Salam sejahtera di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.
Yohanes
12:12-16
12:12 Keesokan harinya
ketika orang banyak yang datang merayakan pesta mendengar, bahwa Yesus sedang
di tengah jalan menuju Yerusalem,
12:13 mereka
mengambil daun-daun palem, dan pergi menyongsong Dia sambil berseru-seru:
"Hosana! Diberkatilah Dia yang datang dalam nama Tuhan, Raja
Israel!"
12:14 Yesus
menemukan seekor keledai muda lalu Ia naik ke atasnya, seperti ada tertulis:
12:15
"Jangan takut, hai puteri Sion, lihatlah, Rajamu datang, duduk di atas
seekor anak keledai."
12:16 Mula-mula
murid-murid Yesus tidak mengerti akan hal itu, tetapi sesudah Yesus dimuliakan,
teringatlah mereka, bahwa nas itu mengenai Dia, dan bahwa mereka telah
melakukannya juga untuk Dia.
Keledai
gambaran kita bangsa kafir. Ada 3 langkah untuk kita bangsa kafir bisa masuk
Yerusalem Baru:
1. Langkah
penebusan dan penyucian.
2. Langkah
pemakaian Tuhan.
3. Langkah
penyerahan diri.
Keledai itu tidak ada reaksi apa-apa, betul-betul
dia ditunggangi, menurut sampai ke Yerusalem. Jadi dalam melayani Tuhan harus
ada penyerahan sepenuh kepada Tuhan. Kalau bekerja di dunia skill itu yang
diandalkan. Tetapi kalau dalam pelayanan kepada Tuhan adalah penyerahan sepenuh
kepada Tuhan. Semakin meningkat penyerahan kita, semakin dipakai oleh Tuhan.
Praktek penyerahan diri kepada Tuhan adalah
menyembah Tuhan. Penyembahan yang benar adalah kepada Yesus Raja segala raja
dengan kata haleluya.
Wahyu 19:6-7
19:6
Lalu aku mendengar seperti suara himpunan besar orang banyak, seperti desau air
bah dan seperti deru guruh yang hebat, katanya: "Haleluya! Karena Tuhan,
Allah kita, Yang Mahakuasa, telah menjadi raja.
19:7
Marilah kita bersukacita dan bersorak-sorai, dan memuliakan Dia! Karena hari
perkawinan Anak Domba telah tiba, dan pengantin-Nya telah siap sedia.
Mau suku apa saja, bahasa apa saja, tetap sama
mengucapkan haleluya. Menyembah itu sikap merendahkan diri serendah-rendahnya
dibawa kaki Yesus Sang Raja, Raja segala raja. Bukan hanya sekedar mengucapkan
haleluya atau menyembah berapa jam sehari, tetapi penyembahan itu ada bukti
nyatanya dalam hidup sehari-hari.
I Korintus 15:25-26
15:25
Karena Ia harus memegang pemerintahan sebagai Raja sampai Allah meletakkan
semua musuh-Nya di bawah kaki-Nya.
15:26
Musuh yang terakhir, yang dibinasakan ialah maut.
Di bawah kaki Yesus semua musuh ditaklukan, jadi
bukan hanya 1 musuh. Artinya bukti kita menyembah kita menang atas musuh-musuh.
Ada 3 musuh yang harus kita kalahkan:
1. Daging
kita sendiri dengan segala keinginannya, segala hawa nafsunya! Daging ini musuh
dari dalam.
Roma
8:7
8:7
Sebab keinginan daging adalah perseteruan terhadap Allah, karena ia
tidak takluk kepada hukum Allah; hal ini memang tidak mungkin baginya.
Dalam
taman Getsemani, ketika Yesus melihat murid-murid yang Dia ajak untuk berdoa
tertidur, Yesus berkata roh memang penurut tetapi daging lemah. Sebenarnya
daging itu lemah, tetapi seringkali kita dikalahkan oleh daging yang lemah.
Betapa lemahnya kita kalau tidak menyembah.
Markus
14:38
14:38
Berjaga-jagalah dan berdoalah, supaya kamu jangan jatuh ke dalam pencobaan; roh
memang penurut, tetapi daging lemah."
Daging
lemah, tetapi seringkali keinginan daging mengalahkan kita sehingga membuat
kita tidak bisa taat pada kehendak Allah, tidak taat pada Firman. Kehendak
Allah kita dapatkan di dalam Firman. Daging itu begitu kuat menarik, memikat,
menyeret kita keluar dari kehendak Allah dan jatuh di dalam dosa.
Lewat
doa penyembahan, daging dengan segala kehendaknya kita robek, kita matikan.
Makanya dalam Tabernakel, doa penyembahan itu digambarkan dengan mezbah dupa
emas dan itu diletakan di depan pintu tirai. Pintu tirai menunjuk perobekan
daging. Yesus sudah memberikan teladan di taman Getsemani, dalam doa
penyembahan Yesus berdoa ‘ya Abba, ya Bapa, jikalau sekiranya mungkin
lalukanlah cawan ini dari padaKu, tetapi bukan kehendakKu yang jadi melainkan
kehendakMu yang jadi’. Doa puasa ditambah doa semalaman itu untuk mempercepat
proses perobekan daging. Bulan lalu kita doa puasa di Diora, hari rabu ini kita
isi dengan doa semalaman.
Kalau
daging sudah dikalahkan maka Roh Kudus menguasai kehidupan kita dan rohani kita
menjadi hidup.
Roma
8:13,15
8:13
Sebab, jika kamu hidup menurut daging, kamu akan mati; tetapi jika oleh Roh
kamu mematikan perbuatan-perbuatan tubuhmu, kamu akan hidup.
8:15
Sebab kamu tidak menerima roh perbudakan yang membuat kamu menjadi takut lagi,
tetapi kamu telah menerima Roh yang menjadikan kamu anak Allah. Oleh Roh itu
kita berseru: "ya Abba, ya Bapa!"
Tanda
kita sudah menang atas daging bisa berseru ya Abba, ya Bapa. Artinya taat dan
jujur! Lakukan ini ‘iya’, jangan
lakukan itu ‘iya’. Dan jujur, Firman menunjuk keadaan kita, jujur kita mengaku
itulah saya, keadaan saya seperti apa yang Firman katakan.
Taat
= emas
Amsal
25:12
25:12
Teguran orang yang bijak adalah seperti cincin emas dan hiasan kencana untuk
telinga yang mendengar.
Jujur
= kaca bening. Kota Yerusalem Baru jalannya terbuat dari emas murni bagaikan
kaca bening. Jadi kalau taat dan jujur, kita ada kaitan dengan Yerusalem Baru,
ada harapan masuk di sana.
Wahyu
21:21
21:21
Dan kedua belas pintu gerbang itu adalah dua belas mutiara: setiap pintu
gerbang terdiri dari satu mutiara dan jalan-jalan kota itu dari emas murni
bagaikan kaca bening.
Jika
kita mengalahkan daging menjadi taat dan jujur, kita sedang berlatih berjalan
di Yerusalem Baru, jalan dari emas bagaikan kaca bening. Sehingga waktu Yesus
datang kita sudah siap masuk ke sana. Sekarang latihan dulu, latihan hidup di
Yerusalem Baru, taat dan jujur.
2. Dunia,
ini musuh dari luar.
Yakobus
4:4
4:4
Hai kamu, orang-orang yang tidak setia! Tidakkah kamu tahu, bahwa persahabatan
dengan dunia adalah permusuhan dengan Allah? Jadi barangsiapa hendak menjadi
sahabat dunia ini, ia menjadikan dirinya musuh Allah.
Dunia
dengan segala pengaruhnya, baik itu kesukaan dunia, kesenangan dunia, kemewahan
dunia, kesibukan dunia dan juga kesulitan dunia. Pengaruh dunia ini membuat
hamba Tuhan, pelayan Tuhan menjadi tidak setia dalam perkara yang rohani! Apa
itu perkara rohani?
a) Ibadah
pelayanan yang memuncak pada doa penyembahan. Kenapa tidak setia beribadah
melayani Tuhan? Karena kesibukan dunia, kesenangan dunia, kesulitan dunia. Dia
berkata nanti kalau sudah selesai kesulitan baru saya datang beribadah. Ini
karena pengaruh dunia sehingga tidak bisa menyembah.
b) Pengajaran
yang benar. Ah kalau dalam pengajaran yang benar tidak boleh begini tidak boleh
begitu, sudah tinggalkan saja, kita hidup di dunia masa tidak boleh begini,
tidak boleh begitu. Ini pengaruh dunia, membuat tidak setia dalam perkara yang rohani.
Kalau
dalam perkara yang rohani tidak setia, tidak setia dalam ibadah pelayanan dan
penyembahan, maka pasti tidak setia dalam nikah. Karena nikah dan ibadah ini
berkaitan, ibadah bermasalah maka nikahnya juga bermasalah. Kaum muda
perhatikan, masa pacaran dan tunangan itu permulaan nikah. Kalau sudah tidak
setia dalam ibadah pelayanan pasti juga tidak setia, gonta ganti pasangan.
Kalau sudah gonta ganti, tidak setia lagi ibadah, takut nanti ditanya sama om
gembala. Apalagi kalau sudah melapor, sampai sudah didoakan. Lalu dia tidak
setia, selingkuh, ada gebetan baru, dia putuskan pacarnya, pasti tidak setia
dalam ibadah, mulai menghindar. Tatapan mata dengan om gembala pasti buang muka
takut ditanya, begitu bunyi handphone sudah takut duluan dia kasih mati.
Juga
pasti tidak setia dalam segala hal. Dan kalau sudah tidak setia arahnya ke
Babel! Babel disebut pelacur besar. Pelacur itu tidak setia pada satu
laki-laki.
Wahyu
17:5
17:5
Dan pada dahinya tertulis suatu nama, suatu rahasia: "Babel besar, ibu
dari wanita-wanita pelacur dan dari kekejian bumi."
Orang
seperti ini disebut hamba yang malas dan jahat yang tidak berguna. Tidak
berguna bagi pembangunan Tubuh Kristus.
Matius
25:26,30
25:26
Maka jawab tuannya itu: Hai kamu, hamba yang jahat dan malas, jadi kamu sudah
tahu, bahwa aku menuai di tempat di mana aku tidak menabur dan memungut dari
tempat di mana aku tidak menanam?
25:30
Dan campakkanlah hamba yang tidak berguna itu ke dalam kegelapan yang paling
gelap. Di sanalah akan terdapat ratap dan kertak gigi."
Kesetiaan
kita harus kita tingkatkan, karena kita mau masuk kota Yerusalem Baru, kota
yang setia. Makanya kesetiaan harus ditingkatkan dalam perkara yang rohani,
ibadah pelayanan, memuncak dalam penyembahan dan juga dalam pengajaran yang benar.
Ini
disampaikan di tengah-tengah kita supaya kita bergairah dalam mengikut Tuhan,
yang sudah setia semakin setia, yang mulai kendor, kembali bergairah. Yesus
sudah mau datang, kalau saya seperti ini terus, saya tidak berguna, tidak akan
masuk dalam pesta nikah Anak Domba Allah, saya terbuang. Tidak berguna bahkan
hanya merusak persekutuan Tubuh Kristus. Coba tiang-tiang penopang ini
dirubuhkan, itu merusak! satu
dirubuhkan ambruk semuanya, karena ini tiang penopang yang saling baku pegang. Tuhan
tolong jangan terjadi dalam kehidupan kita.
Akibatnya
dicampakan ke tempat yang paling gelap, penuh ratap tangis dan kertak gigi.
Artinya hidupnya dalam suasana kutukan. Tinggalkan ibadah pelayanan, tidak
setia dalam ibadah pelayanan untuk mencari makan, tetapi malah makan kutuk. Ini
hidup dalam suasana kutukan sampai masuk aniaya antikristus, itu masa kegelapan
yang hebat yang akan melanda dunia ini selama 3,5 tahun. Sesudah itu Yesus
datang, langit dan bumi dihancurkan, kemudian orang yang tidak setia dilemparkan
ke lautan api dan belerang, kegelapan selama-lamanya. Jangan terjadi dalam
kehidupan kita!
Ayo
mari semangat berkobar-kobar melayani Tuhan. Bergairah dalam doa penyembahan,
bergairah dalam mendengar Firman pengajaran yang benar. Sekalipun secara jasmani
kita tidak berguna bagi orang lain, kita tidak dianggap, tetapi kita berguna
bagi pembangunan Tubuh Kristus. Batu bata itu kecil, tetapi kalau dia berada
pada tempatnya, kemudian diletakan batu bata lain diatasnya, dia berguna bagi
Tubuh Kristus. Tetapi kalau dia tidak disusun, cuma diletakan di luar, kena
hujan, lama-lama hancur. Sekalipun kita kecil, hanya seperti batu kecil, tetapi
kalau disusun menjadi bangunan, kita berguna bagi Tubuh Kristus.
3. Maut =
dosa. Di akhir zaman ini kegelapan dosa semakin pekat, semakin ngeri.
Maut
ada di mana-mana. Tetapi banyak hamba Tuhan pelayan Tuhan justru bermain-main
dengan maut, bermain-main dengan dosa sampai puncaknya dosa, dosa makan minum
dan dosa kawin mengawinkan, tidak ada rasa takut! Sudah mengaku, sudah didoakan
dan ditumpangi tangan, berbuat lagi, bermain-main dengan dosa, mempermainkan
pengampunan! Lama-lama sudah tidak mengaku, sudah hidup di dalam dosa,
bermain-main dengan dosa sampai puncaknya dosa.
Tuhan
tidak mau dipermainkan, mungkin sekarang rasa tidak apa-apa. Usahaku malah
semakin maju, sekolahku baik-baik saja, semua baik-baik saja. Suatu saat waktu
hukuman Allah dijatuhkan, dia akan dipermainkan oleh maut. Mau cari mati tetapi
tidak mati! Mau cari mati tetapi mautnya yang lari, dia tidak mati-mati.
Wahyu
9:5-6
9:5
Dan mereka diperkenankan bukan untuk membunuh manusia, melainkan hanya untuk
menyiksa mereka lima bulan lamanya, dan siksaan itu seperti siksaan
kalajengking, apabila ia menyengat manusia.
9:6
Dan pada masa itu orang-orang akan mencari maut, tetapi mereka tidak akan
menemukannya, dan mereka akan ingin mati, tetapi maut lari dari mereka.
Karena
dia senang bermain-main dengan sengat maut itulah dosa, maka Tuhan
mempermainkan dia dengan sengat kalajengking. Saat itu mau cari mati tetapi
tidak bisa. Dan akhirnya dia akan dilemparkan bersama maut dan kerajaan maut ke
dalam lautan api dan belerang.
Wahyu
20:14-15
20:14
Lalu maut dan kerajaan maut itu dilemparkanlah ke dalam lautan api. Itulah
kematian yang kedua: lautan api.
20:15
Dan setiap orang yang tidak ditemukan namanya tertulis di dalam kitab kehidupan
itu, ia dilemparkan ke dalam lautan api itu.
Orang-orang
yang bermain-main dengan maut, dengan dosa, namanya dihapus dari kitab
kehidupan. Tuhan tolong, jangan terjadi pada kita! Jangan permainkan
pengampunan dosa. Begitu kita sudah mengaku, diampuni, didoakan, sudah jangan
diperbuat lagi! Makanya pengampunan dosa itu harus tuntas, kepada Tuhan
vertikal, secara sesama horisontal, biar dosa kita dipakukan di kayu salib.
Kadangkala karena malu ‘sudahlah mengaku kepada sesama, kepada Tuhan saja’. Karena
tidak tuntas, akarnya tidak dicabut, tumbuh lagi dosanya. Pengampunan dipermainkan, bermain-main dengan
dosa, bermain-main dengan maut, maka suatu saat waktu hukuman dijatuhkan maut yang
mempermainkan dia! Mau cari mati, tidak mati-mati. Ngeri sekali, sudah disiksa
dengan sengat kalajengking, dia bunuh dirinya tambah siksa, tetapi tidak
mati-mati 5 bulan lamanya, 150 hari. Betapa ngerinya! Tuhan tolong jangan
terjadi dalam kehidupan kita.
Menghadapi 3 musuh ini perlu penyerahan diri kita
kepada Tuhan, harus ada penyembahan. Langkah ke-3 ini penentuan apakah kita
menang atas musuh atau tidak, kita masuk Yerusalem Baru atau tidak. Penyembahannya
ditingkatkan, penyerahannya harus penyerahan sepenuh. Setelah kita ditebus dan
disucikan, kemudian kita dipakai, jangan lupa untuk menyerah sepenuh kepada
Tuhan, penyembahan, langkah terakhir. Ini harus dikerjakan dengan
sungguh-sungguh, menyembah Yesus Raja segala raja.
Kalau kita sudah menyembah, menyerah sepenuh kepada
Tuhan maka Dia Raja segala raja yang berperang mengalahkan musuh-musuh kita.
Daging sulit kita kalahkan, tetapi kalau kita menyerah sepenuh maka Tuhan yang
berperang mengalahkan daging kita. Dunia dengan segala pengaruhnya sulit kita
kalahkan, tetapi kalau menyerah sepenuh, Tuhan berperang mengalahkan dunia
dengan segala pengaruhnya dan membuat kita bisa setia.
Dosa begitu hebat di mana-mana dosa, terutama dosa
kenajisan! Ingat waktu Israel mau keluar dari Mesir, Mesir ditulahi dengan
katak, katak itu roh najis! Katak itu ada di adonan! Saat-saat pemberitaan
Firman seperti sore ini, kalau tidak ada penyerahan sepenuh kepada Tuhan, bisa
berbuat dosa! Di adonan katak ada di situ, sebab itu harus hati-hati,
penyerahan sepenuh. Saat penyembahanpun bisa roh najis menyusup masuk kalau
tidak ada penyerahan sepenuh. Katak memanjati punggung orang Mesir, itu dosa
masuk. Apa itu? Dosa sudah masuk, sekarang tas ditaruh dipunggung isinya laptop
dan buku-buku, di situ roh najis masuk! Dan di tempat tidur, di mana-mana,
sampai memanjati orang-orang Mesir, menguasai manusia. Roh najis itu begitu
kuat menguasai!
Jangan main-main dengan dosa kenajisan! Yang sudah
menikah hati-hati, katak ada di tempat tidur!
Keluaran 8:3
8:3
Katak-katak akan mengeriap dalam sungai Nil, lalu naik dan masuk ke dalam
istanamu dan kamar tidurmu, ya sampai ke dalam tempat tidurmu, ke dalam rumah
pegawai-pegawaimu, dan rakyatmu, bahkan ke dalam pembakaran rotimu serta ke
dalam tempat adonanmu.
Sungai Nil itu tempat mata pencaharian orang Mesir.
Di dalam mata pencaharian, di dalam pekerjaan, di situ ada roh najis.
Keluaran 8:4-5
8:4
Katak-katak itu akan naik memanjati engkau, memanjati rakyatmu dan segala
pegawaimu."
8:5
Berfirmanlah TUHAN kepada Musa: "Katakanlah kepada Harun: Ulurkanlah
tanganmu dengan tongkatmu ke atas sungai, ke atas selokan dan ke atas kolam,
dan buatlah katak-katak bermunculan meliputi tanah Mesir."
Hati-hati, katak itu roh najis bekerja luar biasa di
hari-hari terakhir ini. Jatuh dalam dosa kenajisan, akhirnya hidup itu berbau
busuk, tersebar ke mana-mana.
Jadi langkah terakhir menentukan kita menang atas
musuh-musuh, masuk Yerusalem Baru atau tidak. Itulah langkah terakhir, langkah
penyerahan diri sepenuh, menyembah Tuhan. Ketika kita merasakan saya ini
dikuasai dosa ini, sulit lepas, ayo banyak menyembah. Belum bisa lepas, puasa!
Belum bisa lepas, puasa 2 hari, 3 hari, terus sampai lepas. Kita kalahkan
dengan penyembahan. Begitu bisa menyembah Raja segala raja, ada kemenangan,
dapat bonus! Sudah menang, dikasih bonus lagi, betapa luar biasa Tuhan kita.
1. Mazmur
28:10-11
28:10
TUHAN bersemayam di atas air bah, TUHAN bersemayam sebagai Raja untuk
selama-lamanya.
28:11
TUHAN kiranya memberikan kekuatan kepada umat-Nya, TUHAN kiranya memberkati umat-Nya
dengan sejahtera!
Bonus
pertama Yesus Raja segala raja memberikan kekuatan kepada kita menghadapi air
bah. Air bah itu kegoncangan di segala bidang. Bidang apa yang tidak goncang
sekarang ini? Semua goncang bagaikan air bah yang datang bergulung-gulung. Sudah
kumpulkan kekayaan bertahun-tahun, dalam sekejap habis disapu air bah.
Air
bah juga menunjukan kemustahilan. Kalau air bah datang bergulung-gulung dengan
tinggi berapa meter, mustahil untuk selamat. Tetapi dengan kita menyembah Yesus
Raja segala raja kita menang atas daging dengan segala keinginannya, menang
atas dunia dengan segala pengaruhnya, menang atas dosa, Yesus memberikan
kekuatan untuk menghadapi kegoncangan, bahkan menang menghadapi kegoncangan.
Dan
kita diberkati lagi, luar biasa bonusnya.
Mazmur
28:11
28:11
TUHAN kiranya memberikan kekuatan kepada umat-Nya, TUHAN kiranya memberkati
umat-Nya dengan sejahtera!
Mau
suka dapat bonus banyak yah banyak menyembah, banyak berpuasa. Jangan cemburu
kalau orang lain diberkati. Lihat dulu penyembahannya bagaimana, hubungannya
dengan Tuhan sangat erat, Tuhan kasihkan kekuatan, Tuhan berkati.
2. Mazmur
5:3
5:3
Perhatikanlah teriakku minta tolong, ya Rajaku dan Allahku, sebab kepada-Mulah
aku berdoa.
Yesus
Raja segala raja menolong kita tepat pada waktunya. Dia mendengar seruan kita
minta tolong. Seumpama orang jatuh dalam sumur berteriak minta tolong, kalau
tidak segera ditolong habis dia tenggelam! Tuhan menolong kita tepat pada
waktunya. Mungkin tidak terucapkan lagi dengan kata-kata, tetapi dengan bahasa
air mata Tuhan tahu.
Masalah
paling berat itu masalah nikah. Ayub menghadapi persoalan harta bendanya habis,
anak-anaknya mati semua, tetapi mulutnya tidak salah, dia berkata ‘Tuhan yang
memberi, Tuhan yang mengambil’. Ketika daging dan tulangnya disentuh, di situ dia mulai salah dalam perkataan.
Iblis bilang karena Tuhan tidak izinkan saya menjamah dia, makanya dia tetap
menyembah Tuhan. Tuhan bilang kamu boleh menjamah Ayub hanya sayangkan nyawanya.
Diizinkan daging dan tulangnya dijamah. Bicara daging dan tulang itu bicara
nikah, isteri itu daging dan tulang dari suami. Kalau sudah menyentuh masalah
nikah, banyak yang kalah. Menghadapi masalah buah nikah banyak yang loyo, tidak mampu. Tinggal
teriak minta tolong. Anak sudah besar-besar semua. Mau dikerasi tidak bisa. Biar
Tuhan yang jamah, Tuhan mendengar teriak minta tolong kita.
Makanya
sejak kecil dibina, dididik baik-baik. Kalau tidak dididik, besar jadi monster.
Kalau sudah jadi monster baru mau dikerasi, dia telan kita. Kalau sudah
terlanjur seperti itu tinggal teriak minta ampun dan minta tolong kepada Yesus.
Mau pukul anak sudah tidak bisa lagi, tinggal pukul diri dan berseru kepada
Yesus. Kalau Tuhan belum menolong, jangan kecewa, jangan putus asa. Kalau Tuhan
belum tolong berarti Tuhan masih sibuk membenahi kita, penyerahan kita masih
kurang, Tuhan mau sampai kita menyerah sepenuh. Jadi kalau sampai sekarang
belum ditolong periksa diri, oh penyerahanku masih kurang, ayo ditingkatkan.
Tuhan menunggu penyerahan diri kita sepenuh baru Tuhan pasti tolong. Mungkin
sekarang kita minta tolong kepada Tuhan tetapi masih minta tolong juga kepada
yang lain, masih berharap yang lain, tolong ini, tolong itu. Dia kewalahan
menghadapi anaknya, guru sekolah minggu tolong anakku, susah saya didik, kalau
perlu di sekolah minggu tarik depe telinga juga. Itu belum ada penyerahan
sepenuh kepada Tuhan. Tidak mampu lagi menghadapi anaknya, minta tolong sama
gembala ‘pak gembala saya titip anak saya, saya sudah tidak tahu mau bikin
apa’. Itu masih minta tolong sama manusia. Minta tolong sama Tuhan, Tuhan
tunggu penyerahan sepenuh kepada Tuhan.
3. Lukas
23:39-43
23:39
Seorang dari penjahat yang di gantung itu menghujat Dia, katanya:
"Bukankah Engkau adalah Kristus? Selamatkanlah diri-Mu dan kami!"
23:40
Tetapi yang seorang menegor dia, katanya: "Tidakkah engkau takut, juga
tidak kepada Allah, sedang engkau menerima hukuman yang sama?
23:41
Kita memang selayaknya dihukum, sebab kita menerima balasan yang setimpal
dengan perbuatan kita, tetapi orang ini tidak berbuat sesuatu yang salah."
23:42
Lalu ia berkata: "Yesus, ingatlah akan aku, apabila Engkau datang sebagai
Raja."
23:43
Kata Yesus kepadanya: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya hari ini juga
engkau akan ada bersama-sama dengan Aku di dalam Firdaus."
Yang
bersama-sama dengan Yesus adalah Mempelai WanitaNya. Jadi yang ketiga Yesus
Raja segala raja menyucikan dan mengubahkan kita dari manusia daging yang penuh
dosa = penjahat, menjadi manusia rohani = kekasih Tuhan! Sampai nanti kita
sempurna menjadi Mempelai Wanita Tuhan. Ini Tuhan berikan kepada kita, kita
menang atas daging, dunia dan dosa, Tuhan sebagai Raja memberikan kekuatan
menghadapi tantangan dan memberkati kehidupan kita. Dia mendengar teriak kita
minta tolong, menolong kita tepat pada waktunya. Dan Tuhan menyucikan,
mengubahkan kita yang tadinya penjahat, menjadi kekasih Tuhan, sampai nanti
menjadi Mempelai Wanita Tuhan yang sempurna. Kita layak masuk pesta nikah Anak
Domba Allah di awan-awan yang permai pertemuan di udara, layak masuk kerajaan 1000
tahun damai, masuk kerajaan Sorga.
Kita
dibaharui, dulu kita penjahat, sekarang kekasih Tuhan. Salah satu tanda kekasih
Tuhan, penjahat ini berkata ‘kita selayaknya dihukum, orang ini tidak’ jadi
salah satu tanda adalah mulut mengaku dosa. Mengaku keadaan kita, saya
penjahat, saya orang tua yang jahat, saya gembala yang jahat, saya pelayan
Tuhan yang jahat. Mengaku dosa kepada Tuhan dan kepada sesama, terjadi
penyucian dan pembaharuan sampai sempurna, kita layak masuk Yerusalem Baru.
GPT “Kristus Penebus” Jl. Langgadopi No.4 Tentena Kec. Pamona Puselemba, Kab. Poso,
94663 HP: 081334496911 Email: imamat_raja@yahoo.com |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar