku dan perhatikanlah mereka, yang hidup sama
seperti kami yang menjadi teladanmu.
Semua ditekankan oleh rasul Paulus bukan karena maunya tetapi
itu adalah pekerjaan Roh Kudus dalam dirinya sehingga dia selalu berjalan di
depan, walaupun rasul Paulus tidak memiliki jabatan gembala. Dia adalah rasul,
guru dan penginjil. Cuma kami bisa mengambil suatu keteladan sebab dalam
pelayanannya menunjukkan bahwa benar-benar dia bisa memberikan keteladanan
bukan hanya kepada domba-domba tetapi juga kepada rekan hamba Tuhan.
Jadi berjalan di depan atau teladan ini adalah suatu tanggung
jawab yang tidak bisa kami elakkan, kami harus menjadi teladan. Jika dia
berbuat dosa, dia berbuat kesalahan, lalu minta ampun maka Tuhan akan
mengampuni. Kalau terus menerus berbuat dosa dan memang Tuhan ampuni, tetapi
berarti dia tidak bisa menjadi teladan kalau terus menerus begitu, apanya yang
mau diteladani! Minggu ini berbuat dosa, minggu depannya berbuat dosa, minggu
berikut berbuat lagi. Memang Tuhan ampuni dosa kalau dia mengaku, tetapi
keteladanan sudah tidak ada. Apalagi kalau disengaja.
Bukan hanya seperti singa di mimbar baru diteladani, tetapi
kalau ada keteladanan. Kalau bicara keteladanan dihubungkan dengan persoalan
iman. Awalnya iman, kemudian dalam ruas jalannya sampai garis akhir. Ini tugas
yang tidak boleh diabaikan oleh seorang pemimpin.
Bagaimana sikap umat Tuhan terhadap
pemimpin seperti ini? Kalau Tuhan memberikan kasih karunia kepada kita dan kita
ada dalam kepemimpinan pemimpin seperti ini, apa yang harus kita buat?
1. Doakan pemimpin
Efesus 6:18-19
6:18
dalam segala doa dan permohonan. Berdoalah setiap waktu di dalam Roh dan
berjaga-jagalah di dalam doamu itu dengan permohonan yang tak putus-putusnya
untuk segala orang Kudus,
6:19
juga untuk aku, supaya kepadaku, jika aku membuka mulutku, dikaruniakan
perkataan yang benar, agar dengan keberanian aku memberitakan rahasia Injil,
Jadi jemaat yang membutuhkan pembukaan rahasia Firman, jemaat
itu pasti mendoakan gembalanya. Sebab apa? Kalau memberitakan Injil maka musuh
datang dari luar. Tetapi kalau memberitakan pembukaan rahasia Firman, rahasia
injil, musuh itu bukan hanya dari luar tetapi juga dari dalam. Yang dari luar
itu orang yang tidak mau menerima Yesus sebagai Tuhan dan dari dalam orang yang
tidak mau menerima pembukaan Firman. Makanya supaya ada roh keberanian harus
ditopang di dalam doa.
Jadi untuk memberitakan rahasia Firman seperti ini musuh
muncul dari dalam. Lihat yang terjadi di berapa
tempat, di mana
orang percaya yang datang mengepung. Karena kami memberitakan pembukaan rahasia
Allah kepada gereja yang belum mengerti, supaya dibawa pada kesempurnaan. Iblis
mengamuk, dia gunakan orang di dalam. Yang sebenarnya dia menjadi sasaran Tuhan,
Tuhan ingin menolong dia. Tetapi karena dia salah interprestasi maka dia dipakai
iblis untuk mengamuk. Itu sebabnya butuh keberanian karena menghadapi musuh
yang paling bengis yaitu yang dari dalam.
2. Jika dikorek seperti ini jangan sampai saudara salah. Masakan pemimpin ini
saja yang diberikan tanggung jawab, bagaimana dengan yang dipimpin.
II Timotius 3:13
3:13
sedangkan orang jahat dan penipu akan bertambah jahat, mereka menyesatkan dan
disesatkan.
Apakah menghadapi orang seperti ini kita tidak butuh
pemimpin? Sudah menyesatkan kemudian disesatkan lagi. Orang yang sudah gelap
tambah gelap lagi. Apakah orang seperti ini tidak perlu pemimpin?
II Timotius 3:14
3:14
Tetapi hendaklah engkau tetap berpegang pada kebenaran yang telah engkau terima
dan engkau yakini, dengan selalu mengingat orang yang telah mengajarkannya
kepadamu.
Ingat hamba Tuhan ini, minimal dalam doa. Saya berbahagia memiliki Tuhan dan Tuhan percayakan jiwa yang
mendoakan gembalanya sehingga pembukaan rahasia firman mengalir. Itu bukan
karena saya tetapi karena jemaat, tujuan Tuhan adalah jemaat, bukan saya. Kalau
saya katakan saya mengasihi saudara, ada Yesus yang lebih mengasihimu. Sehingga
dia gunakan mulut pemimpin untuk menuntun kita dijalan mencapai iman yang
sempurna. Ini yang Tuhan rindukan dalam kehidupan kita. Saudara dan saya, kita
beribadah bukan menggelar upacara tetapi di sini kita sedang dibentuk oleh
Tuhan untuk diisi karakter Ilahi sehingga saudara nanti berbahagia duduk
bersanding dengan Yesus.
Ada seorang kekasih mendapat penyataan Allah, Yesus datang
dan berkata “kalau engkau masuk sorga, apa yang pertama engkau lakukan”. Anak
Tuhan ini berkata “saya akan pergi kepada gembalaku. Lalu saya bersama
gembalaku akan pergi kepada orang yang mensponsori gembalaku sehingga dia
datang di negeriku”. Kalau tidak ada yang sponsori, saya dan
gembalaku akan tersungkur menyembahMu. Lalu anak Tuhan itu melihat
Yesus menganggung-angguk dan kemudian lenyap.
Yeremia
7:17,30; 11:13
7:17 Tiadakah engkau melihat apa yang dilakukan mereka
di kota-kota Yehuda dan di jalan-jalan Yerusalem?
7:30 Sungguh, orang Yehuda telah melakukan apa yang
jahat di mata-Ku, demikianlah firman TUHAN, telah menempatkan dewa-dewa mereka
yang menjijikkan di rumah yang atasnya nama-Ku diserukan ini untuk
menajiskannya.
11:13 Sebab seperti banyaknya kotamu demikian
banyaknya para allahmu, hai Yehuda, dan seperti banyaknya jalan di Yerusalem
demikian banyaknya mezbah yang kamu dirikan untuk membakar korban kepada Baal.
Apa Tuhan tidak marah, apa hati Tuhan
tidak tersinggung! Semua kota-kota sudah tidak ada yang kosong, semua diisi
dengan berhala. Jalan-jalan di Yerusalem tidak ada yang kosong, semua sudah
diisi dengan penyembahan berhala. Hebat kehancuran rohani Yehuda. Ini yang menjadi
penyebabnya Tuhan murka. Olehnya di penghujung akhir zaman ini, kita berada
pada era pemuncakan dosa, era pemuncakan kejahatan dan kenajisan, sehingga
sekarang kita diperhadapkan hampir-hampir tidak ada jalan yang tidak diisi
dengan kerusuhan, hampir-hampir tidak ada kota yang tidak ada selingkuh!
Kejahatan di mana-mana, narkoba di mana-mana. Apakah Tuhan akan sapu dada terus
melihat keadaan seperti ini? Dan ini tidak hanya di luar sana namun juga marak
di dalam gereja. Ini menjadi keprihatinan kita sebagai umat Tuhan sekarang ini, apalagi pemimpin.
Jika tidak ada pemimpin yang punya
kelas seperti Yeremia, habislah kita. Itu sebabnya kami hamba Tuhan harus
bergulat dan bergumul serta ditopang oleh doa sidang jemaat supaya kami bisa
sekelas dengan Yeremia. Walaupun sekarang kami belum sampai di sana, kami
berjuang untuk sampai di sana. Dan saya yakin dan percaya jika ada niat dan
ditopang oleh sidang jemaat, pasti akan membuahkan hasil.
Untuk perkara kejahatan terjadi kesepakatan yang luar biasa.
Yeremia
7:18
7:18 Anak-anak memungut kayu bakar, bapa-bapa
menyalakan api dan perempuan-perempuan meremas adonan untuk membuat penganan
persembahan bagi ratu sorga, dan orang mempersembahkan korban curahan kepada
allah lain dengan maksud menyakiti hati-Ku.
Justru tujuan mereka membuat Tuhan
sakit hati, ini keterlaluan! Mereka kerja sama, apa yang mereka mau sembah?
Itulah ratu sorga. Anak kumpul kayu, anak ini ada hubungannya dengan kayu,
itulah kedagingan! Sekarang ini anak muda mudah dipicut oleh roh kedagingan
karena hari-hari lihat handphone, apalagi kalau kesukaannya melihat yang
aduhai! Anak-anak justru yang lebih dominan soal yang kedagingan. Bukan berarti
orang tua tidak.
Kemudian bapa menyalakan api. Bapak
ini dibakar oleh api hawa nafsu. Kemudian ibu meremas adonan. Ini bukan adonan
buat perjamuan kudus, perjamuan kudus tanpa ragi, namun ini pakai ragi. Jadi
ibu ini justru menghadirkan ragi dalam rumah tangga. Sehingga bapak, ibu dan anak melakukan perlawanan kepada Tuhan.
Anak muda jangan sifatmu kayu/daging.
II
Timotius 2:19-21
2:19 Tetapi dasar yang diletakkan Allah itu teguh dan
meterainya ialah: "Tuhan mengenal siapa kepunyaan-Nya" dan
"Setiap orang yang menyebut nama Tuhan hendaklah meninggalkan
kejahatan."
2:20 Dalam rumah yang besar bukan hanya terdapat
perabot dari emas dan perak, melainkan juga dari kayu dan tanah; yang pertama
dipakai untuk maksud yang mulia dan yang terakhir untuk maksud yang kurang
mulia.
2:21 Jika seorang menyucikan dirinya dari hal-hal yang
jahat, ia akan menjadi perabot rumah untuk maksud yang mulia, ia dikuduskan,
dipandang layak untuk dipakai tuannya dan disediakan untuk setiap pekerjaan
yang mulia.
Kalau sadar dirimu cuma kayu maka
sucikan diri supaya menjadi perkakas yang mulia. Itu untuk anak muda. Hari-hari
terakhir ini perhatikan anak muda remaja, sarana untuk mendorong anak muda
remaja, memicu anak muda remaja sehingga tidak terkendali lagi dagingnya begitu
hebat! Handphone ini sarana, kalau salah kita gunakan habislah kita.
Bapa menyalakan api, berarti bapa penuh
api hawa nafsu. Ibu meremas adonan, berarti bersentuhan langsung dengan ragi.
Ada 5 ragi dalam Alkitab, utamanya ragi Korintus itu kenajisan, ragi Galatia itu muundur. Ini yang
bahaya dalam gereja Tuhan, jangan terjadi dalam diri kita.
Kami hamba Tuhan harus mengkondiskan
diri sebagai pemimpin dan umat Tuhan topang kami dalam doa. Dan bagaimana
tanggapan saudara terhadap pelayanan kami. Kita sama-sama digarap oleh Tuhan
untuk menjadi Mempelai Wanita Tuhan.
GPT “Kristus Penebus”
Jl. Langgadopi No.4 Tentena
Kec. Pamona Puselemba, Kab. Poso, 94663
HP: 085241270477
Email: imamat_raja@yahoo.com
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar