Salam sejahtera
di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.
Wahyu 11:1
11:1 Kemudian diberikanlah kepadaku sebatang buluh,
seperti tongkat pengukur rupanya, dengan kata-kata yang berikut:
"Bangunlah dan ukurlah Bait Suci Allah dan mezbah dan mereka yang beribadah
di dalamnya.
Bahasa
ini disampaikan kepada Yohanes, dikatakan “kemudian”. Berarti berkaitan erat
dengan Wahyu 10:11. Jadi sebelum ada perintah untuk mengukur, maka ada
pelayanan singkat untuk membenahi apa yang belum sempurna. Itulah pengertian
kata “kemudian”.
Wahyu 10:11
10:11 Maka ia berkata kepadaku: "Engkau harus
bernubuat lagi kepada banyak bangsa dan kaum dan bahasa dan raja."
Pada
ayat ini menunjukan pelayanan rasul Yohanes dan juga ada roh nabi dalam diri
rasul Yohanes. Itu adalah pelayanan singkat atau dapat dikatakan bonus bagi
gereja untuk menyempurnakan pengiringan kita kepada Tuhan sehingga semua kena
ukuran jika jemaat menaruh
perhatian. Jika tidak diperhatikan,
apa boleh buat. Maka tugas kami hamba Tuhan adalah mengunjuk-unjuk, menjaga
jemaat Tuhan jangan sampai tertidur.
Pengukuran
dalam Wahyu 11:1 ini adalah tindak lanjut dari Zakharia 2:1-4. Ini adalah
pengukuran yang pertama. Namun, ketika orang itu membawa tali untuk mengukur,
tiba-tiba datang seorang manusia
mencegah supaya jangan dulu. Jadi penukuran di situ dicegah kembali oleh Tuhan.
Zakharia 2:1-4
2:1 Aku melayangkan mataku dan melihat: tampak seorang
yang memegang tali pengukur.
2:2 Lalu aku bertanya: "Ke manakah engkau ini
pergi?" Maka ia menjawab aku: "Ke Yerusalem, untuk mengukurnya, untuk
melihat berapa lebarnya dan panjangnya."
2:3 Dan sementara malaikat yang berbicara dengan aku
itu maju ke depan, majulah seorang malaikat lain mendekatinya,
2:4 yang diberi perintah: "Berlarilah, katakanlah
kepada orang muda yang di sana itu, demikian: Yerusalem akan tetap tinggal
seperti padang terbuka oleh karena banyaknya manusia dan hewan di dalamnya.
Masih
diberikan kesempatan kepada manusia dan ada hubungan dengan hewan. Hewan itu
ada hubungannya dengan sarana ibadah. Manusia yang beribadah di dalamnya masih
diberikan peluang.
Zakharia 2:5
2:5 Dan Aku sendiri, demikianlah firman TUHAN, akan
menjadi tembok berapi baginya di sekelilingnya, dan Aku akan menjadi kemuliaan
di dalamnya."
Jadi
pengukuran pertama ini masih gagal. Ini peringatan bagi saya utamanya dan bagi
kita sekalian. Jika masih ada anak Tuhan yang bersentuhan dengan hewan, artinya
bersentuhan dengan ibadah, maka Tuhan mengatakan “Aku akan menjadi pagar berapi
sekelilingnya”.
Ibadah pelayanan
kita
semuanya diukur oleh
Tuhan. Artinya ada contoh untuk dijadikan alat pengukur. Kalau kita baca kitab
Zakharia ini kita harus waspada. Kemudian dilanjutkan dengan ayat 6 dan 7.
Zakharia 2:6-7
2:6 Ayo, ayo, larilah dari Tanah Utara, demikianlah
firman TUHAN; sebab ke arah keempat mata angin Aku telah menyerakkan kamu,
demikianlah firman TUHAN.
2:7 Ayo, luputkanlah dirimu ke Sion, hai, penduduk
Babel!
Secara
hurufiah, orang Israel sudah ada di Yerusalem. Mereka telah dicerai beraikan
oleh Tuhan, sekarang ada ajakan kembali. Memang masih banyak mereka yang ada di
luar. Yang membuat Amerika begitu maju adalah orang Yahudi. Orang-orang pandai
dan orang-orang kaya di Amerika itu orang Yahudi. Karena mereka dulu
mengkonsumsi makanan sorga yaitu manna yang bergizi, sehingga genetika itu
turun pada mereka.
Jadi
Sion itu ternyata adalah tempat untuk mendapatkan keluputan. Dalam Mikha 4 dan
Yesaya pasal 2, Sion itu adalah tempat tampilnya Firman pengajaran. Kalau mau
luput lari ke Sion, artinya rangkul Firman pengajaran, jangan tolak dan jangan
entengkan Firman pengajaran, apalagi jika dibukakan Tuhan rahasianya. Kalau orang berkata “tidak perlu
pengajaran-pengajaran” silahkan saja, ngomong. Tetapi ada resikonya.
Tujuan
kenapa harus lari ke Sion, sebab di sana kita diajar dan bina oleh Tuhan.
Amsal 6:23
6:23 Karena perintah itu pelita, dan ajaran itu
cahaya, dan teguran yang mendidik itu jalan kehidupan,
Kita
ada di dalam kegelapan dunia yang makin gelap hari-hari terakhir ini. Kalau
tanpa ajaran, berarti tanpa cahaya, sehingga gelap yang menaungi dirinya. Bagaimana
mau berjalan kalau gelap. Olehnya pengajaran itu sangat dibutuh. Pengajaran itu
memperbaiki kelakuan, menunjuk yang salah dan mendidik dalam kebenaran.
Kita
ini mau diukur, tadinya dalam Zakharia itu masih ditunda. Kata “tunggu dulu”
itu waktunya cukup panjang mulai dari zaman Zakharia yaitu ± 500 tahun sebelum Yesus. Berarti
waktu yang Tuhan berikan kesempatan untuk kita membenahi diri itu cukup
panjang. Itu menurut panjangnya waktu sejarah.
Tetapi
kalau menurut panjang usia kita, itu tergantung masing-masing. Jika kita masih bernafas sampai saat ini,
jangan sia-siakan. Ada kesempatan atau peluang untuk kita kena ukuran.
Wahyu 11:1 (Terjemahan Lama)
11:1 Maka diberikan kepadaku sejenis buluh pengukur
yang seperti tongkat rupanya dengan katanya, "Bangkitlah, dan ukurlah Bait
Allah, dan tempat korban dan segala orang yang sembahyang di dalamnya itu;
Jadi
buluh pengukur ini disebut seperti tongkat. Tongkat ini ada di tangan rasul
Yohanes. Dia tidak disebut nabi, tetapi dengan kalimat dalam Wahyu 4:1 bahwa
Tuhan akan memberitahu hal-hal yang akan datang, berarti Yohanes ada roh nabi.
Sebagai rasul dia ada Firman pengajaran dan sebagai nabi ada Firman nubuatan,
berarti lengkaplah sudah. Kami hamba Tuhan harus ada dalam 2 hal ini. Jangan
hanya berseru “suara kenabian” tetapi tidak tahu apa itu kenabian. Suara nabi
itu berarti menunjukan hal-hal yang akan terjadi di depan.
Tuhan
memerintahkan Yohanes mengambil tongkat dari bambu. Berarti Yohanes duluan
bersentuhan dengan bambu itu. Yohanes duluan harus diukur. Saya tidak mengukur
anda sebelum saya mengukur diriku. Yang mengukur ini adalah hamba Tuhan dan
hamba Tuhan itu lebih dahulu diukur, baru dia diukur dengan tongkat ini.
Tongkat ini luar biasa, ada 6 hal yang dihasilkan oleh tongkat ini. Saya tidak
mungkin abaikan, saya tidak mau kehilangan 6 hal ini. Makanya saya harus ukur
dulu diriku, apakah 6 berkat yang besar ini saya miliki atau tidak. Kita ini
hidup di ujung akhir zaman, kita sudah susah di dunia ini kemudian akan
kehilangan lagi kesempatan untuk memiliki 6 berkat ini. Saya tidak mau! Makanya
saya berdoa, diriku, keluargaku dan seluruh sidang jemaat, jangan sampai kami
tidak mendapatkan 6 berkat dari kuasa wibawa tongkat ini.
Gereja
diukur dengan tongkat ini. Setelah rashasia Firman dibuka dan Yesus tampil
dalam kemuliaan, maka Dialah yang memiliki tongkat itu dari sejak awal.
Kejadian 49:10
49:10 Tongkat kerajaan tidak akan beranjak dari Yehuda
ataupun lambang pemerintahan dari antara kakinya, sampai dia datang yang berhak
atasnya, maka kepadanya akan takluk bangsa-bangsa.
Yang
berhak atas tongkat itu ialah Tuhan Yesus. Dalam Wahyu pasal 10 Yesus tampil
dan pada pasal 11 tongkat itu diberikan pada Yohanes untuk mengukur Bait Allah,
mezbah dan orang yang beribadah di dalamnya. Tongkat itu disebut tongkat
kebenaran.
Mazmur 45:7
45:7 Takhtamu kepunyaan Allah, tetap untuk seterusnya
dan selamanya, dan tongkat kerajaanmu adalah tongkat kebenaran.
Yang
dipakai mengukur dan dipegang oleh rasul Yohanes yang punya roh nabi ini adalah
tongkat kebenaran. Juga Yesus sudah diukur dengan tongkat kebenaran ini. Kita
sudah membaca di mana Yesus dalam Matius 27:27-31, tongkat ini dipakai mengukur
Yesus. Dalam pengalaman pengukuran Yesus tidaklah gampang. Tongkat itu mengukur
sejauh mana sikap Yesus saat diukur/
pengalaman dengan tongkat bambu.
Matius 27:27-28
27:27 Kemudian serdadu-serdadu wali negeri membawa
Yesus ke gedung pengadilan, lalu memanggil seluruh pasukan berkumpul sekeliling
Yesus.
27:28 Mereka menanggalkan pakaian-Nya dan mengenakan
jubah ungu kepada-Nya.
Yesus
diukur dengan tongkat buluh ini dalam suasana diolok, diejek, dipakaian jubah
ungu. Pandangan mereka Dia adalah raja yang layak diolok.
Matius 27:29-30
27:29 Mereka menganyam sebuah mahkota duri dan menaruhnya
di atas kepala-Nya, lalu memberikan Dia sebatang buluh di tangan kanan-Nya.
Kemudian mereka berlutut di hadapan-Nya dan mengolok-olokkan Dia, katanya:
"Salam, hai raja orang Yahudi!"
27:30 Mereka meludahi-Nya dan mengambil buluh itu dan
memukulkannya ke kepala-Nya.
Yesus
diludahi dan diolok, ini ukuran. Jika kita diolok, apakah kita diam dan
mengambil ukuran seperti Yesus yang diam walaupun darah bersimbah di wajahNya.
Kemudian bagaimana jika kita diludahi, Yesus sudah diludahi. Dalam Bilangan
pasal 12, kalau diludahi itu sama dengan ayah yang menghina anaknya. Dalam
Bilangan pasal 12 itu Miryam kena kusta sehingga akhirnya memperlambat
perjalanan bangsa Israel selama 7 hari. Padahal dalam II Petrus 3:12 kita ini
harus mempercepat kedatangan Tuhan, bukan memperlambat. Jadi persoalan meludah
ini bisa terjadi 2 kemungkinan yaitu mempercepat atau memperlambat.
Bilangan 12:13-14
12:13 Lalu berserulah Musa kepada TUHAN: "Ya
Allah, sembuhkanlah kiranya dia."
12:14 Kemudian berfirmanlah TUHAN kepada Musa:
"Sekiranya ayahnya meludahi mukanya, tidakkah ia mendapat malu selama
tujuh hari? Biarlah dia selama tujuh hari dikucilkan ke luar tempat perkemahan,
kemudian bolehlah ia diterima kembali."
Berarti
Yesus dipermalukan ketika diludahi. Padahal Yesus memakai ludah untuk
menyembuhkan orang buta sehingga melihat. Tetapi mereka ini meludahi Yesus,
mempermalukan Yesus. Jadi ini permainan ludah. Ludah bisa memperlambat rohani
saudara atau bisa menyembuhkan mata yang buta. Yang seharusnya kita ini
mempercepat kedatangan Tuhan.
II Petrus 3:12
3:12 yaitu kamu yang menantikan dan mempercepat
kedatangan hari Allah. Pada hari itu langit akan binasa dalam api dan
unsur-unsur dunia akan hancur karena nyalanya.
Yesus
menggunakan ludah menyembuhkan orang buta. Tetapi orang menggunakan ludah untuk
mempermalukan. Ini ludah tentara di pagi hari sementara mereka belum sikat
gigi.
Matius 26:67
26:67 Lalu mereka meludahi muka-Nya dan meninju-Nya;
orang-orang lain memukul Dia,
Luar
biasa, diludahi, ditinju dan dipukul. Saat itu Yesus diukur dengan tongkat
kebenaran. Benar-benar Yesus adalah kebenaran dan tidak ada suara keluar untuk melawan mereka. Kalau kita baru satu
kali dimaki, kita sudah membalas dengan ribuan makian. Makanya kita diajar
untuk membalas caci maki dengan berkat.
I Petrus 3:9
3:9 dan janganlah membalas
kejahatan dengan kejahatan, atau caci maki dengan caci maki, tetapi sebaliknya,
hendaklah kamu memberkati, karena untuk itulah kamu dipanggil, yaitu untuk
memperoleh berkat. Sebab:
Tongkat
ini bagaimanapun harus ada pada saudara. Kita lihat tongkat ini harus ada pada
Yesus dan Yesus berikan kepada Yohanes sebagai hamba Tuhan. Apakah fungsi
tongkat ini berlaku bagi saudara atau tidak.
1.
Kejadian 32:10
32:10
sekali-kali aku tidak layak untuk menerima segala kasih dan kesetiaan yang
Engkau tunjukkan kepada hamba-Mu ini, sebab aku membawa hanya tongkatku
ini waktu aku menyeberangi sungai Yordan ini, tetapi sekarang telah menjadi dua
pasukan.
Kita ini sebenarnya tidak
layak menerima kasih setia Tuhan. Tetapi kalau ada tongkat, yaitu wibawa salib,
maka kita bisa menerima berkat ganda. Waktu Yakub menyeberang sungai, dia hanya
membawa tongkat, berarti wibawa salib itu yang dia terima. Hasil dari tongkat
ini menjadi 2 pasukan. Berkat luar biasa dia terima. Kita tidak melihat pasukan
yang ada. Tetapi dengan wibawa salib, maka arahkan matamu, ada 2 pasukan di
atas meja roti pertunjukan.
Tuhan perlihatkan kepada
Yakub, 2 pasukan datang mengelilingi Yakub. Karena Yakub takut menghadapi Esau.
Kejadian 32:1-2
32:1
Yakub melanjutkan perjalanannya, lalu bertemulah malaikat-malaikat Allah dengan
dia.
32:2
Ketika Yakub melihat mereka, berkatalah ia: "Ini bala tentara Allah."
Sebab itu dinamainyalah tempat itu Mahanaim.
Yakub mengatakan bahwa
sekarang dia menjadi 2 pasukan tentara Allah, makanya dia namakan Mahanaim.
Pengertian rohani bagi kita, kita harus membuka mata melihat ada 2 pasukan di
atas meja roti sajian. Tuhan sudah memberikan contoh kepada Yakub, ada 2
pasukan bala tentara Allah, itu sebabnya dia namakan Mahanaim. Kalau benar
saudara ada wibawa salib maka kita bersekutu. Kita ini sebenarnya tidak layak
menerima kasih Tuhan, hanya kemurahan Tuhan. Jika hanya karena kemurahan Tuhan
kita bisa menerima, berarti kita diserahi tongkat dan kita melihat 2 pasukan.
Sejauh mana pandangan umat Tuhan hari-hari terakhir ini. Kalau melihat meja
roti sajian, kita melihat 2 tumpuk roti di sana, seakan-akan kita berhadapan
dengan 2 pasukan, itu adalah berkat yang besar. Makanya lari pada pengajaran untuk peroleh berkat Tuhan, itu hasil tongkat!
Apakah saudara menerima ini?
Saya duduk di kaki Tuhan,
walaupun kadang terkantuk-kantuk, tetapi Tuhan menolong saya dan memampukan
saya. Malam ini 3 jam saya duduk di kaki Tuhan, itu hanya kemurahan Tuhan.
Biarlah Tuhan ukur, saya sudah mendapat berkat berganda. Yakub tahu persis
manfaat tongkat ini. Ketika dia memberi berkat kepada anak-anaknya Yusuf, dia
taruh tongkat dan bersandar pada tongkat itu. Luar biasa wibawa tongkat,
sebenarnya jangan anggap itu mengerikan, tetapi Tuhan pakai tongkat itu mengukur
kita. Lihat dulu, bagaimana tongkat itu kita nikmati. Masakan kita tidak mau
mengisi ukuran itu.
Ibrani 11:21
11:21
Karena iman maka Yakub, ketika hampir waktunya akan mati, memberkati kedua anak
Yusuf, lalu menyembah sambil bersandar pada kepala tongkatnya.
Begitu luar biasa
penghargaannya terhadap wibawa salib. Olehnya gereja Tuhan, mau mendapatkan
berkat berganda, jangan tolak wibawa salib, jangan tolak tongkat yang Tuhan karuniakan
dari keluarga Yehuda ini. Sebab itu miliknya Tuhan. Kalau Yesus yang berhak memiliki lalu kita
menyembah Yesus maka berkat turun kepada kita. Kalau tidak mau menyembah Tuhan,
kekayaan
dunia mungkin dia miliki
tetapi sorga tertutup baginya. Berarti berkat kekal tidak dia peroleh. Ini
berkat sepenuh, bukan berkat separuh, bukan berkat 99% tetapi 100%
Orang yang akan kena
ukuran ini harus punya warna kehidupan seperti Kejadian pasal 32 dan Ibrani
11:21. Saudara sudah terima berkat, berarti bersekutu dengan tongkat. Otomatis
kalau dipakai tongkat mengukur saudara maka saudara sudah pas karena dari sejak
awal saudara menghargai wibawa salib. Apalagi kalau saudara bersandar di kepala
tongkat itu. Berarti di tempat yang paling atas.
2.
Jika
saudara menghargai tongkat itu, maka saudara akan melihat saudara benar atau
salah. Berarti masalah yang saudara hadapi diselesaikan dengan adanya tongkat
itu.
Kejadian 38:18-19,24-26
38:18
Tanyanya: "Apakah tanggungan yang harus kuberikan kepadamu?" Jawab
perempuan itu: "Cap meteraimu serta kalungmu dan tongkat yang ada
di tanganmu itu." Lalu diberikannyalah semuanya itu kepadanya, maka ia
menghampirinya. Perempuan itu mengandung dari padanya.
38:19
Bangunlah perempuan itu, lalu pergi, ditanggalkannya telekungnya dan
dikenakannya pula pakaian kejandaannya.
38:24
Sesudah kira-kira tiga bulan dikabarkanlah kepada Yehuda: "Tamar,
menantumu, bersundal, bahkan telah mengandung dari persundalannya itu."
Lalu kata Yehuda: "Bawalah perempuan itu, supaya dibakar."
38:25
Waktu dibawa, perempuan itu menyuruh orang kepada mertuanya mengatakan:
"Dari laki-laki yang empunya barang-barang inilah aku mengandung."
Juga dikatakannya: "Periksalah, siapa yang empunya cap meterai serta
kalung dan tongkat ini?"
38:26
Yehuda memeriksa barang-barang itu, lalu berkata: "Bukan aku, tetapi
perempuan itulah yang benar, karena memang aku tidak memberikan dia kepada
Syela, anakku." Dan ia tidak bersetubuh lagi dengan perempuan itu.
Jadi sebenarnya Tamar
sudah melakukan kesalahan, dia memakai pakaian sundal dan yang kena adalah
bapak mertunya yaitu Yehuda. Akhirnya Yehuda mengakui bahwa Tamar yang benar
dan dia yang salah. Jadi masalah yang pelik sekalipun, dengan adanya tongkat,
maka segala masalah diselesaikan.
Kalau saudara menjauh
dari tongkat wibawa salib, saudara merasa tidak butuh salib, maka jangan kaget
kalau masalah itu terus berkesinambungan dan tidak akan pernah selesai.
Sebenarnya Tuhan sudah memberikan solusi yang terbaik bagi kita yaitu wibawa
tongkat. Tetapi anak Tuhan menjauh. Apalagi kami hamba Tuhan, apa yang akan
kami beritakan kalau menjauh dari wibawa salib ini. Akhirnya masalah tidak akan
pernah terselesaikan. Amsal Sulaiman mengatakan, jika orang benar maka
musuh-musuhnya akan didamaikan dengan dia. Siapa yang tidak punya masalah? Mau
diukur, tetapi kalau masalahnya tidak pernah selesai maka dia akan masuk dalam
3,5 tahun antikristus. Makanya sekarang ini jangan jauh dari tongkat, tongkat
itu adalah wibawa salib. Kalau saudara jauh, makanya jangan heran masalah terus menerus muncul. Tidak selesai 1 muncul lagi
satu. Akhirnya terbungkuk-bungkuk dan lama-lama tiarap di bumi, menyatu dengan
dunia.
Saya juga berdoa “Tuhan
saya tidak sanggup dan tidak mampu kalau tanpa wibawa salib”. Sebab masalah akan
muncul terus menerus. Padahal solusinya sudah Tuhan sediakan “ayo bersekutu dan pegang itu tongkat/ salib”.
Akhirnya Yehuda mengakui
“Tuhan yang benar, aku yang salah”. Jadi
tongkat di sini berfungsi sebagai saksi ahli yang tidak bisa dibantah. Olehnya
saudara-saudaraku di dalam Tuhan, jangan jauh dengan salib, jangan jauh dengan
Yesus, sebab kalau menjauh itu membuat masalahmu tidak pernah selesai. Juga
kalau hadir dalam ibadah tetapi hatimu jauh, itu sama dengan tidak hadir.
Tetapi ketika hadir, hatimu ada di situ, itu berarti saudara sudah kena ukuran.
Apakah saudara suka pikul
terus masalah yang tidak pernah selesai, apakah senang hidup ini penuh masalah,
ribet tingkat dewa? Yesus sediakan salib untuk membuat saudara damai dan
masalah selesai.
3.
Bilangan 21:17
21:17
Pada waktu itu orang Israel menyanyikan nyanyian ini: "Berbual-buallah,
hai sumur! Mari kita bernyanyi-nyanyi berbalas-balasan karena sumur yang digali
oleh raja-raja,
Berbalas-balasan artinya
tidak sepihak, tidak egois, tetapi terkait satu dengan yang lain. Ini siapa
yang berperan? Tongkat!
Bilangan 21:18
21:18
yang dikorek oleh kaum bangsawan di antara bangsa itu dengan tongkat-tongkat
kerajaan, dengan tongkat-tongkat mereka." Dan dari padang gurun mereka ke
Matana;
Saya berbahagia kalau
saya dipercayai Tuhan ada mata air yang membual-bual. Terima kasih banyak
Tuhan, Engkau memberikan kepercayaan yang tidak bisa dibendung oleh siapapun.
Berkat tongkat yang
menggali sumur ini berarti selalu diberikan kesempatan untuk mandi air Firman
Tuhan. Kalau ada mata air yang membual-bual oleh pekerjaan tongkat raja-raja
yang dipakai menggali, berarti diberikan kesempatan untuk kita mandi air Firman
Allah. Maka tidak mungkin saudara tidak masuk ukuran. Jika ada mata air yang
berbual-bual di sini, berarti saudara diberikan kesempatan untuk mandi. Sangat
disayangkan kalau saudara tidak hargai atau saudara berpikir negatif tentang
hal ini.
Efesus 5:26
5:26
untuk menguduskannya, sesudah Ia menyucikannya dengan memandikannya dengan air
dan firman,
Tidak mungkin kita mandi
kalau tidak ada air. Karena ada air yang membual-bual maka ada kesempatan bagi kita untuk mandi sehingga kita masuk dalam ukuran.
Memang ketika kebenaran
itu tampil, efeknya dua hal, yang menerima dan yang tidak menerima. Saya tidak
mau kehilangan berkat ini. Sedangkan pada orang lain yang ada mata air yang
membual-bual, saya akan mengejar dan bersekutu dengan dia, saya tidak akan
abaikan. Apalagi kalau itu ada pada diri saya.
4.
Mazmur 23:4
23:4
Sekalipun aku berjalan dalam lembah kekelaman, aku tidak takut bahaya, sebab
Engkau besertaku; gada-Mu dan tongkat-Mu, itulah yang menghibur aku.
Jadi sebelum diukur pakai
tongkat, fungsi tongkat itu menghibur saya dan saudara. Kenapa butuh
penghiburan? Karena kita menghadapi masalah. Masalah itu yang membuat kita
terpuruk. Tetapi dengan adanya wibawa tongkat maka kita menang dan terhibur. Mengapa
tongkat itu bisa menghibur? Sebab salib itu memberikan kita kemenangan. Jika
saudara pandang salib, pandang golgota maka kita mendapatkan hiburan dan wilayahnya pada
penggembalaan.
5.
Wahyu 2:26-27
2:26 Dan
barangsiapa menang dan melakukan pekerjaan-Ku sampai kesudahannya, kepadanya
akan Kukaruniakan kuasa atas bangsa-bangsa;
2:27 dan
ia akan memerintah mereka dengan tongkat besi; mereka akan diremukkan
seperti tembikar tukang periuk -- sama seperti yang Kuterima dari Bapa-Ku --
Ini tongkat yang bisa
menghancurkan tembikar tukang periuk. Itu sama seperti kepala orang-orang Moab
yang dihancurkan. Artinya dapat mengalahkan segala sesuatu yang disodorkan oleh
bangsa, suku dan kaum. Kenapa kita kalah ketika disodorkan adat istiadat?
Karena kita lepas tongkat dan seirama dengan mereka. Mereka sudah lepas tongkat
dan pegang yang lain. Akhirnya saudara ikut serta dengan mereka menghempaskan
salib! Bagaimana mau masuk ukuran kalau gereja kelepotan dengan adat istiadat.
Kalau saudara masih pegang itu, tidak usah masuk gereja, tunggu saja aniaya
antikristus, sebab pasti tidak akan kena ukuran.
Wahyu 14:4
14:4 Mereka adalah orang-orang yang tidak
mencemarkan dirinya dengan perempuan-perempuan, karena mereka murni sama
seperti perawan. Mereka adalah orang-orang yang mengikuti Anak Domba itu ke
mana saja Ia pergi. Mereka ditebus dari antara manusia sebagai
korban-korban sulung bagi Allah dan bagi Anak Domba itu.
Dia tidak kena ukuran
karena tidak menikmati penebusan dari antara manusia, manusia dengan segala
macam tata karamanya. Hal ini bisa menjadi sandungan bagi saudara. Jika saudara
mau menikah dan masih menggunakan itu, carilah gereja lain. Sebab saya takut
tidak kena ukuran. Kalau saudara melakukan itu, sudah jelas tidak kena ukuran.
Maaf, selamat jalan, anda tidak akan kena ukuran!
Ini kuasa untuk menemukan
wibawa salib.
Wahyu 2:26-27
2:26 Dan
barangsiapa menang dan melakukan pekerjaan-Ku sampai kesudahannya, kepadanya
akan Kukaruniakan kuasa atas bangsa-bangsa;
2:27 dan
ia akan memerintah mereka dengan tongkat besi; mereka akan diremukkan seperti
tembikar tukang periuk -- sama seperti yang Kuterima dari Bapa-Ku --
Sekarang mungkin mereka
di atas, tetapi tongkat besi itu menghancurkan kepala mereka seperti tongkat
menghancurkan tembikar tukang periuk, apa lagi yang sulit. Kalau sekarang suara
mereka menggema seperti menerkam kita, tetapi satu saat kita yang akan menerkam
mereka dan mereka yang dikalahkan!
6.
Yehezkiel 20:37-38
20:37
Aku akan membiarkan kamu lewat dari bawah tongkat gembala-Ku dan
memasukkan kamu ke kandang dengan menghitung kamu.
20:38
Aku akan memisahkan dari tengah-tengahmu orang-orang yang memberontak dan
mendurhaka terhadap Aku; Aku akan membawa mereka keluar dari negeri, tempat
mereka tinggal sebagai orang asing, tetapi di tanah Israel mereka tidak akan
masuk. Dan kamu akan mengetahui bahwa Akulah TUHAN.
Saudara lihat di sini
“tongkat gembalaKu”. Jadi Yehezkiel tahu bahwa ada tongkat gembalanya, itulah
Tuhan, wibawa salib. Kalau sudah masuk ke kandang dan menghitung mereka,
masakan tidak kena ukuran. Ini berarti sudah kena ukuran. Sebabnya Wahyu pasal
11 ini bukan bahasa begitu saja, tetapi ada kriteria-kriteria yang membuat kita
kena ukuran. Maukah kita lewat dibawa tongkat gembala? Berarti anak Tuhan dari
A sampai Z itu adalah anak Tuhan yang selalu menghamba, merendahkan diri dibawa
tongkat penggembalaan. Dia tidak di atas, tetapi dia di bawah, berarti dia mau
diatur oleh tongkat penggembalaan sehingga masuk pilihan. Tetapi kalau memang
tidak mau diatur, apa boleh buat.
Lihat, kita ini orang pilihan
Tuhan, tidak mungkin tidak masuk ukuran. Tongkat diangkat tinggi, dia dengan
mudah lewat. Tongkat makin diturunkan dia juga bisa lewat sebab merendahkan
diri.
Yehezkiel 20:37
20:37
Aku akan membiarkan kamu lewat dari bawah tongkat gembala-Ku dan memasukkan
kamu ke kandang dengan menghitung kamu.
Pekerjaan gembala ini
tidak enteng, sebab dia memasukan satu persatu. Ibarat gandum, ini dimasukan ke
lumbung. Ini berarti perlindungan Tuhan.
Kalau
kita mau kena ukuran Tuhan, hargai tongkat seperti Yakub yang berkata dulu dia
datang hanya dengan tongkat di tangannya, sekarang oleh kasih karunia Tuhan,
dia sudah ada tampil dengan 2 pasukan,
juga menunjuk 2 tumpukan roti di atas
meja roti sajian. Sebabnya ayo lari pada Firman pengajaran, tidak mungkin tidak
masuk ukuran.
Seribet
apapun masalah, kalau ada wibawa tongkat, bisa menyelesaikan masalah. Kemudian
tongkat itu mengorek mata air sehingga berbual-bual, sekotor apapun kita kalau
masuk pada air yang berbual-bual, kita mandi/ disucikan sehingga ada harapan masuk pada ukuran. Kemudian dari
tongkat itu ada hiburan dan mengalahkan bangsa-bangsa sehingga kita bisa masuk
ukuran.
Jika
dulu Tuhan membatalkan pengukuran dalam Zakharia pasal 2, di depan ini tidak ada lagi pembatalan. Dulu masih diulur oleh Tuhan, padahal
laki-laki itu sudah lari membawa ukuran namun disuruh orang mengejar untuk
menahan “jangan dulu diukur”. Sekarang kita menikmati hari yang sisa yang Tuhan
katakan “jangan dulu diukur”. Nanti pada Wahyu pasal 11 tidak ada lagi tunggu
dulu. Sebabnya bawalah dirimu diukur. Dalam perjalanan hidupmu, mulai dari
dirimu dan nikahmu diukur oleh Tuhan. Persaudaraan antara sesama, semua diukur
oleh Tuhan. Jika tongkat kita
miliki, maka kita pasti lolos.
Tongkat
yang ajaib yaitu wibawa salib, itu yang membawa kita bertemu 2 pasukan yaitu
Firman pengajaran, menyelesaikan masalah, menikmati air yang membual-bual,
menikmati penghiburan dari Tuhan, mengalami kemenangan menghadapi kaum dan
bangsa, masuk dalam hitungan Tuhan. Apakah ini sebatas kita mendengar?
Zakharia 2:2-4
2:2 Lalu aku bertanya: "Ke manakah engkau ini
pergi?" Maka ia menjawab aku: "Ke Yerusalem, untuk mengukurnya, untuk
melihat berapa lebarnya dan panjangnya."
2:3 Dan sementara malaikat yang berbicara dengan aku
itu maju ke depan, majulah seorang malaikat lain mendekatinya,
2:4 yang diberi perintah: "Berlarilah, katakanlah
kepada orang muda yang di sana itu, demikian: Yerusalem akan tetap tinggal
seperti padang terbuka oleh karena banyaknya manusia dan hewan di dalamnya.
Kesimpulannya,
tunggu dulu, jangan dulu. Kata ini masih berfungsi sekarang. Tetapi kalau Wahyu
11:1 kata tunggu dulu atau jangan dulu sudah berakhir. Sebelum tongkat itu
direntangkan, kita sudah menerima 6 berkat Tuhan dari tongkat tadi.
Saya
berbahagia, bukan cuma dibahasakan. Tetapi kalau Roh Allah berkata “kepada
hambaKu Bernard Legontu ada mata air yang membual-bual” saya berterima kasih
kepada Tuhan. Kemudian saya disuruh gali sumur dan di dasarnya saya temukan
roti yang besar-besar dan masih hangat. Roti di atas meja roti sajian itu
dibuat dari 2 gomer tepung yang terbaik, itu kurang lebih 3 liter, jadi roti
itu besar sekali. Roti itu tidak beragi dan roti itu keras sekali.
Tuhan
Memberkati.
GPT “Kristus Penebus”
Jl. Langgadopi No.4 Tentena
Kec. Pamona Puselemba, Kab. Poso, 94663
HP: 085241270477
Email: imamat_raja@yahoo.com
|
JADWAL IBADAH
Rabu : Ibadah Pendalaman Alkitab dan
Perjamuan
Suci → Pk.
17.00
Sabtu : Ibadah Doa Penyembahan → Pk. 16.30
Minggu : Ibadah Sekolah Minggu → Pk. 07.30
Ibadah Raya → Pk. 09.00
Ibadah Kaum Muda Remaja → Pk. 16.00
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar