Salam damai sejahtera di dalam Kasih Tuhan Yesus Kristus.
Kita hanyalah domba-domba sembelihan yang
tidak berdaya, yang kita butuhkan adalah Yesus sebagai gembala. Sebab itu
pengikutan kita harus selalu dekat dengan Tuhan, pengikutan kepada Yesus Anak
Domba Allah untuk bisa mencapai kota Yerusalem yang baru.
Wahyu 14:1-2
14:1 Dan aku melihat: sesungguhnya, Anak Domba berdiri
di bukit Sion dan bersama-sama dengan Dia seratus empat puluh empat ribu orang
dan di dahi mereka tertulis nama-Nya dan nama Bapa-Nya.
14:2 Dan aku mendengar suatu suara dari langit
bagaikan desau air bah dan bagaikan deru guruh yang dahsyat. Dan suara yang
kudengar itu seperti bunyi pemain-pemain kecapi yang memetik kecapinya.
Anak Domba dengan pengikutNya yang
ditebusnya. Ini menunjukan pengikutan gereja kepada Yesus ditandai dengan
percikan darah. Pasal 14 ini dalam terang Tabernakel terkena 7 percikan darah
di depan tabut Perjanjian. Jadi pengikutan kita kepada Yesus adalah pengikutan
yang ditandai dengan percikan darah, ditandai dengan salib.
Ada 7 hal tentang pengikutan gereja Tuhan
kepada Yesus:
1.
Bagaikan
desau air bah (ayat 2a). Artinya pengikutan yang cepat, kuat dan tidak bisa
dihalangi oleh apapun.
2.
Bagaikan
deruh guruh yang dahsyat (ayat 2b). Bicara deruh guruh sebentar lagi hujan. Ada
hujan Firman pengajaran yang menumbuhkan rohani kita.
3.
Bagaikan
bunyi kecapi (ayat 2c). Ini yang sedang kita pelajari.
4.
Ada
nyanyian baru (ayat 3)
5.
Murni
sama seperti perawan (ayat 4a)
6.
Menjadi
korban sulung bagi Allah (ayat 4b)
7.
Tidak
berdusta = tidak bercela (ayat 5)
Kecapi adalah alat musik yang dipetik.
Terdiri dari senar dengan nada yang berbeda-beda tetapi kalau dimainkan dengan
baik menghasilkan satu kesatuan bunyi yang merdu. Itulah pengikutan kita kepada
Tuhan, harusnya seperti bunyi kecapi. Artinya pengikutan kita kepada Yesus
dalam persekutuan yang indah. Tetapi sekarang yang nampak di permukaan, bukan
suatu persekutuan yang indah, tetapi suatu perselisihan dan perpecahan.
Masing-masing merasa dia yang benar dan menuduh yang lain salah. Kalau cuma 1
senar tidak akan bisa menimbulkan bunyi yang indah. Tetapi kalau berdiri dari
beberapa senar dipetik menghasilkan bunyi yang indah.
Memang dalam gereja Tuhan terdapat banyak
perbedaan. Perbedaan suku, perbedaan kebudayaan, perbedaan status sosial dan
lain sebagainya. Tetapi harus menjadi satu kesatuan dalam persekutuan yang
indah. Jangan sampai perbedaan ini justru membuat kita terpecah-pecah sehingga
timbulah pengelompokan-pengelompokan, penggolongan-penggolongan. Inilah yang
saya gumuli sekarang ini supaya ada persekutuan yang indah. Bukan untuk saling
serang, saya paling benar, si anu yang salah, si ini yang salah,. jangan!!
Biarlah kita menjadi suatu kesatuan dalam persekutuan yang indah.
Mulai dari nikah kita, ada kesatuan yang
indah di dalam nikah. Ada yang 1 suku menikah, tetapi biar satu suku pasti ada
perbedaan-perberdaan yang lain. Saya dengan isteri saya beda suku, beda
kebudayaan, tetapi harus terjadi suatu kesatuan yang indah. Sementara rencana
Tuhan mau menyatukan Israel di Timur tengah dengan bangsa kafir.
Efesus 2:14-16
2:14 sehingga kita bukan lagi anak-anak, yang
diombang-ambingkan oleh rupa-rupa angin pengajaran, oleh permainan palsu
manusia dalam kelicikan mereka yang menyesatkan,
2:15 tetapi dengan teguh berpegang kepada kebenaran di
dalam kasih kita bertumbuh di dalam segala hal ke arah Dia, Kristus, yang
adalah Kepala.
2:16 Dari pada-Nyalah seluruh tubuh, — yang rapi
tersusun dan diikat menjadi satu oleh pelayanan semua bagiannya, sesuai dengan
kadar pekerjaan tiap-tiap anggota — menerima pertumbuhannya dan membangun
dirinya dalam kasih.
Yesus mati merobohkan tembok pemisah. Tembok
pemisah itu wujudnya perseteruan. Yesus sudah mati untuk merobohkan perseteruan
agar kita menjadi satu Tubuh Kristus supaya bisa menyatu dengan Yesus sebagai
Kepala. Puncak penyatuan Tubuh Kristus adalah orang Israel asli di Timur tengah
dengan kita bangsa kafir bisa menjadi satu. Itu yang dicatat dalam kitab Wahyu
pasal 7. Ayat pertama dan seterusnya, Israel yang menjadi mempelai wanita
Tuhan. Kemudian ayat selanjutnya bangsa kafir menjadi satu Tubuh Kristus yang
sempurna.
Wahyu 7:4
7:4 Dan aku mendengar jumlah mereka yang dimeteraikan
itu: seratus empat puluh empat ribu yang telah dimeteraikan dari semua suku
keturunan Israel.
Untuk bangsa Israel sudah ditentukan
jumlahnya 144.000 ini inti dari mempelai wanita Tuhan. Dari bangsa kafir tidak
terhitung jumlahnya.
Wahyu 7:9
7:9 Kemudian dari pada itu aku melihat: sesungguhnya,
suatu kumpulan besar orang banyak yang tidak dapat terhitung banyaknya, dari
segala bangsa dan suku dan kaum dan bahasa, berdiri di hadapan takhta dan di
hadapan Anak Domba, memakai jubah putih dan memegang daun-daun palem di tangan
mereka.
Berdiri di hadapan takhta dan di hadapan Anak
Domba, mereka bersama-sama Anak Domba Allah. Jadi sama, bangsa Israel berdiri
bersama-sama Anak Domba Allah, kita bangsa kafir juga ada di situ, sudah
menjadi satu kesatuan.
Ayo tembok pemisah yang ada sekarang yaitu
perseteruan harus dirobohkan. Kalau sekarang kita masih mempertahankan tembok
perseteruan, bagaimana Israel dan kafir bisa menyatu? Bahkan dalam nikah rumah
tangga masih ada perseteruan. Kerinduan hati saya supaya terjadi suatu persekutuan
yang indah, senar dengan senar disatukan menghasilkan bunyi yang indah. Kalau
masih ada yang tidak stem, biar Tuhan yang kerjakan supaya stem. Bukan dengan
kekuatan kita. Kita tidak bisa, kita tidak punya kekuatan untuk menyetemkan,
nanti Tuhan yang stem.
Persekutuan Tubuh Kristus bukan dikerjakan
oleh manusia, tetapi Firman yang kerjakan. Jadi kita tidak bisa paksa-paksa
orang harus bersekutu. Persekutuan itu terjadi secara wajar, tidak boleh ada
paksa memaksa, biar Firman yang kerjakan.
Yohanes 17:11,21-23
17:11 Dan Aku tidak ada lagi di dalam dunia, tetapi
mereka masih ada di dalam dunia, dan Aku datang kepada-Mu. Ya Bapa yang kudus,
peliharalah mereka dalam nama-Mu, yaitu nama-Mu yang telah Engkau berikan
kepada-Ku, supaya mereka 1menjadi satu sama seperti Kita.
17:21 supaya mereka semua 2menjadi
satu, sama seperti Engkau, ya Bapa, di dalam Aku dan Aku di dalam Engkau,
agar mereka juga di dalam Kita, supaya dunia percaya, bahwa Engkaulah yang
telah mengutus Aku.
17:22 Dan Aku telah memberikan kepada mereka
kemuliaan, yang Engkau berikan kepada-Ku, supaya mereka 3menjadi
satu, sama seperti Kita adalah satu:
17:23 Aku di dalam mereka dan Engkau di dalam Aku
supaya mereka sempurna 4menjadi satu, agar dunia tahu,
bahwa Engkau yang telah mengutus Aku dan bahwa Engkau mengasihi mereka, sama
seperti Engkau mengasihi Aku.
4 kali Yesus berdoa supaya murid-muridNya
bisa menjadi satu. Mengapa 4 kali?
1.
Kerinduan
Yesus agar semua gereja di 4 penjuru bumi, semua hamba Tuhan, pelayan Tuhan,
anak Tuhan di keempat penjuru bumi biesa menjadi satu Tubuh Kristus. Kalau
Yesus merindu kita menjadi satu, kenapa kita yang sudah menjadi satu malah mau
pecah-pecah. Kalau seperti itu berarti melayani tidak sesuai dengan selera
Tuhan. Tuhan mau kita menjadi satu, koq kita yang mau memecah-mecahkan. Apapun
pelayanan kita sekalipun hebat, kalau kita memecah belah Tubuh Kristus, itu
tidak sesuai dengan kehendak Tuhan, tidak sesuai dengan selerah
Tuhan. Tuhan berdoa supaya kita menjadi satu lalu kita mau mencerai beraikan,
jangan!
2.
Bandingkan
waktu Yesus berdoa membangkitkan Lazarus, hanya satu kali! Mati menjadi bangkit
itu sesuatu yang mustahil, tetapi bisa dikerjakan oleh Yesus. 1 kali saja Yesus
berdoa, Lazarus langsung bangkit. Untuk penyatuan Tubuh Kristus, Yesus harus
berdoa 4 kali. Jadi ini menunjukan penyatuan Tubuh Krristus lebih sulit bahkan
lebih mustahil dari pada orang mati dibangkitkan. Jadi tidak bisa digampangkan
persekutuan itu. Makanya Yesus berdoa 4 kali. Bagi Tuhan tidak ada perkara yang
mustahil, bagi kita yang percaya tidak ada perkara yang mustahil. Kalau percaya
kita bisa menjadi satu, kita yakin Tuhan mampu menyatukan, pasti terjadi
penyatuan. Memang sulit, lebih sulit dari membangkitkan orang mati. Makanya
saya katakan, kalau sudah terjadi persekutuan jangan dipecah lagi. Semoga kita
bisa mengerti. Biarlah kita hargai sungguh-sungguh pelayanan pembangunan Tubuh
Kristus dan kita aktif masuk di sana.
Tentu untuk bisa menyatu ada syaratnya, tidak
bisa serta merta menyatu. Untuk bisa menyatu menjadi satu adonan tepung itu
harus dihaluskan. Memang sakit bagi daging kalau dihaluskan. Kalau cuma gandum dengan
gandum yang dibentuk menjadi roti bundar, ketika
diangkat malah terbongkar karena
masih gandum dengan gandum. Tetapi kalau sudah jadi tepung yang lembut dan
halus, diremas, dibentuk menjadi roti bundar maka bisa menyatu. Begitu juga
kita harus dihaluskan, kedagingan kita harus dihaluskan. Cara tumbuknya lewat
apa? Lewat palu Firman pengajaran dan juga lewat pergesekan dengan sesama yang
Tuhan izinkan terjadi. Terjadi pergesekan hamba Tuhan dengan hamba Tuhan, hamba
Tuhan yang satu jadi tukang tumbuk supaya kita semakin halus.
Syarat untuk masuk pelayanan pembangunan
Tubuh Kristus.
1.
Efesus
4:3-6
4:3
Dan berusahalah memelihara kesatuan Roh oleh ikatan damai sejahtera:
4:4
satu tubuh, dan satu Roh, sebagaimana kamu telah dipanggil kepada satu
pengharapan yang terkandung dalam panggilanmu,
4:5
satu Tuhan, satu iman, satu baptisan,
4:6
satu Allah dan Bapa dari semua, Allah yang di atas semua dan oleh semua dan di
dalam semua.
Jadi
yang harus kita lakukan, berusaha untuk memelihara 7 kesatuan Roh. Harus ada
usaha bahkan ekstra usaha. Dimulai dari satu tubuh. Satu tubuh berarti 1
kepala. Siapa kepala kita? Yesus. Apa wujud Yesus dalam gereja? Firman
pengajaran yang benar.
Yohanes
1:1,14
1:1
Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu
adalah Allah.
1:14
Firman itu telah menjadi manusia, dan diam di antara kita, dan kita telah
melihat kemuliaan-Nya, yaitu kemuliaan yang diberikan kepada-Nya sebagai Anak
Tunggal Bapa, penuh kasih karunia dan kebenaran.
Pada
mulanya, berarti yang utama, yang pertama adalah Firman. Jadi wujud Yesus
adalah Firman yang dilihat kemuliaannya. Apa itu?
II
Korintus 4:3-4
4:3
Jika Injil yang kami beritakan masih tertutup juga, maka ia tertutup untuk
mereka, yang akan binasa,
4:4
yaitu orang-orang yang tidak percaya, yang pikirannya telah dibutakan oleh ilah
zaman ini, sehingga mereka tidak melihat cahaya Injil tentang kemuliaan
Kristus, yang adalah gambaran Allah.
Firman
yang dilihat kemuliaannya = cahaya Injil tentang kemuliaan Kristus = Firman
pengajaran yang benar, Kabar Mempelai yang memberitakan tentang Yesus yang akan
datang kembali dalam kemuliaan sebagai Raja segala rasa, sebagai Mempelai Pria
Sorga untuk menyucikan dan menyempurnakan gerejaNya.
Jadi
untuk bisa satu tubuh Kristus, harus berusaha memelihara 7 kesatuan roh yang
dimulai dengan satu tubuh, berarti berusaha untuk 1 Firman pengajaran yang
benar. Makanya kita siapkan siaran langsung untuk menjangkau orang-orang di
luar sana untuk mendengar Firman pengajaran supaya satu Firman pengajaran. Kita
mau ke Manado ikut KKR, tetapi ada permintaan ibadah juga di Bitung, kita
datang kunjungi untuk memberitakan Firman pengajaran supaya bisa menjadi satu
Tubuh Kristus.
Kalau
sudah satu pengajaran pasti satu roh, satu pengharapan, satu Tuhan, satu iman,
satu baptisan, satu Allah, semua satu, semua sama. Cara ibadah sama, cara
menyembahnya sama. Jadi Firman pengajaran ini merupakan kontrol dalam penyatuan
Tubuh Kristus. Kalau pengajarannya sama maka cara ibadahnya pasti sama,
penyembahannya pasti sama, baptisannya sama, semua sama. Firman pengajaran = Yesus
sebagai Kepala, Yesus itu sempurna. Jadi jangan ragukan, dengan Firman
pengajaran yang sedang kita terima kita sedang diarahkan pada gereja yang
sempurna, gereja yang Am, gereja yang satu Firman pengajaran.
Kenapa
sudah satu Firman pengajaran tetapi belum bisa menyatu? Sudah satu Firman
pengajaran belum cukup bahwa kita sudah satu Tubuh Kristus. Lalu bagaimana? Sikap
terhadap Firman pengajaran ini yang menentukan kita bisa satu atau tidak. Di
dunia saja ada ormas, sudah ada AD/ART nya mengatur. Tetapi kalau ada 1 elite
di dalamnya tidak mau tunduk pada aturan itu, tidak akan bisa satu. Negara
sudah ada dasarnya, tetapi ada yang tidak tunduk mau buat dasar yang lain,
tidak akan bisa satu. Begitu juga Firman pengajaran, sudah satu Firman
pengajaran yang benar tetapi sikap terhadap Firman pengajaran tidak sama, ini
yang membuat tidak bisa satu.
Sikap
yang benar:
Ibrani
4:12-13
4:12
Sebab firman Allah hidup dan kuat dan lebih tajam dari pada pedang bermata dua
mana pun; ia menusuk amat dalam sampai memisahkan jiwa dan roh, sendi-sendi dan
sumsum; ia sanggup membedakan pertimbangan dan pikiran hati kita.
4:13
Dan tidak ada suatu makhluk pun yang tersembunyi di hadapan-Nya, sebab segala
sesuatu telanjang dan terbuka di depan mata Dia, yang kepada-Nya kita harus
memberikan pertanggungan jawab.
Firman
menusuk sampai ke dalam hati dan pikiran. Berarti sikap yang benar itu mau
disucikan sampai ke dalam hati dan pikiran. A dan B satu pengajaran, A mau
disucikan tetapi B tidak. Biar mau diupayakan dengan cara dunia tidak akan bisa
satu, tidak akan bisa ketemu. Kalau satu disucikan, yang lain disucikan pasti
bisa ketemu. Kayu penaga mau di buat menjadi peti Perjanjian. Yang bagian depan
sudah disalut dengan emas, bagian kanan kiri tidak mau disalut, tidak akan bisa
ada kemuliaan. Kayu yang sudah dibentuk harus sama-sama disalut dalam dan luar,
tidak ada lagi kedagingannya kelihatan. Bagian dalam dulu disalut, artinya mau
disucikan sampai ke dalam hati dan pikiran.
Tanpa
Firman pengajaran sekalipun dipaksakan bersekutu tetapi tidak akan bisa menjadi
satu Tubuh Kristus. Kelihatan bersekutu tetapi sesungguhnya itu suatu
persekongkolan kalau tanpa Firman pengajaran yang benar.
Markus
3:6
3:6
Lalu keluarlah orang-orang Farisi dan segera bersekongkol dengan
orang-orang Herodian untuk membunuh Dia.
Yesus
= pengajaran. Orang Farisi dan Herodian bersekongkol untuk membunuh Yesus. Jadi
persekutuan tanpa pengajaran itu suatu persekongkolan, bukan persekutuan. Hanya
membunuh Yesus artinya menghalang-halangi persekutuan Tubuh Kristus, bahkan
menjadi pemecah belah persekutuan Tubuh Kristus.
Sekarang
lebih fokus kita di dalam. Sudah satu pengajaranpun kalau tidak mau disucikan
tidak akan bisa menjadi satu Tubuh Kristus. Saya dan isteri satu pengajaran,
kalau salah satunya tidak mau disucikan tidak akan bisa satu, tidak akan bisa
ketemu. Apalagi lebih membesar, penggembalaan, kalau tidak mau disucikan, tidak
akan bisa menjadi satu Tubuh Kristus. Firman pengajaran itu penting untuk
persekutuan Tubuh Kristus, tetapi mau disucikan itu jauh lebih penting untuk
persekutuan Tubuh Kristus. Disucikan mulai dari hati dan pikiran karena hati
pikiran itu gudangnya dosa. Seringkali hati, pikiran dan perasaan kita buruk
kepada orang lain padahal kita tidak tahu keadaan orang itu yang sebenarnya,
tidak akan bisa menyatu! Hati dan pikiran harus lebih dahulu disucikan maka
perbuatan disucikan, perkataan pasti disucikan.
Ketika
ada orang mengalami musibah, mengalami kesusahan, kalau hati dan pikiran kita
disucikan maka kita bisa melihat itu sesama Tubuh Kristus. Karena kita merasa satu tubuh maka ada
keprihatinan. Minimal berdoa supaya dia tertolong.
Saya
sebagai hamba Tuhan, Tuhan taruh di hatiku jangan seperti itu. Justru berdoa
seperti raja Daud. Melihat musuhnya kesulitan, punya kesusahan, dia puasa untuk
musuhnya. Ngana rasa toh, ngana lawan lagi kita, ngana belum tahu kita berdoa 1
kali ngana habis! Jangan begitu! Tuhan tolong kita semoga kita bisa mengerti.
Kerinduan
hati Yesus supaya murid-muridNya menyatu. Kerinduan kita juga supaya kita
menjadi satu persekutuan yang indah. Ada yang dihantam kesusahan, mengalami
suatu musibah, kita berdoa untuk dia.
Mazmur
109:24; 35:13-14
109:24
Lututku melentuk oleh sebab berpuasa, dan badanku menjadi kurus, habis
lemaknya.
35:13
Tetapi aku, ketika mereka sakit, aku memakai pakaian kabung; aku menyiksa
diriku dengan berpuasa, dan doaku kembali timbul dalam dadaku,
35:14 seolah-olah
temanku atau saudarakulah yang sakit, demikianlah aku berlaku; seperti orang
yang berkeluh kesah karena kematian ibu, demikianlah aku tunduk dengan pakaian
kabung.
Bukan
kita yang memusuhi dia, tetapi orang yang memusuhi kita, kita doa puasa. Kalau
saya sebagai hamba Tuhan berdoa ‘Tuhan tolong jangan sampai pelayanannya
hancur’. Itu yang Tuhan rindukan, ada bunyi yang indah. Kita tidak salah lagi
dalam perkataan, tidak salah dalam perbuatan, sampai suatu saat perkataan kita hanya untuk menyembah Tuhan, menyeru
haleluya.
2.
Efesus
4:11-12
4:11
Dan Ialah yang memberikan baik rasul-rasul maupun nabi-nabi, baik
pemberita-pemberita Injil maupun gembala-gembala dan pengajar-pengajar,
4:12
untuk memperlengkapi orang-orang kudus bagi pekerjaan pelayanan, bagi
pembangunan tubuh Kristus,
Harus
memiliki jabatan pelayanan dan karunia Roh Kudus bagi pembangunan Tubuh Kristus.
Ada jabatan pelayanan, jangan menganggur. Kalau sudah disucikan oleh Firman
pengajaran yang benar maka Tuhan pasti perlengkapi dengan jabatan pelayanan dan
karunia Roh Kudus, dipakai dalam pembangunan Tubuh Kristus. Yang belum punya
jabatan berdoa supaya Tuhan kasih jabatan pelayanan. Bukan gembala yang kasih
jabatan, Tuhan yang berikan dorongan di hati untuk melayani.
Jadi
jabatan pelayanan dan karunia Roh Kudus adalah tempat kita dalam Tubuh Kristus,
dalam kerajaan Sorga. Yang masuk dalam kerajaan Sorga semua imam dan raja,
semua melayani di sini. Mulai di dunia ini kita melayani, kalau sekarang kita
tidak mau melayani, tidak mau memangku jabatan pelayanan, maka kita tidak
mempunyai tempat dalam Tubuh Kristus. Bukan berarti semuanya jadi anggota
Zangkoor atau semua pemain musik, banyak pelayanan yang bisa dijabarkan.
Termasuk sebagai pendoa, kami
gembala, pelayanan utamanya pelayanan Firman dan doa. Dia harus bergumul untuk
keselamatan dirinya, untuk keselamatan keluarganya dan bergumul untuk
keselamatan sidang jemaat.
Kadangkala
kami hamba Tuhan seperti jualan produk, mau berupaya siapa paling laris, paling
laku, paling banyak peminatnya. Khotbah hanya seperti jualan produk, ini merk
paling bagus, ini silahkan beli. Banyak orang tertarik datang. Begitu sudah
datang tidak ada dia doakan, tidak ada dia gumuli, cuma banyak-banyakan jumlah
tetapi tidak digumuli dan didoakan keselamatan jiwanya bagaimana. Yang penting
kalau banyak yang datang korbannya masuk, perpuluhannya masuk, dompetku tebal,
rekeningku tebal. Tuhan tolong jangan saya sebagai hamba Tuhan hanya jualan
produk di sini supaya laku, orang datang, tetapi tidak ada doa untuk sidang
jemaat. Itu suatu pergumulan, mau bergumul untuk keselamatan pribadi dan
keluarga, itu sudah suatu beban, ditambah lagi bergumul untuk sidang jemaat. Makanya
ada tim doa, membantu menopang dalam doa. Terima kasih yang sudah mengambil
pelayanan tim doa, bantu dan topang di dalam doa supaya gembala kuat. Dulu
waktu dalam perjalanan menuju ke tanah Kanaan, Musa disuruh Tuhan untuk mengangkat
tua-tua yang menopang pelayanannya.
Pelayanan
harus dikerjakan dengan setia dan tekun sampai garis akhir.
Filipi
2:12-13
2:12
Hai saudara-saudaraku yang kekasih, kamu senantiasa taat; karena itu tetaplah
kerjakan keselamatanmu dengan takut dan gentar, bukan saja seperti waktu aku
masih hadir, tetapi terlebih pula sekarang waktu aku tidak hadir,
2:13
karena Allahlah yang mengerjakan di dalam kamu baik kemauan maupun pekerjaan
menurut kerelaan-Nya.
Kalau
orang jualan produk, pasti menjatuhkan produk yang lain ‘ini paling bagus, yang
sana tidak bagus’ itu kalau di dunia. Kalau di gereja saya khotbah saya
jatuhkan pendeta lain, itu jualan produk namanya supaya lebih banyak yang
datang. Lalu banyak yang datang dia berkata ‘puji Tuhan aku kaya, aku telah
memperkayakan diriku, aku tidak kekurangan apa-apa’ lalu Tuhan bilang ‘engkau
malang, melarat, miskin, buta, telanjang!’. Saya tidak mau seperti itu. Harus
melayani jiwa untuk dibawa kepada Tuhan, digumuli dengan setia dan tekun.
Sidang jemaat juga ayo kerjakan pelayanan dengan setia dan tekun, itu sama
dengan mengerjakan keselamatan dengan takut dan gentar.
Makanya
penting Firman pengajaran. Supaya pelayanan kita berkenan kepada Tuhan, sesuai
kehendak Tuhan maka kepalanya harus benar, pengajarannya harus benar. Memiliki
pengajaran itu berarti punya kepala, kalau tidak mau melayani berarti tanpa
tubuh. Itu sama dengan kepala melayang-layang tanpa tubuh. Kalau bapak ibu
keluar malam lalu melihat ada kepala melayang-layang pasti ngeri. Begitu juga
dalam gereja, sudah ada pengajaran tetapi tidak mau melayani, itu kepala
melayang-layang tanpa tubuh. Sebaliknya sudah melayani, tetapi tanpa
pengajaran. Itu sudah punya tubuh tetapi tanpa kepala. Begitu juga dalam gereja
Tuhan akhir zaman, orang punya Firman pengajaran tetapi tidak mau melayani,
orang melayani tetapi tanpa Firman pengajaran. Makanya 2 2 ini harus ada dalam
kehidupan kita.
Pendeta
khotbah, ada pengajaran tetapi dia tidak praktek, itu pendeta khotbah tanpa
kepala, mengerikan! Sehingga akhirnya karena dia selalu mengerikan bagi orang,
maka dia akan mendapat pengalaman yang paling mengerikan dari Tuhan.
Matius
7:21-23
7:21
Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan! akan masuk ke dalam
Kerajaan Sorga, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di sorga.
7:22
Pada hari terakhir banyak orang akan berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan, bukankah
kami bernubuat demi nama-Mu, dan mengusir setan demi nama-Mu, dan mengadakan
banyak mujizat demi nama-Mu juga?
7:23
Pada waktu itulah Aku akan berterus terang kepada mereka dan berkata: Aku tidak
pernah mengenal kamu! Enyahlah dari pada-Ku, kamu sekalian pembuat
kejahatan!"
Yang
masuk sorga itu yang melakukan kehendak Bapa. Apa itu kehendak Bapa? Kesucian!
Kesucian itu dari Firman pengajaran. Jadi mereka ini melayani tanpa Firman
pengajaran, tidak ada kepala, ngeri. Ini kengerian yang dia hadapi, dia pikir
sudah melayani dengan hebat, mengusir setan, melakukan mujizat tetapi tidak
melakukan kehendak Tuhan. Kehendak Tuhan itu penyucian, penyucian itu dari
pengajaran, dia tidak mau menerima pengajaran. Akhirnya Tuhan bilang Aku tidak pernah mengenal
kamu. Itu suatu kengerian! Bahkan ditambah lagi enyahlah kamu sekalian pembuat
kejahatan!
Saya
sebagai hamba Tuhan melayani bertahun-tahun, saya meneruskan pelayanan bapak
gembala almarhum, harus sesuai kehendak Tuhan. Ada kesucian atau tidak? Jangan
hanya jualan produk. Ke Bitung mau buat apa? Kalau cuma pergi jualan produk
janganlah, tidak usah!
Dalam
Alkitab ada contoh orang melayani tetapi akhirnya mengalami pengalaman yang
mengerikan. Dia pikir pelayanannya sudah benar, baru saja ditahbiskan menjadi
imam tetapi langsung melayani tidak sesuai kehendak Tuhan. Dia melayani dengan
kekuatan sendiri, akhirnya mengalami kengerian yang hebat dari Tuhan, mati dibakar oleh Tuhan. Itulah Nadab
dan Abihu!
Imamat
10:1-5
10:1
Kemudian anak-anak Harun, Nadab dan Abihu, masing-masing mengambil
perbaraannya, membubuh api ke dalamnya serta menaruh ukupan di atas api itu.
Dengan demikian mereka mempersembahkan ke hadapan TUHAN api yang asing yang
tidak diperintahkan-Nya kepada mereka.
10:2
Maka keluarlah api dari hadapan TUHAN, lalu menghanguskan keduanya, sehingga
mati di hadapan TUHAN.
10:3
Berkatalah Musa kepada Harun: "Inilah yang difirmankan TUHAN: Kepada orang
yang karib kepada-Ku Kunyatakan kekudusan-Ku, dan di muka seluruh bangsa itu
akan Kuperlihatkan kemuliaan-Ku." Dan Harun berdiam diri.
10:4
Kemudian Musa memanggil Misael dan Elsafan, anak-anak Uziel, paman Harun, lalu
berkatalah ia kepada mereka: "Datang ke mari, angkatlah saudara-saudaramu
ini dari depan tempat kudus ke luar perkemahan."
10:5
Mereka datang, dan mengangkat mayat keduanya, masih berpakaian kemeja, ke luar
perkemahan, seperti yang dikatakan Musa.
Melayani
tidak sesuai Firman itu membawa api asing. Persoalannya mereka membawa api
asing. Seharusnya api yang dibawa ke ruangan suci untuk menyalakan pelita pada
kaki dian emas, untuk membakar dupa pada mezbah dupa emas dan membakar kemenyan
di atas roti adalah api dari mezbah korban bakaran. Api itu langsung dari
Tuhan. Makanya Tuhan katakan jaga api itu jangan sampai padam.
Imamat
9:24; 6:12-13
9:24
Dan keluarlah api dari hadapan TUHAN, lalu menghanguskan korban bakaran dan
segala lemak di atas mezbah. Tatkala seluruh bangsa itu melihatnya,
bersorak-sorailah mereka, lalu sujud menyembah.
6:12
Api yang di atas mezbah itu harus dijaga supaya terus menyala, jangan dibiarkan
padam. Tiap-tiap pagi imam harus menaruh kayu di atas mezbah, mengatur korban
bakaran di atasnya dan membakar segala lemak korban keselamatan di sana.
6:13
Harus dijaga supaya api tetap menyala di atas mezbah, janganlah dibiarkan
padam."
Api
itu jangan padam. Pertanyaannya kita melayani selama ini masihkah ada api Tuhan
atau tidak? Mezbah korban bakaran itu tempat membakar hewan kurban. Semua hewan
kurban sudah digenapi oleh Korban Kristus Yesus di kayu salib. Yesus mati, Dia
berkorban bagi kita adalah wujud kasih Tuhan kepada kita manusia berdosa. Jadi
api di atas mezbah korban bakaran adalah api kasih Tuhan. Kita raba diri kita
masing-masing, saya melayani dengan api kasih kasih Tuhan atau api asing! Saya
melayani membersihkan gereja dengan api kasih Tuhan, dengan mengasihi Tuhan
atau api asing?
Api
lain itu apa? Api daging, api ambisi, api hawa nafsu, api emosi, bahkan api
dunia dibawa masuk dalam gereja supaya semangat seperti orang dunia, jangan!
Akibatnya ngeri, mati dengan memakai pakaian pelayanan. Kalau kita melayani
dengan api asing, mati dengan memakai pakaian pelayanan. Artinya masih kelihatan
melayani tetapi rohaninya sudah mati! Jangan ada api asing, emosi, ambisi, hawa
nafsu daging, api dunia. Apalagi api dosa. Melayani dalam keadaan berdosa, tidak
diselesaikan dosanya.
Hukuman
mati dijatuhkan untuk pelanggaran terberat. Nadab dan Abihu dihukum mati oleh
Tuhan, berarti mereka melayani tetapi melakukan pelanggaran terberat. Ini
pelajaran bagi kita, kalau kita melayani tanpa api kasih tetapi dengan api
asing, itu pelanggaran terberat di hadapan Tuhan! Hanya akan dihukum.
Saya
melayani 3 sidang, berapa jiwa yang Tuhan percayakan, jangan dengan api asing,
harus api Tuhan dari kesucian yang terdalam. Tua-tua yang membantu dalam
pelayanan jangan ada api asing tetapi api kasih Tuhan.
Jadi kalau disimpulkan syarat untuk kita bisa
menyatu dalam Tubuh Kristus yang sempurna:
1.
Terima
Firman pengajaran yang benar dan terima penyucian maka kita disucikan.
2.
Layani
Tuhan sesuai jabatan pelayanan dan karunia Roh Kudus dari Tuhan dengan api
kasih Tuhan sampai garis akhir.
Apakah engkau melayani karena kasih Tuhan?
Kalau mau jujur masih belum Tuhan. Sekarang masih ada Firman Tuhan
diperdengarkan, kita belum dihukum oleh Tuhan, masih ada kesempatan, perbaiki
pelayanan kita. Kaum muda apakah engkau melayani dengan api kasih Tuhan atau
dengan api asing! Banyak yang pintar menyanyi, banyak yang pintar main musik,
banyak yang pintar khotbah tetapi dengan api kasih Tuhan atau api asing?
Biarlah kita mau melayani dengan api kasih Tuhan sampai garis akhir. Kalau
dengan api kasih Tuhan maka ketika kita melihat orang lain dalam kesusahan
bukan kita katakan kapok kamu! Tetapi kita berdoa supaya Tuhan ampuni, Tuhan
pulihkan pelayanannya. Kami mau melayani dalam satu persekutuan yang indah.
Bilangan 4:17-18
4:17 TUHAN berfirman kepada Musa dan Harun:
4:18 "Perhatikanlah supaya puak Kehat dan kaum-kaumnya
jangan musnah binasa dari tengah-tengah orang Lewi.
Musa Harun dan anak-anaknya termasuk kaum
Kehat, mereka yang melayani dalam ruangan suci dan ruangan maha suci. Jadi
kalau kita melayani dengan api kasih Tuhan, dengan sungguh-sungguh, Tuhan
bilang jangan musnah. Tuhan perhatikan kita jangan sampai musnah, artinya Tuhan
bertanggung jawab memelihara hidup kita dan melindungi kita. Bahkan sampai di
zaman antikristus Tuhan memelihara dan melindungi kita. Jangan takut, kalau
pelayanan kita sungguh-sungguh dengan api kasih Tuhan, tidak akan musnah! Saya
yakin kalau saya melayani Tuhan dengan api kasih Tuhan, pelayanan saya tidak akan musnah. Saya rindu bersama dengan
jemaat bertemu Yesus Mempelai Pria Sorga. Ayo jangan bawa api asing, bawalah
api kasih Tuhan dalam pelayanan hidup kita.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar