Salam
sejahtera di dalam nama Tuhan Yesus Kristus.
Amos 8:11-14 (Lapar dan haus)
8:11 "Sesungguhnya, waktu akan datang,"
demikianlah firman Tuhan ALLAH, "Aku akan mengirimkan kelaparan ke negeri ini,
bukan kelaparan akan makanan dan bukan kehausan akan air, melainkan akan
mendengarkan firman TUHAN.
8:12 Mereka akan mengembara dari laut ke laut dan
menjelajah dari utara ke timur untuk mencari firman TUHAN, tetapi tidak
mendapatnya.
8:13 Pada hari itu akan rebah lesu anak-anak dara
yang cantik dan anak-anak teruna karena haus;
8:14 mereka yang bersumpah demi Asima, dewi Samaria
dan yang berkata: Demi allahmu yang hidup, hai Dan! serta: Demi dewa kekasihmu
yang hidup, hai Bersyeba! mereka itu akan rebah dan tidak akan bangkit-bangkit
lagi."
Apa
yang difirmankan oleh Tuhan pasti akan digenapkan.
Mazmur 89:35
89:35 Aku tidak akan melanggar perjanjian-Ku, dan
apa yang keluar dari bibir-Ku tidak akan Kuubah.
Roma 9:28
9:28 Sebab apa yang telah difirmankan-Nya, akan
dilakukan Tuhan di atas bumi, sempurna dan segera."
Penjelasan
Firman Tuhan yang telah kita lewati, dikatakan keadaan manusia pada waktu itu
hanya seharga sampah dan kotoran. Berarti kelak manusia dilanda oleh kelaparan
yang didatangkan oleh Tuhan, apalagi pada masa aniaya antikristus 3,5 tahun.
Ada 7 tahun kelimpahan di zaman Yusuf dan ada 7 tahun kelaparan di zaman Yusuf.
Saudara-saudara Yusuf hanya 2 tahun masuk dalam masa kelaparan selanjutnya
selama 5 tahun mereka disuplai oleh Tuhan lewat Yusuf di Mesir. Jadi umat Tuhan
dijaga dan dipelihara oleh Tuhan tetapi orang-orang fasik tidak, mereka seharga sampah/ kotoran.
Yesaya 57:19
57:19 Aku akan menciptakan puji-pujian. Damai, damai
sejahtera bagi mereka yang jauh dan bagi mereka yang dekat -- firman TUHAN --
Aku akan menyembuhkan dia!
Ini
diawali dengan penyatuan tubuh yaitu bangsa Israel yang dekat dengan bangsa
kafir atau kita yang jauh. Lebih dahulu Tuhan menyatukan dua bangsa ini. Di
hadapan Tuhan bangsa di dunia ini hanya terbagi dua, umat pilihan Tuhan yaitu
Israel dan kita bangsa kafir yang disebut bangsa yang jauh. Setelah terjadi penyatuan Tubuh maka menyusul
ayat 21 dan 22. Kalau kita tidak masuk dalam penyatuan Tubuh hanya menjadi anak Tuhan yang tertinggal
yang hanya sampai dibenarkan oleh Firman (halaman), dan tidak terus dalam penyucian Firman (Ruangan Suci) dan disempurnakan (Ruang Maha Suci) oleh Firman maka anak Tuhan seperti ini akan dapat bencana:
Yesaya 57:20-21
57:20 Tetapi orang-orang fasik adalah seperti laut
yang berombak-ombak sebab tidak dapat tetap tenang, dan arusnya menimbulkan
sampah dan lumpur.
57:21 Tiada damai bagi orang-orang fasik itu,"
firman Allahku.
Itulah
suara orang fasik yang menolak penyucian Tuhan, orang-orang yang menolak pengajaran
Firman, orang yang tidak mau tahu adanya pengjaran yang besar dan mulia. Ayat
19 dan ayat 20 sampai 21 sangat kontradiksi. Kalau saudara mau seperti orang
fasik yang seperti laut yang berombak-ombak maka silahkan saja tidak usah mendengar Firman
Pengajaran! Ini saya katakan karena kekerasan hati manusia. Dia tidak tahu
suatu saat hatinya akan bagaikan ombak dan gelombang, berarti tidak ada
ketenangan lagi. Tinggal di kamar tidak tenang dan seperti orang stress,
bukannya gila tetapi tidak ada ketenangan lagi.
Jangan
biarkan diri kita masuk dalam kelompok di ayat 20-21 ini, biarlah kita masuk pada kelompok
orang yang ada pada ayat 19 yang dalam kondisi damai sejahtera. Artinya
kehidupan itu menerima Firman pengajaran dan memberi hidupnya disucikan dan
dibersihkan oleh Firman Allah.
Yesaya 57:20
57:20 Tetapi orang-orang fasik adalah seperti laut
yang berombak-ombak sebab tidak dapat tetap tenang, dan arusnya menimbulkan
sampah dan lumpur.
57:21 Tiada damai bagi orang-orang fasik itu,"
firman Allahku.
Saat
itu bukan hanya lapar rohani tetapi juga lapar jasmani sehingga manusia hanya
memikirkan yang jahat. Sekarang saja orang tidak segan-segan berbuat kejahatan antara lain lewat makanan yang
dimasukan dengan boraks dan formalin. Satu saat akan datang masa ini.
Izinkanlah diri saudara yang adalah bangsa
yang jauh tetapi mau disucikan. Gairah kita terhadap Firman harus semakin
menggebu-gebu di hari-hari terakhir ini.
Yesaya 57:21
57:21 Tiada damai bagi orang-orang fasik itu,"
firman Allahku.
Kenapa
orang fasik tidak ada damai? Karena mereka merasa tidak butuh Firman Tuhan. Kalau sekarang sudah ada benih sedikit
saja seperti itu maka itu akan tumbuh dan mengesampingkan Firman sehingga yang
tidak baik itu yang akan lebih besar dalam hidup saudara. Itu sebabnya mulai dari sekarang kita
harus mempunyai minat untuk mendengarkan Firman. Kalau sekarang kita menerima
Firman, kita dibenarkan dan mengalami penyucian (ruangan suci), maka ada
harapan untuk kita disempurnakan (ruangan maha suci). Tetapi kalau dalam hati
kita mulai tidak ada minat, mulai bermalas-malasan maka pelan dan pasti suatu
saat dia akan disergap oleh roh fasik. Akhirnya bukan orang lain yang akan
jijik dengan dirinya tetapi dia sendiri yang akan jijik melihat dirinya.
Ayub 9:31
9:31 namun Engkau akan membenamkan aku dalam lumpur,
sehingga pakaianku merasa jijik terhadap aku.
Kita
ini diangkat oleh Tuhan dari lumpur. Tetapi kadang kita tidak melihat lagi dari
mana kita diangkat oleh Tuhan, setelah kita ditipu oleh pemikiran kita karena
melihat keadaan kita sekarang
seakan-akan berhasil. Kalau kita kembali menoleh dari mana kita diangkat
oleh Tuhan, pasti kita tidak akan bermalas-malasan dan kita akan mensyukuri
kasih karunia Tuhan. Seperti pernah Tuhan menegur Daud: “dari mana Tuhan (Aku) mengangkat engkau? Dari belakang
kandang domba”. Maksudnya supaya raja Daud ingat bahwa keberadaan yang dia
nikmati itu hanya kemurahan Tuhan.
Satu
saat manusia akan berseru memanggil nama Tuhan tetapi tidak lagi dijawab. Kalau
sekarang Tuhan memberikan kita makanan rohani yang begitu limpah lalu kita
abaikan dan menganggap itu hal biasa
maka ini alamat berbahaya.
Mazmur 18:42-43
18:42 Mereka berteriak minta tolong, tetapi tidak
ada yang menyelamatkan, mereka berteriak kepada TUHAN, tetapi Ia tidak menjawab
mereka.
18:43 Aku menggiling mereka halus-halus seperti debu
di depan angin, mencampakkan mereka seperti lumpur di jalan.
Kapan
ini terjadi? Ketika mereka berseru memanggil nama Tuhan jawabannya mereka malah digiling halus-halus
dan dicampakkan ke jalan. Kalau sekarang kita berseru kepada nama Tuhan dan
Tuhan jawab dengan FirmanNya berarti Tuhan tanggapi seruan kita dan keinginan
hati kita untuk segambar dengan Dia. Tetapi
bila
Tuhan memberikan Firman dan kita abaikan, kita tidak mau peduli, tidak mau
dengar maka suatu saat kita berteriak tetapi jawaban digiling dan dicampakkan
menjadi lumpur di jalan. Ini adalah jawaban yang tidak kita harapkan. Yang kita
harapkan adalah diberikan Firman supaya kita segambar dengan Tuhan.
Gadis-gadis
hanya mempercantik diri. Teruna-teruna hanya mengurusi kebugarannya. Sekarang
ini banyak senam kebugaran dan banyak biaya yang dikeluarkan untuk itu. Padahal
ibadah itu adalah senam, Ibadah itu adalah latihan untuk membuat kita segambar
dengan Tuhan tetapi kadang tidak dihargai.
Kalau
ancaman Tuhan dalam Amos pasal 8 sudah diwujudkan yaitu adanya kelaparan. Ketika kelaparan terjadi di
zaman Yusuf maka yang Yusuf minta dari orang Mesir adalah:
1. Uang.
Jadi kalau sekarang kita membuktikan lapar akan Firman maka kita harus melepaskan
ikatan mamon.
2. Ladang
mereka, artinya pencaharian mereka ditebus.
3. Ternak
mereka ditebus.
4. Diri
mereka, artinya diri mereka juga ditebus.
Kalau
sekarang ada rasa lapar yang positif yaitu lapar akan Firman ini maka kehidupan
itu suatu saat akan dimiliki oleh Yusuf. Artinya kehidupan itu benar-benar
adalah kehidupan yang memiliki roh Mempelai. Kita harus ada rasa lapar akan
Firman.
Lukas 6:21,25
6:21 Berbahagialah, hai kamu yang sekarang ini
lapar, karena kamu akan dipuaskan. Berbahagialah, hai kamu yang sekarang ini
menangis, karena kamu akan tertawa.
6:25 Celakalah kamu, yang sekarang ini kenyang,
karena kamu akan lapar. Celakalah kamu, yang sekarang ini tertawa, karena kamu
akan berdukacita dan menangis.
Kalau
sekarang ini kita lapar dan punya kerinduan hati terhadap Firman, Roh Kudus dan
Kasih Allah yang kita terima dalam tiga macam ibadah di ruangan suci yaitu:
Ø Firman
itu Meja Roti Sajian (ibadah pendalaman Alkitab dan perjamuan suci)
Ø Roh
Kudus itu Kaki Dian Emas (ibadah Umum)
Ø Kasih
Allah itu Mezbah Dupa Emas (ibadah doa penyembahan)
maka kita akan dipuaskan oleh Tuhan. Tetapi kalau
sekarang merasa tidak butuh dan merasa
sudah
kenyang dengan suasana dunia ini, maka itu sama dengan keadaan dalam Lukas
pasal 12.
Lukas 12:15,20
12:15 Kata-Nya lagi kepada mereka:
"Berjaga-jagalah dan waspadalah terhadap segala ketamakan, sebab walaupun
seorang berlimpah-limpah hartanya, hidupnya tidaklah tergantung dari pada
kekayaannya itu."
12:20 Tetapi firman Allah kepadanya: Hai engkau
orang bodoh, pada malam ini juga jiwamu akan diambil dari padamu, dan apa yang
telah kausediakan, untuk siapakah itu nanti?
Artinya
sekarang dia merasa kenyang tetapi ketika Tuhan membuat dia lapar di kemudian
hari baru dia sadar. Jangan kita sekarang merasa sudah kenyang, merasa tidak
butuh Firman dan mengabaikan kesempatan mendengar Firman. Itu salah karena kita
tidak ada hubungan dengan Kepala yaitu Tuhan Yesus dan akan jatuh dalam pelukan kuasa kegelapan. Tujuan
kita mendengar Firman supaya kita segambar dengan Tuhan/ jatuh pada pelukan Mempelai Laki-laki Sorga (Yesus).
II Korintus 3:18
3:18 Dan kita semua mencerminkan kemuliaan Tuhan
dengan muka yang tidak berselubung. Dan karena kemuliaan itu datangnya dari
Tuhan yang adalah Roh, maka kita diubah menjadi serupa dengan gambar-Nya, dalam
kemuliaan yang semakin besar.
Kita
bukan datang beribadah biasa-biasa saja sehingga keadaan tahun lalu sama
seperti sekarang. Walaupun masih kecil atau sedikit tetapi sudah harus ada
bukti keubahan dalam diri kita.
Kalau
kita dibandingkan dengan raja Daud kita tidak ada apa-apanya. Raja Daud adalah
orang nomor satu di Israel dan hidup dalam kelimpahan kekayaan yang luar biasa tetapi
minatnya untuk beribadah begitu luar biasa. Kerinduan hatinya untuk selalu
berada di dalam Bait Allah begitu luar biasa, begitu juga minatnya untuk
mendengarkan Firman Tuhan.
Mazmur 27:4
27:4 Satu hal telah kuminta kepada TUHAN, itulah
yang kuingini: diam di rumah TUHAN seumur hidupku, menyaksikan kemurahan TUHAN
dan menikmati bait-Nya.
Apa
gunanya kita menikmati bait Tuhan?
Kisah Para Rasul 2:46
2:46 Dengan bertekun dan dengan sehati mereka
berkumpul tiap-tiap hari dalam Bait Allah. Mereka memecahkan roti di rumah
masing-masing secara bergilir dan makan bersama-sama dengan gembira dan dengan
tulus hati,
Ini
keadaan gereja hujan awal, tidak hanya satu Daud di sini tetapi banyak. Tiga
ribu orang yang baru bertobat itu sehati dan setiap-tiap hari ada di Bait Allah.
Artinya mereka memberi diri mereka dipengaruhi oleh perkara-perkara yang
rohani, bukan perkara yang lain. Kalau kita dipengaruhi perkara yang rohani
maka dari jauh kita bisa melihat pintu Sorga, bisa mencium aroma Sorga dan
ketika mengetuk pintu untuk
dibukakan bagi kita. Tetapi bagaimana dengan orang yang mengabaikan seperti
yang ditulis dalam Yesaya 30:11 dan Ayub 21:14-15? Tuhan akan berkata kepada
mereka “Aku tidak mengenal engkau”. Ini bahasa lugas dari Tuhan yang tentu bukan ini yang kita harap dengarkan.
Bagaimana
kalau Tuhan mengatakan “Aku capek dan tidak bisa membukakan pintu karena ketika
engkau di dunia engkau juga berkata aku capek sehingga tidak bisa beribadah!”.
Jangan kita mengabaikan Tuhan. Kita harus menomorsatukan Tuhan. Kita harus ada
perasaan takut kalau kita tidak datang beribadah.
Mazmur 27:4; 84:11
27:4 Satu hal telah kuminta kepada TUHAN, itulah
yang kuingini: diam di rumah TUHAN seumur hidupku, menyaksikan kemurahan TUHAN
dan menikmati bait-Nya.
84:11 Sebab lebih baik satu hari di pelataran-Mu
dari pada seribu hari di tempat lain; lebih baik berdiri di ambang pintu rumah
Allahku dari pada diam di kemah-kemah orang fasik.
Itu
baru berada di pelataran, baru berada di halaman tetapi toh itu sudah
dirindukan oleh raja Daud. Hanya akan menjadi lumpur dan kotoran kalau berada
di kemah orang fasik dan akhir mereka adalah:
Amos 8:14
8:14 mereka yang bersumpah demi Asima, dewi Samaria
dan yang berkata: Demi allahmu yang hidup, hai Dan! serta: Demi dewa kekasihmu
yang hidup, hai Bersyeba! mereka itu akan rebah dan tidak akan bangkit-bangkit
lagi."
Asima
ini adalah dewi orang Hamat.
II Raja-raja 17:30
17:30 orang-orang Babel membuat patung Sukot-Benot,
orang-orang Kuta membuat patung Nergal, orang-orang Hamat membuat patung Asima,
Patung
orang Hamat ini diambil oleh orang Samaria. Saudara perhatikan di sini, ketika
berada dalam kelaparan maka manusia akan kebingungan sehingga apa saja akan dia
ambil dan dianggap itulah Tuhan yang sesungguhnya. Dia bukan lari kepada Elohim
tetapi dia lari kepada Azima, berhala orang Siria. Orang Samaria ini sebenarnya
peranakan orang Yahudi dan mereka masih mengenal Allah orang Israel buktinya
mereka masih membuat ibadah di gunung Gerizim. Berarti mereka masih mengenal
Allah Yakub, Ishak dan Abraham tetapi kelak nanti mereka akan menarik berhala
dari Siria dan itulah yang mereka sembah. Artinya mereka jatuh pada:
Zefanya 1:5
1:5 juga mereka yang sujud menyembah di atas sotoh
kepada tentara langit dan mereka yang menyembah dengan bersumpah setia kepada
TUHAN, namun di samping itu bersumpah demi Dewa Milkom,
Jadi
mereka menyembah Allah tetapi juga menyembah berhala. Ini jangan terjadi pada
diri kita. Mereka berpikir bahwa itu adalah jalan keluar untuk menghadapi
kelaparan tetapi ternyata mereka jatuh pada pelukan antikristus.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar