Salam
sejahtera di dalam nama Tuhan Yesus Kristus.
Yehekiel 47:21-23
47:21 "Tanah inilah kamu harus bagi-bagi di
antara kamu menurut suku-suku Israel.
47:22 Dan kamu harus membagi-baginya menjadi milik
pusaka di antara kamu dan di antara orang-orang asing yang tinggal di antara
kamu, yang melahirkan anak di tengah-tengahmu dan mereka harus kamu anggap sama
seperti orang Israel asli; bersama-sama kamu mereka harus mendapat bagian milik
pusaka di tengah-tengah suku-suku Israel.
47:23 Jadi kalau di tengah-tengah sesuatu suku ada
tinggal orang asing, di situlah kamu berikan milik pusakanya, demikianlah
firman Tuhan ALLAH.
Dari tiga ayat ini spesial Tuhan menaruh perhatian
kepada bangsa asing/ bangsa
kafir yang disebut bangsa gowi. Dari
catatan Firman Allah ini menunjukkan kepada kita bahwa sebelum masuk ke
perjanjian baru perhatian Tuhan kepada bangsa kafir sudah ada tetapi peluangnya
nanti kita temukan dalam perjanjian baru. Karena pada perjanjian lama perhatian
Tuhan masih dominan kepada bangsa Israel. Tetapi karena prilaku bangsa Israel maka
Tuhan memberikan mereka label “sama dengan bangsa kafir”. Itulah pandangan
Tuhan walaupun kejahatan orang Israel ini melebihi bangsa-bangsa kafir namun di
hadapan Tuhan bangsa Israel ini disejajarkan dengan bangsa kafir.
Tuhan mencap bangsa Israel ini sama dengan bangsa
kafir walaupun perbuatan jahat bangsa Israel melampaui kejahatan bangsa kafir,
berarti sikap prilaku mereka sama dengan sikap kekafiran. Namun dari pandangan
Tuhan yang seperti inilah yang akhirnya membuka peluang bagi kita bangsa kafir.
Karena sikap yang sangat jahat dari bangsa Israel ini maka mereka Tuhan tebas.
10 suku Israel ditebas pada tahun 721 sebelum masehi dan 2 suku ditebas pada
tahun 602 sebelum masehi.
Kapan Tuhan mengatakan bangsa Israel ini sejajar
dengan bangsa kafir?
Maleakhi
3:9
3:9 Kamu telah kena kutuk, tetapi kamu masih menipu
Aku, ya kamu seluruh bangsa! (Gowi)
Berarti telah kena kutuk sama seperti bangsa kafir.
Di sini Israel sudah disejajarkan dengan seluruh bangsa yang ada di dunia ini.
Seluruh bangsa dalam terjemahan aslinya disebut gowi. Ini sejajar dengan bangsa kafir.
Dalam Yehezkiel pasal 47 Tuhan mau mensejajarkan
bangsa kafir dengan bangsa Israel. Ketika Tuhan mengangkat bangsa kafir sejajar
dengan Israel, bangsa Israel malah turun duluan. Di sini kita harus mengambil
pembelajaran agar jangan sampai lain orang mau diangkat lebih tinggi kemudian
yang sudah ada di atas malah melorot, ini yang berbahaya. Di hari-hari terakhir
ini ada kecenderungan gereja Tuhan sementara Tuhan mengangkat bangsa kafir ini
pada level tertentu menjadi Mempelai tetapi malah ada umat yang melorot.
Dr. Abraham dari Ghana melihat penglihatan obor yang
terang benderang mengelilingi dunia. Yang pertama dilihat membawa obor adalah
Pdt. Van Gesel, kemudian obor itu pindah
kepada Pdt. Totaijs, kemudian pindah kepada Pdt. In Juwono, kemudian pindah
kepada seorang yang tidak jelas wajahnya dan ternyata itu adalah Pdt. Pong
Dongalemba, kemudian berakhir pada seorang muda. Besar kemungkinan orang muda
ini adalah bapak Pdt. Widjaya Hendra.
Kalau sekarang beliau mendapatkan banyak himpitan,
cercaan, makian, itu tidak usah membuat kita gusar karena memang setiap orang
yang dipakai Tuhan dan jelas pemakaian Tuhan tidak akan disenangi oleh iblis
dan selalu menggunakan orang lain untuk mencerca dan mengatakan hal yang tidak
benar. Tuhan Yesus saja dibilangi gila, kerasukan setan, pengacau, pembawa huru
hara dan begitu juga rasul Paulus. Dia disebut pengacau, pembawa huru hara dan
juga disebut gila. Jadi kalau ada label seperti itu ditujukan kepada seseorang
maka periksa, berarti orang itu dipakai oleh Tuhan. Dan orang yang berbicara
seperti itu malah yang tidak dipakai Tuhan, melainkan jadi alat iblis.
Sejak saya mengatakan Pdt. Widjaya Hendra itu adalah
gembala saya sekalipun usia kami terpaut jauh, tetapi karena saya melihat
pemakaian Tuhan maka saya tidak berani untuk mencerca sebab dalam dirinya ada
Tuhan yang memakai dia dan akan berhadapan dengan Yang memakai. Jadi kalau kita
melihat pemakaian Tuhan dalam diri seseorang nyata dan jelas lalu kita mencerca,
itu sama dengan kita mencerca Tuhan yang
memakai dia.
Tuhan mengangkat orang kafir untuk sama dengan orang
Israel tetapi orang Israel malah melorot lebih jauh ke bawah. Dalam persoalan
apa yang menyebabkan orang Israel melorot ke bawah? Karena persoalan duit. Yang
membuat rohani orang Israel melorot adalah karena persoalan uang. Yang bisa membuat
pelayanan saya melorot kalau terkendala dengan duit.
Maleakhi 3:8-10
3:8 Bolehkah
manusia menipu Allah? Namun kamu menipu Aku. Tetapi kamu berkata: "Dengan
cara bagaimanakah kami menipu Engkau?" Mengenai persembahan persepuluhan
dan persembahan khusus!
3:9 Kamu telah
kena kutuk, tetapi kamu masih menipu Aku, ya kamu seluruh bangsa!
3:10 Bawalah
seluruh persembahan persepuluhan itu ke dalam rumah perbendaharaan, supaya ada
persediaan makanan di rumah-Ku dan ujilah Aku, firman TUHAN semesta alam, apakah
Aku tidak membukakan bagimu tingkap-tingkap langit dan mencurahkan berkat
kepadamu sampai berkelimpahan.
Pelayanan saudara bisa melorot kalau terkendala
dengan uang. Sebabnya kita harus hati-hati dengan perkara uang. Dalam Alkitab
Tuhan berkali-kali mengatakan “jangan menyandingkan Aku dengan mamon”. Begitu
kita menyandingkan mamon dengan Tuhan, pikiran kita mulai mengarah ke mamon
maka rohani kita pasti melorot. Jangan kita mengatakan rohani kita meningkat
kalau kita terkendala perkara uang.
Mengapa Tuhan mensejajarkan bangsa Israel dengan
bangsa Gowi? Karena persoalan uang. Ketika
berbicara masalah uang dan lain orang mendengar menjadi tersinggung, itu
berarti karena dia masih hidup rohaninya. Seharusnya segera sadar.
Bangsa Israel sudah lebih jahat dari pada bangsa
kafir yang semestinya
mereka menampilkan kebesaran Firman untuk menolong lain orang tetapi malah
Firman mereka cerca dan hati Tuhan mereka sakiti.
Yehezkiel
5:6
5:6 Ia sudah memberontak terhadap
peraturan-peraturan-Ku lebih jahat dari pada bangsa-bangsa dan terhadap
ketetapan-ketetapan-Ku lebih jahat dari negeri-negeri yang di sekitarnya;
karena mereka menolak peraturan-peraturan-Ku dan kelakuan mereka tidak selaras
dengan ketetapan-ketetapan-Ku.
Jangan sampai kita yang sudah tahu kemudian kita
berontak kepada perkataan Tuhan, kalau seperti itu maka kita dicap lebih jahat
oleh Tuhan. Ini yang harus kita pelihara dan jaga, jangan sampai kita ditemukan
oleh Tuhan seperti keadaan Israel.
Gereja Tuhan mau ditampilkan Tuhan menjadi Mempelai WanitaNya dan itu adalah
level yang paling di atas.
Pada akhir zaman menjelang Tuhan Yesus datang kedua
kali, gereja Tuhan akan terbagi tiga golongan:
1. Kelompok
yang menjadi Mempelai Wanita Tuhan, ini yang paling mulia.
Wahyu 12:1-2
12:1
Maka tampaklah suatu tanda besar di langit: Seorang perempuan berselubungkan
matahari, dengan bulan di bawah kakinya dan sebuah mahkota dari dua belas
bintang di atas kepalanya.
12:2
Ia sedang mengandung dan dalam keluhan dan penderitaannya hendak melahirkan ia
berteriak kesakitan.
2. Kelompok
yang sudah menjadi bintang tetapi akhirnya jatuh ke bumi. Mereka gugur dan
tidak bisa melanjutkan perjalanan, hanya separuh jalan mereka sudah menukik
karena pandangan mereka kembali kepada bumi.
Wahyu 12:4
12:4
Dan ekornya menyeret sepertiga dari bintang-bintang di langit dan
melemparkannya ke atas bumi. Dan naga itu berdiri di hadapan perempuan yang
hendak melahirkan itu, untuk menelan Anaknya, segera sesudah perempuan itu
melahirkan-Nya.
3. Kelompok
Kristen yang kanak-kanak rohani.
Wahyu 12:17
12:17
Maka marahlah naga itu kepada perempuan itu, lalu pergi memerangi keturunannya
yang lain, yang menuruti hukum-hukum Allah dan memiliki kesaksian Yesus.
Itu sebabnya kita mohon kepada Tuhan supaya kita dapat kekuatan lewat Firman dan Roh dan
KasihNya supaya kita ada pada level yang paling atas menjadi Mempelai Wanita
Tuhan. Jangan kita menjadi golongan yang kedua yang sebenarnya sudah ada di
atas menjadi bintang namun menukik ke bawah dan akhirnya memeluk bumi. Itu
terjadi karena dia selalu melihat ke bawah. Dia tidak merasa mengikut Tuhan
tidak menjanjikan dan tidak mendapat apa-apa karena sasarannya pada perkara
yang duniawi maka dia menukik dan merangkul bumi akhirnya binasa.
Dalam Wahyu pasal 14 dikatakan kita ditebus dari
antara manusia dan dari bumi. Dari antara manusia berarti telah ditebus dari
adat istiadat manusia, ditebus dari bumi berarti dari kekejaman alam. Kalau
kita kembali pada manusia yang belum ditebus yang diikat oleh adat istiadat itu
berarti sebagai umat Tuhan atau pelayanan Tuhan yang turun kembali ke bumi.
Untuk menangani bangsa Gowi ini Tuhan secara spesial mengangkat seorang rasul yaitu rasul Paulus. Dari mana latar belakang rasul
Paulus?
Galatia
1:14
1:14 Dan di dalam agama Yahudi aku jauh lebih
maju dari banyak teman yang sebaya dengan aku di antara bangsaku, sebagai
orang yang sangat rajin memelihara adat istiadat nenek moyangku.
Kalau
ada teman sebaya Paulus yang mendengar perkataan ini mereka pasti berkata
“Paulus sombong”. Itu terjadi karena menggunakan kacamata hitam mereka tidak
mengakui apa yang sebenarnya.
Galatia 1:15-16a
1:15 Tetapi waktu Ia, yang telah memilih aku sejak
kandungan ibuku dan memanggil aku oleh kasih karunia-Nya,
1:16a berkenan
menyatakan Anak-Nya di dalam aku, supaya aku memberitakan Dia di antara
bangsa-bangsa bukan Yahudi,
Akhirnya rasul Paulus disuruh pergi ke bangsa-bangsa
kafir, setelah dia dilepaskan dari adat istiadat. Rasul Paulus tidak
mempertahankan yang awal yaitu adat istiadat, tetapi dia melepaskan semuanya. Sekarang banyak pelayan Tuhan malah terbalik, sudah dilepaskan
tetapi malah kembali dicari.
Rasul Paulus adalah seorang Yahudi tulen, seorang
Farisi, seorang ahli Taurat dan gurunya adalah Gamaliel seorang guru besar.
Tetapi Paulus tidak mencari nama.
Tuhan berkemurahan mengangkat kerohanian kita,
jangan sampai kita melorot. Kita harus mempertahankan ini dah bahkan lebih
meningkat lagi. Tentu itu didorong lewat rahasia Firman yang dibukakan.
Kalau Tuhan menaruh perhatian yang serius kepada bangsa
kafir mari kita tanggapi keseriusan Tuhan. Jangan kita biarkan Tuhan bertepuk
tangan sebelah, harus
kita sambut dengan serius. Karena
perhatian Tuhan kepada kita maka Dia mengulurkan tangan. Setelah kita menyambut
tangan Tuhan jangan sampai kita seperti bangsa Israel yang kembali melorot.
Jangan sudah ditebus dari
antara manusia (adat istiadat) kemudian kembali lagi pada adat
istiadat.
Pada tanggal 17 Juni 1987, dalam ibadah KKR di
Jember, Pdt. In Juwono berkata “Gereja Tuhan kehilangan bentuk Ilahi karena
adat istiadat”.
Pdt. Totaijs berkata “gereja yang mengutamakan adat
istiadat, Yesus bukan kepalanya tetapi manusia kepalanya”. Kelak manusia yang
tampil itu adalah antikristus. Berarti antikristus menjadi kepalanya.
Akhirnya bangsa Israel ini sejajar dengan bangsa
kafir karena mereka melanggar apa yang menjadi
ketetapan Tuhan. Ketetapan itu juga yang menjadi ketetapan bagi bangsa kafir
yang diangkat selevel dengan orang Israel dan ketetapan itu jangan kita langgar. Orang Israel yang mempunyai
Firman malah melanggar.
Tuhan mengatakan bangsa Israel sejajar dengan bangsa
kafir ketika berbicara tentang uang.
Maleakhi
3:6-7
3:6 Bahwasanya Aku, TUHAN, tidak berubah, dan kamu,
bani Yakub, tidak akan lenyap.
3:7 Sejak zaman nenek moyangmu kamu telah menyimpang
dari ketetapan-Ku dan tidak memeliharanya. Kembalilah kepada-Ku, maka Aku akan
kembali kepadamu, firman TUHAN semesta alam. Tetapi kamu berkata: "Dengan
cara bagaimanakah kami harus kembali?"
Jarak tadi sudah jauh, tetapi orang Israel di suruh
kembali dan Tuhan juga tidak tinggal diam namun juga bergerak untuk ketemu.
Berarti kedua belah pihak memperpendek jarak, Tuhan maju, orang Israel juga
maju sehingga terjadi dua
menjadi satu. Tetapi orang Israel keras kepala dan tidak mau maju.
Maleakhi
3:8
3:8 Bolehkah manusia menipu Allah? Namun kamu menipu
Aku. Tetapi kamu berkata: "Dengan cara bagaimanakah kami menipu
Engkau?" Mengenai persembahan persepuluhan dan persembahan khusus!
Tuhan melihat karena persoalan mamon maka bangsa
Israel jatuh sehingga sejajar dengan bangsa kafir. Kalau kita mau rohani kita
meroket maka kita harus mengupayakan diri cermat, jeli dan teliti dengan
persoalan uang. Kalau tidak mengelurkan perpuluhan berarti anda mengundang
kutuk dalam rumah saudara. Itu berarti kembali seperti sebelum kita mengenal
Tuhan yaitu berada di dalam naungan kutuk.
Dalam kasihNya Tuhan tidak pernah berhenti untuk
menyelamatkan kita:
1. Tuhan menyembelih
seekor binatang dan mengorbankan kulitnya hanya untuk sepasang nikah.
Kejadian 3:21
3:21
Dan TUHAN Allah membuat pakaian dari kulit binatang untuk manusia dan untuk
isterinya itu, lalu mengenakannya kepada mereka.
2. Tuhan
mengorbakan domba Paskah untuk satu bangsa
Keluaran 12:21
12:21 Lalu Musa memanggil semua tua-tua Israel serta
berkata kepada mereka: "Pergilah, ambillah kambing domba untuk kaummu dan
sembelihlah anak domba Paskah.
3. Ada
korban yang lebih dari dua korban di atas yaitu diriNya sendiri, untuk seluruh
bangsa
Wahyu 5:9-10
5:9
Dan mereka menyanyikan suatu nyanyian baru katanya: "Engkau layak menerima
gulungan kitab itu dan membuka meterai-meterainya; karena Engkau telah
disembelih dan dengan darah-Mu Engkau telah membeli mereka bagi Allah dari
tiap-tiap suku dan bahasa dan kaum dan bangsa.
5:10
Dan Engkau telah membuat mereka menjadi suatu kerajaan, dan menjadi imam-imam
bagi Allah kita, dan mereka akan memerintah sebagai raja di bumi."
Jadi kita bangsa kafir dan bangsa Yahudi dibayar
oleh Tuhan dengan satu korban yaitu diriNya sendiri. Kita harus memperhatikan
hal ini karena akhirnya kesejajaran kita dengan bangsa Israel ditandai dengan
Korban yang luar biasa. Jadi kita tidak diangkat begitu saja tetapi dasarnya
adalah Korban Anak Domba Allah. Kita
bisa sejajar dengan bangsa Israel landasannya adalah Korban Anak Domba Allah.
Ibrani
10:4-7
10:4 Sebab tidak mungkin darah lembu jantan atau
darah domba jantan menghapuskan dosa.
10:5 Karena itu ketika Ia masuk ke dunia, Ia
berkata: "Korban dan persembahan tidak Engkau kehendaki -- tetapi Engkau
telah menyediakan tubuh bagiku --.
10:6 Kepada korban bakaran dan korban penghapus dosa
Engkau tidak berkenan.
10:7 Lalu Aku berkata: Sungguh, Aku datang; dalam
gulungan kitab ada tertulis tentang Aku untuk melakukan kehendak-Mu, ya
Allah-Ku."
Kalau kita melihat latar belakang kita maka ada 5
poin yang tidak ada pada kita bangsa kafir. 5 hal yang tidak kita miliki itu
hanya dimiliki oleh bangsa Israel. Tetapi yang memiliki ini kemudian merosot
sehingga kita yang tadinya tidak memiliki akhirnya memiliki dan mari kita berpegang erat supaya rohani kita makin terangkat.
Efesus
2:11-12
2:11 Karena itu ingatlah, bahwa dahulu kamu --
sebagai orang-orang bukan Yahudi menurut daging, yang disebut orang-orang tak
bersunat oleh mereka yang menamakan dirinya "sunat", yaitu sunat
lahiriah yang dikerjakan oleh tangan manusia, --
2:12 bahwa waktu itu kamu 1tanpa Kristus, 2tidak termasuk kewargaan Israel dan 3tidak mendapat bagian
dalam ketentuan-ketentuan yang dijanjikan, 4tanpa pengharapan dan 5tanpa Allah
di dalam dunia.
1. Kita
tidak punya Kristus (Roh
Kudus). Tidak ada Roh Kudus bekerja pada
bangsa kafir.
2. Kita
tidak masuk kewarganegaraan Israel, berarti kita tidak mempunyai Firman karena
kelebihan bangsa Israel, mereka mempunyai Firman.
Roma 3:1-2
3:1
Jika demikian, apakah kelebihan orang Yahudi dan apakah gunanya sunat?
3:2
Banyak sekali, dan di dalam segala hal. Pertama-tama: sebab kepada merekalah
dipercayakan firman Allah.
3. Tidak ada
janji Tuhan kepada kita
4. Tidak
punya pengharapan.
5. Tidak
punya Allah
Jadi kita benar-benar adalah bangsa yang ada di
dalam kondisi gelap. Dalam kegelapan inilah bangsa kafir berangkat dengan
imajinasinya dan membuat aturannya sendiri supaya mereka merasa seperti ada di
dalam terang, itulah yang disebut adat istiadat. Siapa yang mengatur kita
sebelum mengenal Tuhan? Adat istiadat!
Sekarang kita diangkat oleh Tuhan.
Efesus
2:13
2:13 Tetapi sekarang di dalam Kristus Yesus kamu,
yang dahulu "jauh", sudah menjadi "dekat" oleh darah
Kristus.
Jangan gendong lagi barang-barang yang lama di
tempat gelap yang menyusahkan kita, jangan kita membawa-bawa adat istiadat!
Ibarat kita memakai baju putih dan bersih tetapi malah dipasang atribut sana
sini.
Efesus
2:14-16
2:14 Karena Dialah damai sejahtera kita, yang telah
mempersatukan kedua pihak dan yang telah merubuhkan tembok pemisah, yaitu
perseteruan,
2:15 sebab dengan mati-Nya sebagai manusia Ia telah
membatalkan hukum Taurat dengan segala perintah dan ketentuannya, untuk
menciptakan keduanya menjadi satu manusia baru di dalam diri-Nya, dan dengan
itu mengadakan damai sejahtera,
2:16 dan untuk memperdamaikan keduanya, di dalam
satu tubuh, dengan Allah oleh salib, dengan melenyapkan perseteruan pada salib
itu.
Mari kita melihat bagaimana Tuhan membangun gereja
awal baik dari bangsa Yahudi dan juga bangsa kafir. Kisah Para Rasul pasal 2
yang berkhotbah adalah Petrus untuk membawa bangsa Yahudi mengenal Yesus. Dalam
Kisah Para Rasul pasal 10 yang berkhotbah adalah Petrus untuk membawa bangsa
kafir datang pada figur yang sama yaitu Yesus. Berarti peletakan dasar pertama
baik pada bangsa Yahudi maupun bangsa kafir sama bobotnya karena dilayani oleh
satu orang. Artinya walaupun siapa saja yang melayani tetap harus sama
bobotnya, jangan lain bibitnya, jangan dicampur benihnya.
Tuhan marah kalau mempermainkan rencana Tuhan.
Jangan kita melayani dan beribadah tetapi tidak tahu rencana Tuhan sehingga
akhirnya bertemu dengan antikristus. Saya ngeri melihat banyak orang yang
beribadah dan melayani tetapi sebenarnya tidak tahu rencana Allah. Mereka
melayani hanya sekedar upacara dan tidak mengerti jemaat mau dibawa ke mana. Bila hal ini disampaikan pada mereka malah
mereka berbalik mengatakan sombong. Sebetulnya sesuatu yang datang dari Tuhan
harus kita responi, harus kita topang.
Di Kaisarea itu ada Filipus yang sudah membangun
rumah di situ bersama istri dan empat anaknya. Tadinya Filipus adalah tua-tua
dan kemudian menjadi penginjil dan membangun rumah di Kaisarea. Petruspun mempunyai rumah di Yerusalem. Tetapi
Tuhan memakai Petrus, ia dipanggil
untuk menyampaikan Firman Allah kepada Kornelius.
Galatia 1:18
1:18 Lalu, tiga
tahun kemudian, aku pergi ke Yerusalem untuk mengunjungi Kefas, dan aku
menumpang lima belas hari di rumahnya.
Jadi pembangunan gereja hujan awal untuk membangun
gereja menjadi manusia Ilahi, diletakkan bobot
dasar yang kuat. Firman Tuhan yang kita terima berserta Roh dan KasihNya, itu
sebenarnya sistem Tuhan untuk mengIlahikan kita. Tujuan kita beribadah
mendengar Firman dan menerima Roh Kudus serta curahan kasih Tuhan adalah untuk
membuat kita menjadi manusia Ilahi. Mulai dari mana? Pada bangsa Yahudi pengIlahian
Tuhan itu mulai dari tempat tinggal, bukan di rumah ibadah. Di sana ada nikah
dan buah nikah, berarti pengIlahian itu mulai dari nikah. Pada bangsa Kafir di
rumah Kornelius, berarti juga mulai dari nikah.
Tuhan mau menjadikan kita manusia Ilahi mulai dari nikah, makanya jangan kaget
kalau dalam nikah selalu ada bentrok itu karena iblis mau menghancurkan karena
dari situ start kita mau dijadikan manusia Ilahi. Begitu ada benturan ingat,
itu adalah siasat iblis untuk menghancurkan kita. Tengking dia, jangan beri
kesempatan pada iblis untuk mengambil keuntungan.
II
Korintus 2:11
2:11 supaya Iblis jangan beroleh keuntungan atas
kita, sebab kita tahu apa maksudnya.
Jadi jaga baik-baik nikah kita. Nikah itu
persekutuan yang kecil. Jaga baik-baik persekutuan yang kecil. Dasarnya apa?
Firman pengajaran yang sehat, itu dasar persekutuan. Hari-hari terakhir ini
kita harus pandai-pandai mencari jenis. Pdt. In Juwono selalu mengatakan “kita
harus pandai-pandai mencari jenis”. Artinya kita harus pandai-pandai mencari
persekutuan yang benar.
Bangsa kafir sudah ditangani oleh hamba Tuhan yang
luar biasa itulah rasul Paulus. Hal itu rasul Paulus teruskan kepada Timotius
dan kepada Timotius telah dianjurkan untk meneruskannya kepada orang yang
setia. Artinya yang setia memberi makan domba-domba.
II
Timotius 3:10
3:10 Tetapi engkau telah mengikuti 1ajaranku, 2cara hidupku, 3pendirianku, 4imanku, 5kesabaranku, 6kasihku dan 7ketekunanku.
Timotius mengkopi ajaran rasul Paulus yang
diterimanya dari Tuhan, dia tidak merubah. Inilah hamba Tuhan yang dipercaya
Tuhan. Ada tujuh yang dicopy disini, yang pertama adalah ajarannya dan 6 yang
lain adalah tahbisannya. Ini yang tidak boleh beda. Untuk menangani umat dari
bangsa kafir maka harus ada hamba Tuhan dengan bobot.
Yang menjadi komandannya (urutan atas) adalah ajaran, untuk mengatur
tahbisan. Kalau ajarannya salah maka tahbisan juga pasti salah. Kalau tahbisan
salah maka nanti ajarannya juga bisa terganggu.
II
Timotius 2:2
2:2 Apa yang telah engkau dengar dari padaku di
depan banyak saksi, percayakanlah itu kepada orang-orang yang dapat dipercayai,
yang juga cakap mengajar orang lain.
II
Timotius 2:2 (Terjemahan Lama)
2:2 Dan barang yang telah engkau dengar daripadaku
di antara banyak orang saksi, amanatkanlah kepada orang yang setiawan, yang
akan berlayak mengajar orang lain pula.
Jangan hanya setia masuk gereja tetapi pengajarannya
tidak setia. Ini adalah orang yang dipercaya Tuhan yaitu yang setia dalam pengajaran dan dalam
tahbisan, mereka tidak berubah. Inilah orang yang dipercaya oleh Tuhan dan yang
mempunyai bobot.
Apa tugasnya? Ini tugas yang tidak boleh dilupakan:
Matius
24:45
24:45 "Siapakah hamba yang setia dan bijaksana,
yang diangkat oleh tuannya atas orang-orangnya untuk memberikan mereka makanan
pada waktunya?
Hamba yang setia inilah yang dalam II Timotius 2:2
tadi. Harus selalu siap memberi makan pada waktunya, bukan terlalu mudah serahkan pada orang lain yang
beri makan! Sebab yang bertanggung jawab adalah gembala.
Rohani ini bertumbuh sampai mencapai kodrat Ilahi,
memiliki sifat Ilahi sama dengan Yesus. Itu tujuan ibadah/ pelayanan kita.
II
Petrus 1:4
1:4 Dengan jalan itu Ia telah menganugerahkan kepada
kita janji-janji yang berharga dan yang sangat besar, supaya olehnya kamu boleh
mengambil bagian dalam kodrat ilahi, dan luput dari hawa nafsu duniawi yang
membinasakan dunia.
Untuk memiliki sifat Ilahi ini maka bangsa kafir sudah disejajarkan dengan
bangsa Israel, tidak lagi disebut bangsa asing tetapi bangsa Israel asli.
Yehezkiel
47:22
47:22 Dan kamu harus membagi-baginya menjadi milik
pusaka di antara kamu dan di antara orang-orang asing yang tinggal di antara
kamu, yang melahirkan anak di tengah-tengahmu dan mereka harus kamu anggap sama
seperti orang Israel asli; bersama-sama kamu mereka harus mendapat bagian milik
pusaka di tengah-tengah suku-suku Israel.
Sudah sama seperti orang Israel asli berarti layak masuk
dalam pesta pondok daun-daunan, artinya bisa masuk penyingkiran gereja.
Imamat
23:42
23:42 Di dalam pondok-pondok daun kamu harus tinggal
tujuh hari lamanya, setiap orang asli di Israel haruslah tinggal di dalam
pondok-pondok daun,
Jadi kalau kita bangsa kafir belum disejajarkan
seperti bangsa Israel asli maka kita tidak ada kesempatan untuk masuk pada
penyingkiran karena kita bukan bangsa Israel. Bagaimana kita bisa masuk pesta
pondok daun-daunan kalau kita tidak sejajar
dengan
bangsa Israel asli. Oleh Korban Kristus kita menjadi asli dan menjadi sama
dengan bangsa Israel. Supaya benar kita menjadi orang yang berkepentingan dan
tidak ada alasan orang lain untuk mengusir kita masuk dalam pesta pondok
daun-daunan maka kita harus dilengkapi dengan 7 jenis pohon.
Kita ini menjadi sama karena sudah menerima korban yang
sama yaitu korban Kristus. Lewat tujuh ucapan Yesus di kayu salib maka kita
bisa menikmati tujuh jenis pohon ini, maka tidak ada orang yang menahan kita untuk terbang di padang
belantara.
Imamat
23:40
23:40 Pada hari yang pertama kamu harus mengambil
buah-buah dari pohon-pohon yang elok, pelepah-pelepah pohon-pohon korma,
ranting-ranting dari pohon-pohon yang rimbun dan dari pohon-pohon gandarusa dan
kamu harus bersukaria di hadapan TUHAN, Allahmu, tujuh hari lamanya.
Nehemia
8:16
8:16 dan bahwa di semua kota mereka dan di Yerusalem
harus disampaikan berita dan pengumuman yang berbunyi: "Pergilah ke
gunung, ambillah daun pohon zaitun, daun pohon minyak, daun pohon murad, daun
pohon korma dan daun dari pohon-pohon yang rimbun guna membuat pondok-pondok
sebagaimana tertulis."
1. Pohon
Elok yaitu pohon anggur
2. Pohon
Korma
3. Pohon Rindang
4. Pohon
Gandarusa
5. Pohon Zaitun
6. Pohon Minyak (zait hutan)
7. Pohon Murad
Tujuh pohon
ini kita temukan dari tujuh ucapan Yesus di Golgota sehingga kita menjadi
Israel yang asli karena menerima Korban yang sama.
1. Lukas 23:34
23:34 Yesus berkata: "Ya Bapa,
ampunilah mereka, sebab mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat." Dan
mereka membuang undi untuk membagi pakaian-Nya.
Ini
suara perdamaian, itulah pokok Zaitun. Ini diucapkan oleh Tuhan Yesus di
Golgota. Kenapa pokok Zaitun itu menjadi lambang perdamaian? Ketika Nuh melepas
burung merpati, dia kembali kosong, setelah melepaskan kedua kali maka burung
itu kembali dengan daun pohon zaitun sebagai tanda Tuhan sudah berdamai dengan manusia.
Ketika kerajaan-kerajaan dahulu berperang mereka memakai daun pohon zaitun
sebagai tanda perdamaian (bila mereka
tawarkan perdamaian).
Tuhan
Yesus disalib di Golgota dalam kepedihan secara manusia tetapi hatiNya damai,
tidak mengutuk, tidak mengumpat, tidak mencerca, tidak memaki. Buktikan kita
memiliki zaitun, memiliki damai dengan menjadi anak Tuhan yang tidak suka
mengumpat, tidak suka mencaci maki dan tidak suka menfitnah, dendam/ benci.
Kalau
mau menyingkir tetapi tidak ada zaitun maka pasti gagal karena tidak mempunyai
roh perdamaian! Mengapa tidak mempunyai roh perdamaian? Seringkali permasalahan
dalam pengajaran karena warna pengajaran sudah berbeda, karena ada yang sudah tidak
setia dalam pengajaran.
Kisah Para Rasul 7:58
7:58
Mereka menyeret dia ke luar kota, lalu melemparinya. Dan saksi-saksi meletakkan
jubah mereka di depan kaki seorang muda yang bernama Saulus.
Stefanus
sedang dilempar batu tetapi apa yang dia
katakan:
Kisah Para Rasul 7:59
7:59
Sedang mereka melemparinya Stefanus berdoa, katanya: "Ya Tuhan Yesus,
terimalah rohku."
Seringkali
kita tidak memiliki perdamaian sehingga menampilkan amarah yang meledak-ledak
dalam bahasa Gerikanya adalah Pumohi
dan ingin menyerang orang lain habis-habisan.
Orang
yang melempar Stefanus mendengar seruannya termasuk pemimpin mereka yaitu
Saulus. Akhirnya Saulus mengikuti jejak Stefanus. Karena Stefanus tidak setuju
dengan adat istiadat akhirnya dilempari batu. Paulus yang gigih mempertahankan
adat istiadat akhirnya Tuhan tangkap dan dia berbalik seperti Stefanus.
Sekarang
ini justru kebalikannya, orang yang sudah menjadi Kristen malah melestarikan
adat istiadat, bahkan orang yang sudah kenal Pengajaran Kabar Mempelai malah kembali
melestarikan hal itu! Orang seperti itu melawan Tuhan! Jangan bermimpi untuk
masuk dalam penerbangan pesawatnya Elia dan Filipus kalau kita masih seperti
itu, tidak punya pohon Zaitun, tidak memiliki pengampunan, menyimpan dendam,
iri hati, sakit hati, kebencian dan sebagainya sebab orang-orang yang mempertahankan adat istiadat
inilah yang selalu benci terhadap orang-orang seperti Stefanus.
Firman
Tuhan akan digenapkan, gereja Tuhan akan diukur dengan pengalaman tongkat.
Kalau dulu Tuhan Yesus dengan tongkat bambu dipukul kepalanNya, pengalaman
seperti itu akan kena kepada kita. Ketika Tuhan Yesus dipukul tongat bambu
apakah dia mencaci maki? Tidak! Tongkat bambu itulah yang akan mengukur Bait
Allah. Berarti diukur apakah kita ada pokok zaitun atau tidak.
Ini
yang harus kita jaga. Suami jangan membenci istri, istri jangan membenci suami,
dan jangan membenci orang lain. “Ampuni” itu adalah bahasa perdamaian dan itu
bukti bahwa kehidupan itu ada pokok zaitun.
I Petrus 3:8-9
3:8
Dan akhirnya, hendaklah kamu semua seia sekata, seperasaan, mengasihi
saudara-saudara, penyayang dan rendah hati,
3:9
dan janganlah membalas kejahatan dengan kejahatan, atau caci maki dengan caci
maki, tetapi sebaliknya, hendaklah kamu memberkati, karena untuk itulah kamu
dipanggil, yaitu untuk memperoleh berkat. Sebab:
Kita
harus memberkati dan mengampuni.
2. Lukas 23:40-43
23:40 Tetapi yang seorang menegor dia,
katanya: "Tidakkah engkau takut, juga tidak kepada Allah, sedang engkau
menerima hukuman yang sama?
23:41 Kita memang selayaknya dihukum,
sebab kita menerima balasan yang setimpal dengan perbuatan kita, tetapi orang
ini tidak berbuat sesuatu yang salah."
23:42 Lalu ia berkata: "Yesus,
ingatlah akan aku, apabila Engkau datang sebagai Raja."
23:43 Kata Yesus kepadanya: "Aku
berkata kepadamu, sesungguhnya hari ini juga engkau akan ada bersama-sama
dengan Aku di dalam Firdaus."
Dasar
orang yang disalib ini bisa mendapatkan perkataan Tuhan Yesus pada ayat 43 ada
pada ayat 40 dan 41 yaitu karena dia ada kesadaran akan kesalahannya kenapa dia
digantung di salib.
Kalau
kita masuk dalam Firdaus di dalam Firdaus itu kaya. Perkataan Tuhan Yesus yang
kedua ini kena pada pokok zaitun hutan atau pohon minyak. Pokok zaitun hutan ini berbicara
kekayaan sebab pokok zaitun hutan ini lebih banyak minyaknya dari pada pokok
zaitun yang asli. Jadi dengan perkataan ini berarti orang yang disalibkan itu
mewarisi kekayaan, hari itu juga
bersama Yesus.
Dalam
Bait Allah yang dibangun oleh Salomo ada dua kerub di dalam ruangan maha suci
yang dibuat dari kayu minyak atau zaitun hutan. Jadi sejak jauh-jauh hari telah dinubuatkan bahwa
kita bangsa kafir akan ada di ruangan maha suci, dipermuliakan bagaikan dua
kerub yang menaungi peti perjanjian. Dengan kata lain saudara telah disiapkan
oleh Tuhan untuk masuk dalam kemuliaan yang penuh dengan kekayaan.
Prakteknya
kita kaya adalah kita harus kaya dalam kemurahan, kaya dalam iman dan kaya
dalam kasih. Kalau ini ada berarti kita telah memiliki dua jenis pohon.
3. Yohanes 19:26-27
19:26 Ketika Yesus melihat ibu-Nya dan
murid yang dikasihi-Nya di sampingnya, berkatalah Ia kepada ibu-Nya: "Ibu,
inilah, anakmu!"
19:27 Kemudian kata-Nya kepada
murid-murid-Nya: "Inilah ibumu!" Dan sejak saat itu murid itu
menerima dia di dalam rumahnya.
Bahasa
Tuhan Yesus ini ditujukan kepada Yohanes. Bahasa Tuhan Yesus ini untuk menitip
ibunya masuk dalam penggembalaan orang yang dikasihi yang namanya Yohanes. Dari
atas kayu salib Tuhan Yesus masih memperhatikan ibuNya sehingga menitipkannya dalam
penggembalaan Yohanes.
Dalam
penggembalaan dibutuhkan roh pertimbangan kebijakan atau hikmat, hikmat inilah
yang membukakan rahasia Firman. Inilah pokok rindang seperti pohon beringin,
pohon jawi-jawi atau pohon
kemiri. Dahulu bangsa kafir menyembah berhala dibawa pohon rindang dengan
aturannya bagaimana mereka menyembah berhala. Tuhan cemburu melihat bangsa
kafir yang bukan menyembah allah yang benar tetapi begitu tertib dan hikmat
mereka melakukan. Kenapa bagi Tuhan yang hidup kita tidak memiliki ibadah dan
pelayanan yang penuh hikmat? Hikmat inilah yang membukakan rahasia Firman. Dari
tujuh roh Allah, yang paling di atas adalah roh hikmat. Dalam sembilan karunia
Roh Kudus, karunia yang paling di atas adalah karunia hikmat.
Hikmat
inilah yang mengatur dalam penggembalaan. Bukti dalam penggembalaan ada hikmat
adalah ada pembukaan rahasia Firman Allah, berarti ada pokok rindang di situ.
Kalau dalam ibadah tidak ada pembukaan rahasia Firman berarti tidak ada pokok
rindang di situ, berarti tidak akan lengkap masuk dalam penyingkiran gereja.
Kalau dalam ibadah ada pembukaan rahasia Firman jangan kita entengkan, jangan
kita olok. Kalau ada pembukaan rahasia Firman pada hamba Tuhan itu seharusnya kita dukung
jangan malah kita jelek-jelekkan. Kalau menjelek-jelekkan itu sama dengan tidak memiliki pokok rindang.
Penyembah
berhala begitu serius, kepada Tuhan yang hidup kenapa kita tidak serius, kenapa
tidak memiliki hikmat, kenapa tidak ada kebijakan, kenapa tidak ada roh
pertimbangan?
Untuk
mendapatkan hikmat maka Tuhan menitipkan kita dalam penggembalaan yang ada hikmat/ pembukaan rahasia Firman. Jangan
saudara jatuh dalam penggembalaan yang tidak ada pembukaan rahasia Firman, anda
nantinya tidak akan memiliki pokok rindang. Hamba Tuhan bukan hanya berkhotbah
tetapi harus bergumul agar Tuhan membukakan rahasia Firman supaya jelas ke mana
arah kita membimbing sidang jemaat untuk dipersembahkan kepada Tuhan sehingga
mereka menjadi manusia Ilahi.
Dalam
keadaan perih sebagai manusia Tuhan Yesus masih memikirkan persoalan
penggembalaan bagi ibuNya dan bagi murid-murid yang lain.
Yohanes 19:26-27
19:26 Ketika Yesus melihat ibu-Nya dan
murid yang dikasihi-Nya di sampingnya, berkatalah Ia kepada ibu-Nya: "Ibu,
inilah, anakmu!"
19:27 Kemudian kata-Nya kepada
murid-murid-Nya: "Inilah ibumu!" Dan sejak saat itu murid itu
menerima dia di dalam rumahnya.
Yohanes 19:27 (Terjemahan Lama)
19:27
Kemudian Ia berkata kepada murid itu, "Tengoklah ibumu!" Maka
daripada ketika itu juga murid itu menyambut dia ke dalam rumahnya sendiri.
Untuk
mendapatkan pokok rindang, harus ada di dalam penggembalaan yang diatur oleh
hikmat, artinya yang diatur oleh pembukaan rahasia Firman sehingga jelas
sasarannya. Ibadah kita diberkati oleh Tuhan dan sasaran akhirnya kita menjadi
Tubuh Kristus (manusia Ilahi),
menjadi Mempelai Wanita sehingga tidak ada alasan kita tidak disingkirkan.
4. Mazmur 22:2
22:2 Ya Allahku! ya Allahku! mengapa
Engkau telah meninggalkan aku? dan jauh Engkau dari pada menolong aku dan dari
pada bunyi peraungku.
Matius 27:46
27:46
Maka sekira-kira pukul tiga itu berserulah Yesus dengan suara yang nyaring,
kata-Nya, "Eli, Eli, lama sabakhtani!" Artinya, "Ya Tuhan-Ku, ya
Tuhan-Ku, apakah sebabnya Engkau meninggalkan Aku?"
Ketika
Allah menjauh dari kehidupan kita berarti kita kehilangan kekuatan, berarti
kita akan kehilangan kemenangan. Di sini Tuhan Yesus memperagakan bahwa kita
akan kehilangan kekuatan dan kehilangan kemenangan kalau jauh dari Tuhan. Oleh
sebab itu:
Roma 1:16-17
1:16
Karena tiadalah aku berasa malu mengaku Injil itu; karena ia itulah suatu kuasa
Allah yang mendatangkan selamat kepada tiap-tiap orang yang percaya, terutama
sekali kepada orang Yahudi, dan kepada orang Gerika juga.
1:17
Karena di dalamnya itu kebenaran Allah dinyatakan daripada iman kepada iman,
seperti yang telah tersurat: Bahwa orang benar itu akan hidup oleh sebab iman.
Injil
adalah kekuatan berarti menjamin kemenangan, ini menunjuk pelepah Kurma. Pada
seruan yang keempat ini Tuhan Yesus memperlihatkan bahwa kalau Tuhan jauh dari
kehidupan kita maka kita tidak punya kekuatan dan kemenangan. Kematian kebangkitan Tuhan Yesus menampilkan injil
itulah kekuatan Allah sehingga kita memiliki kemenangan bahkan lebih dari pemenang.
Roma 8:37
8:37
Tetapi di dalam segala perkara itu kita sangat menang oleh sebab Dia yang
mengasihi kita.
Jangan
kita kehilangan kekuatan dan kemenangan oleh karena jauh dari Tuhan.
5. Yohanes 19:28-29
19:28 Sesudah itu, karena Yesus tahu,
bahwa segala sesuatu telah selesai, berkatalah Ia -- supaya genaplah yang ada
tertulis dalam Kitab Suci --: "Aku haus!"
19:29 Di situ ada suatu bekas penuh anggur
asam. Maka mereka mencucukkan bunga karang, yang telah dicelupkan dalam anggur
asam, pada sebatang hisop lalu mengunjukkannya ke mulut Yesus.
Air
anggur itu berasal dari pokok anggur. Berarti ucapan Yesus yang kelima ini kena
mengena pokok permai atau pokok anggur. Adalah sangat tidak bijak kalau kita
menyodorkan kepada Yesus air anggur yang asam. Jangan sampai kita tidak ada
tanda hormat kepada Yesus calon suami kita. Bagaimana ada nikah yang dihormati
kalau menyodorkan air anggur yang asam kepada Yesus calon suami kita. Itu
sebabnya harus menyodorkan air anggur yang manis. Berarti kita harus memiliki
pokok anggur sehingga kita bisa membawa buah dari pokok permai.
Yesaya 5:4
5:4
Apatah lagi yang harus diperbuat untuk kebun anggur-Ku itu, yang belum Kuperbuat
kepadanya? Aku menanti supaya dihasilkannya buah anggur yang baik, mengapa yang
dihasilkannya hanya buah anggur yang asam?
Keterlaluan
kita, seharusnya kita mempunyai air anggur yang manis tetapi kita malah
menyodorkan air anggur yang asam. Muka kita bengkok melihat Tuhan. Dengan cara
bagaimana? Dengan bengkok melihat sesama, tidak lurus melihat suami, tidak
lurus melihat istri, tidak lurus melihat sesama. Itu berarti tidak mempunyai
pokok permai. Orang seperti ini akan gagal masuk dalam penyingkiran gereja
karena dia bukan bangsa kafir yang sudah disejajarkan dengan orang Israel asli.
Ini jangan terjadi dalam diri kita. Itu sebabnya kalau berbicara dalam nikah
jangan berbicara dengan muka bengkok. Buktikan
bahwa anda memiliki pokok anggur (buah anggur yang manis).
6. Yohanes 19:30
19:30 Sesudah Yesus meminum anggur asam
itu, berkatalah Ia: "Sudah selesai." Lalu Ia menundukkan kepala-Nya
dan menyerahkan nyawa-Nya.
Pelayanan
Yesus sampai pada ucapan yang keenam yaitu “sudah selesai” atau “sudah genap”
berarti Tuhan Yesus sudah melewati ujian yang berat sehingga Dia layak dipuji
dan berhak mendapatkan kemuliaan, itu menunjuk pokok murad. Ketika kita menghadapi
beratnya pencobaan yang menimpa kehidupan kita tetapi kita tidak mengelak dan
bersyukur kepada Tuhan berarti anda memiliki pokok murad dalam kemuliaan dipuji
oleh Bapa.
Pokok
murad ini anti duri, kalau ada pokok murad di situ maka tidak akan ada duri. Duri
tidak akan bisa tumbuh kalau ada pokok murad di situ. Jadi kehidupan yang
memiliki pokok murad yaitu kehidupan yang dipermuliakan oleh Tuhan, dia tidak
akan memelihara duri dalam hatinya. Jadi kalau sakit hati, jengkel dan benci
berarti tidak memiliki pokok murad. Hal ini jangan terjadi dalam diri kita.
Utamanya saya sebagai pembicara jangan sampai tidak memiliki pokok murad karena
ada duri dalam hati dan pikiran saya.
7. Matius 27:50-51
27:50 Yesus berseru pula dengan suara
nyaring lalu menyerahkan nyawa-Nya.
27:51 Dan lihatlah, tabir Bait Suci
terbelah dua dari atas sampai ke bawah dan terjadilah gempa bumi, dan
bukit-bukit batu terbelah,
Ini
adalah penyerahan Yesus, penyerahan sepenuh hati. Apakah penyerahan sepenuh
hati ini hanya terfokus kepada Bapa? Benar penyerahan Yesus hanya kepada Bapa tetapi
ada tujuan utamanya di sana. Setelah penyerahan sepenuh kepada Bapa maka Bapa
tergugah hatiNya untuk menyiapkan Mempelai Wanita yang menyerah sepenuh kepada
Yesus. Sebab tidak akan ada Mempelai Wanita kalau Bapa tidak mengajar lebih
dahulu. Ini adalah penyerahan
mempelai, penyerahan dua menjadi satu.
Penyerahan
roh ini terjadi setelah melewati segala ujian sehingga Tuhan Yesus dipuji dan
dihormati, jadi ini menunjuk pokok Gandarusa.
Yohanes 6:44-45
6:44
Tidak ada seorang pun yang dapat datang kepada-Ku, jikalau ia tidak ditarik
oleh Bapa yang mengutus Aku, dan ia akan Kubangkitkan pada akhir zaman.
6:45
Ada tertulis dalam kitab nabi-nabi: Dan mereka semua akan diajar oleh Allah.
Dan setiap orang, yang telah mendengar dan menerima pengajaran dari Bapa,
datang kepada-Ku.
Yesus
menyerahkan Roh-Nya di tangan Bapa. Kalau mengutip Kejadian 2:18, maka Bapa
sudah memiliki Anak, sekarang perlu Mempelai WanitaNya.
Kejadian 2:18
2:18
TUHAN Allah berfirman: "Tidak baik, kalau manusia itu seorang diri saja.
Aku akan menjadikan penolong baginya, yang sepadan dengan dia."
Sebagaimana
penyerahan Anak kepada Bapa begitu juga penyerahan kita kepada ajaran Bapa
supaya Bapa membawa kita pada Laki-laki itu yaitu Yesus. Apakah kita tahan uji,
apakah kita memiliki pokok Gandarusa.
Penyerahan
Yesus ini diiringin dengan penusukan lambung. Ini bagaikan Adam yang tidur
lelap dan tangan Tuhan mengoperasi rusuknya lalu menciptakan Hawa. Demikianlah
Tuhan Yesus, dalam penyerahanNya maka tangan
Bapa yang sedang mengoperasi rusukNya untuk
membangun kita (gereja
Tuhan) menjadi Mempelai Wanita Tuhan (Hawa terakhir).
Kita dikatakan seperti bangsa Israel asli, tetapi
itu perlu diuji. Kalau kita benar sama dengan orang Israel maka kita memiliki 7
pokok ini, kalau tidak berarti belum sama. Jangankan menjadi sama seperti orang
Israel yang 144.000 yang dikisahkan dalam Wahyu pasal 14, antara suami istri
saja bisa belum sama sehingga nikah disaring, yang satu diangkat dan yang satu
ditinggalkan. Yang ada di ladang yang satu diangkat yang satu ditinggal.
Kenapa? Karena tidak sama. Jangan berpikir “saya di ladang dan dia juga di
ladang maka kami sama”. Kalau yang satu memiliki tujuh pohon dan yang satu
tidak maka mereka berdua tidak sama, yang memiliki diangkat dan yang tidak akan
ditinggalkan.
Tuhan tolong kami supaya memiliki tujuh pokok ini,
supaya menjadi orang Israel yang asli yang berhak disingkirkan ke padang
belantara jauh dari mata ular. iblis
sedang bekerja keras sekarang, kelak kita tidak
bisa lari lagi ke mana-mana kecuali Tuhan yang menyingkirkan kita.
Tuhan Memberkati.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar