Salam sejahtera di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.
Yohanes
12:12-16
12:12 Keesokan harinya
ketika orang banyak yang datang merayakan pesta mendengar, bahwa Yesus sedang
di tengah jalan menuju Yerusalem,
12:13 mereka
mengambil daun-daun palem, dan pergi menyongsong Dia sambil berseru-seru:
"Hosana! Diberkatilah Dia yang datang dalam nama Tuhan, Raja
Israel!"
12:14 Yesus
menemukan seekor keledai muda lalu Ia naik ke atasnya, seperti ada tertulis:
12:15
"Jangan takut, hai puteri Sion, lihatlah, Rajamu datang, duduk di atas
seekor anak keledai."
12:16 Mula-mula
murid-murid Yesus tidak mengerti akan hal itu, tetapi sesudah Yesus dimuliakan,
teringatlah mereka, bahwa nas itu mengenai Dia, dan bahwa mereka telah
melakukannya juga untuk Dia.
Keledai
gambaran kita bangsa kafir, keledai ditunggangi Yesus menubuatkan bangsa kafir
dipakai dalam kegerakan Roh Kudus hujan akhir. Ada 3 langkah untuk kita bangsa
kafir bisa masuk Yerusalem Baru:
1. Langkah
penebusan dan penyucian. Tadinya keledai lahir hanya untuk dipatahkan batang
lehernya, tetapi ada anak domba yang rela tersembelih, itulah Yesus sehingga
kita bisa hidup, disucikan dalam penggembalaan.
2. Langkah
pemakaian Tuhan. Kalau sudah disucikan pasti dipakai oleh Tuhan. Memang dalam
pelayanan itu ditandai dengan pengorbanan-pengorbanan dan ditandai dengan
percikan darah.
3. Langkah
penyerahan diri. Ini yang akan kita bahas sore ini.
Penyerahan
diri digambarkan seperti keledai ditunggangi oleh Yesus sampai masuk Yerusalem.
Tetapi penyerahan diri masih dibagi 3.
1. Markus
11:8b
11:8b
ada pula yang menyebarkan ranting-ranting hijau yang mereka ambil dari ladang.
Menyebarkan
ranting-ranting hijau di jalan. Ranting atau kayu menunjuk daging. Ketika Yesus
dibawa untuk disalibkan, perempuan-perempuan di Yerusalem menangisi Dia. Lalu
Yesus berkata ‘jangan kamu menangis, kalau kayu hidup saja diperlakukan seperti
ini, bagaimana dengan kayu yang mati’. Jadi ranting atau kayu = daging.
Lukas
23:31
23:31 Sebab jikalau orang berbuat demikian dengan kayu
hidup, apakah yang akan terjadi dengan kayu kering?"
Jadi
penyerahan pertama adalah penyerahan daging. Artinya melayani Tuhan tetapi
dengan daging yaitu dengan pikiran daging atau logikanya, dengan perasaan
daging, ambisi daging dan juga emosi daging. Waktu pelayanannya dipuji dia
berbahagia, sukacita sekali. Tetapi waktu pelayanannya dikritik, diberi masukan, dia tidak
senang! Ini melayani dengan emosi daging. Akhirnya ada roh persaingan di
dalamnya. Melayani Tuhan tetapi mau bersaing satu dengan yang lain. Akibatnya
hanya menjadi sandungan atau mudah tersandung. Seperti Petrus, dipakai Tuhan
luar biasa melayani. Begitu Yesus mengatakan Aku akan ditangkap, akan dibunuh,
kemudian 3 hari kemudian akan bangkit’. Petrus langsung menarik Yesus ke samping dan menegor Yesus ‘hal itu tidak
akan terjadi kepadaMu’. Yesus bilang enyahlah iblis, engkau memikirkan apa yang
dipikirkan manusia! Itulah pikiran daging.
Markus
8:32-33
8:32
Hal ini dikatakan-Nya dengan terus terang. Tetapi Petrus menarik Yesus ke
samping dan menegor Dia.
8:33
Maka berpalinglah Yesus dan sambil memandang murid-murid-Nya Ia memarahi
Petrus, kata-Nya: "Enyahlah Iblis, sebab engkau bukan memikirkan apa yang
dipikirkan Allah, melainkan apa yang dipikirkan manusia."
Matius
16:23
16:23
Maka Yesus berpaling dan berkata kepada Petrus: "Enyahlah Iblis. Engkau
suatu batu sandungan bagi-Ku, sebab engkau bukan memikirkan apa yang dipikirkan
Allah, melainkan apa yang dipikirkan manusia."
Penyerahan
daging hanya menjadi sandungan atau mudah tersandung. Kalau tersandung berarti
tidak bisa sampai ke kota Yerusalem Baru, apalagi kalau tersandungnya sudah di
depan pintu, begitu mau bangkit bangun berdiri pintunya sudah ditutup, betapa
sangat memprihatinkan.
2. Markus
11:8a
11:8a Banyak orang yang menghamparkan pakaiannya di
jalan,
Yang
kedua ini menghamparkan pakaiannya di jalan, namun setelah Yesus lewat
menunggangi keledai, lewat diambil kembali. Ini penyerahan setengah-setengah, melayani
dengan setengah-setengah, tidak dengan sepenuh hati. Tandanya melayani tetapi
dengan tujuan untuk mendapatkan sesuatu. Antara lain mencari hormat, mencari
kedudukan, harta, cari uang, perkara yang jasmani. Juga kaum muda melayani
mencari jodoh. Karena melayani setengah-setengah akhirnya setengah mati, susah
pelayanannya.
3. Markus
11:1,7
11:1
Ketika Yesus dan murid-murid-Nya telah dekat Yerusalem, dekat Betfage dan
Betania yang terletak di Bukit Zaitun, Yesus menyuruh dua orang murid-Nya
11:7
Lalu mereka membawa keledai itu kepada Yesus, dan mengalasinya dengan pakaian
mereka, kemudian Yesus naik ke atasnya.
Ini
yang harus kita lakukan. Mengalasi punggung keledai dengan pakaian lalu
ditunggangi Yesus sampai ke Yerusalem. Jadi pakaian ini sampai ke Yerusalem,
bukan hanya ditaruh di jalan seperti poin kedua tadi. Ini artinya penyerahan
diri sepenuh kepada Tuhan. Bukan
berarti kita semua menjadi fulltimer, tetapi memang akan ada masanya semua kita
menjadi fulltimer, melayani Tuhan sepenuh yaitu waktu penyingkiran gereja.
Kalau sekarang kami gembala fulltimer, sidang jemaat fulltimer, sidang jemaat
melayani Tuhan tetapi masih bisa bekerja di dunia. Namun satu waktu semua akan
melayani Tuhan sepenuhnya. Makanya kalau hamba Tuhan yang seharusnya melayani
Tuhan sepenuh, lalu masih ada pekerjaan di dunia, bagaimana mau membawa jemaat
masuk dalam penyingkiran gereja. Ayo kita melayani dengan penyerahan diri
sepenuh kepada Tuhan!
Yang
mengalasi punggung keledai adalah 2 murid suruhan
Yesus atau utusan Yesus.
Dua suruhan Yesus ini yang bisa mendorong
kita bisa menyerah kepada Tuhan. Siapa mereka?
a) Mazmur
107:20 (Terjemahan Lama)
107:20
Disuruhkan-Nya firman-Nya serta disembuhkan-Nya mereka itu dan dilepaskan-Nya
mereka itu dari pada kebinasaannya.
Wujud suruhan Yesus adalah Firman pengajaran yang
benar atau ajaran yang sehat.
b) Yohanes
14:26
14:26
tetapi Penghibur, yaitu Roh Kudus, yang akan diutus oleh Bapa dalam nama-Ku,
Dialah yang akan mengajarkan segala sesuatu kepadamu dan akan mengingatkan kamu
akan semua yang telah Kukatakan kepadamu.
Penghibur yang diutus menunjuk Roh Kudus.
Inilah
2 suruhan Tuhan, Firman pengajaran yang benar dan Roh Kudus. Jadi penyerahan
diri sepenuh adalah penyerahan yang didorong oleh Firman pengajaran yang benar
dalam urapan Roh Kudus. Penyerahan diri sepenuh ini yang bisa tembus ke
Yerusalem Baru.
Proses penyerahan diri sepenuh
kepada Tuhan:
a) Menyerahkan
dosa. Artinya mengakui dosa kepada Tuhan dan sesama oleh pekerjaan Firman
pengajaran yang benar dalam urapan Roh Kudus. Bukan karena nanti sudah ketahuan
atau sudah terpojok baru mengaku dosanya. Firman menyatakan dosa, Roh Kudus
menginsafkan dia, kemudian dia mengaku kepada Tuhan dan kepada sesama sehingga
dosa itu bisa dimatikan. Kalau karena ketangkap basah atau karena sudah
terpojok baru mengaku, dosanya tidak mati! Satu saat begitu dia rasa sudah
lega, sudah aman, pasti berbuat lagi. Dosanya tumbuh lagi bahkan lebih hebat
lagi yang dia perbuat. Tetapi kalau oleh dorongan Firman dalam urapan Roh
Kudus, dosanya bisa dimatikan dan tidak diulangi lagi.
Kalau dosanya sudah dimatikan, lanjutkan masuk
kuburan baptisan air yang benar. Hidup lama yang sudah dimatikan dosanya, kubur
dalam baptisan air yang benar bersama Yesus, untuk bangkit bersama Yesus di
dalam hidup yang baru, hidup di dalam kebenaran. Bagaimana baptisan air yang benar? Kita
belajar dari Yesus.
Matius 3:13-15
3:13
Maka datanglah Yesus dari Galilea ke Yordan kepada Yohanes untuk dibaptis
olehnya.
3:14
Tetapi Yohanes mencegah Dia, katanya: "Akulah yang perlu dibaptis oleh-Mu,
dan Engkau yang datang kepadaku?"
3:15
Lalu Yesus menjawab, kata-Nya kepadanya: "Biarlah hal itu terjadi, karena
demikianlah sepatutnya kita menggenapkan seluruh kehendak Allah." Dan
Yohanes pun menuruti-Nya.
Baptisan air yang benar tidak boleh dicegah oleh
manusia, juga bukan didorong oleh manusia, tetapi untuk melakukan kehendak
Allah. Artinya didorong oleh pekerjaan Firman pengajaran dalam urapan Roh
Kudus. Kehendak Tuhan itu kita mengerti di dalam Firman. Jadi biarlah pekerjaan
Firman pengajaran yang benar yang mendorongnya untuk masuk dalam baptisan air.
Lain kali sudah didorong oleh Firman belum mau, maka
kadang Tuhan datang lewat mimpi atau lewat suatu penyataan atau lewat suatu
peristiwa baru mau dibaptis.
b) Menyerahkan
kekuatiran kepada Tuhan.
Mazmur 55:23
55:23
Serahkanlah kuatirmu kepada TUHAN, maka Ia akan memelihara engkau! Tidak untuk
selama-lamanya dibiarkan-Nya orang benar itu goyah.
I Petrus 5:7
5:7
Serahkanlah segala kekuatiranmu kepada-Nya, sebab Ia yang memelihara kamu.
Kekuatiran ini menyebabkan hamba Tuhan, pelayan
Tuhan, anak Tuhan sulit tergembala. I Petrus pasal 5 ini adalah pasal
penggembalaan, perikopnya gembalakanlah kawanan domba Allah. Serahkan
kekuatiran, kalau tidak sulit tergembala. Mau tekun 3 macam ibadah pokok,
timbul kekuatiran ‘bagaimana ini, kebutuhan hidup lagi banyak yang harus
dipenuhi. Kalau ikuti 3 macam ibadah, saya tidak bisa full kerja, tidak bisa
dapat ini, dapat itu’. Itu membuat sulit untuk tergembala. Sama juga gembala,
mau menerapkan 3 macam ibadah tetapi kuatir, siapa yang mau datang?
Tergembala itu sikap menyerahkan kekuatiran kita kepada
Yesus Gembala Agung, sebab kita yakin dengan sungguh bahwa Yesus Gembala Agung
sanggup memelihara kita. Bukan sebatas memelihara tubuh jasmani, tetapi juga
sanggup memelihara jiwa dan roh, memelihara rohani kita.
I Petrus 2:25
2:25
Sebab dahulu kamu sesat seperti domba, tetapi sekarang kamu telah kembali
kepada gembala dan pemelihara jiwamu.
Makanya raja Daud berkata ‘Tuhanlah Gembalaku,
takkan kekurangan aku’. Sebab dia yakin yang sanggup memelihara adalah Gembala
Agung, takkan
kekurangan berarti jasmaninya terpelihara. Kemudian dia saksikan ‘Dia
membaringkan aku di padang
rumput yang hijau, menuntun ke air yang tenang’ ini pemeliharaan rohani, ada
ketenangan, ada damai sejahtera. Dalam penggembalaan kita temukan segalanya.
Dalam Lukas pasal 12 hal kekuatiran dikaitkan dengan
penggembalaan.
Lukas 12:29-32
12:29
Jadi, janganlah kamu mempersoalkan apa yang akan kamu makan atau apa yang akan
kamu minum dan janganlah cemas hatimu.
12:30
Semua itu dicari bangsa-bangsa di dunia yang tidak mengenal Allah. Akan tetapi
Bapamu tahu, bahwa kamu memang memerlukan semuanya itu.
12:31
Tetapi carilah Kerajaan-Nya, maka semuanya itu akan ditambahkan juga kepadamu.
12:32
Janganlah takut, hai kamu kawanan kecil! Karena Bapamu telah berkenan
memberikan kamu Kerajaan itu.
Yang seringkali membuat kita tidak bisa tergembala
dalam binaan pengajaran yang benar adalah kekuatiran. Kerajaan Sorga itulah
Tabernakel, sekarang wujudnya pengajaran Tabernakel, itu miniatur kerajaan Sorga.
Ketika Tuhan menyuruh Musa ‘bangunlah Tabernakel, buatlah seperti contoh yang
telah Ku berikan kepadamu’ itu adalah contoh dari Sorga! Kemudian oleh rasul
Paulus dipertegas lagi, pelayanan di dalam Tabernakel adalah bayangan dari apa
yang ada di sorga.
Ibrani 8:5
8:5
Pelayanan mereka adalah gambaran dan bayangan dari apa yang ada di sorga, sama
seperti yang diberitahukan kepada Musa, ketika ia hendak mendirikan kemah:
"Ingatlah," demikian firman-Nya, "bahwa engkau membuat semuanya
itu menurut contoh yang telah ditunjukkan kepadamu di atas gunung itu."
Kekuatiran yang membuat sulit tergembala dalam
pengajaran Tabernakel. Ayo kita serahkan kekuatiran kita kepada Tuhan. Biarlah
kita bisa tergembala dalam binaan Firman Pengajaran yang benar. Pengajaran
Tabernakel adalah pengajaran tentang kerajaan sorga. Kita mau dibawa masuk
dalam kerajaan sorga sebagai Mempelai Wanita Tuhan yang sempurna. Mari mantap
tergembala!
Lukas 12:22-24
12:22
Yesus berkata kepada murid-murid-Nya: "Karena itu Aku berkata kepadamu:
Janganlah kuatir akan hidupmu, akan apa yang hendak kamu makan, dan janganlah
kuatir pula akan tubuhmu, akan apa yang hendak kamu pakai.
12:23
Sebab hidup itu lebih penting dari pada makanan dan tubuh itu lebih penting
dari pada pakaian.
12:24
Perhatikanlah burung-burung gagak yang tidak menabur dan tidak menuai dan tidak
mempunyai gudang atau lumbung, namun demikian diberi makan oleh Allah. Betapa
jauhnya kamu melebihi burung-burung itu!
Hidup itu lebih penting dari makanan dan tubuh lebih
penting dari pakaian. Artinya bawalah tubuh kita untuk hidup tergembala! Itu
lebih penting dari perkara-perkara yang jasmani. Bukan berarti kita tidak usah
cari yang jasmani. Silahkan kerja dengan giat, sekolah setinggi-tingginya. Tetapi
ingat, yang lebih penting dari semua itu adalah hidup tergembala. Ketika ada yang
pamitan, om saya mau pergi ke sini, saya mau kuliah, saya mau kerja, nasihat
saya hanya satu yaitu tergembala di
manapun kamu berada. Mau kerja di manapun silahkan, yang penting tergembala, karena
itu lebih penting dari perkara-perkara yang jasmani.
Kalau kita tergembala, ada 3 hal yang kita dapatkan:
1) Lukas
12:24
12:24
Perhatikanlah burung-burung gagak yang tidak menabur dan tidak menuai dan tidak
mempunyai gudang atau lumbung, namun demikian diberi makan oleh Allah. Betapa
jauhnya kamu melebihi burung-burung itu!
Menabur
dan menuai. Artinya dalam penggembalaan kita bisa bertekun dalam ibadah
pendalaman Alkitab dan Perjamuan suci untuk makan roti sorga, itulah Firman
pengajaran yang benar dan perjamuan suci, hidup kita terpelihara. Rohani
terpelihara, jasmani juga terpelihara.
Kita
makan Firman bukan hanya untuk kenyang, tetapi untuk hidup. Rohani hidup,
jasmani juga hidup. Kalau orang menabur dan menuai ada kaitannya dengan benih.
Menabur untuk mendapatkan gandum, dari gandum dibuat roti, roti dimakan untuk
sekarang, pemeliharaan hidup sekarang kita dapatkan. Kemudian ada benih yang
ditabur untuk dipanen beberapa bulan kemudian, ini pemeliharaan hidup yang akan
datang. Jadi tidak usah ragu, tekuni ibadah pendalaman Alkitab dan Perjamuan
suci maka hidup sekarang dan masa depan sudah dipelihara, sudah dijamin oleh
Tuhan. Kita dapat roti sorga, Firman pengajaran dan perjamuan suci.
2) Lukas
12:27
12:27
Perhatikanlah bunga bakung, yang tidak memintal dan tidak menenun, namun Aku
berkata kepadamu: Salomo dalam segala kemegahannya pun tidak berpakaian seindah
salah satu dari bunga itu.
Kita
memiliki pakaian rohani yang indah. Bunga bakung tidak memintal tetapi
pakaiannya indah, lebih indah dari pakaian yang paling indah dari Salomo. Bagi
kita, kita mendapatkan pakaian rohani yang indah, itulah karunia-karunia Roh
Kudus dan jabatan pelayanan hasil ketekunan dalam ibadah raya. Kita bersekutu
dengan Allah Roh Kudus di dalam urapan dan karunia-karuniaNya. Karunia ini
kemampuan ajaib dari Tuhan sesuai jabatan pelayanan yang Tuhan berikan kepada
kita.
Saya
ini orang paling bodoh berbicara di depan orang banyak dan tidak tahu berdoa. Tetapi
karena Tuhan berikan jabatan sebagai hamba Tuhan sepenuh, Tuhan kasih karunia,
bisa berkhotbah, bisa berdoa. Itulah pakaian indah kita. Kalau dulu Yusuf mendapat
jubah maha indah. Semakin kita disucikan, semakin dipakai oleh Tuhan, semakin
indah hidup kita.
Jangan
kuatir untuk hidup sehari-hari. Masuk penggembalaan, tekuni ibadah pendalaman Alkitab maka ada makanan untuk sekarang dan
masa depan, jasmani dan rohani terpelihara. Tekuni ibadah raya maka ada pakaian
indah, hidup kita dibuat indah. Inikan yang dicari orang di dunia, makan,
minum, hidup indah. Tetapi harus mengeluarkan biaya berapa banyak supaya
memperoleh semua itu! Kita tidak perlu seperti itu, datang saja dalam penggembalaan,
tekuni 3 macam ibadah pokok, sudah ada makanan, hidup sekarang dan masa depan
terpelihara, hidup indah Tuhan sediakan.
3) Lukas
12:28
12:28
Jadi, jika rumput di ladang, yang hari ini ada dan besok dibuang ke dalam api
demikian didandani Allah, terlebih lagi kamu, hai orang yang kurang percaya!
Rumput
dihiasi. Kita lebih dari rumput. Kalau kita tergembala yang kita dapatkan hidup
kita dihiasi, ada perhiasan rohani. Ini hasil ketekunan dalam ibadah doa
penyembahan, kita dihiasi oleh kasih Allah. Apa perhiasannya? Lewat doa
penyembahan daging kita dirobek dan beralih ke manusia rohani yang punya
perhiasan rohani yang berharga di mata Tuhan.
I
Petrus 3:4-5
3:4
tetapi perhiasanmu ialah manusia batiniah yang tersembunyi dengan perhiasan
yang tidak binasa yang berasal dari roh yang lemah lembut dan tenteram, yang
sangat berharga di mata Allah.
3:5
Sebab demikianlah caranya perempuan-perempuan kudus dahulu berdandan, yaitu
perempuan-perempuan yang menaruh pengharapannya kepada Allah; mereka tunduk
kepada suaminya,
Perhiasan
pertama lemah lembut, kedua tenteram,
ketiga tunduk. Mungkin yang jasmani kita tidak punya perhiasan apa-apa, tetapi
yang rohani punya perhiasan.
Ø Lemah
lembut artinya kemampuan untuk mengampuni dan melupakan dosa orang lain.
Pasangannya rendah hati, yaitu
kemampuan mengaku dosa kepada Tuhan dan sesama, setelah diampuni tidak berbuat
dosa lagi.
Ø Tenteram atau pendiam, artinya tidak
berkomentar miring dalam menghadapi masalah apapun, juga terhadap Firman.
Tetapi senantiasa mengoreksi diri lewat ketajaman Firman. Menghadapi masalah
apapun jangan berkomentar miring ‘Tuhan tidak baik, Tuhan tidak perhatikan
saya, Tuhan tidak tolong saya’ tetapi langsung koreksi diri, kenapa hal ini
terjadi.
Ø Tunduk
pada Firman Tuhan apapun resikonya sampai daging tidak bersuara lagi.
Dalam
penggembalaan kita dapatkan semuanya, dapat makanan pemeliharaan hidup jasmani
dan rohani, sekarang dan yang akan datang. Kita dapat pakaian indah, jabatan
pelayanan dan karunia Roh Kudus, semakin indah hidup kita. Kita dapatkan
perhiasan rohani, kita diubahkan dari manusia daging menjadi manusia rohani.
Maka ketika Yesus datang kita tampil sebagai Mempelai Wanita yang berhias bagi
Yesus Mempelai Pria Sorga.
Wahyu
21:2
21:2
Dan aku melihat kota yang kudus, Yerusalem yang baru, turun dari sorga, dari Allah,
yang berhias bagaikan pengantin perempuan yang berdandan untuk suaminya.
Perhiasan
itu akan semakin kelihatan ketika kita dibawa masuk dalam suatu proses yang
namanya percikan darah! Di situlah kelihatan kita ini rendah hati, tenteram dan tunduk atau tidak. Kalau secara
jasmani perhiasan itu semakin dipoles supaya semakin berkilau. Jadi percikan
darah itu untuk memoles perhiasan rohani kita supaya semakin berkilau, semakin cantik.
Kita
belajar dari Sara, tunduk kepada Abrahan suaminya sekalipun 2 kali tidak diakui
sebagai isteri sehingga diambil oleh laki-laki lain. Itu percikan darah yang
dialami oleh Sara. Betapa sakit sekali perasaannya. Abraham bilang ‘jangan kau katakan
kau isteriku, kalau orang tanya bilang kau adalah saudaraku’. Waktu sampai di
Mesir, pegawai-pegawai Firaun memuji-muji kecantikan Sara di hadapan Firaun.
Waktu ditanya siapa engkau? Aku saudaranya. Diambillah Sara menjadi isterinya Firaun. Tetapi
karena Tuhan punya rencana indah dalam hidup mereka sehingga nikah mereka
dibela, Sara dikembalikan kepada Sara. Sampai di Gerar, daerah Filistin,
Abimelekh melihat Sara yang cantik. Begitu juga Abraham katakan, jangan bilang
kau isteriku, katakan engkau saudaraku. Sara tunduk, dalam percikan darah
disitulah kelihatan perhiasan rohani kita. Betul-betul Sara mengalami
penderitaan batin!
I
Petrus 3:6
3:6
sama seperti Sara taat kepada Abraham dan menamai dia tuannya. Dan kamu adalah
anak-anaknya, jika kamu berbuat baik dan tidak takut akan ancaman.
Di
sinilah pentingnya menyerahkan diri sepenuh kepada Tuhan!
c) Menyerahkan
diri sepenuh kepada Tuhan. Sama seperti perempuan hamil yang hendak melahirkan
dalam Wahyu pasal 12, hanya mengeluh mengerang kepada Tuhan. Kita harus ada
penyerahan diri sepenuh kepada Tuhan.
Praktek menyerahkan diri sepenuh kepada Tuhan.
1)
Mazmur 37:5-7
37:5
Serahkanlah hidupmu kepada TUHAN dan percayalah kepada-Nya, dan Ia akan
bertindak;
37:6
Ia akan memunculkan kebenaranmu seperti terang, dan hakmu seperti siang.
37:7
Berdiam dirilah di hadapan TUHAN dan nantikanlah Dia; jangan marah karena orang
yang berhasil dalam hidupnya, karena orang yang melakukan tipu daya.
Praktek
pertama berdiam diri di hadapan Tuhan. Ketika diperhadapkan dengan percikan
darah, pengalaman sengsara karena pengajaran, karena ibadah pelayanan, berdiam
diri di hadapan Tuhan, jangan ada reaksi daging. Seringkali sudah terlalu
berlebihan reaksi daging kita! Tidak usah bereaksi daging. Saat kita
dikata-katai, dicaci maki, diapa-apakan, berdiam diri di hadapan Tuhan. Saat
diizinkan sakit, diizinkan Tuhan mengalami kemerosotan, berdiam diri di hadapan Tuhan, jangan ada reaksi daging.
Artinya berdiam diri di hadapan Tuhan adalah koreksi diri lewat pekerjaan
Firman dalam urapan Roh Kudus. Kalau tidak temukan dosa kita, yah sudah diam!
Nikmati saja pengalaman itu, serahkan saja kepada Tuhan. Tetapi kalau kita
temukan memang salah, datang pada orang itu, minta ampun.
2) Menyembah
Tuhan, mempercayakan diri sepenuh kepada Tuhan, sampai kita bisa berkata
‘terserah Engkau Tuhan, apapun yang terjadi biarlah sesuai kehendak Tuhan!’.
Jadi saat percikan darah itulah saat perhiasan rohani
kita dipoles. Perhiasan rohani kita betul-betul asli atau imitiasi. Saat kita
dibenci, dicacai maki, diizinkan sakit, menderita dan lain-lain, itu saat
dipoles. Bisa berdiam diri, bisa menyembah Tuhan atau bereaksi daging.
Penyembahan itu diambil dari bahasa Yunani Proskoneho/ proskuneo artinya:
1) Seperti
anjing menjilat kaki tuannya. Betul-betul saat kita mengalami percikan darah,
saat itulah kita memposisikan diri serendah-rendahnya di hadapan Tuhan, mengaku
bahwa kita ini sungguh tidak berdaya, sungguh tidak layak, sungguh tidak
berharga apa-apa. Kalau kita dicaci maki, akui kita ini hanya anjing, tetapi
mau menjilat kaki tuannya. Coba kita punya anjing peliharaan, dia dekat dengan
kita, dia jilat-jilat kaki kita. Lalu datang orang tendang anjing itu, pasti kita bereaksi ‘eh itu anjing saya!’. Seperti itulah Tuhan membela
kita, yang penting kita menyembah Tuhan. Orang mau apa-apakan kita, ada Tuhan
sebagai majikan kita yang membela.
2) Lebih
dalam lagi, artinya seperti isteri menyerah sepenuh kepada suaminya. Sara
menyerah sepenuh kepada Abraham. Dia tahu maksud Abraham itu baik, dia tahu ada
rencana Tuhan dalam nikahnya. Tuhan sudah panggil dari Ur-Kasdim, Tuhan mau bawa
ke Kanaan, tidak mungkin Tuhan biarkan dan Tuhan menolong.
Jadi penyerahan sepenuh kepada Tuhan = penyerahan
mempelai, penyerahan tubuh kepada kepala. Tubuh ini dikontrol oleh kepala, tidak
bisa bergerak sendiri, kepala yang komando, sampai kita berkata terserah Tuhan
sebagai kepala, jangan bereaksi daging.
Hasilnya kalau menyerah sepenuh kepada Tuhan:
Efesus
5:22-23, 28-29, 25-27
5:22
Hai isteri, tunduklah kepada suamimu seperti kepada Tuhan,
5:23
karena suami adalah kepala isteri sama seperti Kristus adalah kepala jemaat.
Dialah yang menyelamatkan tubuh.
5:28
Demikian juga suami harus mengasihi isterinya sama seperti tubuhnya sendiri:
Siapa yang mengasihi isterinya mengasihi dirinya sendiri.
5:29
Sebab tidak pernah orang membenci tubuhnya sendiri, tetapi mengasuhnya dan
merawatinya, sama seperti Kristus terhadap jemaat,
5:25
Hai suami, kasihilah isterimu sebagaimana Kristus telah mengasihi jemaat dan
telah menyerahkan diri-Nya baginya
5:26
untuk menguduskannya, sesudah Ia menyucikannya dengan memandikannya dengan air
dan firman,
5:27
supaya dengan demikian Ia menempatkan jemaat di hadapan diri-Nya dengan
cemerlang tanpa cacat atau kerut atau yang serupa itu, tetapi supaya jemaat kudus
dan tidak bercela.
Hasilnya
Yesus Mempelai Pria Sorga, Kepala akan bertanggung jawab penuh atas hidup kita,
untuk
1) Menyelamatkan
kehidupan kita dari segala celaka, marabahaya, dari aniaya antikristus dan juga
dari penghukuman Tuhan atas dunia ini.
2) Mengasuh
merawati kita = memelihara, melindungi, membela, memberi kehangatan kasih
kepada kita. Tidak usah kita kuatir.
3) Menyucikan
sampai menyempurnakan kita sehingga kita layak menyambut kedatanganNya di
awan-awan yang permai.
Apapun yang terjadi berdiam diri, menyembah, percaya
dan mempercayakan hidup sepenuh kepada Tuhan. Mungkin kita sudah tidak melihat
jalan keluar apa-apa lagi, tinggal percaya dan mempercayakan hidup kita sepenuh
kepada Tuhan.
Terserah Engkau Yesus sebagai Kepala. Yesus Kepala
bertanggung jawab penuh atas hidup kita.
Tuhan Memberkati
Tidak ada komentar:
Posting Komentar