Salam sejahtera di dalam kasih Tuhan
Yesus Kristus.
Yehezkiel 13:1-2
13:1 Kemudian datanglah firman TUHAN kepadaku:
13:2 "Hai anak manusia, bernubuatlah melawan
nabi-nabi Israel, bernubuatlah dan katakanlah kepada mereka yang bernubuat
sesuka hatinya saja: Dengarlah firman TUHAN!
Tuhan mengajar Yehezkiel untuk
melawan nabi-nabi palsu yang suka bernubuat menurut kepikiran mereka sendiri.
Tuhan mengajar Yehezkiel untuk tidak kompromi alias tidak boleh tunduk kepada
apa yang salah dan kita harus berdiri pada apa yang benar. Itu anjuran Tuhan di
sini kepada Yehezkiel. Demikian juga Yeremia, Tuhan tidak biarkan dia tunduk
kepada nabi-nabi palsu, dia harus melawan nabi-nabi palsu.
Yeremia 28:15-17
28:15 Lalu berkatalah nabi Yeremia kepada nabi
Hananya: "Dengarkanlah, hai Hananya! TUHAN tidak mengutus engkau, tetapi
engkau telah membuat bangsa ini percaya kepada dusta.
28:16 Sebab itu beginilah firman TUHAN: Sesungguhnya,
Aku menyuruh engkau pergi dari muka bumi. Tahun ini juga engkau akan mati,
sebab engkau telah mengajak murtad terhadap TUHAN."
28:17 Maka matilah nabi Hananya dalam tahun itu juga,
pada bulan yang ketujuh.
Jika kehidupan saudara dan saya
diberikan pemahaman akan kebenaran Fiman Tuhan, Tuhan memberi tahu kepada kita
untuk melawan dengan keras apa yang salah. Bukannya malah kita tunduk dengan
apa yang salah yaitu nubuatan para nabi palsu.
Jika ibadah kita dilayani oleh
nabi-nabi palsu, maka nanti akan mengarah kepada Wahyu pasal 13. Ciri nabi-nabi
palsu itu baik dari mimbar maupun di mana-mana, selalu hanya bicara soal
ekonomi. Kalau bicara rencana Tuhan untuk membangun Tubuh Kristus, itu kosong. Tetapi yang dibicarakan selalu
urusan perut untuk memakmurkan manusia. Itukan tujuan dunia, dunia memang
upayanya ke sana. Kitapun dengan dasar negara kita Pancasila, sila kelima
adalah soal keadilan dan itu menyangkut persoalan ekonomi. Jadi kalau kita
dengar dari mimbar selalu bicara kemakmuran, soal ekonomi, itu bukan tempatnya,
itu bukan mimbar dari sorga, itu bidangnya pemerintahan, ada yang harus
menangani. Itu bukan urusan kami hamba Tuhan. Itu sebabnya kalau dari belakang
mimbar selalu bicara itu, sebenarnya sadar atau tidak sadar dia sudah
menempatkan diri sebagai anggota dalam pemerintahan. Itu sudah salah.
Dalam Wahyu 13:11-18 terjadi penyembahan
palsu. Warna penyembahan atau ibadah palsu itu hanya persoalan ekonomi terus
yang dibicarakan. Dan ini nanti akan jatuh pada pelukan
antikristus. Jadi kalau
gereja Tuhan hanya bicara persoalan ekonomi, bukan menekankan persoalan yang
rohani, tentang rencana Tuhan/ pembangunan tubuh Kristus, inilah orang yang nanti akan digenggam oleh
antikristus.
Kita bicara soal kepalsuan. Pertama
ada saudara palsu. Untuk kita mengenal saudara palsu, pasti ada cirinya.
Kemudian ada nabi palsu dan rasul palsu.
Galatia 2:4
2:4 Memang ada desakan dari saudara-saudara palsu yang
menyusup masuk, yaitu mereka yang menyelundup ke dalam untuk menghadang
kebebasan kita yang kita miliki di dalam Kristus Yesus, supaya dengan jalan itu
mereka dapat memperhambakan kita.
Tentu jemaat yang ada pada waktu itu
tidak bisa mendeteksi “ini saudara palsu”. Tetapi hamba Tuhan bisa mengerti.
Sesama anggota jemaat tidak paham bahwa yang menyelusup ini adalah saudara
palsu.
Galatia 2:5
2:5 Tetapi sesaat pun kami tidak mau mundur dan tunduk
kepada mereka, agar kebenaran Injil dapat tinggal tetap pada kamu.
Ini lagi perlawanan. Kalau dalam
Yehezkiel 13:1-2 Tuhan menyuruh Yehezkiel melawan nabi-nabi palsu. Dalam
Galatia 2:4-5 disuruh melawan saudara palsu. Tetapi bagaimana kita mau melawan
kalau tidak tahu cirinya. Tentu kita harus tahu cirinya lebih dahulu. Kita
harus melawan, harus konfrontir, artinya bagaimana untuk memenangkan dia.
Karena kita tahu gerakannya adalah gerakan saudara palsu.
Tadi langsung dikatakan cirinya bahwa
orang-orang seperti ini selalu memaksa, sifatnya selalu mendesak. Apa yang dia
paksa? Keinginan-keinginannya mau dia paksakan. Ini ciri saudara palsu.
Kemudian dia suka menghadang kebebasan. Jika saudara sebagai umat Tuhan dan
kami sebagai hamba Tuhan, kalau merindu kebenaran Firman maka saudaramu yang
sesungguhnya yang bukan palsu itu yang harus kita sapa.
Amsal 7:4
7:4 Katakanlah kepada hikmat: "Engkaulah
saudaraku" dan sebutkanlah pengertian itu sanakmu,
Hikmat ini yang bekerja membuka
rahasia Firman. Jadi kalau dalam ibadah pelayanan kita ada pembukaan rahasia
Firman Tuhan, itu berarti di situ ada dalam suasana saudara. Tetapi kalau
ibadah tanpa pembukaan rahasia Firman Tuhan, apalagi kalau ngomongnya hanya
soal ekonomi maka itu bukan saudaramu. Engkau tidak akan mengalami penyucian di
situ. Karena apa? Saudara palsu itu menghadang dan menghambat penyucian. Dia
tidak tahu, tetapi dia berulah dan bertingkah akhirnya menghadang kebebasan
saudara di dalam Tuhan. II Korintus 3:17
3:17 Sebab Tuhan adalah Roh; dan di mana ada Roh
Allah, di situ ada kemerdekaan.
Ini yang mau dia hambat. Ketika
tampil warna daging yang mendesak dan memaksa, ini bukan Roh Kudus, itu sudah
menghambat kebebasan.
Inilah liciknya saudara palsu.
II Petrus 2:19
2:19 Mereka menjanjikan kemerdekaan kepada orang lain,
padahal mereka sendiri adalah hamba-hamba kebinasaan, karena siapa yang
dikalahkan orang, ia adalah hamba orang itu.
Dalam Galatia 2:5 rasul Paulus
mengatakan tidak akan tunduk kepada desakan dan pemaksaan dari saudara-saudara
palsu. Jadi ciri saudara palsu ini memaksa. Dan yang memaksa di sini buka
memaksakan supaya kita kenal rencana Allah tetapi kebutuhan-kebutuhan
jasmaninya yang utama sehingga terjadi pemaksaan jadikan hamba daging.
Galatia 2:4-5
2:4 Memang ada desakan dari saudara-saudara palsu yang
menyusup masuk, yaitu mereka yang menyelundup ke dalam untuk menghadang
kebebasan kita yang kita miliki di dalam Kristus Yesus, supaya dengan jalan itu
mereka dapat memperhambakan kita.
2:5 Tetapi sesaat pun kami tidak mau mundur dan tunduk
kepada mereka, agar kebenaran Injil dapat tinggal tetap pada kamu.
Jadi ada pendirian dari kita, jangan
kita tunduk kepada saudara palsu ini. Sekalipun seperti saya berdiri di sini
sebagai hamba Tuhan tetapi kalau dari mulutku hanya berbicara
persoalan-persoalan perut, maka itu palsu. Sebab Yesus datang dari sorga ke
dunia ini tidak bermaksud untuk mengurus ekonomi kita tetapi untuk mengurus
keselamatan kita supaya kita menjadi Mempelai WanitaNya, itulah tujuannya.
Makanya katakanlah kepada hikmat
“engkau saudaraku”. Kalau kita katakan kepada hikmat bahwa dia saudara kita
maka kita lihat ada proyek saudara kita ini,
yaitu hikmat, Yesus itu adalah hikmat
Allah.
I Korintus 1:20-25
1:20 Di manakah orang yang berhikmat? Di manakah ahli
Taurat? Di manakah pembantah dari dunia ini? Bukankah Allah telah membuat
hikmat dunia ini menjadi kebodohan?
1:21 Oleh karena dunia, dalam hikmat Allah, tidak
mengenal Allah oleh hikmatnya, maka Allah berkenan menyelamatkan mereka yang
percaya oleh kebodohan pemberitaan Injil.
1:22 Orang-orang Yahudi menghendaki tanda dan
orang-orang Yunani mencari hikmat,
1:23 tetapi kami memberitakan Kristus yang disalibkan:
untuk orang-orang Yahudi suatu batu sandungan dan untuk orang-orang bukan
Yahudi suatu kebodohan,
1:24 tetapi untuk mereka yang dipanggil, baik orang
Yahudi, maupun orang bukan Yahudi, Kristus adalah kekuatan Allah dan hikmat
Allah.
1:25 Sebab yang bodoh dari Allah lebih besar hikmatnya
dari pada manusia dan yang lemah dari Allah lebih kuat dari pada manusia.
Kalau dikatakan hikmat itu adalah
saudaramu berarti saudara katakan kepada Yesus adalah saudaramu, maka lihat ada
proyek. Proyek yang dibangun oleh Yesus bukan untuk membangun dam aswar. Yesus
datang dengan hikmat bukan untuk mengatur itu. Kalau saya hamba Tuhan lalu
pekerjaanku hanya memelihara bagi sampai puluhan, pelihara bebek sampai
ratusan, sementara saya adalah gembala maka saya adalah saudara palsu. Urusan
kami hamba Tuhan adalah membina rohani agar mengerti apa rencana Tuhan.
Kemudian persoalan ekonomi akan menyusul.
Utama Matius 6:33
6:33 Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka
semuanya itu akan ditambahkan kepadamu.
Amsal 7:4
7:4 Katakanlah kepada hikmat: "Engkaulah
saudaraku" dan sebutkanlah pengertian itu sanakmu,
Jadi siapa yang disebut hikmat itu?
Itulah Yesus. Ada proyekNya. Kalau Yesus datang di dunia ini hanya mengurus
persoalan ekonomi, rugi besar Yesus di salib. Kalau manusia mengukur kehadiran
Yesus di dunia ini untuk memakmurkan gereja, terlalu rugi Yesus datang di
dunia! Tetapi malah itu yang didengungkan dalam gereja.
Ada proyek yang harus kita bangun
kalau mengaku Yesus adalah saudara kita. Dan Yesus mengatur, ada konstruksinya.
Ada rumahNya yang Dia bangun, membangun gereja, membangun Mempelai WanitaNya.
Amsal 9:1
9:1 Hikmat telah mendirikan rumahnya, menegakkan
ketujuh tiangnya,
Bagaiamana konstruksinya? Dibangun
dengan 7 pilar. Kalau kita katakan Yesus adalah saudara kita dan Dia adalah
hikmat maka ada 7 pilar yang harus dibangun. Kalau ini ada maka saudara bukan
saudara palsu. Kita harus lebih mantap melihat hal ini hari-hari terakhir ini.
Karena kadang kala kita keluar dari koridor saudara kita, itulah Yesus
sumbernya hikmat itu.
Hikmat itulah yang membuka rahasia
Firman.
Efesus 1:8
1:8 yang dilimpahkan-Nya kepada kita dalam segala
hikmat dan pengertian.
Hikmat itu yang membawa gereja Tuhan
sempurna.
Kolose 1:27
1:27 Kepada mereka Allah mau memberitahukan, betapa
kaya dan mulianya rahasia itu di antara bangsa-bangsa lain, yaitu: Kristus ada
di tengah-tengah kamu, Kristus yang adalah pengharapan akan kemuliaan!
7 pilar ini kita perhatikan. Ini
proyeknya Tuhan yang harus diajarkan di dalam gereja supaya gereja dibangun dan
terbangun dengan 7 pilar ini, jangan salah.
II Petrus 1:3-4
1:3 Karena kuasa ilahi-Nya telah menganugerahkan
kepada kita segala sesuatu yang berguna untuk hidup yang saleh oleh pengenalan
kita akan Dia, yang telah memanggil kita oleh kuasa-Nya yang mulia dan ajaib.
1:4 Dengan jalan itu Ia telah menganugerahkan kepada
kita janji-janji yang berharga dan yang sangat besar, supaya olehnya kamu boleh
mengambil bagian dalam kodrat ilahi, dan luput dari hawa nafsu duniawi yang
membinasakan dunia.
Ini maksudnya, supaya gereja setera
dengan Dia. Dia Ilahi, kita juga diisi kodrat Ilahi. Bukan diisi dengan jagung
bakar. Kasihan dalam gereja Tuhan sekarang ini. Kehidupan ini nanti akan kena
antikristus. Kalau gembala model seperti ini, itulah yang nanti akan dimangsa oleh antikristus.
II Petrus 1:5
1:5 Justru karena itu kamu harus dengan sungguh-sungguh
berusaha untuk menambahkan kepada imanmu kebajikan, dan kepada kebajikan
pengetahuan,
Bukan hanya berusaha tetapi
sungguh-sungguh berusaha.
II Petrus 1:6-7
1:6 dan kepada pengetahuan penguasaan diri, kepada
penguasaan diri ketekunan, dan kepada ketekunan kesalehan,
1:7 dan kepada kesalehan kasih akan saudara-saudara,
dan kepada kasih akan saudara-saudara kasih akan semua orang.
Ini tujuh pilar itu, tidak ada yang
lainnya yang dibicarakan. Landasannya adalah iman.
1. Kemudian baru pilar pertama adalah
kebajikan. Kebajikan ini diajarkan oleh hikmat karena hikmat ini mendirikan
bangunannya dengan pilar pertama yaitu kebajikan. Kebajikan ini ada hubunganya
dan selalu dikaitkan dengan pembangunan rumah Tuhan atau Tubuh Kristus. Jika
kita ini mau dibangun menjadi Tubuh Kristus, maka jangan lupa, pilar pertama
adalah kebajikan. Ini sudah teruji dan kebajikan ini ada hubungannya dengan
saudara kita dan ada hubungannya dengan seirama dibangun menjadi rumah Tuhan, berarti tepat guna.
Kalau saya melakukan kebajikan kepada si A, tujuannya bukan yang lain
tetapi untuk dibangun menjadi rumah Tuhan. Itu berarti saudara ada terkait
dengan hikmat dan mengkaitkan diri dengan sesama dalam membangun Tubuh Kristus.
Kita bersaudara kalau sama-sama dalam pembangunan Tubuh Kristus. Jangan bicara
Tubuh Kristus kalau tidak ada arah pembangunannya ke sana.
2. Tiang kedua adalah pengetahuan.
Ini harus ada dalam gereja. Pengetahuan yang bagaimana? Bagaimana kata
Tuhan tentang pengetahuan itu.
Amsal 19:1-2
19:1
Lebih baik seorang miskin yang bersih kelakuannya dari pada seorang yang serong
bibirnya lagi bebal.
19:2
Tanpa pengetahuan kerajinan pun tidak baik; orang yang tergesa-gesa akan salah
langkah.
Makanya ditambah kebajikan atau kerajinan harus dengan pengetahuan. Itu
sebabnya pengetahuan ini adalah kendali supaya kita jangan salah langkah,
jangan salah kita bekerja dalam membangun rumah Tuhan, membangun kehidupan
saudara menjadi Bait Allah.
Sampai 2 kali rasul Paulus dalam 2 suratnya yaitu yang pertama kepada
orang Filipi dan kedua kepada orang Kolose, tetang pengetahuan ini yang dia
tekankan.
Filipi 1:9
1:9 Dan
inilah doaku, semoga kasihmu makin melimpah dalam pengetahuan yang benar dan
dalam segala macam pengertian,
Kolose 1:9
1:9
Sebab itu sejak waktu kami mendengarnya, kami tiada berhenti-henti berdoa untuk
kamu. Kami meminta, supaya kamu menerima segala hikmat dan pengertian yang
benar, untuk mengetahui kehendak Tuhan dengan sempurna,
Jangan kita salah. Sebab kebajikan, kebaikan, kerajinan, tanpa
pengetahuan pasti salah arah. Sebabnya kita butuh langkah kita berjalan
dikendalikan oleh pengetahuan atau pemahaman kita terhadap rencana Allah
sehingga kita tidak terganggu dengan saudara palsu yang hanya memberi
penekanan-penekanan yang salah.
2
Petrus 3:18
3:18 Tetapi bertumbuhlah
dalam kasih karunia dan dalam pengenalan akan Tuhan dan Juruselamat kita, Yesus
Kristus. Bagi-Nya kemuliaan, sekarang dan sampai selama-lamanya.
3. Penguasaan diri
Iman tadi dasarnya, kemudian tiang ketiga adalah penguasaan diri. Mulai
dari kami hamba Tuhan. Di mana bukti kami ada penguasaan diri? Apakah kalau
saya tidak marah-marah itu bukti saya punya roh penguasaan diri? Saya akan
dikatakan oleh Tuhan sebagai hamba Tuhan yang tidak ada penguasaan diri jika
saya membuka ladang berhekto-hekto are. Itu berarti tidak ada penguasaan diri,
pertanda dia hamba Tuhan yang tidak merasa Allah sanggup pelihara.
Saya adalah hamba Tuhan yang dalam kapasitas membangun rumah Tuhan
dengan pilar ketiga. Bagaimana kalau saya seperti itu, saya berarti tidak
menguasai diri lagi. Apa yang mau saya katakan saya menguasai diri kalau
hari-hari saya hanya memikirkan bagaimana pengadaan jagung untuk memberi makan
ayam, memikirkan bagaimana mendapatkan jagung untuk memberi makan babi,
bagaimana saya panen begini dan begitu. Itu bukan lagi penguasaan diri seorang
hamba Tuhan. Pekerjaan seorang hamba Tuhan adalah berdoa dan pelayanan Firman.
Hamba Tuhan yang tidak menguasai diri membuang hal ini dan dia tidak percaya
hal ini.
Kisah Para Rasul 6:3
6:3
Karena itu, saudara-saudara, pilihlah tujuh orang dari antaramu, yang terkenal
baik, dan yang penuh Roh dan hikmat, supaya kami mengangkat mereka untuk tugas
itu,
Disuruh memilih 7 orang karena ada perselisihan di dalam sidang jemaat.
Bangsa kafir sepertinya dianaktirikan. Kaum proselit ini sepertinya hanya
dilirik dengan sebelah mata. Maka mereka tidak merasa sejahtera karena orang
Yahudi memonopoli.
Kisah Para Rasul 6:4
6:4 dan
supaya kami sendiri dapat memusatkan pikiran dalam doa dan pelayanan
Firman."
Kalau hamba Tuhan menguasai diri maka dia ada di dalam doa dan
pelayanan Firman. Bukan menguasai diri cuma karena tidak marah. Kalau dulu kita
cuma sampai di sisi itu. Menguasi diri sifatnya bisa saudara gambarkan sendiri.
Kalau tidak ada penguasaan diri seperti ini maka akan kena hal ini, inilah
hamba Tuhan yang tidak menguasai diri lagi karena membongkar janji dengan
Tuhan. Janji Tuhan bahwa Tuhan adalah pusaka mereka.
Maleakhi 2:8
2:8
Tetapi kamu ini menyimpang dari jalan; kamu membuat banyak orang tergelincir
dengan pengajaranmu; kamu merusakkan perjanjian dengan Lewi, firman TUHAN
semesta alam.
Malah orang-orang yang dia gembalakan tergelincir, tetapi mereka tidak
sadar semuanya. Mereka menyimpang dari jalan, berarti tidak menguasai diri.
Maleakhi 2:9
2:9 Maka
Aku pun akan membuat kamu hina dan rendah bagi seluruh umat ini, oleh karena
kamu tidak mengikuti jalan yang Kutunjukkan, tetapi memandang bulu dalam
pengajaranmu.
Akhirnya hidupnya itu menjadi hina di hadapan Tuhan. Saya tidak mau
seperti itu, saya mau mulia dengan Tuhan, jemaat harus mulia bersama dengan
Tuhan. Itulah yang Tuhan rindukan.
Kemudian umat Tuhan, bagaimana yang namanya penguasaan diri? Kalau ada
penguasaan diri berarti ada koridor, ada bingkai, ada batas-batasnya di dalam
pengikutan dan pengiringan kita kepada Tuhan. Kita harus mengerti hal itu.
4. Ketekunan
Ketekunan di sini bukan ketekunan untuk menanam cingkeh. Tetapi gereja
mula-mula diberi penekanan ada 3 ketekunan. Kalau ada 3 ketekunan ini berarti
kita tancap pilar keempat.
Kisah Para Rasul 2:42
2:42
Mereka bertekun dalam pengajaran rasul-rasul dan dalam persekutuan. Dan mereka
selalu berkumpul untuk memecahkan roti dan berdoa.
Ini bukan rasul palsu, tetapi rasul yang sungguh-sungguh benar. Tetapi
kalau sudah bukan lagi bertekun pada pengajaran rasul-rasul maka itu kepalsuan. Dari 12 rasul apakah ada yang pakai rok dan pakai konde? Bertekun
dalam pengajaran rasul-rasul berarti jangan dengar itu suara perempuan sebab tidak benar. Kalau bicara rasul
karena hubungannya dengan pengajaran. Jadi kalau pengajaran itu muncul dari
mulut perempuan maka itu jelas palsu! Karena gembala syaratnya seorang suami.
1
Timotius 3:2
3:2 Karena itu
penilik jemaat haruslah seorang yang tak bercacat, suami dari satu isteri, dapat menahan diri, bijaksana, sopan, suka memberi
tumpangan, cakap mengajar orang,
Bertekun dalam pengajaran rasul-rasul, bertekun di dalam persekutuan
dan bertekun di dalam doa penyembahan. Ini ketekunan, ini pilar keempat dari bangunan yang dibangun oleh
saudara kita itulah hikmat. Saudara kita itu membangun satu bangunan dengan
kontruksi pilar yang keempat adalah ketekunan, artinya menunggu dengan setia, penuh
pengharapan, kesabaran terus menerus.
5. Kesalehan
Saleh ini warnanya adalah ibadah. Tidak bakal orang disebut saleh tanpa
ibadah, itu omong kosong namanya.
II Petrus 3:11
3:11
Jadi, jika segala sesuatu ini akan hancur secara demikian, betapa suci dan
salehnya kamu harus hidup
Ini yang dimaksud dengan pilar kelima yaitu kesalehan, ibadah. Dan
terasa ibadah itu meningkatkan kesucian hidup karena mau menghindari hancurnya
bumi ini dan tidak ada satu bagian sebesar atompun yang Tuhan tinggalkan.
Berarti kesalehan ini sekaligus kita menghindarkan diri dari kehancuran dunia
ini.
6. Kasih akan saudara
Apakah kasih kepada saudara karena saya bisa memberikan bakpao atau sate tiap pagi? Atau karena saya bisa
memberikan sesuatu yang dapat dilihat? Kalau cuma seperti itu kita kalah dengan
orang dunia. Orang dunia bisa memberi. Apakah ini yang dimaksud kasih kepada
saudara? Saya mau katakan, kalau saya bisa memberi 100.000 atau 1.000.000
kepada seseorang tetapi saya mengabaikan keselamatannya, berarti saya tidak
mengasihi dia dan saya bohong di hadapan Tuhan. Lebih baik saya tidak
memberikan apa-apa tetapi saya menceritakan Firman untuk keselamatannya. Itu
baru namanya kasih akan saudara. Itulah pilar yang keenam, melihat kebutuhan
keselamatan orang lain. Apakah dia orang yang paling dekat dengan kita,
suamikah, isterikah, anakah,atau orang tuakah.
I Korintus 13:3
13:3 Dan
sekalipun aku membagi-bagikan segala sesuatu yang ada padaku, bahkan
menyerahkan tubuhku untuk dibakar, tetapi jika aku tidak mempunyai kasih,
sedikit pun tidak ada faedahnya bagiku.
Sekalipun saya memberi diri untuk dibakar itu bukan kasih. Tetapi saya
mengasihi dia untuk menyelamatkan jiwanya itulah kasih. Karena Yesus datang di
dunia melakukan pelayanan kasih untuk keselamatan kita. Inilah yang dimaksud
oleh Tuhan. Kalau saya hanya memikirkan keselamatan diriku, kedengaran baik,
tetapi saya tidak mendirikan pilar yang keenam.
Mengasihi sesama itu bukan berarti aman-aman tetapi ada resikonya. Kalau
dia terima syukur, tetapi kalau dia tidak terima bisa jadi malah dia semprot
kita. Tetapi kita harus tawarkan keselamatan dalam Yesus. Ada proyek Yesus
membangun rumah, giring dia supaya masuk dalam pembangunan tubuh Kristus.
7. Kasih kepada semua orang.
Pada pilar ketujuh ini kita harus memakai mata Tuhan, memakai pikiran
Tuhan, pakai perasaan Tuhan, Dia mati untuk semua orang. Jadi kita pindahkan
mata Tuhan, perasaan Tuhan dan pikiran Tuhan kepada kita. Apa itu?
I Yohanes 3:15-17
3:15
Setiap orang yang membenci saudaranya, adalah seorang pembunuh manusia. Dan
kamu tahu, bahwa tidak ada seorang pembunuh yang tetap memiliki hidup yang
kekal di dalam dirinya.
3:16
Demikianlah kita ketahui kasih Kristus, yaitu bahwa Ia telah menyerahkan
nyawa-Nya untuk kita; jadi kita pun wajib menyerahkan nyawa kita untuk
saudara-saudara kita.
3:17
Barangsiapa mempunyai harta duniawi dan melihat saudaranya menderita kekurangan
tetapi menutup pintu hatinya terhadap saudaranya itu, bagaimanakah kasih Allah
dapat tetap di dalam dirinya?
Itu bagian dari pada praktek kasih. Tetapi menyerahkan nyawa hanya
supaya dia itu dapat harta, bukan itu konteks ayat ini.
I Yohanes 3:18
3:18
Anak-anakku, marilah kita mengasihi bukan dengan perkataan atau dengan lidah,
tetapi dengan perbuatan dan dalam kebenaran.
Kalau ada 7 pilar yang luar biasa
ini, tidak
akan bisa dirubuhkan
lagi. Jemaat Filadelfia memiliki semua ini. Ini jemaat kecil, jumlahnya tidak
banyak, tetapi Alkitab mengatakan “Aku jadikan kamu tiang gerejaKu”. Seharusnya
kalau bicara tiang di dalam satu bangunan, mesti besar. Tetapi jemaat
Filadelfia dikategorikan Tuhan bagaikan sokoguru, tiang gereja. Kalau sudah ada
seperti ini, Tuhan jamin tidak ada satu tangan lagi yang bisa merampas kamu.
Tidak ada satu tangan yang bisa mencopot kamu dari sana.
Wahyu 3:11-12
3:11 Aku datang segera. Peganglah apa yang ada padamu,
supaya tidak seorang pun mengambil mahkotamu.
3:12 Barangsiapa menang, ia akan Kujadikan sokoguru di
dalam Bait Suci Allah-Ku, dan ia tidak akan keluar lagi dari situ; dan padanya
akan Kutuliskan nama Allah-Ku, nama kota Allah-Ku, yaitu Yerusalem baru, yang
turun dari sorga dari Allah-Ku, dan nama-Ku yang baru.
Siapa yang berkata ini? Hikmat, Yesus
saudara kita. Semua sudah digambarkan hal-hal yang baik di sini. Ini yang kita sangat
butuhkan. Kalau Yesus datang di dunia ini hanya untuk memakmurkan kita secara
jasmani, rugi sekali Yesus disalib. Tetapi Dia datang demi keselamatan. Makanya
kami hamba Tuhan lebih dahulu menguasai diri artinya mempertahankan tahbisan
yang benar.
Sekarang kita sampai pada nabi palsu,
berarti hubunganya dengan Firman nubuatan palsu. Firman nubuatan palsu ini,
kalau itu kita dengar dan kita terima, maka kita tidak akan mengenal rencana
Tuhan. Sebab kalau nubuatannya benar, itu mengungkap rencana Allah yang akan
Dia lakukan di depan. Tetapi kalau Firman nubuatan palsu, mana bisa kita tahu
rencana Tuhan di depan. Paling-paling yang dibicarakan sorga dan neraka. Kalau
cuma itu yang dibicarakan, kasihan sekali, itu bukan tujuan dari Firman
nubuatan.
Firman nubuatan itu adalah untuk
membawa kita menjadi Mempelai, Yerusalem Baru. Tetapi kalau Firman nubuatan
palsu, kita tidak diberi pengenalan yang benar akan rencana Tuhan.
Kemudian mereka tidak mendapatkan
perlindungan walaupun mendirikan tembok yang mereka kapur. Dari mana mereka
dapatkan kapur? Itu berarti Firman yang disampaikan oleh nabi palsu ini,
dikonsumsi oleh orang-orang yang tidak ada takutkan akan Tuhan. Karena apa?
Karena mereka punya kapur. Karena disebut tadi tembok itu dikapuri oleh mereka.
Ada 3 kali disebut tembok dan disebut dikapur oleh mereka. Ini bukti Firman
nbuatan yang palsu, justru tidak membuat orang yang mendengar menjadi takut
akan Tuhan, karena mereka punya kapur.
Yesaya 33:12
33:12 Bangsa-bangsa akan dibakar menjadi kapur dan
akan dibakar dalam api seperti semak duri yang ditebang.
Jadi mereka ini adalah orang-orang
yang tidak takut dibakar oleh Tuhan, makanya berani bernubuat palsu. Nabi palsu
siap dibakar karena mereka sendiri sudah bicara tentang kapur. Berarti mereka
ini kehidupan yang spesial untuk dibakar. Ini jangan terjadi pada diri kita.
Saya takut jika mendengar terlalu
banyak nubuat, bahkan yang lebih banyak bernubuat itu justru kaum Hawa. Dalam
Yehezkiel pasal 13, mereka memakai ajimat. Berarti atributnya banyak dalam
ibadah. Kemudian jemaat dimangsa. Kalau jemaat cuma dimangsa berarti bukan dilayani
untuk menjadi Tubuh Kristus tetapi malah dimangsa oleh nabi palsu. Ini bahaya akhir zaman ini. Kalau kami hamba Tuhan
melayani hanya untuk memangsa jemaat,
bahaya kami berarti palsu.
Kalau tidak kenal Tuhan maka tidak
dapat perlindungan. Kenapa harus ada perlindungan? Sebab Tuhan katakan “Aku
akan mengirim hujan lebat dan hujan rambun untuk menghancurkan kapur dan
menghancurkan tembok berarti tanpa perlindungan. Jadi kalau nabi palsu melayani
saya dan saudara, itu sama dengan tidak punya perlindungan dan Tuhan akan
hancurkan.
Yehezkiel 13:11-13
13:11 katakanlah kepada mereka yang mengapur tembok
itu: Hujan lebat akan membanjir, rambun akan jatuh dan angin tofan akan
bertiup!
13:12 Kalau tembok itu sudah runtuh, apakah orang
tidak akan berkata kepadamu: Di mana sekarang kapur, yang kamu oleskan itu?
13:13 Oleh sebab itu beginilah firman Tuhan ALLAH: Di
dalam amarah-Ku Aku akan membuat angin tofan bertiup dan di dalam murka-Ku
hujan lebat akan membanjir, dan di dalam amarah-Ku rambun yang membinasakan
akan jatuh.
Hujan lebat dan hujan rambun yang
menyambar orang Mesir ketika orang Israel mau keluar, itulah yang akan terjadi.
Dalam gereja jangan kita langsung besar telinga kalau mendengar ada orang
bernubuat. Kita harus selektif, kita uji kata Firman Tuhan.
Tidak gampang kalau kita harus
konfrontir dengan yang palsu.
Yehezkiel 13:1-2
13:1 Kemudian datanglah firman TUHAN kepadaku:
13:2 "Hai anak manusia, bernubuatlah melawan
nabi-nabi Israel, bernubuatlah dan katakanlah kepada mereka yang bernubuat
sesuka hatinya saja: Dengarlah firman TUHAN!
Di sini ditantang, dilawan, Tuhan
tidak ajar Yehezkiel kompromi dengan mereka tetapi harus ditantang dan dilawan.
Yehezkiel 13:9
13:9 Aku akan mengacungkan tangan-Ku melawan nabi-nabi
yang melihat perkara-perkara yang menipu dan yang mengucapkan tenungan-tenungan
bohong; mereka tidak termasuk perkumpulan umat-Ku dan tidak akan tercatat dalam
daftar kaum Israel, dan tidak akan masuk lagi di tanah Israel; dan kamu akan
mengetahui bahwa Akulah Tuhan ALLAH.
Mereka akhirnya terbuang
selama-lamanya, tidak masuk dalam persekutuan umat Tuhan. Kalau hamba Tuhan
diutus oleh Tuhan untuk melawan kepalsuan, Tuhan melihat keseriusan hamba Tuhan
kemudian Tuhan bantu dari belakang. Jadi kalau saya berani melawan yang palsu,
Tuhan tidak akan diam, Dia akan membela. Tidak akan dibiar oleh Tuhan.
Kalau kita katakan “saya ada di dalam
kebenaran” maka harus benar-benar diuji apakah kebenaran itu benar-benar sehat
dan murni. Kebenaran itu harus diuji. Jangan sampai saya bersikukuh padahal
kebenaran itu belum tentu murni.
Efesus 4:22-24
4:22 yaitu bahwa kamu, berhubung dengan kehidupan kamu
yang dahulu, harus menanggalkan manusia lama, yang menemui kebinasaannya oleh
nafsunya yang menyesatkan,
4:23 supaya kamu dibaharui di dalam roh dan pikiranmu,
4:24 dan mengenakan manusia baru, yang telah
diciptakan menurut kehendak Allah di dalam kebenaran dan kekudusan yang
sesungguhnya.
Berarti ada kebenaran yang tidak
sungguh-sungguh. Inilah yang saya waspadai. Makanya saya sebagai hamba Tuhan dalam menyampaikan Firman
pengajaran, saya sangat hati-hati dan waspada. Itu sebabnya saya harus melipatkan
lutut kalau bisa dari jam 3. Karena ini soal keselamatan, bukan asal-asal.
Itulah tujuan Tuhan untuk mengangkat kita dari kebusukan dan dari lembah
kekelaman lalu membawa kita kepada rencana Allah yang besar. Makanya katakanlah
hikmat itu saudaramu. Saya tidak paksa saudara, tetapi kalau malam ini engkau
katakan Yesus saudaramu maka ayo kita tunjukkan kita terlibat membangun dengan
Dia. Ada bangunan yang Dia bangun dan dia perlihatkan 7 pilar yang kita harus
ikut responi dalam pembangunan Tubuh Kristus.
Tuhan Memberkati.
GPT “Kristus Penebus”
Jl. Langgadopi No.4 Tentena
Kec. Pamona Puselemba, Kab. Poso, 94663
HP: 085241270477
Email: imamat_raja@yahoo.com
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar