Salam sejahtera di dalam nama Tuhan Yesus Kristus.
Amos 4:1-3
4:1 "Dengarlah firman ini, hai lembu-lembu
Basan, yang ada di gunung Samaria, yang memeras orang lemah, yang menginjak
orang miskin, yang mengatakan kepada tuan-tuanmu: bawalah ke mari, supaya kita
minum-minum!
4:2 Tuhan ALLAH telah bersumpah demi kekudusan-Nya:
sesungguhnya, akan datang masanya bagimu, bahwa kamu diangkat dengan kait dan
yang tertinggal di antara kamu dengan kail ikan.
4:3 Kamu akan keluar melalui belahan tembok,
masing-masing lurus ke depan, dan kamu akan diseret ke arah Hermon,"
demikianlah firman TUHAN.
Ini
adalah ancaman Tuhan bagi jemaat yang tidak tahu berterima kasih. Terhadap
kerajaan Israel dari 10 suku, awalnya Tuhan berlaku secara halus tetapi
akhirnya harus diburu dengan keras. Inilah balas dari Tuhan kepada umat Tuhan
yang tidak tahu berterima kasih. Dapat dikatakan kasih Tuhan kepada orang
Samaria ini tidak pernah sirna dan selalu terulur. Terlebih lagi ketika mereka
dikepung oleh Benhadad raja Aram. Benhadad artinya ruang yang terpagar.
Keadaan
Samaria ketika itu secara logika tidak ada jalan keluar lagi. Di luar dikepung
oleh ribuan tentara Aram sehingga mereka tidak bisa keluar dan di dalam ada kelaparan
yang berat sekali sampai ibu-ibu terpaksa memakan anak mereka. Inilah
tanda-tanda kelaparan di dalam gereja Tuhan. Berbicara ibu yang memakan anaknya
secara rohani menunjuk gembala yang memakan jemaatnya. Kelaparan ini terjadi
karena jalur logistik sudah diempang oleh raja Aram. Gereja Tuhan di akhir
zaman ini ada kemiripan dengan keadaan Samaria ketika itu. Ini kontras dengan
rencana Tuhan, itulah bukti gereja Tuhan dalam suasana lapar. Mengapa bisa
lapar? Sebab dipagari oleh organisasi, tidak ada kebebasan untuk mencari
makanan.
Oleh
kemurahan Tuhan mereka dilepaskan oleh Tuhan. Ini pertanda bahwa kasih Tuhan
tidak pernah pupus/ tidak pernah berakhir. Tetapi apa balasan mereka? Balasan
mereka kepada Tuhan malah tidak ada rasa terima kasih terhadap perbuatan
kasihnya Tuhan. Padahal harus imbang antara Tuhan dan umat. Dalam hal ini Tuhan
diwakili oleh hamba Allah dan umat harus ada rasa syukur kepada Allah dan
terima kasih buat penggembalaan.
Dari
sisi ini Tuhan melihat bahwa mereka telah melakukan kejahatan sehingga Tuhan ancam
bahwa mereka akan membuat lubang di tembok dan dari situ mereka akan lari lurus
ke depan. Hal ini sudah diperagakan oleh nabi Yehezkiel dan benar-benar
terjadi.
Yehezkiel 12:1-2,4-13
12:1 Lalu datanglah firman TUHAN kepadaku:
12:2 "Hai anak manusia, engkau tinggal di
tengah-tengah kaum pemberontak, yang mempunyai mata untuk melihat, tetapi tidak
melihat dan mempunyai telinga untuk mendengar, tetapi tidak mendengar, sebab
mereka adalah kaum pemberontak.
12:4 Bawalah barang-barangmu itu ke luar seperti
barang-barang seorang buangan pada siang hari di hadapan mata mereka; dan
engkau sendiri harus keluar pada malam hari di hadapan mata mereka, seperti
seorang yang harus keluar dan pergi ke pembuangan.
12:5 Di hadapan mata mereka perbuatlah sebuah lobang
di tembok dan keluarlah dari situ.
12:6 Di hadapan mata mereka taruhlah barang-barangmu
ke atas bahumu, dan bawalah itu ke luar pada malam gelap; engkau harus menutupi
mukamu, sehingga engkau tidak melihat tanah; sebab Aku membuat engkau menjadi
lambang bagi kaum Israel."
12:7 Lalu kulakukan seperti diperintahkan kepadaku:
aku membawa pada siang hari barang-barang seperti barang-barang seorang buangan
dan pada malam hari aku membuat dengan tanganku sebuah lobang di tembok, pada
malam gelap aku keluar dan di hadapan mata mereka aku menaruh barang-barangku
ke atas bahuku.
12:8 Pada hari besoknya datanglah firman TUHAN kepadaku:
12:9 "Hai anak manusia, bukankah ditanya oleh
kaum Israel, kaum pemberontak itu kepadamu: Apakah yang kaulakukan ini?
12:10 Katakanlah kepada mereka: beginilah firman
Tuhan ALLAH: Ucapan ilahi ini mengenai raja di Yerusalem dan seluruh kaum Israel
yang tinggal di sana.
12:11 Katakanlah: Aku menjadi lambang bagimu;
seperti yang kulakukan ini begitulah akan berlaku kepada mereka: sebagai orang
buangan mereka akan pergi ke pembuangan.
12:12 Dan raja yang di tengah-tengah mereka akan
menaruh barang-barangnya ke atas bahunya pada malam gelap dan akan pergi ke
luar; orang akan membuat sebuah lobang di tembok supaya ada baginya jalan
keluar; ia akan menutupi mukanya supaya ia tidak akan melihat tanah itu.
12:13 Aku akan memasang jaring-Ku untuk menangkap dia
dan di dalam perangkap-Ku dia akan terjebak dan Aku akan membawa dia ke Babel,
tanah orang Kasdim, tetapi tanah itu sendiri tidak akan dilihatnya; ia akan
mati di sana.
Ini
adalah perlakuan Tuhan terhadap manusia yang tidak tahu berterima kasih apalagi
untuk orang Samaria yang telah ditolong oleh Tuhan. Dalam pelayanan Tuhan,
langkah demi langkah Tuhan telah menolong mereka. Dalam Yohanes 4 Tuhan sudah
membenahi nikah yang paling rusak. Kemudian Tuhan membenahi ibadah orang
Samaria. Tuhan membenahi ibadah karena ibadah mereka adalah ibadah campur.
Kalau melakukan
ibadah campur itu tanda kehidupan tersebut tidak berada pada penciptaan tangan
Tuhan. Kalau gereja Tuhan menggalakkan ibadah campur maka sekalipun terlihat
gegap gempita tetapi tidak merasakan pekerjaan tangan Tuhan yang mencipta.
Kejadian 1:2 (Terjemahan Lama)
1:2 Maka bumi itu lagi campur baur adanya,
yaitu suatu hal yang ketutupan kelam kabut; maka Roh Allah berlayang-layang di
atas muka air itu.
Yeremia 4:22-23
4:22 "Sungguh, bodohlah umat-Ku itu, mereka
tidak mengenal Aku! Mereka adalah anak-anak tolol, dan tidak mempunyai
pengertian! Mereka pintar untuk berbuat jahat, tetapi untuk berbuat baik mereka
tidak tahu."
4:23 Aku melihat kepada bumi, ternyata campur baur
dan kosong, dan melihat kepada langit, tidak ada terangnya.
Kita
harus mengambil sikap untuk menyambut Firman Allah walaupun awalnya ragu-ragu
seperti Wanita yang dikisahkan dalam Yohanes pasal 4. Awalnya wanita ini ada
kecurigaan tetapi Tuhan dengan hikmatNya menghentar wanita ini perlahan-lahan
pada langkah satu kepada langkah berikutnya sehingga akhirnya sadar bahwa dia
adalah pelaku ibadah campur.
II Raja-raja 17:33
17:33 Mereka berbakti kepada TUHAN, tetapi dalam
pada itu mereka beribadah kepada allah mereka sesuai dengan adat bangsa-bangsa
yang dari antaranya mereka diangkut tertawan.
Ada
tangan Tuhan yang menciptakan kehidupan yang beribadah.
Efesus 4:22-24
4:22 yaitu bahwa kamu, berhubung dengan kehidupan
kamu yang dahulu, harus menanggalkan manusia lama, yang menemui kebinasaannya
oleh nafsunya yang menyesatkan,
4:23 supaya kamu dibaharui di dalam roh dan
pikiranmu,
4:24 dan mengenakan manusia baru, yang telah
diciptakan menurut kehendak Allah di dalam kebenaran dan kekudusan yang
sesungguhnya.
Ketidakmampuan
kita untuk berterima kasih kepada Tuhan adalah bagian dari praktek bahwa kita
ini masih campur dengan daging. Seringkali terlalu kurang rasa terima kasih
kita kepada Tuhan, kita belum bisa memberikan rasa terima kasih kita kepada
Tuhan secara penuh karena masih disibukkan dengan mamon.
Banyak
yang harus kita syukuri kepada Tuhan. Nikah kita yang dahulu rusak Tuhan benahi
lewat kabar yang besar, ibadah kita yang dahulu ibadah campur telah Tuhan
benahi, tetapi mana terima kasih kita peada Tuhan? Mari kita menunjukkan rasa
terima kasih kita kepada Tuhan. Lebih lagi kelimpahan pembukaan Firman Tuhan
telah kita terima. Rasa terima kasih kita bukan hanya sekedar kata-kata terima
kasih tetapi harus diwujudkan dengan pelayanan kita karena Tuhan sudah melayani
kita luar biasa.
II Korintus 8:8-9
8:8 Aku mengatakan hal itu bukan sebagai perintah,
melainkan, dengan menunjukkan usaha orang-orang lain untuk membantu, aku mau
menguji keikhlasan kasih kamu.
8:9 Karena kamu telah mengenal kasih karunia Tuhan
kita Yesus Kristus, bahwa Ia, yang oleh karena kamu menjadi miskin, sekalipun
Ia kaya, supaya kamu menjadi kaya oleh karena kemiskinan-Nya.
Tuhan
tidak akan mungkin berdusta. Kekayaan yang kita terima sekarang adalah kekayaan
Firman dan kalau kita bisa menyatakan rasa terima kasih maka imbasnya kita juga
akan diberkati secara jasmani. Tuhan
tidak akan membiarkan kita menjadi miskin kalau kita melayani Tuhan. Tetapi
bukan itu penekanannya, kekayaan yang terbesar yang kita terima adalah
kelimpaan Firman. Kelimpahan Firman memberikan kita pakaian keselamatan dan
jubah kebenaran.
Yesaya 61:10
61:10 Aku bersukaria di dalam TUHAN, jiwaku
bersorak-sorai di dalam Allahku, sebab Ia mengenakan pakaian keselamatan
kepadaku dan menyelubungi aku dengan jubah kebenaran, seperti pengantin
laki-laki yang mengenakan perhiasan kepala dan seperti pengantin perempuan yang
memakai perhiasannya.
II Korintus 8:10-14
8:10 Inilah pendapatku tentang hal itu, yang mungkin
berfaedah bagimu. Memang sudah sejak tahun yang lalu kamu mulai melaksanakannya
dan mengambil keputusan untuk menyelesaikannya juga.
8:11 Maka sekarang, selesaikan jugalah
pelaksanaannya itu! Hendaklah pelaksanaannya sepadan dengan kerelaanmu, dan
lakukanlah itu dengan apa yang ada padamu.
8:12 Sebab jika kamu rela untuk memberi, maka
pemberianmu akan diterima, kalau pemberianmu itu berdasarkan apa yang ada
padamu, bukan berdasarkan apa yang tidak ada padamu.
8:13 Sebab kamu dibebani bukanlah supaya orang-orang
lain mendapat keringanan, tetapi supaya ada keseimbangan.
8:14 Maka hendaklah sekarang ini kelebihan kamu
mencukupkan kekurangan mereka, agar kelebihan mereka kemudian mencukupkan
kekurangan kamu, supaya ada keseimbangan.
Ini
yang dimaksud oleh Tuhan, jadi tidak ada yang dirugikan. Pelayanan kita sebagai
anggota tubuh kepada Allah secara vertikal kita praktekkan secara horisontal
kepada sesama.
Inilah
yang diancamkan Tuhan kepada orang-orang Samaria karena pikiran mereka
benar-benar hanya tertarik pada kemilauan benda-benda dunia. Tuhan sudah datang
kepada mereka secara halus tetapi tidak mereka terima akhirnya Tuhan datang
dengan cara kasar, mereka dikejar diburu oleh pemburu-pemburu.
Amos 4:3
4:3 Kamu akan keluar melalui belahan tembok,
masing-masing lurus ke depan, dan kamu akan diseret ke arah Hermon,"
demikianlah firman TUHAN.
Lari
lurus ke depan dengan kata lain yang mengejar tidak ada kesulitan untuk
menangkap mereka. Jangan itu menjadi pengalaman kita, kita mau disingkirkan
oleh Tuhan dengan dua sayap yang besar itulah Firman dan Roh Kudus. Dengan
sekali sentak kita sudah ada di padang belantara karena kuasa Firman dan Roh
Kudus, ini yang harus kita ucapkan terima kasih kepada Tuhan karena rencana Tuhan
terlalu indah bagi kita.
Sikap
yang paling mendasar bahwa mereka ini tidak mengerti apa-apa walaupun sudah berulang-ulang
Tuhan benahi adalah rasa sentimen yang masih terlalu tinggi. Rasa tidak senang
kepada Yesus karena dianggap orang Yahudi masih terlalu nampak. Ketika Tuhan
Yesus mengarahkan perjalananNya menuju Yerusalem di sanalah semakin tertampak.
Lukas 9:51-53
9:51 Ketika hampir genap waktunya Yesus diangkat ke
sorga, Ia mengarahkan pandangan-Nya untuk pergi ke Yerusalem,
9:52 dan Ia mengirim beberapa utusan mendahului Dia.
Mereka itu pergi, lalu masuk ke suatu desa orang Samaria untuk mempersiapkan segala
sesuatu bagi-Nya.
9:53 Tetapi orang-orang Samaria itu tidak mau
menerima Dia, karena perjalanan-Nya menuju Yerusalem.
Ketika kita
diarahkan oleh Firman untuk ke Yerusalem Baru disitulah tertampak banyak
perlawanan. Bukan kita tidak suka ke Yerusalem Baru tetapi ada kendala-kendala
dalam diri kita yang tidak mau kita lepas, sebab untuk menuju Yerusalem Baru
kita harus alami kelepasan sepenuh.
Dalam
pelayanan harus disertai dengan tanda darah/ derita sengsara agar pelayanan kita
diterima oleh Tuhan.
Lukas 16:10-12
16:10 "Barangsiapa setia dalam perkara-perkara
kecil, ia setia juga dalam perkara-perkara besar. Dan barangsiapa tidak benar
dalam perkara-perkara kecil, ia tidak benar juga dalam perkara-perkara besar.
16:11 Jadi, jikalau kamu tidak setia dalam hal Mamon
yang tidak jujur, siapakah yang akan mempercayakan kepadamu harta yang
sesungguhnya?
16:12 Dan jikalau kamu tidak setia dalam harta orang
lain, siapakah yang akan menyerahkan hartamu sendiri kepadamu?
Yang
menjadi ikatan adalah mamon ini yang mengikat orang-orang Samaria. Bila dalam
persoalan mamon yang adalah perkara kecil tidak setia maka tidak mungkin bisa
dipercayakan harta orang lain. Orang lain yang dimaksud di sini adalah Tuhan.
Lukas 16:13
16:13 Seorang hamba tidak dapat mengabdi kepada dua
tuan. Karena jika demikian ia akan membenci yang seorang dan mengasihi yang
lain, atau ia akan setia kepada yang seorang dan tidak mengindahkan yang lain.
Kamu tidak dapat mengabdi kepada Allah dan kepada Mamon."
Dalam
ayat di atas ada kata “membenci” dan “mengasihi”. Ini tidak bisa berjalan
bersama-sama, tidak bisa kita mengasihi sambil membenci. Kita membodohi diri
sendiri kalau mau berbuat sesuatu padahal kita membenci. Kalau bersikap seperti
itu maka akan dicap oleh Tuhan “memberontak”. Perkataan Tuhan ini kena kepada
orang-orang Farisi.
Lukas 16:14
16:14 Semuanya itu didengar oleh orang-orang Farisi,
hamba-hamba uang itu, dan mereka mencemoohkan Dia.
Tidak
mungkin kita memiliki kebencian dan memiliki kasih, ini namanya pelayanan
ibadah campur, ini tidak berkenan kepada Tuhan.
Zefanya 1:2-3
1:2 "Aku akan menyapu bersih segala-galanya
dari atas muka bumi, demikianlah firman TUHAN.
1:3 Aku akan menyapu manusia dan hewan; Aku akan
menyapu burung-burung di udara dan ikan-ikan di laut. Aku akan merebahkan
orang-orang fasik dan akan melenyapkan manusia dari atas muka bumi, demikianlah
firman TUHAN.
Di sini
Tuhan menunjukkan kekuasaanNya yang tidak terbatas. Tritunggal iblis disapu
bersih yaitu iblis di udara, antikris di laut dan nabi palsu serta
pengikut-pengikutnya termasuk daging yang ada di bumi.
Zefanya 1:4-6
1:4 Aku akan mengacungkan tangan-Ku terhadap Yehuda
dan terhadap segenap penduduk Yerusalem. Aku akan melenyapkan dari tempat ini
sisa-sisa Baal dan nama para imam berhala,
1:5 juga mereka yang sujud menyembah di atas sotoh
kepada tentara langit dan mereka yang menyembah dengan bersumpah setia kepada
TUHAN, namun di samping itu bersumpah demi Dewa Milkom,
1:6 serta mereka yang berbalik dari pada TUHAN, yang
tidak mencari TUHAN dan tidak menanyakan petunjuk-Nya."
Kalau
ayat 3 berbicara secara umum maka ayat 4 secara khusus kepada orang Kristen.
Mengapa mereka juga disapu bersih? Karena orang Kristen yang beribadah campur.
Milkom atau Molokh artinya raja.
Imamat 18:21
18:21 Janganlah kauserahkan seorang dari anak-anakmu
untuk dipersembahkan kepada Molokh, supaya jangan engkau melanggar kekudusan
nama Allahmu; Akulah TUHAN.
Zefanya 1:7
1:7 Berdiam dirilah di hadapan Tuhan ALLAH! Sebab
hari TUHAN sudah dekat. Sungguh TUHAN telah menyediakan perjamuan korban dan
telah menguduskan para undangan-Nya.
Kita sedang
diundang oleh Tuhan dan sedang disucikan oleh Tuhan sehingga kita bisa berada
dalam pesta kawin Anak Domba Allah. Karena kita mau dikuduskan maka kita luput
dari apa yang dikatakan pada ayat 2 sampai 6.
Kalau
sekarang ini kita tidak mau disucikan maka ke depan ini akan lebih tidak mampu
lagi sebab penyucian ini semakin deras menjelang kedatangan Tuhan kedua kali.
Orang
yang ada dalam ibadah campur berarti ada di ruang yang dipagar. Yang bisa
memagari kita adalah daging kita, juga organisasi gereja termasuk juga
lingkungan di mana kita berada bisa menjadi pagar sehingga ruang kita untuk
menerima kebesaran Firman Allah terhimpin oleh pagar ini. Untung ada Elisa yang
mengatakan Firman bahwa besok akan ada kelimpahan. Kelimpahan Firman inilah
yang akan membawa kita untuk menjadi mempelai wanita istri Anak Domba Allah.
Biarlah kita tetap maju, tidak peduli dengan apa yang manusia katakan tetapi
biarlah kita peduli dengan apa yang Tuhan lakukan. Jangan kita seperti orang
Israel yang lari lurus sehingga mudah ditangkap oleh yang mengejar. Tetapi
ketika saat itu terjadi kita diterbangkan oleh Tuhan kepadang gurun.
Tuhan
Memberkati.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar