Salam
sejahtera di dalam nama Tuhan Yesus Kristus.
Zakharia
12:10 (Ratapan atas dia yang tertikam)
12:10
"Aku akan mencurahkan roh pengasihan dan roh permohonan atas keluarga Daud
dan atas penduduk Yerusalem, dan mereka akan memandang kepada dia yang telah
mereka tikam, dan akan meratapi dia seperti orang meratapi anak tunggal, dan
akan menangisi dia dengan pedih seperti orang menangisi anak sulung.
Rencana ini
datang dari pihak Tuhan. Selalu inspirasi untuk menolong umatNya datang dari
Tuhan, tidak berawal dari umat Tuhan, tidak ada dari pihak manusia.
Mazmur
14:2-3
14:2 TUHAN memandang ke bawah dari sorga kepada
anak-anak manusia untuk melihat, apakah ada yang berakal budi dan yang mencari
Allah.
14:3 Mereka semua telah menyeleweng, semuanya telah
bejat; tidak ada yang berbuat baik, seorang pun tidak.
Ada dua poin
di sini:
Ø Roh rahmat atau roh pengasihan akan
dicurahkan kepada keluarga Daud dan atas penduduk Yerusalem.
Ø Roh doa atau roh permohonan juga dicurahkan
kepada keluarga Daud dan atas penduduk Yerusalem.
Kenapa dipisah keluarga Daud dengan penduduk
Yerusalem? Bukankah Daud ini juga ada di Yerusalem bahkan menjadi raja selama
40 tahun? Ada maksud Tuhan di sini.
Kalau Tuhan mencurahkan roh pengasihan atau
roh rahmat dan roh permintaan doa atau permohonan, itu untuk membantu kita agar
apa yang kita pohonkan kepada Tuhan itu tidak hanya sebatas selera kita. Sebab
yang mengetahui isi hati Allah
hanya Roh Allah itu sendiri. Apa yang terbaik dan terindah untuk kita yang
Allah akan berikan hanya Roh Allah yang mengetahui sehingga Roh itu yang akan
membantu kita di dalam menyatakan apa yang ada di dalam hati kita. Tentu itu
tidak sempurna seperti yang Allah inginkan.
Roma
8:26
8:26 Demikian
juga Roh membantu kita dalam kelemahan kita; sebab kita tidak tahu, bagaimana
sebenarnya harus berdoa; tetapi Roh sendiri berdoa untuk kita kepada Allah
dengan keluhan-keluhan yang tidak terucapkan.
Roh ini yang
lebih tahu hati Allah yang penuh kasih. Kita tidak mengerti bagaimana
semestinya kita mengungkap isi hati kita yang pas untuk Tuhan. Tetapi Roh itu
yang akan menghentar doa kita. Dia menyelidik hati kita dan akan meneruskan
kepada Allah. Dia tahu bagaimana isi hati Allah yang penuh dengan pengasihan
itu. Roh Allah itu meneruskan doa kita kepada Allah dengan keluhan-keluhan,
bagaikan ratapan dari dalam hati kita yang tidak terucapkan, itu yang dinaikkan.
Dia
Inspirator, dalam hal ini Dia memberikan roh rahmat atau roh pengasihan kepada
kita serta roh permintaan doa atau roh permohonan. Sebab kita tidak tahu bagaimana isi hati Tuhan
yang sebenarnya hanya Roh Allah yang tahu. Kemudian Roh Allah itu datang kepada
kita dan menyelidik isi hati kita untuk mengetahui apa yang terkandung dalam
hati kita serta apa yang terbaik bagi kita lalu Dia angkat dan dicocokkan
dengan roh rahmat. Semua ini datang dari Tuhan.
Kesimpulannya
ini adalah paket kasih Tuhan kepada gereja. Kalau ini adalah paket Tuhan kepada
kita, adalah tidak bijak kalau kita menolak. Kalau Tuhan mencurahkan roh pengasihan
dan roh permintaan doa berarti kita didorong untuk menikmati apa itu pengasihan
Tuhan dalam diri kita. Dalam hal ini kita mengangkat itu sebagai dambaan hati
kita yang sangat mendalam sehingga kita angkat dalam permintaan doa.
Dalam
permintaan doa dan pengasihan ini Tuhan curahkan kepada keluarga Daud dan
kepada penduduk Yerusalem. Mengapa? Daud ini berasal dari suku Yehuda dan
selanjutnya keturunan Daud lahirlah Tuhan Yesus. Jadi Daud ini dikategorikan Kepala
dan penduduk Yerusalem kena mengena dengan Tubuh. Jadi permohonan dan
pengasihan atau roh rahmat ini harus kita bawa pada satu kesimpulan bahwa kita
meratap, kita menangis kita merindu supaya tubuh dengan kepala bertemu.
Siapa kepala kita? Bukan lagi Daud ttapi Yesus yang adalah keturunan Daud. Kita
harus merindu untuk melekat
dengan Kepala. Kita haurs rindu untuk mendapatkan pengasihan dari Kepala,
itulah Mempelai Laki-laki Sorga.
Mengapa
gereja Tuhan tidak berdaya? Karena tidak menghargai roh pengasihan atau roh
rahmat yang datang dari Allah Bapa Sorgawi yang justru datang lewat Yesus, yang adalah gembala, dia gambaran Tuhan
Yesus. Semua itu sumbernya dari Yesus. Olehnya itu kita harus memiliki satu
dambahan hati yang sangat0020mendalam “saya bagaikan penduduk Yerusalem, saya
adalah anggota Tubuh Kristus, saya ingin melekat dan tidak lepas dengan Engkau sebagai Kepala”.
Jangan kita
lepas dengan itu. Kita menjadi anak Tuhan di akhir zaman ini harus ingat, kalau
kita lepas dari Tuhan Yesus sebagai Kepala maka kita bukan anggota Tubuh
Kristus sekalipun mengatakan “saya anggota Tubuh Kristus”. Kalau mengatakan
anggota Tubuh Kristus berarti akan merasakan dia ada hubungan dengan Kepala. Walaupun beribu kali mengatakan
“saya anggota Tubuh” tetapi tidak ada kaitannya dengan Yesus sebagai Kepala,
tidak ada cinta kasih kepada kepala, itu sama dengan menipu diri sendiri.
Kepala atau
Yesus dikatakan tertikam. 400 tahun lebih sebelum sejarah mencatat Yesus
ditikam, hal itu sudah dinubuatkan oleh Zakharia. Pada kedatangan Yesus yang
pertama, Dia yang tertikam. Pada kedatangan Yesus yang kedua, kita yang akan
memandang Dia yang tertikam. Jadi kedatangan Yesus yang pertama tidak bisa
lepas dengan kedatanganNya pada kali yang kedua dalam pengalaman penikaman.
Ini pekerjaan
Kekasih kita. Kalau kita sebagai kekasihNya melihat Kekasih kita menderita
ditikam masakan kita hanya leha-leha/santai. Mana terima kasih kita, mana permohonan doa kita, mana roh pengasihan
kita? Itu sama dengan tidak menghargai kedatangan Yesus pada kali yang pertama
yang justru rela datang untuk tertikam
lambungnya. Pada kedatangan Tuhan Yesus pada kali yang kedua, soal penikamanNya
ini masih diangkat.
Yohanes 19:34
19:34 tetapi
seorang dari antara prajurit itu menikam lambung-Nya dengan tombak, dan segera
mengalir keluar darah dan air.
Pada
kedatangan Yesus pertama kali, Dia ditikam lalu darah dan air keluar. Ini
lambang kelahiran kita. Sebab ketika seorang ibu melahirkan bayi maka yang
keluar dari kandungan ibu itu adalah darah dan air. Di salib Golgota Tuhan
Yesus dalam derita sengsara untuk melahirkan kita. Jangan kita lupa di mana
kita keluar. Kalau kita mengingat kita di lahirkan di Golgota maka air mata
kita tidak bisa terbendung. Coba saudara renungkan kedatangan Tuhan Yesus pada
kali yang pertama untuk mendapatkan kita bangsa kafir sehingga bangsa kafir ini
bisa lahir baru, bisa menjadi anak kerajaan lewat Yesus tertikam.
Kalau anak
Tuhan itu menghayati dari mana dia dilahirkan maka dia akan mengerti bagaimana
kesempatan untuk dia menjadi Mempelai Wanita yaitu lewat penikaman lambung
Yesus. Ketika saudara menyampaikan
roh permohonan kepada Tuhan maka saudara tidak akan menyeleweng dari rencana
ini dan berkata “saya ingin menjadi Mempelai Tuhan”. Kalau hanya persoalan yang
lain seperti makanan, Tuhan pasti adakan yang penting saudara membawa diri
menjadi Tubuh Kristus.
Yohanes 19:37
19:37 Dan ada
pula nas yang mengatakan: "Mereka akan memandang kepada Dia yang telah
mereka tikam."
Di mana kita
meliha Dia yang telah ditikam? Pada kedatanganNya kali yang kedua.
Wahyu 1:7
1:7 Lihatlah,
Ia datang dengan awan-awan dan setiap mata akan melihat Dia, juga mereka yang
telah menikam Dia. Dan semua bangsa di bumi akan meratapi Dia. Ya, amin.
Jadi
kedatangan yang pertama untuk menggenapi nubuatan Dia tertikam di lambungNya dan kedatanganNya yang
kedua untuk memperlihatkan bahwa Dia sudah menggenapi.
Kemudian
Wahyu dikunci dengan doa anak Tuhan yang sudah siap karena dia memahami apa itu
roh pengasihan, apa itu roh permintaan doa.
Wahyu 22:20
22:20 Ia yang
memberi kesaksian tentang semuanya ini, berfirman: "Ya, Aku datang segera!"
Amin, datanglah, Tuhan Yesus!
Kita berani
mengatakan “datanglah Yesus, Maranata”. Tetapi awas, ada kalimat yang
menakutkan di situ: “terkutuklah orang yang tidak mengasihi Aku!”. Jadi roh
pengasihan itu untuk menanamkan kasih kita kepada Tuhan, untuk kita mengasihi
Tuhan sehingga kita berani mengatakan doa permohonan yang terakhir “Amin,
datanglah Tuhan Yesus”. Tetapi awas, jangan mengatakan Yesus datang tetapi
tanpa dasar kasih yang kuat. Alkitab mengatakan pada orang seperti itu
“terkutuklah!”.
Ini yang saya
takutkan sebagai seorang gembala yang Tuhan untuk menggembalakan sidang jemaat.
Tugas saya bukan hanya sekedar memimpin upacara ibadah, tetapi tujuan dalam penggembalaan untuk
mengkemas umat Tuhan supaya benar-benar mengasihi Tuhan karena kepada umat
Tuhan sudah dicurahkan roh pengasihan sehingga kasih itu tumbuh dan doanya
“datanglah Tuhan”, tidak dikatakan “terkutuklah”. Banyak orang merindu
kedatangan Tuhan tetapi sebenarnya dia tidak mengasihi Tuhan.
Dalam doa
permintaannya sebenarnnya Roh Kudus mau menolong dia tetapi dia tidak pasrah. Kalau
saudara mengasihi Tuhan maka saudara tidak akan berdoa hanya pindah tempat
tidur! Maksudnya sebelumnya dia tidur di kamar kemudian ketika datang berdoa
dia juga tidur lagi di tempat berdoa. Orang yang berdoa hanya pindah tempat tidur itu terkutuk! Mari kita
terima ajakan Tuhan ini untuk menyadarkan kita.
Wahyu 22:20
22:20 Ia yang
memberi kesaksian tentang semuanya ini, berfirman: "Ya, Aku datang
segera!" Amin, datanglah, Tuhan Yesus!
Ini doa yang
terakhir dari gereja. Tetapi lebih dahulu itu bersumber dari Dia, Dia menggugah
hati kita dengan perkataan “Aku datang segera”. Orang yang mendengar ini karena
sudah mempunyai kesiapan yang sempurna sehingga dia mengatakan “datanglah Tuhan
Yesus” atau Maranata. Tetapi awas ada kata kutuk! bila tidak
mengasihi Tuhan.
I Korintus 16:22
16:22 Siapa
yang tidak mengasihi Tuhan, terkutuklah ia. Maranata!
Dua suasana
yang diperlihatkan. Yang satu Maranata berarti Tuhan sudah mau datang dan kita
siap menyambut. Yang kedua Tuhan mau datang tetapi dengan kutuk. Ini jangan
terjadi dalam diri saudara.
Mara dalam
terjemahan lain adalah Kyrios = Tuhan, N=kami, anta atau ata =datanglah.
Maranata berarti Tuhan kami datanglah. Tetapi jangan sampai Tuhan datang kita
malah mengalami kutukan. Mengapa? Sebab tidak siap/ tidak mengasihi Dia.
Ketika Tuhan
datang ada dua sisi yang terjadi:
Ø Bagi yang mengasihi Tuhan akan nyambung Kepala
dengan Tubuh. Sebab Tuhan Yesus datang membawa suasana Mempelai Laki-laki Sorga
untuk mendapatkan Mempelai WanitaNya. Oleh karena Mempelai Wanita mengasihi Mempelai Laki-laki Sorga dan Mempelai
Laki-laki Sorga mengasihi Mempelai Wanita itulah gereja.
Ø Di sisi lain ada yang dikutuk. Apa
penyebabnya sampai terkutuk? Seseorang terkutuk bisa dia dapat dari belakang
mimbar di mana dia beribadah! Jangan berpikir sudah orang Kristen sudah datang
di gereja ini dan itu tetapi berita yang diterima apakah mengandung suasana
kutuk? Jangan berkata sudah beribadah sudah menyembah tetapi di dalam berita
yang diterima ada paket kutuk.
Galatia 1:6-7
1:6 Aku
heran, bahwa kamu begitu lekas berbalik dari pada Dia, yang oleh kasih karunia
Kristus telah memanggil kamu, dan mengikuti suatu injil lain,
1:7 yang
sebenarnya bukan Injil. Hanya ada orang yang mengacaukan kamu dan yang
bermaksud untuk memutarbalikkan Injil Kristus.
Mengacaukan
ini terjadi dalam zaman rasul-rasul.
Kisah Para Rasul 15:24
15:24 Kami
telah mendengar, bahwa ada beberapa orang di antara kami, yang tiada mendapat
pesan dari kami, telah menggelisahkan dan menggoyangkan hatimu dengan ajaran
mereka.
Mengelisahkan
dan mengoyahkan ini sama dengan mengacaukan. Kalau ini ada dalam gereja hujan
awal maka pada gereja hujan akhir ini akan lebih hebat. Rasul Paulus mengatakan
ada injil yang lain yang sebenarnya bukan injil.
Injil itu
adalah Tuhan Yesus sebagai Kepala dari gereja Tuhan. Hubungan Yesus dan gereja
adalah kepala dan tubuh yang diproyeksikan dalam nikah yaitu suami adalah
kepala dan isteri adalah tubuh. Kalau injil yang lain berarti diputar balik,
isteri menjadi kepala dan suami tubuh. Kalau perempuan menjadi kepala di dalam
gereja itu berarti injil yang lain! Alkitab mengatakan itu kutuk! Sebab kasih
yang dia ajarkan salah.
Galatia 1:8
1:8 Tetapi
sekalipun kami atau seorang malaikat dari sorga yang memberitakan kepada kamu
suatu injil yang berbeda dengan Injil yang telah kami beritakan kepadamu, terkutuklah
dia.
Kalau pendeta
mengajar isteri untuk melawan suami itu berarti sudah injil yang lain, orang
itu terkutuk! Tidak bisa kita mengelak, tidak bisa kita menganulir ayat ini.
Galatia 1:9-10
1:9 Seperti
yang telah kami katakan dahulu, sekarang kukatakan sekali lagi: jikalau ada
orang yang memberitakan kepadamu suatu injil, yang berbeda dengan apa yang
telah kamu terima, terkutuklah dia.
1:10 Jadi
bagaimana sekarang: adakah kucari kesukaan manusia atau kesukaan Allah? Adakah
kucoba berkenan kepada manusia? Sekiranya aku masih mau mencoba berkenan kepada
manusia, maka aku bukanlah hamba Kristus.
Kalau pendeta
yang menyampaikan Firman itu menyampaikan injil yang lain maka jemaat yang
menerima ada di bawah kutuk. Kalau ini ada apakah kita harus membiarkan diri
terus menerus di bawah kutuk?
Pada
kedatangan Tuhan Yesus yang pertama kali Dia merelakan diri tertikam lambungNya.
Tujuannya untuk membuka ksempatan kita dilahirkan menjadi keluarga Allah. Olehnya
itu dalam doa penyembahan kalau kita melihat Tuhan Yesus yang ditikam maka
tidak bisa kita membendung air mata. “Tuhan terima kasih banyak, saya bisa
begini karena lambungMu yang ditusuk tanda kasihMu yang luar biasa. TanganMu
dipaku, itu adalah pelayananMu yang penuh kasih kepada saya. KakiMu dipaku
adalah langkah-langkahmu yang penuh kasih untuk mendapatkan saya. KepalaMu di
mahkotai duri karena pemikiran yang penuh kasih untuk merencanakan sesuatu yang
indah bagi saya. LambungMu ditikam karena kasihMu luar biasa kepada saya”.
Kita menangis bukan hanya sekedar dakrou yaitu sekedar meneteskan
air mata tetapi klaio yaitu meratap.
Yohanes 11:35
11:35 Maka
menangislah Yesus.(dakrou)
Tuhan Yesus
menangis melihat kejamnya dosa, tangisan di sini adalah dakrou. Tetapi ketika Yesus ditolak maka dia menangis meletup-letup dan meratap,
itulah klaio. Pada kedatangan Tuhan Yesus pada kali yang pertama Dia ditikam dan
kedatanganNya pada kali yang kedua Dia mempertontonkan bagaimana Dia yang telah
tertikam. Untuk apa? Dia memperlihatkan bahwa pada kedatanganNya pada kali
pertama, Dia ditolak oleh manusia. Tetapi pada kedatangan Tuhan Yesus pada kali
yang kedua, Dia yang menolak banyak manusia. Orang yang tidak mengasihi Tuhan terkutuk.
Tetapi orang yang mengasihi Tuhan akan berkata “datanglah Tuhan Yesus” dan
sebagai tubuh bisa nyambung dengan Yesus sebagai kepala. Inilah Tubuh dan
Kepala yang tidak bisa terpisahkan lagi di Yerusalem Baru kekal untuk
selama-lamanya. Ayo kita perhatikan agar kita tidak menjadi orang Kristen yang
kelihatan beribadah-beribadah tetapi ternyata ada di bawah kutuk.
Luka tikaman
di lambung adalah kasih Allah kepada kita manusia untuk membuka jalan bagi kita dilahirkan dalam keluarga Allah. Apakah
kita bisa bercermin di sini bahwa betapa besar kasih Tuhan kepada kita.
Kemudian kita imbangi kasih Tuhan itu dengan kita mengasihi Tuhan dengan
praktek karena Dia mengasihi kita dengan praktek.
Luka di
lambung adalah luka yang kelima. Ada lima luka Tuhan Yesus yang besar dan
dengan 4 luka Dia sudah mati. Luka kelima ini adalah luka yang diterima oleh
Tuhan Yesus sebagai resiko menanggung denda kita. Kita seharusnya didenda oleh
Tuhan, kita seharusnya dikutuk oleh Tuhan, tetapi Yesus rela menanggung kutuk,
rela didenda karena kita. Ini mencakup banyak hal dalam diri kita.
1.
Ingkar
janji dengan sesama
Imamat 6:4-5
6:4 apabila dengan demikian ia berbuat
dosa dan bersalah, maka haruslah ia memulangkan barang yang telah dirampasnya
atau yang telah diperasnya atau yang telah dipercayakan kepadanya atau barang
hilang yang ditemuinya itu,
6:5 atau segala sesuatu yang
dimungkirinya dengan bersumpah dusta. Haruslah ia membayar gantinya sepenuhnya
dengan menambah seperlima; haruslah ia menyerahkannya kepada pemiliknya pada
hari ia mempersembahkan korban penebus salahnya.
Berarti orang ini ingkar janji
kepada sesamanya. Sesama yang paling dekat dengan suami adalah isteri. Sesama
yang paling dekat dengan isteri adalah suami. Janji ini kena mengena dengan
nikah. Bukannya ketika pemberkatan dan peneguhan nikah Tuhan menjadi saksi,
gembala menjadi saksi dan jemaat juga menjadi saksi.
Maleakhi 2:14-16
2:14
Dan kamu bertanya: "Oleh karena apa?" Oleh sebab TUHAN telah menjadi
saksi antara engkau dan isteri masa mudamu yang kepadanya engkau telah tidak
setia, padahal dialah teman sekutumu dan isteri seperjanjianmu.
2:15
Bukankah Allah yang Esa menjadikan mereka daging dan roh? Dan apakah yang
dikehendaki kesatuan itu? Keturunan ilahi! Jadi jagalah dirimu! Dan janganlah
orang tidak setia terhadap isteri dari masa mudanya.
2:16
Sebab Aku membenci perceraian, firman TUHAN, Allah Israel -- juga orang yang
menutupi pakaiannya dengan kekerasan, firman TUHAN semesta alam. Maka jagalah
dirimu dan janganlah berkhianat!
Bilangan 5:7
5:7 maka haruslah ia mengakui dosa yang
telah dilakukannya itu; kemudian membayar tebusan sepenuhnya dengan menambah seperlima,
lalu menyerahkannya kepada orang terhadap siapa ia bersalah.
Ingkar janji terhadap sesama ini
hubungannya dengan nikah. Supaya kita tidak didenda maka Tuhan Yesus yang
menanggulangi, Dia rela ditikam untuk menanggung denda kita. Kalau Tuhan rela
rusuknya kena lembing, itu adalah kasih Tuhan yang luar biasa. Tuhan tunjukkan bahwa Dia mengasihi kita
supaya kita balik mengasihi Dia yang telah menanggung denda kita.
Orang yang menikah lalu bercerai
dan dibawa lagi di gereja untuk diberkati lagi dalam nikah adalah orang yang
tidak menghargai angka 1/5. Tuhan Yesus sudah tanggung denda kita, Dia rela
terkutuk untuk kita, jangan coba saudara ingkar janji dalam nikah, jangan coba
tinggalkan isteri, jangan coba tinggalkan suami, itu berarti siap masuk neraka.
Kalau saudara cinta Yesus dan cinta jiwamu untuk tidak masuk dalam neraka
selama-lamanya dan lebih dahulu tidak masuk dalam 3,5 tahun aniaya antikristus
maka hargailah Yesus yang tertikam.
Jangan berkata “biar saja masuk
neraka sebab di sana banyak artis”. Jangan berpikir seperti itu. Jangan putus
hubungan dengan Tuhan, janji dengan Tuhan kekasih kita dan dengan sesama
(suami istri) jangan diingkari.
Persoalan rumah berarti persoalan
nikah
Imamat 27:14-15
27:14 Apabila seorang menguduskan
rumahnya sebagai persembahan kudus bagi TUHAN, maka imam harus menetapkan
nilainya menurut baik atau buruknya, dan seperti nilai yang ditetapkan imam
demikianlah harus dipegang teguh.
27:15 Tetapi jikalau orang yang
menguduskan itu mau menebus rumahnya, maka ia harus menambah harganya dengan seperlima
dari uang nilainya dan rumah itu menjadi kepunyaannya pula.
Rumah itu hubungannya dengan
nikah, rumah tangga karena dalam rumah itu ada nikah, ada anggota rumah tangga.
Yesus rela lambungnya ditikam hanya untuk menebus kita. Tidak ada manusia yang
bisa menebus kita selain Tuhan Yesus. Kalau kita sadar, kita paham ini maka
kita bisa berkata “saya pantas dikutuk, saya pantas digiring masuk neraka
tetapi karena Yesus telah rela menanggung denda yang harus saya tanggung maka
saya ada di sini. Terima kasih Tuhan, saya harus mengasihi Tuhan”. Sehingga
Maranata tidak dihubungkan dengan kutuk tetapi maranata yang kita ucapkan ada
hubungannya dengan Yesus sebagai kepala dan kita sebagai tubuh menjadi satu.
2.
Persoalan
ibadah
Imamat 5:15-16
5:15 "Apabila seseorang berubah
setia dan tidak sengaja berbuat dosa dalam sesuatu hal kudus yang
dipersembahkan kepada TUHAN, maka haruslah ia mempersembahkan kepada TUHAN
sebagai tebusan salahnya seekor domba jantan yang tidak bercela dari kambing
domba, dinilai menurut syikal perak, yakni menurut syikal kudus, menjadi korban
penebus salah.
5:16 Hal kudus yang menyebabkan orang
itu berdosa, haruslah dibayar gantinya dengan menambah seperlima, lalu
menyerahkannya kepada imam. Imam harus mengadakan pendamaian bagi orang itu
dengan domba jantan korban penebus salah itu, sehingga ia menerima pengampunan.
Ini persoalan ibadah di mana
dijumpai orang yang beribadah itu tidak setia, kalau dia mau datang dia datang,
kalau tidak mau tidak datang. Ini orang yang tidak menghargai Yesus yang
tertikam. Kalau ibadah seperti itu maka saat kedatangan Tuhan Yesus kedua kali
di awan-awan orang itu akan berada pada kelompok yang meratap ketakutan. Jangan
kita mempermainkan ibadah, jangan kita mempermainkan pelayanan. Buktikan Dia
kita kasihi karena Dia rela tertusuk lambung karena mengasihi kita. Kenapa
tidak bisa kita imbangi hanya untuk memberi waktu beribadah dan melayani. Soal
kesetiaan ini kita diuji oleh Tuhan.
Soal hewan korban
Imamat 27:9-13,27
27:9 Jikalau itu termasuk hewan yang
boleh dipersembahkan sebagai persembahan kepada TUHAN, maka apa pun dari pada
hewan itu yang dipersembahkan orang itu kepada TUHAN haruslah kudus.
27:10 Janganlah ia menggantinya dan
janganlah ia menukarnya, yang baik dengan yang buruk atau yang buruk dengan
yang baik. Tetapi jikalau ia menukar juga seekor hewan dengan seekor hewan
lain, maka baik hewan itu maupun tukarnya haruslah kudus.
27:11 Jikalau itu barang seekor dari
antara hewan haram yang tidak boleh dipersembahkan sebagai persembahan kepada
TUHAN, maka hewan itu harus dihadapkannya kepada imam,
27:12 dan imam harus menetapkan nilainya
menurut baik atau buruknya, dan seperti penilaian imam demikianlah jadinya.
27:13 Dan jikalau orang itu mau
menebusnya juga, ia harus menambahkan seperlima kepada nilai itu.
27:27 Tetapi jikalau itu dari antara
hewan yang haram, maka haruslah orang menebusnya menurut nilainya dengan menambah
seperlima dan jikalau tidak ditebus, haruslah dijual menurut nilainya.
Hewan ada hubungannya dengan
ibadah, ibadah ini ada tanda denda. Jadi kalau ibadah kita, penyembahan kita,
pelayanan kita, korban kita tidak benar maka itu kena denda dan Tuhan Yesus
sudah kena denda. Olehnya gereja Tuhan yang hidup di akhir zaman ini jangan
main-main dengan ibadah.
Kalau memuji Tuhan dan
kata-katanya saya hayati maka langsung berderai air mata sebab Tuhan terlalu
baik. Andaikata saya melihat kaki Tuhan saya ingin memeluknya.
Dengan iman kadang kala ketika duduk menyembah tangan saya bergerak seperti
ingin memeluk kaki Tuhan Yesus. Kenapa itu ada? Sebab roh pengasihan itu
mengalir dalam diri kita. Pengasihan itu berasal dari kata “kasih”. Tuhan
mengasihi kita oleh sbab itu kita harus mengimbangi dengan mengasihi Dia di
dalam nikah dan di dalam ibadah.
3.
Penebusan
ladang berarti pekerjaan atau pencaharian itu ditebus.
Imamat 27:16-19
27:16 Jikalau seseorang menguduskan
sebagian dari ladang miliknya bagi TUHAN, maka nilainya haruslah sesuai dengan
taburannya, yakni sehomer taburan benih jelai berharga lima puluh syikal perak.
27:17 Jikalau ia menguduskan ladangnya
mulai dari tahun Yobel, maka nilainya haruslah dipegang teguh.
27:18 Tetapi jikalau ia menguduskan
ladangnya sesudah tahun Yobel, maka imam harus menghitung harganya bagi orang
itu sesuai dengan tahun-tahun yang masih tinggal sampai kepada tahun Yobel, dan
harga itu harus dikurangkan dari nilainya.
27:19 Dan jikalau orang yang
menguduskannya benar-benar mau menebus ladang itu, maka ia harus menambah
harganya dengan seperlima dari uang nilainya dan ladang itu tetap dimilikinya.
Tuhan menebus pekerjaan kita. Itu
sebabnya jemaat Tuhan carilah pekerjaan yang halal, yang ada tanda darah, yang
ada tanda penebusan. Jangan menjual rokok, jangan menjual minuman keras itu
bertolak belakang dengan darah Yesus. Jangan memungut riba, itu pekerjaan yang
tidak ditebus. Pekerjaan yang menyeleweng atau menyimpang dari rencana Allah
itu adalah pekerjaan yang tidak ditebus. Dalam berjualan harus jujur, jangan
barang palsu dikatakan asli. Juga jangan berkata “ini sudah harga modal tidak
ada untungnya” padahal untungnya sudah lebih 50%, dan jangan korupsi. Kalau seperti itu berarti tidak ada tanda
tebusan.
Kalau mau melakukan pekerjaan
yang ada tanda tebusan berarti kita menghargai Yesus yang kena denda untuk
menebus kita, hidup masa lampau yang kita lakukan. Sekarang kita harus ikrar
kepada Tuhan bahwa kita mengasihi Tuhan yang telah mati sehingga terjadi
penebusan untuk kita.
4.
Berkat
atau hasilnya
Imamat 22:14-15
22:14 Apabila seseorang dengan tidak
sengaja memakan persembahan kudus, ia harus memberi gantinya kepada imam dengan
menambah seperlima.
22:15 Janganlah pada imam melanggar
kekudusan persembahan-persembahan kudus orang Israel yang telah dikhususkan
bagi TUHAN,
Peran imam di sini nampak, jangan
dia salah. Dia harus mensosialisasikan dari mimbar supaya jemaat jangan salah di
dalam menikmati hasil pekerjaan tadi. Kita diingatkan oleh Tuhan jangan salah
sehingga harus didenda seperlima.
Tuhan Yesus kena denda, Dia kena
tikam. Ini adalah luka kelima dari lima luka besar Tuhan Yesus, berarti
seperlima. Jangan saudara berpikir apa yang saudara terima itu adalah hasil keringatmu
sehingga berprinsip ini tidak perlu.
Imamat 27:30-31
27:30 Demikian juga segala persembahan
persepuluhan dari tanah, baik dari hasil benih di tanah maupun dari buah
pohon-pohonan, adalah milik TUHAN; itulah persembahan kudus bagi TUHAN.
27:31 Tetapi jikalau seseorang mau
menebus juga sebagian dari persembahan persepuluhannya itu, maka ia harus
menambah seperlima.
Olehnya itu
kita diajar oleh Tuhan, lakukan pelayanan dengan jujur sebagai bukti kita
mengasihi Tuhan sehingga kata kutuk terhindari dari kita dan kata yang kita
terima adalah Maranata. Biarlah kata Maranata, (Tuhan kami datanglah) itu menjadi doa permohonan saudara karena
saudara mengasihi Tuhan.
Kedatangan
Yesus pada kali yang pertama Dia ditikam. Kedatangan Yesus pada kali yang kedua
Dia tidak memperlihatkan tanganNya yang berlubang paku, atau kakiNya yang
berlubang paku, atau kepala yang bekas bermahkota duri tetapi yang
diperlihatkan adalah lambungNya yang ditikam. Jadi dua bagian ini yaitu
kedatanganNya yang pertama dan kedatanganNya yang kedua, dalam kurun waktu 2000
tahun ini adalah kesempatan bagi kita untuk membenahi diri. Jangan kita
memandang Dia yang ditikam lalu kita berada pada kelompok bangsa yang meratap, karena
kena kutuk.
Dikatakan
menangis seperti menangisi anak tunggal. Ini adalah kuasa kebangkitan atau
kemenangan atas maut.
Lukas 7:12-14
7:12 Setelah
Ia dekat pintu gerbang kota, ada orang mati diusung ke luar, anak laki-laki,
anak tunggal ibunya yang sudah janda, dan banyak orang dari kota itu menyertai
janda itu.
7:13 Dan
ketika Tuhan melihat janda itu, tergeraklah hati-Nya oleh belas kasihan, lalu
Ia berkata kepadanya: "Jangan menangis!"
7:14 Sambil
menghampiri usungan itu Ia menyentuhnya, dan sedang para pengusung berhenti, Ia
berkata: "Hai anak muda, Aku berkata kepadamu, bangkitlah!"
Ini
kemenangan dari maut. Anak tunggal dari Nain ini diperhadapkan dengan anak
tunggal itulah Yesus yang mengalahkan maut. Biarlah kita seperti ini, menangis seperti menangisi anak
tunggal. Artinya bukan karena kita kalah oleh maut tetapi karena rasa terima
kasih kita kepada Tuhan sebab kita telah menang dari maut oleh pertolongan
Yesus sebagai Anak Tunggal Bapa di Sorga, kita menikmati kuasa kebangkitan.
Yang berikut
seperti mengasihi anak sulung.
Ibrani 1:6
1:6 Dan
ketika Ia membawa pula Anak-Nya yang sulung ke dunia, Ia berkata: "Semua
malaikat Allah harus menyembah Dia."
Malaikat saja
disuruh menyembah pada anak sulung itulah Yesus. Kenapa? Apakah Bapa di Sorga
masih ada anak yang lain. Ada! Kalau saudara mengaku sebagai anak Tuhan berarti
kita saudaraNya Yesus.
Ibrani
2:11
2:11 Sebab Ia yang menguduskan dan mereka yang
dikuduskan, mereka semua berasal dari Satu; itulah sebabnya Ia tidak malu
menyebut mereka saudara,
Malaikat
harus sujud menyembah Tuhan Yesus padahal malaikat tidak ditebus oleh Tuhan.
Kalau mereka berdosa langsung dihukum. Tetapi kita umat manusia ditebus oleh Tuhan dari dosa dan salah.
Mana ratapan
kita melihat anak sulungnya Tuhan yang juga adalah anak tunggal.
Kolose 1:15
1:15 Ia
adalah gambar Allah yang tidak kelihatan, yang sulung, lebih utama dari segala
yang diciptakan,
Kalau kita
mengasihi Tuhan maka kita melihat Anak Sulung menderita karena kita untuk
memberikan kita kemenangan atas maut. Tidaklah berlebih-lebihan kalau kita meratap.
Jangan tunggu meratapan tetapi tidak ada hasilnya apa-apa. Kalau sekarang kita
meratap melihat anak tunggal yang tertikam yang menganugerahkan kita
kebangkitan atau kekuatan menghadapi maut dan memberikan kita kelepasan dari
dosa oleh anak sulung itu maka kita bisa menjatuhkan diri di atas lutut kita
dan berseru “Tuhan Yesus terima kasih banyak (haleluya)”.
Jangan kita
ada pada kelompok yang sudah terlambat. Apa gunanya meratap tetapi sudah
terlambat.
Wahyu 1:7
1:7 Lihatlah,
Ia datang dengan awan-awan dan setiap mata akan melihat Dia, juga mereka yang
telah menikam Dia. Dan semua bangsa di bumi akan meratapi Dia. Ya, amin.
Kalau kita
diberi roh pengasihan supaya kita mengasihi Dia. Kita diberi roh permohonan
supaya kita berdoa sampai pada doa yang terakhir “datanglah Tuhan Yesus”, yang
memberi kesempatan kita nyambung dengan Yesus yang adalah Mempelai Laki-laki
Sorga dan saudara adalah Mempelai WanitaNya. Jangan kita ingkar janji dalam
nikah, dalam ibadah biarlah kita setia, dalam pencaharian lakukanlah yang
berkenan kepada Tuhan. Ketika ada hasil lakukanlah seperti yang berkenan kepada
Tuhan. Itu bukti kita mengasihi Yesus.
Tuhan
memberkati.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar