Salam sejahtera di dalam Kasih Tuhan
Yesus Kristus.
Imamat 23:39
23:39 Akan tetapi pada hari yang kelima belas
bulan yang ketujuh itu pada waktu mengumpulkan hasil tanahmu, kamu harus
mengadakan perayaan bagi TUHAN tujuh hari lamanya; pada hari yang pertama
haruslah ada perhentian penuh dan juga pada hari yang kedelapan harus ada
perhentian penuh.
Pengumpulan
hasil pertama ini ada hubungannya dengan unjuk-unjukan atau timang-timangan.
Imamat 23:40-44
23:40 Pada hari yang pertama kamu harus mengambil
buah-buah dari pohon-pohon yang elok, pelepah-pelepah pohon-pohon korma,
ranting-ranting dari pohon-pohon yang rimbun dan dari pohon-pohon gandarusa dan
kamu harus bersukaria di hadapan TUHAN, Allahmu, tujuh hari lamanya.
23:41 Kamu harus merayakannya sebagai perayaan bagi
TUHAN tujuh hari lamanya dalam setahun; itulah suatu ketetapan untuk
selama-lamanya bagimu turun-temurun. Dalam bulan yang ketujuh kamu harus
merayakannya.
23:42 Di dalam pondok-pondok daun kamu harus tinggal
tujuh hari lamanya, setiap orang asli di Israel haruslah tinggal di dalam
pondok-pondok daun,
23:43 supaya diketahui oleh keturunanmu, bahwa Aku
telah menyuruh orang Israel tinggal di dalam pondok-pondok selama Aku menuntun
mereka sesudah keluar dari tanah Mesir, Akulah TUHAN, Allahmu."
23:44 Demikianlah Musa menyampaikan kepada orang
Israel firman tentang hari-hari raya yang ditetapkan TUHAN.
Nehemia 8:16
8:16 dan bahwa di semua kota mereka dan di Yerusalem
harus disampaikan berita dan pengumuman yang berbunyi: "Pergilah ke gunung,
ambillah daun pohon zaitun, daun pohon minyak, daun pohon murad, daun pohon
korma dan daun dari pohon-pohon yang rimbun guna membuat pondok-pondok
sebagaimana tertulis."
Melihat
yang sekarang ini terjadi, saya katakan kepada kawan-kawan saya bahwa ini boleh
terjadi di mana-mana dan boleh hadir di Tentena tetapi saya dipanggil Tuhan
hanya akan menonton, saya akan nonton. Sebab kita ini peti perjanjian dan di
atas kita atas tutup pendamaian. Jadi janji Tuhan kita cuma menonton asalkan
kita satu dengan tutup pendamaian.
Mazmur 91:8,6
91:8 Engkau hanya menontonnya dengan matamu sendiri
dan melihat pembalasan terhadap orang-orang fasik.
91:6 terhadap penyakit sampar yang berjalan di dalam
gelap, terhadap penyakit menular yang mengamuk di waktu petang.
Saya
yakin saya cuma menonton karena saya adalah peti perjanjian. Jangan sampai
saudara yang ditonton. Kiranya kita menjadi penonton. Di mana berkat kita
menjadi penonton? Dalam Kolose. Kita harus optimis, yakin, percaya sungguh.
Kolose 2:14-15
2:14 dengan menghapuskan surat hutang, yang oleh
ketentuan-ketentuan hukum mendakwa dan mengancam kita. Dan itu ditiadakan-Nya
dengan memakukannya pada kayu salib:
2:15 Ia telah melucuti pemerintah-pemerintah dan
penguasa-penguasa dan menjadikan mereka tontonan umum dalam
kemenangan-Nya atas mereka.
Dari
mana berkat itu? Dari salib. Oleh karena itu kita perhatikan, perintah tadi
kita harus naik ke gunung. Gunung yang dimaksud di sini memang ada beberapa
gunung, tetapi yang pertama harus kita hayati adalah gunung Golgota. Oleh
berkat gunung Golgota ini, maka kita nanti cuma menonton. Kalau sekarang anak
Tuhan tidak mau mendaki gunung Golgota, merasa susah, merasa berat untuk
perobekan daging, tunggulah, nanti anda yang ditonton. Tetapi Tuhan janji, gereja
Tuhan yang menjadi Peti Perjanjian hanya menonton asal ada melihat darah
Golgota di atas kita. Sebabnya jangan takut walaupun orang mengatakan ada di
sini, ada di situ. Sekalipun ada yang mengatakan ada di terminal atau ada di ujung jembatan,
tidak usah takut, kita hanya nonton. Kita harus percaya! Kita dipanggil untuk
menonton, tetapi harganya harus kita bayar:
Mazmur 91:14
91:14 "Sungguh, hatinya melekat kepada-Ku,
maka Aku akan meluputkannya, Aku akan membentenginya, sebab ia mengenal
nama-Ku.
Dalam
kitab Imamat pasal 23 ini kita berada pada pesta puncak. Pesta puncak ini dalam
pengertian rohani adalah penyingkiran gereja. Harus kita lengkapi diri kita
untuk masuk pada penyingkiran. Arahan Tuhan supaya kita naik ke gunung.
Nehemia 8:16 (Terjemahan Lama)
8:16 Maka sebab itu dimaklumkannyalah dan disuruhnya
berseru-seru berkeliling dalam segala negerinya dan di Yeruzalem, katanya:
Hendaklah kamu keluar ke pegunungan, ambilkanlah dari sana cabang-cabang pokok
zait dan cabang pokok zait hutan dan cabang pokok murd dan pelepah pokok kurma
dan cabang segala pokok yang lebat daunnya akan diperbuatkan pondok daun-daun
seperti yang tersurat itu.
Pegunungan
berarti banyak gunung. Pertama naik gunung Golgota, kedua naik gunung yang
kudus dan hasilnya kita naik ke gunung Yerusalem Baru. Bila naik ke gunung maka
ada yang kita lihat dan ada yang kita dengar di gunung Golgota itu. Dalam Wahyu
pasal 5 kita tahu bahwa yang kita lihat sekaligus kita dengar ada pada ayat 12.
Wahyu 5:12
5:12 katanya dengan suara nyaring: "Anak Domba
yang disembelih itu layak untuk menerima kuasa, dan kekayaan, dan hikmat, dan
kekuatan, dan hormat, dan kemuliaan, dan puji-pujian!"
Saat
mendaki gunung Golgota kita lihat Anak Domba yang disembelih itu layak menerima
kuasa (pokok zaitun), kekayaan (pokok minyak), hikmat (pokok rimbun), kekuatan
(pelepah korma), hormat (buah anggur), kemuliaan (pokok murad) dan puji-pujian
(pokok gandarusa). Semua ini kita dapatkan di Golgota, makanya kita disuruh
naik. Kita lihat satu pribadi yang tersalib, membayar harga di Golgota supaya
kita lihat Dia lengkap memiliki ketujuh pohon itu dan kita menerima itu. Bagaimana
kalau gereja Tuhan dijejali pemahaman hanya sampai percaya Yesus dan tidak
meningkat mau ke mana. Itu karena tidak adanya pemaparan Firman Tuhan untuk
mengairahkan dan membawa hidupnya bahwa itulah rencana Tuhan. Apa yang dimiliki
oleh Yesus juga kita miliki. Tetapi taruhannya harus ada, kita harus rela
mendaki. Mata kita harus melihat siapa di atas gunung Golgota itu. Telinga kita
harus mendengar 7 ucapan Yesus. 7 ucapan Yesus itu semua kena 7 pohon dalam
pesta pondok daun-daunan.
Dalam
bacaan kita tadi, hanya Israel asli yang merayakan. Bagaimana kita bisa masuk
dalam pesta ini tanpa salib Golgota. Oleh karena adanya Golgota maka kita
setara dengan Israel. Inilah kondisi kita sebenarnya, tidak ada harapan. Untung
ada Korban Kristus, untung ada Golgota.
Efesus 2:11
2:11 Karena itu ingatlah, bahwa dahulu kamu -- sebagai
orang-orang bukan Yahudi menurut daging, yang disebut orang-orang tak bersunat
oleh mereka yang menamakan dirinya "sunat", yaitu sunat lahiriah yang
dikerjakan oleh tangan manusia, --
Kalau
diterapkan dengan Imamat 23:42-43, kita ini tidak ada harapan karena kita bukan
orang Yahudi menurut daging. Sekarang ini apa yang mau kita banggakan dan mau
sombongkan, terkadang di hadapan Tuhan juga kita berlagak angkuh dan tidak
sadar bahwa kita ini sebenarnya orang yang sudah terhilang.
Efesus 2:12-14
2:12 bahwa waktu itu kamu tanpa Kristus, tidak
termasuk kewargaan Israel dan tidak mendapat bagian dalam ketentuan-ketentuan
yang dijanjikan, tanpa pengharapan dan tanpa Allah di dalam dunia.
2:13 Tetapi sekarang di dalam Kristus Yesus kamu, yang
dahulu "jauh", sudah menjadi "dekat" oleh darah Kristus.
2:14 Karena Dialah damai sejahtera kita, yang telah
mempersatukan kedua pihak dan yang telah merubuhkan tembok pemisah, yaitu
perseteruan,
Jadi
kesimpulannya, untuk mendapatkan pokok zaitun, pokok minyak, pokok rimbun dan
semuanya, harus naik ke gunung. Jika kita naik ke gunung Golgota, kita lihat
satu sosok tubuh yang bagaikan domba yang tersembelih. Dan Dia membuka suara 7
kali di Golgota. Ini memberikan pengharapan. Jika bicara tentang Tuhan, tidak
layak kita berbicara jika tidak Tuhan percayakan. Siapa yang bisa berbicara
tentang Tuhan yang suci dan kudus yang sangat kontradiksi dengan manusia.
Olehnya yang disebutkan oleh Firman Allah ini, harus kita apresiasi.
Imamat 23:39
23:39 Akan tetapi pada hari yang kelima belas bulan
yang ketujuh itu pada waktu mengumpulkan hasil tanahmu, kamu harus mengadakan
perayaan bagi TUHAN tujuh hari lamanya; pada hari yang pertama haruslah ada
perhentian penuh dan juga pada hari yang kedelapan harus ada perhentian penuh.
Pesta
pondok daun-daunan ini ada hubungannya dengan pesta unjuk-unjuk, juga pesta
pantekosta ada hubungan dengan unjuk-unjuk, pesta pada bulan pertama juga
digandeng dengan unjuk-unjuk. Ini menunjukan pentingnya penggembalaan yang
mengunjuk-unjuk jemaat Tuhan. Jika jemaat menghindar dari tangan gembala yang
dipercayai Tuhan untuk mengunjuk-unjuk, sama dengan dia bunuh diri sendiri, dia
membinasakan diri sendiri.
Kita
naik ke gunung ini, kita lihat Dia yang tersalib dan kita dengar suara yang Dia
serukan. Suara ini bukan suara yang mengutuk atau mengancam tetapi suara yang
ada nuansa berkat besar bagi gereja Tuhan. Olehnya lebih dahulu kita perhatikan
ini, apakah kita siap untuk masuk pesta pondok daun-daunan atau tidak. Dalam
Nehemia 8:16, ada 5 kali disebut daun. Berarti untuk masuk dalam pesta pondok
daun-daunan, banyak aktifitas yang harus kita kerjakan. Tidak boleh vakum,
tidak boleh diam sebagai anak Tuhan. Banyak pekerjaan yang harus kita kerjakan.
Termasuk
kenapa Tuhan taruh dalam hati saya untuk membuat media cetak. Untuk kita pergi
khotbah kepada mereka tidaklah mungkin, tetapi dengan memberikan media cetak
mereka mudah untuk membaca. Olehnya jika saudara menerima transkrip dan makalah
saya, tolong jangan saudara jadikan pembungkus kacang goreng. Kalau saudara
terbeban, saudara serahkanlah kepada orang lain. Bukan mengada-ada, saya ini
orang bodoh, tetapi Tuhan yang memberikan saya inspirasi untuk menulis ini.
Saya melihat ini sebagai salah satu cara untuk menerobos tembok. Buktinya
banyak orang yang menerima dan mengatakan menjadi berkat.
Oleh
korban Kristus yaitu Domba yang tersembelih inilah maka kita memiliki kuasa:
1.
Kuasa
pendamaian
Setelah melihat sosok yang
tersalib, kita mendengar suaraNya berkata:
Lukas 23:34
23:34
Yesus berkata: "Ya Bapa, ampunilah mereka, sebab mereka tidak tahu apa
yang mereka perbuat." Dan mereka membuang undi untuk membagi pakaian-Nya.
Perkataan “ampunilah
mereka” ini adalah kuasa pendamaian. Yesus tujukan kepada instansi serdadu romawi, struktur organisasi dalam
Bait Allah yang dipimpin oleh imam besar dan masyarakat yang saat itu belum
mengerti. Jika dihubungkan dengan tanaman yang dijadikan pondok daun-daunan,
ini kena ranting pohon zaitun. Kita tahu dalam Kejadian pasal 8, ketika Nuh melepaskan merpati yang
kedua, maka dia membawa pulang ranting pohon zaitun. Itu menunjukan Tuhan mendamaikan diriNya dengan dunia.
Kejadian 8:11
8:11 menjelang waktu senja pulanglah burung
merpati itu mendapatkan Nuh, dan pada paruhnya dibawanya sehelai daun zaitun
yang segar. Dari situlah diketahui Nuh, bahwa air itu telah berkurang dari atas
bumi.
Sekarang zaman modern, masih menggunakan
ranting ini. Tahun 70an kita diperhadapkan perang Malvinas antara Inggris dan Argentina.
Malvinas ini ada dekat perairan Argentina. Tetapi ini adalah jajahan Inggris. Memang
dua-duanya mirip dengan peribahasa, menang menjadi arang, kalah jadi abu.
Presiden Argentina langsung mengirim surat untuk berdamai dan di dalamnya ada
daun Zaitun. Tanpa dibaca, dengan melihat daun Zaitun berarti mereka ingin berdamai.
Kuasa perdamaian ini
hanya ada pada Yesus Kristus. Kalau anak Tuhan sampai detik ini masih menyimpan
roh permusuhan (animositeit) berarti
dia belum memiliki pokok zaitun. Kita harus melepaskan pengampunan kepada
siapapun. Bukan hanya sekedar ucapan tetapi benar-benar harus menjadi kenyataan
bahwa saya ada pokok zaitun. Lepaskan pengampunan kepada orang yang tidak
senang pada saudara dan kepada siapapun. Supaya animositeit itu benar-benar bersih.
Berbicara pokok zaitun,
jangan ada rasa permusuhan. Ini harus dibersihkan ludes jika kita memandang
Yesus dan mendengar ucapanNya. Jika kita bayangkan ucapan ini,
dalam keadaan perih, bisa mengucapkan bahasa itu. Ini kuasa pendamaian oleh
Korban Kristus. Ini untuk saya lebih dahulu, saya minta ampun kepada Tuhan.
Kolose 1:20-21
1:20 dan
oleh Dialah Ia memperdamaikan segala sesuatu dengan diri-Nya, baik yang ada di
bumi, maupun yang ada di sorga, sesudah Ia mengadakan pendamaian oleh darah
salib Kristus.
1:21
Juga kamu yang dahulu hidup jauh dari Allah dan yang memusuhi-Nya dalam hati
dan pikiran seperti yang nyata dari perbuatanmu yang jahat,
Kuasa pendamaian itu
berangkat dari mana? Oleh Korban Kristus. Itulah yang ditunjukan oleh pohon
Zaitun. Inilah yang dikatakan dalam Wahyu 5:12 itulah kuasa. Ini dipercayakan
pada saudara dan saya. Kalau kepada kita dipercayakan lalu saya sendiri ada roh
permusuhan, bagaimana mungkin bisa. Kalau saya ada animositeit bagaimana Tuhan mau percayakan. Hasil pelayanan jika
ada tanda rasa permusuhan, nanti lihat hasilnya bagaimana. Saya takut, makanya
saya katakan “Tuhan bukan saya yang menarik jiwa, tetapi Engkau lewat Firman pengajaran”.
Alangkah tidak becusnya jika dalam 1 tahunpun tidak ada jiwa baru! Berarti saya
bukan penyalur. Bagaimana mau masuk pesta pondok daun-daunan jika aktifitas
salah. Walaupun aktifitas banyak seperti jemaat Tiatira, soal aktifitas mereka
luar biasa, tetapi Tuhan cela.
II Korintus 5:18-19
5:18 Dan
semuanya ini dari Allah, yang dengan perantaraan Kristus telah mendamaikan kita
dengan diri-Nya dan yang telah mempercayakan pelayanan pendamaian itu kepada
kami.
5:19
Sebab Allah mendamaikan dunia dengan diri-Nya oleh Kristus dengan tidak
memperhitungkan pelanggaran mereka. Ia telah mempercayakan berita pendamaian
itu kepada kami.
Kalau Tuhan tidak
memperhitungkan pelanggaran mereka, kemudian pekerjaan pelayanan pendamaian ini
dipercayakan kepada kita, lalu apakah saya tetap memperhitungkan pelanggaran
mereka! Tidak, saya belajar dengan suara yang ada di Golgota. Jangan sampai
saya dipercayakan roh perdamaian itu untuk saya sampaikan lalau saya masih
memperhitungkan pelanggaran mereka.
II Korintus 5:20
5:20
Jadi kami ini adalah utusan-utusan Kristus, seakan-akan Allah menasihati kamu
dengan perantaraan kami; dalam nama Kristus kami meminta kepadamu: berilah
dirimu didamaikan dengan Allah.
Kadang kita tersambar di sini “berilah dirimu
didamaikan” sementara kita sendiri
tidak damai! Kita katakan
“ambil pokok zaitun” sementara kita sendiri tidak punya.
II Korintus 5:21
5:21 Dia
yang tidak mengenal dosa telah dibuat-Nya menjadi dosa karena kita, supaya
dalam Dia kita dibenarkan oleh Allah.
Di sini posisi kami sebagai hamba Tuhan yaitu meneladani
Yesus di Golgota, jika melihat Dia
tersembelih dan mendengar suaraNya. Kita katakan “Tuhan ampuni kami sebagai hamba Tuhan”. Hanya orang yang punya pokok zaitun yang bisa
seperti ini:
I Petrus 3:8-9
3:8 Dan
akhirnya, hendaklah kamu semua seia sekata, seperasaan, mengasihi
saudara-saudara, penyayang dan rendah hati,
3:9 dan
janganlah membalas kejahatan dengan kejahatan, atau caci maki dengan caci maki,
tetapi sebaliknya, hendaklah kamu memberkati, karena untuk itulah kamu
dipanggil, yaitu untuk memperoleh berkat. Sebab:
Inilah beratnya yaitu
memberkati orang yang memusuhi saudara. Jadi kesimpulannya, memiliki pohon
Zaitun berarti dalam dirinya ada damai. Orang membenci dan memusuhi dia, dia
tidak membalas tetapi mengasihi dan mencintai. Ini bukti ada pokok zaitun. Saya
katakan kepada Tuhan, tolong berikan saya ini pokok zaitun. Saya minta karya
Golgota mengalir dalam diriku, berarti ada pokok zaitun dalam diriku. Jika kita
katakan mendaki Golgota dan melihat Yesus dalam derita sengsara, tetapi itu
tidak ada pada diri kita, maka itu sama dengan ini:
Titus 1:16
1:16
Mereka mengaku mengenal Allah, tetapi dengan perbuatan mereka, mereka
menyangkal Dia. Mereka keji dan durhaka dan tidak sanggup berbuat sesuatu yang
baik.
Dalam pesta pondok
daun-daunan ini mengapa Tuhan
minta 7 jenis pohon, bukan 8 atau kurang dari 7? Karena semua ini hanya kita
peroleh dari Golgota. Karena secara hurufiah Gandarusa tidak ada di gunung,
tetapi ada di tepi sungai. Kalau pokok Murad anti duri, di mana ada pokok
murad, tidak ada duri di sana. Tetapi kalau ada duri di sana, jangan cari pokok
murad di sana, tidak akan kita temukan.
2.
Lukas 23:43
23:43
Kata Yesus kepadanya: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya hari ini juga
engkau akan ada bersama-sama dengan Aku di dalam Firdaus."
Apakah Firdaus itu tempat
yang miskin? Tidak. Ukuran perkataan ini adalah:
Lukas 23:40
23:40
Tetapi yang seorang menegor dia, katanya: "Tidakkah engkau takut, juga
tidak kepada Allah, sedang engkau menerima hukuman yang sama?
Saat dia menegur
temannya, perkataan ini didengar oleh Yesus, sehingga tergugah hati Yesus.
Lukas 23:41
23:41
Kita memang selayaknya dihukum, sebab kita menerima balasan yang setimpal
dengan perbuatan kita, tetapi orang ini tidak berbuat sesuatu yang salah."
Dia akui kebenaran Yesus
dan dia akui kesalahannya sebagai penjahat/ penyamun.
Lukas 23:42
23:42
Lalu ia berkata: "Yesus, ingatlah akan aku, apabila Engkau datang sebagai
Raja."
Jika Yesus datang sebagai
Raja, di mana Dia bertakhta? Di Yerusalem.
Yeremia 3:17
3:17
Pada waktu itu Yerusalem akan disebut takhta TUHAN, dan segala bangsa akan
berkumpul ke sana, demi nama TUHAN ke Yerusalem, dan mereka tidak lagi akan
bertingkah langkah menurut kedegilan hatinya yang jahat.
Dia dibawa ke Firdaus, menikmati
kekayaan luar biasa dari Tuhan. Bahasa ini menunjukan kehidupan itu memiliki pohon minyak. Pohon minyak itu
bicara kekayaan. Karena bau pohon minyak ini lebih harum dari zaitun asli, dia
memiliki minyak lebih banyak dan batang pohonnya mengkilat. Itu kekayaan yang
dimiliki oleh orang yang disalib oleh orang Romawi bersama dengan Yesus.
Roma 9:23
9:23
justru untuk menyatakan kekayaan kemuliaan-Nya atas benda-benda belas
kasihan-Nya yang telah dipersiapkan-Nya untuk kemuliaan,
Kekayaan ini dipersiapkan.
Siapa yang duluan menikmati? Penjahat yang menegur temannya, yang berkata “kita
layak menerima ini”.
Roma 9:24-26
9:24
yaitu kita, yang telah dipanggil-Nya bukan hanya dari antara orang Yahudi,
tetapi juga dari antara bangsa-bangsa lain,
9:25
seperti yang difirmankan-Nya juga dalam kitab nabi Hosea: "Yang bukan
umat-Ku akan Kusebut: umat-Ku dan yang bukan kekasih: kekasih."
9:26 Dan
di tempat, di mana akan dikatakan kepada mereka: "Kamu ini bukanlah
umat-Ku," di sana akan dikatakan kepada mereka: "Anak-anak Allah yang
hidup."
Jadi kalau ingin menerima kekayaan, maka harus
dilengkapi dengan zaitun hutan atau pokok minyak. Saya katakan jahat diriku
jika tidak menghargai salib Golgota, yang memungkinkan saya yang bukan umat,
bukan kekasih, namun sekarang menjadi kekasih Tuhan. Berarti saya kaya rohani, saya memiliki pokok minyak. Kenapa
kita gereja Tuhan tidak mau memperlengkapi diri dengan ini. Stoknya selalu
disediakan oleh Tuhan dan tidak pernah habis. Sekalipun untuk 10 milliar
manusia, stoknya ini tidak akan habis, selalu ada terus. Hanya manusia yang
kepala batu.
Kasihan nanti kalau kita
dinonton. Tidak Tuhan, kita tidak akan ditonton tetapi menonton sebab kita
memiliki ini! Syaratnya melekatlah kepada Tuhan, kenalilah Dia maka kita
dilindungi dan diluputkan oleh Tuhan. Ini berkat Tuhan yang saya nikmati. Saya
merasakan rahasia Firman Tuhan semakin dibukakan. Namun ada malah yang mencela.
3.
Yohanes 19:26-27
19:26
Ketika Yesus melihat ibu-Nya dan murid yang dikasihi-Nya di sampingnya,
berkatalah Ia kepada ibu-Nya: "Ibu, inilah, anakmu!"
19:27
Kemudian kata-Nya kepada murid-murid-Nya: "Inilah ibumu!" Dan
sejak saat itu murid itu menerima dia di dalam rumahnya.
Yesus menitip ibuNya
kepada Yohanes. Artinya Yesus tidak sembarang menitipi keluargaNya. Ibu ini
adalah keluarga Yesus, benar-benar dia dititip di tempat yang paling pas. Dan
penitipan ini tentu akan berkesinambungan dengan persoalan penggembalaan dan
ibadah. Jadi soal penggembalaan dan ibadah, tidak boleh sembarang kita menitip
anak-anak kita. Jangan hanya karena memikirkan masa depan dunianya,
sembarang saja dia titip! Itu berarti kehidupan itu tidak berhikmat. Jadi
menitip keluarga dalam penggembalaan dan ibadah yang benar, itu namanya
berhikmat. Ini kena mengena dengan pokok rindang. Kenapa Tuhan lirik pokok
rindang? Sebab di pokok rindang itu pada masa dulu bahkan sampai sekarang,
bangsa kafir menyembah berhala di bawa pokok rindang. Apa yang berhala minta
mereka turuti. Tuhan cemburu melihat bangsa kafir, kenapa kita yang sudah
percaya Tuhan tidak menyembah Tuhan dengan hikmat.
Termasuk kita menitip
diri kita dalam penggembalaan dan ibadah, harus pas. Berarti kita memiliki
hikmat, berarti memiliki pokok rindang yang kita bawa dalam pesta pondok
daun-daunan. Kalau dalam ibadah saja aras-arasan, tidak berhikmat dalam ibadah,
tidak tahu bagaimana sikapnya seharusnya saat menghadap Tuhan, bagaimana sikap saat menyanyi, bagaimana saat berdoa,
bagaimana memuja dan memuji Tuhan, bagaimana saat menyembah Tuhan.
Lukas 8:18
8:18 Karena itu,
perhatikanlah cara kamu mendengar. Karena siapa yang mempunyai, kepadanya akan
diberi, tetapi siapa yang tidak mempunyai, dari padanya akan diambil, juga apa
yang ia anggap ada padanya."
Kalau dalam hal ini
gagal, berarti tidak memiliki pokok rindang. Oleh sebab itu titiplah dirimu dan
titiplah juga orang lain yang ada hubungan keluarga denganmu dan jangan salah
titip. Kalau salah titip berarti tidak berhikmat dan itu berarti tidak memiliki
pokok rindang.
Pada umumnya orang
menyembah berhala itu dibawa pokok yang rindang, utamanya pohon beringin. Dan
memang dalam Firman Tuhan ada dikatakan identik dengan pohon beringin. Kalau anda menitip dirimu
pada penggembalaan yang benar, berarti anda punya pohon rindang.
Kalau kita ada pokok
rindang sehingga menitip diri kita dan orang lain dalam penggembalaan yang
benar. Maka tanda-tandanya pasti ada.
Kolose 1:27-28
1:27
Kepada mereka Allah mau memberitahukan, betapa kaya dan mulianya rahasia itu di
antara bangsa-bangsa lain, yaitu: Kristus ada di tengah-tengah kamu, Kristus
yang adalah pengharapan akan kemuliaan!
1:28
Dialah yang kami beritakan, apabila tiap-tiap orang kami nasihati dan tiap-tiap
orang kami ajari dalam segala hikmat, untuk memimpin tiap-tiap orang kepada
kesempurnaan dalam Kristus.
Jadi penitipan kita, motivasinya
supaya orang itu dan diri kita maju serta masuk dalam kesempurnaan, bukan asal!
Sebab acap kali kita tidak memikirkan soal kesempurnaan. Kita cuma pikir masa
depan secara jasmani. Mungkin bisa dia raih, tetapi itu fana! Bagaimana dia
akan meraih kesempurnaan, bagaimana dia masuk dalam penyingkiran gereja kalau
kita salah menitip diri kita dan salah menitip orang lain yaitu anak, isteri
serta suami kita. Nanti akan gigit jari dan akhirnya mengalami kesulitan di
depan ini, corona menyambar dia, flu babi menyambar dia. Kalau sudah bicara
bela sampar, sudah terakumulasi 4 hal, ada pedang, ada kelaparan, ada binatang
buas dan juga bela sampar. Mau lari ke mana!
Wahyu 6:8
6:8 Dan
aku melihat: sesungguhnya, ada seekor kuda hijau kuning dan orang yang menungganginya
bernama Maut dan kerajaan maut mengikutinya. Dan kepada mereka diberikan kuasa
atas seperempat dari bumi untuk membunuh dengan pedang, dan dengan kelaparan
dan sampar, dan dengan binatang-binatang buas yang di bumi.
Jadi sudah komplet.
Tetapi saya katakan “Tuhan saya hanya akan menonton”.
Mazmur 91:6,8
91:6 terhadap
penyakit sampar yang berjalan di dalam gelap, terhadap penyakit menular yang
mengamuk di waktu petang.
91:8 Engkau
hanya menontonnya dengan matamu sendiri dan melihat pembalasan terhadap
orang-orang fasik.
Jangankan hanya itu,
orang dalam neraka juga akan kita nonton.
Yesaya 66:24
66:24
Mereka akan keluar dan akan memandangi bangkai orang-orang yang telah
memberontak kepada-Ku. Di situ ulat-ulatnya tidak akan mati, dan apinya tidak akan
padam, maka semuanya akan menjadi kengerian bagi segala yang hidup.
Betapa ngerinya kita satu
gereja atau bahkan satu bangku tetapi temanmu menonton dirimu di dalam neraka! Saya mohon kepada Tuhan, jangan
sampai saya ditonton. Saudara ini mau menonton atau ditonton? Jangan main-main
dengan Tuhan. Makanya titiplah dirimu dan keluargamu dalam penggembalaan yang
ada berita hikmat yang membawa saudara menuju pada kesempurnaan, siap bertemu
Mempelai Laki-laki Sorga. Berarti ada pembukaan rahasia Firman Tuhan.
Efesus 1:8
1:8 yang
dilimpahkan-Nya kepada kita dalam segala hikmat dan pengertian.
Jangan asal kita menitip
diri dalam tempat yang tidak ada pembukaan rahasia Firman, ngomongnya hanya
tentang berkat jasmani, pokoknya hewan piaraan beranak banyak, bebek bertelur banyak. Kalau seperti itu bukan hikmat
sorga, itu hikmat dunia. Itu bukan pengertian sorga, itu pengertian dunia.
Efesus 1:9
1:9
Sebab Ia telah menyatakan rahasia kehendak-Nya kepada kita, sesuai dengan
rencana kerelaan-Nya, yaitu rencana kerelaan yang dari semula telah
ditetapkan-Nya di dalam Kristus
Jadi kalau kita mendapat
pembukaan rahasia Firman yaitu rahasia nikah Kristus dan gereja serta rahasia
ibadah, itu pemberian Tuhan, itu kerelaan dari Tuhan, kenapa kita tolak! Kalau
orang salah titip dan saya salah menitip diriku berarti tidak ada kesiapan
untuk bertemu Yesus Mempelai Laki-laki Sorga. Sebab tidak ada pokok rindang.
“Ibu ini anakmu. Yohanes,
ini ibumu”. Bahasa yang Yesus ucapkan ini mengandung pokok rindang, mengandung
hikmat. Tuhan cemburu kalau melihat bangsa kafir justru anaknya rela dia
korbankan kalau diminta berhala.
Itu sebabnya akhir zaman
ini jangan salah titip dirimu. Saya tidak mengatakan Langgadopi ini tempatnya
menitip, kita sendiri yang merasakan. Hanya anjuran Tuhan jangan salah titip.
Kalau salah menitip berarti kita tidak ada hikmat, tidak ada pokok rindang.
Kita punya pola ibadah yang luar biasa, ada halaman, ada ruangan suci dan
ruangan maha suci yang harus kita tapaki dan jalani.
4.
Matius 27:46
27:46
Kira-kira jam tiga berserulah Yesus dengan suara nyaring: "Eli, Eli, lama
sabakhtani?" Artinya: Allah-Ku, Allah-Ku, mengapa Engkau meninggalkan Aku?
Ini diangkat dari:
Mazmur 22:2,20
22:2
Allahku, Allahku, mengapa Engkau meninggalkan aku? Aku berseru, tetapi Engkau
tetap jauh dan tidak menolong aku.
22:20
Tetapi Engkau, TUHAN, janganlah jauh; ya kekuatanku, segeralah menolong aku!
Kristus Yesus sendiri
berseru seperti ini. Jika kita ditinggalkan oleh Tuhan, jauh dari Tuhan maka
tidak ada kekuatan untuk kita menang. Makanya raja Daud berseru “jangan jauh ya
kekuatanku”. Artinya “biarlah aku miliki itu pelepah korma”. Pelepah korma itu
tanda memiliki sorak kemenangan. Bukti kita ada beserta Tuhan.
Tuhan perlihatkan di sini
jangan sampai kita jauh dari Tuhan sebab itu tidak akan ada pelepah korma, tidak ada daun
palem pada diri kita. Berarti tidak bisa masuk penyingkiran gereja sebab tidak
lengkap. Ini kekuatan kita menghadapi musuh. Ketika Yesus naik Yerusalem di
atas punggung keledai, orang-orang berdiri memegang pelepah korma sambil
bersorak hosana, kemenangan. Jika ini tidak ada pada kita berarti kita jauh
dari Tuhan, maka tidak mungkin kita menang/ kuat.
Dia merasa seperti tidak
memiliki lagi pelepah korma. Tetapi dia minta “Tuhan janganlah jauh, ya
kekuatanku segeralah menolong aku”. Saya mau tanya pada diri kita semua, apakah
ada pelepah kurma pada diri kita atau kalah terus. Baru hujan sedikit sudah
kalah! Tuhan itu kekuatan kita. Kalau menjauh dari Tuhan, di mana kekuatan kami
lagi. Itu sebabnya harus kami pegang pelepah korma, ada kekuatan untuk menang.
Raja Daud merasa ngeri kalau Tuhan jauh dari dirinya. Dan kalimat itu diangkat
oleh Yesus di Golgota.
Satu waktu saya ditanya
oleh mahasiswa “kalau Yesus itu Tuhan, kenapa Dia berseru Eloi, Eloi lama sabakhtani”. Saya balik
bertanya “Yesus disalib mengganti siapa?”. Mereka menjawab “mengganti kita
semua”. Lalu saya langsung masuk “suara yang Yesus katakan itu adalah suaramu
dan suaraku. Itu menunjukan betapa ngerinya kalau kita ditinggalkan oleh
Tuhan”.
Ngeri kalau Tuhan
tinggalkan kita. Ngeri kalau saudara tidak punya daun pohon korma. Seharusnya menghadapi tantangan dan cobaan kita
hanya menonton, bukan kita yang ditonton sebab kita ada pelepah korma. Tidak
usah takut. Raja Daud merasa begitu ngeri kalau ditinggalkan Tuhan, berarti dia
tidak punya pokok korma. Tetapi syukur dia berdoa “Engkaulah kekuatanku,
tolonglah aku”. Kalau pokok korma ini ada maka pasti kita akan menjadi penonton.
Saya percaya dan yakin Firman Tuhan yang mengatakan ini. Tetapi kita harus
dikondisikan lebih dahulu berkemenangan.
5.
Yohanes 19:28-29
19:28
Sesudah itu, karena Yesus tahu, bahwa segala sesuatu telah selesai, berkatalah
Ia -- supaya genaplah yang ada tertulis dalam Kitab Suci --: "Aku
haus!"
19:29 Di
situ ada suatu bekas penuh anggur asam. Maka mereka mencucukkan bunga karang,
yang telah dicelupkan dalam anggur asam, pada sebatang hisop lalu
mengunjukkannya ke mulut Yesus.
“Aku haus” dihubungkan
dengan air anggur. Kalau bicara air anggur, itu ada hubungannya dengan nikah.
Di sini Tuhan memperlihatkan sikap manusia terhadap nikah tidak ada
penghormatan lagi! Padahal nikah harus dihormati.
Efesus 5:33
5:33
Bagaimanapun juga, bagi kamu masing-masing berlaku: kasihilah isterimu seperti
dirimu sendiri dan isteri hendaklah menghormati suaminya.
Yesus perlihatkan di
sini, hormatilah nikah, air anggur dihormati. Berarti Tuhan punya rencana di
sini agar kita memiliki pokok permai atau pokok elok/ anggur.
I Tesalonika 4:4
4:4
supaya kamu masing-masing mengambil seorang perempuan menjadi isterimu sendiri
dan hidup di dalam pengudusan dan penghormatan,
Yang kita baca ini, itu
berarti Tuhan ingin memulihkan apa yang sudah salah masa lampau kita.
Ibrani 13:4
13:4
Hendaklah kamu semua penuh hormat terhadap perkawinan dan janganlah kamu mencemarkan
tempat tidur, sebab orang-orang sundal dan pezinah akan dihakimi Allah.
I Petrus 3:7
3:7
Demikian juga kamu, hai suami-suami, hiduplah bijaksana dengan isterimu,
sebagai kaum yang lebih lemah! Hormatilah mereka sebagai teman pewaris dari
kasih karunia, yaitu kehidupan, supaya doamu jangan terhalang.
Tuhan ingin memulihkan
nikah dengan berseru “Aku haus”. Mendengar bahasa itu, mereka memberikan air
anggur. Yesus memahami, inilah
keadaan manusia yang sudah tidak ada
hormat terhadap nikah, Tuhan
Yesus ingin memulihkan supaya kita memiliki pokok anggur. Apa yang salah dan
yang tidak benar pada masa lampau, Tuhan ingin memulihkan.
Coba lihat cara Yesus
menangani perempuan dalam dalam Yohanes 4. Apakah langsung Yesus marah sambil
olah-olah jari di depannya? Tidak, Tuhan angkat. Tuhan bawa demikian rupa
sehingga akhirnya dia sampai pada alam kesadaran dan Yesus mengatakan “Akulah
Mesias itu”. Kadang kita pekabar mempelai ini over. Pdt. Totaijs mengatakan
“jangan kita lebih suci dari roh suci”. Lihat Alkitab yang dinafasi oleh Allah
dan lihat cara Tuhan menangani. Yesus tidak menyuruh wanita itu “kembali pada
suamimu yang pertama”. Tadinya dia tidak dilihat orang, ahirnya perempuan itu
menjadi berkat, dia memenangkan hampir seluruh penduduk Sikhar. Berarti kembali
dia memiliki pokok anggur, kembali dia miliki pokok permai. Dan ini untuk kita,
supaya
kita masuk pada nikah yang rohani di sorga.
Apa yang terjadi pada
masa lampau, sekarang Tuhan mau memulihkan dengan sukarela.
Hosea 14:5
14:5 Aku
akan memulihkan mereka dari penyelewengan, Aku akan mengasihi mereka dengan
sukarela, sebab murka-Ku telah surut dari pada mereka.
Saya selalu ibaratkan,
kalau saudara punya ijazah Diploma ahli montir, lalu orang bawa barang yang
rusaknya sedikit, saudara tarik tarif Rp. 50.000. Kemudian dia bawa yang sudah
rusak habis dipenggal-penggal, saudara katakan saya minta setengah juta.
Saudara tidak akan katakan “ah ini berat”. Siapa kita di dunia ini yang tidak
rusak. Beranikah saudara mengatakan tidak rusak. Tetapi kita harus tangani.
Saya sebagai hamba Tuhan harus rela menangani sebagai bukti saya punya pokok anggur. Coba kalau saya di sini hanya nikah
yang bagus-bagus saya terima yang lain saya usir,
saya pasti ditolak Tuhan! Manusia itu sudah rusak, kita ini tinggal puing-puing,
tinggal sisa-sisanya dosa! Tunjukan kita punya pokok permai, punya pokok anggur
dan bisa menangani umat Tuhan. Jangan sampai kita bergaya padahal kita salah.
6.
Yohanes 19:30
19:30
Sesudah Yesus meminum anggur asam itu, berkatalah Ia: "Sudah selesai."
Lalu Ia menundukkan kepala-Nya dan menyerahkan nyawa-Nya.
Ucapan ini sudah
didahului Yesus di taman Getsemani dalam doaNya.
Yohanes 17:3-5
17:3
Inilah hidup yang kekal itu, yaitu bahwa mereka mengenal Engkau, satu-satunya
Allah yang benar, dan mengenal Yesus Kristus yang telah Engkau utus.
17:4 Aku
telah mempermuliakan Engkau di bumi dengan jalan menyelesaikan pekerjaan
yang Engkau berikan kepada-Ku untuk melakukannya.
17:5
Oleh sebab itu, ya Bapa, permuliakanlah Aku pada-Mu sendiri dengan kemuliaan
yang Kumiliki di hadirat-Mu sebelum dunia ada.
Ini adalah kemuliaan yang
tidak ada cacat cela, ini menunjuk pokok murad. Murad tidak ada cacat cela
sebab murad antiduri. Ini dijanji oleh Yesus untuk diberikan juga kepada kita.
Apakah kita membuka hati yang lapang untuk menerima ini?
Yohanes 17:22,24,23
17:22
Dan Aku telah memberikan kepada mereka kemuliaan, yang Engkau berikan
kepada-Ku, supaya mereka menjadi satu, sama seperti Kita adalah satu:
17:24 Ya
Bapa, Aku mau supaya, di mana pun Aku berada, mereka juga berada bersama-sama
dengan Aku, mereka yang telah Engkau berikan kepada-Ku, agar mereka memandang
kemuliaan-Ku yang telah Engkau berikan kepada-Ku, sebab Engkau telah mengasihi
Aku sebelum dunia dijadikan.
17:23
Aku di dalam mereka dan Engkau di dalam Aku supaya mereka sempurna menjadi
satu, agar dunia tahu, bahwa Engkau yang telah mengutus Aku dan bahwa Engkau
mengasihi mereka, sama seperti Engkau mengasihi Aku.
Inilah pokok murad,
kemuliaan yang tidak ada taranya lagi. Pokok murad ini adalah evolusi dari onak dan duri. Jadi
bayangkan, kita yang dulu onak, kita yang dulu duri, kemudian Tuhan ruba
menjadi Murad. Dimana kita dirubah? Di Golgota.
Yesaya 55:13
55:13
Sebagai ganti semak duri akan tumbuh pohon sanobar, dan sebagai ganti kecubung
akan tumbuh pohon murad, dan itu akan terjadi sebagai kemasyhuran bagi TUHAN,
sebagai tanda abadi yang tidak akan lenyap.
Yesaya 55:13 (Terjemahan Lama)
55:13
Akan ganti pokok duri kelak bertumbuh pohon senobar dan akan ganti pokok onak
kelak bertumbuh pohon murd, maka inilah bagi Tuhan akan suatu nama dan akan
tanda yang kekal, yang tiada terhapuskan.
Seperti perempuan di tepi
sumur itu, akhirnya memasyurkan nama Tuhan. Kalau kita dulu pokok duri lalu
dirubah Tuhan menjadi murad, tugas kita adalah memasyurkan nama Tuhan. Supaya jangan kita
lupa, dulu kita ini onak, duri dan kecubung, kemudian Tuhan rubah. Kehidupan
yang mengalami keubahan itu adalah bukti yang memiliki ranting pohon murad. Sehingga
ketika kuda merah, kuda hitam, kuda kelabu dan kuda putih, coba menerjang
tetapi terhenti, sebab ada pokok murad di situ. Itu menunjukan apapun yang coba
menerjang dan menghantam kita, kalau kita tampil menjadi kehidupan yang dirubah
oleh Tuhan dari duri menjadi murad, maka tidak berdaya siapapun yang melawan
kita.
Zakharia 1:8
1:8
"Tadi malam aku mendapat suatu penglihatan: tampak seorang yang menunggang
kuda merah! Dia sedang berdiri di antara pohon-pohon murad yang di dalam
jurang; dan di belakangnya ada kuda-kuda yang merah, yang merah jambu dan yang
putih.
Zakharia 1:8 (Terjemahan Lama)
1:8 Maka
pada waku malam kulihat, bahwasanya adalah seorang laki-laki mengendarai kuda
merah, maka berhentilah ia di tengah-tengah segala pokok murd, yang pada tempat
dalam, dan di belakangnya adalah beberapa ekor kuda merah dan merah tua dan
putih warnanya.
Banyak yang akan
menerjang saudara. Orang sudah merancang bagaimana untuk menerjang saudara.
Tetapi kalau saudara bagaikan pokok murad, berarti ada kekuatan untuk melawan orang yang coba menerjang
saudara. Pokok murad ini anti duri, anti hal-hal yang tidak berkenan kepada
Tuhan.
Amsal 8:13
8:13 Takut akan
TUHAN ialah membenci kejahatan; aku benci kepada kesombongan, kecongkakan,
tingkah laku yang jahat, dan mulut penuh tipu muslihat.
7.
Matius 27:50-51
27:50
Yesus berseru pula dengan suara nyaring lalu menyerahkan nyawa-Nya.
27:51
Dan lihatlah, tabir Bait Suci terbelah dua dari atas sampai ke bawah dan
terjadilah gempa bumi, dan bukit-bukit batu terbelah,
Dari sejak kelahirannya,
kemudian setelah dewasa usia 30 tahun terlibat dalam pelayanan, banyak
tantangan yang Dia hadapi. Berulang kali diancam dilempar dengan batu. Berulang
kali mau ditangkap dan sebagainya. Dan di sini Dia tergantung di Golgota.
Berarti apa yang Dia alami ini memuncak di sana dan itu menunjukan bahwa Dia
pribadi yang tahan uji. Jadi ucapan ketujuh ini tersirat bahwa Dia adalah
pribadi yang tahan uji. Orang yang tahan uji ini dipuji oleh Tuhan. Apakah kita
tahan uji? Kalau kita tahan uji berarti kita memiliki pokok gandarusa. Sebab
gandarusa itu menunjuk puji-pujian.
II Korintus 10:18
10:18
Sebab bukan orang yang memuji diri yang tahan uji, melainkan orang yang dipuji
Tuhan.
Amsal 27:2
27:2
Biarlah orang lain memuji engkau dan bukan mulutmu, orang yang tidak kaukenal
dan bukan bibirmu sendiri.
Jika kita ini tahan uji,
berarti memiliki pokok gandarusa. Kita dipuji Tuhan dan juga orang lain memuji.
Jika saudara tahan uji maka saudara adalah pribadi yang dilengkapi Tuhan dengan
pokok gandarusa.
Yesaya 44:4
44:4
Mereka akan tumbuh seperti rumput di tengah-tengah air, seperti pohon-pohon
gandarusa di tepi sungai.
Berarti tidak akan pernah
layu karena di tepi sungai. Kehidupannya tetap tahan uji, menghadapi penyakit
tahan uji, menghadapi cobaan yang lainnya tahan uji.
Yesaya 44:45
44:5
Yang satu akan berkata: Aku kepunyaan TUHAN, yang lain akan menyebut dirinya
dengan nama Yakub, dan yang ketiga akan menuliskan pada tangannya: Kepunyaan
TUHAN, dan akan menggelari dirinya dengan nama Israel."
Karena tahan uji maka dia
menyatakan diri “aku punyanya Tuhan” sampai 2 kali dia sebutkan. Nama Yakub,
berarti kehidupan yang memiliki hak sulung. Menggelari diri dengan nama Israel,
berarti pahlawan Tuhan.
Kapan dia mendapatkan
nama Israel? Di tepi sungai Yabok karena menang menghadapi pergumulan. Kita ini
diperhadapkan banyak tantangan, termasuk saya. Besok subuh saya harus berangkat
ke Palu untuk pelayanan di sana dan malamnya langsung kembali. Saya yakin saya
menjadi penonton, bukan ditonton dalam derita.
GPT “Kristus Penebus”
Jl. Langgadopi No.4 Tentena
Kec. Pamona Puselemba, Kab. Poso, 94663
HP: 085241270477
Email: imamat_raja@yahoo.com
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar