Salam
sejahtera di dalam nama Tuhan Yesus Kristus.
Keluaran
5:15-24
5:15
Sesudah itu pergilah para mandur Israel kepada Firaun dan mengadukan
halnya kepadanya: "Mengapakah tuanku berlaku seperti itu
terhadap hamba-hambamu ini?
5:16
Jerami tidak diberikan lagi kepada hamba-hambamu ini tetapi walaupun
begitu, kami diperintahkan: Buatlah batu bata. Dan dalam pada itu
hamba-hambamu ini dipukuli, padahal rakyat tuankulah yang bersalah."
5:17
Tetapi ia berkata: "Pemalas kamu, pemalas! Itulah sebabnya kamu
berkata: Izinkanlah kami pergi mempersembahkan korban kepada TUHAN!
5:18
Jadi sekarang, pergilah, bekerja! Jerami tidak akan diberikan lagi
kepadamu, tetapi jumlah batu bata yang sama harus kamu serahkan."
5:19
Maka mengertilah para mandur Israel, bahwa mereka ada dalam keadaan
susah, karena dikatakan kepada mereka: "Kamu tidak boleh
mengurangi jumlah batu bata pada tiap-tiap hari."
5:20
Waktu mereka meninggalkan Firaun berjumpalah mereka dengan Musa dan
Harun, yang sedang menantikan mereka,
5:21
lalu mereka berkata kepada keduanya: "Kiranya TUHAN
memperhatikan perbuatanmu dan menghukumkan kamu, karena kamu telah
membusukkan nama kami kepada Firaun dan hamba-hambanya dan dengan
demikian kamu telah memberikan pisau kepada mereka untuk membunuh
kami."
5:22
Lalu Musa kembali menghadap TUHAN, katanya: "Tuhan, mengapakah
Kauperlakukan umat ini begitu bengis? Mengapa pula aku yang Kauutus?
5:23
Sebab sejak aku pergi menghadap Firaun untuk berbicara atas nama-Mu,
dengan jahat diperlakukannya umat ini, dan Engkau tidak melepaskan
umat-Mu sama sekali."
5:24
Tetapi TUHAN berfirman kepada Musa: "Sekarang engkau akan
melihat, apa yang akan Kulakukan kepada Firaun; sebab dipaksa oleh
tangan yang kuat ia akan membiarkan mereka pergi, ya dipaksa oleh
tangan yang kuat ia akan mengusir mereka dari negerinya."
Para
mandor Israel menghadap Firaun untuk menuntut keringanan. Mandor di
sini adalah orang Israel asli tetapi dipakai Firaun sebagai mandor,
pengertian bagi kita sekarang hamba Tuhan atau pelayan Tuhan yang
sudah bertobat dan lahir baru tetapi melayani tanpa tahbisan yang
benar. Tujuan mereka menjadi mandor supaya lepas dari kerja paksa,
bagi kita sekarang melayani hanya untuk mencari kepentingan/
keuntungan diri sendiri, melayani hanya untuk mencari upah, banyak
menuntut, menuntut untuk dipuji dan lain-lain. Kalau hamba Tuhan atau
pelayan Tuhan melayani hanya untuk mencari kepentingan/ keuntungan
diri sendiri sama dengan bukan melayani Tuhan tetapi melayani setan
dan hanya menjadi beban bagi orang lain, suka mempersalahkan hamba
Tuhan yang benar sampai mempersalahkan Tuhan, persalahkan Firman
Pengajaran yang benar.
Musa
dan Harun membawa kabar kelepasan tetapi para mandor mempersalahkan
utusan Tuhan dengan menganggap sudah membusukkan nama baik mereka.
Saat ada masalah beban yang kita alami jangan sampai mempersalahkan
Tuhan tetapi koreksi diri. Musa hamba Tuhan yang benar tetapi sempat
salah karena mempertahankan kebenaran diri sendiri ia merasa berjasa
dan sombong karena dipakai Tuhan, mempersalahkan Firman dan menyesali
panggilan pilihan Tuhan dalam hidupnya.
Keluaran
5:22
5:22
Lalu Musa kembali menghadap TUHAN, katanya: "Tuhan, mengapakah
Kauperlakukan umat ini begitu bengis? Mengapa pula aku yang Kauutus?
Dari
sini kita melihat baik mandor maupun Musa sama-sama disusupi dosa
kebenaran diri sendiri. Kalau ada kebenaran diri sendiri pasti putus
asa. Saat kita sudah melayani Tuhan dan masalah datang di situlah
Tuhan sedang menguji kita apakah kita mau membenarkan diri atau mau
memberi diri untuk disucikan.
Adam
membenarkan diri, ia lupa kalau berasal dari debu tanah sehingga
mempersalahkan istrinya, Hawa dan mempersalahkan Tuhan.
Kejadian
3:11-12
3:11
Firman-Nya: "Siapakah yang memberitahukan kepadamu, bahwa engkau
telanjang? Apakah engkau makan dari buah pohon, yang Kularang engkau
makan itu?"
3:12
Manusia itu menjawab: "Perempuan yang Kautempatkan di sisiku,
dialah yang memberi dari buah pohon itu kepadaku, maka kumakan."
Tuhan
sendiri ingat kalau manusia itu dari debu tanah liat yang banyak
kekurangan dan kelemahan, saat manusia jatuh dalam dosa Tuhan tidak
langsung menghukum tetapi memberi kesempatan untuk bertobat.
Mazmur
103:14,11-13
103:14
Sebab Dia sendiri tahu apa kita, Dia ingat, bahwa kita ini debu.
103:11
tetapi setinggi langit di atas bumi, demikian besarnya kasih
setia-Nya atas orang-orang yang takut akan Dia;
103:12
sejauh timur dari barat, demikian dijauhkan-Nya dari pada kita
pelanggaran kita.
103:13
Seperti bapa sayang kepada anak-anaknya, demikian TUHAN sayang kepada
orang-orang yang takut akan Dia.
Supaya
tidak ada dosa kebenaran diri sendiri maka kita harus selalu ingat
bahwa kita hanya debu tanah liat, kita ada di tangan Tuhan. Tetapi
kalau merasa hebat seperti emas maka tidak ada di tangan Tuhan.
Praktek
mengaku hanya debu tanah liat:
- Mengaku tidak layak = mengaku banyak kesalahan, mengaku banyak kekurangan, mengaku tidak berharga, pantas untuk diinjak-injak, sehingga mendorong kehidupan kita untuk bisa berdamai.
Proses berdamai :
- setinggi langit di atas bumi = mengaku dosa kepada Tuhan dengan jujur dengan tulus, hancur hati, kalau sudah diampuni jangan mengulang lagi.
- sejauh timur dari barat = mengaku dosa kepada sesama, mengampuni dan melupakan dosa orang lain.
Darah Yesus menghapus segala dosa
kita.
1 Yohanes 1:7,9
1:7 Tetapi jika
kita hidup di dalam terang sama seperti Dia ada di dalam terang, maka
kita beroleh persekutuan seorang dengan yang lain, dan darah Yesus,
Anak-Nya itu, menyucikan kita dari pada segala dosa.
1:9 Jika kita
mengaku dosa kita, maka Ia adalah setia dan adil, sehingga Ia akan
mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala
kejahatan.
Ayub mengaku dosa, ia mencabut
semua perkataannya. Tetapi jangan tunggu menjadi seperti Ayub yang
diuji/ dihajar Tuhan habis-habisan, baru mau mengaku dosa. Jangan
tunggu dihajar Tuhan sebab tidak enak, oleh sebab itu segera
selesaikan dosa! Jangan pertahankan dosa!
Ayub 42:5-6
42:5 Hanya dari
kata orang saja aku mendengar tentang Engkau, tetapi sekarang mataku
sendiri memandang Engkau.
42:6 Oleh sebab
itu aku mencabut perkataanku dan dengan menyesal aku duduk dalam debu
dan abu."
- Mengaku tidak mampu/ tidak berdaya apa-apa sehingga hanya menyerah sepenuh kepada Tuhan
Proses menyerah sepenuh ke dalam
tangan Tuhan :
- Menyerahkan segala kekuatiran hanya kepada Tuhan = percaya dan mempercayakan hidup sepenuh hanya kepada Tuhan.
1 Petrus 5:7
5:7 Serahkanlah
segala kekuatiranmu kepada-Nya, sebab Ia yang memelihara kamu.
- Mau duduk di tanah untuk menerima pembagian 7 roti dan beberapa ikan.
Markus 8:6
8:6 Lalu Ia
menyuruh orang banyak itu duduk di tanah. Sesudah itu Ia mengambil
ketujuh roti itu, mengucap syukur, memecah-mecahkannya dan
memberikannya kepada murid-murid-Nya untuk dibagi-bagikan, dan mereka
memberikannya kepada orang banyak.
Roti = Firman, 7 = angka
sempurna, dipecah-pecahkan artinya dibukakan rahasianya
Ikan untuk menyedapkan menunjuk
Roh Kudus
Duduk di tanah artinya sikap
merendahkan diri untuk tergembala.
Duduk di tanah untuk menerima
pembagian 7 roti dan beberapa ikan artinya merendahkan diri untuk
tergembala pada Firman Pengajaran yang benar dalam urapan Roh kudus
sehingga mengalami penyucian sampai disempurnakan. Kita benar-benar
di tangan Tuhan.
Hasilnya:
- Tangan kemurahan Tuhan membentuk tanah liat menjadi bejana kemuliaan artinya tangan kemurahan Tuhan memakai kita untuk kemuliaan Tuhan.
- Tangan kemurahan Tuhan mampu menjadikan semua baik. Apa yang sudah hancur yang sudah rusak karena dosa, tetapi jika masih tergembala mau disucikan maka tangan kemurahan Tuhan mampu menjadikan semua baik.
Yeremia 18:4
18:4 Apabila
bejana, yang sedang dibuatnya dari tanah liat di tangannya itu,
rusak, maka tukang periuk itu mengerjakannya kembali menjadi bejana
lain menurut apa yang baik pada pemandangannya.
Ayub yang sudah hancur, habis,
dipulihkan kembali oleh Tuhan.
Ayub 42:10
42:10 Lalu TUHAN
memulihkan keadaan Ayub, setelah ia meminta doa untuk
sahabat-sahabatnya, dan TUHAN memberikan kepada Ayub dua kali lipat
dari segala kepunyaannya dahulu.
- Tangan kemurahan Tuhan mampu menciptakan kita kembali segambar dengan Allah Tritunggal, sempurna/ menjadi sama mulia dengan Tuhan, jadi mempelai wanita Tuhan.
Kejadian 1:26-27; 2:7
1:26 Berfirmanlah
Allah: "Baiklah Kita menjadikan manusia menurut gambar dan rupa
Kita, supaya mereka berkuasa atas ikan-ikan di laut dan burung-burung
di udara dan atas ternak dan atas seluruh bumi dan atas segala
binatang melata yang merayap di bumi."
1:27 Maka Allah
menciptakan manusia itu menurut gambar-Nya, menurut gambar Allah
diciptakan-Nya dia; laki-laki dan perempuan diciptakan-Nya mereka.
2:7 ketika itulah
TUHAN Allah membentuk manusia itu dari debu tanah dan menghembuskan
nafas hidup ke dalam hidungnya; demikianlah manusia itu menjadi
makhluk yang hidup.
Tuhan memberkati.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar