SESI I
Salam
sejahtera di dalam nama Tuhan Yesus Kristus.
Yesaya 58:1-9
58:1 Serukanlah kuat-kuat, janganlah tahan-tahan!
Nyaringkanlah suaramu bagaikan sangkakala, beritahukanlah kepada umat-Ku
pelanggaran mereka dan kepada kaum keturunan Yakub dosa mereka!
58:2 Memang setiap hari mereka mencari Aku dan suka
untuk mengenal segala jalan-Ku. Seperti bangsa yang melakukan yang benar dan
yang tidak meninggalkan hukum Allahnya mereka menanyakan Aku tentang
hukum-hukum yang benar, mereka suka mendekat menghadap Allah, tanyanya:
58:3 "Mengapa kami berpuasa dan Engkau tidak
memperhatikannya juga? Mengapa kami merendahkan diri dan Engkau tidak
mengindahkannya juga?" Sesungguhnya, pada hari puasamu engkau masih tetap
mengurus urusanmu, dan kamu mendesak-desak semua buruhmu.
58:4 Sesungguhnya, kamu berpuasa sambil berbantah
dan berkelahi serta memukul dengan tinju dengan tidak semena-mena. Dengan
caramu berpuasa seperti sekarang ini suaramu tidak akan didengar di tempat
tinggi.
58:5 Sungguh-sungguh inikah berpuasa yang
Kukehendaki, dan mengadakan hari merendahkan diri, jika engkau menundukkan
kepala seperti gelagah dan membentangkan kain karung dan abu sebagai lapik
tidur? Sungguh-sungguh itukah yang kausebutkan berpuasa, mengadakan hari yang
berkenan pada TUHAN?
58:6 Bukan! Berpuasa yang Kukehendaki, ialah supaya
engkau membuka belenggu-belenggu kelaliman, dan melepaskan tali-tali kuk,
supaya engkau memerdekakan orang yang teraniaya dan mematahkan setiap kuk,
58:7 supaya engkau memecah-mecah rotimu bagi orang
yang lapar dan membawa ke rumahmu orang miskin yang tak punya rumah, dan
apabila engkau melihat orang telanjang, supaya engkau memberi dia pakaian dan
tidak menyembunyikan diri terhadap saudaramu sendiri!
58:8 Pada waktu itulah terangmu akan merekah seperti
fajar dan lukamu akan pulih dengan segera; kebenaran menjadi barisan depanmu
dan kemuliaan TUHAN barisan belakangmu.
58:9 Pada waktu itulah engkau akan memanggil dan
TUHAN akan menjawab, engkau akan berteriak minta tolong dan Ia akan berkata:
Ini Aku! Apabila engkau tidak lagi mengenakan kuk kepada sesamamu dan tidak
lagi menunjuk-nunjuk orang dengan jari dan memfitnah,
Ini
adalah ketentuan ketika kita
berpuasa yang bukan hanya pantang makan dan pantang minum, itu hanya bagian
kecil dari puasa. Tetapi puasa yang benar adalah penyaliban daging.
Awal
mula Tuhan meminta umatNya berpuasa pada pesta keenam yaitu pesta grafirat,
atau pesta penyucian tuntas. Jadi puasa itu ada hubungannya dengan penyucian
yang deras dari Tuhan untuk menciptakan gereja yang disebut Tubuh Kristus,
gereja yang sempurna. Ini bukan terdiri dari satu organisasi gereja tetapi
terdiri dari orang-orang yang benar ada di dalam penggembalaan Firman Tuhan. Umat
Tuhan masuk dalam pesta yang keenam yaitu pesta grafirat di mana terjadi penyucian
tuntas bersama dengan pemberitaan Firman, itulah pesta kelima, karena tujuan
akhir adalah Tuhan mau menjauhkan umat Tuhan dari mata ular. Setelah pesta
keenam menyusul pesta ketujuh yaitu pesta pondok daun-daunan yang menunjuk
penyingkiran gereja.
Pesta
keenam ini adalah akhir Tuhan menyelesaikan segala kendala yang menghalangi umat
Tuhan dengan Tuhan. Itulah kesalahan, noda, kerut, dosa dan sebagainya. Disitu
tuntas Tuhan menangani lewat suara yang bagaikan tiupan sangkakala, ini berarti
suara yang membuat telinga berdenging. Ini suara yang keras dan tajam yang bisa menggugah umat
Tuhan lewat pendengarannya sehingga apa yang salah dan apa yang kurang itu
diselesaikan saat itu. Tidak dikatakan lagi “tunggu” karena setelah pesta yang
keenam kita langsung masuk pada pesta yang ketujuh. Sebab pesta kelima yaitu
pesta bunyi nafiri, pesta keenam yaitu pesta grafirat dan pesta yang ketujuh
yaitu pesta pondok daun-daunan semuanya terjadi pada bulan yang ketujuh.
Jadi
ketika kita mendengar suara Firman Allah yang keras dan tajam yang bisa membuat
telinga kita merah, mari
kita sambut suara Firman itu karena di dalamnya ada kuasa untuk membersihkan
kita.
Imamat 23:26-27,32,29
23:26 TUHAN berfirman kepada Musa:
23:27 "Akan tetapi pada tanggal sepuluh bulan
yang ketujuh itu ada hari Pendamaian; kamu harus mengadakan pertemuan kudus dan
harus merendahkan diri dengan berpuasa dan mempersembahkan korban api-apian
kepada TUHAN.
23:32 Itu harus menjadi suatu sabat, hari perhentian
penuh bagimu, dan kamu harus merendahkan diri dengan berpuasa. Mulai pada malam
tanggal sembilan bulan itu, dari matahari terbenam sampai matahari terbenam,
kamu harus merayakan sabatmu."
23:29 Karena setiap orang yang pada hari itu tidak
merendahkan diri dengan berpuasa, haruslah dilenyapkan dari antara orang-orang
sebangsanya.
Berarti
kehidupan yang tidak mampu menyalibkan dagingnya, tidak memberikan kesempatan
Roh Allah leluasa bekerja dalam dirinya, dia tidak akan masuk dalam pembentukan
tubuh Kristus. Berpuasa atau nistia artinya
pantang keinginan daging. Hanya orang seperti inilah yang akan mencapai apa
yang dimaksud dengan Tubuh Kristus atau Mempelai Wanita Tuhan. Keinginan daging
dan Roh Kudus itu berseteru, orang yang melakukan keinginan daging tidak
mungkin menyenangkan Tuhan. Itu
sebabnya kita perlu mendengarkan Firman Allah yang hari-hari terakhir ini
begitu deras, keras dan tajam. Walaupun mungkin telinga kita sakit mendengar tetapi itu adalah cara Tuhan
dan wajar untuk diterima oleh gereja Tuhan. Bila tidak diterima maka kita gagal
untuk masuk pada pesta pondok daun-daunan atau penyingkiran gereja.
Dalam
Yesaya pasal 58 ini ada puasa tetapi berseberangan dengan maksud Tuhan. Setelah
mereka berpuasa Tuhan kembali mengoreksi mereka. Bukan berarti Tuhan tidak
mengasihi mereka tetapi justru karena Tuhan mengasihi maka Tuhan mengoreksi
mereka sebab Tuhah melihat puasa mereka tidak akan membuahkan apa-apa, mereka
tidak akan jauh dari si jahat, artinya tidak akan membawa mereka masuk dalam
penyingkiran gereja.
Itu
sebabnya kita harus mendengarkan suara Firman Allah, bukan suara yang
senyap-senyap tetapi yang lantang. Itu yang patut kita terima.
Yeremia 4:5
4:5 Beritahukanlah di Yehuda dan kabarkanlah di
Yerusalem: Tiuplah sangkakala di dalam negeri, berserulah keras-keras:
"Berkumpullah dan marilah kita pergi ke kota-kota yang berkubu!"
Jadi
dalam suara bunyi sangkakala itu ada ajakan untuk kita pergi ke tempat
perlindungan (cari
perlindungan).
Yeremia 4:6
4:6 Angkatlah panji-panji ke arah Sion!
Cepat-cepatlah kamu mengungsi, jangan tinggal diam! Sebab Aku mendatangkan
malapetaka dari utara dan kehancuran yang besar.
Artinya
bunyi sangkakala yang diserukan keras-keras itu mendorong kita untuk
mendapatkan perlindungan. Di mana kita bisa mendapatkan perlindungan? Dikatakan
“angkatlah panji-panji ke arah Sion!”, di Sion ini ada Firman pengajaran, ada
pembukaan rahasia Firman oleh pekerjaan hikmat. Hikmat itu yang membuka rahasia
Firman. Hikmat itulah perlindungan bagi gereja.
Dengan
tiupan yang keras bagaikan bunyi sangkakala itu bukan hanya sekedar lantang
tetapi di dalamnya tersirat ada nafas Allah yaitu rahasia Tuhan dinyatakan.
Panji
dalam gereja Tuhan sangat ditonjolkan. Tujuan dari panji ada dua hal yang perlu
kita perhatikan.
1. Panji
adalah sesuatu yang diangkat lebih tinggi supaya diliat oleh banyak orang.
Matius
5:14
5:14
Kamu adalah terang dunia. Kota yang terletak di atas gunung tidak mungkin
tersembunyi.
Berarti gereja Tuhan harus
melihat sesuatu yang lebih tinggi. Dengan bahasa lain, untuk kita sampai pada
tempat yang lebih tinggi maka lebih dahulu kita harus memperhatikan suara
Firman Tuhan dan itu harus kita taruh pada urutan yang paling atas yang lebih
tinggi. Kalau gereja Tuhan mengabaikan Firman Tuhan mereka beribadah tetapi
lain yang dilakukan dan seakan-akan itu tidak salah. Kalau Firman Tuhan tidak
ditinggikan bagaimana kita bisa ditinggikan. Orang yang meninggikan hikmat, dia
akan ditinggikan.
Amsal
4:7-8
4:7
Permulaan hikmat ialah: perolehlah hikmat dan dengan segala yang kauperoleh
perolehlah pengertian.
4:8
Junjunglah dia, maka engkau akan ditinggikannya; engkau akan dijadikan
terhormat, apabila engkau memeluknya.
2. Panji
adalah pesan singkat dan khusus.
Jadi kalau kita melihat panji
ditinggikan dan diarahkan ke Sion maka itu adalah pesan Tuhan secara khusus bagi
kita. Jadi kalau kita mendapatkan pembukaan rahasia Firman itu adalah pesan
Tuhan yang khusus kepada orang yang khusus untuk kita masuk dalam pembentukkan
Tubuh Kristus. Berarti mengalami suasana pesta yang keenam dan hasilnya adalah
dijauhkan dari mata ular, masuk dalam pesta pondok daun-daunan yaitu
penyingkiran gereja.
Kalau dalam
gereja ada koreksi Firman, ada ketajaman Firman yang datang mengalir dari
mimbar kemudian kita rasa sentuhannya berarti kita rasa bahwa kita dipeduli
oleh Tuhan. Kalau ada kesalahan kita lalu Tuhan tunjuk berarti kita dikasihi oleh Tuhan. Kalau ada kekurangan lalu Tuhan jamah berarti
Tuhan mempedulikan kita, kalau ada noda dosa Tuhan sentuh lewat Firman berarti
kita diperhatikan Tuhan secara khusus.
Tetapi
ketika kita disentuh oleh Firman Allah dan kita bereaksi negatif, itu berarti
bukan orang khusus. Tetapi kalau kita
menerima maka kita adalah orang khusus, orangnya Tuhan. Orang yang tidak
menerima teguran Firman ini akan mendengar Firman bagaikan suara perang.
Itu
sebabnya dalam kitab nabi Yesaya pasal 58 ini ada puasa tetapi banyak yang
kurang tepat sehingga Tuhan koreksi dan Tuhan tunjukkan mana puasa yang berkenan.
Ketika Tuhan menunjuk dosa kita berarti kita didorong masuk dalam pesta
grafirat. Ketika kekurangan kita ditunjuk berarti kita didorong oleh Tuhan
untuk menjadi umat khusus bila kita menerima. Bila tidak menerima berarti suara
Tuhan tampil dalam bentuk sangkakala untuk mengangkat perang dengan orang itu.
Hosea 8:1-3
8:1 Tiuplah sangkakala! Serangan laksana rajawali
atas rumah TUHAN! Oleh karena mereka telah melangkahi perjanjian-Ku dan telah
mendurhaka terhadap pengajaran-Ku.
8:2 Kepada-Ku mereka berseru-seru: "Ya Allahku,
kami, Israel mengenal Engkau!"
8:3 Israel telah menolak yang baik -- biarlah musuh
mengejar dia!
Bila
mengambil sikap mengunci hati dan menutup hati maka yang akan datang itu suara sangkakala
tetapi berubah menjadi suara untuk memerangi.
I Korintus 10:22
10:22 Atau maukah kita membangkitkan cemburu Tuhan?
Apakah kita lebih kuat dari pada Dia?
Bisakah
kita menang melawan Tuhan? Itu tidak mungkin. Tetapi banyak umat Tuhan dan
pelayan Tuhan yang mengambil sikap rela memasang dada untuk berlawanan dengan
Tuhan.
Orang
Israel ini datang bertanya kepada Tuhan bahkan mereka datang bertanya kesalahan
mereka. Itu baik di mata Tuhan, berarti mereka memberi diri untuk dikoreksi dan
sebelum datang mereka minta untuk ditunjukkan apa kesalahan mereka. Ini sesuatu
yang positif bagi Tuhan. Kalau kita datang beribadah pada Tuhan biarlah kita
berdoa supaya ditunjukkan Tuhan kesalahan kita. Itu adalah hal yang bagus sebab
berarti kita rindu untuk berada pada pesta grafirat, pesta perdamaian.
Itu
sebabnya Tuhan menjawab mereka dan menunjuk kesalahan mereka sebab kerinduan
hati mereka supaya dibersihkan. Itu juga kerinduan hati Tuhan supaya kita
dibersihkan. Kalau kita gereja Tuhan ada kerinduan hati untuk disucikan berarti
cocok dengan kerinduan Tuhan karena Tuhan mau membersihkan gereja. Itu sebabnya
Tuhan menggelar pesta yang keenam, disitulah pembersihan cacat cela dan kerut
sehingga kita tampil sempurna.
Mari
kita gereja Tuhan serius dengan Tuhan sebab kita melihat keadaan Adam dan Hawa
di taman Eden. Awalnya Adam dan Hawa senang berada di taman Eden, tetapi iblis
cemburu melihat umat Tuhan menikmati berkat Tuhan dalam kelimpahan, sehingga
iblis berusaha merampas berkat Tuhan yang telah diterima oleh Adam dan Hawa.
Akhirnya iblis berhasil sehingga mereka keluar dari taman Firdaus dan hidup di
antara duri dan onak. Sialnya lagi mereka saling mempersalahkan, saling
menunjuk satu dengan yang lain akibat dosa.
Itu
yang Tuhan temukan ketika orang Israel berpuasa. Mereka berpuasa tetapi saling
menunjuk jari, berarti kegagalan Adam dan Hawa berkelanjutan saat berpuasa.
Itulah yang Tuhan tegur.
Lebih
sial lagi ketika mereka saling mempersalahkan, mereka membuat jalan
sendiri-sendiri. Mereka tidak lagi mau dipantau oleh Tuhan, mereka tidak mau
lagi didikte oleh Tuhan dan mulai membuat jalan sendiri. Jadi ketika kita tidak
mau lagi dipantau dan didikte oleh Firman Allah dan mencari jalan kita sendiri
dan menyeleweng dari Firman, itu sama dengan kita sudah membuat jalan sendiri.
Kisah Para Rasul 14:16
14:16 Dalam zaman yang lampau Allah membiarkan semua
bangsa menuruti jalannya masing-masing,
Tuhan
Yesus rela menjadi tumbal menolong kita karena domba-domba sudah mengikuti
jalannya sendiri-sendiri. Dulu Yesus sudah berkorban untuk menolong domba-domba
yang mengikuti jalannya sendiri, kalau sekarang kembali membuat jalannya
sendiri maka itu berarti penghinaan terhadap korban Kristus.
Yesaya 53:6
53:6 Kita sekalian sesat seperti domba,
masing-masing kita mengambil jalannya sendiri, tetapi TUHAN telah menimpakan
kepadanya kejahatan kita sekalian.
Kalau
kita sudah kenal Korban Kristus tetapi tidak mau diatur oleh Firman, tidak mau dipantau
oleh Firman, tidak mau diajar oleh Firman untuk pantang mengikuti keinginan
daging dan malah mengikuti suara daging itu sama dengan menyalibkan Tuhan Yesus
dan tidak ada korban penebusan lagi bagi orang itu.
Yesaya 11:11-13
11:11 Pada waktu itu Tuhan akan mengangkat pula
tangan-Nya untuk menebus sisa-sisa umat-Nya yang tertinggal di Asyur dan di
Mesir, di Patros, di Etiopia dan di Elam, di Sinear, di Hamat dan di
pulau-pulau di laut.
11:12 Ia akan menaikkan suatu panji-panji bagi
bangsa-bangsa, akan mengumpulkan orang-orang Israel yang terbuang, dan akan
menghimpunkan orang-orang Yehuda yang terserak dari keempat penjuru bumi.
11:13 Kecemburuan Efraim akan berlalu, dan yang
menyesakkan Yehuda akan lenyap. Efraim tidak akan cemburu lagi kepada Yehuda,
dan Yehuda tidak akan menyesakkan Efraim lagi.
Mereka
kembali akur, mereka berdamai, berarti pekerjaan grafirat berlaku dalam diri
mereka. Hari-hari terakhir ini terlalu jelas ke mana kita diarahkan. Jangan
berpikir karena kita orang Kristen maka kita datang beribadah, menyanyi,
mendengar Firman sudah selesai. Tidak demikian.
Dalam
pesta bunyi nafiri ada dua nafiri perak yang harus ditiup.
Bilangan
10:1-2
10:1 TUHAN
berfirman kepada Musa:
10:2
"Buatlah dua nafiri dari perak. Dari perak tempaan harus kaubuat itu,
supaya dipergunakan untuk memanggil umat Israel dan untuk menyuruh
laskar-laskarnya berangkat.
Perak
itu berbicara penebusan. Dua nafiri menunjuk Alkitab yaitu perjanjian lama dan
perjanjian baru. Ini yang disuarakan dalam gereja yaitu Firman sepenuh. Firman
sepenuhnya itu terhimpun dalam satu bentuk pengajaran yaitu pengajaran Kepala
dan Tubuh yang diangkat dari dua nafiri perak yaitu perjanjian lama dan
perjanjian baru. Seiring dengan bunyi nafiri kita masuk dalam pesta penyucian.
Kita mengalami penyucian sampai tuntas sehingga tidak ada alasan bagi Tuhan
untuk tidak memberikan kepada kita dua sayap burung nazar.
Tetapi ada yang tidak peduli, orang
seperti ini yang kelak akan berhadapan dengan bunyi sangkakala yang akan
memerangi mereka:
Yeremia 6:17-19
6:17 Juga aku mengangkat atas mereka
penjaga-penjaga, firman-Ku: Perhatikanlah bunyi sangkakala! Tetapi mereka
berkata: Kami tidak mau memperhatikannya!
6:18 Sebab itu dengarlah, hai bangsa-bangsa, dan
ketahuilah, hai jemaat, apa yang akan terjadi atas mereka!
6:19 Dengarlah, hai bumi! Sungguh, ke atas bangsa
ini Aku akan mendatangkan malapetaka, akibat dari rancangan-rancangan mereka,
sebab mereka tidak memperhatikan perkataan-perkataan-Ku dan menolak
pengajaran-Ku.
Ini
jangan sampai terjadi dalam diri kita. Biarlah kita tetap eksis dalam
pengajaran. Jangan kita menyimpang dari pengajaran ini karena sudah terlalu
jelas Tuhan paparkan. Untuk mencapai pesta pondok daun-daunan, Tuhan memulai
dengan pesta
Paskah. Inilah pesta yang paling mahal sebab dibayar dengan darah yang mahal,
darah Yesus. Pesta ini akan berujung dengan pesta pondok daun-daunan. Kalau tidak
menghargai pesta yang mahal ini maka bagi orang itu bunyi sangkakala bagaikan
suara yang berkumandang untuk perang.
Untuk
menghancurkan manusia yang berada di
Firdaus maka iblis masuk dengan pola dengan
menggunakan Firman. Jangan kita hanya terpukau mendengar Firman, perhatikan
siapa yang menyampaikan Firman, Tuhan Yesus atau iblis. Harus kita perhatikan
siapa yang menyampaikan, kalau hamba Tuhan yang tidak punya tahbisan yang benar
berarti dia sama dengan iblis, kalau pelayan itu tidak takut akan Tuhan berarti
dia dipakai oleh iblis. Kehidupan seperti itu selalu ditandai dengan
kecemburuan. Firman yang dibawa oleh iblis selalu dilandasi kecemburuan karena
melihat Adam dan Hawa dalam
sukacita karena Tuhan bersama dengan mereka di taman Eden.
Ketika
Tuhan Yesus memulai pelayananNya lebih dahulu Tuhan Yesus berhadapan dengan
iblis. Yesus menggunakan Firman, iblis juga menggunakan Firman. Ibarat dua
pemberita yang menggunakan Firman tetapi harus diperhatikan siapa yang
menyampaikan, apakah Yesus atau iblis. Dahulu Adam dan Hawa kena tipuan/ kelicikan iblis. Kalau dulu Adam dan
Hawa kena, lalu siapa kita ini. Itu sebabnya Tuhan memberikan Firman agar kita
mewaspadai utamanya kami hamba-hamba Tuhan.
Hamba
Tuhan harus mengerti kondisi gereja palsu dan mengerti kondisi gereja yang
menjadi Mempelai Wanita Tuhan. Kalau kami hamba Tuhan tidak bisa membedakan hal
ini maka akan menjadi kacau dan bahaya sekali, berarti tidak ada pesan khusus
yang disampaikan, tidak ada panji yang ditinggikan.
Wahyu 17:1-2
17:1 Lalu datanglah seorang dari ketujuh malaikat,
yang membawa ketujuh cawan itu dan berkata kepadaku: "Mari ke sini, aku
akan menunjukkan kepadamu putusan atas pelacur besar, yang duduk di tempat yang
banyak airnya.
17:2 Dengan dia raja-raja di bumi telah berbuat
cabul, dan penghuni-penghuni bumi telah mabuk oleh anggur percabulannya."
Dalam
ayat di atas malaikat mengajak
Yohanes. Yohanes adalah hamba Allah, dia harus paham bagaimana kondisi gereja
palsu, istri dari iblis. Kemudian dia harus mengerti juga bagaimana kondisi
gereja yang benar yang menjadi Mempelai Wanita Tuhan.
Wahyu 21:9
21:9 Maka datanglah seorang dari ketujuh malaikat
yang memegang ketujuh cawan, yang penuh dengan ketujuh malapetaka terakhir itu,
lalu ia berkata kepadaku, katanya: "Marilah ke sini, aku akan menunjukkan
kepadamu pengantin perempuan, mempelai Anak Domba."
Jadi
dia harus paham keduanya tidak boleh dikombinasikan, harus dipisahkan. Dari
mana kami hamba Tuhan bisa paham? Itu terpergantung dari pergaulan kami dengan
Tuhan.
Mari
kita melihat bagaimana puasa yang benar yang Tuhan tunjukkan.
1. Yesaya 58:6
58:6
Bukan! Berpuasa yang Kukehendaki, ialah supaya engkau membuka
belenggu-belenggu kelaliman, dan melepaskan tali-tali kuk, supaya engkau memerdekakan
orang yang teraniaya dan mematahkan setiap kuk,
Lalim itu kejam. Puasa yang benar
itu membuka roh kekejaman, roh kelaliman. Roh kelaliman ini bergerak di wilayah
financial. Kekejaman ini selalu ada kaitannya dengan duit.
Lukas
16:11
16:11
Jadi, jikalau kamu tidak setia dalam hal Mamon yang tidak jujur,
siapakah yang akan mempercayakan kepadamu harta yang sesungguhnya?
Lukas
16:11 (Terjemahan Lama)
16:11
Sebab itu jikalau kamu tiada setia dengan Mammon yang lekat lalim itu,
siapakah yang mempercayakan kamu di atas harta yang benar?
Tidak mungkin Tuhan akan
mempercayakan Firman kepada orang yang lalim dan tidak jujur. Jangan coba
mencari dalam pelayanan kehidupan yang tidak jujur lalu ada pembukaan rahasia
Firman, itu tidak akan ada. Jujur ini ada hubungannya dengan memuliakan ajaran
Tuhan.
Titus
2:10
2:10
jangan curang, tetapi hendaklah selalu tulus dan setia, supaya dengan demikian
mereka dalam segala hal memuliakan ajaran Allah, Juruselamat kita.
Kalau ajaran Tuhan tidak
dimuliakan bagaimana kita mau dipercayakan harta yang sesungguhnya. Kita puasa
di sini jangan sampai kita tidak membuka belenggu ketidakjujuran dalam diri
kita. Kalau masih ada belenggu ketidakjujuran terutama dalam hal financial maka
Tuhan tidak akan percayakan pembukaan
rahasia Firman, Tuhan akan menutup pembukaan rahasia Firman karena itu adalah
harta sesungguhnya, karena bahaya
kalau gereja Tuhan tidak ada pembukaan rahasia Firman Allah.
2. Yesaya 58:6
58:6
Bukan! Berpuasa yang Kukehendaki, ialah supaya engkau membuka belenggu-belenggu
kelaliman, dan melepaskan tali-tali kuk, supaya engkau memerdekakan
orang yang teraniaya dan mematahkan setiap kuk,
Bagaimana sehingga kuk bisa
dipatahkan?
Yesaya
10:27a
10:27a
Pada waktu itu beban yang ditimpakan mereka atas bahumu akan terbuang, dan kuk
yang diletakkan mereka atas tengkukmu akan lenyap."
Yesaya
10:27 (Terjemahan Lama)
10:27
Maka akan jadi pada hari itu juga tanggungannya akan lepas dari pada bahumu dan
kuknyapun dari pada tengkukmu, maka kuk itu akan rusak kelak oleh minyak.
Jadi yang bisa menghancurkan kuk
itu adalah minyak itulah Roh Kudus. Jadi dalam berpuasa bukan hanya sekedar
kita menonjolkan bahasa lidah tetapi apakah benar kita terlepas dari belenggu,
apakah sudah mendapatkan pelayanan Roh Kudus? Karena itu yang akan merusak dan
mematahkan kuk. Berarti
berpuasa adalah menekan keinginan daging dan beri kebebasan Roh Elkudus
bekerja.
3. Yesaya 58:7
58:7 supaya engkau memecah-mecah
rotimu bagi orang yang lapar dan membawa ke rumahmu orang miskin yang tak
punya rumah, dan apabila engkau melihat orang telanjang, supaya engkau memberi
dia pakaian dan tidak menyembunyikan diri terhadap saudaramu sendiri!
Kalau kuk yang berat itu sudah
dipatahkan oleh minyak dan diganti dengan kuk yang ringan maka akan
berkelanjutan “memecah-mecahkan roti bagi orang lapar”. Kalau kita sudah
dilepaskan dari belenggu kelaliman dan mendapat pelayanan Roh Kudus maka mudah
bagi kita untuk memecah-mecahkan roti, artinya memberikan pelayanan cuma-cuma. Pelayanan
ini ditujukan kepada orang yang lapar.Untuk bisa memberikan pelayanan cuma-cuma
maka landasannya dari hati yang berbelas kasihan. Tidak mungkin memberikan
pelayanan cuma-cuma kalau tidak berbelas kasihan.
Dalam pelayanan Tuhan Yesus ada 2
kali Dia memecahkan roti dengan didorong oleh belas kasihan. Pemecahan roti
ketiga kali ada di rumah Kleopas.
Lukas 24:30
24:30 Waktu Ia duduk makan dengan mereka, Ia mengambil
roti, mengucap berkat, lalu memecah-mecahkannya dan memberikannya kepada
mereka.
a) Pemecahan
5 ketul roti untuk 5000 orang.
Markus
6:34
6:34
Ketika Yesus mendarat, Ia melihat sejumlah besar orang banyak, maka tergeraklah
hati-Nya oleh belas kasihan kepada mereka, karena mereka seperti domba yang
tidak mempunyai gembala. Lalu mulailah Ia mengajarkan banyak hal kepada mereka.
b) Pemecahan
7 ketul roti untuk 4000 orang
Markus
8:2-3
8:2
"Hati-Ku tergerak oleh belas kasihan kepada orang banyak ini. Sudah tiga
hari mereka mengikuti Aku dan mereka tidak mempunyai makanan.
8:3
Dan jika mereka Kusuruh pulang ke rumahnya dengan lapar, mereka akan rebah di
jalan, sebab ada yang datang dari jauh."
Roti sudah banyak tetapi yang memakan tinggal 4000, ini dasar
belas kasihannya lebih dalam lagi. Untuk memecahkan roti yang mengarahkan kita
pada kesempurnaan, belas kasihannya begitu dalam, dasarnya sudah lebih dalam.
Itu sebabnya tidak jarang hamba Tuhan menangis melihat sidang jemaat yang mau
diarahkan pada angka 7 yaitu kesempurnaan. Apalagi kalau hamba Tuhan itu
melihat orang yang kepadanya diberikan Firman tetapi malah tidak meresponi,
maka pergumulannya lebih dalam.
Mari kita menjadi anak Tuhan yang
bukan hanya mengkonsumsi penginjilan (5 ketul
roti)
tetapi mengkonsumsi Firman yang mengarahkan pada kesempurnaan (7 ketul roti). Tuhan melihat orang yang
mendambakan hal ini. Sama seperti orang Israel dalam Yesaya 58, mereka datang
bertanya kepada Tuhan persoalan puasa dan Tuhan tunjukkan kenapa puasa mereka
tidak didengar.
4. Yesaya 58:7
58:7
supaya engkau memecah-mecah rotimu bagi orang yang lapar dan membawa ke
rumahmu orang miskin yang tak punya rumah, dan apabila engkau melihat orang
telanjang, supaya engkau memberi dia pakaian dan tidak menyembunyikan diri
terhadap saudaramu sendiri!
Ini adalah pelayanan yang tidak
menuntut balas jasa. Kalau orang miskin yang orang bawa ke rumah dia tidak akan
bakal membalas.
Yakobus
1:5
1:5
Tetapi apabila di antara kamu ada yang kekurangan hikmat, hendaklah ia
memintakannya kepada Allah, -- yang memberikan kepada semua orang dengan murah
hati dan dengan tidak membangkit-bangkit --, maka hal itu akan diberikan
kepadanya.
Jangan mengungkit-ungkit
pelayanan kita, jangan ungkit apa yang pernah kita lakukan. Kita harus belajar
pada Yesus yang tidak membangkit-bangkitkan.
5. Yesaya 58:7
58:7
supaya engkau memecah-mecah rotimu bagi orang yang lapar dan membawa ke rumahmu
orang miskin yang tak punya rumah, dan apabila engkau melihat orang telanjang,
supaya engkau memberi dia pakaian dan tidak menyembunyikan diri terhadap
saudaramu sendiri!
Memberi pakaian berarti diberi
pengampunan. Adam dan Hawa telanjang lalu Tuhan memberikan pakaian kulit,
berarti diberi pengampunan. Kalau kita sudah memberi pengampunan maka orang itu
kita arahkan pada pakaian tahbisan/ pelayanan.
6. Yesaya 58:9
58:9
Pada waktu itulah engkau akan memanggil dan TUHAN akan menjawab, engkau akan
berteriak minta tolong dan Ia akan berkata: Ini Aku! Apabila engkau tidak lagi
mengenakan kuk kepada sesamamu dan tidak lagi menunjuk-nunjuk orang dengan
jari dan memfitnah,
Iblis dalam bahasa aslinya adalah
diabolos, memfitnah bahasa aslinya
juga diabolos. Berarti orang yang
memfitnah sejajar dengan iblis, dia adalah mitranya iblis.
Tuhan
Memberkati.
SESI II
Salam
sejahtera di dalam nama Tuhan Yesus Kristus.
Yesaya 58:1-3
58:1 Serukanlah kuat-kuat, janganlah tahan-tahan!
Nyaringkanlah suaramu bagaikan sangkakala, beritahukanlah kepada umat-Ku
pelanggaran mereka dan kepada kaum keturunan Yakub dosa mereka!
58:2 Memang setiap hari mereka mencari Aku dan suka
untuk mengenal segala jalan-Ku. Seperti bangsa yang melakukan yang benar dan
yang tidak meninggalkan hukum Allahnya mereka menanyakan Aku tentang
hukum-hukum yang benar, mereka suka mendekat menghadap Allah, tanyanya:
58:3 "Mengapa kami berpuasa dan Engkau tidak
memperhatikannya juga? Mengapa kami merendahkan diri dan Engkau tidak
mengindahkannya juga?" Sesungguhnya, pada hari puasamu engkau masih tetap
mengurus urusanmu, dan kamu mendesak-desak semua buruhmu.
Dari
bahasa ini tersirat kasih Tuhan kepada umat Tuhan yang menyelenggarakan ibadah
namun ibadah mereka ternyata tidak menghasilkan buah, tidak kesampaian. Ini
menjadi perhatian Tuhan sehingga Tuhan perintahkan Yesaya untuk menyampaiakan
apa yang menjadi penyebab karena mereka telah menanyatakan tentang itu.
Yesaya
pasal 58 ini kena pintu tirai yang berarti perobekan daging. Dengan kata lain,
umat Tuhan ini mengupayakan perobekan daging. Mereka melaksanakan dan
menanyakan hukum-hukum yang benar dan mereka suka mendekat menghadap Tuhan dan
bertanya. Itu berarti walaupun mereka menginginkan perobekan daging, ternyata
tidak membuahkan hasil karena salah teknis.
Tuhan
tidak sekedar hanya dihampiri dan dipuja serta dipuji dengan bibir mulut tetapi
Tuhan mau kira mengikuti sistemNya, bukan sistem manusia. Jadi apapun yang kita
kerjakan kalau menyalahi sistemnya Tuhan tidak akan berbuahkan apa-apa.
Pertanyaan mereka pada ayat ketiga dijawab oleh Tuhan pada ayat yang
kesembilan.
Yesaya 58:9
58:9 Pada waktu itulah engkau akan memanggil dan TUHAN
akan menjawab, engkau akan berteriak minta tolong dan Ia akan berkata: Ini Aku!
Apabila engkau tidak lagi mengenakan kuk kepada sesamamu dan tidak lagi
menunjuk-nunjuk orang dengan jari dan memfitnah,
Tuhan
mau kita masuk dalam perobekan daging dengan sistem Tuhan. Sama seperti ketika
Tuhan dipermuliakan di atas gunung, dikatakan pakaian Yesus putih bercahaya dan
tidak ada yang bisa mengelantang pakaian seperti itu. Jadi ada upaya-upaya orang
untuk mengelantang pakaiannya, untuk mencari kesucian dan kekudusan tetapi
tidak bisa mencapai sama seperti Yesus. Jadi sistemnya Tuhan Yesus, sistemnya
Firman itulah yang harus kita lakukan.
Dengan
demikian kita bisa menemukan bagaimana seharusnya kuasa ibadah itu supaya kita
kena dengan sistem Tuhan dan kita rasa ayunan tangan Tuhan yang memegang pedang
itu kena pada daging kita. Kalau Tuhan mengayunkan pedang Firman dan kena pada
kita maka itu sudah benar polanya Tuhan. Tetapi kalau Tuhan mengayunkan pedang
dan orang itu tidak merasakan apa-apa berarti orang itu menjalankan ibadah
bukan dengan sistem Tuhan. Sekalipun kedua orang itu mendengar Firman yang sama
dalam satu ibadah tetapi bisa berbeda. Semua itu terpergantung dari hati. Kalau
datang mendengar Firman dan hati tidak lapang, tidak terbuka, maka biarpun
pedang Firman diayunkan untuk perobekkan daging dia tidak akan merasa apa-apa.
Kadang
kala pedang Firman itu sudah terasa kena pada dagingnya tetapi malah bereaksi
salah. Ini membuktikan bahwa manusia ini selalu serba salah kalau menghadap
Tuhan. Semestinya kita membuka hati dengan lapang dan berikan kesempatan Tuhan
beracara.
Sejak
manusia jatuh dalam dosa maka manusia saling mempersalahkan dan kemudian meningkat
mereka mengikuti jalan masing-masing. Dikatakan itu jalan orang jahat dan jalan
purbakala. Sudah jalan purbakala, nuansa di dalamnya juga jahat. Inilah yang
ditapaki oleh manusia dan oleh kasih karunia Tuhan, Tuhan datang menggembalikan
kita pada jalanNya artinya pada sistemNya Tuhan.
Kita
tidak bisa menjalankan ibadah di luar sistemnya Tuhan, walaupun kita merasa
sepertinya kita sudah beribadah dan melayani Tuhan sungguh-sungguh. Kadang-kadang
kita tertarik melihat ibadah yang sungguh-sungguh serius. Jangan kita tergoda
dengan itu, yang harus kita lihat apakah ibadah itu ada dalam sistemnya Tuhan
atau tidak. Sebab ada ibadah yang ditolak oleh Tuhan walapun kelihatan serius
termasuk yang dikatakan dalam Yesaya 58. Apakah mereka kelihatan tidak serius? Mereka
terlihat sangat serius sehingga Tuhan mengatakan “memang setiap hari mereka mencari Aku”.
Kalau
hanya manusia yang menilai kita bisa tertipu dan salah. Mereka suka mengenal
segala jalan Tuhan, mereka seperti bangsa yang melakukan yang benar dan tidak
meninggalkan hukum Allahnya. Apa lagi yang kurang kalau kita lihat seperti itu.
Tetapi itu yang nampak diluar, kita tidak bisa melihat yang di dalam, yang di
dalam hanya Tuhan yang melihat. Ayat dua ini hanya mereka lakukan pada waktu
ibadah, tetapi begitu mereka ada di luar ibadah bagaimana prakteknya.
Yesaya 58:2
58:2 Memang setiap hari mereka mencari Aku dan suka
untuk mengenal segala jalan-Ku. Seperti bangsa yang melakukan yang benar dan
yang tidak meninggalkan hukum Allahnya mereka menanyakan Aku tentang
hukum-hukum yang benar, mereka suka mendekat menghadap Allah, tanyanya:
Ini
yang mau Tuhan atur karena ibadah kita masih di luar sistemnya Tuhan. Mari kita
memperhatikan, apakah ibadah kita sudah ada di dalam garis kebenaran Firman dan
kita merasakan perobekan daging atau tidak. Kalau tidak ada perobekan daging
berarti kita masih berada pada sistem kita sendiri walaupun dikatakan kita ada
di dalam pola. Seringkali pola itu hanya sampai pada ucapan, prakteknya masih
jauh dari pola.
Yesaya
pasal 58 kena pada pintu tirai yang menunjuk perobekkan daging. Jadi puasa yang
diinginkan oleh Tuhan disini adalah puasa untuk mengalami perobekkan daging. Berarti
daging ditaklukkan dan diberi kesempatan Roh Kudus bebas bekerja. Ini yang
Tuhan mau, jadi kita menekan keinginan daging dan beri kesempatan Roh Kudus
bekerja. Kalau Roh Kudus bekerja maka kita dijamin oleh Tuhan, Firman dan Roh
Kudus itu menyucikan dan kita bisa menjadi korban persembahan yang berkenan
kepada Tuhan, tidak lagi dicela oleh Tuhan.
Roma 15:16
15:16 yaitu bahwa aku boleh menjadi pelayan Kristus
Yesus bagi bangsa-bangsa bukan Yahudi dalam pelayanan pemberitaan Injil Allah,
supaya bangsa-bangsa bukan Yahudi dapat diterima oleh Allah sebagai persembahan
yang berkenan kepada-Nya, yang disucikan oleh Roh Kudus.
Kalau
dalam ibadah daging itu bersuara lantang dan Roh Kudus disisihkan maka
tidak mungkin kita akan berkenan walaupun kita disebutkan “korban persembahan”.
Ini yang menjadi tantangan
bagi kita. Jangan kita galakkan suara daging baik dalam nikah. Puasa tidak
lepas dengan nikah.
I Korintus 7:5
7:5 Janganlah kamu saling menjauhi, kecuali dengan
persetujuan bersama untuk sementara waktu, supaya kamu mendapat kesempatan
untuk berdoa. Sesudah itu hendaklah kamu kembali hidup bersama-sama, supaya
Iblis jangan menggodai kamu, karena kamu tidak tahan bertarak.
Jadi
hanya ketika doa dan puasa suami istri terpisah. Di sini membuktikan kepada
kita bahwa begitu besar perhatian Tuhan terhadap nikah. Nikah itu sangat
diprioritaskan oleh Tuhan. Puasa, doa dan nikah, ini yang menjadi tantangan
bagi gereja Tuhan. Nikah ini adalah persekutuan yang kecil untuk beranjak pada
persekutuan yang besar. Kalau persekutuan yang kecil ini tidak kita hargai atau
kita sepelehkan bagaimana kita mau masuk dalam persekutuan yang besar yaitu
nikah yang rohani. Ini sama dengan kita membohongi atau menipu diri sendiri.
Ini jangan sampai terjadi di dalam kehidupan kita. Saya malu di hadirat Tuhan
kalau hal ini harus berulang-ulang disampaikan tetapi masih juga terantuk-antuk
dalam perjalanannya.
Perobekan
daging ini apakah benar sedang kita alami atau sama sekali bayangannyapun
tidak. Olehnya kita perlu memperhatikan agar kita mengadakan hal yang berkenan kepada Tuhan.
Yesaya 58:5
58:5 Sungguh-sungguh inikah berpuasa yang
Kukehendaki, dan mengadakan hari merendahkan diri, jika engkau menundukkan
kepala seperti gelagah dan membentangkan kain karung dan abu sebagai lapik
tidur? Sungguh-sungguh itukah yang kausebutkan berpuasa, mengadakan hari yang
berkenan pada TUHAN?
1
Raja-raja 14:15
14:15 Kemudian
TUHAN akan menghajar orang Israel, sehingga tergoyah-goyah seperti gelagah di
air dan Ia akan menyentakkan mereka dari pada tanah yang baik ini yang telah
diberikan-Nya kepada nenek moyang mereka; Ia akan menyerakkan mereka ke
seberang sungai Efrat sana, oleh karena mereka telah membuat tiang-tiang
berhala mereka dan dengan demikian menyakiti hati TUHAN.
Tuhan
melihat mereka seperti rumput yang ada di tengah sungai, rumput itu di bawah
air dan sepertinya mereka tunduk. Namun itu hanya nampak di luar, karena
ternyata bukan seperti itu selera Tuhan. Puasa yang berkenan kepada Tuhan adalah:
1. Melepaskan
belenggu-belenggu kelaliman yaitu ketidakjujuran
Jadi
walaupun terlihat seperti rumput di tengah sungai tetapi bagaimana kalau kita
tidak jujur kepada sesama dan tidak jujur kepada Mempelai Laki-laki Sorga serta
tidak jujur dalam nikah. Puasa yang benar ditandai dengan kejujuran bukan
ketidakjujuran. Kelaliman itu adalah kekasaran.
Lukas
16:11
16:11
Jadi, jikalau kamu tidak setia dalam hal Mamon yang tidak jujur,
siapakah yang akan mempercayakan kepadamu harta yang sesungguhnya?
Lukas
16:11 (Terjemahan Lama)
16:11
Sebab itu jikalau kamu tiada setia dengan Mammon yang lekat lalim itu,
siapakah yang mempercayakan kamu di atas harta yang benar?
Pelayanan yang ditandai dengan
kejujuran itu ada hubungannya dengan penampilan Firman pengajaran. Jadi yang
ditaruh pada poin yang pertama puasa yang benar adalah “muliakan ajaran Tuhan”.
Kita harus memuliakan ajaran Tuhan dengan kejujuran, bukan curang. Jadi kita
hadir beribadah harus betul-betul jujur untuk menerima lawatan Tuhan lewat
taburan Firman. Kita aminkan Firman, kita hargai Firman supaya kita tidak
didapati oleh Tuhan sebagai orang yang curang tetapi orang yang memuliakan
Firman Tuhan. Ini kena mengena dengan meja roti sajian.
2. Melepaskan
tali-tali kuk
Yang
bisa melepaskan kuk hanyalah minyak, itu menunjuk Roh Kudus. Dalam Tabernakel
itu ditunjukkan dengan alat pelita emas.
Yesaya 10:27 (Terjemahan Lama)
10:27
Maka akan jadi pada hari itu juga tanggungannya akan lepas dari pada bahumu dan
kuknyapun dari pada tengkukmu, maka kuk itu akan rusak kelak oleh minyak.
Jadi
kita sudah ada pada dua poin yang kuat yaitu Firman dan Roh Kudus. Jadi penyembah yang benar adalah di dalam roh dan
kebenaran.
Yohanes 4:22-24
4:22
Kamu menyembah apa yang tidak kamu kenal, kami menyembah apa yang kami kenal,
sebab keselamatan datang dari bangsa Yahudi.
4:23
Tetapi saatnya akan datang dan sudah tiba sekarang, bahwa penyembah-penyembah
benar akan menyembah Bapa dalam roh dan kebenaran; sebab Bapa
menghendaki penyembah-penyembah demikian.
4:24
Allah itu Roh dan barangsiapa menyembah Dia, harus menyembah-Nya dalam roh dan
kebenaran."
3. Memecahkan
roti
Kalau kita memiliki Firman dan
Roh Kudus maka kita bisa memberikan pelayanan penuh dengan kasih. Dalam terang
Tabernakel, Mezbah dupa emas menunjuk kasih. Kasih kita kepada Allah dan kasih
kita kepada sesama. Kalau tiga hal ini lengkap maka kita benar-benar akan
menikmati perobekan daging sebab
kita ada pada pola yang benar.
Yesaya
58:6
58:7
supaya engkau memecah-mecah rotimu bagi orang yang lapar dan membawa ke rumahmu
orang miskin yang tak punya rumah, dan apabila engkau melihat orang telanjang,
supaya engkau memberi dia pakaian dan tidak menyembunyikan diri terhadap
saudaramu sendiri!
Ini adalah praktek kasih, berarti
memberikan pelayanan tanpa mengungkit-ungkit.
Matius
25:40
25:40
Dan Raja itu akan menjawab mereka: Aku berkata kepadamu, sesungguhnya segala
sesuatu yang kamu lakukan untuk salah seorang dari saudara-Ku yang paling hina
ini, kamu telah melakukannya untuk Aku.
Kita mengetahui bagaimana ketika
Tuhan berbicara pada orang yang ada di sebelah kanan yaitu domba-domba. Mereka
itu beribadah dan melayani tanpa ada tuntutan “pokoknya saya beribadah dan
melayani dengan kasih tanpa memikirkan hal-hal yang lain”.
Tuhan berkata:
Matius
25:35-36
25:35
Sebab ketika Aku lapar, kamu memberi Aku makan; ketika Aku haus, kamu memberi
Aku minum; ketika Aku seorang asing, kamu memberi Aku tumpangan;
25:36
ketika Aku telanjang, kamu memberi Aku pakaian; ketika Aku sakit, kamu melawat
Aku; ketika Aku di dalam penjara, kamu mengunjungi Aku.
Kadang kita sendiri yang sudah
lapar dan haus tetapi kita tidak melayani jeritan jiwa kita. Padahal kalau kita
melayani, jiwa kita diberi makan dan minum, itu sama kita mempersiapkan diri
untuk Tuhan, berarti sama kita melayani Tuhan.
Memberi tumpangan ini adalah
pelayanan yang cuma-cuma. Zaman dulu kalau menampung orang asing itu beresiko
tinggi, tetapi mereka berani melakukan pelayanan ini. Telanjang adalah tanpa pakaian tahbisan. “Ketika ada di dalam penjara kamu mengunjungi Aku” artinya
memberikan pengampunan, tidak memenjara orang di dalam hati , tidak menaruh
sakit hati dalam kehidupannya. Ini yang Tuhan inginkan dalam kehidupan kita.
Yesaya 58:10
58:10 apabila engkau menyerahkan kepada orang lapar
apa yang kauinginkan sendiri dan memuaskan hati orang yang tertindas maka
terangmu akan terbit dalam gelap dan kegelapanmu akan seperti rembang tengah
hari.
Jangan
kita melakukan yang tidak kita suka, yang kita suka itu yang kita lakukan
kepada orang lain. Apa yang disukai istri? Supaya suami mengasihi istri. Apa
yang disukai oleh suami? Supaya istri tunduk kepada suami. Itu yang sering kali
tidak kita berikan, yang diberika suami malah kekasaran dan yang diberikan oleh
istri adalah membantah.
“Memuaskan hati orang yang tertindas”
berarti kita tidak melakukan penindasan karena hal itu tidak memuaskan.
Kalau
ini kita lakukan maka langsung akan terang benderang (bukan menindas). Itu berarti sama dengan
matahari bersinar tujuh kali lipat. Artinya kasih Tuhan merasuk hidupnya sampai
dia sempurna. Jangan sampai itu dalam bentuk hukuman.
Yesaya 30:24
30:24 sapi-sapi dan keledai-keledai yang mengerjakan
tanah akan memakan makanan campuran yang sedap, yang sudah ditampi dan diayak.
Sapi
menunjuk bangsa Israel dan keledai menunjuk bangsa kafir, keduanya mendapatkan
asupan yang sama yaitu makanan yang diayak.
Yesaya 30:25-26
30:25 Dari setiap gunung yang tinggi dan dari setiap
bukit yang menjulang akan memancar sungai-sungai pada hari pembunuhan yang
besar, apabila menara-menara runtuh.
30:26 Maka terang bulan purnama akan seperti terang
matahari terik dan terang matahari terik akan tujuh kali ganda, yaitu seperti
terangnya tujuh hari, pada waktu TUHAN membalut luka umat-Nya dan menyembuhkan
bekas pukulan.
Ada dua
hal yang terjadi di sini,
yang pertama hukum tetap yang kedua adalah membersihkan bekas-bekas luka-luka,
membersihkan cacat cela. Makanya kita membutuhkan matahari yang bersinar tujuh
kali lipat, artinya membawa pada kesempurnaan.
Yesaya 58:11
58:11 TUHAN akan menuntun engkau senantiasa dan akan
memuaskan hatimu di tanah yang kering, dan akan membaharui kekuatanmu; engkau
akan seperti taman yang diairi dengan baik dan seperti mata air yang tidak
pernah mengecewakan.
Ini hasil
dari puasa yang menyenangkan hati Tuhan. Jangan berpuasa dengan ukuran sendiri
tetapi biarlah berpuasa menurut ukuran Firman dengan sistem Tuhan. Jangan
sampai kita gagal di akhir zaman ini.
Yesaya 58:12
58:12 Engkau akan membangun reruntuhan yang sudah
berabad-abad, dan akan memperbaiki dasar yang diletakkan oleh banyak keturunan.
Engkau akan disebutkan "yang memperbaiki tembok yang tembus",
"yang membetulkan jalan supaya tempat itu dapat dihuni".
Sion
itu arti namanya reruntuhan atau puing-puing. Arti yang kedua adalah diangkat.
Artinya kita yang dahulu berantakan bagaikan puing-puing dan reruntuhan oleh
hasil doa puasa kita dipulihkan, dibangun kembali karena mau masuk pada
perobekan daging. Itu yang Tuhan berikan kepada kita sehingga Tuhan melihat
pekerjaan yang kita kerjakan ditandai oleh Tuhan.
Jalan
yang dimaksud untuk dibetulkan ini adalah seperti yang diserukan oleh Yohanes
pembaptis. Dia mengatakan luruskanlah lorong. Lorong itu adalah jalan di antara
rumah-rumah, kalau lorong mau diluruskan maka rumah-rumah itu harus dipindah.
Jadi meluruskan lorong berarti membenahi nikah. Mari kita menuju pada nikah
yang rohani.
Tuhan
Memberkati.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar