Salam sejahtera di dalam Kasih Tuhan
Yesus Kristus.
Imamat 23:32-43
23:32 Itu harus menjadi suatu sabat, hari perhentian
penuh bagimu, dan kamu harus merendahkan diri dengan berpuasa. Mulai pada malam
tanggal sembilan bulan itu, dari matahari terbenam sampai matahari terbenam,
kamu harus merayakan sabatmu."
23:33 TUHAN berfirman kepada Musa:
23:34 "Katakanlah kepada orang Israel, begini:
Pada hari yang kelima belas bulan yang ketujuh itu ada hari raya Pondok Daun
bagi TUHAN tujuh hari lamanya.
23:35 Pada hari yang pertama haruslah ada pertemuan
kudus, janganlah kamu melakukan sesuatu pekerjaan berat.
23:36 Tujuh hari lamanya kamu harus mempersembahkan
korban api-apian kepada TUHAN, dan pada hari yang kedelapan kamu harus
mengadakan pertemuan kudus dan mempersembahkan korban api-apian kepada TUHAN.
Itulah hari raya perkumpulan, janganlah kamu melakukan sesuatu pekerjaan berat.
23:37 Itulah hari-hari raya yang ditetapkan TUHAN,
yang harus kamu maklumkan sebagai hari pertemuan kudus untuk mempersembahkan
korban api-apian kepada TUHAN, yaitu korban bakaran dan korban sajian, korban
sembelihan dan korban-korban curahan, setiap hari sebanyak yang ditetapkan
untuk hari itu,
23:38 belum termasuk hari-hari Sabat TUHAN dan belum
termasuk persembahan-persembahanmu atau segala korban nazarmu atau segala
korban sukarelamu, yang kamu hendak persembahkan kepada TUHAN.
23:39 Akan tetapi pada hari yang kelima belas bulan
yang ketujuh itu pada waktu mengumpulkan hasil tanahmu, kamu harus mengadakan
perayaan bagi TUHAN tujuh hari lamanya; pada hari yang pertama haruslah ada
perhentian penuh dan juga pada hari yang kedelapan harus ada perhentian penuh.
23:40 Pada hari yang pertama kamu harus mengambil
buah-buah dari pohon-pohon yang elok, pelepah-pelepah pohon-pohon korma,
ranting-ranting dari pohon-pohon yang rimbun dan dari pohon-pohon gandarusa dan
kamu harus bersukaria di hadapan TUHAN, Allahmu, tujuh hari lamanya.
23:41 Kamu harus merayakannya sebagai perayaan bagi
TUHAN tujuh hari lamanya dalam setahun; itulah suatu ketetapan untuk
selama-lamanya bagimu turun-temurun. Dalam bulan yang ketujuh kamu harus
merayakannya.
23:42 Di dalam pondok-pondok daun kamu harus tinggal
tujuh hari lamanya, setiap orang asli di Israel haruslah tinggal di dalam
pondok-pondok daun,
23:43 supaya diketahui oleh keturunanmu, bahwa Aku
telah menyuruh orang Israel tinggal di dalam pondok-pondok selama Aku menuntun
mereka sesudah keluar dari tanah Mesir, Akulah TUHAN, Allahmu."
Penekanannya
adalah perayaan bagi Tuhan. Berarti objek atau yang menjadi sasaran adalah
Tuhan, benar-benar di sini menyenangkan hati Tuhan. Itu ada pada ayat 34,39 dan
41. Pada ayat-ayat itu juga ditekankan perayaan bagi Tuhan tujuh hari. Hari
kedelapan adalah bonus.
Saya
ingin mengulangi kembali dari awal dari pesta pertama yaitu Paskah. Karena
dasar dari pesta pondok daun-daunan ini, pada hari yang pertama itu jumlah
ternak yang disembelih 30 ekor, kemudian pada hari kedelapan adalah 10 ekor.
Angka 30 adalah angka Korban Kristus, berarti Domba Paskah. Paskah harus mantap,
sebab jika tidak, kita tidak akan ada pada pesta pondok daun-dauan yang yang
diselenggarakan pada tanggal 15 bulan 7. Di sana angka 30 ditampilkan. Berarti
Tuhan mengoreksi persekutuan kita dengan domba Paskah, apakah baik atau tidak.
Yang namanya pesta pondok Daun, di dalam Nehemia 8:16, ada 5 kali disebutkan kata daun. Bicara daun itu adalah aktivitas. Apakah Paskah yang kita rayakan
baik secara pribadi ataupun dalam komunitas, apakah aktivitas kita sudah benar.
Nehemia 8:16
8:16 dan bahwa di semua kota mereka dan di Yerusalem
harus disampaikan berita dan pengumuman yang berbunyi: "Pergilah ke
gunung, ambillah daun pohon zaitun, daun pohon minyak, daun
pohon murad, daun pohon korma dan daun dari pohon-pohon yang
rimbun guna membuat pondok-pondok sebagaimana tertulis."
Dalam
Nehemia pasal 8 ditekankan tentang daun. Dalam Imamat 23 yang ditekankan adalah
buah. Jadi daun/ kegiatan dan buah/ hasil dari kegiatan itu adalah sesuatu yang harus nyata dalam
kehidupan kita. Apakah kita adalah orang-orang yang kelak bisa masuk dalam
penyingkiran gereja atau tidak. Olehnya dikoreksi aktivitas kegiatan kita atau buah-buah
pelayanan kita.
Kemudian
pesta roti fatir atau baptisan air, apakah mantap atau tidak. Jadi tidak boleh
sedikitpun ada selisi. Jangan sampai kita membangun ikuti selera kita. Tetapi harus kita
bangun sesuai selera Tuhan. Itu sebabnya dikunci dalam pesta pondok daun-daunan
“perayaan bagi Tuhan” sampai 3 kali disebutkan.
Setelah
Paskah dan roti fatir sudah mantap, maka untuk memelihara apa yang sudah kita
terima maka ada pesta unjuk-unjukan atau timang-timangan. Yakni pesta ketiga
yang ditaruh pada pesta pertama. Tetapi sesungguhnya ada pada pesta keempat
yaitu pesta pantekosta, bahkan sampai pesta pondok daun-daunan masih disinggung.
Maka untuk menjaga kelestariannya, maka jemaat dan kamipun gembala harus berada
dalam penggembalaan Firman. Kalau kami para gembala tergembala lewat fellowship, itulah tempat penggembalaan
kami. Itu untuk menjaga kelestarian dan kesinambungan untuk sampai pada pesta
pondok daun-daunan. Sebab dalam pesta timang-timangan itu akan dilanjut pada
pesta yang keempat pada bulan yang ketiga. Pesta keempat ini tunggal yaitu
pesta Pentekosta. Arti rohaninya untuk kita adalah kita dipenuhkan Roh Kudus
atau dibaptis dengan Roh Kudus. Justru di sinilah pekerjaan timang-timangan itu
lebih dominan. Sebab pesta Pentekosta ini ada hubungannya dengan hulu hasil. Itulah
kegerakan hujan awal yang ditulis dalam Kisah Para Rasul pasal 2.
Itu
sebabnya anak Tuhan tidak boleh jalan sendiri,
harus ada di dalam ibadah persekutuan seperti sore ini sehingga gembala itu
mengunjuk-unjuk terus sidang jemaat di hadapan Tuhan. Tujuan kami untuk
mengoyang-goyang, menggerak-gerakan supaya yang tidur menjadi siuman, yang
lemah dikuatkan. Lewat Firman penggembalaan kita diunjuk-unjuk kepada Tuhan
lewat tangan gembala.
Kalau
ini disampaikan bukan berarti hanya ditujukan kepada jemaat tetapi saya juga.
Jangan jemaat salah menafsir ketika mendengarkan, seakan-akan gembala hanya
menunjuk-nunjuk jemaat. Sama, saudara ada yang mengunjuk-unjuk, kami pun ada
yang mengunjuk-unjuk. Jadi kami lebih dahulu diunjuk-unjuk baru bisa
mengunjuk-unjuk sidang jemaat.
Bilangan 8:11
8:11 dan Harun harus mengunjukkan orang Lewi
itu sebagai persembahan unjukan dari antara orang Israel di hadapan TUHAN, dan
demikianlah mereka diuntukkan melakukan pekerjaan jabatannya bagi TUHAN.
Jadi
kami harus lebih dahulu ada dalam praktek diunjuk-unjuk. Saya tidak akan
mengunjuk-unjuk saudara kalau tidak ada pengalaman diunjuk-unjuk
Bilangan 8:15,21
8:15 Barulah sesudah itu orang Lewi boleh masuk untuk
melakukan pekerjaan jabatannya pada Kemah Pertemuan, sesudah engkau mentahirkan
mereka dan mengunjukkan mereka sebagai persembahan unjukan.
8:21 Orang Lewi itu menghapus dosa dari dirinya dan
mencuci pakaian mereka, kemudian Harun mengunjukkan mereka sebagai persembahan
unjukan di hadapan TUHAN, dan mengadakan pendamaian bagi mereka sambil
mentahirkan mereka.
Setelah
mempunyai pengalaman ditimang maka kamipun akan dipercayakan Tuhan untuk
mengunjuk-unjuk seberapa jemaat yang Tuhan percayakan di atas pundak kami. Kami
punya tugas mengunjuk-unjuk jemaat. Ini tidaklah mudah, sebab ini adalah salah satu dari 7 bagian pesta Tuhan dan
dikunci dalam pesta pondok daun-daunan.
Dalam
situasi unjukan ini kita akan bergerak ada pada pesta bunyi nafiri. Jadi
gembala dan sidang jemaat yang digembalakan serempak meniup nafiri, serempak
bersaksi menyampaikan Firman Allah, baik dengan perilaku maupun dengan
perkataan. Gembala bertugas mengunjuk
jemaat. Dan jemaat bersaksi kepada masyarakat di sekitarnya. Kemudian ujung
dari pesta bunyi nafiri, kita akan masuk pada pesta pendamaian. Kalau pesta
bunyi nafiri tanpa diakhiri pesta pendamaian, maka tidak ada manfaatnya. Pada
pesta pendamaian tanggal 10, korban yang dipersembahkan di situ sama dengan
pesta pondok daun-daunan hari kedelapan.
Bilangan 29:9-8,11
29:8 Pada waktu itu haruslah kamu mempersembahkan
sebagai korban bakaran kepada TUHAN, sebagai bau yang menyenangkan: seekor
lembu jantan muda, seekor domba jantan, tujuh ekor domba berumur setahun;
haruslah tidak bercela semuanya itu;
29:9 juga sebagai korban sajiannya: tepung yang
terbaik, diolah dengan minyak, yakni tiga persepuluh efa untuk lembu jantan
itu, dua persepuluh efa untuk domba jantan yang seekor itu,
29:11 dan seekor kambing jantan sebagai korban
penghapus dosa, selain dari pada korban penghapus dosa pembawa pendamaian dan
korban bakaran yang tetap serta dengan korban sajiannya dan korban-korban
curahannya.
Jumalah ternak
pada pesta pendamaian, sama dengan jumlah ternak pada akhir pesta pondok daun-daunan.
Bilangan 29:35-38
29:35 Pada hari yang kedelapan haruslah kamu
mengadakan perkumpulan raya, maka tidak boleh kamu melakukan sesuatu pekerjaan
berat.
29:36 Pada waktu itu haruslah kamu mempersembahkan sebagai
korban bakaran, sebagai korban api-apian yang baunya menyenangkan bagi TUHAN: seekor
lembu jantan, seekor domba jantan, tujuh ekor domba berumur setahun yang
tidak bercela,
29:37 dengan korban sajiannya dan korban-korban
curahannya, yakni untuk lembu-lembu jantan, untuk domba-domba jantan dan untuk
domba-domba muda itu, menurut jumlah yang sesuai dengan peraturan;
29:38 dan seekor kambing jantan sebagai korban
penghapus dosa, selain dari korban bakaran yang tetap serta dengan korban
sajiannya dan korban curahannya.
Kalau
pesta pertama sampai pesta keenam tidak mulus, maka di mana mulusnya? Dalam
pesta pendamaian. Di situ kesempatan kita mulus atau kita mengerjakan sempurna
roh pendamaian.
Mendengar
Firman itu adalah hak setiap pribadi umat Tuhan. Jadi kita diberikan oleh Tuhan
hak mendengar Firman atau bahasa lebih jauh adalah hak untuk makan. Jadi jemaat
ini diberi hak untuk mendengar Firman atau hak untuk makan. Kalau terhadap hak
untuk makan, hak untuk mendengarkan Firman anda tidak serius, jangan harap
mulus dalam pesta-pesta ini. Masa diberikan kesempatan untuk makan kemudian hak
itu diabaikan, tidak dihirau. Bagaimana bisa sempurna kalau seperti itu, itu
berarti melecehkan Tuhan yang memberikan hak kepada kita.
Gembala
adalah suami bayangan bagi jemaat, untuk membawa pada suami yang sesungguhnya.
Kalau suami bayangan melihat ada yang tidak menghirau, tidak menggunakan
haknya, berarti pemberian Tuhan diabaikan, maka sedih hatinya. Bagaimana bisa
dipersembahkan kepada suami yang sesungguhnya. Sebab tugas kami sebagai suami
bayangan adalah menangani jemaat yang adalah calon mempelai wanita untuk
dipersembahkan kepada Tuhan. Kalau tidak menghirau maka sakit hati kami!
Bagaimana bisa dibawa kepada Yesus Mempelai Laki-laki Sorga, akhirnya tidak
bisa masuk. Semoga semua menghargai hak untuk makan supaya diterima oleh Tuhan.
Untuk
apa kita makan? Supaya ada kemampuan kita beraktivitas, ada kemampuan masuk dalam kegiatan seperti daun yang bergerak
terus. Daun ini bergerak menerima makanan dari akar lalu dimasak di daun, dia
kirim ke seluruh tanaman itu. Karena kita ini ada aktivitas,
ada kegiatan. Kenapa? Sebab kita makan. Kenapa kita makan? karena kita beraktivitas supaya kita kuat. Dalam pesta pondok daun yang ditekankan adalah
daun. Jadi aktivitas kita
dikoreksi oleh Tuhan.
Nehemia 8:16
8:16 dan bahwa di semua kota mereka dan di Yerusalem
harus disampaikan berita dan pengumuman yang berbunyi: "Pergilah ke
gunung, ambillah daun pohon zaitun, daun pohon minyak, daun pohon murad, daun
pohon korma dan daun dari pohon-pohon yang rimbun guna membuat pondok-pondok
sebagaimana tertulis."
Kita
mau masuk pesta pondok daun, kita sekarang sedang belajar untuk masuk ke sana.
Makanya dikoreksi bagaimana aktivitas kita selama ini di dalam pelayanan.
Sebabnya jangan bermain-main dalam aktivitas kita. Kita mau masuk pesta pondok
daun, makanya daun itu yang ditonjolkan. Kegiatan kita ditujukan kepada pribadi
Tuhan. Itulah sebabnya disebut perayaan bagi Tuhan. Jadi bagi Tuhan, bukan bagi
gembala, bukan bagi siapa-siapa. Baik kita berkorban itu bagi Tuhan, kita harus
fokus di sana. Jadi jangan kita berkorban bagi Tuhan yang asal-asal! Dalam
kerja secara fisik juga jangan asal, itu bagi Tuhan! Kita mau masuk pesta
pondok daun, daun itu kegiatan kita, jangan asal-asal! Buka matamu, kita tidak
main-main, kita mau masuk pesta bagi Tuhan. Kenapa bagi Tuhan? Karena kita mau
menjadi Mempelai Wanita untuk Tuhan.
Jangan
main-main dalam pelayanan kita hari-hari terakhir ini menjelang kedatangan
Tuhan kali yang kedua. Motivasi pelayanan kita adalah bagi Tuhan.
Imamat 23:34,39,41
23:34 "Katakanlah kepada orang Israel, begini:
Pada hari yang kelima belas bulan yang ketujuh itu ada hari raya Pondok Daun
bagi TUHAN tujuh hari lamanya.
23:39 Akan tetapi pada hari yang kelima belas bulan
yang ketujuh itu pada waktu mengumpulkan hasil tanahmu, kamu harus mengadakan perayaan
bagi TUHAN tujuh hari lamanya; pada hari yang pertama haruslah ada
perhentian penuh dan juga pada hari yang kedelapan harus ada perhentian penuh.
23:41 Kamu harus merayakannya sebagai perayaan bagi
TUHAN tujuh hari lamanya dalam setahun; itulah suatu ketetapan untuk
selama-lamanya bagimu turun-temurun. Dalam bulan yang ketujuh kamu harus
merayakannya.
3
kali disebutkan berarti kita merayakan perayaan bagi bapa, anak dan Roh Kudus,
jangan kita main-main. Ketika kita bekerja secara fisik harus serius, beribadah
harus serius, pimpin pujian harus serius, main musik harus serius, singer harus
serius. Betapa hebatnya kalau semua kita curah dengan hati tulus dan ikhlas
kepada Tuhan, akan meledak kuasa Roh Kudus di sini. Menghadapi KKR harus
serius. Sayapun dituntut, bukan cuma saudara. Apakah saya serius.
Sudah
dekat waktunya Tuhan datang merebut kita dengan keras dan tegas (harpaso) ketika
kita sudah terancam dari kebuasan dunia. Di lain sisi roh dajal menghimpun
kekuatan mereka dan sekarang secara terang-terangan menentang saya dan saudara.
Walaupun sekarang baru dalam bentuk aumannya, tetapi satu waktu secara fisik,
saudara mau ke mana! Tetapi ketika dia mau berhadapan secara fisik, kita
disingkirkan oleh Tuhan. Siapa yang disingkirkan? Yang masuk pesta pondok daun yaitu
kehidupan yang punya kegiatan yang benar bagi Tuhan.
Saya
sebagai suami bayangan sedih jika melihat saudara punya perilaku yang tidak
serius. Saya masih bertanya-tanya orang ini diterima oleh Tuhan atau tidak.
Makanya saya harus bersuara dari mimbar sebab ada keprihatinan dari suami
bayangan, orang ini ada kemungkinan ditolak oleh Tuhan. Padahal kerinduan hati
ini supaya saudara dipersembahkan kepada Tuhan dan diterima oleh Tuhan.
Dalam
Imamat 23:40 yang ditonjokan adalah buah, disebut pohon elok, itulah buah
anggur.
Imamat 23:40
23:40 Pada hari yang pertama kamu harus mengambil
buah-buah dari pohon-pohon yang elok, pelepah-pelepah pohon-pohon korma, ranting-ranting
dari pohon-pohon yang rimbun dan dari pohon-pohon gandarusa dan kamu harus
bersukaria di hadapan TUHAN, Allahmu, tujuh hari lamanya.
Jadi
keseluruhan pohon dari Nehemia 8:16 dan Imamat 23:40, jumlahnya ada 7 jenis
pohon. Semua ini daun-daunan dari ranting pohon yang rimbun. Kenapa Tuhan
perintahkan pohon yang rimbun, kenapa pelepah korma, kenapa ganda rusa, kenapa
pokok murad, kenapa zaitun hutan dan kenapa pokok zaitun asli serta pokok elok
diambil? Karena yang ditonjolkan adalah daun dan buah. Daun dan buah tidak bisa
lepas. Tuhan berbahagia melihat anak Tuhan yang tidak pernah istirahat
kegiatannya.
1 Korintus 15:58
15:58 Karena itu, saudara-saudaraku yang kekasih, berdirilah teguh,
jangan goyah, dan giatlah selalu dalam pekerjaan Tuhan! Sebab kamu tahu, bahwa
dalam persekutuan dengan Tuhan jerih payahmu tidak sia-sia.
Jumlah
binatang yang disembelih itu 199 ekor dalam Bilangan 29. Dulu ketika saya
mempelajari hanya fokus pada Nehemia pasal 8 dan imamat pasal 23. Tetapi oleh
kemurahan Tuhan, saya dibawa pada Bilangan pasal 29. Ternyata disitulah
teknisnya perayaan pesta pondok daun-daunan. Mulai dari
angka 30, 29, 28, 27, 26, 25 dan berhenti pada angka 24, kita belum berbicara
hari bonus. Jika kita diperhadapkan dengan angka 24, kita melihat takhta-takhta
di sekeliling takhta Tuhan ada 24 takhta. Tetapi kita tidak diberikan fasilitas
Tuhan pada takhta yang 24 itu, tidak ada tempat kita di situ! Walaupun itu
sudah luar biasa mulianya, tetapi Tuhan tidak berikan kita tempat di antara 24
takhta itu. Namun luar biasa gereja Tuhan karena kita adalah calon Mempelai
WanitaNya, Dia berikan kita takhta di mana Yesus duduk. Fasilitas kita ada di
situ. Makanya kegiatan kita harus melampaui kegiatan 24 tua-tua ini. Paling
tidak kita meneladani mereka.
Di
zaman Musa, Tuhan memilih 70 tua-tua. Di zaman Kristus Yesus disebut Sanhedrin,
salah satunya adalah Nikodemus. Ternyata dari 70 tua-tua hanya 24 yang bisa
lolos sampai di dekat takhta
Tuhan. Dari 70 tua yang tulus dan tetap aktif hanya 24. Yang 46 ke mana? Gugur!
46 adalah angka pembangunan Bait Allah. Mereka tidak bisa masuk pembangunan
Tubuh Kristus, mereka lepas dari pembangunan Tubuh Kristus. Ini yang menjadi
keprihatinanku sebagai hamba Tuhan. Saya tanya kepada Tuhan saat duduk di kaki
Tuhan. Lalu datang bisikan, begitu satu kata datang langsung membias dan saya mengerti. Itu yang saya alami jika bergaul dengan Tuhan.
Saudara
tidak difasilitasi Tuhan untuk duduk di takhta 24 tua-tua itu. Tetapi Tuhan
sediakan takhta di mana Yesus duduk. Bayangkan itu! Olehnya dalam pesta pondok
daun-daunan ini harus kita mengerti, tetapi jangan lupa 6 pesta yang lain mulai
dari Paskah. Itu sebabnya pada pesta pondok daun-daunan hari pertama, jumlah
ternaknya ada 30 ekor.
Bilangan 29:13,16
29:13 Pada waktu itu haruslah kamu mempersembahkan
sebagai korban bakaran, sebagai korban api-apian yang baunya menyenangkan bagi
TUHAN: tiga belas ekor lembu jantan muda, dua ekor domba jantan, empat belas
ekor domba berumur setahun; haruslah tidak bercela semuanya itu;
29:16 dan seekor kambing jantan sebagai korban
penghapus dosa, selain dari korban bakaran yang tetap dengan korban sajiannya
dan korban curahannya.
Semua
totalnya 30 ekor, ini mengingatkan kita kepada Kristus Domba Paskah. Di sini
Tuhan mengungkap isi hatiNya. Sejauh mana penghargaan kita terhadap Korban
Kristus yang sekarang ini dinista oleh banyak orang yang tidak mengerti
arti korban Kristus.
Angka
30 berubah sampai 24. Angka 2
dari hari pertama sampai ketujuh tidak berubah, itu kesaksian kita harus kuat.
Angka 14 dari hari pertama sampai hari ketujuh tidak berubah, berarti Tuhan
kawal hati kita jangan sampai dimasuki 14 akar dosa dan jangan sampai terjebak.
Angka 1 juga tidak berubah.
Yang
masuk pesta pondok daun-daunan adalah orang-orang yang terlibat dalam pekerjaan
Tuhan dengan tulus ikhlas dalam arti rajin. Bukan dipaksa, bukan terpaksa,
tetapi dia aktif dan tulus ikhlas alias rajin, bukan pemalas!
Mazmur 28:5
28:5 Karena mereka tidak mengindahkan pekerjaan TUHAN
dan perbuatan tangan-Nya; Ia akan menjatuhkan mereka dan tidak membangunkan
mereka lagi.
Jadi
orang yang tidak mengindahkan pekerjaan Tuhan, itu orang yang malas, tidak
rajin. Orang seperti ini akan Tuhan jatuhkan dan tidak bisa bangun-bangun lagi!
Ini peringatan Tuhan bagi kita malam ini. Jangan sampai kita tidak mengindahkan
pekerjaan Tuhan dan mendahulukan kepentingan-kepentingan kita. Kita akan masuk
pesta pondok daun-daunan. Gawat kalau kita tidak masuk ke sini, berarti
meringkuh dalam aniaya antikristus selama 3,5 tahun. Tetapi kalau kita mengindahkan
pekerjaan Tuhan, kita tidak akan masuk di sana dan tidak akan dibiarkan Tuhan
hancur.
Mulai
dari saya hamba Tuhan, jangan sampai tidak menghirau dan membiarkan. Jika
saudara tidak hadir kerja bakti,
pasti ada yang bisa hadir. Bisa doamu di rumah dan dalam bentuk material. Jangan saudara anggap sepi
pekerjaan Tuhan! Ini petaka kalau sampai Tuhan katakan akan Saya jatuhkan dan
tidak bangun lagi. Tuhan tidak bermaksud untuk menghancurkan, tetapi Tuhan
bermaksud mengingatkan kita agar kita tidak menikmati nasib seperti ini.
Yesaya 5:12
5:12 Kecapi dan gambus, rebana dan suling, serta
anggur terdapat dalam perjamuan-perjamuan mereka, tetapi perbuatan TUHAN tidak
dipandangnya dan pekerjaan TUHAN tidak dilihatnya.
Pekerjaan
Tuhan tidak mau dia tengok, yang dia lihat kesenangannya sendiri. Penyingkiran
sudah diambang pintu. Lihat di hadapan saudara sekarang ini ada yang lagi menghimpun
kekuatan. Sekarang masih dalam bentuk auman, tunggu dia tampil secara fisik.
Kita tidak tahu kapan waktunya. Kedatangan Tuhan dalam peristiwa pharusia itu adalah kedatangan Tuhan
seperti pencuri, hanya kuasaNya. Siapa yang mau tahu ketika Tuhan datang
seperti pencuri. Bagaimana caranya berjaga-jaga? Lihatlah pekerjaan Tuhan,
jangan cuma daging kita yang kita senangkan.
Coba
kalau suami bayangan melihat calon isteri untuk Yesus kenapa seperti ini! Ini
afker dia tidak akan jadi mempelai wanita Tuhan. Inilah yang dikatakan Mazmur
28:5. Makanya jangan sampai kita malas. Siapapun tidak boleh malas! Tua, muda
siapapun kalau namanya anggota tubuh, bagian dari tubuh harus ada aktivitas. Kalau sel tubuh sudah mati maka
dia keluar dari tubuh. Berarti keluar dari pembangunan Tubuh Kristus. Dijauhkan
Tuhan saya melayani jiwa yang saya gembalakan kemudian terbuang dari
pembangunan Tubuh Kristus. Betapa memilukan hatiku kalau seperti itu. Hati
berbunga-bunga mempersembahkan jemaat kemudian Tuhan cuma nyek “model yang seperti itu yang kau
persembahkan!”.
Untuk
membuat kita selalu ingat, selalu ada roh keprihatinan, maka korban ini disertai
dengan korban sajian. Korban sajian ini bahannya dari tepung yang terbaik.
Imamat 24:5
24:5 "Engkau harus mengambil tepung yang
terbaik dan membakar dua belas roti bundar dari padanya, setiap roti bundar
harus dibuat dari dua persepuluh efa;
Untuk
menjaga supaya aktivitas saya itu
selalu hidup dan bernyala-nyala, maka kita diberikan oleh Tuhan Firman
pengajaran yang sehat, yang akan membawa kehidupan kita dan aktivitas kita
makin lama makin sama seperti Dia.
Korban
sajian itu tidak boleh ada ragi dan madu.
Imamat 2:11
2:11 Suatu korban sajian yang kamu persembahkan kepada
TUHAN janganlah diolah beragi, karena dari ragi atau dari madu tidak boleh kamu
membakar sesuatu pun sebagai korban api-apian bagi TUHAN.
Aktivitas
yang seringkali kami lakukan kadang kala salah. Jika membuka ladang baru
kemudian kami dahulukan madu, lihat nanti akibatnya. Memang akan datang jiwa
mendengar Firman. Tetapi begitu madu sudah tidak ada, pelan-pelan dia pergi.
Kemudian ketika ada pendeta lain mengganti, mereka akan bertanya “pendeta yang biasa bawa madu, bawa sendal, bawa
ikan asin itu mana?”. Ketika pendeta pengganti ini sudah tidak bawa lagi sandal
dan ikan asin, hilang jiwa-jiwa yang tadinya datang, sampai akhirnya tutup.
Makanya banyak tempat pelayanan yang dibuka, ketika dilanjutkan hamba Tuhan
lain malah hilang sebab tidak ada ikan asin dan sendal jepit. Ini kesalahan
yang banyak dilakukan oleh kami hamba Tuhan. Akhirnya mereka hilang, tidak
bertahan karena diikat dengan madu, harta dunia.
Itu
sebabnya korban sajian jangan pakai madu. Kalau jemaat itu datang beribadah
karena tertarik oleh Firman pengajaran, pasti dia bertahan. Tetapi kalau dia datang beribadah
karena dipancing dengan madu, ketika madu tidak ada maka dia berkata “selamat
tinggal pendeta”.
Imamat 2:11
2:11 Suatu korban sajian yang kamu persembahkan kepada
TUHAN janganlah diolah beragi, karena dari ragi atau dari madu tidak
boleh kamu membakar sesuatu pun sebagai korban api-apian bagi TUHAN.
Kalian
hadir di sini bukan karena madu, tetapi karena pengajaran Firman. Sebab saya
tidak mampu menyediakan madu/ harta duniawi, saya tidak mampu menyediakan berton-ton ikan asin.
Kemudian
ada minyak yang murni.
Imamat 24:1-4
24:1 TUHAN berfirman kepada Musa:
24:2 "Perintahkanlah kepada orang Israel, supaya
mereka membawa kepadamu minyak zaitun tumbuk yang tulen untuk lampu, supaya
lampu dapat dipasang dan tetap menyala.
24:3 Harun harus tetap mengatur lampu-lampu itu di
depan tabir yang menutupi tabut hukum, di dalam Kemah Pertemuan, dari petang
sampai pagi, di hadapan TUHAN. Itulah suatu ketetapan untuk selama-lamanya
bagimu turun-temurun.
24:4 Di atas kandil dari emas murni haruslah tetap
diaturnya lampu-lampu itu di hadapan TUHAN."
Kegunaan
minyak murni ini supaya pelita tetap bernyala, berarti pada anak Tuhan terasa
cahaya pelita, minyak yang murni, urapan yang murni turun. Bukan minyak yang
sudah tidak murni, kedengaran masih bunyi seperti tape recorder tetapi
merpatinya sudah tidak ada, yang ada tinggal tahi burung merpati. Ini yang kami
jaga supaya kami tetap menyala karena ada urapan di dalam diri kami dan turun
kepada jemaat. Untuk apa? Untuk menjaga lestarinya aktivitas saudara. Kita akan
masuk pesta pondok daun, itulah hasil kegiatan kita mulai dari Paskah sampai
pesta yang ketujuh.
Kemudian
ada air anggur yang manis. Dari semua ini menurut kitab nabi Yoel, tepung
terbaik sudah habis, minyak yang murni sudah menipis dan air anggur sudah
kering! Merataplah kamu hai imam-imam. Justru menjelang kedatangan Tuhan pada
kali yang kedua air anggur sudah kering, minyak sudah menipis dan tepung
terbaik sudah hilang. Aduh, bagaimana keadaan gereja Tuhan kalau tepung terbaik
sudah tidak ada, Firman pengajaran sudah tidak ada. Yang ada minyak urapan yang
sudah menipis dan air anggur yang sudah kering. Itu sebabnya kita jangan sampai
di akhir zaman ini tidak bernyala-nyala.
Untuk
masuk dalam pesta pondok daun-daunan ini maka kita harus lihat bonusnya.
Bilangan 29:35-38
29:35 Pada hari yang kedelapan haruslah kamu
mengadakan perkumpulan raya, maka tidak boleh kamu melakukan sesuatu pekerjaan
berat.
29:36 Pada waktu itu haruslah kamu mempersembahkan
sebagai korban bakaran, sebagai korban api-apian yang baunya menyenangkan bagi
TUHAN: seekor lembu jantan, seekor domba jantan, tujuh ekor domba berumur
setahun yang tidak bercela,
29:37 dengan korban sajiannya dan korban-korban
curahannya, yakni untuk lembu-lembu jantan, untuk domba-domba jantan dan untuk
domba-domba muda itu, menurut jumlah yang sesuai dengan peraturan;
29:38 dan seekor kambing jantan sebagai korban
penghapus dosa, selain dari korban bakaran yang tetap serta dengan korban
sajiannya dan korban curahannya.
Ini
hari yang kedelapan. Kenapa diangkat hari yang kedelapan? Mengingatkan kembali pada
pesta pendamaian, jumlah korbannya sama. Berarti masih diberikan kesempatan yang
terakhir namun sangat sempit. Kalau dapat dikatakan ini adalah pemutihan. Itu
disejajarkan dengan Bilangan 29:8-9.
Bilangan 29:8-9
29:8 Pada waktu itu haruslah kamu mempersembahkan
sebagai korban bakaran kepada TUHAN, sebagai bau yang menyenangkan: seekor
lembu jantan muda, seekor domba jantan, tujuh ekor domba berumur setahun;
haruslah tidak bercela semuanya itu;
29:9 juga sebagai korban sajiannya: tepung yang
terbaik, diolah dengan minyak, yakni tiga persepuluh efa untuk lembu jantan
itu, dua persepuluh efa untuk domba jantan yang seekor itu,
Di
sinilah kesempatan penyelesaian apa-apa yang ada pada diri kita bersama yang
disebut penyelesaian rasa permusuhan yang dalam bahasa Inggrisnya animosity. Saya sebagai hamba Tuhan
menyadari dan paham persis kelemahan dan kekurangan diri saya sendiri, jangan
sampai hal ini saya pelihara. Rasa permusuhan harus bersih mulai dari dalam
nikah rumah tangga. Makanya dalam Imamat 23:40 yang ditampilkan pertama adalah
buah elok, itulah buah anggur, itu berarti dalam nikah tidak ada rasa
permusuhan. Kalau itu masih ada maka Tuhan tawarkan lagi hari yang kedelapan,
padahal cuma ada 7 hari perayaan pesta pondok daun-daunan. Terlalu baik Tuhan.
Mulai
dari diriku, kami suami isteri, juga anak-anak dengarkan Firman Tuhan.
Anak-anak Tuhan, sidang jemaat suami isteri, dengarkan baik-baik. Mungkin
kemarin masih ada perselisihan paham, mungkin minggu lalu, mungkin bulan lalu,
mungkin tahun lalu, masih ada kesempatan sempit, ayo manfaatkan. Sama seperti
ketika rasul Yohanes telah memakan kitab kecil itu, ada perintah bernubuatlah pada
waktu yang singkat sekali. Jika kita melihat Tuhan masih memberikan kesempatan
yang sempit, bernubuatlah kepada raja-raja dan kaum-kaum. Ini untuk saya dan bapak
ibu kekasihnya Tuhan Yesus.
Dalam
Wahyu 5:6 Yesus bagaikan Anak Domba yang tersembelih.
Wahyu 5:6
5:6 Maka aku melihat di tengah-tengah takhta dan
keempat makhluk itu dan di tengah-tengah tua-tua itu berdiri seekor Anak Domba
seperti telah disembelih, bertanduk tujuh dan bermata tujuh: itulah ketujuh Roh
Allah yang diutus ke seluruh bumi.
Itu
Paskah, Yesus bersimbah darah. Di hidungNya keluar darah, di telingaNya keluar
darah, di mataNya keluar darah, di mulutNya keluar darah, sekujur tubuhNya
keluar darah. Kenapa? Sebab Dia ditinju dan dicambuk. Tetapi ketika tampil
dalam Wahyu pasal 10, wajahnya seperti matahari. Berarti ketika Firman Tuhan
dibukakan rahasiaNya, kita akan dibawa sama seperti wajah Yesus, wajah seperti
matahari. Dalam kesempatan yang sedikit ini ada perintah “bernubuatlah” itu
adalah kesempatan untuk kita menikmati wajah seperti matahari. Ketika kita belum
mencapai hal seperti itu, diberikan kesempatan sedikit, seperti Imamat pasal 23
dan Bilangan pasal 29.
Imamat 23:39
23:39 Akan tetapi pada hari yang kelima belas bulan
yang ketujuh itu pada waktu mengumpulkan hasil tanahmu, kamu harus mengadakan
perayaan bagi TUHAN tujuh hari lamanya; pada hari yang pertama haruslah ada
perhentian penuh dan juga pada hari yang kedelapan harus ada perhentian penuh.
Saya
mau memanfaatkan hari yang kedelapan ini supaya tidak ada rasa permusuhan. Kita
harus hempaskan seluruhnya, jangan ada roh permusuhan di dalam gereja Tuhan, di
dalam sidang jemaat dan di dalam rumah tangga kita masing-masing. Makanya suami
isteri, orang tua dengan anak, orang tua dan anak mantu jangan ada roh
permusuhan. Kita manfaatkan, masih ada kesempatan terakhir yang sisa sedikit ini.
Kita
mau dibawa oleh Tuhan dalam pesta pondok daun, di mana ditonjolkan daun itulah
kegiatan dan ditonjolkan buah itulah buah anggur yang berbicara kesukaan di
dalam nikah.
Wahyu 5:6-7 ;10:1
5:6 Maka aku melihat di tengah-tengah takhta dan
keempat makhluk itu dan di tengah-tengah tua-tua itu berdiri seekor Anak Domba
seperti telah disembelih, bertanduk tujuh dan bermata tujuh: itulah ketujuh Roh
Allah yang diutus ke seluruh bumi.
5:7 Lalu datanglah Anak Domba itu dan menerima
gulungan kitab itu dari tangan Dia yang duduk di atas takhta itu.
10:1 Dan aku melihat seorang malaikat lain yang kuat
turun dari sorga, berselubungkan awan, dan pelangi ada di atas kepalanya dan mukanya
sama seperti matahari, dan kakinya bagaikan tiang api.
Setelah
meterai kitab itu dibuka (berarti rahasia Firman dibuka) maka wajah Yesus
bagaikan matahari. Tetapi lebih dahulu wajahNya bersimbah darah. Demikian juga
kita. Jika kita bersekutu dengan Korban Kristus, walaupun ada dalam tanda
sengsara, kemudian kita masuk dalam wilayah di mana Tuhan membukakan rahasia Firman
Tuhan, maka itu memberikan kita kemungkinan memiliki wajah seperti matahari.
Matius 15:43
13:43 Pada waktu itulah orang-orang benar akan
bercahaya seperti matahari dalam Kerajaan Bapa mereka. Siapa bertelinga,
hendaklah ia mendengar!"
Hakim-hakim 5:31
5:31 Demikianlah akan binasa segala musuh-Mu, ya
TUHAN! Tetapi orang yang mengasihi-Nya bagaikan matahari terbit dalam
kemegahannya. Lalu amanlah negeri itu empat puluh tahun lamanya.
Yang
memegang peran di sini adalah pembukaan rahasia Firman Allah. Olehnya jangan
lecehkan Korban Kristus, karena Dialah yang membukakan rahasia Firman.
Kami
gembala-gembala adalah suami bayangan. Betapa hati ini berbunga-bunga jika
jemaat ini kami bawa kepada Yesus dan Yesus dengan muka berseri-seri melihat
“inilah Mempelai Wanita Tuhan”. Jangan biarkan Yesus wajahNya murung melihat
saudara. Tetapi biarlah wajah Yesus girang melihat saudara. Sayapun sangat
girang.
Pesta
Pondok daun-daunan ini adalah pesta yang dinanti-nanti oleh bangsa Israel.
Inilah pesta yang paling mulia bagi kita yaitu pesta nikah Anak Domba Allah. Kita
mau datang kepada Yesus. Jangan buat wajah Yesus murung, jangan buat hati Tuhan
sedih. Layanilah Dia dengan hati tulus. Jangan saudara biarkan pekerjaanNya,
biarlah kita masuk dan terlibat di dalamnya.
GPT “Kristus Penebus”
Jl. Langgadopi No.4 Tentena
Kec. Pamona Puselemba, Kab. Poso, 94663
HP: 085241270477
Email: imamat_raja@yahoo.com
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar