Salam sejahtera di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.
Keluaran
26:37
26:37 Haruslah
kaubuat lima tiang dari kayu penaga untuk tirai itu dan kausalutlah itu dengan
emas, dengan ada kaitannya dari emas, dan untuk itu haruslah kautuang lima alas
dari tembaga."
Pintu
kemah atau baptisan Roh Kudus ini yang memindahkan kita dari suasana Taurat
kepada suasana kemurahan. Hukum Taurat hanya untuk bangsa Israel, tidak ada
hubungannya dengan kita bangsa kafir. Tetapi kalau seandainya tidak dialihkan
kepada zaman kemurahan maka nasib kita bangsa kafir lahir hanya untuk binasa.
Tetapi lewat kemurahan Tuhan kita dialihkan dari suasana Taurat kepada suasana
kemurahan.
Ada 5
tiang, 3 tiang di tengah menunjuk Tuhan Yesus Kristus yang diwujudkan dalam
pribadi Yesus yang telah mati di kayu salib menggenapkan hukum Taurat. Dengan
demikian terbuka kesempatan bagi kita bangsa kafir untuk selamat. Suasana kemurahan itu adalah suasana pengharapan akan keselamatan. Jadi kita
beroleh pengharapan untuk selamat. Bangsa Israel dan bangsa kafir beroleh
kesempatan yang sama untuk selamat. Bangsa Israel tidak mampu melakukan hukum
Taurat, melanggar salah satu saja = melanggar semua hukum Taurat. Melanggar
hukum Taurat hanya 1 akibatnya yaitu mati! Umumnya dilempar dengan batu. Jadi
seandainya hukum Taurat tidak digenapkan maka Israel dan kafir sama-sama
binasa. Tetapi bersyukur Yesus mati, bangkit dan naik ke sorga mencurahkan Roh
Kudus bagi kita sebagai jaminan untuk selamat. Pencurahan Roh Kudus merupakan
jaminan bahwa kita selamat.
Kisah Para
Rasul 15:8-11
15:8 Dan Allah,
yang mengenal hati manusia, telah menyatakan kehendak-Nya untuk menerima
mereka, sebab Ia mengaruniakan Roh Kudus juga kepada mereka sama seperti kepada
kita,
15:9 dan Ia sama
sekali tidak mengadakan perbedaan antara kita dengan mereka, sesudah Ia
menyucikan hati mereka oleh iman.
15:10 Kalau
demikian, mengapa kamu mau mencobai Allah dengan meletakkan pada tengkuk
murid-murid itu suatu kuk, yang tidak dapat dipikul, baik oleh nenek moyang
kita maupun oleh kita sendiri?
15:11
Sebaliknya, kita percaya, bahwa oleh kasih karunia Tuhan Yesus Kristus kita
akan beroleh keselamatan sama seperti mereka juga."
Kita
beroleh kesempatan yang sama untuk selamat, itu sebabnya tiang pintu kemah
disebut juga tiang pengharapan. 5 tiang menunjukan pribadi Tuhan Yesus Kristus,
Musa dan Yohanes Pembaptis. 5 itu juga menunjuk 5 indera kita.
Galatia
2:7-9
2:7 Tetapi
sebaliknya, setelah mereka melihat bahwa kepadaku telah dipercayakan
pemberitaan Injil untuk orang-orang tak bersunat, sama seperti kepada Petrus
untuk orang-orang bersunat
2:8 — karena Ia
yang telah memberikan kekuatan kepada Petrus untuk menjadi rasul bagi
orang-orang bersunat, Ia juga yang telah memberikan kekuatan kepadaku untuk
orang-orang yang tidak bersunat.
2:9 Dan setelah melihat
kasih karunia yang dianugerahkan kepadaku, maka Yakobus, Kefas dan Yohanes,
yang dipandang sebagai sokoguru jemaat, berjabat tangan dengan aku dan dengan
Barnabas sebagai tanda persekutuan, supaya kami pergi kepada orang-orang yang
tidak bersunat dan mereka kepada orang-orang yang bersunat;
Jadi 5
tiang menunjukan 5 hamba Tuhan yang dipakai untuk membawa bangsa Israel dan
bangsa kafir pada keselamatan, untuk menyatukan Israel dan bangsa kafir.
Yakobus,
Petrus dan Yohanes menunjuk 3 tiang di tengah. Disebut Sokoguru atau tiang
gereja mula-mula. Yakobus yang dimaksud di sini adalah saudaranya Yesus yang
menulis surat Yakobus. Mereka dipakai untuk melayani bangsa Israel atau Yahudi.
Paulus dan Barnabas menunjuk 2 tiang di samping, mereka melayani bangsa kafir,
jadi semua beroleh kesempatan yang sama untuk selamat.
Kita
lihat salah satu contoh tiang pengharapan yaitu Yohanes,
Yohanes
13:21-26
13:21 Setelah
Yesus berkata demikian Ia sangat terharu, lalu bersaksi: "Aku berkata
kepadamu, sesungguhnya seorang di antara kamu akan menyerahkan Aku."
13:22
Murid-murid itu memandang seorang kepada yang lain, mereka ragu-ragu siapa yang
dimaksudkan-Nya.
13:23 Seorang di
antara murid Yesus, yaitu murid yang dikasihi-Nya, bersandar dekat kepada-Nya,
di sebelah kanan-Nya.
13:24 Kepada
murid itu Simon Petrus memberi isyarat dan berkata: "Tanyalah siapa yang
dimaksudkan-Nya!"
13:25 Murid yang
duduk dekat Yesus itu berpaling dan berkata kepada-Nya: "Tuhan, siapakah
itu?"
13:26 Jawab
Yesus: "Dialah itu, yang kepadanya Aku akan memberikan roti, sesudah Aku
mencelupkannya." Sesudah berkata demikian Ia mengambil roti,
mencelupkannya dan memberikannya kepada Yudas, anak Simon Iskariot.
Yohanes
disebut duduk di sebelah Yesus, bersandar di dada Yesus.
Yohanes
13:25 (Terjemahan Lama)
13:25 Oleh yang
demikian, sedangkan murid itu bersandar di dada Yesus, lalu bertanya,
"Ya Tuhan, siapakah dia itu?"
Duduk
bersandar di dada Yesus artinya menjadi kehidupan yang dikasihi Tuhan dan
mengasihi Tuhan lebih dari segala sesuatu. Kita menyembah sepanjang malam.
Mungkin karena pergumulan maka kita menyembah menaikan doa permohonan untuk
pergumulan kita. Tetapi biarlah kita tingkatkan pada sesi ketiga ini, kita
menyembah karena kita mengasihi Tuhan lebih dari segala sesuatu.
Ada
praktek nyatanya kita menyembah karena kita mengasihi Tuhan.
II
Yohanes 1:7-11
1:7 Sebab banyak
penyesat telah muncul dan pergi ke seluruh dunia, yang tidak mengaku, bahwa
Yesus Kristus telah datang sebagai manusia. Itu adalah si penyesat dan antikristus.
1:8 Waspadalah,
supaya kamu jangan kehilangan apa yang telah kami kerjakan itu, tetapi supaya
kamu mendapat upahmu sepenuhnya.
1:9 Setiap orang
yang tidak tinggal di dalam ajaran Kristus, tetapi yang melangkah keluar dari
situ, tidak memiliki Allah. Barangsiapa tinggal di dalam ajaran itu, ia
memiliki Bapa maupun Anak.
1:10 Jikalau
seorang datang kepadamu dan ia tidak membawa ajaran ini, janganlah kamu
menerima dia di dalam rumahmu dan janganlah memberi salam kepadanya.
1:11 Sebab
barangsiapa memberi salam kepadanya, ia mendapat bagian dalam perbuatannya yang
jahat.
Prakteknya
tegas berpegang pada pengajaran yang benar dan tegas menolak ajaran palsu =
kuat dan teguh hati. Itulah praktek kita menyembah Tuhan karena kita mengasihi
Tuhan yaitu menjadi kehidupan yang kuat dan teguh hati. Menghadapi begitu banyak bentuk ajaran palsu kita tidak
terpengaruh, tetap pegang pengajaran yang benar yang telah kita terima dari
pendahulu, tegas menolak ajaran palsu. Sehingga ketika kita diperhadapkan
dengan godaan dosa, ancaman dosa, kita juga mengambil sikap tegas, tetap hidup
benar dan suci. Diperhadapkan lagi dengan pencobaan, tantangan, pergumulan
hidup, kita tetap berharap Tuhan, tidak kecewa, tidak putus asa, tetap
menyembah Tuhan. Tetap berharap Tuhan, tidak berharap pada sesuatu di dunia ini, apalagi mengandalkan
kekuatan sendiri.
Kita
mau tingkatkan penyembahan kita, menyembah Tuhan karena kita mengasihi Tuhan
dengan prektek kuat teguh hati. Maka hasilnya:
1. Tuhan
menunjukan kepada kita siapa itu antikristus. Memang tidak disebutkan secara
gamblang siapa antikristus. Tetapi lewat pembukaan Firman kita tahu,
antikristus kerjanya seperti ini, dia menghujat, dia membenci, dia berasal dari
dalam. Tuhan menunjukan kepada kita siapa itu antikristus artinya kita
dilindungi dan disingkirkan dari aniaya antikristus.
Menyembah
itu praktek menyingkir dari aniaya antikristus. Banyak menyembah supaya
tersingkir dari antikristus. Kalau sekarang malas menyembah begitu antikristus
berkuasa, yang lain menyingkir dia tertinggal.
Wahyu 12:17
12:17 Maka marahlah naga itu kepada
perempuan itu, lalu pergi memerangi keturunannya yang lain, yang menuruti
hukum-hukum Allah dan memiliki kesaksian Yesus.
Ada meja roti, ada pelita emas
tetapi tidak ada mezbah dupa, tidak ada penyembahan. Yang masuk aniaya
antikristus adalah orang yang tahu Firman, punya kesaksian Yesus tetapi tidak
ada penyembahan. Tidak suka menyembah, malas menyembah atau penyembahannya
tidak mencapai ukuran. Sebab itu mari banyak menyembah hari-hari terakhir ini.
Kita tingkatkan penyembahan kita, itu tindakan penyingkiran dari aniaya
antikristus. Ketika Yesus datang kita bisa menyambut Dia di awan-awan dengan
sorak sorai haleluya.
2. I
Tawarikh 28:20
28:20
Lalu berkatalah Daud kepada Salomo, anaknya: "Kuatkan dan teguhkanlah
hatimu, dan lakukanlah itu; janganlah takut dan janganlah tawar hati, sebab
TUHAN Allah, Allahku, menyertai engkau. Ia tidak akan membiarkan dan meninggalkan
engkau sampai segala pekerjaan untuk ibadah di rumah Allah selesai.
Tuhan
menyelesaikan segala sesuatu bagi kita. Tuhan tahu apa yang menjadi persoalan
pergumulan kita. Dengan menaikan penyembahan kepada Tuhan, berseru haleluya
karena kita mengasihi Tuhan, biarpun kita tidak ucapkan apa yang kita butuhkan,
Tuhan tahu. Tuhan menyelesaikan semuanya bagi kita sampai kita selesai
terbangun menjadi Bait Allah rohani, Tubuh Kristus yang sempurna, Mempelai
Wanita Tuhan.
Pagi ini dalam doa penyembahan kita mohon kepada
Tuhan biar hati kita dibaharui menjadi hati yang kuat dan teguh hati, tegas
berpegang pada ajaran yang benar, tegas menolak ajaran yang lain, maka Tuhan
akan menyelesaikan segala sesuatunya bagi kita sampai kita selesai terbangun
menjadi Tubuh Kristus yang sempurna. Siapa tahu pagi ini menjelang fajar
menyingsing adalah waktu bagi Tuhan menolong kita, menyelesaikan pergumulan dan
persoalan kita. Kalau belum tetap menyembah Tuhan karena kita mengasihi Tuhan
lebih dari segalanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar