Salam sejahtera
di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.
Wahyu 11:1
11:1 Kemudian diberikanlah kepadaku sebatang buluh,
seperti tongkat pengukur rupanya, dengan kata-kata yang berikut:
"Bangunlah dan ukurlah Bait Suci Allah dan mezbah dan mereka yang beribadah
di dalamnya.
Kembali
kita melihat 3 hal yang disuruh oleh Tuhan untuk diukur. Pertama adalah Bait
Allah, kemudian mezbah yaitu mezbah dupa emas dan mereka yang beribadah di
dalamnya. Kalau ada yang mengatakan ini mezbah korban bakaran, itu salah. Sebab
mezbah korban bakaran itu ada di halaman dan halaman itu tidak diukur, jadi itu
acuannya.
Kalau
orang Kristen tidak diajarkan tentang Tabernakel dia pasti buta. Dia pasti tidak tahu
apa itu mezbah, apa itu
halaman dia tidak akan tahu. Makanya banyak orang melongo jika sudah ditarik kepada
pengajaran Tabernakel bahkan tidak sedikit yang mengejek bahwa itu Taurat. Itu
kesalah pahaman yang tidak bisa ditolerir! Ini bukan lagi belajar Taurat tetapi
belajar yang rohani. Kalau pengajaran Tabernakel diejek, berarti tanpa sadar
dalam diri orang itu ada roh antikristus. Karena roh antikristus menghujat 4
hal, salah satunya adalah Tabernakel.
Wahyu 13:6
13:6 Lalu ia membuka mulutnya untuk menghujat Allah,
menghujat nama-Nya dan kemah kediaman-Nya dan semua mereka yang diam di sorga.
Kemurahan
Tuhan jika dulu kita seperti itu dan sekarang telah diberikan pemahaman. Jangan
lagi kita menghujat ini karena yang menghujat itu adalah roh antikristus.
Jika
mengatakan Bait Allah diukur, gereja disebut Bait Tuhan.
I
Korintus 6:19
6:19 Atau tidak tahukah kamu, bahwa tubuhmu adalah
bait Roh Kudus yang diam di dalam kamu, Roh Kudus yang kamu peroleh dari Allah,
-- dan bahwa kamu bukan milik kamu sendiri?
1 Korintus 3:16
3:16 Tidak tahukah kamu, bahwa kamu adalah bait Allah dan bahwa Roh
Allah diam di dalam kamu?
Proses
pembangunan Bait Allah rohani.
Efesus 2:20-22
2:20 yang dibangun di atas dasar para rasul dan para
nabi, dengan Kristus Yesus sebagai batu penjuru.
2:21 Di dalam Dia tumbuh seluruh bangunan, rapi tersusun,
menjadi bait Allah yang kudus, di dalam Tuhan.
2:22 Di dalam Dia kamu juga turut dibangunkan menjadi
tempat kediaman Allah, di dalam Roh.
Yesuspun
menyebut dirinya Bait Allah.
Yohanes 2:17-22
2:17 Maka teringatlah murid-murid-Nya, bahwa ada
tertulis: "Cinta untuk rumah-Mu menghanguskan Aku."
2:18 Orang-orang Yahudi menantang Yesus, katanya:
"Tanda apakah dapat Engkau tunjukkan kepada kami, bahwa Engkau berhak
bertindak demikian?"
2:19 Jawab Yesus kepada mereka: "Rombak Bait
Allah ini, dan dalam tiga hari Aku akan mendirikannya kembali."
2:20 Lalu kata orang Yahudi kepada-Nya: "Empat
puluh enam tahun orang mendirikan Bait Allah ini dan Engkau dapat membangunnya
dalam tiga hari?"
2:21 Tetapi yang dimaksudkan-Nya dengan Bait Allah
ialah tubuh-Nya sendiri.
2:22 Kemudian, sesudah Ia bangkit dari antara orang
mati, barulah teringat oleh murid-murid-Nya bahwa hal itu telah dikatakan-Nya,
dan mereka pun percayalah akan Kitab Suci dan akan perkataan yang telah
diucapkan Yesus.
Jadi
Kristus Yesus mengklaim diriNya Bait Allah, itulah tubuhNya sendiri. Dan gereja
juga dibangun menjadi Bait Allah, juga untuk menjadi tubuhNya. Kita lihat
pengalaman Yesus sebagai Bait Allah yang menjadi standar ukuran kita. Yang lama
harus dibongkar dan Bait Allah yang baru dibangun. Yesuslah Bait Allah yang
baru.
Yesaya 50:6
50:6 Aku memberi punggungku kepada orang-orang yang
memukul aku, dan pipiku kepada orang-orang yang mencabut janggutku. Aku tidak
menyembunyikan mukaku ketika aku dinodai dan diludahi.
Untuk
membangun Bait Allah yang baru, Yesus memberikan punggungnya untuk dipukul.
Jika menyaksikan tayangan di televisi kita lihat bagaimana Yesus ditelentangkan
dan dicambuk. Jika kita masuk dalam pengalaman seperti ini bisakah kita berkata
“iya Tuhan, ini ukuran dan saya harus rela menerima”. Bagaimanapun juga kita tidak
bisa menghindar karena kita harus menerima ukuran yang Yesus pernah alami. Bagi
saya utamanya, apakah saya mampu menerima jika dipecundangi seperti ini,
diludahi, dinodai, dipukul dan dicambuk.
Punggung
Yesus yang sudah memikul kita itulah yang telah kena cambuk. Padahal punggung
itulah yang pernah merendahkan diri, membungkuk untuk memberi makan kita,
tetapi malah dicambuk. Kadang saya pribadi mengalami, bagaimana orang itu saya
layani, saya beri makan, tetapi kebalikannya yang saya terima dari orang itu,
saya malah dicambuk. Apakah
masih mampu saya memberi makan orang yang mencambuk saya! Mungkin mencambuk
dengan makian, dengan cacian atau dengan nista. Yesus sudah mengalami, Dia
membungkuk memberi makan kita, bahkan Dia mengeluarkan apa yang mengganjal di
rahang kita supaya kita sehat untuk makan. Tetapi Yesaya mengatakan dia
memberikan punggungNya untuk dicambuk. Pribadi yang mengasihi umatNya, Dia
membungkuk memberi makan, tetapi orang yang diberi makan itu berbalik memukul
Yesus. Kira-kira jika saudara diperlakukan seperti itu apakah saudara masih
mampu? Ini salah satu ukuran yang harus kita terima.
Hosea 11:4
11:4 Aku menarik mereka dengan tali kesetiaan, dengan
ikatan kasih. Bagi mereka Aku seperti orang yang mengangkat kuk dari tulang
rahang mereka; Aku membungkuk kepada mereka untuk memberi mereka makan.
Dengan
penuh kasih Tuhan mengangkat kuk mereka dan membungkuk memberi makan. Apakah
kita mau nekat mau seperti itu! Jika saudara diperlakukan tidak nyaman oleh
seseorang, diperlakukan tidak enak oleh seseorang, padahal saudara sudah
memberikan sesuatu, sudah berkorban, sudah memberikan pertolongan, lalu dibalas
seperti itu, kira-kira saudara masih mampu? Saya katakan “Tuhan tolong saya”.
Ada
hamba Tuhan mengatakan “saya belum mampu seperti opa, opa dicaci maki hanya
diam, malah berbuat baik”. Saya
jawab “saya juga tidak mampu jika Tuhan tidak memberikan kekuatan”. Saudara
sendiri menyaksikan bagaimana cacian dan umpatan itu begitu berlimpah padahal
itu datang dari kehidupan yang sudah kita tolong! Saya tahu orang itu membuka
ladang baru ini dan itu, hampir setiap bulan saya datang melayani membawakan
beras. Begitu dia lihat saya turun dari mobil bawa beras, mereka berseru “puji
Tuhan kita makan”. Tetapi di lain waktu saya dimaki, namun saya tidak kecewa.
Ini dilihat oleh hamba Tuhan muda dan dia berkata “opa saya belum bisa seperti
itu”. Mengapa saya berbuat itu? Saya ingini meneladani yang Yesus telah lakukan,
saya ingin satu ukuran denganNya. Saya katakan kepada anak isteriku, apakah kamu tidak melihat keteladanan dari ayahmu atau suamimu! Kita akan
direntangkan tongkat pengukur. Kalau tidak mencapai ukuran itu maka akan
tertinggal di halaman, masuk dalam 3,5 tahun aniaya antikristus.
Yesaya 50:6
50:6 Aku memberi punggungku kepada orang-orang yang
memukul aku, dan pipiku kepada orang-orang yang mencabut janggutku. Aku tidak
menyembunyikan mukaku ketika aku dinodai dan diludahi.
Siapa
orang-orang yang memukul ini? Itulah orang-orang yang sudah ditolong oleh
Tuhan! Seperti inikah rasa terima kasih mereka! JanggutNya dicabut sehingga tekelupas
kulitNya. Itu sebabnya dalam Yesaya 52:14 dikatakan wajahNya menjadi buruk. Wajah ini menunjukan perasaan. Jadi
perasaan Yesuslah yang diusik. Apakah kalau perasaan kita diusik, masih bisakah
membalas dengan sapaan yang ramah “terima kasih” atau masih bisakah kita
berkata “mari kita makan bersama” padahal perasaanmu sudah diganggu dan dibuat
buruk. Ini adalah standar ukuran. Ini menjadi tongkat pengukur bagi kita.
Kita
sudah dekat dengan hari besar kedatangan Tuhan Yesus. Saya sangat rindu kedatangan Tuhan. Tetapi dibalik itu, apakah
saya sudah seukuran dengan Tuhan? Kalau Tuhan datang dan saya belum seukuran
maka saya tertinggal. Itu sebabnya pengajaran Firman ini mengarah, mengajar dan
membawa kita untuk lebih dalam melihat bagaimana sikat Tuhan untuk menolong
kita sehingga Dia rela membungkuk. Dan punggungNya itulah yang dipukul. Ibarat
pepatah air
susu dibalas dengan air tuba. Ini yang sangat nyata
hari-hari terakhir ini. Ini harus dipangkas dan dibersihkan supaya kita
seukuran dengan Tuhan karena Dia adalah Bait Allah dan kita adalah Bait Allah.
Yesaya 50:4
50:4 Tuhan ALLAH telah memberikan kepadaku lidah
seorang murid, supaya dengan perkataan aku dapat memberi semangat baru kepada
orang yang letih lesu. Setiap pagi Ia mempertajam pendengaranku untuk mendengar
seperti seorang murid.
Bukankah
ini yang dikerjakan oleh Yesus? Tuhan memberikan semangat baru. Dalam hal ini
Yesus sudah lakukan. Kemudian secara estafet kita harus menerima tongkat
pelayanan Yesus ini supaya kita memiliki lidah seorang murid. Lidah seorang
murid bukan lidah yang mengumpat, memaki, menista tetapi seperti guru yang
memberikan semangat baru kepada orang yang letih lesu. Telinga juga dikuasai oleh
Tuhan lewat ketajaman Firman pengajaran untuk kita memiliki telinga seorang
murid. Orang yang rela menerima ketajaman Firman, orang itu dikondisikan untuk
menjadi seorang murid. Kalau kita tidak mau menerima koreksi Firman, bagaimana
kita mendapat status seorang murid. Murid yang menerima pengajaran ini satu
saat akan menjadi sama dengan gurunya.
Lukas 6:40
6:40 Seorang murid tidak lebih dari pada gurunya,
tetapi barangsiapa yang telah tamat pelajarannya akan sama dengan gurunya.
Mana
mungkin mau satu ukuran dengan guru tanpa Firman pengajaran yang menggodok
nikahnya, pekerjaan dan ibadahnya. Itu semua lewat Firman pengajaran supaya dia
punya telinga dan lidah seorang murid.
Yesaya 50:5
50:5 Tuhan ALLAH telah membuka telingaku, dan aku
tidak memberontak, tidak berpaling ke belakang.
Inipun
dikenakan kepada pribadi Yesus. Pembangunan Bait Allah secara fisik di zaman
Salomo dicatat dalam II Tawarikh 2:15-16 bagaiaman bangunan itu dibangun dengan
tunai. Yesus melakukan semua ini untuk membayar kita supaya kita dibangun
menjadi BaitNya. Kalau kita dibangun menjadi BaitNya maka Yesuspun mengklaim
diriNya sebagai Bait Allah.
Ini
menjadi pergumulan kita bersama, apalagi menghadapi situasi dunia yang makin gaduh
hari-hari terakhir ini. Manusia terasa kehilangan pegangan. Apa yang terjadi sekarang ini sudah dinubuatkan
oleh Firman Tuhan, sudah ada dalam Alkitab sejak 2000 tahun yang lampau. Kita
tangkal ini semua dengan doa. Kita pegang janji Firman Tuhan, kita cuma menyaksikan,
cuma menonton asalkan kita melekat kepada Tuhan. Bagaimana kita melekat kepada
Tuhan? Melekat pada Yesus pokok anggur yang benar dan kita carangnya, jangan
melekat lalu dicabut kemudian melekat lalu dicabut lagi, akhirnya jadi longgar.
Jangan kita seperti itu.
Kita
lihat pembangunan Bait Allah secara fisik. Bagaimana mau mengatakan beriman,
padahal secara fisiknya sudah tidak benar.
II
Tawarikh 2:15-16
2:15 Baiklah sekarang tuanku kirim kepada hamba-hamba
tuanku gandum dan jelai, minyak dan anggur yang telah tuanku sebutkan itu.
2:16 Dan kami akan menebang kayu dari gunung Libanon
sebanyak engkau perlukan dan membawanya kepadamu dengan rakit-rakit melalui
laut sampai ke Yafo, dan engkau dapat mengangkutnya ke Yerusalem."
Di
sini Salomo mengirim surat kepada Hiram agar menyuruh rakyatnya menebang kayu
sebab mereka pandai menebang Pohon. Kemudian datang balasannya untuk
mengirimkan dulu bayarannya baru ditebang. Artinya pembangunan Bait Allah zaman
Salomo itu tidak ada sistem kredit, semua dibayar tunai. Apa gunanya kita
membangun Bait Allah secara fisik kelihatan wah, tetapi utangnya banyak sekali.
Itu tidak betul di hadapan Tuhan! Mana sistem Firman kalau seperti itu!
Makanya
dalam pembangunan gedung gereja di tempat ini, tidak ada satu pakupun yang dikredit. Sebab kami mau belajar pembangunan
Bait Allah mulai dari zaman Musa maupun zaman Salomo. Mulai dari situ diukur,
karena disebut wadah bangunan yaitu Bait Allah. Itu bukan hal yang abstrak, itu
konkrit. Apa yang mau saya banggakan di hadapan Tuhan dan hadapan manusia kalau
bangunan luar biasa tetapi kredit! Itu tidak masuk ukuran, karena itulah bentuk
iman orang yang ada di situ. Kalau mau berkorban, jangan ambil kredit.
Berkorban itu harus menurut yang ada padamu, bukan yang tidak ada padamu. Kalau
yang ada di toko jangan dikredit.
II Korintus 8:11-12
8:11 Maka sekarang, selesaikan jugalah pelaksanaannya
itu! Hendaklah pelaksanaannya sepadan dengan kerelaanmu, dan lakukanlah itu
dengan apa yang ada padamu.
8:12 Sebab jika kamu rela
untuk memberi, maka pemberianmu akan diterima, kalau pemberianmu itu
berdasarkan apa yang ada padamu, bukan berdasarkan apa yang tidak ada padamu.
Kalau
beriman pasti dia akan meneladani ini:
I Korintus 7:23
7:23 Kamu telah dibeli dan harganya telah lunas
dibayar. Karena itu janganlah kamu menjadi hamba manusia.
Jangan
menjadi hamba manusia, artinya jangan menjadi hamba daging. Coba kalau dari
mimbar ini kita ambil kredit, maka kita semua menjadi hamba daging. Begitu
dekat jatuh tempo saya berteriak “buka mata saudara! Kita punya utang di
toko!”. Saya bersyukur Tuhan berikan perpanjangan umur untuk melihat hal yang
tidak benar dan berani memangkas hal ini. Kalau kita ada di situ coba kita
apresiasi dan dukung dalam doa. Dulu saya diajar salah, sekarang saya menjadi
mengerti, puji Tuhan karena kita mau diukur.
Perbuatan
kita itu adalah warna iman kita, sebab dikatakan iman dan perbuatan iman. Tenda
tabernakel itu ada 2 rangkap itu berbiara iman dan perbuatan iman. 1 rangkap
panjangnya 28 hasta. Sementara tinggi bangunan itu sebelah utara dan selatan
sama-sama 10 hasta. Kemudian bagian atasnya juga 10 hasta. Jadi totalnya 30
hasta. Jika tenda Tabernakel itu dibentangkan maka tenda itu tidak menyentuh
bumi dengan jarak 1 hasta di utara dan 1 hasta di selatan. Berarti iman kita tidak
terkontaminasi dengan bumi/ dengan
pasir. Jika kita masih terkontaminasi dengan bumi, mana iman kita. Ini yang
mendorong saya sebagai hamba Tuhan sehingga tidak mau kredit.
Orang
yang membangun gereja, jangan menyentuh pasir, jangan menyentuh dunia, artinya
jangan mengikuti cara yang duniawi yaitu hutang. Apakah ketika Yesus disalib,
setelah lelah Dia minta diturunkan dan nanti dipaku lagi? Tidak! Yesus membayar
kita tunai! PengorbananNya luar biasa untuk membangun kita. Dia tidak dengan
mengangsur kita, tetapi dengan tunai. 6 jam Yesus tergantung disalib dalam
keadaan bernafas dan setelah itu Dia menyerahkan nyawaNya. Itulah masa Yesus
membeli kita dengan harga tunai. Tegakah saudara yang sudah dibeli dengan harga
tunai kemudian tidak mau dibangun menjadi Bait Allah.
Jika
kita dibangun menjadi Bait Allah, Tuhan tidak hanya puas sampai di situ. Tuhan
puas kalau ukuran kita sudah pas. Kadang kita dicambuk, punggung dicambuk dan
dinodai, katakanlah terima kasih, berarti kita dibawa untuk seukuran dengan
Tuhan. Tidak usah jauh-jauh, coba dalam nikah ketika suami membentak atau
isteri memperlihatkan wajah segi tujuh, bagaimana sikap pasangannya.
Saya
juga terusik dengan sikap anak isteri saya. Saya katakan kita ibadah di sini
harus bijak, suara musik jangan terlampau keras. Sebab kalau seperti itu
berarti kita terek aturan pemerintah. Tetapi anak saya menyaut “corona tidak
ada di gitar!”. Berarti maksudnya biar keras-keras tidak ada corona di situ.
Berarti mereka ini tidak mengerti maksud saya, bukan karena takut masuk corona di sini! Menyaut mamanya,
menyaut lagi anak yang satu. Saya katakan kamu belum mengerti pikiran gembala.
Sehebat-sehebatnya kamu, tidak mungkin melampaui hikmat dari Tuhan! Makanya
tidak usah banyak bicara, ikut saja! Tidak usah banyak komentar seperti ikan
lele di
kolam.
Amsal 21:30
21:30 Tidak ada hikmat dan pengertian, dan tidak ada
pertimbangan yang dapat menandingi TUHAN.
Kalau
dia hamba Tuhan, apakah saudara akan melawan! Tetapi kadang kala tidak
dimengerti dan sok jago. Hamba Tuhan itu dibekali Tuhan dengan hikmat dan
pengertian kepadanya. Tidak
usah banyak bicara, diam saja! Nanti kalau banyak bicara saudara bisa salah,
tidak akan masuk ukuran. Sementara yang Tuhan berikan hikmat kebijakan berbicara
malah dilawan! Orang itu nanti tidak akan bisa masuk ukuran. Padahal saudara
tahu Firman dari siapa? Dari Tuhan melalui gembala. Itu sebabnya kita harus
mengerti hal ini.
Bangunan
ini dibangun secara fisik, harus ada teladan iman. Kemudian direntangkan
tongkat pengukur apakah sudah seukuran. Bila ternyata belum maka dalam Wahyu
10:11 masih diberikan kesempatan untuk disempurnakan. Bagaimana caranya untuk
disempurnakan?
Efesus 4:13
4:13 sampai kita semua telah mencapai kesatuan iman
dan pengetahuan yang benar tentang Anak Allah, kedewasaan penuh, dan tingkat
pertumbuhan yang sesuai dengan kepenuhan Kristus,
Efesus 4:13 (Terjemahan Lama)
4:13 sehingga kita sekalian sampai kepada persatuan
iman dan makrifat Anak Allah, dan menjadi orang yang sudah akil balig, sehingga
bertambah-tambah sempurna sama dengan Kristus,
Untuk
mencapai kesatuan iman sehingga bertambah-tambah sempurna sama dengan Kristus,
itu karena peran ayat 11 dan 12. Tidak mungkin saya bertumbuh dalam
kesempurnaan sama dengan Kristus jika tidak ada yang pegang peran. Yang pegang
peran ini kadang tidak didengar, kadang diremehkan. Lebih banyak dia ikut akal pikirannya sendiri dari pada
mendengar orang yang ditentukan oleh
Tuhan.
Efesus 4:11
4:11 Dan Ialah yang memberikan baik rasul-rasul maupun
nabi-nabi, baik pemberita-pemberita Injil maupun gembala-gembala dan
pengajar-pengajar,
Rasul
adalah hubungan Firman pengajaran. Nabi adalah hubungan Firman nubuatan. Peran gembala adalah menjaga, memelihara dan
mengangkat rohani jemaat yang sudah dijaring oleh rasul, nabi dan pemberita
Injil. Gembala itu juga harus seorang pengajar.
Efesus 4:12
4:12 untuk memperlengkapi orang-orang kudus bagi
pekerjaan pelayanan, bagi pembangunan tubuh Kristus,
Jadi
dari 5 jabatan itu yang pegang peran utama adalah gembala. Untuk apa? Untuk melengkapi orang kudus bagi pelayanan
pembangunan Tubuh Kristus. Kalau kami salah melengkapi jemaat, bagaimana
pelayanan pekerjaan pembangunan Tubuh Kristus. Khusus gembala, dia punya peran
yang sangat dominan di dalam pelayanan pembangunan Tubuh Kristus.
Kata
memperlengkapi dalam ayat 12 itu diambil dari bahasa aslinya yaitu katartizo atau katartismos. Artinya sesuai, betul-betul
tidak salah, sempurna. Bagaiaman kita bisa sesuai, bisa benar atau betul,
bagaimana bisa sempurna, itu ada di atas pundak gembala. Bagaimana kalau gembala salah, kita bisa rugi semua! Makanya
topang gembala dalam doa, jangan sampai gembala salah. Kalau melihat Wahyu pasal 11
ini, saya sendiri berdiri bulu kuduk, karena saya tahu saya dituntut oleh Tuhan
untuk bisa menghadirkan umat Tuhan yang masuk ukuran Tuhan.
Kalau
ada orang kecelakaan kemudian patah tangan atau kakinya, maka dia dibawa kepada
dokter dan dokter harus mengembalikan tulang yang patah tadi pada susunan yang
benar. Itulah katartiso.
Saya
ketakutan karena sudah dekat pengukuran itu. Jangan sampai jemaat tidak ada satupun yang kena ukuran, malu saya
Tuhan! Tetapi saya percaya jika kita mendengar Firman Tuhan dengan serius,
pasti kita kena ukuran. Makanya saya dorong mari kita pacu rohani kita.
Juga di
zaman Petrus dan kawan-kawannya, ketika menarik jalanya lalu robek, maka mereka
kembali ke pantai kemudian menyusun kembali mata jalanya seperti susunannya
semula, itulah katartizo.
Kalau
kita melepaskan pelayanan selagi kita masih mampu, itu salah kita sendiri! Apakah
bapak ibu pikir kami pendeta tidak ketakutan? Kami ketakutan. Kalau Yesus
datang lalu kita tertinggal, kemudian berhadapan dengan pedang antikristus,
mampukah! Karena tugas tanggung jawab ini bukan hal yang enteng. Ibadah itu
bukan hal yang enteng, ada pertaruhan di dalamnya apakah kita masuk ukuran atau
tidak. Sudah dekat, langkah kuda putih mulai terdengar sekarang.
Yang
paling berat adalah corona rohani. Siapa yang bertanggung jawab? Kami hamba Tuhan dokternya. Karena
Yeremia pasal 6 dan 8 mengatakan hamba Tuhan
itu bagaikan dokter yang mendiagnosa penyakit jemaat secara rohani. Jangan
sampai salah beri obat, sakit
perut dikasih obat sakit kepala. Makanya saya tambah volume sembayang subuh, sebab
saya takut jangan sampai saat Tuhan datang dan kita tidak kena ukuran.
Mari
kita perhatikan bagaimana teladan Tuhan Yesus.
Ibrani 12:2-5
12:2 Marilah kita melakukannya dengan mata yang
tertuju kepada Yesus, yang memimpin kita dalam iman, dan yang membawa iman kita
itu kepada kesempurnaan, yang dengan mengabaikan kehinaan tekun memikul salib
ganti sukacita yang disediakan bagi Dia, yang sekarang duduk di sebelah kanan
takhta Allah.
12:3 Ingatlah selalu akan Dia, yang tekun menanggung
bantahan yang sehebat itu terhadap diri-Nya dari pihak orang-orang berdosa,
supaya jangan kamu menjadi lemah dan putus asa.
12:4 Dalam pergumulan kamu melawan dosa kamu belum
sampai mencucurkan darah.
12:5 Dan sudah lupakah kamu akan nasihat yang
berbicara kepada kamu seperti kepada anak-anak: "Hai anakku, janganlah
anggap enteng didikan Tuhan, dan janganlah putus asa apabila engkau
diperingatkan-Nya;
Pandang
Dia yang menyempurnakan iman kita, lihat bagaimana penderitaanNya tetapi Dia
teguh dan tabah. Kemudian kita juga harus menerima didikan Tuhan. Inilah
beratnya, saya sendiri berdiri bulu kuduk, saya takut jangan sampai tidak ada
satu yang bisa diterima Tuhan. Kadang saya bicara pada diriku “Tuhan kenapa
Tuhan taruh pikiran, perasaan dan hati seperti ini dalam diriku”. Kalau pikiran
daging, coba Tuhan taruh hati dalam diri saya bisa jalan ke gunung sana, bisa pergi
petik buah, petik labu dan
sebagainya. Tetapi Tuhan taruh hati yang begitu kuat tentang perkara yang
rohani dan itu hanya kemurahan Tuhan. Dari dalam kehidupan kita sekarang ini
mari kita lebih pacu untuk dekat kepada Tuhan.
Kita
ini Bait Allah, kesamaannya Yesus juga Bait Allah. Tetapi yang lama dibongkar
dan dibangun yang baru yang pas sesuai ukuran. Setelah Yesus bangkit dari
kubur, baru murid-murid mengerti apa yang Yesus katakan dahulu. Kesimpulan
hal-hal lama yang ada dalam diri kita itu yang harus dibaharui.
Efesus 4:22
4:22 yaitu bahwa kamu, berhubung dengan kehidupan kamu
yang dahulu, harus menanggalkan manusia lama, yang menemui kebinasaannya oleh
nafsunya yang menyesatkan,
Manusia
lama ini labelnya kebinasaan. Ini yang harus dibongkar. Bapak ibu, masihkah
mempertahankan hidup lama. Justru kalau itu yang dipertahankan, maka yang
ditemui adalah kebinasaan. Ayo anak muda remaja, tanggalkan hidup lamamu yang
hanya hura-hura. Jika itu engkau praktekan, tanggalkan itu! Syukur kepada Tuhan
ada anak-anak muda yang rela membantu di pastori. Terima kasih banyak atas
kesediaanmu untuk mengabdi. Ayo layanilah Tuhan dan jangan dengan terpaksa.
Karena itu praktek kehidupan yang meninggalkan hidup yang lama.
Efesus 4:23
4:23 supaya kamu dibaharui di dalam roh dan pikiranmu,
Memang
dalam I Tesalonika 5:23 dikatakan Tuhan bekerja dari roh, jiwa baru tubuh.
Tetapi iblis bekerja dari tubuh, jiwa baru roh.
I Tesalonika 5:23
5:23 Semoga Allah damai sejahtera menguduskan kamu
seluruhnya dan semoga roh, jiwa dan tubuhmu terpelihara
sempurna dengan tak bercacat pada kedatangan Yesus Kristus, Tuhan kita.
Efesus 4:24
4:24 dan mengenakan manusia baru, yang telah
diciptakan menurut kehendak Allah di dalam kebenaran dan kekudusan yang
sesungguhnya.
Kenapa
dikatakan kekudusan yang sesungguhnya? Karena ada kekudusan yang tidak sungguh.
Ini yang Tuhan rubah mulai dari roh kita. Dulu kita menyembah setan, kalau kita tidak bertemu Yesus,
binasa kita. Tidak ada yang bisa menolong kita jika mempertahankan hidup lama,
sebab binasa oleh karena segala nafsunya.
Efesus 1:22-23
1:22 Dan segala sesuatu telah diletakkan-Nya di bawah
kaki Kristus dan Dia telah diberikan-Nya kepada jemaat sebagai Kepala dari
segala yang ada.
1:23 Jemaat yang adalah tubuh-Nya, yaitu kepenuhan
Dia, yang memenuhi semua dan segala sesuatu.
Efesus 1:22 (Terjemahan Lama)
1:22 Dan segala sesuatu ditaklukkan Allah di bawah
kaki-Nya, serta dijadikan-Nya Dia kepala atas segala sesuatu hal sidang jemaat,
Adakah
sidang jemaat mengakui bahwa Yesus adalah kepala kita? Kalau menerima Yesus
sebagai kepala, itu pemberian Bapa di sorga. Kepala berarti status suami dan
kita jemaat status isteri. Dalam nama Yesus saya bangga Bapa di sorga
memberikan kepada kita, Yesus yang adalah Mempelai Laki-laki Sorga. Kalau kita mengatakan
Yesus adalah Mempelai Laki-laki Sorga dan saudara diberikan status Mempelai
Wanita Tuhan, apakah saudara bangga atau tidak?
Efesus 1:23 (Terjemahan Lama)
1:23 sedang sidang itu menjadi tubuh-Nya, yaitu
kegenapan Dia, yang menggenapi semuanya di dalam sekalian.
Kepala
tanpa tubuh tidak baik, tubuh tanpa kepala juga tidak baik. Maka ketika Tuhan
mau menciptakan Hawa, Tuhan katakan “tidak baik manusia itu seorang diri” maka diciptakan Hawa. Tidak baik Yesus sendiri jika tanpa Mempelai
WanitaNya, tidak baik kita sendirit tanpa Yesus Mempelai Laki-laki Sorga. Jadi
ada keterkaitan kita dengan Yesus. Waktu hal itu ditampilkan oleh bapak Pdt.
Totaijs banyak yang berpikir masakan Yesus tanpa tubuh tidak baik. Sekarang ini
jawabannya dari saudara. Saya mau menggenapi dalam Yesus, mau menjadi Mempelai
WanitaNya agar Dia menjadi baik. Bahasa itu dikutip dari:
Kejadian 2:18
2:18 TUHAN Allah berfirman: "Tidak baik, kalau
manusia itu seorang diri saja. Aku akan menjadikan penolong baginya, yang
sepadan dengan dia."
Sepadan
berarti seukuran, segambar, betul-betul setara. Inilah yang sedang Tuhan garap
hari-hari terakhir ini. Inilah beban dalam diri kami hamba Tuhan. Secara
pribadi sebagai hamba Tuhan, inilah yang menekan dalam diriku. Mengapa Tuhan
taruh ini dalam pikiran dan perasaanku! Karena gereja Tuhan harus sepadan
dengan Dia, harus seukuran. Terima kasih Tuhan, manusia yang jelek dan hina ini
mau dibawa sepadan dengan Tuhan, seukuran. Tetapi memang ada proses, kita
tulangnya Yesus mau dibangun menjadi seukuran dengan Yesus. Jangan sampai
saudara tidak kena ukuran sehingga sengsara dan kebinasaan menantimu. Dijauhkan
Tuhan hal ini jangan sampai terjadi.
Tuhan
Memberkati.
GPT “Kristus Penebus”
Jl. Langgadopi No.4 Tentena
Kec. Pamona Puselemba, Kab. Poso, 94663
HP: 085241270477
Email: imamat_raja@yahoo.com
|
JADWAL IBADAH
Rabu : Ibadah Pendalaman Alkitab dan
Perjamuan
Suci → Pk.
17.00
Sabtu : Ibadah Doa Penyembahan → Pk. 16.30
Minggu : Ibadah Sekolah Minggu → Pk. 07.30
Ibadah Raya → Pk. 09.00
Ibadah Kaum Muda Remaja → Pk. 16.00
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar