Salam
sejahtera di dalam nama Tuhan Yesus Kristus.
Amos 4:4-5
4:4 "Datanglah ke Betel dan lakukanlah
perbuatan jahat, ke Gilgal dan perhebatlah perbuatan jahat! Bawalah korban
sembelihanmu pada waktu pagi, dan persembahan persepuluhanmu pada hari yang
ketiga!
4:5 Bakarlah korban syukur dari roti yang beragi dan
maklumkanlah persembahan-persembahan sukarela; siarkanlah itu! Sebab bukankah
yang demikian kamu sukai, hai orang Israel?" demikianlah firman Tuhan
ALLAH.
Bahasa yang
diucapkan oleh nabi Amos ini adalah bahasa galau dari Tuhan yang sudah tidak
tahan lagi melihat umat Israel beribadah. Mereka beribadah tetapi selalu berperilaku
yang jahat sehingga Tuhan mempersilahkan mereka melanjutkan perbuatan mereka
seperti apa yang mereka sukai, tetapi bukan berarti tanpa hukuman. Mengapa kita
beribadah? Karena kita menyadari bahwa kita ini adalah umat tebusan Tuhan.
Bangsa Israel adalah umat tebusan Tuhan. Tuhan yang menebus mereka maka mereka
menjadi miliknya Tuhan. Mereka beribadah tetapi malah berbuat jahat dan
bukannya mengurangi tetapi malah menambah bobot kejahatan mereka.
Ada dua
tempat yang disebutkan di sini yaitu Betel dan Gilgal. Di kedua tempat ini ada pengalaman yang indah
bagi umat Israel mulai dari nenek moyang mereka sampai pada zaman nabi Amos.
Bagi gereja Tuhan kondisi seperti ini nampak di permukaan. Tidak menutup
kemungkinan pribadi kita bisa seperti Betel dan Gilgal. Ada sisi negatifnya dan
ada sisi positifnya. Sisi negatifnya itulah yang diangkat oleh nabi Amos dan
inilah yang membuat hati Tuhan tidak senang lagi karena mereka datang ke Betel
bukan untuk mengharapkan penampilan Firman untuk menyucikan tetapi hanya ibadah
ceremony belaka yang malah menambah bobot dosa/ kejahatan mereka.
Bukan
ini sebenarnya yang Tuhan inginkan. Bukan itu maksud Tuhan sehingga kita
ditebus dan dibawa masuk dalam ibadah. Tuhan mengatakan seakan-akan “tambah
lagi” ini sebenarnya menunjuk amarah Tuhan yang begitu besar dan tinggal
menunggu waktu untuk pembalasan. Ancaman ini jangan terjadi dalam kehidupan
kita.
1.
Betel
Betel ini berawal ketika Abraham
mendapat panggilan dari gelap datang kepada terang, dari Ur-Kasdim Mesopotamia
dia dipanggil ke Kanaan. Sekalipun ketika itu Tuhan belum mengungkap ke mana
Abraham akan dibawa tetapi dia tidak bertahar-tahar terhadap panggilan Tuhan. Bagi
Abraham untuk panggilan Tuhan hanya satu jawabannya yaitu “iya”. Sekalipun
dalam suasana yang seperti tidak mampu untuk kita tangani tetapi kalau yakin
ada Tuhan Yesus maka pasti segala masalah akan teratasi. Itulah pengalaman dari
Abraham.
Ketika Abraham dipanggil keluar
dari Ur-Kasdim ke negeri yang tidak dia
ketahui, dia pertama kali membangun mezbah di Betel. Inilah yang dikatakan
Tuhan kepada umat Israel bahwa nenek moyang mereka begitu menghargai Tuhan.
Abraham beribadah dan ibadahnya itu benar-benar ibadah yang dihayati karena
Abraham menyadari bagaimana suara Tuhan dalam panggilannya. Ada sesuatu yang disandang
bagi setiap pribadi yang dipanggil oleh Tuhan.
Tujuannya: Kejadian 12:1-3
12:1
Berfirmanlah TUHAN kepada Abram: "Pergilah dari negerimu dan dari sanak
saudaramu dan dari rumah bapamu ini ke negeri yang akan Kutunjukkan kepadamu;
12:2
Aku akan membuat engkau menjadi bangsa yang besar, dan memberkati engkau serta
membuat namamu masyhur; dan engkau akan menjadi berkat.
12:3
Aku akan memberkati orang-orang yang memberkati engkau, dan mengutuk
orang-orang yang mengutuk engkau, dan olehmu semua kaum di muka bumi akan
mendapat berkat."
Kejadian
12:7-8
12:7
Ketika itu TUHAN menampakkan diri kepada Abram dan berfirman: "Aku akan
memberikan negeri ini kepada keturunanmu." Maka didirikannya di situ
mezbah bagi TUHAN yang telah menampakkan diri kepadanya.
12:8
Kemudian ia pindah dari situ ke pegunungan di sebelah timur Betel. Ia memasang
kemahnya dengan Betel di sebelah barat dan Ai di sebelah timur, lalu ia
mendirikan di situ mezbah bagi TUHAN dan memanggil nama TUHAN.
Untuk kita terserap menjadi anak
Abraham tentu ada syarat-syarat yang tidak boleh kita langkahi dan harus kita isi.
Abraham membuat mezbah di Betel artinya dia membuat ibadah di rumah Tuhan
karena Betel artinya rumah Allah. Maksudnya dia beribadah yang ada hubungan
dengan rumah Tuhan. Ada orang beribadah tetapi tidak ada hubungannya dengan
rumah Tuhan/ tubuh Kristus,
Efesus
2:20-22
2:20
yang dibangun di atas dasar para rasul dan para nabi, dengan Kristus Yesus
sebagai batu penjuru.
2:21
Di dalam Dia tumbuh seluruh bangunan, rapi tersusun, menjadi bait Allah yang
kudus, di dalam Tuhan.
2:22
Di dalam Dia kamu juga turut dibangunkan menjadi tempat kediaman Allah, di
dalam Roh.
kebalikkannya ada yang mengaku rumah
Tuhan tetapi tidak beribadah. Kalau kita ini anak Abraham sudah jelas ibadah
kita ada hubungan dengan Tuhan kemudian dihubungkan dengan rumah Tuhan/ tubuh
Kristus yang sempurna.
Bagaimana mungkin seseorang
beribadah kepada Tuhan tetapi mengacaukan isi rumah Tuhan dan merusak suasana
rumah Tuhan. Itulah yang ada dalam Amos pasal 4.
Ibadah ada hubungannya dengan
rumah Tuhan dan rumah Tuhan tidak bisa lepas dengan ibadah. Tujuan ibadah
adalah untuk mengikis segala perbuatan yang jahat dan najis. Tetapi yang
ditemukan dalam kitab nabi Amos mereka malah ke Betel untuk melakukan perbuatan
jahat dan ke Gilgal untuk memperhebat perbuatan jahat.
Amos
4:4
4:4
"Datanglah ke Betel dan lakukanlah perbuatan jahat, ke Gilgal dan
perhebatlah perbuatan jahat! Bawalah korban sembelihanmu pada waktu pagi, dan
persembahan persepuluhanmu pada hari yang ketiga!
Bahasa ini bukan bahasa yang
menyejukkan, ini sama seperti bahasa Tuhan kepada Bileam. Bileam didatangi oleh
utusan Balak untuk mengutuki bangsa Israel. Tuhan mengatakan jangan pergi dan
jangan mengutuki sebab bangsa itu Tuhan yang berkati. Tetapi karena pandangan
Bileam tertuju pada apa yang dibawa oleh utusan Balak untuk kedua kalinya yang
mana utusan yang datang adalah orang yang lebih terpadang dan apa yang mereka
bawa lebih mulia maka Bileam kembali bertanya pada Tuhan padahal sebelumnya
Tuhan sudah menjawab. Akhirnya Tuhan membiarkan dia pergi. Bahasa ini sebenarnya tidak enak untuk telinga
orang yang rohani, tetapi ini enak bagi telinga orang yang mau menggalakkan kejahatan.
Ibadah ada hubungannya dengan
rumah Tuhan dan rumah Tuhan ada hubungannya dengan ibadah. Berarti suasana rumah
Tuhan bukan suasana kegaduhan, bukan suasana kejahatan dan kecemaran tetapi
bersuasana kesucian. Secara rohani tubuh kita ini adalah Bait Allah. Kita harus
menjaga suasananya dan menjaga kondisinya. Apakah kita beribadah dan malah melakukan
perbuatan jahat atau yang jahat itu ditekan sampai habis semuanya, artinya
penyucian berjalan dalam rumah Tuhan. Ingat ibadahmu ada di rumah Tuhan,
ibadahmu bersuasana rumah Tuhan, kita harus menjaga suasana rumah Tuhan yaitu
kekudusan.
Mari kita perhatikan apakah kita
ini benar-benar adalah anak Abraham.
Galatia
3:6-9
3:6
Secara itu jugalah Abraham percaya kepada Allah, maka Allah memperhitungkan hal
itu kepadanya sebagai kebenaran.
3:7
Jadi kamu lihat, bahwa mereka yang hidup dari iman, mereka itulah anak-anak
Abraham.
3:8
Dan Kitab Suci, yang sebelumnya mengetahui, bahwa Allah membenarkan orang-orang
bukan Yahudi oleh karena iman, telah terlebih dahulu memberitakan Injil kepada
Abraham: "Olehmu segala bangsa akan diberkati."
3:9
Jadi mereka yang hidup dari iman, merekalah yang diberkati bersama-sama dengan
Abraham yang beriman itu.
Bila berbuat sesuatu di luar iman
itu adalah dosa.
Roma
14:23
14:23
Tetapi barangsiapa yang bimbang, kalau ia makan, ia telah dihukum, karena ia
tidak melakukannya berdasarkan iman. Dan segala sesuatu yang tidak berdasarkan
iman, adalah dosa.
Kita harus yakin bahwa kita ini
sudah direkrut menjadi anak Abraham oleh sebab itu kita harus bertindak dengan
iman. Kalau bersandar pada kekuatan berarti tidak beriman, terkutuklah orang
yang bersandar pada kekuatannya.
Yeremia
17:5
17:5
Beginilah firman TUHAN: "Terkutuklah orang yang mengandalkan manusia, yang
mengandalkan kekuatannya sendiri, dan yang hatinya menjauh dari pada TUHAN!
Bila tindakan seseorang tidak
berdasarkan iman maka tidak akan dipercaya Tuhan rahasia Firman.
Kita adalah anak Abraham.
Keteladanan yang ditinggalkan oleh Abraham ini yang harus merasuki kehidupan
anak Tuhan. Abraham tidak diberitahukan mana tanah yang akan diberikan
kepadanya tetapi dia tetap mengikuti Tuhan. Setelah Tuhan mengatakan bahwa
tanah itu akan diberikan kepada keturunannya maka Abraham membangun mezbah.
Kejadian
12:7
12:7
Ketika itu TUHAN menampakkan diri kepada Abram dan berfirman: "Aku akan
memberikan negeri ini kepada keturunanmu." Maka didirikannya di situ
mezbah bagi TUHAN yang telah menampakkan diri kepadanya.
Kita sudah dijanjikan oleh Tuhan
bahwa ada negeri yang Tuhan sediakan bagi kita itulah Yerusalem Baru. Apakah
kita menggalakkan ibadah dan kita hiasi ibadah itu dengan suasana rumah Tuhan?
Suasana rumah Tuhan bukanlah perselisihan, perbantahan dan sebagainya. Ini yang
harus kita kikis habis sebab kalau tidak kita akan menerima bahasa Tuhan yang
membiarkan kita seperti dalam Amos 4:4,
Yeremia
15:2
15:2
Dan apabila mereka bertanya kepadamu: Ke manakah kami harus pergi?, maka
jawablah mereka: Beginilah firman TUHAN: Yang ke maut, ke mautlah! Yang ke
pedang, ke pedanglah! Yang ke kelaparan, ke kelaparanlah! dan yang ke tawanan,
ke tawananlah!
kalau sudah ulang berulang Tuhan
berusaha menghentikan perbuatan-perbuatan kita yang tidak terpuji. Bukan nanti
berzinah atau membunuh baru itu dosa, tidak beriman itu juga dosa. Demikian
juga dengan melanggar Firman Tuhan. Inilah cacat cela yang harus dibersihkan
dari gereja Tuhan.
2.
Gilgal
Artinya
adalah lingkaran. Dalam pengertian yang positif ini menunjuk kasih yang tidak
berakhir. Dalam pengertian yang negatif dalam pelayanan penggembalaan hanya terputar-putar
di situ dan tidak pernah maju.
Di
Gilgal terjadi penyunatan yang kedua kali.
Yosua 5:2-3
5:2
Pada waktu itu berfirmanlah TUHAN kepada Yosua: "Buatlah pisau dari batu
dan sunatlah lagi orang Israel itu, untuk kedua kalinya."
5:3
Lalu Yosua membuat pisau dari batu dan disunatnyalah orang Israel itu di Bukit
Kulit Khatan.
Penyunatan yang kedua ini
dilakukan kepada generasi baru yang lahir di padang belantara sebab yang keluar
dari Mesir semuanya sudah mati dan sisa Yosua dan Kaleb. Yang digunakan untuk
menyunat adalah pisau dari batu. Pisau ini harus tajam dan batu itu menunjuk
pribadi Tuhan Yesus. Jadi penyunatan yang kedua ini adalah penyucian yang
paling mendalam dan terus menerus di dalam nikah rumah tangga dan jemaat.
Tetapi umat Israel dalam zaman nabi Amos tidak mengalami penyucian malah
melakukan kejahatan dan kenajisan yang bertambah-tambah.
Yosua
5:4-5,8-9
5:4
Inilah sebabnya Yosua menyunat mereka: semua orang yang keluar dari Mesir,
yakni yang laki-laki, semua prajurit, telah mati di padang gurun di tengah
jalan, setelah mereka keluar dari Mesir.
5:5
Sebab, semua orang yang keluar dari Mesir itu telah bersunat, tetapi semua
orang yang lahir di padang gurun dalam perjalanan sejak keluar dari Mesir,
belum disunat.
5:8
Setelah seluruh bangsa itu selesai disunat, maka tinggallah mereka di tempatnya
masing-masing di perkemahan itu, sampai mereka sembuh.
5:9
Dan berfirmanlah TUHAN kepada Yosua: "Hari ini telah Kuhapuskan cela
Mesir itu dari padamu." Itulah sebabnya nama tempat itu disebut Gilgal
sampai sekarang.
Dikatakan ditekankan cela Mesir
dan bukannya dosa Mesir. Ini hubungannya dengan kesempurnaan. Jadi Gilgal ini
ada hubungannya dengan pekerjaan penyucian. Namun dalam Amos mereka ke Gilgal
untuk memperhebat perbuatan jahat padahal seharusnya ke Gilgal untuk
memperhebat penyucian. Setelah sekian lama kita dalam pengajaran apakah ada
proses penyucian dalam diri kita? Jangan sampai penyucian itu terhenti dan
bahkan kejahatan yang bertambah-tambah. Buktikan bahwa saudara adalah kehidupan
yang ada di Gilgal. Satu waktu Tuhan akan melarang untuk ke Gilgal, tidak ada
lagi proses penyucian.
Ada penyunatan pertama ada
penyunatan terakhir. Jadi penyucian itu sifatnya berganda.
II
Petrus 3:11-12
3:11
Jadi, jika segala sesuatu ini akan hancur secara demikian, betapa suci dan
salehnya kamu harus hidup
3:12
yaitu kamu yang menantikan dan mempercepat kedatangan hari Allah. Pada hari itu
langit akan binasa dalam api dan unsur-unsur dunia akan hancur karena nyalanya.
Tuhan sudah gambarkan di depan mata
kita apa yang akan terjadi. Namun sebelum itu terjadi, pada gereja Tuhan akan ada
penyunantan yang lebih mendalam. Bukan lagi kulup tetapi sunat hati.
Ulangan
10:16-17
10:16
Sebab itu sunatlah hatimu dan janganlah lagi kamu tegar tengkuk.
10:17
Sebab TUHAN, Allahmulah Allah segala allah dan Tuhan segala tuhan, Allah yang
besar, kuat dan dahsyat, yang tidak memandang bulu ataupun menerima suap;
Tegar tengkuk inilah yang membuat
kehidupan kita bukannya mengalami penyucian tetapi perbuatan jahat justru semakin
meningkat.
Ulangan
30:6
30:6
Dan TUHAN, Allahmu, akan menyunat hatimu dan hati keturunanmu, sehingga engkau
mengasihi TUHAN, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu,
supaya engkau hidup.
Jadi ada pembuktian bahwa seseorang
itu mengalami sunat hati atau proses penyucian yaitu dia mengasihi Tuhan.
Prakteknya dia tidak akan tanggung-tanggung untuk berkorban baik korban harta,
tenaga dan juga waktu. Kehidupan yang tidak disunat hatinya nantinya akan
bertindak sewenang-wenang, dia akan terang-terangan menantang orang yang
dipakai oleh Tuhan.
Kisah
Para Rasul 7:51
7:51
Hai orang-orang yang keras kepala dan yang tidak bersunat hati dan telinga,
kamu selalu menentang Roh Kudus, sama seperti nenek moyangmu, demikian juga
kamu.
Kehidupan yang keras hati selalu
menghambat pekerjaan Roh Kudus dalam dirinya sehingga Firman Tuhan yang dia
dengarkan hanya lewat begitu saja dan tidak membekas dalam hatinya karena tidak
di meterai oleh Roh Kudus. Kalau ketika mendengar Firman Allah malah
tersinggung itu juga tanda masih keras hati.
Kisah
Para Rasul 7:54
7:54
Ketika anggota-anggota Mahkamah Agama itu mendengar semuanya itu, sangat
tertusuk hati mereka. Maka mereka menyambutnya dengan gertakan gigi.
Di Gilgal ini manna berhenti dan
mereka mulai makan jagung bakar yang tumbuh di Kanaan, mereka langsung
menikmati lemaknya Kanaan. Kalau penyucian semakin mendalam maka berkat Kanaan
Samawi, berkat Yerusalem Sorgawi akan saudara nikmati. Ini yang Tuhan janji
kepada kita.
Yosua
5:10-12
5:10
Sementara berkemah di Gilgal, orang Israel itu merayakan Paskah pada hari yang
keempat belas bulan itu, pada waktu petang, di dataran Yerikho.
5:11
Lalu pada hari sesudah Paskah mereka makan hasil negeri itu, yakni roti yang
tidak beragi dan bertih gandum, pada hari itu juga.
5:12
Lalu berhentilah manna itu, pada keesokan harinya setelah mereka makan hasil
negeri itu. Jadi orang Israel tidak beroleh manna lagi, tetapi dalam tahun itu
mereka makan yang dihasilkan tanah Kanaan.
Yosua
5:10-12 (Terjemahan lama)
5:10
Maka tatkala bani Israel berhenti di Gilgal disediakannya Pasah pada empat
belas hari bulan itu, pada petang hari, di padang-padang Yerikho.
5:11
Maka kemudian dari pada Pasah, pada keesokan harinya, makanlah mereka itu roti
fatir dari pada hasil tanah itu dan jagung yang dibakar pada hari itu
juga.
5:12
Maka pada keesokan harinyapun berhentilah manna itu setelah sudah mereka itu
makan dari pada hasil tanah itu, tiada lagi manna bagi bani Israel, melainkan
dimakannya hasil tanah Kanaan pada tahun itu juga.
Tuhan memberkati.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar