Salam sejahtera
di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.
Jangan saudara
entengkan penggembalaan. Adanya jabatan gembala dalam jemaat, itu setelah Yesus
mati dan bangkit. Jadi jabatan gembala seharga Korban Kristus. Jika saudara
remehkan, itu sama dengan saudara remehkan Korban Kristus. Jika terjadi apa-apa
tidak ada yang mempertanggungjawabkan darah saudara. Dalam minggu ketiga di
tahun ini diingatkan kepada kita agar sidang jemaat ada ikatan batin dengan
gembala.
Wahyu 10:1-3
10:1 Dan aku melihat seorang malaikat lain yang kuat
turun dari sorga, berselubungkan awan, dan pelangi ada di atas kepalanya dan
mukanya sama seperti matahari, dan kakinya bagaikan tiang api.
10:2 Dalam tangannya ia memegang sebuah gulungan kitab
kecil yang terbuka. Ia menginjakkan kaki kanannya di atas laut dan kaki kirinya
di atas bumi,
10:3 dan ia berseru dengan suara nyaring sama seperti
singa yang mengaum. Dan sesudah ia berseru, ketujuh guruh itu memperdengarkan
suaranya.
Berbicara
wajah seperti matahari, dalam Wahyu 5:6-7 wajah yang sama digambarkan seperti
seekor domba yang tersembelih. Yang ditunjukan di situ adalah pribadi Yesus.
Wajah Yesus ketika Dia bagaikan domba yang disembelih adalah wajah yang
ditandai dengan lumuran tanda
darah. Tetapi pada pasal 10 wajah itu berubah menjadi wajah yang mulia. Jadi
saudara-saudara yang diberkati Tuhan, kenapa ada hubunganya wajah yang penuh
kemuliaan seperti matahari itu dihubungkan dengan kitab kecil yang terbuka
alias pembukaan rahasia Firman? Ini menunjukan kepada kita, keteladanan Yesus
walaupun dalam derita sengsara di dalam pelayananNya, akan diganti dengan kemuliaan. Jadi wajah
yang tadinya berlumuran darah, sekarang tampil bagaikan matahari yang penuh
dengan kemuliaan.
Kesimpulannya,
jika kita mendapat pelayanan Firman yang dibukakan Tuhan rahasianya (yang
minggu lalu sudah kita dengar ada 5 pokok) itu pertanda bahwa saudara sedang
digiring oleh Tuhan untuk membasuh darah di wajah saudara. Derita sengsara yang
saudara alami di dalam pelayanan pekerjaan Tuhan akan Tuhan ganti dengan wajah
penuh kemuliaan. Sebab Yesus wajahnya seperti matahari dan kitapun akan tampil
seperti matahari.
Hakim-hakim 5:31
5:31 Demikianlah akan binasa segala musuh-Mu, ya
TUHAN! Tetapi orang yang mengasihi-Nya bagaikan matahari terbit dalam kemegahannya.
Lalu amanlah negeri itu empat puluh tahun lamanya.
Matius 13:43
13:43 Pada waktu itulah orang-orang benar akan
bercahaya seperti matahari dalam Kerajaan Bapa mereka. Siapa bertelinga,
hendaklah ia mendengar!"
Kalau
Tuhan perlihatkan wajah Anak Domba dalam Wahyu pasal 5, tidak dapat kita
pungkiri bagaimana proses penyembelihan domba, proses penyaliban Yesus, darah
di sekujur tubuhNya. Dalam Wahyu pasal 10, ketika Firman dibukakan dan ada di
tangan Yesus, maka wajah Yesus menjadi seperti cahaya matahari. Kesimpulannya,
untuk memungkinkan saya mencapai wajah seperti matahari ini, kita tidak bisa
lepas dengan pembukaan rahasia Firman. Di dalam gereja Tuhan, tanpa pembukaan
rahasia Firman Allah, ibadah hanya diisi upacara biasa dan tidak ada yang menerangkan
apa sebenarnya rahasia Allah di mana kita mau dibawa pada nikah yang rohani,
maka jangan bermimpi hidup itu akan setara dengan Tuhan. Matius 13:43 dan
Hakim-hakim 5:31 tidak akan mereka capai.
Kita
ini diberi peluang untuk mencapai wajah kemuliaan. Sekaligus itu juga berbicara
proses pemulihan. Lewat pembukaan rahasia Fiman bapak, ibu, saudara sekalian
hidup pribadimu diproses oleh Tuhan, utamanya nikahmu diproses oleh Tuhan untuk
mencapai nikah yang rohani. Maka orientasi pembukaan rahasia Firman Allah,
wilayahnya adalah nikah. Kita perhatikan nikah kita sekarang, apakah kita
diperhadapkan cahaya yang penuh seperti matahari ini atau tidak. Kalau katakan
tidak, berarti saudara pembohong. Kenapa? Kita jelas melihat wajah Tuhan lewat
pembukaan rahasia Firman. Tidak ada alasan untuk kita tidak mencapai wajah
penuh kemuliaan. Kalau sampai tidak mencapai itu sudah bodohnya sendiri, sudah
diberikan kesempatan tetapi tidak mau.
Mazmur 80:4
80:4 Ya Allah, pulihkanlah kami, buatlah wajah-Mu
bersinar, maka kami akan selamat.
Ada 3
ayat dalam Mazmur pasal 80 ini yang nadanya sama dan penekanannya pada wajah. Ini pemulihan dari yang tadinya
wajah berkelepotan dengan darah. Kitapun seperti itu, tadinya muka kita tidak
lurus, karena apa? Dihimpit derita sengsara dan berbagai masalah. Tetapi
dikatakan “pulihkanlah kami, buatlah wajah-Mu bersinar, maka kami akan
selamat”. Selamat yang dibicarakan di sini bukan selamat sekarang tetapi
selamat yang akan datang. Mempelai Wanita sama dengan Mempelai Laki-laki Sorga,
Mempelai Laki-laki Sorga wajahnya seperti matahari, Mempelai Wanita juga
wajahnya seperti matahari, itulah yang diselamatkan. Makanya jangan kita salah
menanggapi Firman, apakah saudara mau terjun bebas untuk menghadapi setan besar
itu! Apakah saudara mampu! Apapun yang saudara miliki, semua akan diambil oleh
antikristus.
Ketika
wajah ini diperhadapkan kepada kita, sekaligus ada kitab yang terbuka,
sambutlah. Jangan malah memberontak! Suami dikorek Firman berontak, isteri
dikorek Firman malah memberontak, anak dikorek Firman lalu berontak, itu sangat
disayangkan. Tuhan mau menggiring kita menikmati sorga mini, kita malah
menikmati suasana berkelepotan darah terus. Mengapa? Kita tidak mau menerima
cahaya wajahNya yang mau memulihkan kita. Saya optimis semua sidang jemaat
menerima ini.
Pemulihan
itu lewat pembukaan rahasia Firman. Tidak akan terjadi pembulihan kalau tidak
ditunjuk kesalahan.
Ratapan 2:14
2:14 Nabi-nabimu melihat bagimu penglihatan yang dusta
dan hampa. Mereka tidak menyatakan kesalahanmu, guna memulihkan engkau kembali.
Mereka mengeluarkan bagimu ramalan-ramalan yang dusta dan menyesatkan.
Jadi
pemulihan itu menyatakan kesalahan. Kalau dinyatakan kesalahan kita berarti
kita dipulihkan, berarti wajah Tuhan sedang diarahkan kepada kita. Apakah saudara
suka yang seperti ini yang cuma nubuatan palsu dan ramalan dusta. Yang benar adalah ditunjukan kesalahan maka terjadi
pemulihan, itu berarti wajah Tuhan ada di situ diarahkan kepada sidang jemaat.
Mazmur 80:8
80:8 Ya Allah semesta alam, pulihkanlah kami, buatlah
wajah-Mu bersinar, maka kami akan selamat.
Ini
permohonan seorang pemazmur yang seharusnya ini ada pada kita. Apalagi sekarang
memang wajah sudah diperlihatkan oleh Tuhan dan kita tinggal menerima jadi.
Tetapi alangkah tidak bijaknya sudah ditawarkan tetapi kita tidak mau menerima.
Tujuan akhir dari pemulihan ini supaya kita selamat.
Mazmur 80:20
80:20 Ya TUHAN, Allah semesta alam, pulihkanlah kami,
buatlah wajah-Mu bersinar, maka kami akan selamat.
3
kali isi ayat yang sama, ini memperlihatkan keseriusan dari pemazmur dan dia
tahu bahwa Tritunggal Allah sudah siap. Jika kita ada di dalam gereja Tuhan dan
kita dilayani oleh Tuhan dengan pembukaan rahasia Firman Tuhan, maka kita
sekarang ini diperhadapkan oleh Tuhan dengan wajahNya. Wajah ini tampil
bagaikan matahari. Kalau kita sudah menikmati proses pemulihan, bagaimana
tindakan kita.
Matius 5:45
5:45 Karena dengan demikianlah kamu menjadi anak-anak
Bapamu yang di sorga, yang menerbitkan matahari bagi orang yang jahat dan orang
yang baik dan menurunkan hujan bagi orang yang benar dan orang yang tidak
benar.
Ini
pelayanan wajah
matahari. Pelayanan wajah matahari tidak memilih seperti
manusia, kalau lagi dia mengasihi saya maka saya mengasihi dia, kalau lagi dia
jahat sama saya maka saya juga jahat kepadanya, tidak seperti itu. Pelayanan matahari itu kalau dia baik dengan saya
maka saya sinarkan matahari, ketika dia jahat pada saya maka saya juga tetap
menyinarkan matahari. Ini yang harus ada pada nikah rumah tangga kita karena
rahasia Allah yang besar ini membawa gereja pada nikah yang rohani, nikah yang
sempurna. Agar jangan suami bertingkah, ketika isteri baik maka pelayanan kasih
dia sinarkan. Tetapi ketika isteri tidak baik maka pelayanan yang tidak baik
dia berikan, kalau seperti itu berarti belum memiliki wajah matahari. Begitu
juga isteri, ketika melihat wajah suamimu lagi baik dengan engkau maka engkau
memberi pelayanan matahari, tetapi begitu mendapat perlakuan jahat dari suami,
engkau sudah tidak menampilkan wajah mahatahari lagi. Ini pemulihan yang Tuhan
sedang lakukan dan kita sedang kejar.
Saya
dengan isteri lebih dahulu, saya menikmati pekerjaan pemulihan ini. Agar jangan
sampai cahaya matahari ini adalah matahari yang ditutupi awan kelabu. Kalau itu
ada, maka sadar atau tidak sadar berarti menolak pemulihan.
Yesus
tampil dengan wajah seperti matahari.
Wahyu 1:16
1:16 Dan di tangan kanan-Nya Ia memegang tujuh bintang
dan dari mulut-Nya keluar sebilah pedang tajam bermata dua, dan wajah-Nya
bersinar-sinar bagaikan matahari yang terik.
Kemudian
gereja tampil diselubungi matahari, bulan dibawa kaki dan bermahkota 12
bintang. Tritunggal Allah sudah satu dengan gereja.
Wahyu 12:1
12:1 Maka tampaklah suatu tanda besar di langit:
Seorang perempuan berselubungkan matahari, dengan bulan di bawah kakinya dan
sebuah mahkota dari dua belas bintang di atas kepalanya.
Kita
sedang menuju ke sana. Sekarang kita diarah oleh Tuhan bagaimana mempraktekan
matahari, atau kasih kebenaran Allah yang bagaikan matahari yang bersinar dalam
kehidupan anak Tuhan. Utamanya dalam nikah kita. Tolonglah, supaya kita lebih
mengenyam pengajaran ini sehingga kita merasakan volume kekudusan Tuhan makin besar dan yang tidak benar itu makin
diperkecil.
Matius 5:45
5:45 Karena dengan demikianlah kamu menjadi anak-anak
Bapamu yang di sorga, yang menerbitkan matahari bagi orang yang jahat dan orang
yang baik dan menurunkan hujan bagi orang yang benar dan orang yang tidak
benar.
Tidak
ada manusia di dunia ini yang menikah dan merindukan mulai dari hari pertama dan
seterusnya berantam terus. Maunya
kita aman-aman terus, tetapi iblis
mengganggu terus. Kodrat wanita dan laki-laki memang berbeda, tetapi oleh
Firman bisa satu. Adam beda dengan Hawa tetapi bisa jadi satu. Makanya iblis
cemburu dan dia berupaya bagaimana untuk menghancurkan, maka dia datang dengan
Firman yang diputar balik. Akhirnya kodrat wanita dan kodrat laki-laki ini
bentrok terus hingga sekarang ini. Tetapi kita mendengarkan Firman Tuhan agar
tidak bentrok terus menerus. Sebenarnya kita punya ulah sendiri yang membuat
runyam dalam rumah tangga kita.Firman datang menolong kita, bukan sekedar
Firman namun yang dibukakan rahasianya sehingga jelas arahnya ke mana kita
dituntun.
Berbicara
wajah hubungannya dengan pemulihan. Berbicara matahari berarti memberikan
pelayanan kepada yang baik maupun yang jahat. Memang berat prakteknya ini.
Ketika isteri berulah, masihkah
suami menyinarkan cahaya matahari kasih Allah? Begitu juga kebalikannya, ketika
isteri melihat suami berulah, apakah bisa tetap memancarkan cahaya matahari.
Kita semua ini punya beban, isteri punya beban di rumah dan suami punya beban
dalam pekerjaan. Kadang tanpa kita sadar beban di luar kita bawa dalam rumah
dan isteri jadi sasaran. Begitu juga isteri, begitu suaminya pulang langsung dia
mengadu “tadi anakmu begini, tadi masalah begitu!”. Seharusnya isteri bisa
melihat wajah suaminya, bebannya berat di luar, begitu datang jangan disambut
dengan masalah! Inilah yang seringkali menjadi masalah. Kita ini dipenuhkan
dengan rahasia Allah supaya mengerti tujuannya
adalah nikah yang rohani.
Kalau
cermin hatinya pecah, jangan harap ada matahari di situ, kalau kaca matanya
pecah, jangan harap ada matahari di situ. Padahal lihat teladan dalam Matius
5:45. Pada orang yang baik Tuhan terbitkan matahari, kepada orang yang jahat
Tuhan terbitkan matahari. Pelayanan kasih itu tidak melihat memilih situasi.
Namun memang ada kelebihannya perbuatan baik kepada sesama orang seiman.
Galatia 6:10
6:10 Karena itu, selama masih
ada kesempatan bagi kita, marilah kita berbuat baik kepada semua orang, tetapi
terutama kepada kawan-kawan kita seiman.
Kepada
semua orang itu berarti kepada orang yang baik maupun yang jahat kepada kita,
tetapi kita berbuat baik. Itu yang utama, kepada anak, kepada orang tua.
Walaupun wajah orang tua lagi wajah kaca mata pecah, tetap layani orang tuamu.
Karena kita sekarang belajar kepada wajah Yesus yang bagaikan matahari. Ini
dihubungkan dengan kitab kecil yang terbuka yaitu pembukaan rahasia Firman.
Kita tidak bisa lagi mengelak karena kita diberikan oleh Tuhan pembukaan
rahasia Firman, tinggal prakteknya. Masihkah saya mau menyinarkan sinar
matahari kepada oma kalau oma lagi muring-muring. Kita berbuat baik utamanya
kepada saudara seiman dan prakteknya mulai dari dalam nkah.
Kalau
melihat wajah dalam Wahyu pasal kelima itu, kalau kita lihat wajah Yesus adalah
wajah yang berlumuran darah untuk membukakan rahasia Firman. Anak domba yang disembelih
itu menunjuk Yesus yang disalib. Ketika disalib, wajahNya berlumuran darah. Untuk
apa? Supaya kita mendapatkan pelayanan dari sorga yaitu pelayanan Firman yang
dibukakan. Ketika Firman dibukakan maka wajah Yesus tampil beda, Dia tampil
bagaikan matahari. Dan ingat, ada pelangi di atas kepalaNya.
Wahyu 10:1
10:1 Dan aku melihat seorang malaikat lain yang kuat
turun dari sorga, berselubungkan awan, dan pelangi ada di atas kepalanya dan
mukanya sama seperti matahari, dan kakinya bagaikan tiang api.
Pertama
kali Alkitab bicara pelangi ketika Tuhan selesai menghukum manusia di dunia
secara masal dengan air bah. Ada 2 pengertian pelangi:
1.
Janji
Tuhan yang penuh keindahan.
2.
Kita
diingatkan dalam sejarah manusia bagaimana Tuhan membinasakan manusia dan disisakan 8 orang.
Bagi
orang yang menghargai pembukaan rahasia Firman Allah, dia akan menikmati
janji-janji Tuhan yang indah itu. Saya yakin akan saya nikmati dan memang
sedang saya nikmati. Saya menikmati bukan hanya secara jasmani tetapi secara
rohani. Begitu duduk di kaki Tuhan, begitu membaca Firman Tuhan, saya menikmati
begitu indah Firman Tuhan tampil di hadapan saya.
Jadi
pelangi ini menunjuk janji Tuhan yang begitu indah dan sekaligus mengingatkan
kita kehancuran moril yang terjadi di zaman Nuh. Keselamatan di zaman Nuh
adalah keselamatan mempelai karena Nuh bersama isteri, Sem bersama isteri, Yafet
bersama isteri, Ham bersama isteri bahkan binatang-binatangpun bersama pasangannya.
Kalau
kita tidak menerima janji yang penuh keindahan itu, maka ini yang akan dihadapi
yaitu penghukuman. Karena Yesus sudah menubuatkan bahwa akhir zaman akan
terjadi seperti zaman Nuh, kita sekarang ada pada zaman itu. Sekarang ini kita
jaga agar kita memiliki keselamatan mempelai. Apakah suami memikirkan untuk
keselamatan mempelai, isteri memikirkan untuk keselamatan mempelai, anak muda
adakah memikirkan untuk didorong masuk dalam keselamatan mempelai atau tidak. Jika
suami memikirkan keselamatan mempelai maka dia memikirkan bagaimana untuk mengangkat rohani isterinya. Demikian juga
isteri melihat suaminya dia berpikir untuk mengangkat rohani suaminya. Saya rindu supaya bersama isteri, anak
dan cucu serta mantu mencapai keselamatan mempelai.
Kejadian 6:15
6:15 Beginilah engkau harus membuat bahtera itu: tiga
ratus hasta panjangnya, lima puluh hasta lebarnya dan tiga puluh hasta
tingginya.
300
adalah angka sisa yang setia. Untuk masuk pada keselamatan mempelai maka Tuhan
berikan kepada kita roh setia. 50 adalah angka Pantekosta, tidak mungkin kita
bisa setia tanpa urapan Roh Kudus. 30 adalah angka korban Kristus, di mana kita
melihat Yesus berlumuran darah. Jika memikirkan angka 30 dan kita ditopang
angka 50, pasti angka 300 tidak akan kita lepas, kita pasti setia! Ini yang
diminta oleh Tuhan.
Kejadian 6:14
6:14 Buatlah bagimu sebuah bahtera dari kayu gofir;
bahtera itu harus kaubuat berpetak-petak dan harus kaututup dengan pakal dari
luar dan dari dalam.
Dari
kayu gofir itu menunjukan bahwa bahtera itu bermutu. Dibuat berpetak-petak, berarti
berkamar-kamar. Ada kamar Nuh suami isteri, ada kamar Sem suami isteri, ada
kamar Yafet suami isteri dan ada kamar Ham suami isteri. Ini maksudnya supaya
jangan Sem sembarang masuk ke kamar Yafet, artinya jaga kesucian nikahmu! Jika
tidak maka akan berhadapan dengan pelangi, tetapi bukan lagi keindahan janji
Tuhan namun sudah melewati penghukuman masal dari Tuhan.
Makanya
jaga sekarang, pembukaan rahasia Firman itu untuk membuat nikahmu utuh. Nikah
dibangun bukan untuk berantam tetapi supaya utuh. Suami melihat wajah isteri
seperti matahari, isteri melihat wajah suami seperti matahari. Mungkin muka
suamimu sudah wajah segi tujuh, isteri sinarkanlah wajah bagaikan matahari.
Jangan malah berkata “kalau kau tidak mau yah sudah!”. Ini bukan bahasa
matahari. Kita sudah dekat garis finish, hal-hal seperti ini jangan marak dalam
diri kita.
Yang
digunakan membuat bahtera adalah kayu gofir, kayu yang keras yang tahan air dan
mutunya tinggi luar biasa. Lalu dipakal lagi supaya jangan air masuk dalam
bahtera. Dalam nikah rumah tangga harus dijaga jangan dunia masuk dalam nikah. Kelihatan
isteri manis pada suami padahal sudah ada permainan. Kelihatan suami baik-baik
pada isteri padahal dia munafik.
Sebagai
seorang hamba Tuhan saya bertanggung jawab. Sebab seberapa yang Tuhan
percayakan untuk digembalakan untuk dihentar pada sasaran yang tepat dan benar,
kemudian Tuhan sambut semua karena semua sudah berwajah matahari.
Matius 13:43
13:43 Pada waktu itulah orang-orang benar akan
bercahaya seperti matahari dalam Kerajaan Bapa mereka. Siapa bertelinga,
hendaklah ia mendengar!"
Bukan
berarti langsung jadi orang benar dengan wajah seperti matahari, tetapi ada
proses. Prosesnya itulah di dalam Mazmur 80:4,6,20. Kemudian dalam Mazmur 119:135 dikatakan sinarilah kami dengan
wajahMu sehingga kami diajar oleh Firman.
Kita
berada pada Wahyu pasal 10, ini pasal yang sangat menyenangkan sebab Tuhan
sedang mengadakan pemulihan kepada
kita. Ini adalah pelayanan yang sudah sangat singkat. Jika saya tidak menyadari
ada kalimat-kalimat yang menyakiti hati isteriku saya mohon maaf. Juga kepada
anak-anak saya, saya mohon maaf kepada mereka. Saya tidak mau kehilangan kesempatan
pemulihan ini, ini adalah pelayanan yang
terakhir! Jangan sampai keselamatan mempelai ini tidak kita raih.
Kejadian 6:16-17
6:16 Buatlah atap pada bahtera itu dan selesaikanlah
bahtera itu sampai sehasta dari atas, dan pasanglah pintunya pada lambungnya;
buatlah bahtera itu bertingkat bawah, tengah dan atas.
6:17 Sebab sesungguhnya Aku akan mendatangkan air bah
meliputi bumi untuk memusnahkan segala yang hidup dan bernyawa di kolong
langit; segala yang ada di bumi akan mati binasa.
Ini
ancaman dan ancaman ini akan terwujud kembali, tetapi bukan lagi dalam bentuk
air bah tetapi kebinasaan lewat api, seluruh manusia yang tidak bercahaya seperti matahari. Kita berbahagia
bila Tuhan ungkap bukakan rahasianya dan dipertontonkan kepada kita ini pelangi
yang suasananya indah dan ini yang mengerikan. 2 kali Yohanes melihat pelangi
di kepala Tuhan.
Wahyu 4:2-3
4:2 Segera aku dikuasai oleh Roh dan lihatlah, sebuah
takhta terdiri di sorga, dan di takhta itu duduk Seorang.
4:3 Dan Dia yang duduk di takhta itu nampaknya
bagaikan permata yaspis dan permata sardis; dan suatu pelangi melingkungi
takhta itu gilang-gemilang bagaikan zamrud rupanya.
Yang
kedua itulah dalam Wahyu pasal 10 yang ada hubungannya dengan pribadi yang
duduk di atas takhta. Kepada saudara-saudara yang mengikuti ibadah secara
online, mungkin suamimu tidak senang kepadamu, tetap sinarkan matahari
kepadanya. Demikian yang harus kita lakukan sebagai pembukti nyata bahwa kita
sedang digiring oleh Tuhan untuk setara dengan Yesus, Dia matahari dan kita
juga matahari.
Jauh-jauh
hari, hampir 3000 tahun yang lampau, Balak dan Debora sudah melihat perang
Harmagedon dan perang bintang.
Hakim-hakim 5:18-20
5:18 Tetapi suku Zebulon ialah bangsa yang berani
mempertaruhkan nyawanya, demikian juga suku Naftali, di tempat-tempat tinggi di
padang.
5:19 Raja-raja datang dan berperang, pada waktu itu
raja-raja Kanaan berperang dekat Taanakh, pada mata air di Megido, tetapi perak
sebagai rampasan tidak diperoleh mereka.
5:20 Dari langit berperang bintang-bintang, dari
peredarannya mereka memerangi Sisera.
Megido
adalah asal kata harmagedon yang artinya pemusatan balatentara dari seluruh
dunia. Saudara lihat gerakan sekaran ini, bagaimana setiap negara memusatkan
kekuatan militer dan ada aliansinya. Kita bukan berada pada dunia yang makin
enak, tetapi hadapi dengan satu pergumulan untuk masuk pada keselamatan
mempelai. Ketika saudara merasakan ada kerikil-kerikil dalam nikah, ingat itu
adalah tipuan iblis untuk menggagalkan kita masuk pada keselamatan Mempelai. Segera
sadar, jangan kita termakan dengan tipuan iblis sehingga membuat benci pada
isteri lalu pukul belanga. Pergumulanku sebagai hamba Tuhan, jika saudara mau
maka pasti Tuhan berkenan untuk membawa saudara masuk pada keselamatan
mempelai. Jangan anggap nikahmu hanya kebetulan saja, tidak, tetapi ada praktek
di situ. Berubahlah hai umat Tuhan.
Kejadian 9:8
9:8 Berfirmanlah Allah kepada Nuh dan kepada
anak-anaknya yang bersama-sama dengan dia:
Tuhan
tidak mengabaikan anak-anak Nuh, Tuhan tidak mengabaikan isteri-isteri dan anak-anak Nuh. Berarti anakpun harus
ada fellowship dengan orang tua. Kalau mau ditolong oleh Tuhan, jangan menjauh
anak dari orang tua. Kalau coba anak menjauh, maka resiko yang dia alami.
Hari-hari terakhir ini terlalu banyak anak muda tidak peduli lagi dengan orang
tuanya. Dia pikir aman, nanti Tuhan goncang dunia ini baru dia kalang kabut. Sekarang ini banyak anak muda sombong
di hadapan Tuhan! Orang tua ajak beribadah malah dia entengkan. Pikiranya dunia
ini akan baik kepadanya.
Kejadian 9:9
9:9 "Sesungguhnya Aku mengadakan perjanjian-Ku
dengan kamu dan dengan keturunanmu,
Perjanjian
ini bukan hanya untuk Nuh tetapi juga untuk anak-anak Nuh. Sayang kalau anak
tidak menikmati.
Kejadian 9:10
9:10 dan dengan segala makhluk hidup yang bersama-sama
dengan kamu: burung-burung, ternak dan binatang-binatang liar di bumi yang
bersama-sama dengan kamu, segala yang keluar dari bahtera itu, segala binatang
di bumi.
Makhluk-makhluk
memang sampai sekarang mengeluh, mereka menanti kapan anak-anak Tuhan diangkat.
Kejadian 9:11
9:11 Maka Kuadakan perjanjian-Ku dengan kamu, bahwa
sejak ini tidak ada yang hidup yang akan dilenyapkan oleh air bah lagi, dan
tidak akan ada lagi air bah untuk memusnahkan bumi."
Air
bah tidak akan memusnahkan bumi, tetapi bumi akan dimusnahkan dengan api.
Kejadian 9:12-13
9:12 Dan Allah berfirman: "Inilah tanda
perjanjian yang Kuadakan antara Aku dan kamu serta segala makhluk yang hidup,
yang bersama-sama dengan kamu, turun-temurun, untuk selama-lamanya:
9:13 Busur-Ku Kutaruh di awan, supaya itu menjadi
tanda perjanjian antara Aku dan bumi.
Bapak-bapak,
kita bergumul banyak untuk anak-anak kita. Jangan cuma isi kehidupan dengan
cari nafkah dan kapan engkau menggumuli anak-anakmu. Kita akan menikmati isi
perjanjian yang penuh dengan keindahan. Jangan sampai kita menikmati hukuman
yang mengerikan. Oleh kemuraan Tuhan kita menikmati rahasia yang dibuka.
Tolonglah suami-suami, belajarlah bijak menghadapi isterimu. Isteri-isteri
belajarlah bijak menghadapi suamimu supaya kita semua mengalami keselamatan
mempelai.
Kejadian 9:14-15
9:14 Apabila kemudian Kudatangkan awan di atas bumi
dan busur itu tampak di awan,
9:15 maka Aku akan mengingat perjanjian-Ku yang telah
ada antara Aku dan kamu serta segala makhluk yang hidup, segala yang bernyawa,
sehingga segenap air tidak lagi menjadi air bah untuk memusnahkan segala yang
hidup.
Jadi
pelangi itu menjadi sarana peringatan. Jadi dengan adanya pelangi di kepala
Tuhan itu membuktikan Tuhan selalu ingat umatNya, Tuhan selalu ingat saya.
Bukti Tuhan ingat maka Tuhan curahkan pembukaan rahasia Firman dengan limpah.
Jangan sia-siakan kemurahan Tuhan
yang hingga saat ini mengingat-ingat saudara. Setelah 150 hari air bah
menguasai dunia, maka Tuhan mengingat Nuh.
Kejadian 8:1
8:1 Maka Allah mengingat Nuh dan segala binatang liar
dan segala ternak, yang bersama-sama dengan dia dalam bahtera itu, dan Allah
membuat angin menghembus melalui bumi, sehingga air itu turun.
Apakah
Tuhan bisa lupa? Tidak. Ingatan Tuhan di sini spesial kepada Nuh. Jadi
keselamatan Mempelai adalah bagian dari ingat-ingatan Tuhan kepada kita, jangan
kita abaikan. Bergumullah bapak ibu,
anak-anakmu di mana sekarang, tegakah saudara mereka binasa. Mungkin secara
manusia ada dalam keberhasilan, jangan bangga dengan keberhasilan secara
jasmani, tetapi bagaimana dengan rohaninya. Saya tidak tahu apa yang akan Tuhan
lakukan. Tugas kita bawalah cahaya matahari di mana kita berada. Orang yang
jahat kita sinari dengan matahari, orang yang tidak suka dengan kita ayo kita sinari
dengan matahari. Utamanya dalam nikah.
Tuhan
Memberkati.
GPT “Kristus Penebus”
Jl. Langgadopi No.4 Tentena
Kec. Pamona Puselemba, Kab. Poso, 94663
HP: 085241270477
Email: imamat_raja@yahoo.com
|
JADWAL IBADAH
Rabu : Ibadah Pendalaman Alkitab dan
Perjamuan
Suci → Pk.
17.00
Sabtu : Ibadah Doa Penyembahan → Pk. 16.30
Minggu : Ibadah Sekolah Minggu → Pk. 07.30
Ibadah Raya → Pk. 09.00
Ibadah Kaum Muda Remaja → Pk. 16.00
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar