Salam sejahtera di dalam nama Tuhan Yesus
Kristus.
Zakharia
12:10-14
12:10
"Aku akan mencurahkan roh pengasihan dan roh permohonan atas keluarga Daud
dan atas penduduk Yerusalem, dan mereka akan memandang kepada dia yang telah
mereka tikam, dan akan meratapi dia seperti orang meratapi anak tunggal, dan
akan menangisi dia dengan pedih seperti orang menangisi anak sulung.
12:11 Pada
waktu itu ratapan di Yerusalem akan sama besarnya dengan ratapan atas
Hadad-Rimon di lembah Megido.
12:12 Negeri
itu akan meratap, setiap kaum keluarga tersendiri; kaum keluarga keturunan Daud
tersendiri dan isteri mereka tersendiri; kaum keluarga keturunan Natan
tersendiri dan isteri mereka tersendiri;
12:13 kaum
keluarga keturunan Lewi tersendiri dan isteri mereka tersendiri; kaum keluarga
Simei tersendiri dan isteri mereka tersendiri;
12:14 juga
segala kaum keluarga yang masih tinggal, setiap kaum keluarga tersendiri dan
isteri mereka tersendiri."
Dua bagian
yang Tuhan mau curahkan kepada umat Tuhan dan secara khusus kepada keluarga
Daud dan atas penduduk Yerusalem. Tuhan akan memberikn roh pengasihan dan roh
permohonan. Tuhan merasa berkepentingan terhadap umatNya sehingga Tuhan mau
mencurahkan roh rahmat atau roh pengasihan dan roh doa atau roh permohonan.
Diberi kesempatan kepada umat Tuhan untuk menerima berkat. Ini berkat yang
telah siap Tuhan berikan kepada kita.
Dulu secara
hurufiah ditujukan kepada raja Daud, keluarganya dan seluruh penduduk
Yerusalem. Namun sekarang ayat ini bernubuat untuk umat Tuhan yang datang dari
keluarga Daud karena Yesus berasal dari keluarga Daud. Jadi yang dimaksud
dengan Daud secara nubuatan menunjuk pada pribadi Yesus (kepala).
Kalau saudara
percaya kepada Yesus itu suatu keberuntungan. Percaya bukan berarti sudah lahir
baru, sebab percaya itu harus disertai tindakan yaitu mempercayakan diri. Kalau
kita percaya dan mempercayakan diri berarti wilayah halaman Tabenakel kita
nikmati. Percaya berarti berdiri tepat pada posisi di pintu gerbang dan mempercayakan diri ditunjukkan
oleh mezbah korban bakaran (bertobat), bejana pembasuhan (memberi diri
dibaptis).
Kalau baru
percaya dalam istilah aslinya berarti baru sampai pada Psuchikos, diteruskan pada bertobat dan dibaptis itu baru sampai pada Sarchikos. Ini masih ada di daerah halaman dan masih rawan untuk
diganyang oleh antikristus. Antikristus adalah roh yang tidak percaya bahwa
Yesus adalah Firman yang menjadi manusia.
I Yohanes 4:1-5
4:1
Saudara-saudaraku yang kekasih, janganlah percaya akan setiap roh, tetapi
ujilah roh-roh itu, apakah mereka berasal dari Allah; sebab banyak nabi-nabi
palsu yang telah muncul dan pergi ke seluruh dunia.
4:2
Demikianlah kita mengenal Roh Allah: setiap roh yang mengaku, bahwa Yesus
Kristus telah datang sebagai manusia, berasal dari Allah,
4:3 dan
setiap roh, yang tidak mengaku Yesus, tidak berasal dari Allah. Roh itu adalah
roh antikristus dan tentang dia telah kamu dengar, bahwa ia akan datang dan
sekarang ini ia sudah ada di dalam dunia.
4:4 Kamu
berasal dari Allah, anak-anakku, dan kamu telah mengalahkan nabi-nabi palsu
itu; sebab Roh yang ada di dalam kamu, lebih besar dari pada roh yang ada di
dalam dunia.
4:5 Mereka
berasal dari dunia; sebab itu mereka berbicara tentang hal-hal duniawi dan
dunia mendengarkan mereka.
144.000
adalah angka derita sengsara orang Israel di Mesir. 400 tahun x 360 hari =
144.000 hari.
Zakharia 12:10 (Terjemahan lama)
12:10 Tetapi
kepada isi istana Daud dan kepada orang isi Yeruzalem Aku akan mencurahkan Roh
rahmat dan permintaan doa; dan mereka itu akan memandang kepadaku, yang
telah ditikamnya, dan mereka itu akan meratap akan dia, selaku peratap akan
anak laki-laki yang tunggal, dan mereka itu akan menangisi dia tersedih-sedih,
selaku orang menangisi anak sulung.
Tuhan
memberikan roh rahmat atau roh pengasihan. Roh pengasihan atau rahmat adalah
perhatian Allah yang istimewa, pertolongan Allah yang segera pada manusia yang
sengsara tepat pada waktunya. Berarti Tuhan memberikan pada umatNya perhatian
yang istimewa untuk memberikan pertolongan kepada kita dengan segera bagi manusia
yang sengsara tepat pada waktunya.
Apakah
saudara di dunia yang fana ini tidak mengalami sengsara? Alkitab
bersaksi tidak ada orang yang
dilahirkan oleh seorang peremuan yang tidak sengsara. Bahkan berpuas-puas
dengan sengsara.
Ayub 14:1;
7:1 (Terjemahan lama)
14:1 Adapun manusia yang diperanakkan oleh perempuan
itu sedikit jua hari hidupnya dan berpuas-puas ia dengan kesukaran.
7:1 Bahwasanya hal manusia di atas bumi ini seperti
orang perang adanya dan hari hidupnyapun seperti hari orang upahan.
Ayub 36:15
36:15 Dengan
sengsara Ia menyelamatkan orang sengsara, dengan penindasan Ia membuka telinga
mereka.
Untuk
menolong kita yang sengsara, Kristus melewati jalur sengsara. Dia tidak
berjalan berseberangan tetapi di jalur sengsara. Jadi kalau kita melihat
pada diri kita yang sudah ditolong oleh Tuhan dari sengsara lewat sengsara
Kristus Yesus, di mana rasa terima kasih kita kepada Tuhan. Dalam derita
sengsara ini, penderitaan Yesus dipromosikan lewat ayat Zakharia 12:10, akan
memandang Dia yang tertikam.
Saudara
sengsara tetapi belum pernah saudara tertikam. Saudara sengsara mungkin sampai
luka tetapi bukan untuk menyelamatkan dirimu apalagi menyelamatkan orang lain.
Tetapi Yesus sengsara untuk menolong kita yang sengsara lewat Dia ditikam.
Orang sengsara dan ditolong oleh Tuhan lewat sengsara karena Dia tertikam, akan
memandang Dia dan meratapi. Berarti Roh pengasihan atau roh rahmat yang telah
kita terima lewat Pribadi yang rela masuk dalam sengsara lebih dari yang kita
alami, maka mata kita diarahkan oleh Tuhan untuk memandang Dia yang tertikam.
Kalau kita
memandang penderitaan Yesus maka
kehidupan kita akan berpikir 1000 kali untuk mengkhianati Dia. Yesus rela
sengsara dan tertikam bagi kita.
Yohanes 19:34
19:34 tetapi
seorang dari antara prajurit itu menikam lambung-Nya dengan tombak, dan segera
mengalir keluar darah dan air.
Sebetulnya
Tuhan Yesus sudah mati dengan 4 luka yang besar. Tetapi ketika mati, Dia masih
harus ditusuk dengan lembing. Untuk apa? Khusus untuk kita bangsa kafir. Empat
luka pertama itu spesial untuk orang Israel tetapi luka kelima yaitu lembing
yang menusuk lambung Yesus adalah untuk kita. Tetapi sebetulnya juga untuk
bangsa Israel. Jadi untuk merekrut kita dari sengsara dan melahirkan kita
kembali adalah lewat penikaman lambung Yesus. Ini keseriusan Tuhan untuk membuat kita umat Tuhan mendapatkan
peluang masuk lewat pintu gerbang untuk mendapatkan pertolongan tepat pada
waktunya.
Itu yang
dikerjakan oleh Yesus dalam kapasitasNya seperti domba yang tersembelih. Yesus
sendiri adalah Domba itu. Dia sendirilah Imam Besar yang berkorban bagi kita.
Kalau kita paham hal ini kita tidak akan mengkianati Yesus.
Ibrani 4:14-15
4:14 Karena
kita sekarang mempunyai Imam Besar Agung, yang telah melintasi semua langit,
yaitu Yesus, Anak Allah, baiklah kita teguh berpegang pada pengakuan iman kita.
4:15 Sebab
Imam Besar yang kita punya, bukanlah imam besar yang tidak dapat turut
merasakan kelemahan-kelemahan kita, sebaliknya sama dengan kita, Ia telah
dicobai, hanya tidak berbuat dosa.
Tuhan Yesus ikut merasakan sengsara dan
kelemahan kita karena Tuhan Yesus juga masuk dalam arena di mana kita sengsara
bahkan Dia lebih sengsara daripada kita.
Ibrani
4;16
4:16 Sebab
itu marilah kita dengan penuh keberanian menghampiri takhta kasih karunia, supaya
kita menerima rahmat dan menemukan kasih karunia untuk mendapat pertolongan
kita pada waktunya.
Jadi rahmat
itu sudah dicurahkan tinggal prakteknya bagaimana kita menjalaninya. Zakharia
pasal 12 ini terkait dengan kedatangan Tuhan Yesus pada kali yang kedua. Dalam
kitab Wahyu dibuka dengan persoalan Yesus ditikam.
Wahyu 1:4-7
1:4 Dari
Yohanes kepada ketujuh jemaat yang di Asia Kecil: Kasih karunia dan damai
sejahtera menyertai kamu, dari Dia, yang ada dan yang sudah ada dan yang akan
datang, dan dari ketujuh roh yang ada di hadapan takhta-Nya,
1:5 dan dari
Yesus Kristus, Saksi yang setia, yang pertama bangkit dari antara orang mati
dan yang berkuasa atas raja-raja bumi ini. Bagi Dia, yang mengasihi kita dan
yang telah melepaskan kita dari dosa kita oleh darah-Nya --
1:6 dan yang
telah membuat kita menjadi suatu kerajaan, menjadi imam-imam bagi Allah,
Bapa-Nya, -- bagi Dialah kemuliaan dan kuasa sampai selama-lamanya. Amin.
1:7 Lihatlah,
Ia datang dengan awan-awan dan setiap mata akan melihat Dia, juga mereka yang
telah menikam Dia. Dan semua bangsa di bumi akan meratapi Dia. Ya, amin.
Apa
sebenarnya manfaat dari sengsara Yesus. Kita sudah mengetahui untuk
menyelamatkan kita orang berdosa dengan darahNya, Tetapi tindak lanjutnya harus
kita lihat pada ayat 4. Tidak hanya Tuhan Yesus tertikam kemudian darahNya
mengalir demi keselamatan kita orang yang berdosa, tetapi kita lihat ada
sesuatu yang Tuhan rencanakan begitu dalam lewat pengorbananNya. Hal itu
tersirat pada ayat 4. Yang ditampilkan awal adalah:
Ø Dia yang ada
Ø Yang sudah ada
Ø Yang akan datang
“Dia yang
ada” sebenarnya tanda yang kedua tetapi di sini didahulukan. Tanda pertama
sebenarnya “Dia yang sudah ada”, ini berbicara pelayanan Yesus sebagai dasar
pelayanan di mana dengan sengsara menyelamatkan kita orang yang sengsara.
tetapi ini ditaruh pada urutan kedua. Urutan kedua dan ketiga malah mengapit
yang dasar. Maksudnya ketika kita masuk dalam Efesus 5:26-27 kita tetap
memandang Yesus yang tertikam.
Efesus 5:25
5:25 Hai
suami, kasihilah isterimu sebagaimana Kristus telah mengasihi jemaat dan telah
menyerahkan diri-Nya baginya
Dalam
penyerahan ini Yesus tertikam untuk menolong umat Tuhan, menolong gereja Tuhan
yang akan dibawa menjadi isteriNya. Kalau saudara memiliki roh Mempelai, omong
kosong kalau saudara tidak tenggelam melihat penderitaan Yesus untuk menolong
saudara dan lebih dari itu mengangkat kita sampai menjadi Mempelai WanitaNya.
Orang yang
menganggap Yesus tersalib karena musibah oleh sebab kekejaman orang Romawi dan
tidak ada kaitannya dengan dia maka orang itu akan merasa biasa saja dengan
pengorbanan Yesus, tidak akan merasa simpati dan tidak ada rasa syukur kepada
Yesus. Tetapi kalau melihat Yesus menyerahkan diri untuk dia maka Dia pasti
menangis dan meratap. Sebab Yesus sengsara bukan karena musibah tetapi karena
kita.
Efesus 5:25
langsung dikaitkan dengan kasih suami kepada isteri. Jadi penderitaan Kristus
Yesus ini akan kita pandang, orang yang menikam juga akan memandang, maka orang
yang memandang itu akan terpukul hatinya dan akan mengalir rasa terima kasih
sehingga dia seperti seorang yang meratap. Meratap itu menangis yang
meletup-letup tidak hanya sekedar meneteskan air mata (Klaio).
Ketika
Lazarus meninggal Yesus menangis yang disebut dalam terjemahan aslinya dakron. Tetapi ketika
Yesus masuk ke Yerusalem, meratap yang disebut dalam terjemahan aslinya Klaio, menangis sambil meratap. Kalau Yesus yang berkepentingan untuk
Yerusalem, kenapa kita yang ingin Tuhan Yesus bawa berada pada pelukannay malah
sepi-sepi saja, tidak ada rasa terima kasih dan tidak segan-segan untuk
mengkhianati dan untuk mempermainkan pelayanan. Kalau seperti itu saat Tuhan
Yesus datang orang itu akan memandang Dia yang mereka tikam. Kita melihat
isyarat hari-hari terakhir ini bahwa Yesus segera datang.
Dalam Efesus
5:26 ditampilkan “Dia yang ada”. Itulah penampilan Yesus bukan lagi dalam
bentuk pengorbananNya di Golgota tetapi dalam dalam bentuk Firman pengajaran
yang menyucikan kita. Jadi gereja Tuhan harus mengerti sekarang ini yang harus
ada di dalam gereja adalah penampilan Firman dalam bentuk pengajaran. Kalau gereja
tidak menerima, tidak memahami, tidak membuka diri untuk basuh oleh air Firman
pengajaran maka itu sama dengan tidak memahami dasar “Dia yang sudah ada” dalam
pengorbanNya.
Efesus 5:26
5:26 untuk
menguduskannya, sesudah Ia menyucikannya dengan memandikannya dengan air dan
firman,
Ini adalah
tindak lanjut dari rencana Yesus dalam pengorbanan derita sengsaraNya yang
disebut “Dia yang sudah ada”. Tindak
lanjutnya Suami ini yaitu Yesus merasa berkepentingan untuk memandikan calon
isteriNya. Dalam zaman Ester ada Hegai, seorang sida-sida. Dia laki-laki yang
dikebiri yang menangani anak-anak atau puteri-puteri raja dan menangani
isteri-isteri dan permaisuri raja. Hegai inilah yang memandikan Ester dengan
minyak Kasai selama 6 bulan dan
dengan minyak mur selama 6 bulan. 66 ini menunjuk Alkitab yang ada 66 kitab.
Jadi Tuhan
lewat hambaNya memandikan kita dengan Firman supaya kita tampil kudus dan suci
untuk dibawa kepada Yesus. Hamba Tuhan tidak kerja sendiri tetapi langsung
bekerja bersama Tuhan Yesus. Jadi yang memandikan jemaat adalah hamba Tuhan
bersama dengan Yesus. Saudara tidak melihat penampilan Yesus di tengah-tengah
kita tetapi yang ditampilkan adalah hamba Tuhan yang menyuarakan suara bagaikan
air yang menderu di tengah-tengah sidang jemaat sehingga sidang jemaat dibasuh
oleh air Firman pengajaran. Jangan tolak kalau saudara adalah orang yang
berkerinduan hati untuk menjadi isteri Anak Domba Allah. Kalau kita tolak
bagaimana kita mau duduk bersanding dengan Tuhan Yesus sebab pasti kotor dan berbau karena tidak dimandikan. Pantaskah
untuk duduk bersanding dengan Mempelai Pria Surga?.
Kita harus
mandi sebab kita akan berjumpa Yesus, kita akan melihat Dia yang tertikam.
Dikatakan yang menikam Yesus akan melihat Dia. Yang menikam ini bukah dalam
arti hurufiah ketika Yesus disalib tetapi itu menunjuk kita karena Dia tertikam
karena kita.
Yesaya 53:5
53:5 Tetapi dia tertikam oleh karena pemberontakan
kita, dia diremukkan oleh karena kejahatan kita; ganjaran yang mendatangkan
keselamatan bagi kita ditimpakan kepadanya, dan oleh bilur-bilurnya kita
menjadi sembuh.
“Dia yang
sudah ada” itu adalah pengorbananNya, di mana pencurahan darahnya untuk
melahirkan kita menjadi umatNya dan langsung diangkat untuk menjadi calon
isteriNya. Sesudah itu ditindak lanjuti “Dia yang ada” ini yang memandikan kita oleh Firman Pengajaran. Kemudian “Dia yang akan datang”.
Efesus 5:27
5:27 supaya dengan demikian Ia
menempatkan jemaat di hadapan diri-Nya dengan cemerlang tanpa cacat atau kerut
atau yang serupa itu, tetapi supaya jemaat kudus dan tidak bercela.
Ini adalah
tujuan akhir. “Dia yang ada” itulah yang sekarang kita alami dalam gereja yaitu
kita sedang dimandikan. “Dia yang sudah ada” itulah pengorbanan Yesus kurang
lebih 2000 tahun yang lampau. “Dia yang akan datang” menunjuk kedatanganNya
pada kali yang kedua di mana gereja yang adalah hasil mandi air Firman Allah
tampil tak bercacat cela lagi. Ini tujuan dari pengorbanan Yesus.
Untuk
memampukan kita/ membuat
kita sanggup seperti itu maka Tuhan memberikan roh pengasihan atau roh rahmat
ini. Dengan roh pengasihan atau roh rahmat ini kita menghampiri takhta kasih
karunia untuk mendapatkan pertolongan tepat pada waktunya.
Zakharia 12:10
12:10
"Aku akan mencurahkan roh pengasihan dan roh permohonan atas keluarga Daud
dan atas penduduk Yerusalem, dan mereka akan memandang kepada dia yang telah
mereka tikam, dan akan meratapi dia seperti orang meratapi anak tunggal, dan
akan menangisi dia dengan pedih seperti orang menangisi anak sulung.
Untuk
menolong manusia yang sengsara Tuhan Yesus datang mengalami sengsara. Dia tidak
melalui jalur lain tetapi melalui jalan manusia untuk menolong manusia yang
sengsara. Itu sebabnya kehadiran Yesus di dunia fana ini melalaui kandungan
seorang ibu, sebab dari kandungan ibu inilah kita manusia dibentuk oleh Tuhan.
Oleh pengakuan raja Daud mengatakan “aku diperanakkan dan dikandung di dalam
dosa”. Kalau raja Daud mengakui bahwa dia diperanakkan dan dikandung di dalam
dosa berarti tidak beda dengan kita sebab kita juga lahir dari kandungan ibu.
Dalam kandungan ibu kita dibentuk, di situ kita dibangun dan diciptakan oleh
Tuhan mulai dari segumpal darah kemudian berbentuk manusia lalu dilahirkan
lewat kandungan ibu.
Daud
mengatakan seperti ini:
Mazmur 51:7
51:7
Sesungguhnya, dalam kesalahan aku diperanakkan, dalam dosa aku dikandung ibuku.
Berarti
kelahiran Yesus melalui kandungan Maria tujuannya untuk mengejar jejak di mana dosa dan maut itu berada yang berawal dari kandungan.
Jangan katakan anak-anak baru lahir itu tidak berdosa. Kalau Adam dan Hawa
mempunyai anak sebelum jatuh dalam dosa berarti anaknya tidak berdosa tetapi
Hawa melahirkan sesudah jatuh dalam dosa. Yesus masuk dalam kandungan dan
dilahirkan seperti kita. Di situ Dia bergumul dan mengejar maut, mengejar
awalnya dosa. Sesudah lahir Dia dibesarkan tetapi dalam keadaan tidak enak
sebab selalu dikejar oleh maut dan tidak disenangi oleh orang-orang sampai Dia
disalibkan. Setelah mati di kayu Salib, Dia dimasukkan dalam liang kubur selama
tiga hari. Selama tiga hari Tuhan bergumul untuk merebut manusia dari
cengkraman maut.
Mulai dari
kandungan sampai manusia mati, jalur itu diikuti oleh Tuhan Yesus untuk merebut
saudara dari maut dengan sengsara. Sengsara Yesus ini jangan saudara anggap
bahwa Dia kena musibah. Ketika Yesus dipukul oleh serdadu-serdadu Romawi maka
darah mengalir melalui mata, hidung, terlinga dan mulut supaya indera kita
ditolong oleh Tuhan. Sampai hati kalau ada yang mengkhianati Yesus.
Mazmur 51:9
51:9 Bersihkanlah
aku dari pada dosaku dengan hisop, maka aku menjadi tahir, basuhlah aku, maka
aku menjadi lebih putih dari salju!
Hisop
menunjuk pelayanan dari hamba-hamba Tuhan. Hisop atau sufa ini adalah bunga
karang. Di mana-mana dia bisa tumbuh. Artinya pelayanan itu ada di mana-mana
tinggal terpergantung kita terima atau tidak. Tinggal tergantung dia bisa
melayani dengan benar atau tidak.
Kadang hisop
itu harus rela dicelup dalam anggur asam. Artinya hamba Tuhan yang dipercaya
dan dipakai oleh Tuhan untuk menyampaikan berita penyucian kadang tidak
disenangi orang lain dan ditinggalkan sendiri, dia harus rela masuk dalam
celupan anggur asam. Kehidupan yang seperti itu sangat diharapkan oleh Daud.
Maka waktu itu tampillah nabi Natan. Itu sebabnya dalam ratapan yang dituliskan
dalam Zakharia pasal 12 ada nama Natan. Dikatakan Daud berdoa sendiri,
isterinya sendiri, Natan berdoa sendiri isterinya juga sendiri. Berarti
persoalan dosa itu harus dikerjakan masing-masing.
Ciri hisop
ini yang dibutuhkan oleh umat Tuhan.
1.
Tumbuh
di mana-mana berarti hamba Tuhan mau melayani di manapun.
2.
Daunnya
tetapi hijau berarti selalu ada kegiatan, tidak diam.
3.
Digunakan
untuk melabur. Darah yang dilabur di ambang dan jenang pintu itu dibawa dengan
hisop. Hamba Tuhan ini membawa darah. Itu dibutuhkan oleh Daud. Darah yang
dibawa oleh hamba Tuhan ini untuk mendamaikan dia dengan Tuhan.
4.
Bisa
dipakai untuk tali pengikat. Tuhan memberikan wibawah kepada hamba Tuhan. Kalau
dia hamba Tuhan yang murni yang seperti hisop maka yang dia ikat di dunia akan
terikat di Sorga. Apa yang dilepaskan di bumi akan terlepas di Sorga.
Matius 16:19; 18:18
16:19 Kepadamu akan Kuberikan kunci
Kerajaan Sorga. Apa yang kauikat di dunia ini akan terikat di sorga dan apa
yang kaulepaskan di dunia ini akan terlepas di sorga."
18:18 Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya
apa yang kamu ikat di dunia ini akan terikat di sorga dan apa yang kamu
lepaskan di dunia ini akan terlepas di sorga.
Hamba Tuhan harus hati-hati,
kalau dosa sesorang tidak jelas jangan diikat sebab akan terikat juga di Sorga.
Jangan mengikat seseorang karena benci. Bahkan kalau ada yang membenci kita
harus kita doakan supaya Tuhan menolong membebaskannya.
5.
Daunnya
menjadi obat. Ketika seseorang itu sakit dan kepadanya diberikan obat, maka
sekalipun pahit dan tidak nyaman itu adalah obat. Ketika hamba Tuhan tahu
seseorang itu sakit dan penyakit itu sangat berbahaya maka dia datang seperti
daun hisop untuk mengobati
orang itu supaya dia sembuh dari penyakitnya, ada obat dari pelayanannya.
Tetapi kadang arus balik yang terjadi. Ketika hamba Tuhan itu tampil seperti
daun hisop dalam kegiatan
untuk mengobati penyakit yang ada pada orang itu, bukan orang itu menerima
tetapi malah berbalik marah. Hisop menjadi obat sakit perut.
Roma 16:17-18
16:17 Tetapi aku menasihatkan kamu,
saudara-saudara, supaya kamu waspada terhadap mereka, yang bertentangan dengan
pengajaran yang telah kamu terima, menimbulkan perpecahan dan godaan. Sebab itu
hindarilah mereka!
16:18 Sebab orang-orang demikian tidak
melayani Kristus, Tuhan kita, tetapi melayani perut mereka sendiri. Dan dengan
kata-kata mereka yang muluk-muluk dan bahasa mereka yang manis mereka menipu
orang-orang yang tulus hatinya.
Filipi 3:17-19
3:17 Saudara-saudara, ikutilah teladanku
dan perhatikanlah mereka, yang hidup sama seperti kami yang menjadi teladanmu.
3:18 Karena, seperti yang telah kerap
kali kukatakan kepadamu, dan yang kunyatakan pula sekarang sambil menangis,
banyak orang yang hidup sebagai seteru salib Kristus.
3:19 Kesudahan mereka ialah kebinasaan,
Tuhan mereka ialah perut mereka, kemuliaan mereka ialah aib mereka, pikiran
mereka semata-mata tertuju kepada perkara duniawi.
Ini yang mau diobati oleh rasul
Paulus, yang mau diobati hamba Tuhan yang seperti hisop yang ada kegiatan yang
benar yang diinginkan oleh raja Daud. Kalau ditunjukkan salah itu berarti
pengobatan tetapi banyak yang tidak mau menerima.
Roh
permohonan ini bukan hanya doa asal-asal tetapi doa yang dikemas
sungguh-sungguh untuk mengharapkan jawaban dari doa ini. Tuhan yang memberikan
doa permohonan tinggal kita yang menjabarkan, kita melakoni, kita melakukan
dengan penuh kesabaran, dengan penuh pengharapan akan
menerima.
Lukas 18:1
18:1 Yesus
mengatakan suatu perumpamaan kepada mereka untuk menegaskan, bahwa mereka harus
selalu berdoa dengan tidak jemu-jemu.
Doa
permohonan itu Tuhan harapkan. Tuhan sudah siap untuk menjawab tetapi kita yang
tidak mau berdoa, tidak mau bergumul, padahal Tuhan yang memberikan roh doa permohonan.
Lukas 18:2
18:2
Kata-Nya: "Dalam sebuah kota ada seorang hakim yang tidak takut akan Allah
dan tidak menghormati seorang pun.
Tidak takut
akan Allah berarti melawan loh batu yang
pertama (kasih kepada Allah). Tidak menghormati seorangpun bearti tidak ada loh
batu yang kedua (kasih kepada sesama)
Lukas 18:3-8
18:3 Dan di
kota itu ada seorang janda yang selalu datang kepada hakim itu dan berkata:
Belalah hakku terhadap lawanku.
18:4 Beberapa
waktu lamanya hakim itu menolak. Tetapi kemudian ia berkata dalam hatinya:
Walaupun aku tidak takut akan Allah dan tidak menghormati seorang pun,
18:5 namun
karena janda ini menyusahkan aku, baiklah aku membenarkan dia, supaya jangan
terus saja ia datang dan akhirnya menyerang aku."
18:6 Kata
Tuhan: "Camkanlah apa yang dikatakan hakim yang lalim itu!
18:7 Tidakkah
Allah akan membenarkan orang-orang pilihan-Nya yang siang malam berseru
kepada-Nya? Dan adakah Ia mengulur-ulur waktu sebelum menolong mereka?
18:8 Aku
berkata kepadamu: Ia akan segera membenarkan mereka. Akan tetapi, jika Anak
Manusia itu datang, adakah Ia mendapati iman di bumi?"
Jadi dasar
doa permohonan ini adalah iman kepada Allah. Kita hidup di dunia yang fana ini
banyak ancaman. Dan karena kita masih hidup kita masih membutuhkan hal-hal yang
lahiriah antara lain pekerjaan. Sekarang ini banyak kejahatan di mana-mana
karena tidak punya pekerjaan. Hanya ada satu yang siap menolong kita, hanya
kita yang tidak bisa menempatkan diri kita padahal Tuhan sudah memberi roh
permohonan kepada kita. Awas kalau kita tidak serius memperhatikan.
Yeremia 6:26
6:26 Hai
puteri bangsaku, kenakanlah kain kabung, dan berguling-gulinglah dalam debu!
Berkabunglah seperti menangisi seorang anak tunggal, merataplah dengan pahit
pedih! Sebab sekonyong-konyong akan datang si pembinasa menyerangmu.
Ini bahayanya
kalau kita tidak ada roh permohonan. Ada kebinasaan yang siap sedia menerjang
kita dalam setiap saat. Itu sebabnya permohonan ini dihubunkan seperti
menangisi anak sulung dan menangisi anak tunggal.
Apa yang
terjadi ketika anak sulung meninggal? Ratapan terjadi. Roh permohonan ini
dikaitkan seperti meratapi anak sulung. Ketika anak sulung di Mesir mati maka
terjadi ratapan di seluruh Mesir. Ini yang diingatkan oleh Tuhan kepada kita.
Itu sebabnya Tuhan memberikan roh pengasihan atau roh permohonan supaya kita
tidak meratap seperti ratapan orang Mesir ketika matinya anak-anak sulung
mereka. Itu tidak berhenti sampai di situ tetapi akhirnya Firaun dan pasukannya
mati ditenggelamkan di dalam laut.
Kalau kita
tidak paham masalah ini kita juga akan jadi seperti itu, akan kehilangan kesulungan.
Sayang kalau kita kehilangan kesulungan, berarti kesempatan untuk masuk di
Yerusalem Sorgawi hilang bagi kita. Ini yang Tuhan tidak inginkan terjadi.
Makanya merataplah seperti meratapi anak sulung. Tuhan Yesus anak sulung.
Kolose 1:15
1:15 Ia adalah
gambar Allah yang tidak kelihatan, yang sulung, lebih utama dari segala yang
diciptakan,
Tuhan Yesus
anak sulung Allah yang mati namun kemudian Dia bangkit. Dia mati dan bangkit
karena kita. Makanya ratapan kita bukan seperti Firaun dan orang Mesir dahulu
tetapi kita meratap melihat penderitaan Kristus karena kita sehingga kita
disulungkan oleh Tuhan, tidak kehilangan hak sulung.
Keluaran 12:29-30
12:29 Maka
pada tengah malam TUHAN membunuh tiap-tiap anak sulung di tanah Mesir, dari
anak sulung Firaun yang duduk di takhtanya sampai kepada anak sulung orang
tawanan, yang ada dalam liang tutupan, beserta segala anak sulung hewan.
12:30 Lalu
bangunlah Firaun pada malam itu, bersama semua pegawainya dan semua orang
Mesir; dan kedengaranlah seruan yang hebat di Mesir, sebab tidak ada rumah yang
tidak kematian.
Anak sulung
di Mesir berserta anak sulung binatang-binatang mereka diterjang dengan maut.
Tetapi orang Israel dibawa pimpinan Musa, yang disebut anak sulungnya Tuhan
keluar dari Mesir keluar dengan sorak sorai. Kita ada pada posisi yang mana?
Kalau Tuhan memberikan roh pengasihan dan roh permohonan supaya kita tidak
meratap seperti ratapan orang Mesir.
Keluaran 4:19,22
4:19 Adapun
TUHAN sudah berfirman kepada Musa di Midian: "Kembalilah ke Mesir, sebab
semua orang yang ingin mencabut nyawamu telah mati."
4:22 Maka
engkau harus berkata kepada Firaun: Beginilah firman TUHAN: Israel ialah
anak-Ku, anak-Ku yang sulung;
Israel
disebut anaknya Tuhan yang sulung, mereka dibebaskan lewat domba paskah. Kita
disulungkan oleh Tuhan dan dibebaskan dengan Domba Paskah yaitu Yesus yang
tertikam. Kita meratap bukan karena kematian anak sulung tetapi karena melihat
penderitaan Yesus, Anak Sulung Allah. Dia mati bukan karena kecelakaan dan
binasa selama-lamanya tetapi untuk keselamatan kita.
Kehidupan
dunia ini akan dibinasakan tetapi gereja Tuhan akan diselamatkan karena kita
adalah anak-anak sulung yang akan berhimpun dengan Malaikat dalam Yerusalem
Sorgawi bersama dengan Yesus Anak Sulung Allah yang adalah Anak Domba Paskah
yang telah mati dan bangkit bagi kita. Ratapan kita beda dengan ratapan bangsa
Israel karena kita melihat kematian Anak Sulung Allah untuk menjadikan kita
anak sulung.
Meratap
seperti meratapi anak tunggal ini mengingatkan anak tunggal di Nain. Di Nain
ada seorang janda yang memiliki anak laki-laki satu-satunya harapannya tetapi
anak tunggal ini meninggal. Dengan rombongan mereka keluar pintu gerbang Nain
untuk menguburkan anak muda ini. Tetapi ada rombongan anak muda yang dipimpin
oleh Yesus. Mereka bertemu di pintu gerbang dan terjadi benturan yang keras.
Benturan kehidupan dan benturan maut, itu membuahkan Yesus mati di Golgota,
Anak muda yang membawa kuasa kebangkitan.
Pada ibu yang
tadinya menangis Tuhan Yesus katakan “ibu tidak usah menangis” lalu menjamah
usungan dan berkata “hai anak muda, bangkit!”. Jadi anak tunggal yang diratapi
oleh janda itu mengalami kuasa kebangkitan.
Jadi ratapan
yang dikaitkan dengan anak tunggal adalah ratapan karena kebangkitan. Kita
boleh bangkit karena Kristus sudah bangkit untuk kita. Ini yang perlu kita
hayati. Bukan meratap karena kematian tetapi karena kuasa kebangkitan.
Jadi ada
rombongan anak muda, anak tunggal seorang janda dari Nain dibawa pimpinan anak
muda tetapi mati, ada rombongan dari luar kota Nain dibawa pimpinan anak muda,
Anak tunggal Allah, itulah Yesus. Kedua rombongan ini bertemu di pintu gerbang
kota Nain. Ibarat arus kebangkitan dan arus maut berbenturan di pintu gerbang
kota Nain yang menyebabkan Yesus Anak tunggal Allah berseru di atas salib
Golgota “sudah selesai”.
Kita ini
meratap yang mana.
Amos 8:10
8:10 Aku akan
mengubah perayaan-perayaanmu menjadi perkabungan, dan segala nyanyianmu menjadi
ratapan. Aku akan mengenakan kain kabung pada setiap pinggang dan menjadikan
gundul setiap kepala. Aku akan membuatnya sebagai perkabungan karena kematian
anak tunggal, sehingga akhirnya menjadi seperti hari yang pahit pedih."
Justru di
dalam ibadah terjadi ratapan seperti meratapi anak tunggal. Kenapa? Sebab
ibadahnya salah. Jangan sampai kita ke sana karena tidak melihat gagasan Yesus
yang sudah tertikam. Dia yang sudah ada, Dia yang ada, Dia yang akan datang,
langkah-langkah inilah yang harus kita tapaki. Jangan sampai dalam menapaki
langkah ini kita isi dengan ibadah yang
salah. Kalau kita paham hal ini maka
kita tidak akan melakukan apa yang berseberangan dengan rencana Allah.
Roh
pengasihan atau roh rahmat diberikan oleh Tuhan kepada kita berarti kepada kita
dibuka peluang untuk menghampiri ke takhta kasih karunia untuk mendapatkan pertolongan
tepat pada waktunya.
Roh
permohonan ini adalah doa pergumulan anak-anak Tuhan bukan doa yang asal.
Jangan berdoa asal, kalau mau berdoa ya berdoa, kalau tidak ya tidak. Atau
melipatkan lutut hanya sebagai isyarat bahwa saya orang Kristen yang tahu
berdoa padahal tidak sungguhan. Ini jangan terjadi pada diri kita. Roh
permohonan ini harus sungguh-sungguh agar apa yang kita mohonkan bukan menurut
selera kita tetapi kita isi menurut kehendak Tuhan seperti doa Yesus di taman
getsemani.
Posisi kita berdoa
harus sudah kita tahu.
Lukas 11:1,5-9
11:1 Pada
suatu kali Yesus sedang berdoa di salah satu tempat. Ketika Ia berhenti berdoa,
berkatalah seorang dari murid-murid-Nya kepada-Nya: "Tuhan, ajarlah kami
berdoa, sama seperti yang diajarkan Yohanes kepada murid-muridnya."
11:5 Lalu
kata-Nya kepada mereka: "Jika seorang di antara kamu pada tengah malam
pergi ke rumah seorang sahabatnya dan berkata kepadanya: Saudara, pinjamkanlah
kepadaku tiga roti,
11:6 sebab
seorang sahabatku yang sedang berada dalam perjalanan singgah ke rumahku dan
aku tidak mempunyai apa-apa untuk dihidangkan kepadanya;
11:7 masakan
ia yang di dalam rumah itu akan menjawab: Jangan mengganggu aku, pintu sudah
tertutup dan aku serta anak-anakku sudah tidur; aku tidak dapat bangun dan memberikannya
kepada saudara.
11:8 Aku
berkata kepadamu: Sekalipun ia tidak mau bangun dan memberikannya kepadanya
karena orang itu adalah sahabatnya, namun karena sikapnya yang tidak malu itu,
ia akan bangun juga dan memberikan kepadanya apa yang diperlukannya.
11:9 Oleh
karena itu Aku berkata kepadamu: Mintalah, maka akan diberikan kepadamu;
carilah, maka kamu akan mendapat; ketoklah, maka pintu akan
dibukakan bagimu.
Ø Minta itu korban perasaan. Kadang anak Tuhan
tidak mau perasaannya terusik, dia tidak mau korban perasaan tetapi dia
menginginkan sesuatu. Kita harus rela korban perasaan. Kadang kala gengsi kita
begitu tinggi dan takut perasaan kita terusik sehingga tidak mau melakukan.
Ø Carilah itu korban waktu.
Ø Ketuklah itu korban tenaga.
Permohonan
yang seringkali kita panjatkan hanya sekedar pemenuhan syarat sebagai syariah
agama. Seringkali tiga korban ini sulit dilakukan. Seharunya kita mencari
supaya kita bersih, supaya kita diselamatkan, supaya menjadi Mempelai Wanita
Tuhan, untuk itu kita harus korban perasaan. Adalah korban perasaan kalau
saudara mencari sesuatu yang tujuannya supaya saudara menjadi Mempelai Wanita
Tuhan tetapi ada kendala dalam diri saudara lalu hal itu harus saudara
korbankan supaya bisa dibebaskan.
Kalau
mengetuk pintu berarti posisi sudah kita tahu. Kita tidak berdiri sembarang
tetapi di depan pintu. Jangan kita ketuk jendela, jangan ketuk dinding, pintu
yang harus kita ketuk. Kalau kita mengakui bahwa kita berdiri di posisi yang
benar yaitu di depan pintu satu hal yang harus kita sadari berarti kita masih
di luar persekutuan, sebab yang kita cari ada di dalam. Berbeda dengan jemaat
Laodekia, Tuhan Yesus ada di luar dan mereka merasa aman di dalam. Padahal
mereka buta, miskin, melarat, telanjang tetapi mereka merasa aman padahal Tuhan
Yesus ada di luar.
Tuhan
memberikan roh permohonan untuk menyadarkan kita bahwa kita ini sebenarnya ada
di luar. Saya mau masuk, saya sudah melihat pintu maka saya mengetuk walaupun
harus korban tenaga. Katakan “saya mau masuk Tuhan, saya ingin bersekutu dengan
Engkau”.
Roh
Permohonan ini menyadarklan kita untuk mengetuk karena kita masih ada di luar,
menyadarkan kita untuk meminta sebab kita belum mempunyai apa-apa, menyadarkan
kita untuk mencari karena kita seringkali menggunakan waktu hanya untuk diri
kita sendiri, bukan untuk mencari yang sebenarnya sangat utama bagi diri kita.
Tuhan sudah siap untuk memberi kepada kita.
Dia yang
ditikam dikaitkan dengan kedatangan Yesus
Wahyu 1:7
1:7 Lihatlah,
Ia datang dengan awan-awan dan setiap mata akan melihat Dia, juga mereka yang
telah menikam Dia. Dan semua bangsa di bumi akan meratapi Dia. Ya, amin.
Bagi kita,
bukan melihat Yesus lalu kita meratap lagi tetapi dengan sukacita kita terbang
ke awan-awan yang permai. Kalaupun ada ratapan bukan ratapan karena dukacita
tetapi ratap yang penuh sukacita. Mari kita renungkan di hari-hari terakhir ini
“Yesus saya masih ada di luar persekutuan dengan Engkau, saya mencari karena
saya membutuhkan PribadiMu, saya harus korban waktu karena saya harus mengetuk
dan mencari Engkau”. Maka Tuhan mengatakan “Aku memberikan roh permohonan dan
roh pengasihan kepadamu” dan Tuhan akan memberikan pertolongan tepat pada
waktunya. Permohonan doa dikaitkan korban perasaan, korban waktu, korban
tenaga.
Tuhan
memberkati.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar