Salam
sejahtera di dalam nama Tuhan Yesus Kristus.
Keluaran
6:1-2
6:1
Selanjutnya berfirmanlah Allah kepada Musa: "Akulah TUHAN.
6:2
Aku telah menampakkan diri kepada Abraham, Ishak dan Yakub sebagai
Allah Yang Mahakuasa, tetapi dengan nama-Ku TUHAN Aku belum
menyatakan diri.
Keluaran
6:1-12 → Terkena Halaman berbicara tentang kebenaran Allah
Bukti
Allah itu benar-benar ada
(bukti Allah mengutus Musa):
- Ada pribadiNya,
Tuhan itu benar-benar ada bukan
sesuatu yang abstrak tapi Dia sungguh-sungguh ada, tujuan Ia
memperkenalkan diriNya yaitu untuk di sembah, istilah “Aku”
berarti hanya satu orang jadi hanya ada satu TUHAN yang harus kita
sembah
- Ada namaNya,
- Allah Abraham = Allah Bapa = Tuhan
- Allah Ishak = Anak Allah = Yesus
- Allah Yakub = Allah Roh Kudus = Kristus
Satu-satunya Allah yang kita
sembah yaitu Tuhan Yesus Kristus.
Orang yang diutus Tuhan dipakai
Tuhan adalah orang yang hanya menyembah satu Tuhan yaitu Tuhan Yesus
Kristus, penyembahannya benar bukan penyembahan yang palsu. Musa
diajar agar bisa mengarahkan bangsa Israel untuk menyembah satu
TUHAN. Jadi, untuk dipakai oleh Tuhan kita harus menang atas
penyembahan palsu.
2 Contoh orang yang dipakai Tuhan
yang menang atas penyembahan palsu:
- Musa menang atas penyembahan anak lembu emas
Suatu ketika
bangsa Israel setelah keluar dari tanah Mesir sudah berada di padang
gurun, semua orang
Israel sudah menyembah anak lembu emas tetapi
hanya Musa dan
Yosua yang menang terhadap penyembahan anak lembu emas. Harun seorang
imam pelayan Tuhan yang hebat tetapi justru dia yang memimpin orang
Israel untuk menyembah anak lembu emas.
Belum tentu
kita yang ada pada saat ini semua sudah menyembah Tuhan Yesus dengan
benar bisa-bisa diantara kita ada yang menyembah anak lembu emas,
penyembahan yang palsu. Kalau kita menyembah anak lembu emas tidak
mungkin kita oleh dipakai oleh Tuhan.
Praktek menyembah anak lembu emas
yaitu keras hati
Keluaran 32: 9
32:9 Lagi firman
TUHAN kepada Musa: "Telah Kulihat bangsa ini dan sesungguhnya
mereka adalah suatu bangsa yang tegar tengkuk.
Kalau dimulut
kita menyembah Tuhan tetapi praktek hidup sehari-hari keras hati,
tidak bisa ditegor/ dinasehati orang tua itu berarti= menyembah anak
lembu emas.
Keras hati = tidak bisa ditegur,
tidak bisa dinasehati oleh Firman Pengajaran yang benar, suka
menyembunyikan dosa/ menyimpan dosa.
Hosea 13:12
13:12 Kesalahan
Efraim dibungkus, dosanya disimpan.
Orang yang suka menyembunyikan
dosa dengan pura-pura berbuat baik itu sama dengan keras hati,
dosanya tidak akan pernah terlepas. Kalau ada dosa itu suasana kutuk,
kalau melayani dengan menyimpan dosa sama dengan menghadirkan suasana
kutuk, mengalami kesulitan hidup tidak ada masa depan yang indah.
Cara untuk menang (satu-satunya
cara) atas penyembahan anak lembu emas yaitu 2 loh batu harus
dipecahkan.
Keluaran 32:19-20
32:19 Dan ketika
ia dekat ke perkemahan itu dan melihat anak lembu dan melihat orang
menari-nari, maka bangkitlah amarah Musa; dilemparkannyalah kedua loh
itu dari tangannya dan dipecahkannya pada kaki gunung itu.
32:20 Sesudah itu
diambilnyalah anak lembu yang dibuat mereka itu, dibakarnya dengan
api dan digilingnya sampai halus, kemudian ditaburkannya ke atas air
dan disuruhnya diminum oleh orang Israel.
2 loh batu menggambarkan kasih
Allah yang diwujudkan dalam pribadi Yesus yang rela dipecahkan = mati
di kayu salib. Jadi satu-satunya cara untuk menang atas penyembahan
anak lembu emas yaitu lewat korban Kristus. Dulu
abu anak lembu emas ditabur di air dan disuruh untuk diminum oleh
orang Israel, sekarang
menubuatkan
bagi kita Yesus
rela minum air anggur asam di kayu salib, Ia
berseru “Aku haus”, Dia
rela minum kutukan dosa kita.
Cara menang
atas penyembahan lembu emas prakteknya yaitu menyelesaikan dosa, akui
dosa, jangan sembunyi dosa. Jika
kita menyimpan dosa penampilan kita tidak akan elok, pelayanan kita
tidak akan berkenan kepada Tuhan dan sesama, bagaikan anggur asam
membuat orang yang meminumnya menjadi meringis. Sepintar-pintarnya
kita menyimpan dosa satu waktu akan tercium kebusukan dosa kita,
akhirnya terbongkar. Jangan seperti Yudas sudah terlambat
menyelesaikan dosa sehingga mati dengan isi perutnya terburai.
Penyembahan kita menjadi terhalang karena dosa yang disembunyi,
tetapi jika dosa diselesaikan maka penyembahan kita berbau harum di
hadapan Tuhan, doa penyembahan kita naik bagaikan asap dupa dan
abunya turun tanda hujan berkat turun atas kita, kutuk diganti jadi
berkat,
Tuhan akan memberkati kehidupan kita, sekarang sampai masa depan
terutama berkat rohani Tuhan berikan.
Jadi, penyembahan yang benar
adalah menyelesaikan
dosa kepada Tuhan dan sesama.
Ketika seluruh
bangsa Israel sudah berbuat dosa, menyembah anak lembu emas dan Tuhan
mau musnahkan seluruh bangsa Israel dan Musa akan dijadikan suatu
bangsa yang besar, tetapi Musa berkata pada Tuhan “jangan Tuhan
biarlah namaku saja yang dihapuskan dari kitab kehidupan”, Musa
gambaran pemimpin yang hebat ia menjadi pendoa syafaat bagi orang
Israel.
Keluaran 32:32
32:32 Tetapi
sekarang, kiranya Engkau mengampuni dosa mereka itu -- dan jika
tidak, hapuskanlah kiranya namaku dari dalam kitab yang telah
Kautulis."
Kalau kaum
muda remaja menyembunyikan dosa dan merasa hidupnya seperti enak-enak
saja, tidak ada masalah itu bukan karena kemampuan kita tetapi karena
ada gembala yang mendoakan kita, Kalau
Tuhan belum menghukum itu karena ada gembala yang terus mendoakan,
berdoa syafaat bagi jemaat.
- 1 Raja-raja 18:20-21
18:20 Ahab
mengirim orang ke seluruh Israel dan mengumpulkan nabi-nabi itu ke
gunung Karmel.
18:21 Lalu Elia
mendekati seluruh rakyat itu dan berkata: "Berapa lama lagi kamu
berlaku timpang dan bercabang hati? Kalau TUHAN itu Allah, ikutilah
Dia, dan kalau Baal, ikutilah dia." Tetapi rakyat itu tidak
menjawabnya sepatah kata pun.
Di zaman raja
Ahab seluruh bangsa Israel menyembah Baal tetapi Elia
menang atas penyembahan Baal. Kalau
dibandingkan yang
menyembah Baal lebih banyak
dari pada yang
menyembah TUHAN hanya sedikit,
ayo koreksi periksa masing-masing “saya menyembah Tuhan atau baal”.
Praktek menyembah Baal yaitu
timpang, bimbang/ bercabang hati.
Orang Timpang
berjalannya
timbul tenggelam = tidak setia. Contohnya hari ini beribadah melayani
tetapi berapa
minggu kemudian tidak hadir beribadah
melayani. Kita
harus berjuang untuk bisa datang beribadah melayani Tuhan.
Seringkali kita bimbang terhadap
Firman pengajaran yang benar sehingga menganggap semua pengajaran
sama. Pengajaran yang benar = daging tidak dibiarkan bebas/enak.
Pengajaran yang palsu = daging bebas/ dienakkan
Contoh pengajaran palsu :
mengijinkan siapa saja untuk melayani Tuhan dalam tahbisan yang tidak
benar, melayani Tuhan karena mendapat upah/ bermain musik dengan
menerima bayaran.
Selain itu kita juga sering
bimbang menghadapi masalah, sehingga hanya berharap orang lain, tidak
berharap Tuhan, kecewa, putus asa, sampai tinggalkan Yesus. Kalau
sudah bimbang pasti melakukan dosa, seringkali
kita juga bimbang apalagi
jika diperhadapkan dengan
dosa berupa
paksaan
seperti Yusuf
dipaksa oleh isteri potifar untuk berbuat dosa, tetapi Yusuf tetap
pegang kebenaran
dia tidak mau lakukan.
Seandainya Yusuf tergiur dengan keuntungan yang akan ia dapatkan, ia
bisa bimbang dan jatuh dalam dosa.
Jangan bimbang
menghadapi dosa, menghadapi pengajaran palsu, kalau kita bimbang
semuanya kering/ kosong, tidak dapat apa-apa dan kita akan tenggelam.
Yakobus 1:6-8
1:6 Hendaklah ia
memintanya dalam iman, dan sama sekali jangan bimbang, sebab orang
yang bimbang sama dengan gelombang laut, yang diombang-ambingkan kian
ke mari oleh angin.
1:7 Orang yang
demikian janganlah mengira, bahwa ia akan menerima sesuatu dari
Tuhan.
1:8 Sebab orang
yang mendua hati tidak akan tenang dalam hidupnya.
Orang yang bimbang tidak akan
tenang dalam hidupnya, tidak akan mendapat apa-apa dari Tuhan. Semua
akan merosot baik jasmani dan rohani dan kalau terus dibiarkan akan
tenggelam dalam lautan api dan belerang.
Wahyu 21:8
21:8 Tetapi
orang-orang penakut, orang-orang yang tidak percaya, orang-orang
keji, orang-orang pembunuh, orang-orang sundal, tukang-tukang sihir,
penyembah-penyembah berhala dan semua pendusta, mereka akan mendapat
bagian mereka di dalam lautan yang menyala-nyala oleh api dan
belerang; inilah kematian yang kedua."
Cara untuk menang melawan
penyembahan Baal yaitu lewat 12 buyung air dan api dari sorga/ dari
langit.
1 Raja-raja 18:34-38
18:34 Sesudah itu
ia berkata: "Penuhilah empat buyung dengan air, dan tuangkan ke
atas korban bakaran dan ke atas kayu api itu!" Kemudian katanya:
"Buatlah begitu untuk kedua kalinya!" Dan mereka berbuat
begitu untuk kedua kalinya. Kemudian katanya: "Buatlah begitu
untuk ketiga kalinya!" Dan mereka berbuat begitu untuk ketiga
kalinya,
18:35 sehingga
air mengalir sekeliling mezbah itu; bahkan parit itu pun penuh dengan
air.
18:36 Kemudian
pada waktu mempersembahkan korban petang, tampillah nabi Elia dan
berkata: "Ya TUHAN, Allah Abraham, Ishak dan Israel, pada hari
ini biarlah diketahui orang, bahwa Engkaulah Allah di tengah-tengah
Israel dan bahwa aku ini hamba-Mu dan bahwa atas firman-Mulah aku
melakukan segala perkara ini.
18:37 Jawablah
aku, ya TUHAN, jawablah aku, supaya bangsa ini mengetahui, bahwa
Engkaulah Allah, ya TUHAN, dan Engkaulah yang membuat hati mereka
tobat kembali."
18:38 Lalu
turunlah api TUHAN menyambar habis korban bakaran, kayu api, batu dan
tanah itu, bahkan air yang dalam parit itu habis dijilatnya.
Air menunjukkan Firman Tuhan,
Efesus 5:26
5:26 untuk
menguduskannya, sesudah Ia menyucikannya dengan memandikannya dengan
air dan firman,
Api dari surga menunjuk Roh Kudus
Kisah Rasul 2:1-4
2:1 Ketika tiba
hari Pentakosta, semua orang percaya berkumpul di satu tempat.
2:2 Tiba-tiba
turunlah dari langit suatu bunyi seperti tiupan angin keras yang
memenuhi seluruh rumah, di mana mereka duduk;
2:3 dan tampaklah
kepada mereka lidah-lidah seperti nyala api yang bertebaran dan
hinggap pada mereka masing-masing.
2:4 Maka penuhlah
mereka dengan Roh Kudus, lalu mereka mulai berkata-kata dalam
bahasa-bahasa lain, seperti yang diberikan oleh Roh itu kepada mereka
untuk mengatakannya.
Angka 12
yaitu angka persekutuan
Cara untuk menang yaitu tekun
bersekutu dengan Firman Pengajaran yang benar dalam urapan Roh Kudus
lewat tergembala di dalam 3 macam ibadah pokok :
Ibadah Raya, Ibadah
Pendalaman Alkitab dan Ibadah Doa Penyembahan.
Jadi penyembahan yang benar
adalah menyelesaikan dosa dan tekun bersekutu dengan Firman
Pengajaran yang benar, kita disucikan dalam 3 macam ibadah.
Penyembahan kita jelas, yaitu menyembah Yesus, Raja segala raja,
mempelai pria sorga dengan satu bahasa penyembahan “Haleluya”.
Wahyu 19:1,3-4,6
19:1 Kemudian
dari pada itu aku mendengar seperti suara yang nyaring dari himpunan
besar orang banyak di sorga, katanya: "Haleluya! Keselamatan dan
kemuliaan dan kekuasaan adalah pada Allah kita,
19:3 Dan untuk
kedua kalinya mereka berkata: "Haleluya! Ya, asapnya naik sampai
selama-lamanya."
19:4 Dan kedua
puluh empat tua-tua dan keempat makhluk itu tersungkur dan menyembah
Allah yang duduk di atas takhta itu, dan mereka berkata: "Amin,
Haleluya."
19:6 Lalu aku
mendengar seperti suara himpunan besar orang banyak, seperti desau
air bah dan seperti deru guruh yang hebat, katanya: "Haleluya!
Karena Tuhan, Allah kita, Yang Mahakuasa, telah menjadi raja.
Hasil dari penyembahan yang
benar:
- Yesaya 43:15-17
43:15 Akulah
TUHAN, Yang Mahakudus, Allahmu, Rajamu, yang menciptakan Israel."
43:16 Beginilah
firman TUHAN, yang telah membuat jalan melalui laut dan melalui air
yang hebat,
43:17 yang telah
menyuruh kereta dan kuda keluar untuk berperang, juga tentara dan
orang gagah -- mereka terbaring, tidak dapat bangkit, sudah mati,
sudah padam sebagai sumbu --,
Yesus Raja segala raja mampu
menciptakan jalan yang baru:
- Jalan keluar dari segala masalah
- Jalan ke masa depan yang indah, jalan tanpa Firaun/ tanpa setan
- Zakharia 14:17
14:17 Tetapi bila
mereka dari kaum-kaum di bumi tidak datang ke Yerusalem untuk sujud
menyembah kepada Raja, TUHAN semesta alam, maka kepada mereka tidak
akan turun hujan.
Yesus, Raja segala raja
mencurahkan hujan kemurahan, menghapus segala kekeringan, baik secara
jasmani terutama secara rohani. Tanda kering rohani adalah sudah
tidak merasa apa-apa saat beribadah.
- Efesus 5:25-29
5:25 Hai suami,
kasihilah isterimu sebagaimana Kristus telah mengasihi jemaat dan
telah menyerahkan diri-Nya baginya
5:26 untuk
menguduskannya, sesudah Ia menyucikannya dengan memandikannya dengan
air dan firman,
5:27 supaya
dengan demikian Ia menempatkan jemaat di hadapan diri-Nya dengan
cemerlang tanpa cacat atau kerut atau yang serupa itu, tetapi supaya
jemaat kudus dan tidak bercela.
5:28 Demikian
juga suami harus mengasihi isterinya sama seperti tubuhnya sendiri:
Siapa yang mengasihi isterinya mengasihi dirinya sendiri.
5:29 Sebab tidak
pernah orang membenci tubuhnya sendiri, tetapi mengasuhnya dan
merawatinya, sama seperti Kristus terhadap jemaat,
Yesus, Mempelai Pria Sorga mampu
mengasuh dan merawati kita artinya
Yesus mampu menghangatkan
kita dengan kasihNya, memelihara dan melindungi kita, sampai di zaman
antikris. Yesus menyucikan dan membaharui kita sampai sempurna.
Wahyu 19:6-7
19:6 Lalu aku
mendengar seperti suara himpunan besar orang banyak, seperti desau
air bah dan seperti deru guruh yang hebat, katanya: "Haleluya!
Karena Tuhan, Allah kita, Yang Mahakuasa, telah menjadi raja.
19:7 Marilah kita
bersukacita dan bersorak-sorai, dan memuliakan Dia! Karena hari
perkawinan Anak Domba telah tiba, dan pengantin-Nya telah siap sedia.
Tuhan
memberkati.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar