Salam sejahtera di dalam nama Tuhan Yesus
Kristus.
Zakharia
11:3
11:3 Dengar,
para gembala meratap! Sebab kemegahan mereka sudah dirusakkan. Dengar,
singa-singa mengaum! Sebab sudah dirusakkan kebanggaan sungai Yordan.
Tuhan berbicara kepada alam dan alam
mendengarkan suara Tuhan. Tuhan berbicara kepada manusia khususnya umatNya
tetapi sikap umatNya malah memalingkan telinganya. Kalau kepada bumi Tuhan
berbicara bumi mendengar tetapi kalau kepada manusia Tuhan berbicara, manusia
yang sebenarnya kepadanya ada rencana Tuhan untuk menyelamatkan tetapi malah
menepis/ menolak.
Orang-orang kepercayaan Tuhan yang
menggembalakan domba dikatakan “dengar mereka meratap”. Padahal kita mengetahui
gembala atau episkopos ini mempunyai
tugas yang spesifik. Bukan hanya menyelenggarakan ibadah semata tetapi ada
empat tugas utamanya:
1.
Mengawai
domba-domba agar domba-domba ini tidak terkontaminasi dengan ajaran asing dan jangan sampai berkeliaran.
2.
Memelihara,
memberikan jaminan Firman yang sehat, pelajaran Firman yang sehat dan
memberikan air yang jernih agar domba itu bertumbuh, domba itu dibawa pada Si
Pemiliknya kelak nanti (Yesus).
3.
Memperhatikan
dengan seksama atau dengan teliti. Manakala kami menemukan hal-hal yang kurang
pas, bila kami sampaikan atau tunjukkan maka seyogyanyalah domba ini menerima.
Berarti dia menerima pelayanan episkopos,
menerima pelayanan pastoral atau penggembalaan.
4.
Menyelidik
dengan sikap sungguh-sungguh agar kelak tidak terlibat. Kalau dua orang
terlibat dalam perselisihan maka dia harus menyelidik dengan sungguh-sungguh
agar jangan sampai dia jatuh pada posisi keberpihakan. Itu tidak boleh terjadi
karena dia harus selalu menjadi penengah, juga dalam kondisi nikah.
Yang kita lihat dalam Zakharia pasal 11
gembala ini meratap. Bukan meratap karena melihat domba-domba yang kepayahan
atau domba yang tidak teratur tetapi karena sesuatu yang mereka cari tidak terpenuhi
lagi. Gembala-gembala yang bertugas di sini sudah meninggalkan tanggung jawab
yang sesungguhnya. Mereka sudah menjual domba. Ada yang membeli dan menyembelih
dengan tidak ada kasih sayang. Jadi motivasi pelayanan dari gembala-gembala ini
adalah untuk mendapatkan keuntungan dari domba-domba dan mereka kehilangan hal
itu sehingga mereka meratap.
Mustinya gembala menangis karena demi pertumbuhan rohani domba-domba. Yang
ditangisi bagaimana untuk menghentar domba-domba untuk bertemu dengan
Pemiliknya itulah Yesus, bagaimana menghentar jemaat untuk menjadi Mempelai
Wanita bertemu dengan Yesus Mempelai Laki-laki Sorga, tetapi mereka sudah
meninggalkan arti
panggilan dan hanya memangsa domba-domba. Ini yang dikatakan “Dengar, para gembala meratap!” karena
Tuhan sudah merampas domba dari mulut mereka (mangsa mereka
dirampas oleh Tuhan) istilah memangsa ditujukan pada binatang buas yang
memangsa binatang lain tetapi di sini gembala (buas).
Kemudian ditambah lagi “Dengar, singa-singa mengaum! Sebab sudah dirusakkan kebanggaan sungai
Yordan”. Singa di sini juga identik dengan gembala tetapi bukan singa dari
suku Yehuda. Artinya di sini gembala sudah berubah menjadi binatang buas yang
memangsa domba-domba, memangsa umat Tuhan. Bukan itu maksud Tuhan menarik umat
Tuhan, bukan untuk dimangsa seperti singa memangsa. Kenapa mereka
meraung-raung? Sebab di tempat mereka mengendap-endap untuk menangkap
domba-domba sudah tidak ada lagi karena domba-domba sudah dirampas oleh Tuhan.
Tuhan tidak mau domba-domba yang sudah dibeli
dengan darahNya itu diselewengkan. Tuhan tidak mau tujuan utamanya
diselewengkan untuk kepentingan manusiawi. Domba-domba ini diibaratkan seperti
kayu yang dibawa untuk dipakai dalam pembangunan Bait Allah atau Tubuh Kristus.
Akhirnya menangisnya
gembala-gembala dan sadarnya
mereka, bukan kesadaran mereka
karena bertobat tetapi karena sadar sudah tidak ada yang dia kunyah.
Ini juga yang dikatakan dalam kitab nabi
Mikha. Kalau tidak ada yang dikunyah mereka mengangkat perang dari mimbar,
tetapi kalau ada yang dikunyah mereka menyerukan damai.
Mikha
3:5
3:5 Beginilah
firman TUHAN terhadap para nabi, yang menyesatkan bangsaku, yang apabila mereka
mendapat sesuatu untuk dikunyah, maka mereka menyerukan damai, tetapi terhadap
orang yang tidak memberi sesuatu ke dalam mulut mereka, maka mereka menyatakan
perang.
Domba-domba yang mau mereka mangsa itu
diambil oleh Tuhan dan domba-domba ini juga diibaratkan seperti kayu balok.
Kita juga diibaratkan seperti kayu yang mau dibawa untuk menjadi bangunan Bait
Allah.
Kalau domba-domba itu tujuannya untuk
dimangsa hasilnya hanya mencerai-beraikan.
Yeremia
49:19; 50:44
49:19
Sesungguhnya, seperti singa yang bangkit keluar dari hutan belukar sungai
Yordan mendatangi padang rumput tempat kawanan domba, demikianlah Aku akan
membuat mereka lari dengan tiba-tiba dari negeri itu dan mengangkat di dalamnya
dia yang Kupilih. Sebab siapakah yang seperti Aku? Siapakah yang berani
mendakwa Aku? Siapakah gerangan gembala yang tahan menghadapi Aku?
50:44
Sesungguhnya, seperti singa yang bangkit keluar dari hutan belukar sungai
Yordan mendatangi padang rumput tempat kawanan domba, demikianlah Aku akan
membuat mereka lari dengan tiba-tiba dari negeri itu dan mengangkat di atasnya
dia yang Kupilih. Sebab siapakah yang seperti Aku? Siapakah yang berani
mendakwa Aku? Siapakah gerangan gembala yang tahan menghadapi Aku?
Ratapan
3:10-11
3:10 Laksana
beruang Ia menghadang aku, laksana singa dalam tempat persembunyian.
3:11 Ia
membelokkan jalan-jalanku, merobek-robek aku dan membuat aku tertegun.
Di sini Tuhan menunjukkan perilaku gembala-gembala yang seperti singa
yang bersembunyi, membelokkan jalan Tuhan dan merobek-robek. Singa yang mengaum
ini yang memangsa domba, yang menjual domba, yang membeli dan menyembelih
dengan tidak ada rasa sayang, akibatnya jalan Tuhan dibelokkan dan akhirnya umat
Tuhan terobek-robek/
terkoyak-koyak. Sesudah
merobek-robek atau sesudah gembala ini membelokkan jalan Tuhan berarti gembala itu buta.
Kisah
Para Rasul 13:8-11
13:8 Tetapi
Elimas -- demikianlah namanya dalam bahasa Yunani --, tukang sihir itu,
menghalang-halangi mereka dan berusaha membelokkan gubernur itu dari imannya.
13:9 Tetapi
Saulus, juga disebut Paulus, yang penuh dengan Roh Kudus, menatap dia,
13:10 dan
berkata: "Hai anak Iblis, engkau penuh dengan rupa-rupa tipu muslihat dan
kejahatan, engkau musuh segala kebenaran, tidakkah engkau akan berhenti
membelokkan Jalan Tuhan yang lurus itu?
13:11
Sekarang, lihatlah, tangan Tuhan datang menimpa engkau, dan engkau menjadi
buta, beberapa hari lamanya engkau tidak dapat melihat matahari." Dan
seketika itu juga orang itu merasa diliputi kabut dan gelap, dan sambil
meraba-raba ia harus mencari orang untuk menuntun dia.
Mari kita melihat kebanggan sungai Yordan.
II
Raja-raja 6:1-2
6:1 Pada
suatu hari berkatalah rombongan nabi kepada Elisa: "Cobalah lihat, tempat
tinggal kami di dekatmu ini adalah terlalu sesak bagi kami.
6:2 Baiklah
kami pergi ke sungai Yordan dan masing-masing mengambil satu balok dari sana,
supaya kami membuat tempat tinggal untuk kami." Jawab Elisa:
"Pergilah!"
Balok di sungai Yordan ini dapat
dikatakan bagaikan domba-domba
yang akan disergap oleh gembala yang sudah berubah menjadi binatang buas.
Berarti mereka mau mengambil domba untuk dikembalikan pada citra yang benar.
Kita ini juga kayu yang akan diambil menjadi bahan bangunan yaitu rumah Tuhan.
II
Raja-raja 6:3-7
6:3 Lalu
berkatalah seorang: "Silakan, ikutlah dengan hamba-hambamu ini."
Jawabnya: "Baik aku akan ikut."
6:4 Maka
ikutlah ia dengan mereka. Setelah mereka sampai di sungai Yordan, mereka pun
menebang pohon-pohon.
6:5 Dan
terjadilah, ketika seorang sedang menumbangkan sebatang pohon, jatuhlah mata
kapaknya ke dalam air. Lalu berteriak-teriaklah ia: "Wahai tuanku! Itu
barang pinjaman!"
6:6 Tetapi
berkatalah abdi Allah: "Ke mana jatuhnya?" Lalu orang itu menunjukkan
tempat itu kepadanya. Kemudian Elisa memotong sepotong kayu, lalu
dilemparkannya ke sana, maka timbullah mata kapak itu dibuatnya.
6:7 Lalu katanya:
"Ambillah." Orang itu mengulurkan tangannya dan mengambilnya.
Kita melihat di sini ada kesepakatan mereka
untuk memperbaharui bangunan. Ini sangat menyenangkan hati hamba Tuhan karena umat
Tuhan memiliki satu arah pandangan. Itulah kesukaan Tuhan kalau melihat umatNya
memiliki pandangan yang sama mau terlibat dalam mega proyeknya Tuhan, mau
terlibat dalam pembangunan Tubuh Kristus.
Yang mereka inginkan adalah mengambil kayu di
sungai Yordan/ dapat dikatakan mereka
pergi ke sungai Yordan untuk merebut domba-domba yang mau dimangsa oleh
gembala-gembala. Banyak domba-domba yang mau dimangsa gembalanya dan mereka
harus kita rebut. Itu adalah kerja yang direstui oleh Tuhan karena kita menaruh
belas kasihan melihat ada orang-orang yang jatuh dalam penggembalaan yang
memperjual belikan domba serta menyembelihnya dengan tidak ada belas kasihan.
Penggembalaan seperti itu tidak ada kaitannya
dengan Yesus sebagai Imam Besar yang penuh belas kasihan.
Ibrani
4:14-15
4:14 Karena
kita sekarang mempunyai Imam Besar Agung, yang telah melintasi semua langit,
yaitu Yesus, Anak Allah, baiklah kita teguh berpegang pada pengakuan iman kita.
4:15 Sebab
Imam Besar yang kita punya, bukanlah imam besar yang tidak dapat turut
merasakan kelemahan-kelemahan kita, sebaliknya sama dengan kita, Ia telah
dicobai, hanya tidak berbuat dosa.
Turut merasakan itu ada tiga hal:
1.
Bertindak
seperti keadaan orang itu. Dia melihat orang itu terancam karena mau dimangsa
gembala maka dia bertindak.
2.
Siap
memberi pengampunan kepada orang yang datang mengakui dosanya.
3.
Tidak
cepat menghukum tetapi memberi kesempatan untuk bertobat.
Kalau gembala yang membeli dan menyembelih
maka mana ada belas kasihan lagi. Gembala yang tidak mempunyai belas kasihan
ini adalah bukan mitra kerjanya Tuhan Yesus.
I Korintus
3:9
3:9 Karena
kami adalah kawan sekerja Allah; kamu adalah ladang Allah, bangunan Allah.
Gereja diibaratkan ladang dan bangunan Allah.
Bangunan ini bahannya dari kayu, kayu inilah yang mau dirampas oleh orang yang
bermitra dengan Tuhan. Itulah domba yang mau dimangsa oleh gembala yang tidak
punya belas kasihan.
Di sini ada tanda-tanda kegerakan yang perlu
ditanggapi dengan serius. Mereka pergi ke sungai Yordan untuk mengambil kayu, seorang
satu balok kayu. Minimal satu orang memenangkan satu jiwa. Dikatakan itu harus
dipikul, berarti itu sebagai tanggung jawab kita. Hamba Tuhan dan umat Tuhan
harus memiliki tanggung jawab. Bukan gembala yang melahirkan domba tetapi domba
yang melahirkan domba. Jadi harus ada tanggung jawab bagaimana untuk
memenangkan satu jiwa. Jiwa ini kasihan rohaninya, sudah dalam keadaan terpuruk
karena hanya dimangsa oleh gembala, ini yang harus kita menangkan. Memenangkan
jiwa di sini bukan lagi jiwa yang baru yang mau lahir baru tetapi jiwa yang sudah ada digembalakan
tetapi rohaninya tidak bertumbuh karena diterlantarkan oleh sistem
penggembalaan.
Maksud yang indah ini disambut gembira oleh
Elisa sebagai pemimpin. Elisa ini ada Roh Allah.
II
Raja-raja 2:15
2:15 Ketika
rombongan nabi yang dari Yerikho itu melihat dia dari jauh, mereka berkata:
"Roh Elia telah hinggap pada Elisa." Mereka datang menemui
dia, lalu sujudlah mereka kepadanya sampai ke tanah.
Elisa ada Firman.
II
Raja-raja 3:12
3:12
Berkatalah Yosafat: "Memang padanya ada firman TUHAN." Sesudah
itu pergilah raja Israel dan Yosafat dan raja Edom kepada Elisa.
Insiatif atau gagasan dari umat Tuhan
ternyata pas dengan selera Firman dan Roh Kudus. Itu sebabnya Elisa menyambut
dengan serius. Kalau dalam diri Elisa ada Firman dan Roh Kudus berarti Firman
dan Roh Kudus menyambut gagasan mereka. Ketika Elisa mendengar gagasan mereka
untuk maju maka itu menyenangkan hati Elisa. Berarti kalau kita mau maju rohani
berarti kita menyenangkan
Firman dan Roh Kudus. Tetapi kalau umat Tuhan berpangku tangan dan bermasa
bodoh itu menyedihkan Firman dan Roh Kudus. Itu sebabnya umat Tuhan harus punya
inisiatif untuk maju. Dalam hal ini untuk maju merebut jiwa-jiwa yang mau dimangsa oleh gembalanya walaupun itu bersiko
tinggi. Kalau seperti itu berarti kita ada naluri dan rasa prihatin melihat
domba-domba yang hanya dimangsa oleh gembala.
Lokasi kita merebut ini bukan di sembarang
tempat tetapi di sungi Yordan. Kenapa di sana? Sebab dikatakan kebanggan sungai
Yordan yang dirusak itulah yang membuat singa-singa meratap. Dirusak di sini
bukan perbuatan mengacak-acak tetapi mereka yang memangsa ini tujuan mereka
sudah dirusak oleh Elisa dan murid-muridnya mereka datang untuk merampas.
Kalau gereja Tuhan tidak punya gagasan, tidak
bertanggung jawab untuk meramu kayu, untuk memenangkan jiwa walaupun hanya satu
maka Tuhan akan bergerak dan itu akan sakit bagi daging kita. Kalau tidak punya
minat untuk berkembang maka Tuhan punya cara, Tuhan akan mengutus orang untuk
memukul kita baru kita bergerak. Ini jangan sampai terjadi dalam diri kita.
Kisah
Para Rasul 8:1
8:1a Saulus
juga setuju, bahwa Stefanus mati dibunuh.
8:1b Pada
waktu itu mulailah penganiayaan yang hebat terhadap jemaat di Yerusalem. Mereka
semua, kecuali rasul-rasul, tersebar ke seluruh daerah Yudea dan Samaria.
Itu terjadi sebab selama ini mereka bermasa
bodoh. Padahal sebelum Tuhan berpisah dengan mereka, Tuhan sudah menyuruh
mereka untuk bersaksi mulai dari Yerusalem, Samaria, Yudea sampai ke ujung
bumi. Artinya mereka disuruh memenangkan jiwa tetapi mereka tidak bergerak
sehingga akhirnya Tuhan mengirimkan cambuk sampai mereka menjelajah
memberitakan injil.
Kisah
Para Rasul 8:2-4
8:2
Orang-orang saleh menguburkan mayat Stefanus serta meratapinya dengan sangat.
8:3 Tetapi
Saulus berusaha membinasakan jemaat itu dan ia memasuki rumah demi rumah dan
menyeret laki-laki dan perempuan ke luar dan menyerahkan mereka untuk
dimasukkan ke dalam penjara.
8:4 Mereka
yang tersebar itu menjelajah seluruh negeri itu sambil memberitakan Injil.
Kenapa harus menunggu cambuk dulu baru mau bersaksi, ini jangan sampai terjadi dalam hidup kita.
Jangan tunggu kita baru mau bersaksi dicambuk oleh Tuhan dulu. Jangan seperti sapi yang diikat tali
lehernya, nanti dicambuk baru mau jalan.
Ketika bahasa itu disampaikan kepada Elisa,
Elisa mengapresiasi. Berarti bahasa mereka cocok dengan tanggapan Firman dan
Roh Kudus. Firman dan Roh Kudus yang ada pada Elisa berkata “pergilah!”. Ini
adalah bahasa yang enak tetapi mereka tidak mau pergi kalau Elisa tidak ikut.
Artinya mereka mau bekerja dan bergerak dengan dikontrol oleh Firman dan Roh
Kudus. Jangan bekerja tanpa kontrol Firman dan Roh Kudus sebab bisa salah dan
akibatnya akan terulang yakni kembali menjual domba
dan menyembelih dengan tidak mengasihani.
Ini yang terjadi di zaman Nehemia dan membuat
dia marah karena orang-orang itu menjual domba untuk dibeli lagi. Yang menjual
domba ini malah berteriak “puji Tuhan aku kaya”.
Nehemia
5:8
5:8
Berkatalah aku kepada mereka: "Kami selalu berusaha sedapat-dapatnya untuk
menebus sesama orang Yahudi yang dijual kepada bangsa-bangsa lain. Tetapi kamu
ini justru menjual saudara-saudaramu, supaya mereka dibeli lagi oleh
kami!" Mereka berdiam diri karena tidak dapat membantah.
Ini jangan sampai terjadi dalam diri kita. Biarlah
kita menjadi tangan Tuhan untuk meyampaikan berita tebusan kepada mereka. Kita
harus menarik mereka, menangkan mereka, tarik jiwa-jiwa bukan untuk dijual
apalagi dijual kepada bangsa lain. Orang Yehuda dan Yerusalem dijual oleh orang
Tirus. Yehuda adalah jalur kedatangan Tuhan Yesus yang adalah Kepala gereja.
Yerusalem menunjuk jemaat yang dibangun menjadi Tubuh Kristus. Jadi menjual
Yehuda berarti menjual Kepala dan menjual Yerusalem berarti menjual Tubuh.
Praktek menjual Kepala adalah menjual berita Kabar Mempelai, praktek menjual Tubuh adalah menjual jemaat untuk
memperoleh perkara jasmani. Inilah yang terjadi dalam kitab nabi Yoel 3:6
3:6 dan telah menjual orang-orang Yehuda dan
orang-orang Yerusalem kepada orang Yunani dengan maksud menjauhkan mereka dari
daerah mereka.
Murid-murid Elisa berpandangan maju dan indah sikap mereka tidak mau pisah dengan Firman dan Roh. Itu sebabnya mereka mengajak Elisa untuk
ikut. Elisa menyuruh mereka “pergilah!”. Berarti diberi kebebasan, tetapi tidak
semua kebebasan itu berbuahkan yang baik. Jangan kebebasan itu menjadi
sandungan.
I
Korintus 8:1,9
8:1 Tentang
daging persembahan berhala kita tahu: "kita semua mempunyai
pengetahuan." Pengetahuan yang demikian membuat orang menjadi sombong,
tetapi kasih membangun.
8:9 Tetapi
jagalah, supaya kebebasanmu ini jangan menjadi batu sandungan bagi mereka yang
lemah.
Itu sebabnya perlu Firman dan Roh Kudus supaya
menunjuk mana yang membangun. Jangan cuma asal sebab nantinya kebebasan menjadi
sandungan.
I
Korintus 10:23-24
10:23
"Segala sesuatu diperbolehkan." Benar, tetapi bukan segala sesuatu
berguna. "Segala sesuatu diperbolehkan." Benar, tetapi bukan segala
sesuatu membangun.
10:24 Jangan
seorang pun yang mencari keuntungannya sendiri, tetapi hendaklah tiap-tiap orang
mencari keuntungan orang lain.
Galatia
5:13
5:13
Saudara-saudara, memang kamu telah dipanggil untuk merdeka. Tetapi janganlah
kamu mempergunakan kemerdekaan itu sebagai kesempatan untuk kehidupan dalam
dosa, melainkan layanilah seorang akan yang lain oleh kasih.
Jadi dalam gerakan kita, dalam kita bekerja
dan membangun, dalam kita berbuat sesuatu yang arahnya kepada Mempelai
Laki-laki Sorga, kita membutuhkan tuntunan Firman dan Roh Kudus. Bagaikan
murid-murid yang menginginkan Elisa ikut.
Benar mereka pergi, berarti mengambil balok
satu orang satu balok.
Berarti habislah riwayat singa yang memangsa di situ, habislah cerita gembala yang
bagaikan singa di situ karena domba-domba yang bagaikan balok itu sudah
dirampas. Itu sebabnya mereka merasa sudah dirusak dan sudah hancur. Tetapi itu
terjadi karena mereka sudah salah dalam penggembalaan dan Tuhan mengutus hamba
Tuhan yang punya niat suci dan selalu menginginkan dikontrol oleh Firman dan
Roh Kudus. Dia tidak mau kerja serta tidak melakukan suatu pelayanan tanpa
dikontrol oleh Firman dan Roh Kudus. Itu pelayan yang benar dan jemaat yang sehat
rohaninya.
Kalau hanya mengikuti keinginan mereka
sendiri memang poin yang pertama itu sudah bagus tetapi jangan berhenti pada
poin pertama. Harus diperhatikan bagaimana gaya kerjanya, apakah ada kaitannya
dengan Firman dan Roh Kudus, apakah dikontrol oleh Firman dan Roh Kudus. Kalau
tidak dikontrol itu berbahaya nantinya bisa seperti singa dan beruang yang
merobek-robek.
Kalau saudara melihat kasihan jiwa-jiwa yang
dimangsa maka ayo kita rebut, kita di suruh oleh Tuhan untuk merebut. Murid-murid
yang ada dalam penggembalaan Elisa ini disuruh untuk mengambil satu balok untuk
satu orang. Berarti memenangkan jiwa dari penggembalaan yang salah, yang sudah
tidak benar. Selama kita merindu bersekutu dengan Firman dan Roh Kudus dan berada
pada pola ibadah yang benar maka
saya sebagai gembala yakin tidak mungkin kita salah langkah.
Balok itu harus kita pikul, kebalikkannya
adalah:
Matius
7:3-4
7:3
Mengapakah engkau melihat selumbar di mata saudaramu, sedangkan balok di dalam
matamu tidak engkau ketahui?
7:4
Bagaimanakah engkau dapat berkata kepada saudaramu: Biarlah aku mengeluarkan
selumbar itu dari matamu, padahal ada balok di dalam matamu.
Balok itu harus dipikul jangan ditaruh di
depan mata. Kita harus ada tanggung jawab untuk memenangkan jiwa jangan
muda tersandung pada kekurangan orang lain. Untuk memenangkan jiwa kita harus lebih dahulu dibersihkan dan ada
tanggung jawab. Berarti semua harus terlibat, jangan ada yang pangku tangan
dalam pembangunan Tubuh Kristus.
Efesus
4:12
4:12 untuk
memperlengkapi orang-orang kudus bagi pekerjaan pelayanan, bagi pembangunan
tubuh Kristus,
Umat Tuhan diperlengkapi oleh lima jabatan
yaitu nabi, rasul, penginjil, gembala dan guru. Gembala itu adalah guru karena
tidak bisa menjadi gembala kalau tidak bisa mengajar. Semua ini memperlengkapi
orang-orang kudus. Dalam tubuh kita ada jutaan sel, kalau sel itu mati maka dia
akan keluar dari tubuh kita. Kalau sel itu hidup maka dia akan tetap ada dan
hidup dalam tubuh kita. Kita ini semua ini adalah anggota Tubuh Kristus yang
hidup maka kita harus ada gerakan. Semuanya itu didorong oleh pekerjaan lima
jabatan yang akan memperlengkapi.
Memperlengkapi ini diambil dari kata katartizo atau katartismos. Kata itu
adalah kata yang dipakai oleh para nelayan di timur tengah kalau mereka
melempar jala lalu tersangkut dan robek maka ketika pulang mereka membenahinya
kembali. Kata itu juga dipakai ketika dokter menyusun kembali tulang-tulang
pada susunan yang tepat. Itu tugas lima jabatan. Artinya menempatkan sesorang
pada tempat yang benar. Gembala pada tempat yang benar, diaken pada tempat yang
benar, tua-tua pada tempat yang benar, paduan suara dan semuanya pada tempat
yang benar. Di mulai dari dalam nikah, istri pada tempat yang benar, suami pada
tempat yang benar. Itulah namanya “memperlengkapi”, sehingga kita melayani
tidak tumpah tindih (tidak salah
kaprah).
Dalam penggembalaan seorang gembala harus
seorang laki-laki, itu katartizo. Kalau gembala seorang perempuan maka itu bukan katartizo, itu bukan pelayanan 5 jabatan. Berbicara
lima jabatan tetapi tujuan dari lima jabatan itu malah diporak-porandakan.
Kalau dalam rumah tangga istri menjadi kepala itu bukan lagi katartizo. Agar kita terlibat dalam pelayanan maka perlu pimpinan Firman dan Roh
Kudus supaya kita tidak salah arah.
Ketika Adam dan Hawa jatuh dalam dosa maka
pertama Tuhan menegur Adam. Bukan Hawa yang Tuhan cari tetapi Adam karena Adam
yang bertanggung jawab. Yang pertama dipersalahkan Tuhan dari perbuatan Adam
adalah karena dia sudah mendengar suara istrinya yang ajarannya salah. Poin
kedua yang dipersalahkan adalah karena dia memakan buah pohon yang dilarang
oleh Tuhan. Itu sebabnya hal ini diangkat kembali dalam:
I
Timotius 2:13-14
2:13 Karena Adam yang pertama dijadikan, kemudian
barulah Hawa.
2:14 Lagipula bukan Adam yang tergoda, melainkan
perempuan itulah yang tergoda dan jatuh ke dalam dosa.
Dalam Keluaran pasal 1 dan 2 diceritakan
keadaan ketika orang Israel di Mesir. Ketika ibu-ibu melahirkan bayi laki-laki
dan perempuan maka yang dibiarkan hidup adalah anak perempuan.berarti suara
perempuan dikumandangkan dan suara laki-laki dipendam. Itu roh Firaun! Itu
bukan katartizo bukan katartismos. Itulah
cara kerjanya dari Firaun, cara kerja dari iblis!
Kalau ada wanita yang sudah mengkomando dan
sudah menjadi gembala maka jemaat yang dilayani itulah yang harus kita rebut.
Kasihan mereka cuma dimangsa, dijadikan objek pencaharian dan tidak diarahkan
ke atas karena tidak ada katartizo.
Ketika lembu emas dibangun yang tampil di
depan adalah perempuan. Tetapi ketika Tabernakel dibangun yang tampil di depan
adalah laki-laki. Jadi kalau perempuan yang jadi kepala barisan maka hasilnya
lembu emas. Kalau laki-laki yang jadi kepala barisan maka hasilnya adalah
Tabernakel terbangun, terbangun Tubuh Kristus.
Keluaran
32:2
32:2 Lalu
berkatalah Harun kepada mereka: "Tanggalkanlah anting-anting emas yang ada
pada telinga isterimu, anakmu laki-laki dan perempuan, dan bawalah
semuanya kepadaku."
Keluaran
35:20-22
35:20 Lalu
pergilah segenap jemaah Israel dari depan Musa.
35:21 Sesudah
itu datanglah setiap orang yang tergerak hatinya, setiap orang yang terdorong
jiwanya, membawa persembahan khusus kepada TUHAN untuk pekerjaan melengkapi
Kemah Pertemuan dan untuk segala ibadah di dalamnya dan untuk pakaian kudus
itu.
35:22 Maka
datanglah mereka, baik laki-laki maupun perempuan, setiap orang yang
terdorong hatinya, dengan membawa anting-anting hidung, anting-anting telinga,
cincin meterai dan kerongsang, segala macam barang emas; demikian juga setiap
orang yang mempersembahkan persembahan unjukan dari emas bagi TUHAN.
Jangan tidak kenal katartizo nanti salah di hadapan Allah karena kita
tidak di kontrol oleh Firmamn dan Roh Kudus. Sekalipun dalam penyembahan
terdengar bahasa lidah tetapi sebenarnya tertipu karena Roh Kudus dan Firman
tidak mungkin berseberangan. Roh Kudus pasti memuliakan Firman. Kalau
mengatakan ada Roh Kudus lalu melawan Firman berarti yang ada pada orang itu bukan Roh Kudus. Kalau memang ada Roh Kudus pasti
akan ditunjukkan bahwa Yesus adalah Mempelai Laki-laki Sorga.
Bergerak, bekerja, ibadah dan melayani harus
ada kontrol Firman dan Roh Kudus, Meja Roti dan Kaki Dian.
Yohanes
4:23-24
4:23 Tetapi
saatnya akan datang dan sudah tiba sekarang, bahwa penyembah-penyembah benar
akan menyembah Bapa dalam roh dan kebenaran; sebab Bapa menghendaki
penyembah-penyembah demikian.
4:24 Allah
itu Roh dan barangsiapa menyembah Dia, harus menyembah-Nya dalam roh dan
kebenaran."
Kalau ada roh yaitu Roh Kudus (Kaki Dian) dan
kebenaran yaitu Firman Tuhan (Meja Roti Sajian) baru pembangunan Tubuh Kristus
itu berjalan benar dan teratur rapi.
Dalam keluaran pasal 32 bukan mereka tidak
beribadah, mereka mempersembahkan korban bakaran, mereka menyanyi dengan ramai
sampai menari-nari tetapi yang terbangun adalah lembu emas. Mengapa lembu emas
yang tampil? Karena wanita yang di depan. Dalam Keluaran pasal 35 laki-laki
yang menjadi kepala barisan maka terciptalah Tabernakel berarti yang tercipta ialah Tubuh Kristus.
Sebenarnya Barak sudah disuruh maju
berperang, sudah diberitahu dia akan menang dan membantai musuh di sungai
Kison. Tetapi Barak tidak mau pergi. Barak memaksa Debora maju tetapi kalau
seperti itu kemuliaan Barak (laki-laki) hilang.
Hakim-hakim
4:8
4:8 Jawab
Barak kepada Debora: "Jika engkau turut maju aku pun maju, tetapi jika
engkau tidak turut maju aku pun tidak maju."
Kasihan kalau perempuan yang maju maka
laki-laki kehilangan kemuliaan Allah. Susunan ini jangan dibalik.
I
Korintus 11:7
11:7 Sebab
laki-laki tidak perlu menudungi kepalanya: ia menyinarkan gambaran dan
kemuliaan Allah. Tetapi perempuan menyinarkan kemuliaan laki-laki.
Yang ditampilkan oleh Samuel adalah Barak.
Samuel adalah seorang nabi.
I
Samuel 12:11
12:11 Sesudah
itu TUHAN mengutus Yerubaal, Barak, Yefta dan Samuel, dan melepaskan
kamu dari tangan musuh di sekelilingmu, sehingga kamu diam dengan tenteram.
Rasul Paulus menampilkan Barak dan tidak
menampilkan Debora. Paulus adalah rasul.
Ibrani
11:32
11:32 Dan
apakah lagi yang harus aku sebut? Sebab aku akan kekurangan waktu, apabila aku
hendak menceriterakan tentang Gideon, Barak, Simson, Yefta, Daud dan
Samuel dan para nabi,
Gereja Tuhan dibangun di atas dasar nabi dan
rasul,
Efesus 2:20
2:20 yang dibangun di atas dasar para rasul dan para
nabi, dengan Kristus Yesus sebagai batu penjuru.
kalau nabi berasaksi Barak lalu tidak
menyebutkan lagi Debora dan rasul juga berkata begitu kenapa mau ngotot membangun
gereja di atas nama Debora? Itu salah besar, berarti tidak mengerti katartismo, bukan membangun Tubuh Kristus.
Ketika Tuhan Yesus melayani dalam tubuh
manusia selama 3,5 tahun, Dia sangat lembut terhadap wanita. Tetapi setelah
bangkit dari kubur Tuhan Yesus keras kepada wanita, termasuk dalam suratNya
kepada jemaat di Tiatira. Hal ini yang harus kita mengerti di akhir zaman ini.
Jangan kita hanya bangga dengan karunia-karunia
roh, tetapi mana Firman
pengajaran. Roh itu memuliakan Yesus, Yesus adalah Firman, Yesus itu adalah
Kepala gereja, Yesus itu adalah Mempelai Laki-laki Sorga. Jadi Roh Kudus
memuliakan Mempelai Laki-laki Sorga, Roh Kudus memuliakan Firman.
Yohanes
16:14
16:14 Ia akan
memuliakan Aku, sebab Ia akan memberitakan kepadamu apa yang diterima-Nya dari
pada-Ku.
Kita harus terlibat dalam pembangunan tubuh
Kristus. Jangan sampai ada yang
berdiam diri. Maukah saudara
merebut jiwa yang lain? Tentu kita tidak langsung datang menarik tetapi dengan
bahasa bijak kita menyampaikan Firman dan ada pendekatan-pendekatan khusus yang
harus kita upayakan sambil berdoa semoga Allah menjamah hatiNya.
Awalnya semuanya berjalan mulus, mendadak
terjadi sesuatu.
II
Raja-raja 6:5-6
6:5 Dan
terjadilah, ketika seorang sedang menumbangkan sebatang pohon, jatuhlah mata
kapaknya ke dalam air. Lalu berteriak-teriaklah ia: "Wahai tuanku! Itu
barang pinjaman!"
6:6 Tetapi
berkatalah abdi Allah: "Ke mana jatuhnya?" Lalu orang itu menunjukkan
tempat itu kepadanya. Kemudian Elisa memotong sepotong kayu, lalu
dilemparkannya ke sana, maka timbullah mata kapak itu dibuatnya.
Ajakan mereka untuk Elisa ikut serta dalam
gerakan pembentukan Tubuh Kristus (artinya
ajakan untuk tidak lepas dengan Firman dan Roh Kudus akhirnya berbuahkan hasil). Sekalipun mereka ada kesalahan tetapi karena
ada Firman dan Roh Kudus maka kesalahan itu teratasi. Ketika kapak itu jatuh
maka ada pengakuan spontan “itu barang pinjaman”. Artinya orang yang meminjam
ini mengaku bahwa dia adalah orang yang tidak taat dan tidak dengar-dengaran. Dia terselip di antara
mereka tetapi ternyata dia adalah orang yang tidak taat. Alkitab mengatakan
meminjam itu berarti tidak taat kepada Tuhan.
Ulangan
28:15,43-44
28:15
"Tetapi jika engkau tidak mendengarkan suara TUHAN, Allahmu, dan tidak
melakukan dengan setia segala perintah dan ketetapan-Nya, yang kusampaikan
kepadamu pada hari ini, maka segala kutuk ini akan datang kepadamu dan mencapai
engkau:
28:43 Orang
asing yang ada di tengah-tengahmu akan menjadi makin tinggi mengatasi engkau,
tetapi engkau menjadi makin rendah.
28:44 Ia akan
memberi pinjaman kepadamu, tetapi engkau tidak akan memberi pinjaman kepadanya;
ia akan menjadi kepala, tetapi engkau akan menjadi ekor.
Sebenarnya bukan cuma satu tetapi Tuhan
menunjukkan bahwa di dalam gereja banyak yang membawa cara-cara kafir dibawa
masuk dalam gereja. Ketetapan Firman tidak mereka lakukan, dia tidak takut
kepada Firman. Jangan kita mengimpor cara dunia masuk dalam gereja tetapi
biarlah kita mengekspor terang ke dunia. Biarlah kita menjadi terang, termasuk
dalam soal membangun rumah Tuhan.
Jangan kita memakai sistem dunia tetapi
biarlah kita memakai sistem Tuhan maka pasti saudara dikontrol oleh Firman,
pasti saudara dikontrol oleh Roh Kudus maka suatu saat kita pasti dipermuliakan
oleh Tuhan karena kitapun
mempermuliakan Dia. Kalau mengimpor cara dunia masuk dalam gereja maka gereja
menjadi kabur dan gelap. Padahal gereja adalah terang yang harus mengekspor
terang ke dunia agar dunia menjadi terang.
Dengan kehadiran Firman dan Roh Kudus maka
tahu solusinya bagaimana menangani orang yang sudah salah jalan ini. Kalau hanya dengan pikiran dan perasaan
kita bagaimana mau menangani kapak yang jatuh ke sungai karena di sungai Nil
ada kuda Nil binatang buas, siapa yang mau menyelam (mencari) untuk
mengambilnya.
Untung ada Elisa (ada Firman dan Roh Kudus), melihat ada pengakuan spontan ini maka
Sorga juga bergerak dengan spontanitas. Contohnya ketika Yesaya mengaku bibirnya
najis dan tinggal di antara bangsa yang najis bibirnya (berarti hamba Tuhan dan
jemaat sama saja) maka Sorga bergerak dan Tuhan menyuruh serafim mengambil bara
dari atas Mezbah korban bakaran dan disetuhkan ke bibir Yesaya lalu berkata “undurlah
kesalahanmu dari padamu dan dosamupun sudah diampuni”.
Yesaya
6:5-7
6:5 Lalu
kataku: "Celakalah aku! aku binasa! Sebab aku ini seorang yang najis
bibir, dan aku tinggal di tengah-tengah bangsa yang najis bibir, namun mataku
telah melihat Sang Raja, yakni TUHAN semesta alam."
6:6 Tetapi
seorang dari pada Serafim itu terbang mendapatkan aku; di tangannya ada bara,
yang diambilnya dengan sepit dari atas mezbah.
6:7 Ia
menyentuhkannya kepada mulutku serta berkata: "Lihat, ini telah menyentuh
bibirmu, maka kesalahanmu telah dihapus dan dosamu telah diampuni."
Jadi Korban Kristus yang bisa mengatasi
semuanya. Itu sebabnya sepotong kayu yang menunjuk korban Kristus (salib) yang bisa mengatasi persoalan ini. Hanya
Korban Kristus yang bisa menolong orang yang sudah mengaku ini. Dia mengaku
“selama ini aku terselip di antara kamu tetapi sesungguhnya aku tidak
dengar-dengaran, aku pemberontak, aku melawan tetapi diam-diam. Di dalam hatiku
sebenarnya aku tidak setuju dan hanya ikut ramai” banyak kita jumpai orang seperti ini kita
harus keluar dari tabiat ini.
Dengan seizin Tuhan terjadi musibah untuk
membongkar sifat gelap pada orang itu sehingga terjadi pengakuan dan oleh pengakuan itu Korban Kristus mulai
bekerja dalam dirinya dan darah Yesus memberikan pengampunan. Kapak itu
didapatkan berarti ketajaman Firman Allah untuk menyucikan berjalan kembali.
Katakanlah hari-hari yang lalu kita tidak
taat dan selalu ada roh perlawanan terhadap Firman tetapi kalau kita mengaku
“saya tidak taat tidak
dengar-dengaran kepada Tuhan dan mohon ampun”, maka Korban Kristus akan bergerak menyucikan kita.
Hosea
14:2-3
14:2
Bertobatlah, hai Israel, kepada TUHAN, Allahmu, sebab engkau telah tergelincir
karena kesalahanmu.
14:3 Bawalah
sertamu kata-kata penyesalan, dan bertobatlah kepada TUHAN! katakanlah
kepada-Nya: "Ampunilah segala kesalahan, sehingga kami mendapat yang baik,
maka kami akan mempersembahkan pengakuan kami.
Pengakuan itu disamakan dengan kita membawa
korban persembahan. Baiklah kita mempunyai inisiatif yang indah tetapi jangan
sampai gagasan itu lepas dengan Firman. Gagasan boleh indah tetapi biarlah kita
selalu dikontrol oleh Firman dan Roh Kudus. Di sini tidak ada Elisa hanya ada
gembala, tetapi gembala dengan Firman dan Roh Kudus yang akan mengontrol.
Mari kita melihat sejauh mana yang telah kita
kerjakan bagi Tuhan. Maukah kita mengerjakan suatu pembangunan yang namanya
pembangunan Tubuh Kristus? Prakteknya banyak, kita kerjakanlah sesuai dengan
apa yang dikatakan yaitu
“pergilah” berarti ada kebebasan tetapi jangan disalahgunakan kemerdekaan itu.
Tuhan
Memberkati.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar