Salam sejahtera di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.
Keluaran
26:37; 36:38
26:37 Haruslah
kaubuat lima tiang dari kayu penaga untuk tirai itu dan kausalutlah itu dengan
emas, dengan ada kaitannya dari emas, dan untuk itu haruslah kautuang lima alas
dari tembaga."
36:38 dan kelima
tiangnya dengan kaitan untuk tiang itu; disalutlah ujungnya dan
penyambung-penyambungnya dengan emas, dan kelima alasnya itu adalah dari
tembaga.
Ini
tentang tiang pintu kemah. Ada 5 tiang pintu kemah, menunjuk 5 pribadi:
Ø 3 tiang
di bagian tengah menunjuk Allah Bapa yaitu Tuhan, Anak Allah yaitu Yesus dan
Allah Roh Kudus yaitu Kristus.
Ø 2 tiang
yang mengapit menunjuk Musa dan Yohanes Pembaptis.
Tiang
ini berdiri kokoh, jadi tiang ini menunjuk keteguhan hati. Untuk mengikut Tuhan
dibutuhkan keteguhan hati dan supaya bisa teguh hati dibutuhkan Roh Kudus.
Pintu kemah secara keseluruhan menunjuk baptisan Roh Kudus. Ini yang membuat
kita bisa kuat teguh hati menghadapi tantangan apapun. Dalam melayani harus
teguh hati supaya kita tidak minder dan juga tidak sombong.
Kita
sudah belajar keteguhan hati Musa, sekarang kita belajar keteguhan hati Yohanes
Pembaptis.
Yohanes
11:2-3
11:2 Maria ialah
perempuan yang pernah meminyaki kaki Tuhan dengan minyak mur dan menyekanya
dengan rambutnya.
11:3 Dan Lazarus
yang sakit itu adalah saudaranya. Kedua perempuan itu mengirim kabar kepada
Yesus: "Tuhan, dia yang Engkau kasihi, sakit."
Saat dipenjara,
Yohanes sempat bimbang terhadap Yesus. Padahal sebelumnya, dalam pelayanannya,
Yohanes mengenal pribadi Yesus dengan jelas bahkan dia bersaksi tentang Yesus.
1.
Yohanes 1:29
1:29
Pada keesokan harinya Yohanes melihat Yesus datang kepadanya dan ia
berkata: "Lihatlah Anak domba Allah, yang menghapus dosa dunia.
Yohanes bersaksi Yesus Anak Domba Allah yang
menghapus dosa dunia. Kalau sekarang ini kesaksian tentang Firman penginjilan.
Kita juga mengenal Yesus menghapus dosa dunia, kita saksikan lewat Firman
penginjilan.
2.
Yohanes 1:36; 3:29
1:36 Dan ketika ia melihat Yesus lewat,
ia berkata: "Lihatlah Anak domba Allah!"
3:29 Yang empunya mempelai perempuan,
ialah mempelai laki-laki; tetapi sahabat mempelai laki-laki, yang berdiri dekat
dia dan yang mendengarkannya, sangat bersukacita mendengar suara mempelai
laki-laki itu. Itulah sukacitaku, dan sekarang sukacitaku itu penuh.
Wahyu 19:7
19:7 Marilah kita bersukacita dan
bersorak-sorai, dan memuliakan Dia! Karena hari perkawinan Anak Domba telah
tiba, dan pengantin-Nya telah siap sedia.
Yohanes mengenal Yesus dan
bersaksi bahwa Yesus adalah Anak Domba Allah = Mempelai Pria Sorga. Jadi ini
sudah meningkat dari penginjilan ke pengajaran.
Sekalipun
seseorang sudah meningkat dari penginjilan ke pengajaran, masih bisa
dibimbangkan. Sesi pertama ini kita bergumul supaya jangan bimbang. Setan itu
bekerja lebih hebat, sudah ada dalam pengajaran dia kejar terus untuk membuat
kita bimbang. Dengan berbagai cara setan mau menekan dan menghimpit kerohanian
kita supaya bimbang kepada Yesus. Tetapi syukur kepada Tuhan, ketika Yohanes
bimbang dia menyuruh murid-muridnya bertanya kepada Yesus. Bagi kita sekarang,
saat kita bimbang, ketika diperhadapkan tekanan hidup dan sengsara daging
karena Yesus, kita harus banyak bertanya kepada Yesus. Prakteknya banyak
mendengar Firman pengajaran yang benar di dalam ibadah. Ketika kita bimbang
lalu mendengar yang lain sudah pasti pilih yang salah. Jadi begitu kebimbangan
muncul, dengar Firman pengajaran! Itu yang membuat kita kuat kembali.
Ketika
murid-muridnya bertanya kepada Yesus, Yesus memberikan jawaban.
Matius
11:4-6
11:4 Yesus
menjawab mereka: "Pergilah dan katakanlah kepada Yohanes apa yang kamu
dengar dan kamu lihat:
11:5 orang buta melihat,
orang lumpuh berjalan, orang kusta menjadi tahir, orang tuli mendengar, orang
mati dibangkitkan dan kepada orang miskin diberitakan kabar baik.
11:6 Dan
berbahagialah orang yang tidak menjadi kecewa dan menolak Aku."
Jawaban
Yesus, Dia tunjukan aktivitas dan kuasaNya. Jadi saat kita ragu karena
menghadapi tekanan dan himpitan, dengar Firman pengajaran. Maka kita akan
mengalami aktivitas dan kuasa Yesus dari Firman pengajaran itu. Kemudian murid-murid
kembali memberitahukan kepada Yohanes, ini berarti ada kesaksian. Saat kita
beribadah di
situ ada kesaksian, terutama dalam ibadah raya. Kesaksian pengalaman dengan
Firman Tuhan itu juga yang membuat kita kembali teguh. Jangan malu bersaksi,
mungkin kesaksian kita sederhana, tetapi dengan kesaksian yang sederhana
mungkin ada orang yang punya pengalaman seperti kita, dia sudah bimbang,
mendengar kesaksian kita dia kembali kuat. Jangan malu bersaksi, penting
bersaksi untuk menguatkan orang yang sempat bimbang. Biarlah kita kembali kuat,
kembali punya pendirian yang teguh, bagaikan tiang pintu kemah yang tidak
goyah, tidak ambruk.
Praktek
punya pendirian yang teguh hati:
1. Matius
7:24-25
7:24
"Setiap orang yang mendengar perkataan-Ku ini dan melakukannya, ia sama
dengan orang yang bijaksana, yang mendirikan rumahnya di atas batu.
7:25
Kemudian turunlah hujan dan datanglah banjir, lalu angin melanda rumah itu,
tetapi rumah itu tidak rubuh sebab didirikan di atas batu.
Seperti
rumah yang dibangun di atas batu. Artinya punya dasar rohani yang kuat dari
mendengar dan dengar-dengaran pada Firman Tuhan. Apa dasar rohani kita? Dasar
rohani kita di halaman.
a) Pintu
gerbang yaitu iman kepada Yesus sebagai satu-satunya Juruselamat dari mendengar
Firman dalam urapan Roh Kudus.
b) Mezbah
korban bakaran, bertobat oleh dorongan Firman pengajaran yang benar. Hati
percaya, mulut mengaku dosa, berhenti berbuat dosa.
c) Bejana
pembasuhan, masuk baptisan air juga oleh dorongan Firman. Bukan oleh dorongan
manusia atau karena dipaksakan, ikut ramai. Baptisan air itu jangan disuruh dan
tidak boleh dihalangi tetapi oleh dorongan Firman Tuhan.
d) Pintu
kemah, mengalami baptisan Roh Kudus, berpindah dari suasana halaman ke suasana
ruangan suci, suasana Taurat ke suasana kemurahan.
Pada
gereja mula-mula ada yang memaksakan suasana Taurat.
Kisah
Para Rasul 15:5
15:5
Tetapi beberapa orang dari golongan Farisi, yang telah menjadi percaya, datang
dan berkata: "Orang-orang bukan Yahudi harus disunat dan diwajibkan untuk
menuruti hukum Musa."
Dalam
terang Tabernakel Kisah Para Rasul pasal 15 ini kena pintu kemah. Suasana
Taurat ini mau dipaksakan. Itupun tanpa kita sadari memaksakan suasana Taurat
dalam penggembalaan. Apa itu suasana Taurat?
a) Ketika
ada yang salah langsung dihukum, pecat memecat dalam gereja. Pdt. Pong
mengatakan kalau saya mau pecat orang, saya lebih dulu memecat diri saya karena
saya juga banyak salah. Saya tidak berani memecat, biar Firman yang bekerja. Kalau
dia tidak berubah nanti Tuhan yang pecat. Yudas tidak berubah, Petrus tidak
mengusir dia tetapi Tuhan yang pecat karena dia tidak berubah. Pecat memecat
itu suasana Taurat yang dipaksakan
dalam penggembalaan.
b) Terlalu
banyak aturan yang mengatasnamakan Firman tetapi sebenarnya untuk kepentingan
manusia. Sehingga akhirnya ibadah pelayanan itu dikerjakan dengan terpaksa dan
bersungut-sungut. Pdt. Pong pernah berkata saya menyusun AD/ART dalam semalam
dengan aturan yang sesederhana mungkin. Sebab kalau terlalu banyak aturan nanti
itu seperti burung bersarang. Apa itu burung bersarang? Roh najis berkembang
biak di sana! Banyak aturan harus begini, harus begitu, itu suasana Taurat yang
dipaksakan. Akhirnya semua beribadah dengan terpaksa, takut kepada manusia,
bukan takut kepada Tuhan. Nanti saya dipecat, saya discorsing dan lain-lain.
Orang
Israel saja tidak mampu melakukan Taurat, kenapa kita bangsa kafir mau
melakukan Taurat di dalam gereja.
Kisah
Para Rasul 15:10,19
15:10
Kalau demikian, mengapa kamu mau mencobai Allah dengan meletakkan pada tengkuk
murid-murid itu suatu kuk, yang tidak dapat dipikul, baik oleh nenek moyang
kita maupun oleh kita sendiri?
15:19
Sebab itu aku berpendapat, bahwa kita tidak boleh menimbulkan kesulitan bagi
mereka dari bangsa-bangsa lain yang berbalik kepada Allah,
Kita
sudah harus punya dasar rohani yang kuat yaitu percaya, bertobat, baptisan air,
baptisan Roh Kudus, menghasilkan
hidup benar, kita beralih pada suasana kemurahan. Tetapi ingat, suasana
kemurahan jangan dijadikan murahan. Pelayanan dijadikan murahan, biar salah
tetap melayani, jangan seperti itu! Ingat, kalau kemurahan Tuhan dipermainkan ada kekerasan Tuhan. Diberikan
kesempatan untuk kita bisa berubah. Baptisan Roh Kudus menghasilkan hati
seperti merpati, hati yang tulus, hati yang jujur dan taat.
2. Mazmur
92:13-16
92:13
Orang benar akan bertunas seperti pohon korma, akan tumbuh subur seperti pohon
aras di Libanon;
92:14
mereka yang ditanam di bait TUHAN akan bertunas di pelataran Allah kita.
92:15
Pada masa tua pun mereka masih berbuah, menjadi gemuk dan segar,
92:16
untuk memberitakan, bahwa TUHAN itu benar, bahwa Ia gunung batuku dan tidak ada
kecurangan pada-Nya.
Seperti
pohon di tanam di Bait Allah = tergembala, tekun dalam 3 macam ibadah pokok.
a) Meja
roti sajian, ketekunan dalam ibadah pendalaman Alkitab, kita diberi makanan
yang rohani.
b) Pelita
emas, ketekunan dalam ibadah raya, kita mendapat minum secara rohani.
c) Mezbah
dupa emas, ketekunan dalam ibadah doa penyembahan, kita bisa bernafas.
Orang
yang tekun dalam penggembalaan tidak sia-sia, ada hasilnya. Ikut Tuhan itu
begitu kita lakukan Firman dengan sungguh-sungguh, kita ikuti kehendak Tuhan,
ada hasilnya. Hasil tergembala:
a) Bertunas
seperti pohon korma artinya hidup dalam pengharapan dan kesucian sehingga ada
kemanisan di dalam hidup kita. Terutama di dalam nikah kita. Semakin kita bertekun,
semakin manis, percayalah! Sampai nanti puncak kemanisan kita masuk pesta nikah
Anak Domba Allah. Salomo menggambarkan Sulamit sebagai pohon korma, itu
menunjuk masuk pesta nikah Anak Domba Allah.
I Yohanes 3:2-3
3:2
Saudara-saudaraku yang kekasih, sekarang kita adalah anak-anak Allah, tetapi
belum nyata apa keadaan kita kelak; akan tetapi kita tahu, bahwa apabila
Kristus menyatakan diri-Nya, kita akan menjadi sama seperti Dia, sebab kita
akan melihat Dia dalam keadaan-Nya yang sebenarnya.
3:3
Setiap orang yang menaruh pengharapan itu kepada-Nya, menyucikan diri sama
seperti Dia yang adalah suci.
Semakin bertekun, semakin disucikan, semakin manis
hidup kita.
b) Tumbuh
subur seperti pohon aras. Pohon aras itu pohon yang kuat, makanya dibikin jadi
kapal, dijadikan dinding Bait Allah. Artinya kuat menghadapi tantangan apapuun.
Kita mau bertekun dalam penggembalaan itu banyak tantangannya. Ada yang dari
jarak jauh mau bertekun beribadah banyak tantangannya. Yang dekat ada juga
tantangannya, masing-masing punya tantangannya.
c) Berbunga
Mazmur 92:14 (Terjemahan Lama)
Mazmur
92:13 (92-14) Barangsiapa yang telah
tertanam dalam rumah Tuhan, ia itu akan berbunga-bunga dalam segala halaman
Allah kami!
Bunga itu indah, menunjuk jabatan pelayanan dan
karunia Roh Kudus. Kalau kita bertekun pasti Tuhan perlengkapi dengan jabatan
pelayanan dan karunia-karunia Roh Kudus, kita dipakai Tuhan dalam pelayanan
pembangunan Tubuh Kristus yang sempurna. Kalau kita mendukung yang benar
kecipratan berkatnya. Saya mendukung bukan karena orang tua rohani saya itu
orang tua kandung. Sekarang kecipratan berkatnya. Mari bertekun, nanti Tuhan
perlengkapi dengan jabatan pelayanan dan karunia Roh Kudus, Tuhan pakai dalam
pelayanan pembangunan Tubuh Kristus yang sempurna. Semakin kita melayani
semakin indah hidup kita. Kita melayani dalam pelayanan Tubuh Kristus berarti
kita menempatkan Yesus sebagai kepala atas hidup kita, Dia bertanggung jawab
atas hidup kita, Dia menjadikan semua indah pada waktunya.
d) Berbuah,
gemuk dan segar. Artinya:
1) Dipelihara
dan diberkati Tuhan menjadi berkat sampai di masa tua.
2) Berubah
dari manusia daging menjadi manusia rohani, sampai menghasilkan buah-buah roh, buah
mempelai, 100% menjadi sama dengan Yesus.
Betapa nikmatnya orang tergembala. Sampai raja Daud
mengatakan lebih baik 1 hari di Bait Allah dari pada 1000 hari di luar,
sangking dia menikmati Bait Tuhan. Satu hal telah kuminta kepada Tuhan, diam di
rumah Tuhan seumur hidupku, menikmati
BaitMu. Kita tergembala sampai menikmati penggembalaan. Bukan hanya sebatas
bertekun, bukan sebatas mantap tergembala, tetapi sampai menikmati
penggembalaan. Dalam pemecahan 5 roti orang banyak duduk di rumput, itu mantap
tergembala. Tetapi dalam Mazmur 23 berbaring di rumput, itu sudah menikmati
penggembalaan.
3. Seperti
Yohanes yang dipenggal kepalanya. Kalau tidak teguh hati baru kesulitan dalam
penggembalaan saja sudah tidak mampu. Ini Yohanes sampai rela dipancung
kepalanya.
Markus
6:16-18
6:16
Waktu Herodes mendengar hal itu, ia berkata: "Bukan, dia itu Yohanes yang
sudah kupenggal kepalanya, dan yang bangkit lagi."
6:17
Sebab memang Herodeslah yang menyuruh orang menangkap Yohanes dan
membelenggunya di penjara berhubung dengan peristiwa Herodias, isteri Filipus
saudaranya, karena Herodes telah mengambilnya sebagai isteri.
6:18
Karena Yohanes pernah menegor Herodes: "Tidak halal engkau mengambil
isteri saudaramu!"
Ini
artinya rela menerima percikan darah, sengsara daging karena kebenaran. Dalam Tabernakel
ini sudah suasana ruangan maha suci. Dalam ruangan maha suci ada 2 kali 7
percikan darah, 7 kali di atas tutup pendamaian, 7 kali di depan Peti
Perjanjian.
Jangan
mundur, kalau karena kebenaran kita harus sengsara, maju terus! Markus pasal 6
itu tentang nikah, Yohanes menegur Herodes karena nikahnya salah. Jangan heran,
kalau kita mempertahankan nikah yang benar diperhadapkan dengan percikan darah,
dengan sengsara. Kita mau melakukan kewajiban utama kita dalam nikah, diperhadapkan
dengan percikan darah, sengsara daging. Juga seringkali sengsara itu datang
dari orang-orang terdekat kita dalam nikah, itu percikan darah yang saya rasa
paling berat. Kalau cuma orang luar yang ngomong masih bisa kuat.
Kita
diperhadapkan dengan percikan darah sampai daging tidak bersuara lagi.
Kadangkala kalau diperhadapkan dengan sengsara masih memakai logika pikiran
kita. Kalau kepala sudah dipancung, tidak bisa lagi andalkan logikanya. Kalau
kepala sudah dipancung berarti tidak ada lagi kepala, Yesus jadi kepala di
situ. Maka dalam menghadapi sengsara percikan darah, pakai pikiran dan perasaan
Yesus, jangan pakai pikiran perasaan daging kita. Menghadapi sengsara dalam
nikah pakai pikiran daging, akhirnya sakit, loyo, lemas. Saya bodoh pakai
pikiran perasaan daging saya akhirnya sakit. Setelah serahkan kepada Tuhan
sudah sembuh.
Sengsara
paling berat itu sengsara dalam nikah, pakai pikiran perasaan Kristus.
Filipi
2:6-8
2:6
yang walaupun dalam rupa Allah, tidak menganggap kesetaraan dengan Allah itu
sebagai milik yang harus dipertahankan,
2:7
melainkan telah mengosongkan diri-Nya sendiri, dan mengambil rupa seorang
hamba, dan menjadi sama dengan manusia.
2:8
Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat
sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib.
Pikiran
perasaan Yesus itu merendahkan diri. Artinya kemampuan untuk mengaku dosa,
kalau sudah diampuni jangan diperbuat lagi. Merendahkan diri di sini juga artinya
rela direndahkan, tidak bereaksi daging sekalipun diapa-apakan. Memang sakit
bagi daging, langsung strap saja. Kalau sudah mau emosi bilang haleluya supaya
reda. Taat sampai daging tidak bersuara. Kosongkan diri, tidak mengandalkan
apapun yang kita miliki di dunia ini. Mungkin ada yang berkata saya kakak kamu
adik, saya hamba Tuhan kamu bukan hamba Tuhan. Tidak usah andalkan itu,
kosongkan diri saja. Nikmati semuanya sampai dipancung, pikiran perasaan Yesus
yang ada pada kita, tidak usah pikiran perasaan daging, buang jauh-jauh. Habis
energi kalau pakai pikiran perasaan daging, capek! Jadi loyo sendiri, semua
jadi berat, melayani jadi berat, dalam nikah juga berat. Kalau pakai pikiran
perasaan Yesus, kekuatan kita dapatkan dari Tuhan, sebentar lagi menang.
Masalah nikah masalah yang terberat, pakai pikiran perasaan Yesus, pasti menang.
Semoga sesi 1 ini betul-betul kita tanggalkan pikiran daging kita, kita taklukan
kepada Yesus, pakai pikiran perasaan Yesus, pasti menang.
Filipi
2:9-10
2:9
Itulah sebabnya Allah sangat meninggikan Dia dan mengaruniakan kepada-Nya nama
di atas segala nama,
2:10
supaya dalam nama Yesus bertekuk lutut segala yang ada di langit dan yang ada
di atas bumi dan yang ada di bawah bumi,
Kita
mengalami kemenangan oleh kuasa nama Yesus. Menang atas setan tritunggal
sumbernya masalah, sumbernya air mata, perusak nikah! Seberat apapun masalah
pasti menang, tinggal mau menanggalkan pikiran perasaan daging atau tidak. Doa
semalaman mempercepat perobekan daging, mempercepat menanggalkan pikiran dan
perasaan daging. Pakai pikiran perasaan Yesus, taklukan semua kepada Tuhan.
II
Korintus 10:5
10:5
Kami mematahkan setiap siasat orang dan merubuhkan setiap kubu yang dibangun
oleh keangkuhan manusia untuk menentang pengenalan akan Allah. Kami menawan
segala pikiran dan menaklukkannya kepada Kristus,
Sepanjang
malam ada seruan ratapan, fajar menyingkir ada sorak sorai kemenangan.
Tuhan
Memberkati
Tidak ada komentar:
Posting Komentar