Salam sejahtera di dalam nama Tuhan Yesus Kristus.
Amos 4:4-5
4:4 "Datanglah ke Betel dan
lakukanlah perbuatan jahat, ke Gilgal dan perhebatlah perbuatan jahat! Bawalah
korban sembelihanmu pada waktu pagi, dan persembahan persepuluhanmu pada hari
yang ketiga!
4:5 Bakarlah korban syukur dari roti
yang beragi dan maklumkanlah persembahan-persembahan sukarela; siarkanlah itu!
Sebab bukankah yang demikian kamu sukai, hai orang Israel?" demikianlah firman
Tuhan ALLAH.
Ibadah
Israel dikatakan ibadah jahat, mereka beribadah tetapi ibadah mereka adalah suatu
kejahatan di hadapan Tuhan. Mengapa ibadah mereka justru dinilai oleh Tuhan
sebagai suatu kejahatan? Karena tujuan ibadah sudah diselewengkan. Tujuan
ibadah adalah untuk membuat hubungan kita dengan Tuhan makin indah, bahkan sampai
pada suatu tingkat yang paling harmonis adalah kemesraan antara gereja dengan
Tuhan dan hal ini tentu dasarnya adalah ibadah yang ditandai dengan kasih. Jadi
ibadah yang tidak ditandai dengan kasih adalah suatu kejahatan. Ibadah kita
didasari oleh korban Kristus yang mana suasananya ialah kasih.
Filipi 2:1-2
2:1 Jadi karena dalam Kristus ada
nasihat, ada penghiburan kasih, ada persekutuan Roh, ada kasih mesra dan belas kasihan,
2:2 karena itu sempurnakanlah sukacitaku
dengan ini: hendaklah kamu sehati sepikir, dalam satu kasih, satu jiwa, satu
tujuan,
Ini
yang dicari oleh Tuhan. Jadi bukan hanya satu orang saja tetapi orang-orang
yang beribadah. Ibadah bukan dilakukan sendiri tetapi digelar secara bersama-sama.
Di dalam kebersamaan inilah ada kasih mesra dan ciri dari kasih mesra itu
sehati, sejiwa dan sepikir. Arahnya adalah sukacita yang mengarah pada
kesempurnaan.
Jangan
sampai ibadah kita dinilai oleh Tuhan seperti dalam Amos 4:4-5 di mana mereka
menggelar ibadah tetapi Tuhan malah menilai ibadah mereka adalah ibadah jahat.
Bagaimana bila kita pergi kepada seseorang yang lebih dari kita lalu mulut kita
menyanjungnya tetapi tangan dan kaki kita merusak milik orang tersebut, itu
adala suatu kejahatan. Hal ini pernah terjadi dan di akhir zaman akan terjadi lebih
hebat lagi.
II Timotius 3:1
3:1 Ketahuilah bahwa pada hari-hari
terakhir akan datang masa yang sukar.
Masa
sukar di akhir zaman ini diisi dengan 18 karakter yang muncul dari kehidupan
orang yang beribadah. Yang dicatat di sini adalah orang yang beribadah, bukan
yang tidak beribadah, tetapi yang muncul malah sifat yang jahat di mata Tuhan.
II Timotius 3:2-5
3:2 Manusia akan mencintai dirinya
sendiri dan menjadi hamba uang. Mereka akan membual dan menyombongkan diri,
mereka akan menjadi pemfitnah, mereka akan berontak terhadap orang tua dan
tidak tahu berterima kasih, tidak mempedulikan agama,
3:3 tidak tahu mengasihi, tidak mau
berdamai, suka menjelekkan orang, tidak dapat mengekang diri, garang, tidak
suka yang baik,
3:4 suka mengkhianat, tidak berpikir
panjang, berlagak tahu, lebih menuruti hawa nafsu dari pada menuruti Allah.
3:5 Secara lahiriah mereka menjalankan
ibadah mereka, tetapi pada hakekatnya mereka memungkiri kekuatannya. Jauhilah
mereka itu!
18
dosa di akhir zaman:
1. Manusia
kan mencintai diri sendiri
Tubuh
Kristus tidak dapat dipisahkan, tidak berjalan sendiri tetapi adalah tubuh yang
saling mencintai bahkan dalam Filipi 2:1-2 dikatakan saling mencintai dalam kasih
yang mesra. Dapat dikatakan ini kasih seperti seorang jejaka kepada kekasihnya
atau kebalikannya. Harusnya saling mencintai bukannya mencintai diri sendiri. Kalau
kita tidak mementingkan diri sendiri maka Tuhan akan mengetuk hati orang lain
untuk mengalirkan berkat jasmani kepada kita dan secara rohani Firman yang kita
dengar dapat kita serap dan nikmat. Tetapi kalau mementingkan diri sendiri
hanya akan sekedar mendengar tetapi habis begitu saja, tidak dinikmati
berkatnya
2. Menjadi
hamba uang
Hamba
mamon berarti menduakan Tuhan dengan mamon. Salah satu kriteria gembala tidak
boleh menjadi hamba uang.
3. Mereka
akan membual
Membual
sama dengan cerita omong kosong.
4. Menyombongkan
diri
Yang
paling ditekankan Tuhan pada akhir zaman adalah adanya aktifitas untuk menentang
pengenalan akan Tuhan.
2 Korintus 10:5
10:5
Kami mematahkan setiap siasat orang dan merubuhkan setiap kubu yang dibangun
oleh keangkuhan manusia untuk menentang pengenalan akan Allah. Kami menawan
segala pikiran dan menaklukkannya kepada Kristus,
Apa
yang sudah Tuhan berikan adalah sarana untuk gereja Tuhan mengenal Tuhan tetapi
ada yang menantang bahkan mengubah. Orang yang mengubah pengajaran yang benar
itu sama dengan menyombongkan diri. Kalau merasa Firman yang disampaikan itu
berasal dari diri pelayan itu sendiri maka dia pasti marah ketika Firman itu
ditentang. Tetapi kalau merasa dia hanya diutus oleh Tuhan untuk menyampaikan
maka dia tidak akan marah karena dia hanya disuruh dan yang mempunyai Firman
adalah Tuhan.
Yohanes
7:18
7:18
Barangsiapa berkata-kata dari dirinya sendiri, ia mencari hormat bagi dirinya
sendiri, tetapi barangsiapa mencari hormat bagi Dia yang mengutusnya, ia benar
dan tidak ada ketidakbenaran padanya.
5. Mereka
akan menjadi pemfitnah
Memfitnah
dalam terjemahan aslinya disebut diabolos,
iblis disebut juga diabolos. Orang
yang suka menfitnah ini beribadah tetapi sebenarnya bergabung dengan iblis.
Iblis itu adalah bapa pembunuhn dan bapa pembohong. Jadi orang yang suka
menfitnah yaitu mengatakan hal yang tidak benar tentang orang lain berarti dia
melakukan pekerjaan iblis.
6. Mereka
akan berontak terhadap orang tua
Ada
banyak hal di sini yang bisa kita lihat. Orang tua menunjuk para pendahulu. Kalau
apa yang kita telah terima dari pendahulu kita rombak maka sadar atau tidak
sadar itu sama dengan berontak kepada orang tua.
Efesus
6:1-3
6:1
Hai anak-anak, taatilah orang tuamu di dalam Tuhan, karena haruslah demikian.
6:2
Hormatilah ayahmu dan ibumu -- ini adalah suatu perintah yang penting, seperti
yang nyata dari janji ini:
6:3
supaya kamu berbahagia dan panjang umurmu di bumi.
Yang ditaruh pada urutan pertama
di sini adalah orang tua secara rohani itulah gembala sebab gembala inilah yang
memelihara jiwa.
I
Petrus 2:25
2:25
Sebab dahulu kamu sesat seperti domba, tetapi sekarang kamu telah kembali
kepada gembala dan pemelihara jiwamu.
Kemudian yang harus dihormati
adalah ayah dan ibu. Kalau ada kesalahan ayah dan ibu ketika mengasuh dan
merawat kita itu urusannya dengan Tuhan, yang harus kita lakukan adalah
menghormati orang tua.
Poin
1-6 ada kaitannya dengan perlawanan terhadap Bapa Sorgawi.
7. Tidak
tahu berterima kasih
Yang
utama kita harus berterima kasih kepada Tuhan yang rela berkorban dan
menyerahkan PutraNya yang tunggal. Tuhan datang ke dunia ini bukan untuk
bersenang-senang tetapi dari kelahiran sampai kematianNya ditandai dengan
derita sengsara. Ini menunjukkan dunia ini dari kita dilahirkan sampai ujung
usia kita (kalau kita harus melalui kematian jasmani), hidup kita memang dilingkupi
dengan warna-warni derita sengsara. Orang dunia berupaya supaya derita sengsara
itu minim sekali.
Dunia
ini hanya tempat kita singgah. Kalau kita mengalami banyak permasalahan yang
menyayat hati dan tidak mengenakkan daging kita biarlah kita nikmati saja sebab
kita hanya transit di dunia ini. Kalau kita tahu kita hanya mampir sebentar di
dunia ini untuk apa kita mengisinya dengan murung-murung dan tidak sejahtera
hati? Jangan sampai karena warna hidup kita ketika transit di dunia ini
menyebabkan kita tidak berhasil untuk sampai ke tujuan yang sebenarnya.
Penentuan kita untuk menyeberang ke sana adalah prilaku kita selama kita
transit di dunia.
Dunia
ini adalah tempat kita dibenahi oleh Tuhan. Ketika kita dilahirkan oleh ibu
kita di dunia ini kita hanya cocok untuk hidup di dunia tetapi tidak cocok
untuk hidup di Sorga. Untuk itu karena kita hanya cocok hidup di dunia maka
kita harus mengambil sikap yang benar ketika kita transit di dunia ini dengan
lahir baru. Setelah lahir baru kita tidak cocok lagi hidup di dunia dan cocok
hidup di Sorga. Karena kita sudah cocok hidup di Sorga maka kita harus
mempertahankan itu karena iblis berupaya untuk merusak citra kita sehingga
akhirnya kembali tidak cocok untuk hidup di Sorga. Di mana kita mempertahankan?
Di dalam ibadah. Di dalam ibadah inilah kita menjaga kemesraan hubungan kita
dengan Tuhan.
Jangan
sampai hanya karena persoalan dunia ini membuat kita gagal sampai di sana. Oleh
sebab itu kita harus tahu berterima kasih. Banyak kali kita tidak sadar sudah
ditipu oleh iblis sehingga yang tadinya sudah cocok hidup di Sorga menjadi
kembali tidak cocok.
8. Tidak
mempedulikan agama
Kekristenan
itu sebenarnya bukan agama tetapi sudah dikemas dalam bentuk agama. A artinya
tidak, gama artinya kacau, berarti tidak kacau. Jadi tidak mempedulikan agama
sama dengan selalu menimbulkan kekacauan. Apalah guna beribadah tetapi selalu
menimbulkan kekacauan dan tidak berupaya bagaimana untuk menjalin hidup itu
sehingga hubungan secara horisontal dan vertikal menjadi indah. Dalam nikah
rumah tangga jangan selalu dibuat kacau. Jangan membuat ibadah dan rumah tangga
kita malah jadi rumit.
9. Tidak
tahu mengasihi
Jangankan
mengasihi orang lain, mengasihi diri sendiri saja tidak bisa. Awalnya kita bisa
mengasihi orang lain adalah mengasihi diri sendiri. Kalau tidak bisa berterima
kasih kepada Tuhan akan perkara-perkara yang bermuara pada diri sendiri
bagaimana bisa berterima kasih kepada orang lain dan memberi pelayanan pada
yang lain. Begitu kita bisa melihat bagaimana diri kita ini hanyalah orang hina
yang seharusnya sudah dihukum oleh Tuhan kemudian kita dikasihi oleh Tuhan,
maka kita bisa berterima kasih karena kita dikasihi oleh Tuhan. Ini akan
menjadi bekal untuk kita bisa mengasihi orang lain mulai dari istri kepada
suami, suami kepada istri, orang tua kepada anak, anak kepada orang tua dan
sampai anggota Tubuh Kristus secara umum. Kita harus lebih dahulu mengasihi
diri karena dikatakan “kasihilah sesamamu seperti diri sendiri”.
10. Tidak
mau berdamai
Kalau
tidak mau berdamai berarti sama dengan kita menghina sarana yang Tuhan berikan
kepada kita itulah darah Yesus. Darah Yesus adalah sarana yang tidak ada
gantinya untuk mendamaikan kita dengan Tuhan dan sesama. Tidak ada korban
ketebusan yang lain yang dapat mengganti darah Yesus. Ketika kita tidak mau
berdamai berarti kita mau mengganti sarana dari Tuhan itu dengan yang lain
tetapi tidak ada yang dapat mengganti darah Yesus.
Mazmur 49:8-9
49:8
Tidak seorang pun dapat membebaskan dirinya, atau memberikan tebusan kepada
Allah ganti nyawanya,
49:9
karena terlalu mahal harga pembebasan nyawanya, dan tidak memadai untuk
selama-lamanya --
Kalau
kita menghayati pengorbanan Yesus maka itu akan mendorong kita untuk bisa
berdamai dengan sesama sehingga ibadah kita tidak dicap oleh Tuhan “ibadahmu
jahat” karena kita memiliki roh perdamaian. Kita tidak bisa menutup diri untuk
tidak dibenci orang lain. Tetapi ketika kita dibenci jangan kita balas dengan
membenci.
11. Suka
menjelekkan orang
Ini
beda tipis dengan menfitnah. Kita diberi kesempatan membela diri tetapi jangan
sampai membuka rahasia orang lain.
Amsal 25:9
25:9
Belalah perkaramu terhadap sesamamu itu, tetapi jangan buka rahasia orang lain,
12. Tidak
dapat mengekang diri
Orang
seperti ini tidak bisa mengendalikan diri, tidak bisa mengendalikan nafsunya.
Dikatakan kekang itu ada pada mulut kuda. Kuda menunjuk hawa nafsu yang besar.
Yakobus 3:3
3:3
Kita mengenakan kekang pada mulut kuda, sehingga ia menuruti kehendak kita,
dengan jalan demikian kita dapat juga mengendalikan seluruh tubuhnya.
Firman
itulah yang menjadi kekang, firman itu yang mengendalikan kita. Firman yang
didengar jangan hanya lalu begitu saja dan dianggap sebagai hiasan ibadah
sehingga yang tampil angkara murka.
13. Garang
Ini
adalah sifat binatang buas, hanya menang sendiri.
14. Tidak
suka yang baik
Apa
itu yang baik?
Lukas 10:41-42
10:41
Tetapi Tuhan menjawabnya: "Marta, Marta, engkau kuatir dan menyusahkan
diri dengan banyak perkara,
10:42
tetapi hanya satu saja yang perlu: Maria telah memilih bagian yang terbaik,
yang tidak akan diambil dari padanya."
Duduk
di kaki Tuhan dan mengizinkan dirinya disiram oleh air Firman Allah adalah
ibadah yang baik bukannya ibadah yang jahat. Tentu ini yang kita rindukan
sehingga kita tidak rugi beribadah dan melayani Tuhan.
Tuhan
memberkati.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar