Salam
sejahtera di dalam nama Tuhan Yesus Kristus.
Matius
28:18-20
28:18 Yesus mendekati mereka dan berkata:
"Kepada-Ku telah diberikan segala kuasa di sorga dan di bumi.
28:19 Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa
murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus,
28:20 dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu
yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu
senantiasa sampai kepada akhir zaman."
Ini adalah amanat Raja Agung kepada
pengikut-pengikutNya dengan tujuan untuk merekrut jiwa-jiwa untuk dibawa masuk
ke dalam kerajaan Tuhan. Jiwa-jiwa yang dimenangkan oleh pelayanan hamba Tuhan
itu masuk dalam daftar doa Tuhan Yesus.
Yohanes
17:20
17:20 Dan bukan untuk mereka ini saja Aku berdoa,
tetapi juga untuk orang-orang, yang percaya kepada-Ku oleh pemberitaan mereka;
Jadi bila kita menjadi hamba Tuhan dan umat Tuhan
yang patuh dan taat pada perintah Raja ini maka berapapun jiwa yang kita
menangkan akan masuk dalam daftar doa Tuhan Yesus, berarti Tuhan Yesus mengawal dan menghargai pelayanan kita.
Lebih dahulu Tuhan memberikan kepastian kepada yang
akan menjalankan amanah ini.
Matius
28:18
28:18 Yesus mendekati mereka dan berkata:
"Kepada-Ku telah diberikan segala kuasa di sorga dan di bumi.
Jadi segala
kekuasaan
ada kepada Yesus atas perkara-perkara yang di Sorga, artinya Kristus Yesus yang
mengatur perkara-perkara yang rohani. Itu yang lebih dahulu diperdengarkan
kepada yang diutus agar dia berangkat tidak dengan perasaan ragu, kuatir dan
was-was tidak ada jaminan Tuhan. Jaminan Tuhan dimulai dengan perkara-perkara
rohani. Tuhan tidak memulai dengan perkara jasmani tetapi lebih dahulu
dikatakan di Sorga baru di bumi.
Ini harus menjadi dasar kami hamba-hamba Tuhan, kemudian
ditindak lanjuti oleh sidang jemaat. Jadi kami hamba Tuhan harus lebih dahulu
melangkah dan
percaya kepada Yesus yang berkuasa atas segala perkara-perkara yang rohani. Dengan
demikian orang yang diutus oleh Tuhan itu dibekali dengan perkara-perkara
rohani. Ini bukti dia diutus oleh Tuhan, dia harus paham dengan mantap apa itu
perkara sorga atau perkara-perkara yang rohani sehingga dia melangkah tidak
canggung, tidak
kaku. Terlalu banyak kehidupan yang mengaku di utus oleh Tuhan tetapi ketika
ditanya tentang persoalan yang rohani pengertiannya terlalu dangkal bahkan sama
sekali kosong. Ini bukan sekedar persoalan pengetahuannya tetapi apakah
kehidupan itu rohaninya benar-benar terpenuhi sehingga segala apa yang
dikuatirkannya itu terlepas dari kehidupannya.
Kalau kita mengatakan kita adalah hamba Tuhan dan
umat Tuhan yang melakukan amanah Tuhan tetapi dalam perjalanannya ditandai
dengan kekuatiran maka panggilan Tuhan dipertanyakan sebab dia berjalan terus
dengan kehidupan kekafiran. Jangan sampai kita berkata Yesus adalah Tuhan kita
pemilik perkara Sorga tetapi dalam prakteknya kita terlalu dihantui perasaan
was-was dalam perajalan hidup kita dan banyak kekuatiran. Padahal kekuatiran
itu adalah sifat bangsa kafir. Itu berarti tidak percaya bahwa Yesus adalah
penguasa Sorga, penguasa perkara rohani.
Lalu Yesus juga mengatakan bahwa Dia penguasa bumi
berarti menguasai perkara jasmani. Sebagai hamba Tuhan saya harus lebih
mengerti apa itu pemilikan Yesus tentang perkara jasmani. Saya harus meminta kepada Tuhan
bagaimana pemahaman saya tentang perkara jasmani sebab itu termasuk perintah. Demikian
juga bagi umat Tuhan, kita harus memegang dua hal ini, Tuhan Yesus penguasa
perkara rohani Dia juga penguasa perkara jasmani.
Kalau rohani kita terpenuhi dalam arti kita
tempatkan pada urutan nomor satu maka perkara jasmani juga akan menyusul. Kita
harus yakin hal itu sehingga kehidupan kita tidak akan diganggu dengan roh
kekuatiran dan keragu-raguan. Di dalam setiap melangkah dalam pelayanan kita harus yakin bahwa Tuhan pasti
memenuhkan segala kebutuhan kita.
Tuhan akan menyertai sampai kesudahan zaman.
Matius
28:20
28:20 dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu
yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu
senantiasa sampai kepada akhir zaman."
Berarti Tuhan Yesus mengawal kita. Ada dua hal yang
dikawal oleh Tuhan.
1. Si
pemberita
Kenapa
Tuhan Yesus harus mengawal si pemberita? Karena Tuhan Yesus tahu dalam ibadah
dan pelayanan kita akan mengalami banyak tantangan.
2. Berita
atau ajaran yang disampaikan ini
perlu dikawal oleh Yesus.
Jangan kita ragukan bahwa Yesus mengawal kita,
pertama-tama mengawal diri kita karena kita alatNya. Bagaimana berita itu bisa
sampai kalau tidak ada alatNya.
Roma
10:12-14
10:12 Sebab tidak ada perbedaan antara orang Yahudi
dan orang Yunani. Karena, Allah yang satu itu adalah Tuhan dari semua orang,
kaya bagi semua orang yang berseru kepada-Nya.
10:13 Sebab, barangsiapa yang berseru kepada nama
Tuhan, akan diselamatkan.
10:14 Tetapi bagaimana mereka dapat berseru
kepada-Nya, jika mereka tidak percaya kepada Dia? Bagaimana mereka dapat
percaya kepada Dia, jika mereka tidak mendengar tentang Dia. Bagaimana mereka
mendengar tentang Dia, jika tidak ada yang memberitakan-Nya?
Si pemberita membawa berita dan orang yang mendengar
itu percaya lalu berseru kepada Tuhan. Jadi yang pertama diutamakan adalah si
pemberita dikawal, yang mengawal kita adalah penguasa sorga dan bumi, masakan
si pemberita akan Tuhan biarkan.
Roma
10:15
10:15 Dan bagaimana mereka dapat memberitakan-Nya,
jika mereka tidak diutus? Seperti ada tertulis: "Betapa indahnya
kedatangan mereka yang membawa kabar baik!"
Jadi pemberita membawa kabar baik, berita atau
ajaran itu yang dikawal. Makanya jangan kita bermain, jangan kita berkata
diutus oleh Tuhan Yesus yang adalah penguasa perkara-perkara rohani dan
penguasa perkara-perkara jasmani tetapi hidup dalam kekuatiran sehingga
memenuhi kebutuhan jasmani bukan dengan sistem sorga. Kehidupan seperti itu tidak
merasa bahwa dia dikawal. Apalagi kalau sampai tidak sadar dan tidak memahami
bahwa berita yang disampaikan itu dikawal atau dikontrol oleh Tuhan. Tetapi
kalau dalam menyampaikan ajaran Tuhan saya tahu Tuhan mengawal maka saya harus
waspada jangan sampai ajaran itu menyimpang atau menyeleweng dari apa yang
diperintahkan oleh Tuhan yang sedang mengawalnya yang berkata “ajarkanlah
seperti apa yang Aku perintahkan” ini yang
dikawal.
Matius 28:18-20 ini adalah titik star gereja Tuhan.
Kalau gereja Tuhan mulai dari kami pemberita menyatu dengan Penguasa Sorga yang
memiliki perkara-perkara rohani dan memiliki perkara jasmani, kemudian tahu
bahwa dia dikawal oleh Tuhan beserta
ajarannya dikawal oleh Tuhan maka dia akan tahu bagaimana hasilnya nanti.
Hasilnya ada dalam Wahyu 12:1-2.
Wahyu
12:1-2
12:1 Maka tampaklah suatu tanda besar di langit:
Seorang perempuan berselubungkan matahari, dengan bulan di bawah kakinya dan
sebuah mahkota dari dua belas bintang di atas kepalanya.
12:2 Ia sedang mengandung dan dalam keluhan dan
penderitaannya hendak melahirkan ia berteriak kesakitan.
Kita melihat di situ ada seorang wanita yang hamil.
Untuk menghadirkan sosok wanita itu berawal dari Matius 28:18-20. Itu sebabnya
ketika Tuhan Yesus memberikan amanah ini ada kegiatan-kegiatan yang lain yang
coba menghadang dibawah pimpinan imam besar Kayafas. Itu sebabnya Tuhan
mengawal pemberita karena ada yang mau menghadang dan jelas nampak saat Tuhan Yesus memberikan
amanah itu.
Saat wanita hamil dia lemah, kekuatannya tidak sama
seperti ketika dia tidak hamil. Saat dia melahirkan dia lebih lemah, sesudah
melahirkan dia sangat lemah. Kita melihat hasil dari pelayanan dalam Matius
28:18-20 menghadirkan wanita lemah, lebih lemah dan sangat lemah. Artinya dia
dibawa untuk bersandar sepenuhnya kepada Tuhan. Rasul Paulus mengakui hal itu. Artinya
pelayanan gembala untuk menghentar sidang jemaat sampai suatu saat dia tahu
bahwa dia lemah dan hanya membutuhkan satu sandaran itulah Mempelai Laki-laki
Sorga.
II
Korintus 12:9-10
12:9 Tetapi jawab Tuhan kepadaku: "Cukuplah
kasih karunia-Ku bagimu, sebab justru dalam kelemahanlah kuasa-Ku menjadi
sempurna." Sebab itu terlebih suka aku bermegah atas kelemahanku, supaya
kuasa Kristus turun menaungi aku.
12:10 Karena itu aku senang dan rela di dalam
kelemahan, di dalam siksaan, di dalam kesukaran, di dalam penganiayaan dan
kesesakan oleh karena Kristus. Sebab jika aku lemah, maka aku kuat.
Jadi kalau kita mendapatkan jaminan Firman Allah
maka rohani kita menjadi kuat. Tujuan kata lemah
ini supaya kita bisa paham bahwa kita tidak bisa mengandalkan kekuatan dari
diri kita selain kekuatan dari Tuhan.
Wanita ini dikatakan menderita. Hanya bedanya rasul
Paulus menceritakan penderitaan yang sedikit beda tetapi sebenarnya sama saja.
Ketika wanita itu lemah, lebih lemah bahkan sangat lemah, tiba-tiba dia Tuhan
memberikan dia dua sayap burung nazar dan kuat untuk terbang ke padang
belantara. Ini memenuhi
program Yesus yang mengatakan “Aku penguasa Sorga (perkara yang rohani) dan
penguasa bumi (perkara yang jasmani) dan Aku mengawal pemberita serta mengawal
pengajaran”. Apa yang Tuhan kawal tidak akan mungkin diserahkan kepada
antikristus untuk dipecundangi, pasti Tuhan terbangkan ke padang belantara dipelihara jauh dari mata ular.
Inilah hasil yang harus kami gumuli sebagai hamba
Tuhan. Tetapi bagaimana kami mau menggumuli dan mengajar sidang jemaat kalau selalu
kuatir dengan perkara-perkara jasmani. Kalau masih kuatir berarti tidak
mengakui bahwa Yesus adalah penguasa sorga dan bumi serta Dia mengawal kita
bahkan pengjaran yang kita sampaikan juga dikawal. Orang yang tidak menghayati
hal seperti ini akan jatuh pada Wahyu 12:4,17.
Pada kedatangan Tuhan Yesus kali yang pertama ada
tiga golongan.
1. Maria
yang hamil benih Ilahi.
2. Imam-imam
yang hanya tahu Firman tetapi tidak ada praktek.
3. Orang-orang
Betlehem yang akhirnya meratap karena anak mereka dibantai habis-habisan.
Pada kedatangan Tuhan Yesus kali yang kedua juga ada
tiga golongan:
1. Wahyu
12:1-2 kelompok yang bagaikan Maria yaitu Mempelai Wanita Tuhan yang sempurna
yang sedang mengandung dan mau melahirkan itulah gereja Tuhan yang sempurna.
2. Wahyu
12:4 kelompok yang bagaikan imam-imam yang cuma tahu mengajar yaitu gereja
Tuhan yang bagaikan bintang namun tidak melanjutkan pelayanannya dan kembali
menukik ke bumi.
3. Wahyu
12:17 kelompok yang bagaikan orang Betlehem yang menangis karena anaknya
dibantai, itulah gereja Tuhan yang kanak-kanak rohani dan akhirnya dibantai oleh
antikristus.
Ini yang harus kita waspadai di hari-hari terakhir
ini, jangan sampai kita hanya enak mendengar rencana Allah tetapi tidak masuk dalam:
Wahyu 12:1-2
12:1 Maka
tampaklah suatu tanda besar di langit: Seorang perempuan berselubungkan matahari,
dengan bulan di bawah kakinya dan sebuah mahkota dari dua belas bintang di atas
kepalanya.
12:2 Ia sedang
mengandung dan dalam keluhan dan penderitaannya hendak melahirkan ia berteriak
kesakitan.
Jangan jatuh
pada
kelompok yang kedua yaitu bintang yang gugur. Tuhan mengkhendaki kita seperti
wanita yang hamil dalam Wahyu 12:1-2. Sekalipun dikatakan lemah, lebih lemah
dan sangat lemah tetapi rasul Paulus mengatakan “di situ aku kuat” sebab
kekuatan Allah menyatu dengan orang yang lemah. Yang menjadi taruhannya adalah
iman percaya kita.
Kedatangan Tuhan Yesus pada kali yang kedua ini
terjadi tiga kelompok sama seperti kedatangan Tuhan Yesus pada kali yang pertama. Gereja Tuhan yang
diajar oleh Tuhan, benar-benar digarap oleh Tuhan dan paham benar bahwa Tuhan
Yesus adalah penguasa perkara yang rohani dan perkara yang jasmani, Tuhan yang
perintahkan kita tidak mungkin Tuhan membiarkan perkara jasmani terkendala
apalagi perkara rohani. Kalau Tuhan yang menyuruh kita Dia lebih dahulu berucap
kuasa di Sorga dan di bumi maka kita harus memegang Firman Allah ini sebab
Tuhan mengatakan ini untuk mengkuatkan dan meyakinkan kita. Jadi kita didorong
oleh Tuhan supaya kita mantap dalam melayani perkara yang rohani dan perkara
yang jasmani adalah urusannya Tuhan, jangan
dibalik yaitu urusan Tuhan kita ambil alih, urusan kita diabaikan.
Tuhan tidak mengawal kita separuh jalan tetapi
sampai kesudahan zaman. Pemberita itu dikawal dan ajarannya juga dikawal supaya
jangan dipermainkan. Tetapi sayang sekali menjelang kedatanganNya pada kali
yang kedua ternyata banyak yang gugur di tengah jalan.
1. Kalau
ada orang yang mengajarkan tertawa buat Yesus itu bukan pengajaran yang benar
sebab dalam Wahyu 12:1-2 gereja Tuhan tampil dalam kemuliaan dan dalam rintihan
kesakitan mau melahirkan.
Wahyu 12:1-2
12:1
Maka tampaklah suatu tanda besar di langit: Seorang perempuan berselubungkan
matahari, dengan bulan di bawah kakinya dan sebuah mahkota dari dua belas
bintang di atas kepalanya.
12:2
Ia sedang mengandung dan dalam keluhan dan penderitaannya hendak
melahirkan ia berteriak kesakitan.
Ayat
1 gereja Tuhan tampil dalam kemuliaan dan suasana itu kontradiksi dengan ayat
yang kedua yang berteriak kesakitan. Itu adalah sisa-sisa atau bahagian dari:
Yehezkiel 9:4
9:4
Firman TUHAN kepadanya: "Berjalanlah dari tengah-tengah kota, yaitu
Yerusalem dan tulislah huruf T pada dahi orang-orang yang berkeluh kesah
karena segala perbuatan-perbuatan keji yang dilakukan di sana."
Ini
ciri kehidupan yang ada di antara langit dan bumi. Ini diawali dengan kehidupan
yang berkeluh kesa melihat perbuatan manusia di sekitarnya. Apalagi ketika itu
diperlihatkan ada enam orang yang membawa cokmar pembinasa berdiri di samping
mezbah dan ada satu orang berjubah putih dengan dawat penyurat di pinggangnya.
Sebelum
disebutkan Yehezkiel 9:4 terlebih dahulu pada ayat 2 Yehezkiel melihat ada enam
orang yang berdiri di samping mezbah membawa cokmar. Mengapa? Karena mezbah
korban bakaran tidak dihargai lagi. Ketika orang yang berkeluh kesah ini
melihat banyak manusia yang tidak menghargai korban Kristus maka dia berkeluh kesah dan
melihat di samping mezbah ada enam orang yang siap menjalankan penghukuman.
Ini
juga yang terjadi pada Sodom dan Gomora.
Kejadian 18:20
18:20
Sesudah itu berfirmanlah TUHAN: "Sesungguhnya banyak keluh kesah
orang tentang Sodom dan Gomora dan sesungguhnya sangat berat dosanya.
Ternyata
banyak anak Tuhan yang berkeluh kesah tentang Sodom dan Gomora. Kita juga harus
berkeluh kesah melihat cara
hidup manusia akhir zaman ini, bukan kita yang malah ikut-ikut melakukannya.
Ini
adalah kondisi awal dari gereja Tuhan/anak Tuhan yang akan tampil dalam Wahyu
12:1-2. Mereka bukan orang yang senang melihat orang lain berbuat jahat tetapi
dia berkeluh kesah. Sekalipun ketika dia menyampaikan itu dia kena marah tetapi
dia mempunyai
belas kasihan sebab melihat orang itu ada dalam ancaman bahaya.
Banyak
orang yang berkeluh kesah tentang Sodom dan Gomora dan salah satunya adalah
Lot.
II Petrus 2:7-9
2:7
tetapi Ia menyelamatkan Lot, orang yang benar, yang terus-menerus menderita
oleh cara hidup orang-orang yang tak mengenal hukum dan yang hanya mengikuti
hawa nafsu mereka saja, --
2:8
sebab orang benar ini tinggal di tengah-tengah mereka dan setiap hari melihat
dan mendengar perbuatan-perbuatan mereka yang jahat itu, sehingga jiwanya yang
benar itu tersiksa --
2:9
maka nyata, bahwa Tuhan tahu menyelamatkan orang-orang saleh dari pencobaan dan
tahu menyimpan orang-orang jahat untuk disiksa pada hari penghakiman,
Hamba
Tuhan dan anak Tuhan yang akan berhasil adalah yang berkeluh kesah. Kapan dia
berkeluh kesah?
Roma 8:26
8:26 Demikian juga Roh membantu kita dalam kelemahan
kita; sebab kita tidak tahu, bagaimana sebenarnya harus berdoa; tetapi Roh
sendiri berdoa untuk kita kepada Allah dengan keluhan-keluhan yang tidak
terucapkan.
Orang
yang dalam doa penyembahannya tidak ada keluh kesah maka tidak akan mendapatkan
tanda di dahi. Berarti tidak ada bukti dimiliki sah oleh Tuhan, bagaimana bisa
tampil menjadi Mempelai Wanita Tuhan dalam Wahyu 12:1-2. Bagaimana Roh Kudus
mau mendukung kita kalau kita sendiri tidak mau bersuara ketika menyembah
Tuhan. Hal ini jangan kita entengkan sebab hal
ini menentukan keadaan kita ke depan apakah mencapai apa yang disebutkan dalam
Wahyu 12:1-2 atau tidak.
Yehezkiel 9:2
9:2
Lihat, enam orang laki-laki datang dari jurusan pintu gerbang Atas, yang
menghadap ke utara, masing-masing dengan alat pemukul di tangannya. Dan satu
orang di antara mereka berpakaian lenan dan di sisinya terdapat suatu alat
penulis. Mereka ini masuk dan berdiri di samping mezbah tembaga.
Mezbah
tembaga ini adalah tempat hewan korban dipersembahkan, ini menunjuk salib Tuhan
Yesus. Mengapa mereka berdiri di sana? Artinya Tuhan menunjukkan inilah yang
tidak mereka hargai. Jangan kita mempermainkan korban Kristus yang sudah
membeli kita sehingga oleh Korban Kristus itulah, oleh kuasa kebangkitanNya dia
berkata “segala kuasa di Sorga dan di atas bumi ada padaKu”. Tidak dikatakan di
bawah bumi tetapi hanya dua itu. Itu menunjukkan perkara jasmani dan perkara
rohani, tidak ada perkara yang netral. Berkat Mezbah korban bakaran maka kita
bisa menerima perkara di Sorga dan dibumi yang dikuasai oleh Tuhan.
Selanjutanya pemberita itu dikawal dan ajarannya juga di kawal.
2. Wahyu 12:4
12:4
Dan ekornya menyeret sepertiga dari bintang-bintang di langit dan
melemparkannya ke atas bumi. Dan naga itu berdiri di hadapan perempuan yang
hendak melahirkan itu, untuk menelan Anaknya, segera sesudah perempuan itu
melahirkan-Nya.
Sepertiga
bintang ini sudah separuh jalan. Mereka adalah orang yang tadinya menerima
amanah dari Raja segala raja, sudah separuh jalan tetapi akhirnya menukik
karena perhatiaannya tidak penuh pada perkara yang rohani tetapi selalu
terganggu dengan perkara-perkara yang jasmani. Yang utama harus dia kerjakan
adalah perkara yang rohani dan perkara jasmani adalah urusannya Tuhan. Tetapi
seringkali yang terjadi urusannya dia tinggalkan dan urusan Tuhan dia ambil
alih. Urusan hamba Tuhan adalah untuk memperkenalkan hal-hal yang rohani kepada
umat Tuhan, urusan Tuhan adalah mengurus perkara jasmani bagi dia. Namun banyak
yang membalik sehingga akhirnya gagal.
Contoh
dalam Alkitab adalah Orpa. Orpa sudah berjalan separuh jalan, dia sudah
meninggalkan Moab dan dekat Betlehem. Dia sudah meninggalkan berhala Moab,
sudah meninggalkan ibadah yang akan berakhir dengan tidak berhasil tetapi
kenapa dia kembali lagi ke situ.
Rut 1:14-16
1:14 Menangis pula mereka dengan suara
keras, lalu Orpa mencium mertuanya itu minta diri, tetapi Rut tetap berpaut
padanya.
1:15
Berkatalah Naomi: "Telah pulang iparmu kepada bangsanya dan kepada para
allahnya; pulanglah mengikuti iparmu itu."
1:16
Tetapi kata Rut: "Janganlah desak aku meninggalkan engkau dan pulang
dengan tidak mengikuti engkau; sebab ke mana engkau pergi, ke situ jugalah aku
pergi, dan di mana engkau bermalam, di situ jugalah aku bermalam: bangsamulah
bangsaku dan Allahmulah Allahku;
Rut
mengikuti Naomi dan akhrinya dia berhasil menjadi istrinya Boas. Tetapi Orpa
kembali ke Moab, Tiga orang yang berjalan ke Betlehem, satu orang yang kembali
ke Moab dan hanya dua yang terus. Itu berarti seperti tiga yang kembali pada
ibadah yang tidak berhasil.
Yesaya 16:12
16:12
Maka sekalipun Moab pergi beribadah dan bersusah payah di atas bukit
pengorbanan dan masuk ke tempat kudusnya untuk berdoa, ia tidak akan mencapai
apa-apa.
Oleh sebab itu kalau kita beribadah dan
melayani kita harus ada tekad untuk tidak berhenti di tengah jalan namun lanjut
seperti Rut mengikuti Naomi. Akhirnya Rut jatuh pada pelukan Boas. Boas artinya
di dalam dia ada kuat kuasa. Ini sama seperti Tuhan Yesus yang menerima kuasa
di sorga dan di bumi.
Matius 28:18
28:18
Yesus mendekati mereka dan berkata: "Kepada-Ku telah diberikan segala
kuasa di sorga dan di bumi.
Itu
sebabnya kita melayani Dia jangan separuh jalan tetapi kita harus sampai jatuh
pada pelukan Boas kita itulah Tuhan Yesus Kristus. Kalau kita kembali ke Moab
berarti apapun ibadah yang kita lakukan tidak akan berhasil. Rut mempunyai
ketekadtan
untuk mengikuti Naomi sampai ujung perjalanan dan akhirnya Rut berhasil jatuh
dalam pelukannya Boas. Apakah sebelumnya hal ini diangan-angankan oleh Rut?
Tidak tetapi akhirnya dia jatuh pada pelukan Boas. Kepada kita sudah jelas dan
transparan karena Tuhan sudah menunjukkan apa yang akan kita capai. Betapa bodohnya kita, betapa tidak bijaknya kita
kalau tidak jatuh pada pelukannya Tuhan Yesus.
Mustinya
Orpa yang berhak jatuh pada pelukan Boas sebab dia adalah istri anak pertama
dari Elimelekh tetapi akhirnya dia meninggalkan Naomi. Sehingga yang berhasil adalah Rut istri dari anak yang kedua.
Artinya yang terakhir menjadi terdahulu dan yang terdahulu menjadi yang terakhir.
Rut 1:4
1:4 Keduanya mengambil perempuan Moab: yang pertama
bernama Orpa, yang kedua bernama Rut; dan mereka diam di situ kira-kira sepuluh
tahun lamanya.
Oleh
sebab itu kita harus mengambil keputusan dan kita sendiri yang harus
memutuskan.
Lukas 12:57
12:57
Dan mengapakah engkau juga tidak memutuskan sendiri apa yang benar?
Rut
tidak pernah memikirkan akan menjadi istri Boas tetapi itu yang akhirnya dia
terima.
I Korintus 2:9
2:9
Tetapi seperti ada tertulis: "Apa yang tidak pernah dilihat oleh mata, dan
tidak pernah didengar oleh telinga, dan yang tidak pernah timbul di dalam hati
manusia: semua yang disediakan Allah untuk mereka yang mengasihi Dia."
Jangan
menjadi kehidupan Kristen yang akhirnya masuk pada kelompok yang kedua seperti
Orpa, biarlah kita menjadi seperti Rut yang menjadi kelompok yang pertama.
Terlebih lagi jangan kita jatuh pada kelompok yang ketiga. Akhirnya kelompok
yang kedua dan ketiga senasib, mereka berhadapan dengan pedang antikristus. Mau
lari sudah tidak bisa sebab algojo sudah berdiri di tepi pantai, berdiri di
antara laut dan darat.
3. Kelompok
yang ketiga adalah benih perempuan, itulah kehidupan Kristen yang tidak dewasa,
kanak-kanak rohaninya.
Anak-anak
itu senang sekali dengan permainan apalagi kalau dia melihat elok di tangannya.
Jangan menjadi Kristen kanak-kanak yang senang dengan kesembuhan Ilahi,
penglihatan dan nubuatan, Cuma senang
dengan karunia-karunia roh tetapi tidak alami penyucian Firman Pengajaran. Itu
seperti mainan yang menguntungkan dia. Berbahagia kalau kita memiliki kuasa dan
lanjut dengan pengajaran yang mengoreksi hidup kita. Itu sebabnya yang dikawal
oleh Tuhan adalah pemberita bersama dengan pengajaran. Kita butuh kesembuhan,
karunia, penglihatan dan nubuatan tetapi jangan puas sampai di situ, itu belum
merupakan standar. Karakter kita masih perlu dikoreksi oleh Tuhan lewat Firman
pengajaran, dosa kita sudah diampuni tetapi tabiat dosa belum dicabut. Tabiat
dosa itu dicabut melalui kekuatan
Firman Pengajaran.
Matius 28:20
28:20
dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu.
Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman."
Yang
akan dikawal oleh Tuhan adalah pemberita bersama dengan pengajaran. Itulah yang
akan berhasil mengangkat jemaat
sampai pada Wahyu 12:1-2 bersama juga dengan pemberita ini. Benih perempuan ini
hanya suka penginjilan.
Ibrani 5:11-12
5:11
Tentang hal itu banyak yang harus kami katakan, tetapi yang sukar untuk
dijelaskan, karena kamu telah lamban dalam hal mendengarkan.
5:12
Sebab sekalipun kamu, ditinjau dari sudut waktu, sudah seharusnya menjadi
pengajar, kamu masih perlu lagi diajarkan asas-asas pokok dari penyataan Allah,
dan kamu masih memerlukan susu, bukan makanan keras.
Pelajaran
dasar itu ada 6, jangan hanya berhenti pada pelajaran mula-mula tetapi harus
sampai pada kesempurnaan.
Ibrani 6:1 (Terjemahan Lama)
6:1
Sebab itu baiklah kita berhenti daripada menerangkan pengajaran Kristus yang
mula-mula itu, langsungkanlah kepada kesempurnaan: Janganlah lagi kita membubuh
alas, yaitu dengan pengajaran hal tobat daripada perbuatan yang membawa kepada
mati, dan iman kepada Allah,
Itu
sebabnya Tuhan mengawal. Kalau Tuhan mengawal Tuhan tidak mengawal separuh
jalan, Tuhan tidak mengawal hanya sampai pada batas penginjilan. Malah yang
ditekankan yang diberi prioritas Tuhan untuk dikawal adalah ajaran, berarti pengajaran.
Seorang rasul senior melihat bahwa keberhasilan kita
untuk sampai di sana tidak bisa lepas dengan penggembalaan. Dua kali Yesus
berkata kepada Petrus “ikutlah Aku”.
Yohanes
21:17,19-22
21:17 Kata Yesus kepadanya untuk ketiga kalinya:
"Simon, anak Yohanes, apakah engkau mengasihi Aku?" Maka sedih hati
Petrus karena Yesus berkata untuk ketiga kalinya: "Apakah engkau mengasihi
Aku?" Dan ia berkata kepada-Nya: "Tuhan, Engkau tahu segala sesuatu,
Engkau tahu, bahwa aku mengasihi Engkau." Kata Yesus kepadanya:
"Gembalakanlah domba-domba-Ku.
21:19 Dan hal ini dikatakan-Nya untuk menyatakan
bagaimana Petrus akan mati dan memuliakan Allah. Sesudah mengatakan demikian Ia
berkata kepada Petrus: "Ikutlah Aku."
21:20 Ketika Petrus berpaling, ia melihat bahwa murid
yang dikasihi Yesus sedang mengikuti mereka, yaitu murid yang pada waktu mereka
sedang makan bersama duduk dekat Yesus dan yang berkata: "Tuhan, siapakah
dia yang akan menyerahkan Engkau?"
21:21 Ketika Petrus melihat murid itu, ia berkata
kepada Yesus: "Tuhan, apakah yang akan terjadi dengan dia ini?"
21:22 Jawab Yesus: "Jikalau Aku menghendaki,
supaya ia tinggal hidup sampai Aku datang, itu bukan urusanmu. Tetapi engkau: ikutlah
Aku."
Apakah selama ini Petrus tidak mengikut Tuhan? Dia mengikut
Tuhan tetapi sempat merosot. Kali ini setelah dia diangkat dalam
jabatan gembala langsung diberi gambaran apa yang akan dia hadapi. Jadi seorang
gembala, dia adalah pengikut yang pertama dan kemudian baru diikuti oleh
jemaat. Jadi jangan terbalik malah gembala yang ikut jemaat. Jemaat harus
mengikuti gembala karena gembala mengikuti Tuhan Yesus. Kalau jemaat menasihati
gembala itu salah arah,
sebenarnya jemaat tidak salah tetapi gembala yang membuat salah karena membuat
prilaku yang tidak pas. Itu sebabnya gembala dan istri gembala harus menjaga
jangan sampai mencoreng-moreng pengajaran dan memalukan.
Sesudah Petrus diangkat menjadi gembala dia lebih
dahulu dikomando oleh Tuhan dan bukan Yohanes. Lagi pula bukan pada Yohanes disematkan jabatan
gembala walaupun selanjutnya Yohanespun demikian. Saat itu nama Petrus yang
ditonjolkan sebab dialah gembala di Yerusalem. Pusat gereja yang mula-mula ada
di Yerusalem dan Petrus sebagai gembala. Estafet selanjutkan diambil oleh
Paulus dan kemudian pusat pelayanan pindah ke Efesus dengan Timotius sebagai
gembalanya.
Yohanes
12:26
12:26 Barangsiapa 1melayani Aku, ia harus 2mengikut Aku dan 3di mana Aku berada, di situ pun pelayan-Ku akan
berada. Barangsiapa melayani Aku, ia akan 4dihormati Bapa.
1. Jadi
Petrus sebagai pelayanan dan umat Tuhan yang dilayani juga sekaligus sebagai
pelayan. “Melayani Aku” berarti melayani mengikuti selera Yesus, melayani
Firman Allah. Bukan melayani mengikuti selera si pelayanan. Karena hal ini
menyebabkan banyak benturan terjadi. Misalnya ada dua orang hamba Tuhan, kalau
yang satu melayani sesuai selera Tuhan dan yang satunya tidak maka ketika yang
mengikuti selera Tuhan itu berbicara maka yang lainnya pasti tersinggung. Itu
sebabnya Tuhan mau semuanya melayani sesuai dengan selera Firman. Kalau
melayani tidak sesuai dengan selera Firman maka akan terjadi hal yang tidak baik.
Mazmur 28:5
28:5
Karena mereka tidak mengindahkan pekerjaan TUHAN dan perbuatan tangan-Nya; Ia
akan menjatuhkan mereka dan tidak membangunkan mereka lagi.
Karena
tidak mengindahkan selera Tuhan maka akan Tuhan jatuhkan. Ini berarti sama
dengan sepertiga bintang dalam wahyu 12:4
Yesaya 60:12
60:12 Sungguh, bangsa dan kerajaan yang
tidak mau mengabdi kepadamu akan lenyap; bangsa-bangsa itu akan
dirusakbinasakan.
Yang
Tuhan inginkan:
Daniel 7:13-14
7:13
Aku terus melihat dalam penglihatan malam itu, tampak datang dengan awan-awan
dari langit seorang seperti anak manusia; datanglah ia kepada Yang Lanjut
Usianya itu, dan ia dibawa ke hadapan-Nya.
7:14
Lalu diberikan kepadanya kekuasaan dan kemuliaan dan kekuasaan sebagai raja,
maka orang-orang dari segala bangsa, suku bangsa dan bahasa mengabdi
kepadanya. Kekuasaannya ialah kekuasaan yang kekal, yang tidak akan lenyap,
dan kerajaannya ialah kerajaan yang tidak akan musnah.
Yang
mengabdi kepada Tuhan berbuahkan benih Tuhan ada pada kandungannya.
2. Matius 16:24-25
16:24 Lalu Yesus berkata kepada
murid-murid-Nya: "Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal
dirinya, memikul salibnya dan mengikut Aku.
16:25 Karena barangsiapa mau
menyelamatkan nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya; tetapi barangsiapa
kehilangan nyawanya karena Aku, ia akan memperolehnya.
“Mengikut
Aku” berarti rela memikul salib. Nafas (isi) yang terdapat dalam ayat 25 adalah tidak
mementingkan diri sendiri.
3. “Di
mana Aku berada di situ pelayananKu akan berada” artinya persekutuannya
terus menerus dengan Yesus, dengan Firman, dengan Penguasa perkara Sorgawi,
dengan Penguasa jasmani, dengan Pengawal dirinya dan ajaranya, sampai dia
dipermuliakan. Kalau persekutuannya hanya separuh jalan akhirnya jatuh dalam
Wahyu 12:4.
Ketika
dia melihat dalam pelayanannya perkara jasmaninya tidak terjamin maka dia
mengikuti cara dunia sehingga akhirnya menukik. Hamba Tuhan jangan mengikuti
cara dunia, dalam pengadaan segala sesuatu jangan mengikuti cara dunia.
Dalam
pembangunan Tabernakel, Musa tidak mengambil kredit. Dalam pembangunan Bait
Allah oleh Salomo, dia juga tidak mengkredit.
II Tawarikh 2:15-16
2:15
Baiklah sekarang tuanku kirim kepada hamba-hamba tuanku gandum dan jelai,
minyak dan anggur yang telah tuanku sebutkan itu.
2:16
Dan kami akan menebang kayu dari gunung Libanon sebanyak engkau perlukan dan
membawanya kepadamu dengan rakit-rakit melalui laut sampai ke Yafo, dan engkau
dapat mengangkutnya ke Yerusalem."
Waktu
Tuhan Yesus disalib di Golgota kita dibayar tunai oleh Tuhan dan tidak
diangsur. Apakah saudara dibeli oleh Tuhan Yesus dengan dikredit? Dia tidak
mengkredit kita, tidak pernah Tuhan Yesus naik turun kayu salib ketika disalibkan.
I
Korintus 6:20
6:20
Sebab kamu telah dibeli dan harganya telah lunas dibayar: Karena itu
muliakanlah Allah dengan tubuhmu!
I Korintus 7:23
7:23 Kamu telah dibeli dan harganya telah lunas
dibayar. Karena itu janganlah kamu menjadi hamba manusia.
4. Dihormati
Bapa
Di
dalam gereja Tuhan ada figur gembala yang harus menjadi teladan bagi jemaat dan
dia harus menyampaikan ajaran. Gembala itu dikawal oleh Tuhan dan ajaran yang
dia sampaikan juga dikawal oleh Tuhan maka gereja Tuhan yang dia layani akan
mencapai Wahyu 12:1-2.
Tuhan
tidak hanya ingin dipuji dan dihormati tetapi Tuhan juga mau menghormati kita.
Kalau kita renungkan sebenarnya tidak pantas dan tidak layak kita untuk
dihormati oleh Bapa. Tetapi Tuhan akan melakukan itu kalau kita melayaniNya
dengan menyadari bahwa Pribadi Tuhan berkuasa atas Sorga yaitu perkara rohani
dan bumi yaitu perkara jasmani. Pribadi kita di kawal, berita kita juga dikawal
maka ketika kita berjumpa dengan Tuhan, Tuhan akan menghormati kita tentu karena tahan uji.
2
Korintus 10:18
10:18 Sebab bukan orang yang memuji diri yang tahan
uji, melainkan orang yang dipuji Tuhan.
Di dalam gereja Tuhan ada figur gembala seperti
Petrus. Dua kali Tuhan Yesus berucap “ikutlah Aku”. Ketika Yesus berucap
seperti itu Petrus ada dalam keadaan keliru menangapi perkataan Tuhan. Dia
salah mengartikan perkataan Tuhan Yesus dan mengatakan Yohanes tidak akan mati.
Itu sebabnya Petrus perlu dikoreksi supaya pengajarannya sebagai seorang
gembala menjadi lurus. Yang mengoreksi Petrus adalah Yohanes, murid yang paling
muda dan dia menerima.
Gereja Tuhan yang digambarkan dalam Wahyu 12:1-2
berada dalam suasana lemah, lebih lemah dan sangat lemah. Paulus berkata
“disaat aku lemah disitu aku kuat”. Kekuatan Allah menyatu dalam hidupnya
sehingga dia diberikan kekuatan Allah itulah dua sayap burung nazar dan dia
diterbangkan ke padang belantara.
Wahyu
12:13-17
12:13 Dan ketika naga itu sadar, bahwa ia telah
dilemparkan di atas bumi, ia memburu perempuan yang melahirkan Anak laki-laki
itu.
12:14 Kepada perempuan itu diberikan kedua sayap
dari burung nasar yang besar, supaya ia terbang ke tempatnya di padang gurun,
di mana ia dipelihara jauh dari tempat ular itu selama satu masa dan dua masa
dan setengah masa.
12:15 Lalu ular itu menyemburkan dari mulutnya air,
sebesar sungai, ke arah perempuan itu, supaya ia dihanyutkan sungai itu.
12:16 Tetapi bumi datang menolong perempuan itu. Ia
membuka mulutnya, dan menelan sungai yang disemburkan naga itu dari mulutnya.
12:17 Maka marahlah naga itu kepada perempuan itu,
lalu pergi memerangi keturunannya yang lain, yang menuruti hukum-hukum Allah
dan memiliki kesaksian Yesus.
Karena naga ini memburu kelompok yang pertama dan
tidak dia dapat maka
dia datang memburu Kristen kanak-kanak, Kristen yang tidak dewasa rohani. Dia
melihat hal-hal yang molek tetapi tidak mengerti puncak rencana Allah. Dia
memiliki hukum-hukum Allah (Firman) dan memiliki kesaksian Yesus. Kalau
diterapkan dalam Tabernakel dia memiliki meja roti sajian dan kaki dia emas
tetapi tidak memiliki mezbah dupa emas artinya tidak mengalami perobekan
daging, sebab mezbah dupa emas dekat dengan pintu tirai.
Wahyu
12:18
12:18 Dan ia tinggal berdiri di pantai laut.
Mereka mau keluar dari penjagaan tetapi tidak bisa
lagi karena wilayah kelepasan sudah dikawal oleh algojo yang kejam.
Pantai laut adalah batas darat dan Dia. Di sana Tuhan Yesus memanggil
murid-muridNya yang pertama. Sebelumnya mereka hidup dari apa yang diciptakan
oleh Tuhan tetapi setelah mereka mengikuti panggilan Tuhan Yesus maka mereka
hidup mengikuti Penciptanya. Kalau kita mengikut Tuhan jangan sampai tidak ada
bukti pemisahan dari hidup lama kepada hidup yang baru. Jangan baru ingin pisah sudah terlambat, ketika baru mau
beranjak sudah ada piket kejam yaitu antikristus yang menunggu.
Olehnya itu sebelum terlambat lebih baik sekarang
cepat beranjak dari cara hidup yang lama yang tidak benar. Ayo kita gandoli Dia yang
adalah pencipta. Tuhan Yesus yang memiliki perkara rohani dan perkara jasmani
dan Tuhan Yesus mengawal kita beserta dengan ajaranNya. Apalagi yang akan kita
kuatirkan? Tidak perlu kita kuatir.
Tuhan Memberkati.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar