Salam damai sejahtera di dalam Kasih Tuhan Yesus Kristus.
Imamat 26:22
26:22 Aku akan melepaskan kepadamu binatang liar yang
akan memunahkan anak-anakmu dan yang akan melenyapkan ternakmu, serta membuat
kamu menjadi sedikit, sehingga jalan-jalanmu menjadi sunyi.
Ini kutuk keempat akibat tidak taat pada
Firman Tuhan yaitu binatang liar atau binatang buas. Ada 2 hal yang diterkam
binatang buas:
1.
Anak-anak.
Berarti perkembangan rohani berhenti, tidak ada lagi perkembangan rohani.
2.
Ternak.
Ternak bagi bangsa Israel itu untuk keperluan
ibadah. Jadi binatang buas menerkam ternak artinya kelihatan beribadah tetapi
dikuasai trio setan. Setan di udara itulah naga, antikristus dan nabi palsu.
Tanda-tandanya:
1.
Dikuasai
oleh naga di udara dengan roh jahat, roh najis dan roh durhaka sehingga tidak
pernah berubah. Sekalipun beribadah tetapi tetap tidak berubah, tetap manusia
daging dengan tabiat dan perbuatan dagingnya. Kenapa tidak berubah? Karena
kekuatan ibadah yaitu Firman pengajaran yang benar ditolak.
Dulu
dalam perjalanan bangsa Israel keluar dari Mesir menunju tanah Kanaan, Firman pengajaran
itu dalam wujud manna, roti dari sorga. 40 tahun mereka makan itu, tidak ada
dapur pembuatannya di bumi,
betul-betul dari sorga. Jadi Firman pengajaran itu dari sorga, Tuhan bukakan
rahasianya untuk kita makan, kita nikmati, kita beroleh hidup. Tidak bisa
dibeli dengan harga berapapun, tidak bisa dicari di dunia ini, sumbernya dari
sorga. Jadi biarlah kita memberikan penghargaan setinggi-tingginya akan Firman
Tuhan, jangan kita mempermainkan Firman Tuhan. Sekarang manna itu wujudnya
Firman pengajaran yang benar dan perjamuan suci. Kita makan ini untuk hidup,
rohani hidup, jasmani juga hidup.
Dulu
bangsa Israel mengumpulkan manna dari hari pertama sampai kelima 1 gomer
perorang. Yang mengumpulkan banyak tidak kelebihan, yang mengumpulkan sedikit
tidak kekurangan. Itu menunjukan Firman pengajaran untuk pemeliharaan hidup
sehari-hari, pemeliharaan secara melimpah. Jadi pemeliharaan hidup kita bukan
dari apa yang ada di dunia ini tetapi dari Firman Pengajaran yang kita terima
dan kita makan.
Pada
hari keenam mereka mengumpulkan 2 gomer perorang. 1 gomer untuk hidup
sehari-hari dan 1 gomer untuk sabat, sabat itu perhentian. Jadi kita menerima
Firman pengajaran, kita mengalami penyucian, hidup terpelihara, kita mengalami
sabat, perhentian, ada ketenangan dan damai sejahtera.
Jadi
jangan kita permainkan Firman Tuhan, saat-saat pemberitaan Firman pengajaran
yang benar, kita hargai sungguh-sungguh, nikmati Firman. Ketika tidak ada lagi
penghargaan akan Firman Tuhan, ular tedung yang datang. Begitu bangsa Israel
muak terhadap manna, Tuhan kirim ular tedung.
Bilangan
21:4-6
21:4
Setelah mereka berangkat dari gunung Hor, berjalan ke arah Laut Teberau untuk
mengelilingi tanah Edom, maka bangsa itu tidak dapat lagi menahan hati di
tengah jalan.
21:5
Lalu mereka berkata-kata melawan Allah dan Musa: "Mengapa kamu memimpin
kami keluar dari Mesir? Supaya kami mati di padang gurun ini? Sebab di sini
tidak ada roti dan tidak ada air, dan akan makanan hambar ini kami telah
muak."
21:6
Lalu TUHAN menyuruh ular-ular tedung ke antara bangsa itu, yang memagut mereka,
sehingga banyak dari orang Israel yang mati.
Hati-hati,
begitu tidak ada lagi penghargaan terhadap Firman, bosan terhadap Firman
pengajaran yang benar, maka ular tedung datang yaitu setan dengan racunnya.
Itulah dosa-dosa yang masuk membuat rohani mati. Jadi hidup matinya rohani kita
ditentukan dari sikap kita saat-saat mendengarkan Firman. Kalau kita
sungguh-sungguh serius menghargai Firman maka rohani hidup. Tetapi kalau tidak,
main-main, tidak ada penghargaan, maka ular tedung yang datang. Racun dosa
masuk, sehingga rohani itu mati. Seperti itulah kalau dikuasai setan dengan roh
jahat, roh najis, roh durhaka, tidak berubah hidupnya karena kekuatan ibadah
sudah ditolak, kekuatan Firman pengajaran.
2.
Dikuasai
antikristus dengan kekuatan uang. Contohnya Yudas Iskariot, dia melayani tetapi
hatinya dikuasai oleh uang sampai dia menjual Yesus. Sekarang wujudnya
mengorbankan perkara yang rohani, mengorbankan Firman pengajaran yang benar
untuk mendapatkan perkara-perkara yang jasmani. Keberhasilan pelayanan semua
diukur dengan uang. Memang akhir zaman ini gereja semakin kaya secara jasmani,
itu penggenapan Firman dalam Wahyu pasal 3. Lihat gereja sekarang, gedung-gedungnya
luar biasa, kaya-kaya. Tetapi kekayaan itu sudah dijadikan tolak ukur
keberhasilan pelayanan. Sudah tidak ada lagi Firman yang menyucikan di
dalamnya, keadaan gereja justru suam-suam rohani.
Wahyu
3:15-17
3:15
Aku tahu segala pekerjaanmu: engkau tidak dingin dan tidak panas. Alangkah
baiknya jika engkau dingin atau panas!
3:16
Jadi karena engkau suam-suam kuku, dan tidak dingin atau panas, Aku akan
memuntahkan engkau dari mulut-Ku.
3:17
Karena engkau berkata: Aku kaya dan aku telah memperkayakan diriku dan aku
tidak kekurangan apa-apa, dan karena engkau tidak tahu, bahwa engkau melarat,
dan malang, miskin, buta dan telanjang,
Gereja
terancam dimuntahkan, terancam keluar dari Tubuh Kristus. Betapa keadaan rohani
gereja sangat bobrok, karena uang menjadi tolak ukur keberhasilan pelayanan,
semua diukur dengan uang. Kelihatan sekarang keadaan gereja akhir zaman, kaya-kaya,
diberkati, tetapi sayangnya suam-suam rohani, tidak dingin, tidak panas.
Artinya tidak mengalami suasana kematian bersama Yesus (tidak dingin) dan tidak
mengalami suasana kebangkitan bersama Yesus (tidak panas).
3.
Dikuasai
nabi palsu dengan ajaran palsu dan roh dustanya. Dia seperti domba tetapi
suaranya seperti naga, itu ajaran palsu dan roh dusta!
II
Timotius 4:3-4
4:3
Karena akan datang waktunya, orang tidak dapat lagi menerima ajaran sehat,
tetapi mereka akan mengumpulkan guru-guru menurut kehendaknya untuk memuaskan
keinginan telinganya.
4:4
Mereka akan memalingkan telinganya dari kebenaran dan membukanya bagi dongeng.
Sekaranglah
waktunya itu, orang tidak bisa lagi menerima ajaran yang sehat, lebih condong kepada
dongeng-dongeng. Dongeng itu firman yang tidak ada dalam Alkitab, dongeng itu
hasil pikiran manusia. Jadi dongeng itu firman yang ditafsirkan oleh pikiran
manusia, bukan diilhamkan oleh Tuhan, dibukakan rahasianya oleh Tuhan.
Hati-hati, ajaran palsu = ragi, sedikit saja masuk bisa menghamirkan adonan. Artinya
sedikit saja masuk bisa merusak persekutuan Tubuh Kristus.
I
Korintus 5:6
5:6
Kemegahanmu tidak baik. Tidak tahukah kamu, bahwa sedikit ragi mengkhamiri
seluruh adonan?
Makanya
orang Israel diwanti-wanti oleh Tuhan, kalau kamu masuk Kanaan, jangan tanya-tanya ibadah mereka. Karena
sedikit saja sudah bisa menjadi jerat, bisa merusak persekutuan Tubuh Kristus. Namun
kenyataannya orang yang sudah dalam pengajaran tidak mengerti akan bahaya ragi
ajaran palsu. Contohnya mereka berkata saya ambil baiknya saya buang yang
buruk. Atau saya makan dagingnya, tulangnya saya buang. Saya punya filter, bisa
tahu mana ajaran palsu. Itu tidak paham bahaya ragi.
Murid-murid
sekian tahun bersama Yesus, menerima pengajaran dari Yesus. Ketika Yesus bicara
soal ragi, mereka tidak paham. Sampai Yesus berkata tidak pahamkah kamu tentang
hal ini! Sampai Tuhan ingatkan tentang pemecahan roti. Itu murid-murid, orang
yang sudah dalam pengajaran, tetapi tidak mengerti, tidak paham bahaya ragi.
Markus
8:14-15
8:14
Kemudian ternyata murid-murid Yesus lupa membawa roti, hanya sebuah saja yang
ada pada mereka dalam perahu.
8:15
Lalu Yesus memperingatkan mereka, kata-Nya: "Berjaga-jagalah dan awaslah
terhadap ragi orang Farisi dan ragi Herodes."
Yang
dimaksud ragi adalah ragi ajaran palsu, ajaran Farisi dan ajaran Herodes.
Markus
8:16-21
8:16
Maka mereka berpikir-pikir dan seorang berkata kepada yang lain: "Itu
dikatakan-Nya karena kita tidak mempunyai roti."
8:17
Dan ketika Yesus mengetahui apa yang mereka perbincangkan, Ia berkata:
"Mengapa kamu memperbincangkan soal tidak ada roti? Belum jugakah kamu
faham dan mengerti? Telah degilkah hatimu?
8:18
Kamu mempunyai mata, tidakkah kamu melihat dan kamu mempunyai telinga, tidakkah
kamu mendengar? Tidakkah kamu ingat lagi,
8:19
pada waktu Aku memecah-mecahkan lima roti untuk lima ribu orang itu, berapa
bakul penuh potongan-potongan roti kamu kumpulkan?" Jawab mereka:
"Dua belas bakul."
8:20
"Dan pada waktu tujuh roti untuk empat ribu orang itu, berapa bakul penuh
potongan-potongan roti kamu kumpulkan?" Jawab mereka: "Tujuh
bakul."
8:21
Lalu kata-Nya kepada mereka: "Masihkah kamu belum mengerti?"
Ini
untuk kita, orang yang sudah dalam pengajaran. Ternyata sekelas murid-murid
banyak tidak mengerti bahaya ragi ajaran palsu.
Tanda
dikuasai nabi palsu dengan ragi ajaran palsu, roh kepalsuan dan roh dustanya
adalah degil = keras hati. Kita periksa diri kita, selama ini kita dalam
pengajaran, sudah bertahun-tahun, apakah hati kita lembut atau keras.
Praktek
keras hati:
a) Tidak mengerti Firman, tidak ingat Firman.
Bayangkan sudah dalam pengajaran tetapi tidak mengerti dan tidak ingat Firman =
pikiran atau dahinya kosong dari Firman. Bagaimana bisa mau mengerti kalau
datang beribadah dengar Firman tidak serius. Perhatikan kaum muda, jangan cuma
main game! Bagaimana bisa mengerti Firman kalau sementara ibadah cuma main
game. Itu kosong pikiran dari Firman! Saya harus keras demi keselamatan jiwa
kalian. Jangan main-main dengan pengajaran, sebab nanti pikiran kosong, dahi
kosong dari Firman!
Kalau tidak bisa mengerti Firman, maka tidak
akan bisa percaya Firman, hatinya kosong dari Firman! Kalau sudah tidak percaya
dan tidak yakin akan Firman, tidak mungkin melakukan Firman. Itu tangan kosong
dari Firman. Makanya rasul Paulus katakan pikiranmu tumpul, perasaan tumpul,
sebab pikiran, hati, tangan sudah kosong semua dari Firman! Jadi seluruh
hidupnya kosong dari Firman Tuhan.
Bayangkan sudah bertahun-tahun bersama dengan
Yesus dalam pelayanan tetapi kosong! Sementara orang di luar begitu mendengar
langsung bergairah mau diisi oleh Firman, tetapi yang di dalam malah kosong!
Akibat kosong dari Firman:
1)
Markus
8:4-5
8:4
Murid-murid-Nya menjawab: "Bagaimana di tempat yang sunyi ini orang dapat
memberi mereka roti sampai kenyang?"
8:5
Yesus bertanya kepada mereka: "Berapa roti ada padamu?" Jawab mereka:
"Tujuh."
Akibat
pertama hidupnya hanya bergantung pada perkara-perkara jasmani atau situasi
kondisi dunia, tidak bergantung pada Firman Tuhan. Bagaimana mau bergantung
pada Firman, dalam hidupnya tidak ada Firman! Sehingga dalam hidupnya selalu
muncul pertanyaan ‘bagaimana’ bagaimana bisa, bagaimana mungkin. Artinya mudah
putus asa, mudah kecewa.
Hidup
kita di akhir zaman ini semakin sulit, bagaikan berada di padang gurun, tidak
bisa menabur, tidak bisa menuai. Hidup kita bergantung dari roti manna yang
diturunkan oleh Tuhan, bergantung dari Firman Tuhan yang kita kumpulkan. Kalau
tidak kumpulkan Firman, tidak akan ada. Begitu bangun, kesiangan, mau kumpulkan
manna, matahari sudah panas terik, embun sudah menguap, sudah tidak ada manna
lagi. Jadi kita bukan bergantung pada apa yang ada di dunia ini tetapi
bergantung pada Firman yang kita kumpulkan, yang kita dengar dan kita praktekan.
Yesus
bertanya ‘berapa roti ada padamu?’. Artinya dalam menghadapi kesulitan apapun
di dunia ini, pertanyaan yang timbul ‘berapa roti ada padamu?’. Lalu
murid-murid katakan 7. Dari 7 roti ini Tuhan bekerja memberi makan 4.000 orang.
Artinya dalam menghadapi kesulitan hidup di dunia ini, Yesus bekerja dalam
hidup kita lewat Firman yang sudah kita terima dan kita praktekan. Mujizat
pasti terjadi, 7 roti bisa dimakan 4.000 orang. Kalau pakai logika manusia
tidak mungkin, tidak akan bisa!
Kami
hamba Tuhan fulltimer, tidak bekerja lagi di dunia. Sidang jemaat masih bekerja
di dunia, dipelihara Tuhan juga dari Firman yang kita dengar dan praktekan. Maka
mujizat terjadi, terutama mujizat rohani yaitu keubahan hidup dari manusia
daging menjadi manusia rohani. Tanda manusia rohani hati percaya, sudah tidak
ada lagi pertanyaan bagaimana. Ditanya berapa roti ada padamu, ada 7, serahkan
semua kepada Yesus, di tangan Yesus terjadi mujizat. Hati percaya, apa yang ada
pada kita, yang mungkin di mata manusia kecil, tidak cukup untuk memelihara
hidup kita, tetapi karena kita percaya, kita serahkan kepada Tuhan, bisa
memelihara kehidupan kita, bahkan sampai berkelimpahan. Ada sisa, ada
kelebihan, itu pemeliharaan secara berkelimpahan.
Ini
akibat pertama, hidup bergantung pada perkara yang jasmani. Mungkin sekarang
bisa hidup karena banyak dia dapat, tetapi suatu saat makin habis. Apalagi
kalau sudah dikuasai antikristus, habis hidupnya.
2)
Yeremia
17:1
17:1
"Dosa Yehuda telah tertulis dengan pena besi, yang matanya dari intan,
terukir pada loh hati mereka dan pada tanduk-tanduk mezbah mereka
Hati
sudah kosong dari Firman, tangan sudah kosong dari Firman, maka dia ditulisi
dengan yang lain. Hati ditulis dosa yang permanent. Makanya tadi saya agak
keras pada kaum muda karena saya kasihan. Saya terbeban untuk melayani kaum
muda. Makanya sepadat-padatnya pelayanan diupayakan ada ibadah kaum muda.
Karena ini, kalau kosong dosa yang ditulis di situ secara permanent, tidak bisa
bertobat lagi! Biar sudah dihukum oleh Tuhan tetap tidak bertobat, malah
semakin menghujat, karena hatinya sudah ditulisi dengan dosa yang permanent.
Mezbah
di sini menunjuk mezbah korban bakaran. Dulu mezbah korban bakaran adalah
sarana bagi orang Israel untuk mempersembahkan korban penghapus dosa, korban
penebus salah, korban keselamatan atau ucapan syukur. Tetapi kita lihat di
sini, tanduk-tanduk mezbah sudah ditulisi dosa, berarti tidak ada lagi
pengampunan, dosanya sudah permanent!
Ingat
Adonia, ketika dia melangkahi bapaknya, mengangkat dirinya sebagai raja,
padahal bukan dia yang harus menjadi raja. Kemudian raja Daud mengangkat Salomo
menjadi raja, orang bersorak dan terdengarlah sorakan itu kepada Adonia. Dia
lari ke mezbah korban bakaran dan memegang tanduk mezbah, tanda untuk mendapat
pengampunan dan dia diampuni. Jadi mezbah korban bakaran tempat mendapatkan
pengampunan, tetapi sudah ditulis dengan dosa, berarti tidak ada pengampunan
lagi!
I
Raja-raja 1:50-52
1:50
Takutlah Adonia kepada Salomo, sebab itu ia segera pergi memegang tanduk-tanduk
mezbah.
1:51
Lalu diberitahukanlah kepada Salomo: "Ternyata Adonia takut kepada raja Salomo,
dan ia telah memegang tanduk-tanduk mezbah, serta berkata: Biarlah raja Salomo
lebih dahulu bersumpah mengenai aku, bahwa ia takkan membunuh hambanya ini
dengan pedang."
1:52
Lalu kata Salomo: "Jika ia berlaku sebagai kesatria, maka sehelai rambut pun
dari kepalanya tidak akan jatuh ke bumi, tetapi jika ternyata ia bermaksud
jahat, haruslah ia dibunuh."
Mengaku
dosa itu sifat kesatria. Berani berbuat, berani mengaku dan Tuhan jamin sehelai
rambut tidak akan jatuh. Sehelai rambut tidak jatuh berarti utuh, sempurna
dalam Tubuh Kristus.
Jangan
sampai hidup kita kosong dari Firman. Firman ini yang mendorong kita mengaku
dosa. Tetapi kalau sudah kosong dari Firman bagaimana bisa mengaku dosa! Dosa
diulang-ulang sampai menikmati berbuat dosa, sudah enjoy berbuat dosa. Dosa
sudah ditulis di tanduk dosa, ditulis di loh hati dengan pena besi dengan mata
dari intan.
Zakharia
7:11-13
7:11
Tetapi mereka tidak mau menghiraukan, dilintangkannya bahunya untuk melawan dan
ditulikannya telinganya supaya jangan mendengar.
7:12 Mereka membuat hati mereka keras seperti batu
amril, supaya jangan mendengar pengajaran dan firman yang disampaikan TUHAN
semesta alam melalui roh-Nya dengan perantaraan para nabi yang dahulu. Oleh
sebab itu datang murka yang hebat dari pada TUHAN.
7:13
"Seperti mereka tidak mendengarkan pada waktu dipanggil, demikianlah Aku
tidak mendengarkan pada waktu mereka memanggil, firman TUHAN semesta alam.
Jangan
terjadi, jangan tunggu murka Tuhan yang hebat datang. Hidup kita harus diisi
dengan Firman, jangan sampai kosong. Begitu kosong maka dosa tertulis di
hatinya, namanya terhapus dari kitab kehidupan sehingga hukuman yang datang. Jangan
terjadi dalam hidup kita.
3)
Wahyu
13:16-18
13:16
Dan ia menyebabkan, sehingga kepada semua orang, kecil atau besar, kaya atau
miskin, merdeka atau hamba, diberi tanda pada tangan kanannya atau pada
dahinya,
13:17
dan tidak seorang pun yang dapat membeli atau menjual selain dari pada mereka
yang memakai tanda itu, yaitu nama binatang itu atau bilangan namanya.
13:18
Yang penting di sini ialah hikmat: barangsiapa yang bijaksana, baiklah ia
menghitung bilangan binatang itu, karena bilangan itu adalah bilangan seorang
manusia, dan bilangannya ialah enam ratus enam puluh enam.
Semua
kosong dari Firman sehingga yang ada hanya daging saja. 666, tubuhnya daging,
jiwanya daging, rohnya daging, dicap oleh antikristus. Berarti menjadi milik
antikristus. Memang waktu zaman antikristus dia tidak dianiaya, tetapi hukuman
yang kekal sudah sedia bagi dia. Waktu zaman antikristus dia rasa enak,
seumpama keluarganya punya toko besar, punya rumah besar, begitu keluarganya masuk
dalam penyingkiran, dia bisa nikmati tokonya dan rumahnya dengan cap
antikristus, tetapi sudah siap penghukuman kekal! Jangan ini terjadi dalam
kehidupan kita.
666
kalau dijadikan satuan 18. Bukti kehidupan itu kosong dari Firman, dalam
dirinya sudah ada cap antikristus, buktinya dia tetap mempertahankan manusia
daging dengan 18 dosa.
II
Timotius 3:1-5
3:1
Ketahuilah bahwa pada hari-hari terakhir akan datang masa yang sukar.
Sukar
di sini adalah sukar berubah.
II
Timotius 3:2-5
3:2
Manusia akan 1mencintai dirinya sendiri dan 2menjadi
hamba uang. Mereka akan 3membual dan 4menyombongkan
diri, mereka akan menjadi 5pemfitnah, mereka akan 6berontak
terhadap orang tua dan 7tidak tahu berterima kasih,
8tidak mempedulikan agama,
3:3 9tidak
tahu mengasihi, 10tidak mau berdamai, 11suka
menjelekkan orang, 12tidak dapat mengekang diri, 13garang,
14tidak suka yang baik,
3:4 15suka
mengkhianat, 16tidak berpikir panjang, 17berlagak
tahu, 18lebih menuruti hawa nafsu dari pada menuruti
Allah.
3:5
Secara lahiriah mereka menjalankan ibadah mereka, tetapi pada hakekatnya mereka
memungkiri kekuatannya. Jauhilah mereka itu!
Kekuatan
ibadah mereka tolak, itulah Firman, mereka kosong dari Firman Tuhan.
Penyebab
kosong dari Firman ditinjau dari 2 sisi:
Ø Kesalahan gembala yaitu tidak memberitakan
Firman pengajaran yang benar. Kenapa? Sebab dia sendiri mempertahankan dosa. Pengajaran
itu menyucikan, bagaimana bisa dia sampaikan berita pengajaran yang benar kalau
dia sendiri tidak disucikan! Dia mau ayunkan pedang Firman untuk menyucikan
jemaat tetapi dirinya sendiri tetap mempertahankan dosa. Atau memberitakan
Firman pengajaran yang benar tetapi tidak ada praktek keubahan hidup yang bisa
dilihat dan diteladani oleh jemaat. Jadi pedangnya hanya memotong 1 arah,
potong orang lain tetapi dia sendiri tidak kena. Padahal Firman pengajaran itu
lebih tajam dari pedang bermata dua. Tajam pertama kena dulu kepada kami yang
memberitakan Firman, baru ayunkan pada jemaat. Dia tidak kena pedang Firman
lalu mau ayunkan pada jemaat. Dia sendiri tidak praktek, tidak ada keubahan
hidup, makanya tidak punya kuasa, tidak ada wibawah untuk menyucikan. Cuma
sekedar disampaikan menjadi pengetahuan, tidak ada pekerjaan penyucian di dalam
sidang jemaat.
Kalau
terus seperti ini, Tuhan cabut kepercayaanNya, maka keringlah, tidak ada lagi
pembukaan Firman. Khotbah hanya pengetahuan saja. Nomor satu untuk saya sebagai
gembala, sebelum sampaikan harus praktekan. Yesus sudah teladankan, Dia
mengajarkan apa yang sudah Dia kerjakan.
Kisah
Para Rasul 1:1
1:1
Hai Teofilus, dalam bukuku yang pertama aku menulis tentang segala sesuatu yang
dikerjakan dan diajarkan Yesus,
Murid-murid
Yesuspun seperti itu.
Markus
6:30
6:30
Kemudian rasul-rasul itu kembali berkumpul dengan Yesus dan memberitahukan
kepada-Nya semua yang mereka kerjakan dan ajarkan.
Ini
kesalahan hamba Tuhan, menyampaikan Firman yang belum dikerjakan. Biarpun
disampaikan dengan sederhana, yang penting sudah dikerjakan, maka punya kuasa
untuk menyucikan.
Ø Kesalahan dari jemaat sudah ada Firman
pengajaran yang benar diberitakan, sudah ada keteladanan dari gembala, tetapi
ditolak, tidak dihargai, karena mempertahankan dosa, ada ikatan.
Jadi
dari kedua belah pihak, hamba Tuhan dan sidang jemaat sama-sama mau membuka
diri bagi Firman pengajaran yang benar untuk disucikan dan dibaharui sampai
sama mulia dengan Kristus.
b) Tidak bisa melihat Firman dan mendengar
Firman = tidak tergembala
Markus 8:18
8:18 Kamu mempunyai mata, tidakkah kamu melihat dan
kamu mempunyai telinga, tidakkah kamu mendengar? Tidakkah kamu ingat lagi,
Lukas 2:20
2:20 Maka kembalilah gembala-gembala itu sambil memuji
dan memuliakan Allah karena segala sesuatu yang mereka dengar dan mereka lihat,
semuanya sesuai dengan apa yang telah dikatakan kepada mereka.
Firman yang didengar dan dilihat itu Firman
penggembalaan. Jadi tidak mendengar dan melihat Firman artinya tidak
tergembala, sehingga rohaninya buta dan tuli! Celakanya justru gembala ada yang
buta dan tuli! Bukan tuli pongo dalam arti sesungguhnya. Tetapi ada gembala
yang buta dan tuli, ini gembala yang tidak tergembala. Saya lebih dulu
dikoreksi, jangan sampai saya menjadi gembala yang buta dan tuli.
Yesaya 42:19; 56:10-11
42:19 Siapakah yang buta selain dari hamba-Ku, dan
yang tuli seperti utusan yang Kusuruh? Siapakah yang buta seperti suruhan-Ku
dan yang tuli seperti hamba TUHAN?
56:10 Sebab pengawal-pengawal umat-Ku adalah
orang-orang buta, mereka semua tidak tahu apa-apa; mereka semua adalah
anjing-anjing bisu, tidak tahu menyalak; mereka berbaring melamun dan suka
tidur saja;
56:11 anjing-anjing pelahap, yang tidak tahu kenyang.
Dan orang-orang itulah gembala-gembala, yang tidak dapat mengerti! Mereka semua
mengambil jalannya sendiri, masing-masing mengejar laba, tiada yang terkecuali.
Celakanya justru gembala yang tuli, gembala
yang buta. Jangan heran kalau jemaat juga menjadi tuli, menjadi buta. Maka
hancurlah pelayanan itu!
Praktek gembala yang buta, gembala yang tuli:
1)
Seperti
anjing yang tidak tahu menggongong. Artinya tidak berani menyampaikan Firman
yang menyatakan dosa, Firman yang menyucikan, karena faktor-faktor tertentu. Saya
dikoreksi Tuhan, kalau itu dari Tuhan, sampaikan dengan nada kasih, nada
kemurahan, untuk mengangkat dan memulihkan jemaat. Bukan untuk menghukum, bukan
untuk menghancurkan, apalagi mengutuk!
Saya
dulu diajar oleh bapak gembala, kalau ada masalah dalam penggembalaan, kemudian
sampaikan Firman, lihat situasi. Kalau sementara panas simpan dulu dikulkas,
tunggu situasi mereda baru sampaikan maka pasti tertolong. Tetapi kalau
langsung hantam, dia bereaksi daging, dia tidak tertolong. Saya belajar
praktekan seperti itu. Tuhan percayakan melayani di Tonusu langsung menghadapi
orang-orang tua, saya masih muda menghadapi orang tua, tidak mungkin saya tegur
seperti menghadapi anak-anak muda. Satu ketika selesai ibadah saya diserang
‘brur melemahkan saya!’ saya tinggal tunduk. Tetapi bukan berkata dalam hati,
tunggu nanti datang ibadah saya bom. Tidak begitu, taruh dulu di kulkas. Tunggu berselang waktu baru sampaikan.
Begitu saya sampaikan Firman tertolong orang itu, kena Firman, Firman masuk dan bisa dia terima.
Sebelum sakit beliau bersaksi saya yakin sudah terus masuk sorga. Dan akhirnya beliau sakit,
dituntun terus sampai masuk sorga.
Coba
waktu itu langsung saya tanggapi ‘opa
saya ini gembala, macam-macam opa
ee!’, opa itu
tidak akan datang gereja dan
tidak tertolong. Tetapi bukan berarti diam tidak menggonggong. Saat itu diam
dulu, tetapi tunggu nanti kita gigi! Tunggu waktu baru menggonggong, ditunjukan
salahnya baru dia sadar. Dia bisa serahkan hidupnya. Seperti dokter menghadapi
pasian sakit kanker, lalu dokter langsung marah-marah ‘makan apa, bagaimana
pola hidupnya, lihat ini sudah stadium 4, kenapa baru datang periksa sekarang!’
Pasiennya belum diobati, so mati duluan. Tetapi kalau disampaikan dengan lemah
lembut ‘penyakitnya sudah seperti ini, tetapi saya akan berupaya semaksimal
mungkin untuk mengobati’. Dia akan serahkan seluruh hidupnya ditangani dokter
itu, tidak akan ke mana-mana.
Saya
belajar menggonggong tetapi dengan kasih Tuhan. Nyatakan kesalahan untuk
diperbaiki, bukan untuk dipermalukan, diumbar lalu diusir!
II
Timotius 3:16; 4:2
3:16
Segala tulisan yang diilhamkan Allah memang bermanfaat untuk mengajar, untuk
menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan untuk mendidik orang dalam
kebenaran.
4:2
Beritakanlah firman, siap sedialah baik atau tidak baik waktunya, nyatakanlah
apa yang salah, tegorlah dan nasihatilah dengan segala kesabaran dan
pengajaran.
Sabar,
kalau ditunjuk dosanya sekarang ini lalu dia tidak bisa terima, lain kali
tunjuk lagi, nyatakan terus salahnya, tegor, nasihati. Ditunjuk salahnya untuk
diperbaiki supaya tertolong.
2)
Melayani
hanya untuk mengejar keuntungan jasmani.
3)
Suka
tidur saja = malas, tidak setia memberi makan sidang jemaat dengan Firman
penggembalaan. Tidak setia berdoa syafaat untuk sidang jemaat. Kalau
menyampaikan Firman mungkin bisa diwakili orang lain, tetapi menaikan doa
penyahutan tidak bisa diwakili oleh orang lain. Itu tugas gembala, menaikan doa
penyahutan. Sebelum tidurpun dinaikan doa penyahutan. Dalam doa malam sebelum
tidur saya berdoa Tuhan ampuni saya, ampuni isteri dan anak-anak, ampuni sidang
jemaat. Jangan nanti tidur sudah tidak bangun, tidak dinaikan doa penyahutan,
tidak didamaikan dengan Tuhan.
Sementara
jemaat ini adalah orang-orangnya Tuhan yang sudah Tuhan beli dengan harga yang
mahal, seharga korbanNya. Hamba yang setia tahu memberikan makanan bagi orang-orangnya Tuhan pada waktunya.
Matius
24:45-47
24:45
"Siapakah hamba yang setia dan bijaksana, yang diangkat oleh tuannya atas
orang-orangnya untuk memberikan mereka makanan pada waktunya?
24:46
Berbahagialah hamba, yang didapati tuannya melakukan tugasnya itu, ketika
tuannya itu datang.
24:47
Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya tuannya itu akan mengangkat dia menjadi
pengawas segala miliknya.
Kalau
kami hamba Tuhan setia memberi makan orang-orangnya Tuhan maka kami diangkat
menjadi pengawas miliknya Tuhan. Miliknya Tuhan yang besar adalah Mempelai Wanita Tuhan. Berarti kami
dipercaya untuk menghentar sidang jemaat menjadi Mempelai Wanita Tuhan bagi
Yesus Mempelai Pria Sorga. Itu hamba Tuhan yang setiawan, yang tahu memberi
makan pada waktunya. Dia dipercaya Tuhan mengawasi miliknya Tuhan yaitu
Mempelai Wanita Tuhan. Maka persepuluhan pasti juga dipercayakan oleh Tuhan.
Tidak usah cari, tidak usah tagih, pasti Tuhan percayakan. Ini bukan iuran
listrik yang harus ditagih. Kalau setia memberi makan, akhirnya nanti yang
tidak tahu kembalikan milik Tuhan dia tahu kembalikan, itu orangnya Tuhan.
Kalau 3 praktek ini dilakukan oleh gembala, gembala seperti ini sedang
memasukan binatang buas ke dalam penggembalaan.
Yesaya 56:9
56:9 Hai segala binatang di padang, hai segala
binatang di hutan, datanglah untuk makan!
Praktek jemaat yang tidak tergembala:
1)
Yohanes
4:35
4:35
Bukankah kamu mengatakan: Empat bulan lagi tibalah musim menuai? Tetapi Aku
berkata kepadamu: Lihatlah sekelilingmu dan pandanglah ladang-ladang yang sudah
menguning dan matang untuk dituai.
Tidak
bisa memandang ladang Tuhan, tidak bisa memperhatikan pekerjaan Tuhan. Mulai
dari tidak setia sampai meninggalkan ibadah pelayanan. Mungkin bisa dia bekerja
tetapi asal, tidak ada perhatian. Kita sama-sama dikoreksi, jangan sampai kita
menjadi kehidupan yang keras hati, nanti bisa kena ragi ajaran palsu dan
binasa. Ajaran palsu itu membinasakan.
2)
Yohanes
10:3-5
10:3
Untuk dia penjaga membuka pintu dan domba-domba mendengarkan suaranya dan ia
memanggil domba-dombanya masing-masing menurut namanya dan menuntunnya ke luar.
10:4
Jika semua dombanya telah dibawanya ke luar, ia berjalan di depan mereka dan
domba-domba itu mengikuti dia, karena mereka mengenal suaranya.
10:5
Tetapi seorang asing pasti tidak mereka ikuti, malah mereka lari dari padanya,
karena suara orang-orang asing tidak mereka kenal."
Ini
yang positif, domba yang tergembala itu mendengar suara gembala. Suara asing tidak
mau mereka dengar, lari dari suara asing. Sekarang dibalik, praktek tidak
tergembala tidak mau mendengar
suara gembala, malah lebih mendengar suara orang-orang asing. Suara gembala itu
suara Firman penggembalaan. Termasuk juga komando dari gembala, suara dari
gembala sidang tidak didengar. Tetapi suara orang-orang asing didengar. Apa itu?
Ajaran palsu, ajaran asing, ajaran yang tidak senada dengan ajaran yang kita
terima selama ini. Firman dalam gereja dirasa asing, yang diluar malah
dinikmati.
Bukan
saya mengajar supaya kita fanatik bodoh-bodoh. Kalau kita tidak tahu
tahbisannya, tidak tahu bagaimana nikahnya, lebih baik jangan didengar. Yang
sudah pasti-pasti saja yang kita dengar. Yang jelas pengajarannya benar,
tahbisannya benar, nikahnya benar, itu yang didengar, jangan yang tidak kita
tahu. Lalu malah diupload di media sosial, sementara Firman penggembalaan tidak
pernah diupload, tidak pernah dibagikan, suara yang lain yang dibagikan, bagaimana ini!
Hati-hati, jangan sampai kita salah, tidak tahu bagaimana tahbisannya,
bagaimana nikahnya langsung ambil saja, ditelan mentah-mentah, bahaya! Akhirnya
rohani kita yang dirugikan. Mendengar Firman penggembalaan di gereja sudah
merasa asing karena sudah terbiasa dengar yang lain.
Suara
asing termasuk gosip-gosip, fitnah. Suara orang lain didengar, suara gembala
tidak didengar. Gembala
yang setiap pagi, siang, malam menaikan doa penyahutan malah dicurigai. Apalagi
orang yang jelas-jelas tidak bertobat malah didengar bahasanya ‘gembalamu
begini begitu’ malah ditanggapi. Akhirnya di gereja sudah curiga pada gembala.
Dengar Firman sudah tidak masuk lagi. Padahal itu tidak betul! Suara gembala
sudah tidak dianggap, suara orang di luar yang dianggap.
Sebagai
manusia daging pasti sakit hati! Tetapi sebagai gembala tidak boleh sakit hati.
Saya sudah tidak mau doakan orang ini, coret dari list doa. Kasihan, yang
hancur jemaat. Saya juga hancur kalau seperti itu! Tetapi tetap didoakan,
kasihan dia, telinganya lebih mendengar suara asing, dia lebih percaya omongan
orang dari pada gembalanya sendiri. Semoga di sini tidak ada yang seperti itu
dan kalau ada diselesaikan semuanya!
Kalau
sudah terganggu hati lebih baik ditanya, nanti saya sampaikan. Tetapi kalau
dari saya mau klarifikasi sana sini, tidak! Lebih baik dengar saja siapa yang
melayani selama ini, yang mendoakan, yang menaikan doa penyahutan setiap hari,
yang bergumul mencari pembukaan rahasia Firman, itulah yang didengar dan
dipercaya dari pada orang yang tidak jelas.
Sidang
jemaat yang tidak tergembala beredar-edar, maka dia ketemu singa.
I
Petrus 5:8
5:8
Sadarlah dan berjaga-jagalah! Lawanmu, si Iblis, berjalan keliling sama seperti
singa yang mengaum-aum dan mencari orang yang dapat ditelannya.
Akibatnya
digigit dan ditelan oleh singa. Singa mengigit 2 hal, kalau ini sudah dia gigit, maka
kehidupan itu pasti ditelan oleh singa:
Amos
3:12
3:12
Beginilah firman TUHAN: "Seperti seorang gembala melepaskan dari mulut
singa dua tulang betis atau potongan telinga, demikianlah orang Israel yang
diam di Samaria akan dilepaskan seperti sebagian dari katil dan seperti
sepenggal dari kaki balai-balai."
Ø Menggigit betis, artinya sudah tidak ada lagi
pendirian yang kuat terhadap
Firman pengajaran yang benar dan juga terhadap Korban Kristus sehingga mudah
disesatkan dan mudah jatuh bangun dalam dosa. Dalam penggembalaan sudah loyo,
tidak ada pendirian lagi! Apalagi kalau gembala seperti itu, sudah tidak bisa
berdiri teguh di atas Korban Kristus, hari ini ajar a, besok b, lusa c, sudah
campur semua, sudah tidak ada pendirian yang teguh. Nasihat guru saya sebelum
saya pulang ke sini ‘kamu jangan plin plan!’. Bukan berarti saya sudah bisa
semuanya, masih dalam proses pergumulan supaya tetap kuat sampai Yesus datang.
Ø Mengigit telinga, artinya sudah tidak bisa
mendengar Firman penggembalaan, suara gembala, Firman pengajaran yang sehat.
Dia hanya mendengar suara-suara asing, lebih condong ke sana.
Kalau
betis sudah digigit, telinga sudah digigit, sebentar lagi dia ditelan oleh
singa. Artinya betul-betul sudah dikuasai oleh iblis, sepenuhnya dikuasai oleh
iblis, sehingga tidak bisa kembali pada pengajaran yang sehat. Tuhan tolong
jangan terjadi dalam kehidupan kita.
Yesus tidak ingin kita dikuasai oleh iblis,
sebab itu Dia tampil sebagai Gembala Agung untuuk melepaskan kita dari mulut
singa. Ingat Daud, waktu mau menghadapi Goliat dia bersaksi kepada Saul ‘aku
ini seorang gembala, kalau ada singa atau beruang menerkam, saya kejar tangkap
janggutnya dan lepaskan domba dari mulutnya’. Yesus Gembala Agung, dia berjuang
untuk melepaskan kita dari mulut singa. Sampai Dia mati di kayu salib, dia
berjuang melepaskan kita dari penguasaan iblis. Sikap kita bagaimana? Tergembala
dengan benar dan baik, mendengar dan melihat Firman.
Wahyu 1:10,12-13
1:10 Pada hari Tuhan aku dikuasai oleh Roh dan aku mendengar
dari belakangku suatu suara yang nyaring, seperti bunyi sangkakala,
1:12 Lalu aku berpaling untuk melihat suara
yang berbicara kepadaku. Dan setelah aku berpaling, tampaklah kepadaku tujuh
kaki dian dari emas.
1:13 Dan di tengah-tengah kaki dian itu ada seorang
serupa Anak Manusia, berpakaian jubah yang panjangnya sampai di kaki, dan
dadanya berlilitkan ikat pinggang dari emas.
Dengar dan lihat Firman, artinya praktekan
Firman sehingga ada wujud nyata yang bisa dilihat semua orang. Ada keubahan
hidup yang bisa dilihat oleh orang lain. Isteri lihat suami sudah berubah,
suami lihat isteri sudah berubah, orang tua melihat anaknya berubah. Gembala
lihat jemaat berubah. Ada wujud nyata Firman terlihat karena kita praktekan
Firman, menjadi pengalaman hidup kita. Itu tergembala dengan benar dan baik.
Hasilnya kalau kita tergembala dengan baik kita
akan melihat Firman dalam 2 wujud:
1)
Begitu
Yohanes berpaling dia melihat 7 kaki dian emas. Ini menunjukan gereja yang
sempurna, gereja sebagai terang dunia. Jadi kehidupan yang tergembala dengan
benar dan baik dia mengalami penyucian dan pembaharuan secara terus menerus
sampai sempurna menjadi terang dunia. Dalam Wahyu 12:1 dipertontonkan di
angkasa dengan berpakaian matahari, bermahkota 12 bintang, berdiri di atas
bulan. Itu gereja Tuhan sebagai terang dunia. Semoga kelak kita yang menjadi
Mempelai Wanita Tuhan. Itu kerinduan hati saya, kerinduan kita bersama, seluruh
sidang jemaat berhasil bertemu Yesus di awan-awan.
Kaki
Dian itu terdiri 1 batang dengan 6 cabang. Batang itu menunjuk Yesus sebagai
pokok persekutuan dan 6 cabang itu kita manusia daging yang melekat pada Yesus
sebagai pokok. Pasti kita menjadi terang dunia.
Semakin
kita tergembala dengan benar dan baik, semakin terlihat keubahan hidup itu,
semakin terang! Kalau yang rohani terang, yang jasmani juga pasti terang, tidak
ada kegelapan, Tuhan atasi semuanya, ada jalan keluar yang terang benderang.
2)
Kita
bisa melihat Yesus sebagai Imam Besar, Gembala Agung, beraktivitas di
tengah-tengah kita di dalam kemuliaanNya.
Aktivitas
Yesus di tengah-tengah kehidupan yang tergembala:
Yehezkiel
34:13-16
34:13
Aku akan membawa mereka keluar dari tengah bangsa-bangsa dan mengumpulkan
mereka dari negeri-negeri dan membawa mereka ke tanahnya; Aku akan
menggembalakan mereka di atas gunung-gunung Israel, di alur-alur sungainya dan
di semua tempat kediaman orang di tanah itu.
34:14
Di padang rumput yang baik akan Kugembalakan mereka dan di atas gunung-gunung
Israel yang tinggi di situlah tempat penggembalaannya; di sana di tempat
penggembalaan yang baik mereka akan berbaring dan rumput yang subur menjadi
makanannya di atas gunung-gunung Israel.
34:15
Aku sendiri akan menggembalakan domba-domba-Ku dan Aku akan membiarkan mereka
berbaring, demikianlah firman Tuhan ALLAH.
34:16
Yang hilang akan Kucari, yang tersesat akan Kubawa pulang, yang luka akan
Kubalut, yang sakit akan Kukuatkan, serta yang gemuk dan yang kuat akan
Kulindungi; Aku akan menggembalakan mereka sebagaimana seharusnya.
Ø Tuhan memberikan rumput yang terbaik, dibawa
ke alur-alur sungai, semua yang terbaik diberikan. Jadi aktivitas pertama Tuhan
memelihara kita dengan segala sesuatu yang terbaik. Tidak mungkin Tuhan
terlantarkan kita! Kami hamba Tuhan yang tidak ada gaji, tidak ada pencaharian
lain, tidak ada pekerjaan sampingan, 100% melayani Tuhan, Tuhan pelihara, Tuhan
berikan yang terbaik.
Gembala
dipelihara, jemaat Tuhan pelihara, tidak pernah diterlantarkan. Tetapi jangan
kita berpikir mau dapat uang bermiliar-miliar. Belum tentu yang dapat uang
bermiliar-miliar itu mendapat yang terbaik. Yang ada malah ketakutan dirampok,
tidur tidak tenang. Kita dapat sekian, tetapi karena kita tergembala dengan
baik maka itu yang terbaik dari Tuhan, kita tenang. Semua yang Tuhan berikan
pada kita itu yang terbaik, jangan kita ukur dengan ukuran yang jasmani. Yakub
kehidupan yang tinggal di kemah, mendapat berkat yang terbaik. Yusuf kehidupan
yang biasa tergembala mendapat berkat yang terbaik, bahkan yang teristimewa.
Ø Membiarkan domba-domba berbaring di rumput
hijau. Artinya memberikan damai sejahtera dan ketenangan kepada kita. Jadi
Tuhan memelihara tidak setengah-setengah, Tuhan pelihara yang jasmani, juga
memelihara yang rohani, ada damai sejahtera dan ketenangan kepada kita.
Ø Yesus menyembuhkan kita dari penyakit jasmani
dan juga penyakit rohani. Tuhan sanggup menyembuhkan! Tetapi jangan kita hakimi
orang yang mati karena sakit ‘oh orang itu dikutuk Tuhan’ padahal Yesus saja
mati terkutuk. Tuhan mampu menyembuhkan secara jasmani, ekonomi yang sakit, nikah
yang sakit disembuhkan. Yesus ada di tengah-tengah kita saat ini, sedang
beraktivitas. Kalau kita menikmati Firman
penggembalaan, Tuhan beraktivitas di tengah-tengah kita. Kita boleh rasakan
pemeliharaanNya, damai sejahtera, kesembuhan terjadi. Penyakit rohani, penyakit
jasmani dan penyakit nikah disembuhkan.
Ø Wahyu 7:17; 22:1
7:17
Sebab Anak Domba yang di tengah-tengah takhta itu, akan menggembalakan mereka
dan akan menuntun mereka ke mata air kehidupan. Dan Allah akan menghapus segala
air mata dari mata mereka."
22:1
Lalu ia menunjukkan kepadaku sungai air kehidupan, yang jernih bagaikan
kristal, dan mengalir ke luar dari takhta Allah dan takhta Anak Domba itu.
Yesus
Gembala Agung menuntun kita sampai ke mata air kehidupan, itulah takhta Sorga,
takhta Mempelai, takhta Yerusalem Baru. Dan sambil menuntun Yesus menghapus segala
air mata kita, menyelesaikan segala masalah kita, menyelesaikan segala
pergumulan kita tepat pada waktunya. Semakin dekat takhta Yerusalem Baru air
mata semakin dihapus. Sampai masuk ke Yerusalem Baru tidak ada lagi air mata,
bahagia bersama Yesus untuk selama-lamanya.
Untuk
beraktivitas di tengah-temgah kita, Yesus Gembala Agung rela mati di kayu salib
memberikan nyawaNya bagi kita, sehingga Dia mampu memberikan yang terbaik bagi
kita, mampu memberikan ketenangan dan damai sejahtera, di kayu salib Yesus
tanggung segala penyakit kita, Yesus sanggup menyembuhkan dan dia menuntun kita
sampai ke Yerusalem Baru.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar