Salam sejahtera di dalam kasih Tuhan
Yesus Kristus
Yehezkiel 14:1-5
14:1 Sesudah itu datanglah kepadaku beberapa
orang dari tua-tua Israel dan duduk di hadapanku.
14:2 Maka datanglah firman TUHAN kepadaku:
14:3 "Hai anak manusia, orang-orang ini menjunjung
berhala-berhala mereka dalam hatinya dan menempatkan di hadapan mereka batu
sandungan, yang menjatuhkan mereka ke dalam kesalahan. Apakah Aku mau mereka
meminta petunjuk dari pada-Ku?
14:4 Oleh sebab itu berbicaralah kepada mereka dan
katakan: Beginilah firman Tuhan ALLAH: Setiap orang dari kaum Israel yang
menjunjung berhala-berhalanya dalam hatinya dan menempatkan di hadapannya batu
sandungan yang menjatuhkannya ke dalam kesalahan, lalu datang menemui nabi --
Aku, TUHAN sendiri akan menjawab dia oleh karena berhala-berhalanya yang banyak
itu,
14:5 supaya Aku memikat hati kaum Israel, yang
seluruhnya sudah menyimpang dari pada-Ku dengan mengikuti segala
berhala-berhala mereka.
Yehezkiel artinya yang dikuatkan oleh
Tuhan. Jika nama ini ditampilkan untuk menghadapi orang Israel di tengah
pembuangan, berarti yang dia hadapi bukan hal yang gampang. Jika Tuhan tidak
menguatkan dia maka dia bisa tumbang di dalam pelayanan. Apalagi pada pasal 14
ini umat Tuhan telah menjunjung berhala di dalam hati. Ini bukan hal yang mudah
dan harus dikoreksi oleh Yehezkiel dan didongkel dengan pekerjaan Firman supaya
hati itu bukan berhala yang menempati, tetapi yang berhak adalah Tuhan. Tetapi
di sini kita lihat Tuhan sudah tergusur. Seharusnya Yesus atau Tuhan itu yang
bertakhta di dalam hati. Tetapi tempat Tuhan sudah digusur dan ditempati oleh
berhala. Ini suatu perjuangan yang berat yang dihadapi oleh Yehezkiel.
Dulu zaman purbakala ini sudah
terjadi dan di depan kita lebih hebat lagi. Jika tidak ada hamba-hamba Tuhan
yang dikuatkan oleh Tuhan seperti Yehezkiel, bagaimana kami menghadapi situasi
yang semakin parah sekarang. Itu sebabnya kami hamba Tuhan harus jeli melihat situasi
dunia sekarang dan kita proyeksikan dengan Firman Allah sehingga kita bisa
luput dari revolusi rasio. Sekarang itu membara dalam gereja, rasio yang
diutamakan, akal manusia. Kami yang kecil begini yang tanpa pendidikan
teologia, harus punya dasar yang kuat, harus ada pelajaran tahbisan. Itulah
kelebihan dalam pengajaran Mempelai yang tidak ada pada gereja lain. Pelajaran
tahbisan itu lebih dari teologia. Kalau kami untuk mampu menghadapi dewa rasio. Kalau tidak pandai membaca
situasi dunia sekarang, kita gampang digulung. Dipikir sudah jalan mulus,
padahal benturan terus. Olehnya dibutuhkan orang-orang yang dikuatkan oleh
Tuhan seperti Yehezkiel.
Sekarang ini dalam hati manusia benar-benar bukan lagi Tuhan
yang ada. Padahal hati itu Tuhan yang punya, apalagi kita yang sudah dibeli
oleh darah Yesus, Tuhan ingin bertakhta dalam hati kita. Makanya Tuhan minta
“serahkan hatimu kepadaKu”.
Amsal 23:26
23:26 Hai anakku, berikanlah hatimu kepadaku, biarlah
matamu senang dengan jalan-jalanku.
Tuhan sudah janji, kalau hati sudah
diberi maka itulah wilayah Tuhan bekerja, karena hati itulah gudangnya dosa.
Hati ini sarangnya dosa, itu diceritakan dalam Lukas pasal 7 dan Matius pasal
15. Tetapi kalau kita serahkan hati kita kepada Tuhan, berarti kita
mengupayakan menggusur apa yang bertakhta di dalam hati, bukan dengan kekuatan
kita tetapi Dia yang berwewenang
pada hati kita, Dia pasti
beracara. Itu bertahap, tidak sekaligus. Kadang kita maunya langsung instan,
tidak akan jadi kalau seperti itu. Di dalam Alkitab tidak ada yang instan,
semua melalui proses. Dalam Alkitab perubahan hati itu tidak instan tetapi
bertahap. Sejak kita serahkan hati maka berhala yang kita junjung dalam hati
itu ada yang berwewenang menggusur. Tetapi dari pihak kita harus menyerahkan
dulu hati kita. Dari pihak Tuhan akan menggusur tetapi tidak sekaligus jadi.
Buktinya Tuhan katakan “kalau kamu sudah masuk ke negeri Kanaan, jangan
cepat-cepat kamu halau manusia di sana. Nanti binatang buas yang lebih banyak dari
pada kamu, sehingga binatang
buas memangsa kamu”.
Jadi bertahap untuk merebut Kanaan.
Mungkin ada yang sudah maju yang 10
langkah, ada yang baru 5 langkah. Jangan yang 10 langkah menekan yang masih 5
langkah. Tetapi kita harus saling mempedulikan. Ini kadang kesalahan-kesalahan
yang terjadi dalam gereja. Begitu dia sudah 10, lalu datang yang 9, yang 9 ini
dituding-tuding. Jangan-jangan nanti yang 9 ini melambung di tikungan. Ini
kadang kita tidak mengerti. Sebab prosesnya bertahap. Tidak bisa saya paksakan
“kamu harus begini dan begitu” tidak akan jadi. Sebab dikatakan hatiku adalah
rajaku. Itu yang susah digusur. Makanya butuh pertolongan Tuhan, yang dikuatkan
oleh Tuhan harus berbicara terus,
walaupun ada arus balik dia harus rela menerima.
Seorang gembala roh pertimbangan dan
kebijakan itu yang harus menonjol yang tidak ada pada 4 jabatan lain. Nabi
punya roh nubuatan, rasul punya roh hikmat, penginjil punya kuasa, gembala
punya roh pertimbangan dan kebijakan, guru punya roh mahrifat. Kita harus
mengerti hal-hal seperti ini supaya kita tidak eksklusif. Secara rohani memang
kita eksklusif tetapi secara jasmani kita harus inklusif untuk menolong yang baru satu dua langkah.
Saya memahami apa yang harus saya
lakukan sebagai gembala yang harus punya kebijakan dan pertimbangan. Coba saja
Tuhan Yesus, ketika Dia memberikan perumpamaan benih yang ditabur dan malamnya
ada yang menabur lalang. Lalu orang mengatakan “bukankah yang ditabur oleh tuan
itu benih yang baik, kenapa ada juga lalang”. Kemudian mereka berkata “maukah
tuan, kami pergi mencabut lalang”. Tetapi Tuhan Yesus mengatakan “jangan, kalau
kamu cabut lalang, tercabut juga nanti gandum”. Ini kebijakan, ini roh
pertimbangan Yesus, yang sering kami
lampaui dan merasa lebih pandai dari pada Yesus.
Begitu juga ketika dibawa ke Bait
Allah ke hadapan Yesus, seorang perempuan yang tertangkap basah berzinah.
Apakah Yesus tidak berhak melempari dengan batu? Yesus berhak karena memang Dia
yang memberikan Firman kepada Musa. Tetapi cara Tuhan luar biasa. Inilah
pertimbangan dan kebijakan Gembala Agung “kalau ada yang tidak berdosa,
silahkan lempar”. Ternyata tidak ada yang melempar, dari yang tua sampai yang
muda semuanya pergi. Itulah kebijakan, itulah proses untuk merebut hati wanita
itu sekaligus yang menghakiminya juga sebenarnya ingin Tuhan rebut.
Jadi kami hamba Tuhan tidak
semberono, tidak asal, tidak hantam kromo saja, harus ada tahap-tahapan. Yesus
tidak pernah instan. Waktu Yesus menyembuhkan orang buta, Yesus memakai tanah.
Bisa saja langsung Yesus sembuhkan saja, bisa langsung jadi. Tetapi Yesus ambil
tanah, diludahi, dibuat jadi lumpur lalu dioles di mata orang buta itu. Jadi
ada tahap, tetapi kita maunya langsung melihat terang benderang orang di depan
itu. Tetapi Yesus membawanya dengan bagus, itulah roh kebijakan dan
pertimbangan. Jangan kita lebih suci dari roh suci, nanti kita salah dan satu
saat kena batunya. Saya sudah lihat karena dia terlalu hebat sekali akhirnya
kena batunya dan hidupnya berakhir mengenaskan. Saya tidak mau menjadi hamba
Tuhan mengakhiri hidup dengan mengenaskan. Bahkan saya cuma berdoa kalau Tuhan
tidak izinkan saya membawa jemaat masuk dalam penyingkiran, ambilah saya jangan
dalam keadaan sekarat. Jangan sampai berguling-guling di kamar berbulan-bulan
sampai sudah busuk, nanti mati tidak indah. Padahal dalam Mazmur 116:15 indah
matinya kekasihnya Tuhan.
Mazmur 116:15 (Terjemahan Lama)
116:15 Bahwa amat indahlah kepada pemandangan Tuhan
matinya segala kekasih-Nya.
Tetapi kalau sampai menjerit-jerit
dulu baru
mati, itu tidak indah.
Kalau memang koma, lebih baik sekalian titik. Jangan koma terus, lebih cepat
titiknya lebih bagus. Tetapi masuk penyingkiran gereja lebih bagus.
Saya mengamat-amati
pelayanan-pelayanan hari-hari terakhir ini sepertinya ada aksi-aksi yang tidak punya
kebijakan lagi, tidak punya roh pertimbangan lagi. Kalau penginjil dia main
sikat saja setelah itu dia pergi. Yang repot adalah gembala, bagaimana mau
mengobati lagi orang yang sudah disikat oleh penginjil. Itu fungsi gembala,
berat sekali roh pertimbangannya. Dia harus mengkaji apa yang terjadi di dalam
jemaat sehingga hidup itu bisa terangkat bersama.
Ini yang dihadapi Yehezkiel, tidak
gampang. Menghadapi Yehezkiel 14:1-4, dia menghadapi jemaat yang
menjunjung berhala di dalam hati. Orang Israel sudah ditebus Tuhan dari Mesir,
sama seperti kita ditebus oleh Tuhan dari dunia ini. Berarti kita adalah
miliknya Tuhan, termasuk hati kita. Tetapi kenapa hati itu harus menjadi sarang
berhala. Tanpa sadar yang duduk di hatinya membuat dia bangga sekali. Berhala
itu adalah roh jahat, berarti roh jahat ada dalam hatinya. Yang mestinya Yesus
yang ada di situ.
I Korintus 10:19-20
10:19 Apakah yang kumaksudkan dengan perkataan itu?
Bahwa persembahan berhala adalah sesuatu? Atau bahwa berhala adalah sesuatu?
10:20 Bukan! Apa yang kumaksudkan ialah, bahwa
persembahan mereka adalah persembahan kepada roh-roh jahat, bukan kepada Allah.
Dan aku tidak mau, bahwa kamu bersekutu dengan roh-roh jahat.
Posisi Tuhan mereka gusur dan mereka
ganti dengan roh jahat.
I Korintus 10:21
10:21 Kamu tidak dapat minum dari cawan Tuhan dan juga
dari cawan roh-roh jahat. Kamu tidak dapat mendapat bagian dalam perjamuan
Tuhan dan juga dalam perjamuan roh-roh jahat.
Jadi berhala itu adalah roh jahat. Kita
tahu akar segala kejahatan adalah cinta uang. Mungkin kita katakan orang lain
begini dan begitu, tetapi barang kali hati kita ada roh jahat karena akar kejahatan
ada dalam hatimu, yaitu cinta akan
uang! Itu lebih parah. Jadi roh kebijakan itu harus ada pada kita.
Lihat Yohanes pasal 4, bagaimana
Yesus menangani perempuan pelacur di tepi sumur Yakub itu, bertahap Yesus bawa.
“Berikan Aku minum” dijawab perempuan itu “masakan orang Yahudi minta minum
kepada orang Samaria” karena memang saat itu orang Samaria dan orang Yahudi
tidak beramah-ramahan, berarti ada roh perlawanan satu dengan yang lain.
Kemudian Yesus katakan “kalau engkau tahu siapa yang meminta itu, pasti engkau
sudah beri, maka Dia akan memberikan kepadamu air kehidupan yang mengalir terus”.
Perempuan itu berkata “kalau begitu berikan padaku supaya aku tidak datang
terus menimba air”. Jadi untuk mendongkel roh pelacur/ roh sundal yang
ada padanya itu bertahap.
Kemudian Yesus berkata “panggil dulu
suamimu” karena memang ujung-ujungnya pembenahan nikah. Waktu dia berkata “aku
tidak punya suami” maka Yesus berkata “benar katamu, engkau tidak punya suami
dan yang ada padamu sekarang bukan suamimu”. Tetapi Yesus tidak berkata
“kembali kepada suami yang pertama” atau yang kedua atau yang keempat. Kalau
kita menganjurkan berarti kita lebih hebat dari Yesus. Mana yang benar, rasio
atau Firman, revolusi Prancis
atau sorga! Kita kadang merasa hebat sekali. Padahal Yesus tidak seperti itu.
Kemudian mereka meningkat pada soal ibadah dan Yesus berterus terang “Akulah
Mesias”.
Kalau mendengar orang menyampaikan
Firman, saya harus kaji dulu apakah cocok dengan ayat yang dia bicarakan, saya
tidak cepat menelan. Makanya Pdt. Totaijs selalu mengatakan “kalau datang
ibadah bawa Alkitab. Jangan sampai karena kamu dengar dia adalah pendeta besar,
guru besar maka semua sudah betul apa yang dia bilang. Periksa dulu jangan
sampai salah”. Lihat seperti jemaat Berea, apa yang dia dengar dia periksa lagi
benar atau tidak. Jangan kita telan saja.
Namanya proses itu bertahap untuk
mendongkel hati sebab hati itu sarangnya dosa. Puji Tuhan kalau hati kita sudah
kita serahkan karena memang itu Tuhan minta seperti dalam Amsal 23:26. Dan
Tuhan jawab di dalam Yehezkiel
Yehezkiel 36:26
36:26 Kamu akan Kuberikan hati yang baru, dan roh yang
baru di dalam batinmu dan Aku akan menjauhkan dari tubuhmu hati yang keras dan
Kuberikan kepadamu hati yang taat.
Hati itulah sarangnya penyakit 4
huruf yaitu dosa. Penyakit 3 huruf kalau disuntik 6 bulan bisa sembuh. Kalau
penyakit 4 huruf disuntik ulang berulang supaya menjadi sehat, itulah dosa, bukan TBC.
Yehezkiel 36:27
36:27 Roh-Ku akan Kuberikan diam di dalam batinmu dan
Aku akan membuat kamu hidup menurut segala ketetapan-Ku dan tetap berpegang
pada peraturan-peraturan-Ku dan melakukannya.
Saya dalam menyampaikan Firman harus
menjaga arus balik. Satu waktu diuji dan kena batunya, gawat! Saya sudah punya
pengalaman, 46 tahun saya
menjadi gembala. Dan jangan orang mengatakan “jangan mengandalkan pengalaman”
bukan mengandalkan tetapi pada pengalaman itu ada ajarannya. Lihat saja raja
Daud, dibandingkan dengan Salomo, siapa yang lebih berhikmat? Salomo yang lebih
berhikmat. Tetapi waktu itu Salomo masih pemuda remaja berusia 16 tahun. Daud
berkata “pekerjaan ini adalah pekerjaan berat dan besar untuk membangun Bait
Allah. Ada anakku Salomo, tetapi dia belum berpengalaman” jadi diakui.
I Tawarikh 22:5
22:5 Karena pikir Daud: "Salomo, anakku, masih muda dan kurang
berpengalaman, dan rumah yang harus didirikannya bagi TUHAN haruslah luar biasa
besarnya sehingga menjadi kenamaan dan termasyhur di segala negeri; sebab itu
baiklah aku mengadakan persediaan baginya!" Lalu Daud membuat sangat
banyak persediaan sebelum ia mati.
Itu sebabnya jangan sampai melihat
orang tua kemudian dianggap enteng! Dia punya pengalaman besar. Saya ini berapa
kali diancam mau dibunuh dan selalu lolos. Saya ini berapa kali menghadapi
tantangan yang berat-berat.
Saya pernah menghadapi mosi tidak percaya dari 3 orang dan mereka melapor ke
Majelis Daerah, tetapi KO ketiganya dihantam oleh Tuhan. Di Sulewena juga 3
orang mencoba melawan saya akhirnya hancur mereka bertiga. Dengan pengalaman
seperti itu membuktikan bahwa hamba Tuhan itu bukan hamba Tuhan abal-abal,
jangan coba lawan! Nanti kena batunya.
Saya harus katakan ini kepada kita,
kepada anak-anak saya, kepada hamba-hamba Tuhan muda, kita harus waspada,
jangan entengkan. Jangan sampai memakai dewa rasio. Kadang kita katakan Firman
padahal rasio kita. Saya banyak menemukan itu hanya rasio, bukan ayat yang
benar lagi. Dia memang pakai ayat tetapi sudah rasio, tidak benar! Makanya saya
harus waspada. Pdt.Totaijs selalu menekankan “kamu bawa Alkitab, dengar si
pengkhotbah. Jangan karena dengar kadung namanya tenar, pendeta besar, kamu
sudah percaya bahwa semua betul apa yang dia katakan. Periksa dulu, pasti masih
ada yang salah yang dia katakan”.
Ini menyangkut hati, Tuhan mau
merubah. Proses berubah ini bukan mudah. Makanya ketika Tuhan menciptakan
manusia, Tuhan memakai tangan. Dan itu terjadi sore hari hari keenam. Itu
memakai proses, bukan simsalabim. Sekarang kita ini mau dibentuk oleh Tuhan
menjadi Mempelai Wanita Tuhan memakai tangan.
Efesus 4:11
4:11 Dan Ialah yang memberikan baik rasul-rasul maupun
nabi-nabi, baik pemberita-pemberita Injil maupun gembala-gembala dan
pengajar-pengajar,
5 jabatan itu tangan Tuhan. 5 jabatan
itu harus belajar kepada Tuhan yang membangun Adam dan Hawa dalam proses. Maka
5 jabatan ini harus belajar membangun sidang jemaat di dalam proses sebab dia
tangan Tuhan. Saya tangan Tuhan maka saya harus belajar bagaimana Tuhan
membentuk Adam dan Hawa dari tanah liat. Sekarang gereja Tuhan dikelolah oleh 5
jabatan yang adalah tangan Tuhan, itu proses. Kalau kita sudah 10 langkah dan orang baru 9, jangan sampai kita
salah-salahkan dan tuding-tuding yang 9. Tarik dia melalui proses, karena ini
menyangkut hati.
Saya dari sejak awal melayani tidak
pernah ada istilah tidak. Disuruh ke sini iya, di suruh ke sana iya. Tetapi
pernah ketika di suruh ke Tentena, ayat yang mengganjal saya nabi itu tidak
dihargai di kampungnya. Tetapi Tuhan berbicara lain, seakan-akan saya dipaksa
untuk datang ke Tentena. Saya datang ke Tentena dengan isteri dan 3 orang anak,
anak ketiga berumur 39 hari. Itu pergumulan, masakan saudara akan mengentengkan
hal itu. Masakan saudara mau ringankan pergumulan hamba Tuhan tua bangka ini.
Kalau sampai sekarang ini bisa bertahan itu hanya kemurahan Tuhan. Awas kalau
kalian entengkan, kalian akan kena batunya nanti. Saya tidak mau kalian kena
batunya. Sekarang aman dan damai, tetapi satu saat kena batunya. Banyak pengalaman lebih berat yang saya
alami dari sejak tahun 1972 di ladang Tuhan.
Sebelum masuk sekolah Alkitab, waktu
masih traning center, betul-betul saya diremehkan orang tetapi saya terima
saja. Setiap pulang dari kebaktian sektor, ada orang di muka pintu gereja yang
bertanya “kalau itu bagaimana” dijawab oleh yang lain “ada harapan”. Begitu
saya lewat malah dijawab “tidak ada harapan”. Saya dikatakan tidak ada harapan
karena memang saya tidak tahu berdoa. Tetapi puji Tuhan saya bergumul. Tuhan
saya ada di sini Engkau yang panggil saya lewat penyataan-penyataan. Saya sebenarnya tidak pantas jadi hamba
Tuhan apalagi saya pendek. Akhirnya Tuhan buka jalan “puasa anakKu”. Saya
berpuasa sampai 3 hari berkali-kali. Kemurahan Tuhan saya melejit dan saya
tinggalkan teman-teman yang dibilang hebat. Akhirnya saya mencuat ke depan.
Ketika pergi sekolah Alkitab, yang dipercaya memberitakan Firman pertama adalah saya. Teman-teman yang
mendengar semuanya, mereka datang di asrama datang bertanya Firman. Itu bukti
Tuhan tidak keliru memanggil seseorang.
Lewat pelayanan si tua bangka ini
anda semua menerima berkatnya. Termasuk anak-anak saya, mereka yang menikmati
berkatnya. Saya mau bilang “jangan rendahkan papa!”. Pergumulan papa dengan
mama, opa dengan oma, kemudian kalian coba rendahkan papa, hati-hati kamu! Saya
berbicara ini pada minggu kedua tahun 2020 supaya semua terjaga. Jangan coba bicara
miring tentang papa, nanti kalian kena batunya. Kalau tidak diselesaikan nanti
kalian kena hantaman dari Tuhan. Saya harus katakan ini dengan hati tulus,
kasih sayang seorang tua kepada umat Tuhan yang digembalakan termasuk
keluargaku.
Saya merenung-merenung selama ini,
tetapi saya tidak gentar. Karena rasul Paulus saja mau mempertahankan
pembelaannya kepada hakim di hadapan kaisar, dia ditinggalkan teman-temannya,
padahal dia perlu bantuan. Tetapi dia katakan “saya diselamatkan dan ditolong
oleh Tuhan”. Saya tidak harus takut ditinggalkan oleh siapapun, biarpun anakku
meninggalkan saya, Tuhan tidak pernah meninggalkan saya. Kalian gentarlah
sedikit, jangan asal ngomong tentang hamba Tuhan tua. Kalian belum pernah alami
bagaimana penderitaannya.
II Timotius 4:16
4:16 Pada waktu pembelaanku yang pertama tidak seorang
pun yang membantu aku, semuanya meninggalkan aku -- kiranya hal itu jangan
ditanggungkan atas mereka --,
4:17 tetapi Tuhan telah mendampingi aku dan menguatkan
aku, supaya dengan perantaraanku Injil diberitakan dengan sepenuhnya dan semua
orang bukan Yahudi mendengarkannya. Dengan demikian aku lepas dari mulut singa.
4:18 Dan Tuhan akan melepaskan aku dari setiap usaha
yang jahat. Dia akan menyelamatkan aku, sehingga aku masuk ke dalam Kerajaan-Nya
di sorga. Bagi-Nyalah kemuliaan selama-lamanya! Amin.
Walaupun dia ditinggal, dia yakini
dia masuk sorga dalam kemuliaan. Saya tidak pusing kalau saya ditinggalkan dan
tidak dipeduli orang, saya tidak pusing sebab saya ditolong Tuhan. Bahkan saya
terpesona melihat Wahyu pasal 10 bagaimana 10 fungsi awan lewat pribadi Yesus,
luar biasa Tuhan bukakan. Kalau Tuhan lihat saya melakukan kesalahan berarti
Tuhan keliru mempercayakan Firman sementara saya salah di hadapanNya. Coba
saudara sudah tahu si A itu orang yang tidak benar lalu saudara percayakan
sesuatu kepadanya, siapa sebenarnya yang keliru di situ. Kalau dikatakan saya
tidak benar, kenapa Tuhan percaya saya, berarti Tuhan yang salah. Beranikah
kita persalahkan Tuhan? Kalau orang itu dipercaya Tuhan tentang rahasia Firman,
masakan kita mau curiga kepadanya, berarti anda lebih hebat dari Tuhan
sementara Tuhan percaya kepadanya, itu rancu namanya. Saya mau katakan kepada
anak-anak saya, jangan salah menilai papa! Memang saya ini banyak dilapor-lapor,
tetapi puji Tuhan kepercayaan Tuhan kepada saya semakin meningkat. Seharusnya
itu menjadi rem bagi yang suka ngomong miring, supaya jangan ngomong
macam-macam tentang orang itu. Kalau salah ngomong kita berhadapan dengan Tuhan yang menaruh
kepercayaan kepadanya.
Yehezkiel 36:26
36:26 Kamu akan Kuberikan hati yang baru, dan roh yang
baru di dalam batinmu dan Aku akan menjauhkan dari tubuhmu hati yang keras dan
Kuberikan kepadamu hati yang taat.
Ini proses atau instan? Ini proses,
petama Tuhan akan berikan hati yang baru, lalu Tuhan jauhkan hati keras,
kemudian Tuhan berikan hati yang taat. Itu bukan dari pihak kita, itu tangan
Tuhan yang bekerja. Kalau tangan Tuhan yang bekerja, apa yang mau kita
banggakan. Bagaimana saya mau bicara Tuhan yang suci dan agung itu kalau Tuhan
tidak percaya saya. Jadi semua datang dari Tuhan, bukan dari diri kita.
Yehezkiel 36:27
36:27 Roh-Ku akan Kuberikan diam di dalam batinmu dan
Aku akan membuat kamu hidup menurut segala ketetapan-Ku dan tetap berpegang
pada peraturan-peraturan-Ku dan melakukannya.
Prosesnya ada dalam Efesus 2:20-22.
Dalam ayat 19 kita sudah menyerahkan diri kepada Tuhan, menjadi warga kerajaan,
menjadi keluarga Allah. Ayat 20 kita dibangun atas dasar nabi dan rasul. Ayat
21 kita tersusun rapi dan ayat 22 Roh Kudus diam. Itu semua proses.
Efesus 2:19-22
2:19 Demikianlah kamu bukan lagi orang asing dan
pendatang, melainkan kawan sewarga dari orang-orang kudus dan anggota-anggota
keluarga Allah,
2:20 yang dibangun di atas dasar para rasul dan para
nabi, dengan Kristus Yesus sebagai batu penjuru.
2:21 Di dalam Dia tumbuh seluruh bangunan, rapi
tersusun, menjadi bait Allah yang kudus, di dalam Tuhan.
2:22 Di dalam Dia kamu juga turut dibangunkan menjadi
tempat kediaman Allah, di dalam Roh.
Yang lucunya lagi sekarang ini yang
paling berat, yang saya takutkan karena ini melampaui kebenaran, biar orang
islam masuk Kristen kalau dia sudah menikah berkali-kali, tidak boleh lagi dia
menikah. Di mana standar jahiliah kalau seperti ini. Kita tidak pakai standar
jahiliah. Kalau orang lain kita tidak pakai, kalau bagi kita malah kita pakai,
ini tidak jujur! Ada lagi orang yang sesumbar bicara padahal dia sudah
ganti-ganti isteri, bahkan isteri yang terakhir itu adalah isteri hamba Tuhan
yang dia rampas. Sampai dia ancam saya “kalau opa begini dan begitu saya keluar
dari GPT!”. Dia tidak lihat dirinya bahwa isterinya yang ketiga itu adalah
isteri hamba Tuhan yang dia rampas. Aneh sekali! Saya tidak tahu ajaran apa
yang dia terima di situ. Itu sekarang menjadi masalah. Di dalam Alkitab ada
standar batas jahiliah dan batas sesudah kita kenal Tuhan. Kenapa kalau orang
lain kita tidak pakai standar tetapi bagi kita kita pakai standar, itu tidak
adil.
Kisah Para Rasul 17:30
17:30 Dengan tidak memandang lagi zaman kebodohan,
maka sekarang Allah memberitakan kepada manusia, bahwa di mana-mana semua
mereka harus bertobat.
Kisah Para Rasul 17:30 (Terjemahan Lama)
17:30 Segala zaman jahiliah itu dialpakan juga oleh
Allah, tetapi sekarang ini segala orang di mana-mana pun disuruhnya bertobat.
Kalau pada zaman jahiliah dia sudah
berapa puluh kali menikah, ketika dia menerima Tuhan Yesus sudah lain.
Jangan lagi bawa-bawa yang sudah kita kubur. Katanya kita sudah kubur tetapi
kita gali lagi, bingung saya. Pdt. In Yuwono mengatakan apa yang sudah kita
kubur, jangan kita gali lagi.
Kisah Para Rasul 14:16
14:16 Dalam zaman yang lampau Allah membiarkan semua
bangsa menuruti jalannya masing-masing,
Jadi di zaman lalu semua bangsa
mengikuti jalannya sendiri. Begitu ketemu Yesus jalannya tinggal satu. Saya
tidak pusing dengan apa yang orang bilang, sebab saya ada di dalam Firman, saya
ada standar yaitu standar jahiliah.
Masakan orang muslim, hindu atau animisme yang sudah menikah berkali-kali kemudian datang kepada Yesus
sudah tidak bisa menikah lagi karena sudah berapa kali menikah.
Pdt. Totaijs mengatakan kalau
sekarang kita di tangan Tuhan, hati-hati besok lusa saudara bisa pindah di
tangan iblis. Itu yang paling saya takut. Jangan sampai saya jatuh di tangan
iblis. Itu sebabnya hati-hati kita sekarang ini. Kita harus tahu berterima
kasih. Sejelek-jeleknya pendahulu, dari mereka itulah kita mendapatkan sesuatu
yang elok. Jangan kita remehkan. Apalagi saya ini, mandi-mandi berkat Tuhan
dari pendahulu, Firman Tuhan saya nikmati kemudian Tuhan tambahkan perkara
jasmani, saya tidak akan lupa siapa yang mengajar saya.
II Timotius 3:13-14
3:13 sedangkan orang jahat dan penipu akan bertambah
jahat, mereka menyesatkan dan disesatkan.
3:14 Tetapi hendaklah engkau tetap berpegang pada
kebenaran yang telah engkau terima dan engkau yakini, dengan selalu mengingat
orang yang telah mengajarkannya kepadamu.
Saya tidak Lempinel, tetapi literatur
Lempinel ada pada saya. Pelajaran dari Pdt. Totaijs, Pdt. In Yuwono, Pdt. Pong
Dongalemba, Pdt. Hans Tangka, ada pada saya dan saya simpulkan semua. Itulah
bekal dan saya tidak akan lupa mereka. Bukan berarti mereka tidak ada cacat
celanya tetapi saya kutip yang indah dan yang baik yang sesuai dengan Firman
yang disampaikan. Saya selalu ingat dan saya mendoakan mereka. Berkat rohani
luar biasa saya nikmati dan oleh berkat rohani itu datang juga berkat jasmani
yang saya peroleh. Jangan lupa, ada orang pemula dan orang pemula itu jangan
kita hakimi terus.
Soal menjunjung berhala ini jangan
kita cuma mengatakan soal serakah dan keras hati. Mungkin dari sisi ini kita
katakan tidak keras hati, tetapi pada sisi satunya ada keras hatinya. Kalau
Tuhan masih bicara tentang keras hati, itu berarti masih ada keras hatinya
dalam diri kita. Apalagi berhala akhir zaman ini, kemuliaan dunia luar biasa
sekarang. Itu yang kadang tanpa sadar kita jadikan berhala. Itu sama dengan
keras hati dan serakah. Jadi berhala itu bukan cuma keras hati, tidak mau
bertobat, tidak hargai Firman Tuhan, serakah, cinta akan mamon. Mungkin poin
yang satu kita lolos, tetapi pada poin kedua kita belum lolos yang masih perlu
kita diproses. Buktinya dalam II Korintus 4:3-4 masih banyak di dalam gereja
sehingga kita dibutakan oleh ilah akhir zaman. Kalau buta maka tidak bisa
melihat teman yang ada di sekitar kita, tidak bisa melihat siapa yang ada di
sekitar kita. Itu berarti masih keras hati! Jangan kita hanya ukur dari sisi
lain.
II Korintus 4:3-4
4:3 Jika Injil yang kami beritakan masih tertutup
juga, maka ia tertutup untuk mereka, yang akan binasa,
4:4 yaitu orang-orang yang tidak percaya, yang
pikirannya telah dibutakan oleh ilah zaman ini, sehingga mereka tidak melihat
cahaya Injil tentang kemuliaan Kristus, yang adalah gambaran Allah.
Ilah zaman ini adalah kemuliaan
dunia, harta dunia, duit dan sebagainya. Kalau saya buta mana saya mau lihat
lagi si Lewi, mana saya mau kasih apa-apa sama dia, semua untuk diri sendiri.
Jadi kita harus memberikan koreksi pada diri kita masing-masing.
Tuhan Memberkati.
GPT “Kristus Penebus”
Jl. Langgadopi No.4 Tentena
Kec. Pamona Puselemba, Kab. Poso, 94663
HP: 085241270477
Email: imamat_raja@yahoo.com
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar