Salam sejahtera di dalam Kasih Tuhan
Yesus Kristus.
Imamat 23:33-40
23:33 TUHAN berfirman kepada Musa:
23:34 "Katakanlah kepada orang Israel, begini:
Pada hari yang kelima belas bulan yang ketujuh itu ada hari raya Pondok Daun
bagi TUHAN tujuh hari lamanya.
23:35 Pada hari yang pertama haruslah ada
pertemuan kudus, janganlah kamu melakukan sesuatu pekerjaan berat.
23:36 Tujuh hari lamanya kamu harus mempersembahkan
korban api-apian kepada TUHAN, dan pada hari yang kedelapan kamu harus
mengadakan pertemuan kudus dan mempersembahkan korban api-apian kepada TUHAN.
Itulah hari raya perkumpulan, janganlah kamu melakukan sesuatu pekerjaan berat.
23:37 Itulah hari-hari raya yang ditetapkan TUHAN,
yang harus kamu maklumkan sebagai hari pertemuan kudus untuk mempersembahkan
korban api-apian kepada TUHAN, yaitu korban bakaran dan korban sajian, korban
sembelihan dan korban-korban curahan, setiap hari sebanyak yang ditetapkan
untuk hari itu,
23:38 belum termasuk hari-hari Sabat TUHAN dan belum
termasuk persembahan-persembahanmu atau segala korban nazarmu atau segala
korban sukarelamu, yang kamu hendak persembahkan kepada TUHAN.
23:39 Akan tetapi pada hari yang kelima belas bulan
yang ketujuh itu pada waktu mengumpulkan hasil tanahmu, kamu harus mengadakan
perayaan bagi TUHAN tujuh hari lamanya; pada hari yang pertama haruslah ada
perhentian penuh dan juga pada hari yang kedelapan harus ada perhentian penuh.
23:40 Pada hari yang pertama kamu harus mengambil
buah-buah dari pohon-pohon yang elok, pelepah-pelepah pohon-pohon korma,
ranting-ranting dari pohon-pohon yang rimbun dan dari pohon-pohon gandarusa dan
kamu harus bersukaria di hadapan TUHAN, Allahmu, tujuh hari lamanya.
Dalam
masa raya Tuhan yang ketujuh ini, angka 7 ulang berulang muncul. Kemudian di
sini tradisi Israel mereka harus mencari 7 jenis ranting pohon untuk dijadikan
pondok daun. Ini mengkisahkan kepada mereka perjalanan menuju Kanaan di padang
belantara. Namun ini menubuatkan penyingkiran gereja jauh dari mata ular. Yang
perlu kita perhatikan di sini adalah landasan atau dasar dari pesta pondok
daun-daunan ini.
Kita
telah mengikuti bahwa pesta pondok daun-daunan pada hari yang kedelapan, jumlah
korbannya sama dengan pesta pendamaian hari pertama. Jadi pesta pendamaian dan
pesta pondok daun-daunan ini yang paling banyak ditonjolkan adalah tentang 4
hal.
1.
Korban
bintang yaitu darah.
2.
Korban
sajian yaitu tepung yang halus atau tepung yang terbaik.
3.
Minyak
4.
Air
anggur, ini adalah korban curahan.
Hal
ini tidak lepas dengan pesta pondok daun-daunan dan itu berawal dari pesta
pendamaian. Dalam Bilangan pasal 15 di sana ada tabelnya. Kali ini kita akan
membicarakan korban lembu jantan, korban domba jantan, korban domba berumur
setahun dan korban kambing jantan. Ini disebutkan dalam Bilangan 29:7-10,35-39.
Hal inilah yang menjadi dasar dari pesta pondok daun-daunan.
Hari
pertama 13 ekor lembu. 14 ekor domba umur setahun dan itu tidak berkurang
sampai hari ketujuh. Hanya lembu yang berkurang hari pertama 13 ekor, hari
kedua 12 ekor, hari ketiga 11 ekor, hari keempat 10 ekor, hari kelima 9 ekor,
hari keenam 8 ekor, hari ketujuh 7 ekor dan hari kedelapan 1 ekor. Tetapi
korban domba jantan umur setahun nanti berubah pada hari kedelapan. Juga domba
jantan itu selalu 2 ekor sampai hari ketujuh. Kemudian kambing tetap 1 ekor
dari pesta hari pertama sampai hari kedelapan.
Dimulai
dengan lembu jantan dan ditutup dengan kambing. Jika bicara lembu tidak ayal
lagi itulah Matius 22:4 dan Lukas 15:23,29. Kenapa ada pesta di mana lembu yang
tambun sudah disembelih. Karena dimulai dari hari pertama di mana angka 13 itu
sudah dihancurkan. 13 menunjuk roh pemberontakan. Tidak mungkin kita masuk
dalam pesta nikah anak raja itu jika ada roh pemberontakan.
Matius 22:4
22:4 Ia menyuruh pula hamba-hamba lain, pesannya:
Katakanlah kepada orang-orang yang diundang itu: Sesungguhnya hidangan, telah
kusediakan, lembu-lembu jantan dan ternak piaraanku telah disembelih; semuanya
telah tersedia, datanglah ke perjamuan kawin ini.
Kita
masuk pada pesta pondok daun-daunan. Ranah atau suasana pesta pondok
daun-daunan itu pesta nikah. Tidak mungkin saya dan saudara masuk ke sana kalau
masih ada roh pemberontakan. Itu sebabnya disebut lembu-lembu sebab ada 13,
kemudian 12, 11 dan seterusnya sampai sisa seekor. Ini menunjukan kepada kita
bagaimana Tuhan mengatasi roh pemberontakan dalam gereja Tuhan agar gereja
Tuhan menikmati pesta yang disebut pesta nikah. Ini identik dengan pesta pondok
daun-daunan.
Lukas 15:23,29-30
15:23 Dan ambillah anak lembu tambun itu,
sembelihlah dia dan marilah kita makan dan bersukacita.
15:29 Tetapi ia menjawab ayahnya, katanya: Telah
bertahun-tahun aku melayani bapa dan belum pernah aku melanggar perintah bapa,
tetapi kepadaku belum pernah bapa memberikan seekor anak kambing untuk
bersukacita dengan sahabat-sahabatku.
15:30 Tetapi baru saja datang anak bapa yang telah
memboroskan harta kekayaan bapa bersama-sama dengan pelacur-pelacur, maka bapa
menyembelih anak lembu tambun itu untuk dia.
Tidak
ada ayat dalam Alkitab mengatakan orang tua berontak kepada anak, tetapi anak
yang berontak kepada orang tua. Dan akhir zaman itu akan marak. Di sini anak
sulung yang berontak kepada orang tua. Ketika pesta berjalan anak sulung ada di luar. Ini yang saya katakan, mengapa tadi mulai dari angka 13.
Angka 13 adalah angka pemberontakan atau angka kehancuran. Yerikho hancur
setelah bangsa Israel mengelilingnya selama 13 kali. Nimrod si pemberontak
adalah keturunan ke 13 dari Adam.
Kita
ini mau dibawa masuk pada pesta pondok daun-daunan, pesta nikah. Sementara
Tuhan mengarah kita ke sana, kita tidak sadar Yesus telah berkorban di Golgota
karena pemberontakan kita. Untuk melepaskan pemberontakan kita, maka Yesus
harus mengucurkan darah.
Yesaya 53:5
53:5 Tetapi dia tertikam oleh karena pemberontakan
kita, dia diremukkan oleh karena kejahatan kita; ganjaran yang mendatangkan
keselamatan bagi kita ditimpakan kepadanya, dan oleh bilur-bilurnya kita
menjadi sembuh.
Kemudian
di akhir zaman muncul lagi pemberontakan. Lewat siapa? Anak-anak yang
memberontak terhadap orang tua.
II Timotius 3:2
3:2 Manusia akan mencintai dirinya sendiri dan menjadi
hamba uang. Mereka akan membual dan menyombongkan diri, mereka akan menjadi
pemfitnah, mereka akan berontak terhadap orang tua dan tidak tahu berterima
kasih, tidak mempedulikan agama,
Dari
18 buah daging, salah satunya adalah berontak terhadap orang tua. Anak sulung
berontak! Bukan orang tua yang berontak terhadap anak, tetapi anak yang
berontak terhadap orang tua. Coba cari ayatnya kalau ada disebut orang tua
berontak terhadap anak. Baik anak jasmani
maupun anak rohani banyak memberontak sekarang ini! Orang begitu mau masuk
pesta, bakal tidak bisa, dia ada di luar. Anak sulung ini apa yang dia lakukan?
Ketika dia melihat anak bungsu datang berdamai, mohon ampun dan diterima serta
digelar pesta, berarti pesta pendamaian berlangsung bagi dia, anak sulung malah
marah dan protes papanya. Mengapa, apa alasannya? Sebab tidak ada persekutuan
dengan kambing.
Lukas 15:29
15:29 Tetapi ia menjawab ayahnya, katanya: Telah
bertahun-tahun aku melayani bapa dan belum pernah aku melanggar perintah bapa,
tetapi kepadaku belum pernah bapa memberikan seekor anak kambing untuk
bersukacita dengan sahabat-sahabatku.
Dia
tidak ada persekutuan dengan anak kambing, korban bakaran yang mendamaikan.
Bilangan 29:11
29:11 dan seekor kambing jantan sebagai korban
penghapus dosa, selain dari pada korban penghapus dosa pembawa pendamaian
dan korban bakaran yang tetap serta dengan korban sajiannya dan korban-korban
curahannya.
Ini
korban penghapus dosa pembawa pendamaian. Anak sulung tidak punya ini, makanya mudah tersulut
amarahnya. Kelihatan setia di rumah bapa, tetapi ketika adiknya muncul,
ketahuan aslinya. Dia cap adiknya ini menghamburkan uang dengan pelacur,
padahal itu fitnah.
Pertama
amarahnya muncul, kemudian bersungut, lalu membantah papanya kemudian tidak
hormat pada papanya, salahkan papanya, pentingkan kelompoknya serta tidak ada
roh pendamaian. Ini yang dilakukan anak dan akhir zaman akan muncul. Bagaimana
mau masuk pesta kalau seperti anak
sulung ini mewarnai kehidupan kita. Sekali-kali jangan.
Anak
bungsu datang dengan minta ampun, berarti pesta pendamaian dilaksanakan.
Walaupun hampir tidak bisa lagi, tetapi kesadarannya datang pada saat yang
terakhir. Sehingga ayahnya menyembelih lembu tambun. Anak sulung malah
marah-marah. Mestinya dia bersukacita. Selama ini dia lalai tidak mencari
adiknya, dia hanya diam. Kelihatan di muka bapanya dan orang banyak dia setia,
setelah pesta pendamaian baru ketahuan. Ketika masuk pesta pondok daun-daunan,
dia tidak bisa ikut lagi, dia ada di luar. Ini pelajaran besar bagi saya.
Jangan sampai saya sebagai anak Bapa di sorga saya berontak dan kembali pada
hidup yang lama. Yang masih punya orang tua jasmani, jangan berontak kepada mereka. Kita semua punya Bapa di sorga,
Bapa Sorgawi yang mengupayakan membuat skema korban lembu jantan mulai dari 13.
13 menunjuk angka pemberontakan. Kemudian dibawa pada angka 12 supaya kita
bersekutu. Tetapi tetap didampingi 14 ekor domba jantan. Ada 14 dosa di dalam
hati yang harus dibersihkan.
Markus 7:6
7:6 Jawab-Nya kepada mereka: "Benarlah nubuat
Yesaya tentang kamu, hai orang-orang munafik! Sebab ada tertulis: Bangsa
ini memuliakan Aku dengan bibirnya, padahal hatinya jauh dari pada-Ku.
Ini
harus kita jaga, di hadapan Tuhan dilihat apakah ada ketulusanku menghampiri
Tuhan atau hanya mengisi “hari rabu ada persektuan hamba Tuhan jadi saya hadir”
kalau jemaat “hari rabu ada ibadah pendalamaan Alkitab jadi saya hadir” namun
apakah tulus atau hanya di bibir saja sehingga perhatian kita tidak serius.
Markus 7:21-22
7:21 sebab dari dalam, dari hati orang, timbul segala 2pikiran jahat, 3percabulan, 4pencurian, 5pembunuhan,
7:22 6perzinahan,
7keserakahan, 8kejahatan, 9kelicikan, 10hawa nafsu, 11iri hati, 12hujat, 13kesombongan, 14kebebalan.
Pikiran
jahat itu membedakan orang, referensinya ada dalam surat Yakobus 2:4. Kalau
masih membeda-bedakan itu berarti bukan Paskah. Kalau Paskah tidak ada
membeda-bedakan, kaum, suku dan bangsa menjadi satu. Ada 14 dosa, itu sebabnya
dari hari pertama sampai hari ketujuh angka 14 tidak pernah tekor.
Sungguh-sungguh Tuhan kawal hati kita, Tuhan pedulikan hati kita jangan sampai
bertakhta 14 akar dosa ini. Untuk apa kita mempertahakan prestise harga diri
dan tidak mau dibilangi salah. Yesus tidak salah lalu dibilangi salah namun Dia
terima. Apalagi kita ini sudah jelas salah kemudian dibilangi salah namun malah
memberontak. Ini yang terjadi akhir zaman ini. Bukan hanya disinyalir oleh
rasul Paulus, tetapi Roh Kudus sudah mencatat memakai tangan Paulus untuk mengingatkan
saya dan saudara.
Dibuka
dengan lembu dan ditutup dengan kambing. Lembu itu pengisi pesta, kambing juga pengisi pesta. Orang yang masuk pesta
nikah adalah orang yang menghargai pendamaian. Ketika undangan disebar, utusan
menebar ke mana-mana memanggil orang, tetapi orang-orang yang diundang ini
menganggap undangan ini bagaikan seruan perang sehingga mereka tanggapi dengan
perang. Baik hatinya Tuhan untuk membawa mereka kepada pesta nikah, disampaikan
Firman Tuhan oleh hamba Tuhan dengan nada mengundang, malah mereka tanggapi
dengan seruan perang. Ini kesalahan besar yang terjadi di dalam gereja Tuhan
yang patut dan wajib kita sikapi baik-baik jangan sampai terjadi.
Juga
ada korban sajian, tepung yang terbaik. Untuk lembu 3/10 efa. Untuk domba
jantan umur setahun 2/10 efa. Untuk 14 ekor domba itu 1/10 efa. Untuk landasan
kita masuk pesta pondok daun-daunan, pertama Tuhan tampilkan korban dalam tanda
darah. Kemudian Dia tampilkan korban sajian dari tepung yang terbaik, tepung
yang halus. Di situ juga ada minyak dan
juga ada korban curahan. Korban curahan itulah air anggur. Hal-hal ini
harus ada pada kita. Tetapi ketika saya membaca ini saya takut, Tuhan katakan
“kamu harus doa berkabung karena korban curahan yaitu air anggur sudah hilang
dan minyak sudah menipis!”. Tepung yang terbaik sudah hilang, ini berbahaya
dalam gereja Tuhan. Mau masuk dalam pesta pondok daun-daunan tetapi tepung yang
terbaik sudah hilang. Tepung yang terbaik ini adalah Firman pengajaran yang
menyucikan dan memperhalus kita supaya kita sama dengan Tuhan tetapi ini sudah
hilang. Saya tidak mau kehilangan Firman pengajaran yang menggodok kehidupan saya
supaya saya disucikan dan memiliki tabiat Ilahi.
Yoel 1:9-10
1:9 Korban sajian dan korban curahan sudah lenyap dari
rumah TUHAN; dan berkabunglah para imam, yakni pelayan-pelayan TUHAN.
1:10 Ladang sudah musnah, tanah berkabung, sebab
gandum sudah musnah, buah anggur sudah kering, minyak sudah menipis.
Masih
ada minyak tetapi sudah tipis. Ini yang terjadi justru menjelang mau masuk dalam pesta pondok daun-daunan,
isinya seharusnya seperti Imamat pasal 23, jangan seperti dalam Yoel pasal 1.
Itu berawal dari ayat kedelapan.
Yoel 1:8
1:8 Merataplah seperti anak dara yang berlilitkan kain
kabung karena mempelai, kekasih masa mudanya.
Di sana
ada perawan yang suka keluar. Contohnya Dina yang suka keluar sehingga digagahi
oleh Sikhem anak Hermon. Juga
ada perawan yang namanya Tamar
yang digagahi oleh kakaknya yaitu Amnon.
Mestinya
kakak yang menjaga adiknya tetapi malah dia yang merusak. Itu berarti kenajisan
sudah hebat, ada bergerak di luar maupun di dalam. Bagaimana mau membersihkan
ini kalau tepung yaitu Firman pengajaran sudah hilang, minyak sudah menipis,
bagaimana ada kekuatan lagi untuk mendongkel hal seperti ini.
Inilah
yang terjadi kalau korban sajian yaitu Firman pengajaran sudah tidak ada.
Yoel 1:9-10
1:9 Korban sajian dan korban curahan sudah lenyap dari
rumah TUHAN; dan berkabunglah para imam, yakni pelayan-pelayan TUHAN.
1:10 Ladang sudah musnah, tanah berkabung, sebab
gandum sudah musnah, buah anggur sudah kering, minyak sudah menipis.
Ini
yang kita jaga, karena Tuhan mau membawa kita masuk dalam pesta pondok
daun-daunan. Ini dibayar mahal oleh Tuhan untuk menghadapi 13 (roh
pemberontakan) dan 14 akar dosa di dalam hati manusia. Semua Yesus bayar lewat
korbanNya di Golgota.
Untuk
membuka rahasia Firman, wajah Yesus seperti Anak Domba yang disembelih, berarti
berlumuran darah. Tetapi karena hasil pembukaan rahasia Firman Allah maka wajah
Yesus berubah seperti matahari. Ini alur yang harus kita ikuti. Kalau mau wajah
kita bercahaya seperti matahari, jangan abaikan wajah Yesus yang berlumuran
darah untuk membuka rahasia Firman. Jadi pembukaan rahasia Firman Allah mau
merubah wajah kita yang buruk supaya bisa bercahaya seperti matahari.
Kalau
melihat 13 ekor lembu, ini angka pemberontakan. Kemudian ditambah tepung halus
yang terbaik 3/10 efa per ekor, ditambah minyak dan anggur. Angka 3/10 adalah
angka kelimpahan. Angka kelimpahan ini harus kita buktikan dalam kehidupan kita.
Ada kelimpahan anugerah Tuhan ini membuat kita tidak ada alasan untuk tidak berterima
kasih dan mengucap syukur kepada Tuhan.
Kolose 3:16
3:16 Hendaklah perkataan Kristus diam dengan segala
kekayaannya di antara kamu, sehingga kamu dengan segala hikmat mengajar dan
menegur seorang akan yang lain dan sambil menyanyikan mazmur, dan puji-pujian
dan nyanyian rohani, kamu mengucap syukur kepada Allah di dalam hatimu.
Kolose 3:16 (Terjemahan Lama)
3:16 Biarlah perkataan Kristus itu diam di dalam
dirimu dengan limpahnya. Dengan segala hikmat ajar-mengajar dan
nasehat-menasehatkan sama sendiri, dengan mazmur dan puji-pujian dan nyanyian
rohani menyanyilah dengan syukur kepada Allah di dalam hatimu.
Bagaimana
kita mengajar dan saling menasihati kalau kita ada roh pemberontakan dan saling
menjauh. Ini menunjuk persekutuan. Bagaimana si A mau nasihati kalau si B marah-marah. Kalau
tidak ada dalam persekutuan yang limpah Firman, berarti tidak diimbangi lembu
itu dengan 3/10 efa. Sekalipun saya berkoar-koar “ada kelimpahan Firman” namun
mana syukurmu, mana pujimu, mana nyanyian rohanimu. Bangun pagi cuma mengomel!
Begitu dilihat wajahnya, segi tujuh yang nampak, bukan wajah bulan purnama. Ini
kesalahan kita dan harus mendapat koreksi.
2
ekor lembu jantan diimbangi dengan 2/10 efa tepung yang terbaik per ekor. Angka 2/10 itu adalah angka
kesaksian yang kuat, karena domba jantan. Dan 14 ekor domba jantan diimbangi
dengan 1/10 efa per ekor, ini milik Tuhan. Jadi kesaksian yang kuat itu
diimbangi milik Tuhan. Kesaksian yang kuat keluar dan kesaksian kuat ke dalam.
Jika ini ada maka akan ada pelayanan cuma-cuma seperti dalam Lukas pasal 10.
Kalau dia punya minyak dan punya anggur maka ada pelayanan cuma-cuma. Melihat
orang yang disamun di tengah jalan, tanpa memikirkan resiko pada dirinya, dia
melayani orang itu tanpa memikirkan jangan-jangan masih ada penyamun di sekitar
itu.
Minyak
itu bicara tentang urapan Roh Kudus, itu adalah kesaksian keluar. Minyak
mengisi pelita maka terang benderang keluar. Tetapi anggur itu untuk kita
minum, itu kesaksian ke dalam. Itu menunjuk nikah, kesaksian ke dalam. Inilah
yang sudah hancur di dalam kitab Yoel. Tidak ada lagi kesaksian keluar,
kalaupun ada sudah tipis, sebab minyaknya sudah tipis. Apalagi anggur, sama
sekali sudah hilang. Tepung yang terbaik sudah hilang, mana ada lagi kesaksian
ke dalam.
Ini
yang Tuhan ingatkan kepada saya semalam
dan sepanjang hari ini. Dan juga harus saya sampaikan kepada kita sekalian.
Siapa tahu kita punya niat suci untuk masuk pesta pondok daun-daunan maka
segala kendala dibersihkan lewat penampilan Firman. Saya bersyukur kepada Tuhan
jika Tuhan menyatakan hal ini.
Bilangan 29:13-14,16
29:13 Pada waktu itu haruslah kamu mempersembahkan
sebagai korban bakaran, sebagai korban api-apian yang baunya menyenangkan bagi
TUHAN: tiga belas ekor lembu jantan muda, dua ekor domba jantan, empat belas
ekor domba berumur setahun; haruslah tidak bercela semuanya itu;
29:14 juga sebagai korban sajiannya: tepung yang
terbaik, diolah dengan minyak, yakni tiga persepuluh efa untuk setiap lembu
dari ketiga belas ekor lembu jantan itu, dua persepuluh efa untuk setiap domba
dari kedua ekor domba jantan itu,
29:16 dan seekor kambing jantan sebagai korban
penghapus dosa, selain dari korban bakaran yang tetap dengan korban sajiannya
dan korban curahannya.
Setiap
hari diakhiri dengan korban curahan, itu air anggur. Kekasih yang diberkati
Tuhan, apakah semua ini masih ada pada diri kita. Sementara kita ini niat untuk
masuk pesta pondok daun-daunan penyingkiran gereja. Tetapi masihkah saudara
mengakomodir, masih menyimpan 3/10 efa tepung yang terbaik, yaitu kelimpahan
pengajaran Firman yang menyucikan kehidupan kita. Adalah kita simpan perkataan
Kristus melimpah dalam hati kita. Adakah minyak yaitu urapan, kesaksian kita
keluar yang kuat. Masih adakah air anggur mewarnai nikah kita? Itu kesaksian ke
dalam. Jika hal ini sudah tidak ada, sudah hilang dan sudah menipis, maka
dianjurkan kepada imam-imam “berkabunglah kamu, berpuasalah kamu”. Makanya puji
Tuhan jika kita bisa menggelar puasa bersama dan puasa pribadi juga harus ada.
Kita menghadapi situasi yang mirip seperti Yoel ini. Pemberontakan terjadi di
mana-mana. Termasuk pemberontakan terhadap pendahulu kita juga terjadi.
Saya
ingat 2 hamba Tuhan, yang satunya saya tidak tahu berada di mana, tetapi
keduanya sudah almarhum. Semuanya adalah sahabat saya, yang satu pak Sitinjak dan yang lain Pdt. Daniel Siregar.
Pak Sitinjak sering ke sini dulu. Kalau
Pdt. Daniel Siregar sering saya bawakan madu sebab dia sahabat saya. Kehidupan nikah
mereka ini harus terjadi pemisahan. Akhirnya dinasihati Pdt. Daniel Siregar boleh hidup serumah tetapi
tidak boleh sekamar. Begitu juga pak Sitinjak.
Ada
juga yang terjadi waktu marak PPI yaitu Pekan Penyegaran Iman. Ada jemaat dari
Johor, karena dia orang dari kapal, dia menikah di Papua dan tinggalkan isteri pertama. Tetapi begitu marak pengajaran ini
maka dia lepaskan isterinya ini dan kembali pada isterinya yang sesungguhnya.
Ini terjadi setelah mereka dalam pengajaran dan mereka lakukan yang salah.
Kalau kita ini belum ada dalam pengajaran, masih dalam kategori jahiliah, itu
lain.
Satu
waktu KKR di Surabaya, seorang anak Tuhan merasa kena ketika mendengar Firman
Tuhan di Go-Skate, tetapi bukan jemaat Pdt. In Yuwono. Sampai di rumah dia
panggil suaminya “pa, temani saya ke bapak Pdt. In Yowono”. Akhirnya mereka
datang dan Pdt. In Yuwono kaget. Isteri itu mengaku dia punya suami tetapi
selingkuh. Suaminya naik pitam mau cekik isterinya, tetapi karena di depan Pdt.
In Yuwono dia urung. Pdt. In
Yuwono katakan “ampuni isterimu” akhirnya mereka berpelukan dan menjadi anggota
jemaat Pdt. In Yuwono.
Ini
tepung sudah hilang, rasa gentar terhadap Firman pengajaran sudah tidak ada
lagi karena tidak ada Firman. Minyak sudah tipis, anggur tidak ada lagi. Siapa
yang mau menolong! Kita ini mau masuk pesta pondok daun-daunan, selesaikan
kalau itu memang ada. Kalau dulu kita lakukan ketika masih ada di luar, itu
memang jaman jahiliah, tetapi jangan lakukan lagi kalau sudah bertobat.
Kita
perhatikan, bagaimana Tuhan punya perhatian serius. Dia rela sampai 13 ekor
lembu, 14 ekor domba berumur setahun, 2 ekor domba jantan dan 1 ekor kambing.
Seluruhnya ini menunjuk pada 1 pribadi itulah Yesus. 13 menghantam roh pemberontak,
14 mencabut akar dosa, 2 itu membawa kita gereja
Tuhan ada kesaksian 2 menjadi 1. Ini yang luar, biasa, bukan rekayasa manusia,
tetapi Tuhan rancang dari sorga demi membahagiakan kita, supaya kita mengisi
kursi pelaminan di samping Yesus secara rohani. Yang masuk pesta pondok
daun-daunan itulah yang disebut Mempelai. Itu yang kita gagas, kita kejar dan
kita gumuli. Tuhan tunjukan kendala-kendala ini yang harus dilepaskan dan ini
yang harus ditumbuh kembangkan.
Dimulai
dengan angka 13 angka pemberontakan, Yesus rela menanggung. Alangkah tidak
terpujinya Yesus rela menanggung pemberontakan kita kemudian sekarang kita
berontak lagi. Apakah anda pernah membaca dalam Alkitab bapa memberontak
terhadap anak? Yang ada dalam Alkitab, anak yang memberontak terhadap orang
tua. Takutnya sekarang ini banyak pendeta sebenarnya sudah berontak terhadap
pendahulu kita. Kalau sudah melihat pemberita itu berontak kepada pendahulu
kita, jangan bergabung, nanti bisa kena roh pemberontakan! Sudah tahu dia membelot kemudian saudara dengar lagi
orang seperti itu, jangan! Itu pemberontakan.
2
edisi makalah saya, semoga saudara baca baik-baik. Jika tidak bermanfaat bakar
di dodika saudara. Jika bermanfaat simpanlah. Sebab itu saya gumuli lewat doa
puasa, karena saya melihat bagaimana situasi gereja, ada debu yang menutupi
gereja Tuhan. Saya masih menyusun makalah edisi ketiga tentang 7 bangsa yang
menghimpit bangsa Israel. Saya tidak mengada-ada, saya merasa terpanggil oleh
Tuhan untuk menyampaikan ini. Saya banyak mendengar dari orang yang sudah
membaca “puji Tuhan om, jadi berkat bagi saya”. Kalau saudara yang langsung
dilayani seperti ini dan tidak merasa ini berkat, itu sangat disesali! Syukur
Tuhan berikan saya anak yang bisa menangani itu dan akan saya sebar.
Coba
kalau kita hamba-hamba Tuhan satu dalam presepsi seperti ini, kita keroyok,
kita tidak bisa masuk dalam pintu gereja dan kita sebar dalam bentuk tulisan.
Jangan kita puas sudah makan nasi, makan kacang goreng, makan durian, lalu kita
sudah puas, lihat juga orang lain. Bukan berarti tanpa resiko, saya banyak
mendapatkan perlawanan, yang penting tulisan saya menjadi berkat bagi orang lain. Mari kita canangkan ini dalam
pelayanan, jangan puas kita sudah makan labu, ketimun, ujung labu, kita juga harus lihat
orang lain.
Lembu
jantan 13 ekor, yang kedua domba jantan 2 ekor, ditambah 2/10 efa tepung yang
terbaik. Kemudian domba muda 14 ekor, perekor 1/10 efa tepung yang terbaik.
Saudara lihat, Yesus berkorban untuk menggusur angka 14 (14 akar dosa dalam
hati) supaya kita diangkat menjadi
miliknya Tuhan. Di sana ada kambing yang mengingatkan kepada kita anak bungsu
yang hilang. Dan anak sulung yang nampaknya setia, tetapi begitu pesta digelar
yang setia ini ada di luar tidak mengikuti pesta. Yang ikut pesta adalah yang
menghargai pesta keenam, pesta pendamaian. Tadinya anak bungsu sudah tidak ada harapan, dia sudah
hancur-hancuran di luar, tetapi syukur Tuhan sudutkan dia di kandang babi dan
dia sadar.
Satu
waktu saya ke kampung dan cegat mobil angkot. Lalu ada hamba Tuhan yang bicara
“selamat sore om”. Saya katakan “dari mana kau?”. Dia jawab “dari kandang babi
om”. Saya serukan “kembali yah”. Dan akhirnya kami bertemu lagi di Surabaya.
Kambing
ini ada hubungannya dengan anak sulung dan anak bungsu.
Bilangan 29:11
29:11 dan seekor kambing jantan sebagai korban
penghapus dosa, selain dari pada korban penghapus dosa pembawa pendamaian dan
korban bakaran yang tetap serta dengan korban sajiannya dan korban-korban
curahannya.
Ini
hubungannya dengan pesta pendamaian dan juga kena pada pesta pondok
daun-daunan. Saudara perhatikan baik-baik bagaimana cara kerjanya Tuhan. Tidak
mungkin saya bicara tentang Tuhan yang suci, mulia dan sangat besar itu kalau
Dia tidak percayakan kepada kita. Tidak mudah bicara tentang Tuhan kalau Tuhan
tidak mempercayai kita. Kita lihat bagaimana reaksi kakak beradik ini, mereka
satu dalam keluarga tetapi kenapa bisa seperti itu. Memang kelihatan ada orang
begitu binal, tetapi satu saat sadar. Kelihatan yang lain tidak apa-apa,
ternyata baru menjadi nyata kemudian. Bagiku, saya harus waspada.
I Timotius 5:24-25
5:24 Dosa beberapa orang mencolok, seakan-akan
mendahului mereka ke pengadilan, tetapi dosa beberapa orang lagi baru menjadi
nyata kemudian.
5:25 Demikian pun perbuatan baik itu segera nyata dan
kalau tidak demikian, ia tidak dapat terus tinggal tersembunyi.
Filipi 4:5
4:5 Hendaklah kebaikan hatimu diketahui semua orang.
Tuhan sudah dekat!
Ini
bukan promosi, harus kita perlihatkan kebaikan kita. Perbuatan kita harus
nampak dan dikaitkan dengan hari Tuhan sudah dekat.
Kasihan
si sulung ini. Akhirnya ketahuan hatinya setelah adiknya pulang, dia
meledak-ledak. Bapaknya bujuk “adikmu yang telah mati itu sekarang hidup
kembali”. Disebut mati berarti mati rohaninya.
Lukas 15:30-32
15:30 Tetapi baru saja datang anak bapa yang telah
memboroskan harta kekayaan bapa bersama-sama dengan pelacur-pelacur, maka bapa
menyembelih anak lembu tambun itu untuk dia.
15:31 Kata ayahnya kepadanya: Anakku, engkau selalu
bersama-sama dengan aku, dan segala kepunyaanku adalah kepunyaanmu.
15:32 Kita patut bersukacita dan bergembira karena adikmu
telah mati dan menjadi hidup kembali, ia telah hilang dan didapat
kembali."
Siapa
yang tidak senang kalau seperti ini. Tetapi kenapa anak sulung malah
memberontak dan tidak mau masuk pesta dan tinggal di luar. Bapak begitu baik,
dia mengasihi 2 anaknya. Yang satunya sudah berbuat macam-macam, tetapi
bapaknya tidak mengusir dia. Begitu juga si sulung, bapanya katakan “ini milikmu semua”. Gaya hidup pemberontakan ini
yang mencuat hari-hari terakhir ini. Jangan sampai terjadi kepada kita yang
hadir pada sore menjelang malam ini.
Korban
dalam pesta pondok daun-daunan hari kedelapan dengan pesta pendamaian, sama
bilangannya. Karena disebut seekor lembu jantan, seekor domba jantan, 7 ekor
domba berumur setahun, seekor kambing jantan. Berarti benar-benar pendamaian
yang permanen, kemudian dia berhasil masuk pesta pondok daun-daunan berarti
permanen menjadi Mempelai Wanita. Tidak lagi terbagi-bagi menyerang ini dan
itu, tetapi hanya kepada yang satu.
Sekarang
kita akan menghitung dari hari pertama sampai hari keempat. Apa maknanya. Hari
pertama 13 ekor lembu jantan, 2 ekor domba jantan, 14 ekor domba umur setahun
dan seekor kambing jantan. Yang 13 harus didampingi 3/10 efa perekor. Yang 2
ekor domba jantan didampingi 2/10 efa. Yang 14 ekor didampingi 1/10 efa.
Kambing tidak disebutkan. Yang pertama adalah perlawanan terhadap roh
pemberontakan dan harus didampingi 3/10 efa tepung terbaik. Jadi hadapi roh
pemberontakan harus
didampingi Firman pengajaran yang kuat yang menyucikan kita. Kemudian tampil 2
ekor domba jantan, itu kesaksian yang kuat sebab jantan menunjuk kekuatan.
Kemudian ada angka 14 yang menunjuk hati sarangnya 14 dosa. Kemudian ada
kambing.
Itu
semua harus kita waspadai dengan Tuhan menggelar angka 13, 2, 14, 1. 13 ini
menunjukan seorang yang gagah perkasa keturunan ke-13 dari Adam yaitu Nimrod
yang membangun Babel. Ini yang dihadang Tuhan agar kita tidak diserap masuk
kepada Babel. Buktikan saudara tidak melangkah ke Babel dengan 2 ekor domba
jantan, berarti kesaksian yang kuat. Buktikan 14 dosa yang bersarang dalam hati
saudara sudah didongkel oleh pekerjaan 1/10 efa tepung terbaik, minyak dan air
anggur. Kambing mengingatkan kepada kita status anak sulung yang kehilangan
pesta. Tuhan sudah hadang supaya jangan saudara dan saya kehilangan hak untuk
masuk dalam pesta. Jangan seperti anak sulung yang ketika pesta digelar dia ada
di luar karena dongkol dan tidak hormat kepada orang tua.
Hari
kedua dari 13 menjadi 12 ekor lembu. Tetapi yang dibelakangnya tidak berubah
jumlahnya. Jadi kalau kita adalah kehidupan yang sudah dibebaskan dari roh
pemberontakan, aktifkanlah angka 12 yaitu persekutuan. Harus kita aktifkan roh
persekutuan, utamanya dalam sidang jemaat, aktiflah dalam ibadah persekutuan.
Bukan hanya di sini, tetapi apa salahnya kalau kita ikut persekutuan yang
penting sama pengajarannya. Buktikan anda ada label pesta pondok daun-daunan.
Ada meterai, ada atribut bahwa anda adalah calon-calon yang masuk pada pesta pondok
daun-daunan, jangan diam di tempat.
Saya malu
dan terpukul habis. Kalau ditanya berapa jariku, saya jawab 10. Orang Sulewana
juga jarinya 10 tetapi 80 orang lebih mereka ikut persekutuan di Palopo,
sedangkan kita hanya hitung jari. Tidak tahu kenapa angka 12 itu sudah keropos.
Apalagi besok, ada persekutuan di Korobono. Kalau tidak hadir lagi malu deh.
Kalau
tidak ada persekutuan maka selanjutnya ada angka 11. Angka 11 ini angka
penghalang, angka perintang pembangunan Tubuh Kristus. Angka 11 ini berbahaya
dan ini masuk dalam gereja Tuhan.
II Korintus 12:19-21
12:19 Sudah lama agaknya kamu menyangka, bahwa kami
hendak membela diri di depan kamu. Di hadapan Allah dan demi Kristus kami
berkata: semua ini, saudara-saudaraku yang kekasih, terjadi untuk membangun
iman kamu.
12:20 Sebab aku kuatir, bahwa apabila aku datang aku
mendapati kamu tidak seperti yang kuinginkan dan kamu mendapati aku tidak
seperti yang kamu inginkan. Aku kuatir akan adanya 1perselisihan, 2iri
hati, 3amarah, 4kepentingan diri sendiri, 5fitnah, 6bisik-bisikan, 7keangkuhan, dan 8kerusuhan.
12:21 Aku kuatir, bahwa apabila aku datang lagi,
Allahku akan merendahkan aku di depan kamu, dan bahwa aku akan berdukacita
terhadap banyak orang yang di masa yang lampau berbuat dosa dan belum lagi
bertobat dari 9kecemaran,
10percabulan dan 11ketidaksopanan yang mereka
lakukan.
Ini
angka pengganggu atau penghalang pembangunan rumah Tuhan. Itu sebabnya setelah
Yudas Iskariot tidak ada, Petrus berdiri untuk melengkapi rasul yang ke-12,
tidak boleh tetap pada angka 11. Jika saudara baca, dalam negeri Kanaan ada 11 suku bangsa yang
digusur dan diganti dengan 12 suku. Dan memang 11 suku yang masih sisa itu,
mengganggu terus eksistensi bangsa Israel.
Angka-angka
ini ada yang negatif, ada yang positif. Yang negatif Tuhan gusur dan yang
positif dikembangkan.
Hari
keempat menjadi 10 lembu, yang lain tetap. Angka 10 adalah angka Firman
sepenuh. Kemudian selanjutnya 9, 8, 7 semuanya itu posifit. 9 itu sembilan
karunia roh, sembilan jabatan, sembilan buah roh. Tetap harus 2 domba jantan yang
bicara kesaksian dan tetap dikawal hati kita, awas angka 14.
Hari
keenam adalah angka 8. Itu positif, angka pembaharuan sehingga kita serupa
dengan Kristus.
Kolose 3:10
3:10 dan telah mengenakan manusia baru yang terus-menerus
diperbaharui untuk memperoleh pengetahuan yang benar menurut gambar Khaliknya;
Hari
ketujuh ada 7 ekor lembu, ini sempurna. Sehingga secara permanensinya hari
kedelapan. Dibuka dengan pesta pendamaian angka yang sama dan ditutup dengan
pesta pondok daun-daunan hari kedelapan angkanya juga sama. Yang menonjol pada
pesta pondok daun-daunan adalah angka 7.
Saya
bersyukur dan berterima kasih kepada Tuhan sebab Dia betul-betul mempedulikan
gereja Tuhan akhir zaman ini. Dia tunjuk yang bisa bermasalah bagi gereja Tuhan
dan Dia tunjuk jalan yang harus kita ikuti, semua sudah dirintis oleh Tuhan.
Yesaya 26:7
26:7 Jejak orang benar adalah lurus, sebab Engkau yang
merintis jalan lurus baginya.
Orang
merintis perjalanan itu adalah pergumulan, jangan kita bengkokkan lagi. Yang
membengkokan adalah anak-anak dan perempuan.
Yesaya 3:12
3:12 Adapun umat-Ku, penguasa mereka ialah anak-anak,
dan perempuan-perempuan memerintah atasnya. Hai umat-Ku, pemimpin-pemimpinmu
adalah penyesat, dan jalan yang kamu tempuh mereka kacaukan!
Yesaya 3:12 (Terjemahan Lama)
3:12 Bahwa pengerah umat-Ku itu anak-anak jua adanya
dan orang perempuan merajalela atasnya. Hai segala umat-Ku! kamu disesatkan
oleh pemimpinmu, dan jalan yang patut kamu jalani itu dibongkarnya.
Tuhan
sudah rintis jalan lurus kenapa dibongkar? Siapa pembongkar? Itulah anak-anak
dan perempuan yang menjadi pemimpin! Maaf bukan mau merendahkan kodrat perempuan, tidak. Tetapi kita harus
waspada akhir zaman ini. Jalan Tuhan yang lurus sudah Tuhan atur begitu rupa
13, 12, 11,10, 9, 8, 7. Dan Tuhan tetap kawal hati kita, Dia lihat angka 14 ini
paling berbahaya. Alkitab ini betul-betul matematika. 13+2+14+1=30 hari pertama
Tuhan angkat angka 30 yaitu Korban Kristus. Itu solusi satu-satunya untuk
membersihkan roh pemberontakan, membersihkan 14 akar dosa, untuk menimbulkan
kesaksian yang kuat dalam hidup kita baik keluar maupun ke dalam. Saya
berbahagia jika Tuhan menyampaikan isi hatiNya kepada kita, hargai. Jalan yang
lurus sudah Tuhan rintis, jangan kita bengkokkan, jangan kita bongkar, jangan kita bermain-main.
GPT “Kristus Penebus”
Jl. Langgadopi No.4 Tentena
Kec. Pamona Puselemba, Kab. Poso, 94663
HP: 085241270477
Email: imamat_raja@yahoo.com
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar