Salam damai sejahtera di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.
Keluaran 14:21-25
14:21 Lalu Musa mengulurkan
tangannya ke atas laut, dan semalam-malaman itu TUHAN menguakkan air laut
dengan perantaraan angin timur yang keras, membuat laut itu menjadi tanah
kering; maka terbelahlah air itu.
14:22 Demikianlah orang Israel
berjalan dari tengah-tengah laut di tempat kering; sedang di kiri dan di kanan
mereka air itu sebagai tembok bagi mereka.
14:23 Orang Mesir mengejar dan
menyusul mereka — segala kuda Firaun, keretanya dan orangnya yang berkuda —
sampai ke tengah-tengah laut.
14:24 Dan pada waktu jaga
pagi, TUHAN yang di dalam tiang api dan awan itu memandang kepada tentara orang
Mesir, lalu dikacaukan-Nya tentara orang Mesir itu.
14:25 Ia membuat roda keretanya
berjalan miring dan maju dengan berat, sehingga orang Mesir berkata:
"Marilah kita lari meninggalkan orang Israel, sebab TUHANlah yang
berperang untuk mereka melawan Mesir."
Keluaran
13–15:21 dalam terang Tabernakel kena pada bejana
pembasuhan. Secara rohani menunjukan baptisan air yang benar. Ada 3 tahap
baptisan air yang benar.
1.
Pasal 13
itu tahap persiapan.
2.
Pasal 14
itu tahap pelaksanaan.
3.
Pasal 15:1
sampai 15:21 tahap sesudah baptisan air yang benar.
Kita masih
ada pada pasal 14, tahap pelaksanaan. Tadi dikatakan laut Teberau terbelah dan
orang Israel berjalan di tanah kering, sedangkan di kiri dan kanan mereka air
itu bagaikan tembok bagi mereka. Ini menunjukan baptisan air.
I Korintus
10:2
10:2 Untuk menjadi
pengikut Musa mereka semua telah dibaptis dalam awan dan dalam laut.
Begitu orang
Israel berjalan di tanah kering mereka selamat. Firaun dan orang Mesir
mengikuti tetapi mereka ditenggelamkan oleh air laut itu. Jadi baptisan air
adalah jalan keselamatan bagi umat Tuhan. Kaum muda remaja kalau ada kerinduan
masuk dalam baptisan air itu adalah jalan keselamatan. Makanya harus sungguh-sungguh
persiapan dan pelaksanaannya harus diperhatikan baik-baik.
Jauh sebelum
kisah ini ada kisah nabi Nuh yang selamat karena masuk ke dalam Bahtera bersama
isteri, 3 anaknya dan 3 anak mantunya. Bahtera Nuh juga menubuatkan jalan
keselamatan lewat baptisan air yang benar.
I Petrus
3:21-22
3:21 Juga kamu
sekarang diselamatkan oleh kiasannya, yaitu baptisan — maksudnya bukan untuk
membersihkan kenajisan jasmani, melainkan untuk memohonkan hati nurani yang
baik kepada Allah — oleh kebangkitan Yesus Kristus,
3:22 yang duduk di
sebelah kanan Allah, setelah Ia naik ke sorga sesudah segala malaikat, kuasa
dan kekuatan ditaklukkan kepada-Nya.
Seperti Nuh
sekeluarga selamat di dalam bahtera, seperti bangsa Israel selamat menyeberangi
laut Teberau, demikian juga kita selamat kalau masuk dalam baptisan air yang
benar. Baptisan itu mengandung kuasa menyelamatkan. Dan bukan hanya itu tetapi
juga ada kuasa penyucian sampai menyempurnakan.
Efesus
5:26-27
5:26 untuk
menguduskannya, sesudah Ia menyucikannya dengan memandikannya dengan air dan
firman,
5:27 supaya dengan
demikian Ia menempatkan jemaat di hadapan diri-Nya dengan cemerlang tanpa cacat
atau kerut atau yang serupa itu, tetapi supaya jemaat kudus dan tidak bercela.
Apa buktinya
bahwa kita sudah mengalami kuasa keselamatan dan sekarang sedang mengalami
kuasa penyucian untuk kelak sempurna? Buktinya memiliki hati nurani yang baik.
Biarlah kita semua memiliki hati nurani yang baik.
I Petrus
3:21
3:21 Juga kamu
sekarang diselamatkan oleh kiasannya, yaitu baptisan — maksudnya bukan untuk
membersihkan kenajisan jasmani, melainkan untuk memohonkan hati nurani yang
baik kepada Allah — oleh kebangkitan Yesus Kristus,
Dulu waktu
pembangunan Tabernakel, dasar pembangunan Tabernakelnya adalah hati nurani yang
baik. Dikatakan pungutlah persembahan khusus dari bangsa Israel yang terdorong
hatinya. Kalau hati nurani kita baik maka kita akan dipakai oleh Tuhan dalam
pelayanan pembangunan Tubuh Kristus. Setelah dibaptis ada kelanjutannya, masuk
dalam pelayanan pembangunan Tubuh Kristus.
Melayani itu
bukan karena pintar
nyanyi, jago main musik, atau apa yang dikerjakan di gereja, tetapi dalam
melayani yang Tuhan lihat adalah hati nurani yang baik. Itu semua tergantung
baptisannya benar atau tidak. Saya dulu pelaksanaannya sudah benar tetapi
persiapannya tidak benar, saya tidak bertobat. Kalau pelaksanaannya sudah
benar, pertobatannya yang diperbaiki, minta ampun kepada Tuhan supaya dalam
melayani Tuhan pelayanan kita berkenan kepada Tuhan. Mengerikan, sudah melayani
Tuhan lalu Tuhan bilang “Aku tidak kenal kamu!”. Coba bagaimana perasaan kita
kalau sudah bekerja banting tulang untuk seseorang lalu kita bawa hasil kerja
kita kepada orang itu, tetapi orang itu bilang “siapa ngana, eh kita tidak tahu
siapa kamu?” lalu pekerjaan kita ditolak begitu saja, bagaimana perasaan kita.
Semoga tidak terjadi seperti itu kepada kita. Biarlah betul-betul pelayanan
kita diterima oleh Tuhan.
Banyak orang
baik di dunia ini tetapi belum tentu benar sesuai Firman. Praktek hati nurani
yang baik kita lihat sesuai Firman Tuhan.
1.
Keluaran
25:1-2
25:1 Berfirmanlah TUHAN kepada Musa:
25:2 "Katakanlah kepada orang
Israel, supaya mereka memungut bagi-Ku persembahan khusus; dari setiap orang
yang terdorong hatinya, haruslah kamu pungut persembahan khusus kepada-Ku itu.
Praktek pertama adalah hati yang
rela memberi tanpa paksaan, tanpa ancaman dan juga tanpa pamrih. “Kalau saya
memberi sekian saya dapat apa?” itu namanya judi! Sasaran pembangunan Tubuh
Kristus adalah sampai kita bisa memberi seluruh hidup. Sore ini kita beri
waktu. Mungkin mau rekreasi, mau liburan, mau ke mana, tetapi kita beri waktu
kita untuk beribadah kepada Tuhan. Kita beri tenaga, kita beri harta dan lain
sebagainya. Mari kita berikan dengan kerelaan hati, jangan terpaksa.
Pemberian kita untuk Tuhan itu apa yang ada
pada kita, jangan yang ada pada orang lain.
II Korintus 8:12
8:12
Sebab jika kamu rela untuk memberi, maka pemberianmu akan diterima,
kalau pemberianmu itu berdasarkan apa yang ada padamu, bukan berdasarkan apa
yang tidak ada padamu.
Bulan depan mau KKR di Palu, yang
kita beri apa yang ada pada kita. Tidak
ada istilah janji iman dan
jangan berhutang.
Yang dipersembahkan oleh orang
Israel adalah persembahan khusus. Persembahan khusus itu pasangannya
perpuluhan.
Maleakhi 3:8
3:8 Bolehkah manusia menipu Allah?
Namun kamu menipu Aku. Tetapi kamu berkata: "Dengan cara bagaimanakah kami
menipu Engkau?" Mengenai persembahan persepuluhan dan persembahan khusus!
Jadi hati yang rela memberi itu
dibuktikan dengan bisa mengembalikan perpuluhan dan persembahan khusus. Itu
bukan milik kita, itu milik Tuhan.
Perpuluhan itu pengakuan kita
sudah diberkati Tuhan. Yang Tuhan lihat bukan jumlahnya besar atau kecil tetapi
pengakuan kita, dasarnya kebenaran. Persembahan khusus adalah ucapan syukur
karena kita sudah diberkati oleh Tuhan, dasarnya kerelaan. Bisa mengembalikan
milik Tuhan itu tanda kita sudah makan Firman Tuhan.
2.
Praktek hati
nurani yang baik adalah hati damai sejahtera. Pembangunan Tabernakel pengertian
rohaninya adalah pembangunan Tubuh Kristus. Pembangunan Bait Allah Salomo
pengertian rohaninya juga pembangunan Tubuh Kristus, jadi sama. Setelah Bait
Allah selesai dibangun, perkakas Tabernakel dibawa masuk ke dalamnya. Waktu
pembangunan Bait Allah Salomo, batu-batunya disusun menjadi Bait Allah, tidak
terdengar bunyi perkakas besi, palu dan sebagainya, itu menunjukan hati damai
sejahtera.
I Raja-raja 6:7
6:7
Pada waktu rumah itu didirikan, dipakailah batu-batu yang telah
disiapkan di penggalian, sehingga tidak kedengaran palu atau kapak atau sesuatu
perkakas besi pun selama pembangunan rumah itu.
Ayo kaum muda mau dipakai
melayani Tuhan hatinya harus damai, itu hati yang baik. Bukan hati yang benci
dan pahit.
Apa itu pengertian hati damai
sejahtera?
a)
Roma
8:6
8:6 Karena
keinginan daging adalah maut, tetapi keinginan Roh adalah hidup dan damai
sejahtera.
Tidak ada
lagi keinginan daging sehingga bisa menuruti keinginan Tuhan atau kehendak
Tuhan = taat. Masa muda itu masa kuatnya daging, ingin coba ini, coba itu. Lain
kali yang dicoba hal-hal yang negatif. Hati damai tidak ada lagi
keinginan-keinginan daging. Yang ada hanya menuruti kehendaknya Tuhan. Seperti
Maria, masih muda, orang muda maunya menikmati masa muda. Masa muda sungguh
indah, mau menikmati itu. Tetapi Tuhan bilang lewat malaikat Gabriel “engkau
akan mengandung!”. Wah aku belum bersuami sudah mau mengandung anak. Tetapi
karena hatinya damai sejahtera dia berkata “jadilah seperti yang Engkau
katakan, sesungguhnya aku adalah seorang hamba”. Dia bisa taat pada Firman
Tuhan sekalipun beresiko. Resikonya kalau ketahuan hamil sebelum menikah, itu
melanggar hukum Taurat, hukumannya dia dilempari batu dan mati. Tetapi Maria mau taat.
Jadi hati
damai = hati taat.
Kalau taat
pasti damai. Coba di sekolah, kalau taat sama guru pasti tenang. Dalam
keluarga, di sekolah, yang sudah bekerja kalau taat pasti damai. Kalau tidak
taat tidak damai.
b)
Filipi
4:6-7
4:6 Janganlah
hendaknya kamu kuatir tentang apa pun juga, tetapi nyatakanlah dalam segala hal
keinginanmu kepada Allah dalam doa dan permohonan dengan ucapan syukur.
4:7 Damai sejahtera
Allah, yang melampaui segala akal, akan memelihara hati dan pikiranmu dalam
Kristus Yesus.
Hati damai
itu tidak ada lagi kekuatiran sehingga bisa berdoa menyembah Tuhan. Kalau sudah
kuatir pertanyaan yang seringkali muncul “bagaimana”. Bagaimana masa depanku,
bagaimana studyku, bagaimana pekerjaanku, ujung-ujungnya bagaimana jodohku.
Kalau sudah kuatir sulit mau menyembah, berdoa saja tidak bisa.
Hati
damai = hati yang menyembah.
c)
Hati
damai itu tidak ada lagi kepahitan, iri benci, dendam kepada siapapun juga,
apalagi kepada orang tua yang sudah melahirkan dan membesarkan. Oh orang tua saya tidak pernah membesarkan saya, orang tua
saya tidak anggap saya! Tetap itu orang tua kandung jangan ada pahit dan benci.
Orang tua saya malah merusak saya! Doakan, minta roh pengampunan untuk bisa
mengampuni orang tua.
Hati
damai = hati yang sejuk.
3.
Yohanes
2:19-21
2:19 Jawab Yesus kepada mereka:
"Rombak Bait Allah ini, dan dalam tiga hari Aku akan mendirikannya
kembali."
2:20 Lalu kata orang Yahudi kepada-Nya:
"Empat puluh enam tahun orang mendirikan Bait Allah ini dan Engkau dapat
membangunnya dalam tiga hari?"
2:21 Tetapi yang dimaksudkan-Nya dengan
Bait Allah ialah tubuh-Nya sendiri.
Yang mau dibangun oleh Yesus
bukan lagi Bait Allah jasmani tetapi Bait Allah Rohani atas dasar korban
Kristus. Korban Kristus menunjuk kerendahan hati dan hati lemah lembut. Jadi praktek
hati nurani yang baik adalah rendah hati dan lemah lembut seperti Yesus.
Matius 11:28-30
28 Marilah kepada-Ku, semua yang letih
lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu.
29 Pikullah kuk yang Kupasang dan
belajarlah pada-Ku, karena Aku lemah lembut dan rendah hati dan jiwamu akan
mendapat ketenangan.
30 Sebab kuk yang Kupasang itu enak dan
beban-Ku pun ringan."
Rendah hati adalah kemampuan
mengaku dosa kepada Tuhan dan sesama, itu bersifat kesatria. Setelah diampuni jangan
diulangi lagi. Itu hati nurani yang baik, kalau salah yah mengaku. Yang
kebanyakan terjadi sudah salah, tidak mengaku malah cari kambing hitam.
Lemah lembut artinya kemampuan
untuk mengampuni dan melupakan dosa orang lain, maka semua menjadi enak dan
ringan.
Matius 11:28-30
28 Marilah kepada-Ku, semua yang letih
lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu.
29 Pikullah kuk yang Kupasang dan
belajarlah pada-Ku, karena Aku lemah lembut dan rendah hati dan jiwamu akan
mendapat ketenangan.
30 Sebab kuk yang Kupasang itu enak dan
beban-Ku pun ringan."
Dosa yang membuat letih lesu dan
beban berat. Kalau baca tentang penyaliban Yesus, di situlah kita lihat puncak
kerendahan hati dan puncak kelemahlembutannya Yesus. Di kayu salib Yesus mengakui
dosa-dosa kita. Yesus tidak punya dosa, tetapi yang Dia akui adalah dosa-dosa
kita. Di kayu salib Dia juga memberikan pengampunan “Bapa ampunilah mereka,
mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat”.
Inilah
praktek hati nurani yang baik, hati yang rela memberi, hati yang damai, rendah
hati dan lemah lembut, maka kita dipakai dalam pembangunan Bait Allah secara
rohani. Melayani dengan memikul kuk, artinya melayani dengan tanggung jawab.
Kalau hati sudah baik kita dipakai Tuhan. Pembangunan Bait Allah secara rohani
dulu dinubuatkan oleh pembangunan Tabernakel, dinubuatkan juga lewat
pembangunan Bait Allah Salomo. Juga dinubuatkan dalam Yohanes pasal 2 pembangunan Bait Allah selama 3 hari, itu
menubuatkan pembangunan Tubuh Kristus.
Tadi Yesus
katakan rombak Bait Allah ini, yang mau dirombak Bait Allah secara jasmani yang
dibangun selama 46 tahun.
Yohanes
2:20
2:20 Lalu kata
orang Yahudi kepada-Nya: "Empat puluh enam tahun orang mendirikan Bait
Allah ini dan Engkau dapat membangunnya dalam tiga hari?"
Bait Allah
jasmani dibangun 46 tahun, betapa megahnya Bait Allah itu. Ini bukan karena
stop sekian tahun, jalan lagi beberapa tahun, bukan. 46 itu menunjukan ibadah
pelayanan sistem Taurat. Kalau diambil angkanya itu 4 dan 6. 4+6=10, angka 10
bicara 10 hukum Taurat. Jadi ini ibadah sistem Taurat yang hanya berlaku untuk
bangsa Israel, tidak untuk bangsa kafir sebab bangsa kafir tidak ada kena
mengena dengan hukum Taurat. Jadi kalau Bait Allah yang lama dipertahankan,
kita bangsa kafir tidak bisa masuk dalam pelayanan pembangunan Tubuh Kristus. Bait
Allah yanng lama ini harus dirombak supaya kita bangsa kafir boleh dimasukan
dalam pelayanan pembangunan Tubuh Kristus.
Jadi jika
hati nurani kita baik maka kita bisa mengalami perombakan = pembaharuan hidup,
maka pasti dipakai dalam pelayanan pembangunan Tubuh Kristus. Apa yang harus
dirombak? Yang lama yaitu hidup lama kita harus dirombak. Mari biarlah kita
melayani Tuhan dalam pelayanan
pembangunan Tubuh Kristus.
Yesus harus
mati untuk menggenapi hukum Taurat sehingga kita bangsa kafir beroleh
kesempatan dan kemurahan untuk masuk dalam pelayanan pembangunan Tubuh Kristus.
Sekarang ibadah pelayanan kita bukan lagi sistem Taurat. Kalau sistem Taurat
itu berat, tidak akan sanggup. Kita mau beribadah buat dulu Tabernakel, pelita
emasnya saja tidak sanggup kita buat karena dari 36kg emas. Belum lagi mezbah dupa emas, meja
roti sajian, tabut perjanjian yang semua dibuat dari emas. Dan kalau ibadah
sistem Taurat, setiap ibadah kita harus bawa sapi dan bawa kambing. Sekarang
ibadah kita sistem kemurahan karena Korban Kristus. Bukan berarti karena ini
sistem kemurahan lalu kita jadikan murahan. Kaum muda jangan
digampang-gampangkan pelayanan. Sekolah minggu juga, pelayannya anak sekolah
minggu itu menyanyi dan hafal ayat, jangan digampangkan.Yang kaum muda juga,
jangan digampangkan pelayanannya, menyanyi tidak hafal lagu, karena pakai
masker jadi biar tidak hafal lagu kelihatan gerak mulutnya padahal tidak ada
suara.
Tanda-tanda
beribadah melayani dalam sistem kemurahan.
1.
II Korintus
4:1
4:1 Oleh kemurahan Allah kami telah
menerima pelayanan ini. Karena itu kami tidak tawar hati.
Tanda pertama tidak mudah tawar
hati, kecewa, putus asa. Jangan sedikit-sedikit kecewa, putus asa, kaum muda
lari dari rumah. Itu berarti tidak melayani dalam sistem kemurahan, kemurahan
Tuhan malah dijadikan murahan kalau seperti itu. Kalau dalam sistem kemurahan tidak
mudah kecewa, tidak putus asa, tidak mudah tawar hati. Kalau ditegur dan
dinasihati gembala itu tanda disayang gembala supaya jangan terhilang. Kaum
muda jangan gampang meraju. Sama saja orang tua juga banyak yang gampang
meraju, ngambek, bersungut-sungut.
2.
Mengalami
perombakan. Manusia daging yang penuh hawa nafsu daging rombak semua menjadi
manusia yang rohani. Tabiat lama dibongkar. Prosesnya bagaimana? Mau membongkar
bangunan yang lama tentu pakai alat-alat berat. Prosesnya:
a)
Lewat
palu Firman pengajaran.
Yeremia
23:29
23:29 Bukankah
firman-Ku seperti api, demikianlah firman TUHAN dan seperti palu yang
menghancurkan bukit batu?
Tabiat lama
itu bagaikan bukit batu, pukul dengan palu Firman pengajaran. Datang ibadah
cari Firman jangan yang lembek-lembek. Tabiat daging itu keras, lalu datang
dengar Firman yang lembek-lembek “kita diberkati” kapan hancurnya! Namanya
merombak pakai palu itu dipukul berulang-ulang sampai terbongkar. Jangan marah
kalau dengar Firman yang diulang-ulang. Dan semakin diulang semakin keras.
Berarti hidup lama kita ada yang mau dibongkar.
Seumpama soal
rokok, dengar lagi soal rokok semakin keras. Ada 2 kemungkinan terjadi:
1)
Kalau dia
pertahankan kekerasan hati, dia keluar dari pengajaran.
2)
Kalau dia
lembutkan hati maka hidup lama dibongkar.
Jangan
pertahankan hidup lama yang keras-keras itu, keras kepala, keras hati, bongkar
semua dengan palu Firman pengajaran. Berapa kali laporan masuk si A begini, si
B begitu. Biarlah Firman yang bekerja. Ada waktunya ditegur secara langsung,
tetapi beri kesempatan dulu mendengar Firman. Siapa tahu sore ini mau merelakan
hati dibongkar tabiat lamanya. Kalau sudah 1, 2 kali dengar Firman belum berubah, nanti
dipanggil secara pribadi. Kalau om melayani cuma untuk dapat uang, bodoh amat, mau
hancur, mau rusak, hancur-hancuran saja kaum muda, yang penting kalau berbuah
durian otong dibawa. Tetapi karena sayang, kaum muda ini harus ditolong, maka
ditegur lewat Firman yang diulang-ulang. Belum sadar, panggil secara pribadi.
Kalau belum sadar juga yah doakan. Kalau belum sadar serahkan pada Tuhan, biar
Tuhan yang bekerja.
Biarlah palu
Firman yang menghantam. Kalau Tuhan masih sayang Tuhan jamah hatinya. Dan tentu
pukul diri juga, salah apa saya Tuhan, ampuni saya Tuhan.
b)
Lewat
doa penyembahan. Ayo menyembah Tuhan, itu mempercepat perombakan daging. Perombakan
itu dimulai dari apa? Tadi orang Yahudi bilang Bait Allah ini dibangun 46 tahun
lalu kamu bilang dalam 3 hari mau kamu dirikan kembali! Mereka membanggakan
Bait Allah yang dibangun selama 46 tahun. Jadi perombakan dimulai dari
kebanggaan-kebanggaan. Masa muda ini kaum muda banyak kebanggaan-kebanggaannya.
Apalagi kalau sudah berhasil sedikit saja sudah bangga. Yang banyak kali bangga/makan puji itu kaum muda. Yang seringkali
caper itu kaum muda. Rombak semua itu! Sudah terlalu kuat harga dirinya, gengsinya,
tidak bisa ditegur, tidak bisa dinasihati karena tinggi sekali harga dirinya. Rombak
segala kebanggaan yang ada.
Orang muda
yang kaya datang kepada Yesus “Guru apa yang harus aku perbuat supaya beroleh
selamat”. Yesus katakan jangan begini jangan begitu, Firman yang 10 hukum itu.
Dia jawab “oh semua itu sudah kulakukan”. Tinggal satu saja yang kurang, pergi
jual semua hartamu, bagikan kepada orang miskin lalu datang ikut Aku. Oh hartanya
itu kebanggaannya, harta itu harga dirinya. Tuhan suruh lepaskan lalu ikut Yesus, dia tidak mau! Akhirnya dia pergi
dengan sedih hati, dengan kecewa, hartanya banyak menyebabkan dia tidak
mengikut Yesus malah meninggalkan Yesus. Ini yang harus dirombak, harga diri
ini yang mau dirombak.
Anak mau
mengaku sama orang tua, apa susahnya,
tetapi jadi susah sekali karena harga diri. Apalagi kalau dia sudah punya
pendidikan yang lebih tinggi dari pada orang tua, punya pekerjaan yang mapan,
mau datang sama orang tua, tidak mau! Apalagi kalau sudah jadi tulang punggung
dalam keluarga, susah, tidak bisa mengaku dosa. Itu kalau sudah tulang
punggung, kadang masih tulang kering sudah tidak mengaku dosa. Pendapatan baru
sekian, orang tuanya masih topang-topang tetapi harga dirinya bukan main.
Dirombak
semua sampai kita merasa hanya sebagai debu tanah. Coba kalau dirombak, debu
yang berterbangan. Artinya merasa tidak mampu tanpa Yesus. Kaum muda kadang
merasa sudah kuat, masa muda masa kuat-kuatnya sehingga Tuhan sudah dilupakan karena
merasa mampu. Kalau kita merasa tidak mampu, hanya bersandar kepada Tuhan.
Merasa tidak layak, tidak berdaya, banyak kekurangan sehingga hanya berharap
pada tangan belas kasihan Tuhan.
Termasuk om
ini hamba Tuhan masih muda, kalau dinasihati yang senior, yang tua-tua, banyak
kali yang muda ini sulit dinasihati merasa saya mampu, saya bisa. Bongkar semua
kebanggaan, kesombongan, harga diri, rombak menjadi debu tanah yang merasa tidak mampu, tidak layak, tidak
berdaya, banyak kekurangan, hanya
berharap pada tangan belas kasihan Tuhan, maka posisi kita di dalam tangan
Tuhan. Sudah punya ijazah, punya pekerjaan, tetap merasa hanya debu tanah, maka
kita ada di dalam tangan Tuhan Sang Penjunan. Kaum muda jangan sombong kalau
sudah berhasil studynya, jangan sombong kalau sudah berhasil dalam pekerjaan.
Jangan tinggi hati sampai sudah lupa Tuhan, lupa diri, lupa segala-galanya. Tetap
mengaku hanya tanah liat. Semua yang kita capai kalau bukan kemurahan Tuhan
tidak akan bisa kita capai.
Hasilnya kita
berada di dalam tangan Tuhan:
1)
Tangan
Tuhan dengan kuasa penciptaan menciptakan dari yang tidak ada menjadi ada, dari
yang mustahil menjadi tidak mustahil. Kemustahilan apa yang dihadapi kaum muda?
Yang paling sering masa depan dan jodoh. Tetapi ada juga kemustahilan yang
dihadapi yaitu orang tua yang belum bertobat. Kalau saya mau nasihati saya
didamprat, kalau saya ingatkan saya malah dipukul. Mengaku tanah liat, saya
tidak mampu berbuat apa-apa, saya sebagai anak untuk menolong orang tua tidak
punya daya apa-apa. Tinggal bergantung pada tangan belas kasihan Tuhan, orang
tua bisa dibawa dalam pengajaran, orang tua yang sudah tercerai berai bisa
dipulihkan. Kemustahilan yang dihadapi Tuhan hapus semuanya!
I Petrus 5:5-6
5:5 Demikian jugalah kamu, hai
orang-orang muda, tunduklah kepada orang-orang yang tua. Dan kamu semua,
rendahkanlah dirimu seorang terhadap yang lain, sebab: "Allah menentang
orang yang congkak, tetapi mengasihani orang yang rendah hati."
5:6 Karena itu rendahkanlah dirimu
di bawah tangan Tuhan yang kuat, supaya kamu ditinggikan-Nya pada waktunya.
Rendahkan diri di bawah tangan
Tuhan yang kuat. Saya tidak mampu Tuhan, tidak bisa berbuat apa-apa. Saudara
saya dulu sama-sama melayani sekarang terhilang, orang tua saya dulu sama-sama
melayani sekarang sudah terhilang. Atau bahkan orang tua saya dari dulu sampai
sekarang tidak ada di dalam Tuhan. Tinggal berdoa, tangan kemurahan Tuhan mampu
menciptakan dari yang tidak ada menjadi ada, dari yang mustahil menjadi tidak mustahil. Tetap kuat
kaum muda, jangan putus asa, jangan kendor.
2)
Tangan
kemurahan belas kasihan Tuhan membentuk kita menjadi bejana kemuliaan.
Roma 9:21-23
9:21 Apakah tukang periuk tidak
mempunyai hak atas tanah liatnya, untuk membuat dari gumpal yang sama suatu
benda untuk dipakai guna tujuan yang mulia dan suatu benda lain untuk dipakai
guna tujuan yang biasa?
9:22 Jadi, kalau untuk menunjukkan
murka-Nya dan menyatakan kuasa-Nya, Allah menaruh kesabaran yang besar terhadap
benda-benda kemurkaan-Nya, yang telah disiapkan untuk kebinasaan --
9:23 justru untuk menyatakan kekayaan
kemuliaan-Nya atas benda-benda belas kasihan-Nya yang telah dipersiapkan-Nya
untuk kemuliaan,
Kita dibentuk menjadi bejana
kemuliaan, benda kemuliaan, benda belas kasihan yaitu kehidupan yang dipakai
untuk memuliakan Tuhan. Sampai nanti kita sempurna sama mulia dengan Tuhan,
layak masuk pesta nikah Anak Domba Allah, masuk kerajaan 1.000 tahun damai,
masuk Yerusalem Baru, kerajaan sorga yang kekal.
Jadi tidak ada yang mustahil
kalau kita merendahkan diri sampai berpuasa dan bergumul untuk orang tua kita,
untuk saudara, untuk adik, untuk kakak dan untuk diri kita sendiri juga, Tuhan
mampu menghapus segala kemustahilan, tangan kemurahan Tuhan memakai kita dalam
pelayanan pembangunan Tubuh Kristus sampai kita sempurna sama mulai dengan Yesus layak menjadi
mempelai wanitaNya.