Salam sejahtera
di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.
Wahyu 10:5-11
10:5 Dan malaikat yang kulihat berdiri di atas laut
dan di atas bumi, mengangkat tangan kanannya ke langit,
10:6 dan ia bersumpah demi Dia yang hidup
sampai selama-lamanya, yang telah menciptakan langit dan segala isinya, dan
bumi dan segala isinya, dan laut dan segala isinya, katanya: "Tidak akan
ada penundaan lagi!
10:7 Tetapi pada waktu bunyi sangkakala dari malaikat
yang ketujuh, yaitu apabila ia meniup sangkakalanya, maka akan genaplah
keputusan rahasia Allah, seperti yang telah Ia beritakan kepada
hamba-hamba-Nya, yaitu para nabi."
10:8 Dan suara yang telah kudengar dari langit itu,
berkata pula kepadaku, katanya: "Pergilah, ambillah gulungan kitab yang
terbuka di tangan malaikat, yang berdiri di atas laut dan di atas bumi
itu."
10:9 Lalu aku pergi kepada malaikat itu dan meminta
kepadanya, supaya ia memberikan gulungan kitab itu kepadaku. Katanya kepadaku:
"Ambillah dan makanlah dia; ia akan membuat perutmu terasa pahit, tetapi
di dalam mulutmu ia akan terasa manis seperti madu."
10:10 Lalu aku mengambil kitab itu dari tangan
malaikat itu, dan memakannya: di dalam mulutku ia terasa manis seperti madu,
tetapi sesudah aku memakannya, perutku menjadi pahit rasanya.
10:11 Maka ia berkata kepadaku: "Engkau harus
bernubuat lagi kepada banyak bangsa dan kaum dan bahasa dan raja."
Menyangkut
tidak ada penundaan lagi dikaitkan dengan langit dengan segala isinya, bumi
dengan segala isinya dan laut dengan segala isinya. Kadang tanpa kita sadar,
kita sibuk dengan bumi, sibuk dengan laut, tetapi kita tidak sadar bahwa segera
akan berakhir karena tidak ada penundaan. Itu sebabnya lebih dahulu Tuhan
katakan urutan paling atas adalah langit dengan segala isinya. Jika ini menjadi
pusat pandangan saudara, maka pada kalimat yang terahkir saudara tidak akan
gagal, alias tidak ada rasa gentar, sebab pikiran kita kepada langit dan segala
isinya. Berbicara langit menunjuk perkara-perkara rohani. Serta segala isinya
berarti perkara-pekara rohani dengan segala yang Tuhan ungkapkan kepada kita.
Jadi Tuhan tidak hanya tunjuk langit tanpa memperlihatkan isinya. Tuhan tidak
hanya tunjuk perkara rohani tanpa rahasia isi yang rohani itu. Ini yang harus
menjadi prioritas kita.
Gereja
Tuhan yang hidup akhir zaman ini akan dipicu dengan persaingan. Persaingan
begitu ketat di hari-hari terakhir ini termasuk persaingan ekonomi. Karena
persaingan ini akhirnya kita lupa diri bahwa ada langit dengan segala isinya.
Padahal kalimat terakhir pada ayat 6 adalah tidak ada penundaan lagi.
Wahyu 10:6
10:6 dan ia bersumpah demi Dia yang hidup sampai
selama-lamanya, yang telah menciptakan langit dan segala isinya, dan bumi dan
segala isinya, dan laut dan segala isinya, katanya: "Tidak akan ada
penundaan lagi!
Diingatkan
oleh Tuhan lebih dahulu kepadaku, apakah saya sebagai hamba Tuhan
memprioritaskan langit dengan segala isinya, perkara rohani dengan segala
kekayaannya. Sebab kalau ini tidak ada maka akan dipandu bumi dengan segala
isinya dan laut dengan segala isinya yang membuat kita kalang kabut menghadapi goncangan-goncangan dan di mana tidak ada
penundaan lagi.
Pembukaan
rahasia Firman itu fokusnya 2:
1.
Rahasia
ibadah yaitu keubahan hidup.
2.
Rahasia
nikah antara Kristus dengan gereja.
Kalau
perkara langit diungkap oleh Tuhan dengan segala isinya, maka taruhlah itu pada
urutan atas, jika tidak nanti kita kelalapan. Karena waktu berjalan serba
cepat. Seperti orang naik motor sampai jarum kecepatannya sandar/ maksimal. Jika kita tidak
mendahulukan langit dengan segala isinya dan kita ambil bumi dengan segala
isinya, laut dengan segala isinya maka nanti kita akan dipeluk oleh dua
pribadi. Kalau yang kedua dan ketiga itu menjadi prioritas maka kita akan
dirangkul oleh yang ada di bumi (ada kepalsuan di sana) dan yang ada di laut (antikristus).
Wahyu 13:1-6 itulah penguasa laut dan Wahyu 13:11-18 itulah penguasa bumi.
Makanya langit ditaruh bagian atas agar mencegah jangan kita jatuh dalam
pelukan 2 yang bengis dan kejam ini yaitu antikristus dan nabi palsu.
Tidak
mudah dan tidak gampangan untuk mengungkap rahasia ini. Kita harus kembali pada
pasal yang kelima. Pergumulan untuk mengungkapbukakan ini Yesus harus dari
taman Getsemani, melewati jalan via dolorosa sampai di puncak Golgota. Pembayaran harganya mahal untuk
membuka rahasia ini. Setelah Tuhan membayar mahal, maka untuk mencegah saudara
jangan jatuh pada pelukan bumi dan laut maka Tuhan arahkan supaya utamakan langit. Langit di sini tidak
ada hubungannya dengan iblis.
Manusia
siapapun di dunia ini hati nuraninya berbicara bahwa ada Tuhan. Jika ada yang berkata tidak ada Tuhan, baca ayat
ini:
Roma 1:20-21
1:20 Sebab apa yang tidak nampak dari pada-Nya, yaitu
kekuatan-Nya yang kekal dan keilahian-Nya, dapat nampak kepada pikiran dari
karya-Nya sejak dunia diciptakan, sehingga mereka tidak dapat berdalih.
1:21 Sebab sekalipun mereka mengenal Allah, mereka
tidak memuliakan Dia sebagai Allah atau mengucap syukur kepada-Nya. Sebaliknya
pikiran mereka menjadi sia-sia dan hati mereka yang bodoh menjadi gelap.
Ini
yang dijaga, kalau kita hanya memikirkan bumi dan segala isinya. Ayat ini ada
hubungannya dengan ibadah tetapi yang diselewengkan, ini ibadah kepalsuan.
Ibadah yang palsu ini cirinya:
Wahyu 13:11
13:11 Dan aku melihat seekor binatang lain keluar dari
dalam bumi dan bertanduk dua sama seperti anak domba dan ia berbicara seperti
seekor naga.
Cirinya
dia berorientasi pada perkara bumi tetapi dikaitkan dengan ibadah. Jadi ibadah
pelayanan kita jika dominan dengan perkara bumi serta segala isinya maka itu
adalah kematian semu, kebangkitan
semu dan ibadah palsu. Tuhan
memperlihatkan kita harus menjaga diri karena dari laut serta segala isinya. Inipun
bekerja hari-hari terakhir ini dan tidak bisa kita hentikan, dia bekerja terus.
Ini akan menggoda kita sehingga kita tidak lagi fokus kepada langit dengan
segala isinya dan akhirnya
dipeluk oleh tangan yang kejam ini. Semoga kita tidak jatuh di tangan ini.
Pembukaan
rahasia Firman itu bukan hanya sekedar ngomong pembukaan rahasia Firman harus fokus pada pembukaan rahasia nikah dan ibadah.
Tujuan pembukaan rahasia Firman ini supaya gereja Tuhan keluar sebagai pemenang
menghadapi trio iblis yaitu iblis, antikristus dan nabi palsu. Hal ini tidak
semudah yang kita pikirkan. Adanya pembukaan rahasia Firman ini karena Yesus
rela berkorban. Dari pihak Tuhan, Tuhan sudah membuka rahasia Firman.
Imbalannya dari kita bagaimana? Bagaimana saudara mengapresiasi/menanggapi ini.
Dari pihak Tuhan hatiNya lapang. Itu diibaratkan oleh rasul Paulus. Ini bukan
sebatas hamba Tuhan tetapi Tuhan bersama hamba Tuhan sebab Tuhan bekerja sama
dengan hamba Tuhan.
II Korintus 6:11
6:11 Hai orang Korintus! Kami telah berbicara terus
terang kepada kamu, hati kami terbuka lebar-lebar bagi kamu.
Ini
berarti Tuhan menyatakan hal yang terang-terangan. Diungkapkan Tuhan isi
hatiNya melalui hamba Tuhan. Kalau hamba Tuhan dibukakan Tuhan rahasia Firman,
tidak boleh dia tutup sesuai anjuran Tuhan.
Wahyu 22:10
22:10 Lalu ia berkata
kepadaku: "Jangan memeteraikan perkataan-perkataan nubuat dari kitab ini,
sebab waktunya sudah dekat.
II Korintus 6:12
6:12 Dan bagi kamu ada tempat yang luas dalam hati
kami, tetapi bagi kami hanya tersedia tempat yang sempit di dalam hati kamu.
Sementara
Tuhan ungkap langit serta segala isinya lewat hamba Tuhan yang dinyatakan oleh
pekerjaan Tuhan, tetapi umat Tuhan hatinya sempit. Mengapa sempit? Karena
pekerjaan bumi dan yang dibawa bumi. Ini yang kita tanpa kita sadari menganggu
kita. Walaupun Tuhan terang-terangan menyampaikan “ini rahasia-Ku” tetapi jemaat sepi-sepi, sepertinya
menganggap itu hanya ocehan pendeta. Ini yang jangan ada pada kita. Bagaimana
Firman Tuhan mau bergerak kalau hati kita sempit. Saudara lihat perjalanan bangsa Israel dari Mesir, pertama
mereka berkemah di Sukot. Sukot artinya sempit, kiri tebing, kanan jurang, di
belakang Firaun dan di depan laut Teberau. Itu adalah tempat yang sempit dan
hampir mencelakakan mereka. Kalau hati kita sempit, itu sama dengan mengundang
petaka! Tuhan tidak menginginkan kita alami itu, Tuhan tidak mau kita ada di dalam suasana petaka atau musibah.
Itu sebabnya Tuhan membuka hatiNya dan lewat hamba Tuhan berbicara “hei umat,
buka juga hatimu sama seperti kami”.
Gereja
Tuhan yang hidup akhir zaman ini, perhatikan baik-baik. Ini adalah saatnya dan
waktunya karena kita berada pada ruas jalan akhir, di mana kita mempersiapkan
waktu pertemuan kepala dan Tubuh. Itu
diwarnai dengan pembukaan rahasia Firman.
Efesus 1:8-10
1:8 yang dilimpahkan-Nya kepada kita dalam segala
hikmat dan pengertian.
1:9 Sebab Ia telah menyatakan rahasia kehendak-Nya
kepada kita, sesuai dengan rencana kerelaan-Nya, yaitu rencana kerelaan yang
dari semula telah ditetapkan-Nya di dalam Kristus
1:10 sebagai persiapan kegenapan waktu untuk
mempersatukan di dalam Kristus sebagai Kepala segala sesuatu, baik yang di
sorga maupun yang di bumi.
II Korintus 6:13
6:13 Maka sekarang, supaya timbal balik -- aku berkata
seperti kepada anak-anakku --: Bukalah hati kamu selebar-lebarnya!
Dia
akan beribicara tentang persekutuan, bicara tentang nikah. Bagaimana nikahnya
mau berjalan mulus kalau tidak buka hati. Kalau buka hati di sini maka nanti
akan ada koreksi, utama koreksi tentang
nikah.
II Korintus 6:14
6:14 Janganlah kamu merupakan pasangan yang tidak
seimbang dengan orang-orang yang tak percaya. Sebab persamaan apakah terdapat
antara kebenaran dan kedurhakaan? Atau bagaimanakah terang dapat bersatu dengan
gelap?
Jika
hal ini diprioritaskan oleh Tuhan karena tujuan pembukaan rahasia Firman adalah
membawa saya dan saudara menjadi belahan jiwanya Tuhan. Secara jasmani, oma
belahan jiwa saya dan saya belahan jiwa oma. Secara rohani Yesuslah belahan
jiwaku. Dan Yesus berkata sidang jemaat adalah belahan jiwaNya. Sebab penyataan
terhadap seorang ibu mengatakan Tuhan akan jadikan sidang jemaat ini tiang
gereja Tuhan di Tentena. Tetapi itu secara umum, apakah kita benar-benar kita
yang ada di sini terserap di dalamnya. Jika hatimu sempit, tidak akan terserap
di dalamnya. Kalau Tuhan begitu murah hati membuka hati kepada kita, bagaimana
tanggapanmu, apakah mengapresiasi hal ini?
Pada poin
pertama dalam II Korintus 6:11-14 ini, kita disuruh Tuhan untuk berpijak di situ. Saudara sudah menikah
secara jasmani dan punya anak yang gagah-gagah, ganteng-ganteng dan
cantik-cantik. Tetapi apakah gagah dan cantik rohani, apakah kita mempedulikan hal
ini. Mungkin saudara katakan “sudah hancur masa laluku”. Tetapi sekarang Tuhan tawarkan Tuhan akan
pulihkan, Tuhan akan benahi asalkan kita mau seperti ini. Kenapa? Dalam ayat
yang kita baca tadi, ada kata yang menonjol yaitu manis, manis ketika dia makan.
Ini berarti ketika dia menikmati Firman yang dibukakan, itu akan mewarnai bibir
mulut anak Tuhan, mulutnya manis. Maka akan setara dengan Mempelai Laki-laki
Sorga. Coba lihat bagaimana perkataanNya.
Kidung Agung 5:16
5:16 Kata-katanya manis semata-mata, segala sesuatu
padanya menarik. Demikianlah kekasihku, demikianlah temanku, hai puteri-puteri
Yerusalem.
Yang
digambarkan di sini adalah Salomo. Kalau gereja mengkonsumsi pembukaan rahasia
Firman Allah, maka otomatis jika dia ambil, dia rasakan dan dia betul-betul
bersekutu maka dia juga akan manis.
Kidung Agung 4:11
4:11 Bibirmu meneteskan madu murni, pengantinku, madu
dan susu ada di bawah lidahmu, dan bau pakaianmu seperti bau gunung Libanon.
Meneteskan
madu murni berarti manis. Jadi sudah setara kata-kata Mempelai Laki-laki dan
Mempelai Wanita Sorga. Dari tempat ini saya harus mohon maaf kepada saudara
jika anak saya agak kasar berbicara kepada orang tua. Kadang norma-norma atau
kaidah-kaidah dalam berbicara tidak ada. Kadang tidak melihat
siapa yang dia hadapi. Itu juga pelajaran tahbisan. Ada hamba Tuhan satu waktu
harus saya tegur, sebab ada seorang kakek yang lihat pisang di meja makan yang
disajikan di meja hamba Tuhan lalu dia makan, malah pendeta yang melihat itu
langsung marah kepada kakek itu. Cara menegur itu tidak normal! Karena saya dengar, saya langsung pergi bujuk itu kakek
karena dia sudah tidak mau digembalakan lagi oleh hamba Tuhan itu. Akhirnya
sampai sekarang kakek itu setia.
Saya
ngeri melihat, tidak mengerti norma sehingga orang tua dimaki. Ini pelajaran
tahbisan. Jangan karena merasa saya pendeta maka sewenang-wenang bicara pada
orang tua.
I Timotius 5:1-2
5:1 Janganlah engkau keras terhadap orang yang tua,
melainkan tegorlah dia sebagai bapa. Tegorlah orang-orang muda sebagai
saudaramu,
5:2 perempuan-perempuan tua sebagai ibu dan
perempuan-perempuan muda sebagai adikmu dengan penuh kemurnian.
Ini
kaidah/norma santunnya di dalam gereja Tuhan. Kiranya kita memahami ini agar
bibir kita manis meneteskan madu murni.
Kidung Agung 4:11
4:11 Bibirmu meneteskan madu murni, pengantinku, madu
dan susu ada di bawah lidahmu, dan bau pakaianmu seperti bau gunung Libanon.
Kalau
Mempelai Laki-laki Sorga seperti ini:
Kidung Agung 5:15
5:15 Kakinya adalah tiang-tiang marmar putih, bertumpu
pada alas emas murni. Perawakannya seperti gunung Libanon, terpilih seperti
pohon-pohon aras.
Mempelai
Wanita disinggung Libanon, Mempelai Laki-laki sorga juga disinggung Libanon.
Selanjutnya dibicarakan tentang kata-katanya yang manis.
Kidung Agung 5:16
5:16 Kata-katanya manis semata-mata, segala sesuatu
padanya menarik. Demikianlah kekasihku, demikianlah temanku, hai puteri-puteri
Yerusalem.
Dalam
pemberitaan firman tentu ada keras dan ada lembutnya. Tetapi kalau bukan dari
mimbar, tentu beda situasinya.
Oleh
pembukaan rahasia Firman Allah, untuk mengangkat, membina, membenahi dan
menggarap supaya perkataannya manis seperti Mempelai Laki-laki Sorga yang
perkataannya manis. Mempelai Wanita dan Mempelai Laki-laki Sorga sudah setara.
Kalau
dalam Wahyu pasal 10 tadi dikatakan ambil dan makan, rasanya manis. Kita lihat
bangsa Israel dulu, ketika mereka memungut roti manna, apakah roti manna itu
pahit? Tidak, dikatakan manis rasanya.
Keluaran 15:31
16:31 Umat Israel menyebutkan namanya: manna; warnanya
putih seperti ketumbar dan rasanya seperti rasa kue madu.
Kita
anak Tuhan, justru saat mendengarkan Firman Tuhan, bukan manis yang kita rasa.
Bukan karena Firman itu tidak manis, yang menjadi penyebabnya adalah animositeit artinya ada rasa permusuhan sehingga
tidak manis dia mendengar Firman. Kalau ada roh permusuhan di dalam hati
seseorang terhadap yang memberitakan Firman berarti dia animositeit. Makanya banyak anak Tuhan ketika
mendengarkan Firman Tuhan tidak manis dia dengar itu Firman karena animositeit ada dalam dirinya. Ini jangan ada
dalam diri kita.
Sejauh
perjalanan hidupku, sudah 46 tahun saya menjadi gembala, lagi 4 tahun saya
genap 50 tahun menjadi gembala, belum pernah saya mendengar Firman lalu hatiku
ada roh permusuhan. Saya sambut, saya terima sewajarnya. Apakah koreksi Firman
datang tajam, saya terima. Kecuali kalau bukan Firman yang dia beritakan.
Seperti satu saat di satu tempat saya duduk di belakang pembicara, lalu
disampaikan “memang orang pendek, tidak tetap pendirian!” itu bukan lagi Firman.
Semua yang pendek-pendek langsung tertunduk dan menutup Alkitabnya.
Roti
itu manis seperti mandu, tetapi saudara lihat bagaimana ulah Israel. Jadi apa
yang dulu terjadi di tengah-tengah Israel, mereka menikmati roti manna itu
seperti panganan madu, tetapi bagaimana kenyataanya, tanggapan mereka
selanjutnya.
Bilangan 21:5
21:5 Lalu mereka berkata-kata melawan Allah dan Musa:
"Mengapa kamu memimpin kami keluar dari Mesir? Supaya kami mati di padang
gurun ini? Sebab di sini tidak ada roti dan tidak ada air, dan akan makanan
hambar ini kami telah muak."
Begitu
mereka merendahkan panganan yang bagaikan madu murni ini mereka katakan makanan
hambar. Bahasa ini bisa terulang pada diri kita, padahal Tuhan sajikan pada
kita madu yang murni, tetapi bisa ada yang mengatakan makanan hambar. Ini yang
jangan sampai terjadi. Olehnya gereja Tuhan, suami-suami, isteri-isteri yang
diberkati Tuhan, jangan saudara suka dimadu. Mengapa berkata hambar? Karena ada animositeit, ada rasa permusuhan, ada rasa tidak
senang. Mengapa orang Yahudi pandai-pandai? Karena mereka makan roti dari sorga
yang gizinya luar biasa. Keturunannya sampai sekarang masih ada darah dari roti
manna itu.
Menghadapi
turunnya
roti manna ini
seharusnya bagaimana? Kalau benar animo saudara bukan animositeit, maka coba lihat gerakannya. Ada
gerakannya yang luar biasa. Jangan sudah menikmati roti yang manis dari sorga
kemudian diakhiri dengan Bilangan pasal 21, ini Tuhan tidak suka. Bagaimana
untuk menikmati roti yang manis ini?
Bilangn 11:8
11:8 Bangsa itu berlari kian ke mari untuk
memungutnya, lalu menggilingnya dengan batu kilangan atau menumbuknya dalam
lumpang. Mereka memasaknya dalam periuk dan membuatnya menjadi roti bundar;
rasanya seperti rasa panganan yang digoreng.
Lihat
hiruk pikuk mereka memungut roti manna untuk menggunakan waktu yang singkat.
Sebab roti manna hanya bisa ada sebelum matahari terbit, sebab kalau matahari
terbit maka mencair semua. Mereka memanfaatkan waktu yang sempit untuk
mendapatkan makanan yang seperti madu ini. Makanya Yohanes juga disuruh pergi,
ambil, makan kemudian Wahyu 10:6 dikatakan “tidak ada penundaan
lagi”. Kalau Yohanes tidak cepat bergegas maka habislah dan kita juga tidak
akan mendapatkan berkatnya.
Rasanya
seperti panganan yang digoreng. Siapa yang tidak mau gorengan, ubi sudah
direbus mau lagi digoreng. Ketika direbus hanya dilihat-lihat, setelah digoreng
amblas dalam waktu singkat.
Bilangan 11:9
11:9 Dan apabila embun turun di tempat perkemahan pada
waktu malam, maka turunlah juga manna di situ.
Kalau
matahari sudah terbit, habis roti manna. Makanya mereka lari kian kemari karena
mengejar waktu. Kita sekarang sudah dekat terbit matahari, artinya sudah dekat kedatangan Yesus dan kita baru mau lari sana sini
mencari roti manna, itu sudah telat. Makanya sekarang ini ada kesempatan,
apalagi Yohanes sudah ditunjukan alamatnya, ada Yesus yang memegang kita yang
terbuka, mintalah dan akan diberikan. Estafetnya kitab ini dari tangan Bapa,
kemudian pindah di tangan Yesus. Ini bukan pindah dengan mudah saja tetapi Dia
harus bayar dengan pengorbananNya. Kemudian kitab itu diberikan kepada rasul
Yohanes. Tetapi bukan juga Yohanes terima dengan santai-santai tetapi dia harus
bayar dengan air mata, untuk mendapatkan itu dia harus menangis, harus meratap.
Sekarang gereja Tuhan malah diajar tertawa terkekeh-kekeh.
Apakah
sidang jemaat memanfaatkan waktu, sebab tidak ada penundaan lagi. Yang masih
suka tinggal di lubang-lubang semut cepat keluar, yang suka tinggal di
lubang-lubang tikus cepat keluar, jangan sembunyi, waktu akan segera berakhir! Saya cuma mengarahkan, tidak bisa
saya paksa.
Firman
ini dibayar mahal oleh Yesus. Kalau Tuhan bicara tentang Anak Domba yang membuka ini, sudah tidak
lepas dengan mezbah korban bakaran. Saya akan akhiri di sini.
Keluaran 27:3
27:3 Juga harus engkau membuat 1kuali-kualinya tempat menaruh abunya, dan
sodok-sodoknya dan bokor-bokor penyiramannya, garpu-garpunya dan
perbaraan-perbaraannya; semua perkakasnya itu harus kaubuat dari tembaga.
Ada 5
alat di mezbah korban bakaran dan itu semua kena kepada Yesus. Untuk apa 5 alat
itu? Untuk mempercepat korban itu hangus dan menjadi harum di hadapan Tuhan.
Itu sudah dilakukan oleh Yesus. Demi terbukanya rahasia
Firman Allah, Yesus kena 5 alat ini. Saya mau mengulangi tentang ini supaya
kita tidak menjadi gereja Tuhan yang hanya tertawa di hadapan Tuhan. Bahkan Firman
Tuhan katakan gantilah tertawamu menjadi ratapan dan rendahkan diri di hadapan
Tuhan. Hubungan dengan meratap itu adalah merendahkan diri.
Yakobus 4:9-10
4:9 Sadarilah kemalanganmu, berdukacita dan
merataplah; hendaklah tertawamu kamu ganti dengan ratap dan sukacitamu dengan
dukacita.
4:10 Rendahkanlah dirimu di hadapan Tuhan, dan Ia akan
meninggikan kamu.
Ada 5
alat dan semuanya kena kepada Yesus. Kenapa Yesus harus menerima 5 alat ini?
Demi dibukakan rahasia Firman Allah supaya jemaat mendapatkan pelayanan Firman,
sehingga sebagaimana Yesus mulia, manusia yang mengkonsumsi Firman yang
dibukakan rahasiaNya juga mulia seperti Yesus. Yesus matahari, gereja juga
matahari. Gereja tampil seperti matahari. Kita perlu lihat di sini, harga yang saudara konsumsi itu dibayar mahal oleh
Yesus.
1.
Yohanes 19:1
19:1
Lalu Pilatus mengambil Yesus dan menyuruh orang menyesah Dia.
Mencambuk berarti cemeti.
Untuk membukakan rahasia Firman, Yesus harus dicambuk. Dia dicambuk 40 kali
sebat. Sebab kalau belum sampai 40 belum layak menerima hukuman mati. Menurut
tradisi Romawi, cambuk yang dari timah berduri itu ada 3 cabangnya. Kemudian
direndam dulu dalam bisa kalajengking, kemudian dipakai mencambuk orang yang
dieksekusi. Saudara bayangkan betapa beratnya ketika Dia dicambuk dan ada
sengat bisa kalajengking. Untuk apa? Supaya saya bisa makan Firman, bisa
menerima pembukaan rahasia Firman. Sebabnya kalau saudara tidak menghargai
pembukaan rahasia Firman, itu sama dengan menghina Yesus. Karena Yesus
dicambuk, kita menerima hasilnya. Saya bisa berbicara tentang pembukaan rahasia
Firman Allah, karena Yesus rela dicambuk.
2.
Yohanes 19:2-3
19:2
Prajurit-prajurit menganyam sebuah mahkota duri dan menaruhnya di atas
kepala-Nya. Mereka memakaikan Dia jubah ungu,
19:3 dan
sambil maju ke depan mereka berkata: "Salam, hai raja orang Yahudi!"
Lalu mereka menampar muka-Nya.
Mereka menutup wajah
Yesus dan ketika mereka menampar Yesus mereka berkata “bernubuatlah siapa yang
menampar Engkau”
Matius 26:68 (Terjemahan Lama)
26:68 sambil berkata, "Nubuatkanlah kami,
hai Kristus, siapakah yang memukul Engkau?"
Mahkota duri ditancapkan
di kepala. Pikiran yang merenungkan, merancang demi keselamatan kita justru harus ditusuk dengan duri. Semua itu Yesus
lakukan demi kita menerima pembukaan rahasia Firman. Tetapi dibayar juga oleh hamba Tuhan dengan
air mata. Saudara lihat di dindingmu ada Yesus bermahkota duri. Tujuannya apa?
Supaya dibukakan rahasia Firman kepada kita. Biar kita pajang di seluruh
dinding, tanpa wujud nyata pembukaan rahasia Firman Allah, tidak ada nilainya
apa-apa.
Terima kasih banyak
Tuhan. Jika saya mendapatkan pembukaan rahasia Firman Allah, saya merenungkan di mana Yesus yang bermahkota duri dan
dicambuk.
3.
Yohanes 19:17-18
19:17
Sambil memikul salib-Nya Ia pergi ke luar ke tempat yang bernama Tempat
Tengkorak, dalam bahasa Ibrani: Golgota.
19:18
Dan di situ Ia disalibkan mereka dan bersama-sama dengan Dia disalibkan juga
dua orang lain, sebelah-menyebelah, Yesus di tengah-tengah.
Ada kayu palang yang
dipikul oleh Yesus. Sampai Simon orang Kirene dipaksa memikul salib Yesus karena
Yesus sudah tidak sanggup memikul salib, sudah terseok-seok, sudah jatuh bangun.
Tujuannya apa? Membuka rahasia Firman.
4.
Kolose 2:14
2:14 dengan menghapuskan surat
hutang, yang oleh ketentuan-ketentuan hukum mendakwa dan mengancam kita. Dan
itu ditiadakan-Nya dengan memakukannya pada kayu salib:
Yang keempat adalah paku.
Tetapi dalam kitab Yeremia diceritakan mereka memaku berhala di dinding. Itu
berseberangan dengan pekerjaan Korban Kristus. Yesus rela dipaku kaki tanganNya. Kaki untuk datang
mendekati saudara, tangan untuk melayani saudara.
5.
Yohanes 19:32-34
19:32
Maka datanglah prajurit-prajurit lalu mematahkan kaki orang yang pertama dan
kaki orang yang lain yang disalibkan bersama-sama dengan Yesus;
19:33
tetapi ketika mereka sampai kepada Yesus dan melihat bahwa Ia telah mati,
mereka tidak mematahkan kaki-Nya,
19:34
tetapi seorang dari antara prajurit itu menikam lambung-Nya dengan tombak, dan
segera mengalir keluar darah dan air.
5
alat di mezbah korban bakaran, semua kena kepada Yesus. Untuk apa? Untuk
membukakan rahasia Firman
Allah. Sekarang kita sudah menerima pembukaan rahasia Firman karena sudah dibayar mahal oleh Tuhan Yesus. Jika ada yang
merendahkan pembukaan rahasia Firman Allah, itu sama dengan merendahkan korban
Kristus.
Secara
rohani, 5 alat itu juga menunjukan 5 jabatan.
1.
Cemeti
itu jabatan guru
Kalau dulu, ketika murid salah dicambuk oleh gurunya.
Kalau sekarang kalau coba pukul murid, langsung mengamuk. Gereja Tuhan tanpa
Firman yang dibukakan rahasianya, berarti tidak ada pelayanan cemeti di situ.
Kalau kita mendengarkan Firman bagaikan dicambuk, itu berarti ada pelayanan
guru di situ. Supaya tidak hanya sekedar datang beribadah. Apalagi kalau hanya
bicara berkat-berkat, ini kesalahan yang tidak disadari.
2.
Mahkota
duri, itu ada hubungannya dengan jabatan nabi. Jadi kalau kita mendengarkan
Firman pengajaran dan seperti pikiran perasaan saudara tertusuk, itu berarti
nabi sedang melayani saudara.
3.
Kayu
salib dipikul, ini tanggung jawab seorang gembala. Kalau gembala punya tanggung
jawab menyajikan Firman di dalam pembukaannya, itu berarti saudara dilayani
oleh hamba Tuhan yang diutus dari sorga yang penuh tanggung jawab.
4.
Paku
menusuk tangan dan kaki, itu adalah perjalanan seorang penginjil. Jadi kalau
tangan kita ditusuk paku, kaki kita ditusuk paku, itu pertanda penginjil sedang melayani saudara.
5.
Lembing
adalah pelayanan rasul. Ketika lembing ditusuk maka keluar darah dan air.
Ketika Petrus menyampaikan Firman bagaikan lembing yang ditusukan maka lahirlah
sidang jemaat, 3000 orang dibaptis. Saya tidak terkejut jika jiwa digiring oleh
Tuhan untuk lahir baru. Umat Tuhan yang belum lahir baru, segeralah, waktu
tidak ada penundaan lagi.
Ada
perkataan yang menonjol manis dan ada perkataan yang menonjol pahit. Tetapi
kita berbahagia karena menerima layanan Tuhan oleh Firman yang dibukakan
rahasianya. Fokuslah di dalam nikah dan ibadah. Hasil rahasia ibadah:
I Korintus 15:51-52
15:51 Sesungguhnya aku menyatakan kepadamu suatu
rahasia: kita tidak akan mati semuanya, tetapi kita semuanya akan diubah,
15:52 dalam sekejap mata, pada waktu bunyi nafiri yang
terakhir. Sebab nafiri akan berbunyi dan orang-orang mati akan dibangkitkan
dalam keadaan yang tidak dapat binasa dan kita semua akan diubah.
Sekejab
mata berarti waktu yang tidak dapat dibagi lagi atau dipisah-pisah lagi. Kita
sedang mengarah ke sana. Makanya Tuhan katakan tidak ada penundaan lagi. Kita
ini tidak akan mati, tetapi kalau pemakaman malah dikatakan “kita semua ini
antri”. Kalau memang antri untuk mati berarti tidak ada Henokh dan Elia.
Orang-orang seperti itu membohongi gereja terus menerus! Mereka katakan “kalau
pergi ke dokter itu cuma menunda kematian” di mana ayatnya menunda? Saya mau
menjadi Mempelai Wanita Tuhan, tidak akan mati! Jadi ada 2 kelompok, yang mati
dibangkitkan, yang masih hidup diubahkan menerima tubuh seperti Yesus dan
terbang ke angkasa di awan-awan permai.
Saya
ingat Pdt. In Yuwono menerangkan kita 75 hari di angkasa. Benar-benar markas iblis
dikuasai oleh gereja Tuhan. 70 angka keberhasilan, 5 angka kemurahan. Selama 75
hari, bumi dibersihkan dari segala yang kotor kemudian kita turun kembali ke
bumi untuk berkerajaan 1000 tahun. Jangan sampai kita kehilangan hal ini.
Jika
kita dilayani oleh Tuhan, rahasia Firman dibukakan, lihat hal itu mahal dibayar
oleh Yesus. Keterlaluan saya dan saudara jika tidak menghargai apa yang Tuhan
berikan kepada kita. Sekarang kita sudah tahu, tinggal kita ambil. Setiap
manusia ambil sendiri, bukan diwakilkan tetapi masing-masing.
Sekali
lagi saya mau katakan dalam nama Yesus,
sudahkah perkataanmu manis seperti Mempelai Laki-laki Sorga manis. Kalau belum
manis, kita harus belajar sampai setara dengan Tuhan Yesus. Kata Mempelai Laki-laki Sorga manis, bibir
Mempelai Wanita meneteskan madu murni yang manis. Sebabnya dalam berucap dan
berkata, kita semua diajar dan belajar kepada Tuhan.
Kidung Agung 5:15
5:15 Kakinya adalah tiang-tiang marmar putih, bertumpu
pada alas emas murni. Perawakannya seperti gunung Libanon, terpilih seperti
pohon-pohon aras.
Waktu
Musa dan 70 tua-tua, serta Nadab dan Abihu naik ke gunung Sinai, mereka melihat
kaki Tuhan seperti marmer.
Keluaran 24:9
24:9 Dan naiklah Musa dengan Harun, Nadab dan Abihu
dan tujuh puluh orang dari para tua-tua Israel.
24:10 Lalu mereka melihat Allah Israel; kaki-Nya
berjejak pada sesuatu yang buatannya seperti lantai dari batu nilam dan yang
terangnya seperti langit yang cerah.
Kidung Agung 5:16
5:16 Kata-katanya manis semata-mata, segala sesuatu
padanya menarik. Demikianlah kekasihku, demikianlah temanku, hai puteri-puteri
Yerusalem.
Ini
teladan dari Tuhan Yesus. Saya masih banyak kata-kata teledor baik kepada
isteri dan anak juga sidang jemaat. Apakah sekarang ini saudara melihat Yesus sangat menarik bagi saudara? Apakah saudara
tertarik kepada Yesus? Jika benar saya tertarik kepada Yesus, saya tidak akan
pernah melupakanNya! Karena Dia sudah berkorban bagi saya, saya tetap tertarik
kepadaNya. Tidak ada yang lain yang bisa menarik pandangan dan perhatianku,
hanya Yesus.
Kidung Agung 5:10
5:10 -- Putih bersih dan merah cerah kekasihku,
menyolok mata di antara selaksa orang.
Bicara
10.000 itu bicara pengajaran.
I Korintus 4:15
4:15 Sebab sekalipun kamu mempunyai beribu-ribu
pendidik dalam Kristus, kamu tidak mempunyai banyak bapa. Karena akulah yang
dalam Kristus Yesus telah menjadi bapamu oleh Injil yang kuberitakan kepadamu.
4:15 Karena meskipun kamu ada sepuluh ribu guru di dalam Kristus, tetapi
kamu tiada banyak Bapa; karena di dalam Kristus Yesus aku ini telah
memperanakkan kamu dengan Injil itu.(TL)
Biarpun
bermacam ragam pengajaran, hanya satu yang menarik yaitu Kabar Mempelai. Apa
yang menarik saudara hadir di sini. Kalau saudara katakan saya tertarik pada
Firman pengajaran, itu sudah betul! Berarti saudara tertarik kepada Yesus.
Tuhan
Memberkati.
GPT “Kristus Penebus”
Jl. Langgadopi No.4 Tentena
Kec. Pamona Puselemba, Kab. Poso, 94663
HP: 085241270477
Email: imamat_raja@yahoo.com
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar