Salam
sejahtera di dalam nama Tuhan Yesus Kristus.
Zakharia
12:10-14 (Ratapan atas dia yang tertikam)
12:10
"Aku akan mencurahkan roh pengasihan dan roh permohonan atas
keluarga Daud dan atas penduduk Yerusalem, dan mereka akan memandang
kepada dia yang telah mereka tikam, dan akan meratapi dia seperti
orang meratapi anak tunggal, dan akan menangisi dia dengan pedih
seperti orang menangisi anak sulung.
12:11
Pada waktu itu ratapan di Yerusalem akan sama besarnya dengan ratapan
atas Hadad-Rimon di lembah Megido.
12:12
Negeri itu akan meratap, setiap kaum keluarga tersendiri; kaum
keluarga keturunan Daud tersendiri dan isteri mereka tersendiri; kaum
keluarga keturunan Natan tersendiri dan isteri mereka tersendiri;
12:13
kaum keluarga keturunan Lewi tersendiri dan isteri mereka tersendiri;
kaum keluarga Simei tersendiri dan isteri mereka tersendiri;
12:14
juga segala kaum keluarga yang masih tinggal, setiap kaum keluarga
tersendiri dan isteri mereka tersendiri."
Jadi
dengan adanya pencurahan roh pengasihan dan roh permohonan ini maka
ratapan akan naik, di sini diberikan penekanan di lingkup nikah rumah
tangga.
Rahmat
atau pengasihan atau kasih karunia adalah perhatian Allah yang
istimewa dan pertolonganNya dengan segera pada manusia yang sengsara
tepat pada waktunya. Jadi kalau Tuhan mencurahkan roh pengasihan ini
maksudnya supaya umat mendapatkan pertolongan tepat pada waktunya.
Anugerah
adalah kasih Allah dalam aksi untuk menyelamatkan manusia dari
ancaman dosa.
Dikatakan
dari dua hal yang Tuhan sedang dan akan Tuhan lakukan adalah
mencurahkan roh pengasihan dan roh permohonan supaya orang-orang
memandang Yesus yang tertikam.
Yesaya
53:5
53:5
Tetapi dia tertikam oleh karena pemberontakan kita, dia diremukkan
oleh karena kejahatan kita; ganjaran yang mendatangkan keselamatan
bagi kita ditimpakan kepadanya, dan oleh bilur-bilurnya kita menjadi
sembuh.
Memberontak
kepada Firman sama dengan menikam Tuhan Yesus. Bila kita menyadari
dan memahami oleh karena pemberontakan kita, Dia tertikam. Atau oleh
karena pemberontakan kita terhadap Firman maka Tuhan Yesus tertikam.
Jadi
bukan hanya orang yang dahulu memegang lembing dan menikam Tuhan
Yesus di kayu salib itu yang akan memandang Dia yang mereka tikam.
Secara umum kita tidak bisa mengelak, kita semua sudah ikut menikam
Dia. Andaikata kita berkata kita bersih maka coba dites dengan Firman
apakah kita tidak pernah memberontak terhadap Firman, apakah kita
tidak pernah salah terhadap Firman. Kalau kita pernah bersalah
terhadap Firman atau memberontak terhadap Firman maka kita ini juga
harus memandang Dia yang kita tikam, karena kita
tergolong orang yang menikam.
Yesaya 53:5
53:5 Tetapi dia tertikam oleh karena pemberontakan
kita, dia diremukkan oleh karena kejahatan kita; ganjaran yang
mendatangkan keselamatan bagi kita ditimpakan kepadanya, dan oleh
bilur-bilurnya kita menjadi sembuh.
Tuhan
mencurahkan roh pengasihan dan dengan demikan ada solusi. Tuhan
mencurahkan roh pengasihan karena kita secara bersama-sama telah
menikam Dia. Tuhan memberikan roh pengasihan agar pemberontakkan kita
diampuni. Kalau orang itu tidak pernah memahami bahwa dia adalah
pelaku penikaman lambung Tuhan Yesus berarti dia tidak pernah sadar
bahwa dia orang berdosa, dia menipu dirinya
sendiri.
1 Yohanes 1:8
1:8 Jika kita berkata, bahwa kita tidak berdosa, maka
kita menipu diri kita sendiri dan kebenaran tidak ada di dalam kita.
Kepadanya
Tuhan tidak akan memberikan roh pengasihan. Karena apa? Karena dia
tidak butuh pengampunan. Karena kita menyadari bahwa kita pernah dan
berkali-kali menikam Tuhan Yesus, maka kita perlu mohon pengampunan.
Tuhan mengambil inisiatif, Dia yang memberikan roh pengasihan supaya
kita mendapatkan pengampunan.
Yesaya
43:25
43:25
Aku, Akulah Dia yang menghapus dosa pemberontakanmu oleh karena Aku
sendiri, dan Aku tidak mengingat-ingat dosamu.
Roh
pengasihan itu dikaruniakan Tuhan supaya kita kembali melihat bahwa
saya terlalu jahat. Dia yang tidak pernah melakukan kesalahan kenapa
saya tikam, Dia yang tidak pernah melakukan pelanggaran kenapa saya
khianati. Solusi tidak datang dari kita sebab tidak ada minat dari
kita tetapi Tuhan yang memberikan solusi, Tuhan menurunkan roh
pengasihan.
Yesaya
43:26-28
43:26
Ingatkanlah Aku, marilah kita beperkara, kemukakanlah segala sesuatu,
supaya engkau nyata benar!
43:27
Bapa leluhurmu yang pertama sudah berdosa, dan jurubicaramu telah
memberontak terhadap Aku.
43:28
Jadi Aku terpaksa menajiskan pemimpin-pemimpin tempat kudus, dan
terpaksa menyerahkan Yakub untuk ditumpas dan Israel untuk dinista."
Akibat
pemberontakan kita maka hal yang pahit pada ayat 28 itu terpaksa kita
hadapi. Tetapi untuk menyelesaikan semuanya maka Tuhan mengambil
inisiatif. Dia curahkan roh pengasihan. Untuk apa? Supaya kita
melihat Dia yang penuh kasih sayang yang sudah kita lukai, yang kita
sakiti hatiNya, yang sudah kita tikam dan Dia masih berkemurahan.
Kalau kemurahan Tuhan ini tidak kita memanfaatkan maka tidak ada
jalan lain, tidak bisa kita mencari solusi sendiri, semuanya datang
dari Tuhan.
Secara
hurufiah kita tidak pernah mengambil lembing dan menikam lambungnya
Tuhan Yesus tetapi karena pemberontakkan kita terhadap Firman berarti
kita telah menikam Dia. Kalau kita merasa bahwa kita ini adalah
pribadi yang pernah menikam Yesus maka harus kita akui. Kalau kita
melihat Dia yang tidak bersalah tetapi kita memberontak, kita
khianati dan kita tikam, masakan dibiarkan oleh Tuhan dan kita
dihukum, itu sebabnya Tuhan memberikan roh pengasihan, manfaatkan
itu.
Yesaya
44:22
44:22
Aku telah menghapus segala dosa pemberontakanmu seperti kabut
diterbangkan angin dan segala dosamu seperti awan yang tertiup.
Kembalilah kepada-Ku, sebab Aku telah menebus engkau!
Jadi
kita kembali melihat karya penebusan Tuhan atas dosa dan pelanggaran
kita. Kalau penikaman ini Tuhan kaitkan karena pemberontakkan kita,
Tuhan tidak salah menjamah kita karena kitalah orang-orangnya yang
menikam Yesus.
Anak
muda kalianlah yang menikam Yesus, suami isteri kamulah yang menikam
Yesus. Itu sebabnya dari raja sampai rakyat jelata harus meratap.
Kita melihat dalam Zakharia pasal 12 persoalan pemberontakan dan
pengkhianatan ini ada kaitannya dengan persoalan nikah, karena semua
itu dihubungkan dengan nikah.
Kita
harus memperhatikan agar kita benar-benar memanfaatkan ini. Kalau
Tuhan menggiring kita untuk melihat pemberontakan ini ada pada
lingkup nikah, ini berarti Tuhan sedang memulihkan nikah-nikah untuk
menuju nikah yang rohani. Ada penyesalan yang sangat mendalam sebab
sikap kita terhadap persekutuan mulai dari persekutuan yang kecil
yaitu nikah, banyak kita berprilaku yang salah. Olehnya itu Tuhan
mencurahkan roh ini dan kemudian Tuhan mengajak untuk meratap Daud
dan isteri, Natan dan isteri, Simei dan isteri. Semua lingkup
kehidupan diajak meratap, orang Lewi, Natan yang termasuk nabi,
apalagi Simei yang memang pernah memberontak, pernah memaki-maki raja
Daud dan sampai melemparkan debu di jalan. Tetapi kemurahan Tuhan,
dia mendapat kesempatan emas dan tinggal di Yerusalem. Tetapi karena
dia ada pelanggaran mengakibatkan dia harus mati.
Di
sini mengingatkan kita dengan diperlihatkan oleh Tuhan kehidupan yang
paling parah rohaninya. Itulah Simei, dialah pribadi yang paling
parah dari semua tokoh yang diangkat dalam Zakharia pasal 12. Tetapi
diperlihatkan di sini sekalipun dia yang paling parah kepadanya masih
ditawarkan roh pengasihan dan roh doa. Jadi tidak ada alasan bagi
kita untuk berkata “aku ini sudah hancur lebur”. Tidak! Tuhan
tetap mau datang kepada kita, Tuhan ingin merekrut kita asalkan kita
mau menyesali apa yang telah kita lakukan. Kalau kita sesali maka
kehidupan kita diterima oleh Tuhan. Kalau sudah disesali jangan
diulangi lagi.
II
Samuel 16:5
16:5
Ketika raja Daud telah sampai ke Bahurim, keluarlah dari sana seorang
dari kaum keluarga Saul; ia bernama Simei bin Gera. Sambil mendekati
raja, ia terus-menerus mengutuk.
Ketika
itu Daud sementara mendaki dengan tangisan karena ada pemberontakan
anak sulungnya yang bernama Absalom. Absalom saat itu sudah mempunyai
penasihat yang jitu yaitu Ahitofel, ucapannya seperti nasihat Tuhan.
Jadi Daud ini betul-betul ada dalam suasana yang tidak menentu,
hancur benar-benar hancur batinnya.
II
Samuel 16:6-8
16:6
Daud dan semua pegawai raja Daud dilemparinya dengan batu, walaupun
segenap tentara dan semua pahlawan berjalan di kiri kanannya.
16:7
Beginilah perkataan Simei pada waktu ia mengutuk: "Enyahlah,
enyahlah, engkau penumpah darah, orang dursila!
16:8
TUHAN telah membalas kepadamu segala darah keluarga Saul, yang engkau
gantikan menjadi raja, TUHAN telah menyerahkan kedudukan raja kepada
anakmu Absalom. Sesungguhnya, engkau sekarang dirundung malang,
karena engkau seorang penumpah darah."
Kita
langsung berbicara tentang Simei, tidak lagi membahas tentang Daud,
Natan atau Lewi. Maksud Tuhan kepada kita adalah orang yang paling
parah. Dalam Injil Yohanes pasal 5 Tuhan tidak hanya mendatangi orang
yang buta atau tuli tetapi yang paling parah. Yang paling parah sudah
38 tahun dalam keadaan lumpuh, itu yang didatangi Yesus. Kalau yang
paling parah Tuhan tolong maka yang kecil itu pasti
ditolong.
Tuhan
mau menolong dulu Simei, Tuhan mau menolong yang paling parah.
Terhadap yang lain-lain pasti Tuhan lakukan. Sedangkan terhadap yang
paling parah Tuhan angkat apalagi terhadap yang tidak terlalu parah.
Simei
ini sudah mendapat kesempatan.
I
Raja-raja 2:36
2:36
Kemudian raja menyuruh memanggil Simei, dan berkata kepadanya:
"Dirikanlah bagimu sebuah rumah di Yerusalem, diamlah di sana,
dan janganlah keluar dari sana ke mana-mana pun.
Simei
mendapat prioritas menggabung di Yerusalem. Ada kesempatan untuk
menjadi Tubuh Kristus. Berdomisili di Yerusalem artinya melekat pada
pembangunan Tubuh Kristus. Kalau kita mendapat pengampunan dan
perbuatan kita paling parah lalu mendapat pengampunan dan diberi
kesempatan diam di Yerusalem artinya kita mendapat kesempatan melekat
dalam pembangunan Tubuh Kristus, jangan coba-coba kita keluar! Jangan
coba-coba kita melepaskan diri atau kasih
Tuhan kembali dipermainkan.
I
Raja-raja 2:37
2:37
Sebab ketahuilah sungguh-sungguh, bahwa pada waktu engkau keluar dan
menyeberangi sungai Kidron, pastilah engkau mati dibunuh dan darahmu
akan ditanggungkan kepadamu sendiri."
Dia
sudah diberikan wanti-wanti. Simei ini sudah keterlaluan,
pemberontakan dan kejahatannya luar biasa. Bukan hanya sekali dua
kali dia menikam lambung Yesus, tetapi kepadanya masih diberikan
kesempatan, roh pengasihan dicurahkan padanya. Kepadanya sudah
diberitahu apa yang akan terjadi kalau dia keluar.
I
Raja-raja 2:38
2:38
Lalu berkatalah Simei kepada raja: "Baiklah demikian! Seperti
yang tuanku raja katakan, demikianlah akan dilakukan hambamu ini."
Lalu Simei diam di Yerusalem beberapa waktu lamanya.
Setelah
itu ada gangguan yang muncul tiba-tiba. Gangguan ini tidak bisa dia
atasi.
I
Raja-raja 2:39
2:39
Dan sesudah lewat tiga tahun, terjadilah bahwa dua orang hamba Simei
lari kepada Akhis bin Maakha, raja Gat, lalu diberitahukan kepada
Simei: "Ketahuilah, kedua orang hambamu ada di Gat."
Cukup
lama Simei ada di Yerusalem yaitu tiga tahun. Apa urusan dua hamba
Simei ini? Untuk mengurus perekonomian, untuk mengurus
perjalanan hidup lahiriah majikannya.
I
Raja-raja 2:40
2:40
Maka berkemaslah Simei, dipelanainya keledainya, dan pergilah ia ke
Gat, kepada Akhis, untuk mencari hambanya itu. Lalu Simei pulang dan
membawa mereka dari Gat.
Jadi
godaan yang paling kuat terhadap Simei ini adalah persoalan ekonomi
atau kebutuhan perut. Ini yang menggangu
dia. Dengan perginya kedua hamba berarti perekonomiannya tidak akan
bisa jalan. Berarti buntulah sudah sehingga pikiran dan persaannya
tertuang dalam soal itu. Dia mulai menghitung satu persatu
kerugiannya sehingga dia mengejar. Dia lupa janjinya, dia lupa bahwa
dulu dia adalah pemberontak, dia orang yang
menikam Yesus berkali-kali, sehingga dia pergi. Nasibnya tidak bisa
tertolong lagi.
Dia
berpikir hal ini tidak bisa dibiarkan, harus dikejar. Kalau pandangan
kami hamba Tuhan sudah tertuju pada perkara duniawi maka nasibnya
berakhir di situ, tidak ada kelanjutannya. Itu sebabnya opa Pong
Dongalemba mengatakan “saya belum pernah
melihat orang yang meninggalkan pengajaran karena persoalan yang
duniawi bertobat lagi”. Sudah sukar sulit orang itu bertobat. Ini
jangan terjadi pada diri kita.
Oleh
sebab itu Tuhan arahkan kita untuk melihat Dia yang kita tikam. Kalau
kita memandang Dia yang kita tikam maka kita tidak akan rela menusuk
lagi lambungNya. Saya melihat dan menyaksikan secara transparan di
hari-hari terakhir ini, baik dia hamba Tuhan ataupun umat Tuhan,
kalau diberi kesempatan dia ada dalam persekutuan Tubuh Kristus yang
sedang dibangun kemudian salah dan satu saat dia lepas maka sulit
untuk tertolong lagi.
I
Raja-raja 2:41
2:41
Ketika diberitahukan kepada Salomo, bahwa tadinya Simei pergi dari
Yerusalem ke Gat dan sekarang sudah pulang,
Akhirnya
perihal Simei diberitahukan pada Salomo orang yang bijak. Tindakan
ini tidak datang dari diri Salomo sendiri tetapi ini adalah pesan
dari raja Daud. Menjelang ajalnya, Daud sudah berpesan tentang Simei
kepada Salomo.
I
Raja-raja 2:8-9
2:8
Juga masih ada padamu Simei bin Gera, orang Benyamin, dari Bahurim.
Dialah yang mengutuki aku dengan kutuk yang kejam pada waktu aku
pergi ke Mahanaim, tetapi kemudian ia datang menyongsong aku di
sungai Yordan dan aku telah bersumpah kepadanya demi TUHAN: Takkan
kubunuh engkau dengan pedang!
2:9
Sekarang janganlah bebaskan dia dari hukuman, sebab engkau seorang
yang bijaksana dan tahu apa yang harus kaulakukan kepadanya untuk
membuat yang ubanan itu turun dengan berdarah ke dalam dunia orang
mati."
Daud
adalah gambaran Yesus dalam derita sengsaraNya. Muncul Salomo yang
adalah gambaran Yesus dalam kemuliaanNya, dalam hikmatNya. Simei
sudah mendapat pengampunan tetapi kenapa dia bersikap seperti itu.
I
Raja-raja 2:42-44
2:42
maka raja menyuruh memanggil Simei dan berkata kepadanya: "Bukankah
aku telah menyuruh engkau bersumpah demi TUHAN dan telah
memperingatkan engkau, begini: Ketahuilah sungguh-sungguh, bahwa pada
waktu engkau keluar dan pergi ke mana-mana pun, pastilah engkau mati
dibunuh! Dan engkau telah menjawab: Baiklah demikian, aku akan
mentaatinya.
2:43
Mengapa engkau tidak menepati sumpah demi TUHAN itu dan juga perintah
yang kuperintahkan kepadamu?"
2:44
Kemudian kata raja kepada Simei: "Engkau sendiri tahu dalam
hatimu segala kejahatan yang kauperbuat kepada Daud, ayahku, maka
TUHAN telah menanggungkan kejahatanmu itu kepadamu sendiri.
Diingatkan
ketika dia berbuat kejahatan terhadap Daud. Diingatkan kepada kita
ketika kita memberontak dan menikam Yesus.
I
Raja-raja 2:45-46
2:45
Tetapi diberkatilah kiranya raja Salomo dan kokohlah takhta Daud di
hadapan TUHAN sampai selama-lamanya."
2:46
Raja memberi perintah kepada Benaya bin Yoyada, lalu keluarlah
Benaya, dipancungnya Simei sehingga mati. Demikianlah kerajaan itu
kokoh di tangan Salomo.
Tidak
ada ampun lagi. Itu sebabnya kita perhatikan di sini, kalau seseorang
melihat orang lain berada di ambang bahaya maka dia perlu menasihati,
entah bahasanya kasar atau halus dia perlu memberi nasihat untuk
merampas orang itu dari ancaman bahaya. Kalau dalam pemberitaan
Firman Allah, dalam penyampaian teguran-teguran dan bukan hanya dalam
penyampaian Firman tetapi dalam nasihat-nasihat, kadang orang yang
menyampaikan nasihat yang begitu tajam itu malah dibalik dan
dikatakan mulut orang itu tidak bertobat. Orang itu yang sebenarnya
tidak bertobat tetapi malah mempersalahkan yang menasihati.
Ibrani
10:25
10:25
Janganlah kita menjauhkan diri dari pertemuan-pertemuan ibadah kita,
seperti dibiasakan oleh beberapa orang, tetapi marilah kita saling
menasihati, dan semakin giat melakukannya menjelang hari Tuhan yang
mendekat.
Ini
kesalahan yang banyak terjadi dalam gereja Tuhan sehingga orang yang
mempersalahkan itu akhirnya harus menemui ajal dengan pedang Benaya.
Itu yang harus kita pahami hari-hari terakhir ini. Sekeras apapun
teguran itu bukan untuk mempermalukan kita tetapi sebenarnya supaya
menolong kita supaya kita berpindah sebab tempat kita berdiri itu
labil dan harus segera beranjak dari situ. Ini yang harus kita
perhatikan agar jangan kita ulang berulang menikam Tuhan Yesus.
Jangan ada lagi pemberontakan-pemberontakan
terhadap Firman Pengajaran.
Mazmur
105:28
105:28
dikirim-Nya kegelapan, maka hari menjadi gelap, tetapi mereka
memberontak terhadap firman-Nya;
Pemberontakan
terhadap Firman ini sama dengan menikam Yesus. Itu sebabnya dalam
ratapan tadi disebutkan ada pada lingkup rumah tangga dan nikah.
Setelah
penciptaan Adam dan Hawa kemudian jatuh dalam dosa kemudian mereka
bersetubuh dan melahirkan Kain dan Habel maka di situlah dosa itu
berlanjut. Itu sebabnya raja Daud mengatakan dalam kesalahan aku
diperanakkan dan dalam dosa aku dikandung. Makanya Daud harus
meratap, tidak bisa tidak. Bukan karena kedudukannya tinggi maka akan
dimaafkan oleh Tuhan, tidak! Semuanya sama di hadapan Tuhan karena
Daud juga menikam Tuhan Yesus.
Natan
seorang nabi yang datang memperingati Daud tetapi dia juga harus
meratap. Dia nabi tetapi dalam kesalahan dia diperanakan dan dalam
dosa dia dikandung. Jadi tidak beda, kita semua sama.
Kalau
kita ada dalam lingkup Yerusalem, ada kesempatan masuk
suasana pembangunan Tubuh Kristus, jangan
sampai kita terlepas dari Yerusalem, terlepas dari rencana Allah yang
besar hanya karena persoalan dunia, persoalan ekonomi. Kita gereja
Tuhan yang hidup pada akhir zaman ini diarah tujukan oleh Tuhan untuk
ada di sana (Yerusalem baru).
Menjelang
kedatangan Tuhan Yesus pada kali yang kedua roh pemberontakan ini
semakin menjadi-jadi.
Lukas
21:9 (permulaan penderitaan)
21:9
Dan apabila kamu mendengar tentang peperangan dan pemberontakan,
janganlah kamu terkejut. Sebab semuanya itu harus terjadi dahulu,
tetapi itu tidak berarti kesudahannya akan datang segera."
Ada
peperangan berarti itu pertikaian, pembunuhan, kebencian. Kemudian
ada pemberontakan, ini bukan hanya sekedar pemberontakan rakyat
terhadap pemerintah atau kepada aparat negara, atau hamba kepada
majikan. Lebih-lebih Tuhan Yesus berbicara pemberontakan terhadap
Firman. Kalau permulaannya saja sudah begitu parah apalagi
pertengahan, apalagi akhirnya. Kita melihat di sini agar kita tidak
meningkatkan volume pemberontakkan. Kita sudah melakukan
pemberontakan awal, kalau kita tidak segera meratap dan bertobat maka
pada pertengahan akan bertambah volumenya dan yang akhir akan lebih
lagi. Berarti gagallah kehidupan seperti itu masuk dalam pembangunan
Tubuh Kristus.
Wahyu 22:11a
22:11 Barangsiapa yang berbuat jahat, biarlah ia
terus berbuat jahat; barangsiapa yang cemar, biarlah ia terus cemar;
Dikatakan
meratap seperti meratapi anak tunggal dan anak sulung. Anak tunggal
dan anak sulung ini satu pribadi itulah Yesus.
Ibrani
1:6
1:6
Dan ketika Ia membawa pula Anak-Nya
yang sulung ke dunia, Ia berkata:
"Semua malaikat Allah harus menyembah Dia."
Kolose
1:15
1:15
Ia adalah gambar Allah yang tidak kelihatan, yang
sulung, lebih utama dari segala yang
diciptakan,
Yohanes
3:16
3:16
Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah
mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal,
supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan
beroleh hidup yang kekal.
Jadi
yang dikhianati ini satu Pribadi yang memiliki hak sulung, Dia juga
Anak tunggal. Jadi kematian Anak tunggal ini memberikan kehidupan.
I
Yohanes 4:9
4:9
Dalam hal inilah kasih Allah dinyatakan di tengah-tengah kita, yaitu
bahwa Allah telah mengutus Anak-Nya yang tunggal ke dalam dunia,
supaya kita hidup oleh-Nya.
Andaikata
kita tidak diberikan Tuhan solusi lewat roh pengasihan dan permohonan
karena kita sudah menikam Anak tunggal ini maka Tuhan tidak akan
mengganti kematian dengan kehidupan. Tetapi karena Tuhan mengasihi
kita maka setelah menikam AnakNya yang tunggal maka Tuhan memberikan
kita roh pengasihan untuk menggantikan kematian dalam diri kita
menjadi kehidupan. Neraka diganti supaya kita ke sorga, kebinasaan
diganti pada suasana
kehidupan. Apa yang harus kita katakan kepada Tuhan, apakah kita akan
membawa lagi lembing untuk menikam Yesus? Tidak! Anak Tuhan harus
membawa kehidupan dan jadilah penyalur kehidupan
bagi orang lain.
Siapa
kita ini, dahulu kita ini orang mati.
Efesus
2:1-3
2:1
Kamu dahulu sudah mati karena pelanggaran-pelanggaran dan
dosa-dosamu.
2:2
Kamu hidup di dalamnya, karena kamu mengikuti jalan dunia ini, karena
kamu mentaati penguasa kerajaan angkasa, yaitu roh yang sekarang
sedang bekerja di antara orang-orang durhaka.
2:3
Sebenarnya dahulu kami semua juga terhitung di antara mereka, ketika
kami hidup di dalam hawa nafsu daging dan menuruti kehendak daging
dan pikiran kami yang jahat. Pada dasarnya kami adalah orang-orang
yang harus dimurkai, sama seperti mereka yang lain.
Ada
empat pribadi yang mengusung kita ke alam maut,
ibarat kita sudah ada dalam usungan. Dua mengusung di depan dan dua
di belakang lalu membawa kita ke kubur. Namanya
adalah jalan dunia, kedua adalah penguasa angkasa, yang ketiga adalah
kedurhakaan dan keempat adalah hawa nafsu daging. Kita tidak bisa
mengelak, kita seperti ada di atas keranda.
Itu
sebabnya kitab Kejadian dibuka dengan sepasang nikah tetapi dikunci
dengan keranda (peti mati).
Empat
hal tadi yang mengusung kita, tetapi puji Tuhan Anak tunggal itu
mengambil posisi menyentuh usungan kita dan memberikan kehidupan.
Bagaimana kita mau membalas kebaikan Tuhan dalam diri kita.
Yohanes
1:14
1:14
Firman itu telah menjadi manusia, dan diam di antara kita, dan kita
telah melihat kemuliaan-Nya, yaitu kemuliaan yang diberikan
kepada-Nya sebagai Anak Tunggal Bapa, penuh kasih karunia dan
kebenaran.
Kita
mau membuktikan sekarang apakah kita sudah menerima roh pengasihan
atau kasih karunia atau rahmat ini? Kita mengotak-atik kembali
hal-hal yang lampau agar kita membuktikan bahwa kita adalah orang
yang sudah dipindahkan dari kematian pada kehidupan. Kita dahulu
orang pemberontak kemudian datang pada kebenaran. Apakah kita
memperoleh bentuk-bentuk roh pengasihan dalam diri kita, ini mau kita
raba satu persatu.
Kita
melihat orang yang mendapat roh pengasihan atau kasih karunia.
- Nuh
Kejadian 6:8
6:8 Tetapi Nuh mendapat kasih karunia di mata TUHAN.
Setelah dikatakan Nuh mendapat kasih karunia di mata Tuhan maka ada
proyek yang dia lakukan. Kalau benar kita mendapat kasih karunia
Tuhan maka ada pekerjaan yang harus kita kerjakan. Pekerjaan itu demi
keselamatan kita sendiri. Pekerjaan itu adalah membangun bahtera,
atau membangun teba. Kita melihat ukurannya lebih dahulu.
Kehidupan yang mendapat kasih karunia ada proyek yang harus
dilakukan. Pertama kita harus melihat ukurannya lebih dahulu.
Panjangnya 300 hasta. Ini adalah angka sisa yang setia. Dari 32.000
tentara yang direkrut oleh Gideon ditapis tinggal 10.000 kemudian
ditapis lagi sisa 300. Inilah sisa yang setia. Justru dengan yang
tinggal setia ini mereka meraih kemenangan luar biasa, pada yang
setia ini dipercayakan Tuhan roh kemenangan.
Ini yang harus kita kerjakan yaitu membawa diri kita pada suasana
atau kondisi atau lingkup setia kepada Tuhan karena kita mau menang
menghadapi tentara Midian, Amalekh dan orang-orang dari sebelah
timur.
Kalau kita setia sebesar apapun tantangan
yang kita hadapi, Tuhan akan campur tangan, Tuhan akan ambil alih.
Wahyu 17:14
17:14 Mereka akan berperang melawan Anak Domba.
Tetapi Anak Domba akan mengalahkan mereka, karena Ia adalah Tuan di
atas segala tuan dan Raja di atas segala raja. Mereka bersama-sama
dengan Dia juga akan menang, yaitu mereka yang terpanggil, yang telah
dipilih dan yang setia."
Tanpa dipancing memang akan ada perlawanan. Di dunia ini kita pasti
dimusuhi, juga banyak pasangan nikah bisa
bermusuhan. Kakak beradik bisa bermusuhan.
Anak Domba itulah Yesus, itulah Allah yang berpihak kepada Gideon.
Anak sulung dan orang yang disulungkan akan bersama dengan Yesus.
Itulah 144.000 orang, mereka adalah orang-orang yang disulungkan.
Jangan sampai kita pisah dengan Dia karena kita mau berperang. Kita
tidak akan sanggup menghadapi kekuatan dunia. Dunia ini akan semakin
digoyang, kalau kita tidak bersama dengan Tuhan maka hancurlah kita.
Nuh membangun bahtera selama 120 tahun dengan setia.
120 tahun x 50 tahun (tahun yobel) = 6000 tahun. Kita ada
dipenghujung tahun yang ke 6000, biarlah kita tetap setia. Orang yang
mendapat kasih karunia cirinya memiliki roh
setia.
Tinggi bahtera 30 hasta, ini angka korban Kristus di mana
pengkhianatan dari Yudas Iskariot yang menjual Yesus hanya seharga
lembu yang nakal. Dengan melihat tinggi dari bahtera ini seakan-akan
jauh-jauh hari Tuhan menunjukkan bahwa beginilah kelak nanti Tuhan
Yesus ditinggikan dengan angka 30 (vertical).
Bentuk orang yang mendapat kasih karunia, dia akan selalu mengingat
tidak akan mengkhianati Tuhan Yesus seperti Yudas, apalagi oleh
pengkhianatannya Yesus ditikam.
Lebarnya 50 hasta, ini adalah angka Pantekosta, angka Roh Kudus.
Kita yang hidup pada akhir zaman ini zaman roh
berada pada kegenapannya, ukuran ini.
Galatia 5:24
5:24 Barangsiapa menjadi milik Kristus Yesus, ia
telah menyalibkan daging dengan segala hawa nafsu dan keinginannya.
Ini adalah angka 30 yang menunjuk penyaliban Yesus dan kita tersalib
bersama-sama dengan Dia. Itu sebabnya pada waktu kita dibaptis
dikatakan “mati sertaNya dan bangkit sertaNya”. Setelah kita
dibaptis maka kita berjalan dalam hidup baru dalam bimbingan Firman
dan Roh Kudus.
Galatia 5:25-26
5:25 Jikalau kita hidup oleh Roh, baiklah hidup kita
juga dipimpin oleh Roh,
5:26 dan janganlah kita gila hormat, janganlah kita
saling menantang dan saling mendengki.
Kita melihat bahwa sesungguhnya bentuk kasih karunia yang diterima
oleh Nuh lengkap sudah. Dia diajak diberikan wawasan dan pandangan
bahwa Tuhan menantinnya dengan setia sehingga hendaknya dia juga
setia.
- Yusuf
Kisah Para Rasul 7:9-10
7:9 Karena iri hati, bapa-bapa leluhur kita menjual
Yusuf ke tanah Mesir, tetapi Allah menyertai dia,
7:10 dan melepaskannya dari segala penindasan serta
menganugerahkan kepadanya kasih karunia dan hikmat, ketika ia
menghadap Firaun, raja Mesir. Firaun mengangkatnya menjadi kuasa atas
tanah Mesir dan atas seluruh istananya.
Yusuf ini tidak punya kesalahan, walaupun
ada yang mengatakan dia punya kesalahan. Namun dia diperlakukan
begitu kejam oleh saudara-saudaranya. Sekalipun dia diperlakukan
kejam oleh saudara-saudaranya tetapi tidak merontokkan
kerohaniaannya. Rohaninya tetap stabil bahkan rohaninya bertumbuh
walaupun diperlakukan jahat oleh
saudara-saudaranya. Tuhan melihat pribadi Yusuf ini membenci
kejahatan dan cinta kebenaran sehingga dia melapor saudara-saudaranya
yang melakukan kejahatan dan menyebabkan saudara-saudaranya marah.
Amsal 8:13
8:13 Takut akan TUHAN ialah membenci kejahatan; aku
benci kepada kesombongan, kecongkakan, tingkah laku yang jahat, dan
mulut penuh tipu muslihat.
Inilah orang yang mendapatkan kasih karunia, dia tidak setuju dan
tidak senang melihat kejahatan, melihat kecurangan. Akhirnya bukan
Yusuf yang takluk kepada Mesir tetapi Mesir yang takluk kepada Yusuf,
Yusuf yang menguasai Mesir. Inilah orang yang namanya mendapat kasih
karunia.
Di akhir zaman ini kasih karunia yang diterima oleh Nuh dan Yusuf
harus kita ambil dalam satu kesimpulan. Orang yang mendapat kasih
karunia seperti Yusuf adalah kehidupan yang tidak setuju melihat
saudara-saudaranya berbuat curang, tidak setuju
melihat saudara-saudaranya melakukan kejahatan. Orang seperti
itu bukan berada di bawah kuasa dunia
tetapi dia menguasai dunia.
- Musa
Tuhan mengatakan Musa mendapatkan kasih karunia. Tetapi hal itu
dikomplain oleh Musa. Dia ingin merasakan pembuktian kasih karunia
itu. Dia ingin merasakan kasih karunia itu menjadi kenyataan yang dia
nikmati dan dirasakan dalam dirinya sendiri tetapi bukan hanya
dirinya namun dirasakan oleh seluruh anggota Tubuh Kristus yaitu
seluruh orang Israel.
Keluaran 33:14-16
33:14 Lalu Ia berfirman: "Aku sendiri hendak
membimbing engkau dan memberikan ketenteraman kepadamu."
33:15 Berkatalah Musa kepada-Nya: "Jika Engkau
sendiri tidak membimbing kami, janganlah suruh kami berangkat dari
sini.
33:16 Dari manakah gerangan akan diketahui, bahwa aku
telah mendapat kasih karunia di hadapan-Mu, yakni aku dengan umat-Mu
ini? Bukankah karena Engkau berjalan bersama-sama dengan kami,
sehingga kami, aku dengan umat-Mu ini, dibedakan dari segala bangsa
yang ada di muka bumi ini?"
Jadi kasih karunia yang diterima oleh Musa bersama orang Israel
adalah:
- Mereka menikmati penggembalaan Tuhan, Tuhan yang membimbing mereka. Terasa dalam diri mereka Tuhan menggembalakan mereka. Jadi orang yang mendapatkan kasih karunia adalah orang yang mendapatkan penggembalaan Firman dalam dirinya.
Amsal 12:26
12:26 Orang benar mendapati tempat penggembalaannya,
tetapi jalan orang fasik menyesatkan mereka sendiri.
- Ada ketentraman, ada ketenangan. Walaupun banyak yang mengusik kita walaupun orang melihat kita galau tetapi hati kita tetap tentram dan ada kedamaian. Walaupun coba diserang sana dan sini tetapi kalau kita digembalakan oleh Tuhan nikmati pembukaan rahasia Firman Tuhan maka pasti ada ketentraman.
- Ada perbedaan dengan orang lain. Masakan mau sama dengan orang lain kalau saudara digembalakan oleh Firman pengajaran, apalagi nyata ada uluran tangan Tuhan lewat pembukaan rahasia Firmannya. Kita mengajak orang lain karena selama ini kita merasa beda sehingga kita mengajak mereka supaya Tuhan juga menolong mereka mengerti Firman pengajaran agar kita bersama-sama mendapat pelayanan Firman yang sama sehingga bisa menjadi satu tubuh.
Kalau kita tidak tahu perbedaan dengan orang lain tidak mungkin ada
roh permintaan, tidak mungkin kita mendoakan dia supaya menjadi sama
dengan kita. Tetapi karena kita mendapatkan kasih karunia, Tuhan
memperlihatkan belakangNya dan wajahNya kepada kita, artinya
dibukakan rahasia Firman hal-hal yang akan datang (memandang
wajahNya) dan diperlihatkan hal-hal yang terjadi di masa lampau
(melihat belakangNya), sehingga kita rindu orang lain juga ikut
menikmati sehingga ada permohonan doa.
Anjuran Tuhan supaya kita tampil beda.
Roma 12:1-2
12:1 Karena itu, saudara-saudara, demi kemurahan
Allah aku menasihatkan kamu, supaya kamu mempersembahkan tubuhmu
sebagai persembahan yang hidup, yang kudus dan yang berkenan kepada
Allah: itu adalah ibadahmu yang sejati.
12:2 Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini,
tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat
membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan
kepada Allah dan yang sempurna.
Orang yang tampil beda karena dia dibangun oleh Firman, oleh Roh dan
kasih Allah, maka kehidupan itu sudah dapat dipastikan mendapat kasih
karunia. Kalau sama saja dengan orang dunia contohnya busana untuk
jalan-jalan itu juga yang dipakai untuk ke gereja. Buktikan kita ada
Firman pengajaran sehingga kita tampil beda
- Daud
Kisah Para Rasul 7:46
7:46 Daud telah mendapat kasih karunia di hadapan
Allah dan ia memohon, supaya ia diperkenankan untuk mendirikan suatu
tempat kediaman bagi Allah Yakub.
Orang yang mendapat kasih karunia ada minat dan kerinduan hati yang
mendalam supaya hidupnya dibangun
menjadi Bait Allah, menjadi Tubuh Kristus.
Kalau seseorang berkata mendapatkan kasih
karunia tetapi tidak ada kerinduan hati yang mendalam di
dalam Tuhan maka itu berarti bukan kasih karunia.
Kalau mendapatkan kasih karunia pasti ada kerinduan hati dan berkata
“terima kasih Tuhan, saya adalah pemberontak yang pernah menikam
Engkau, sekarang Engkau merubah saya. Dulu saya mati dan kenapa saya
bertindak seperti itu? Saya bertindak karena rohani saya mati, ada
dalam alam kematian rohani maka saya menikam Engkau. Engkau sudah
memberikan saya kehidupan dan kemudian Engkau membawa saya menjadi
anak sulungMu dalam himpunan yang luar biasa”. Kalau seperti itu
maka tidak mungkin kita mengkhianati lagi Tuhan Yesus
dan pasti berusaha untuk bawa hidupnya dibangun jadi tubuh Kristus
(bait Allah).
Pemberontakan
ini terjadi bukan di luar tetapi di dalam nikah.
Zakharia
12:11
12:11
Pada waktu itu ratapan di Yerusalem akan sama besarnya dengan ratapan
atas Hadad-Rimon di lembah Megido.
Megido
artinya tempat bala tentara. Itu sebabnya ada disebut Harmagedon
artinya pemusatan bala tentara, yang mana di sana akan terjadi
peperangan yang paling dahsyat. Dihubungkan di sini ada ratapan.
Kalau sekarang kita tidak ada ratapan melihat Yesus yang ditikam maka
awas kita akan ada dalam ratapan paling
dahsyat di lembah Megido.
Maukah
kita memanfaatkan roh pengasihan yang Tuhan berikan kepada kita,
maukah kita memanfaatkan roh permohonan yang Tuhan berikan kepada
kita?
Hadad
artinya ruang yang dipagari/
Rimon
artinya buah delima
Sekalipun
ada balatentara yang siap menyerbu kita tetapi masih ada Rimon
berarti masih ada persekutuan kita di dalam Tuhan. Masih ada Hadad
berarti masih ada Tuhan yang memagari kita.
Zakharia
2:1-5
2:1
Aku melayangkan mataku dan melihat: tampak seorang yang memegang tali
pengukur.
2:2
Lalu aku bertanya: "Ke manakah engkau ini pergi?" Maka ia
menjawab aku: "Ke Yerusalem, untuk mengukurnya, untuk melihat
berapa lebarnya dan panjangnya."
2:3
Dan sementara malaikat yang berbicara dengan aku itu maju ke depan,
majulah seorang malaikat lain mendekatinya,
2:4
yang diberi perintah: "Berlarilah, katakanlah kepada orang muda
yang di sana itu, demikian: Yerusalem akan tetap tinggal seperti
padang terbuka oleh karena banyaknya manusia dan hewan di dalamnya.
2:5
Dan Aku sendiri, demikianlah firman TUHAN, akan menjadi tembok berapi
baginya di sekelilingnya, dan Aku akan menjadi kemuliaan di
dalamnya."
Ratapan
yang kita lakukan bukan ratapan yang suasananya kebinasaan tetapi
ratapan karena penyesalan, mau bertobat sungguh-sungguh. Sekalipun
harus dilempar di jeruji besi tetapi kalau kita bertobat
sungguh-sungguh maka masih ada harapan. Ratapan ini mewarnai nikah
anak-anak Tuhan. Daud disuruh meratap dan isterinya tersendiri, Natan
harus meratap dan isterinya sendiri, keluarga keturunan Lewi
tersendiri dan isterinya sendiri. Namanya pekerjaan pemberontakan ini
bukan hanya dilakukan kaum awam tetapi juga Lewi. Kita pernah menikam
Tuhan Yesus dengan pemberontakan, dengan perlawanan terhadap Firman
baik dalam nikah rumah tangga.
Kita
menyesali apa yang salah kita lakukan dan Tuhan akan memberikan roh
permohonan. Ini doa yang akhir yang dikumandangkan oleh gereja Tuhan.
Wahyu
22:20
22:20
Ia yang memberi kesaksian tentang semuanya ini, berfirman: "Ya,
Aku datang segera!" Amin, datanglah, Tuhan Yesus!
Si
pemberi roh pengasihan dan roh permohonan mengatakan “Aku datang
segera!”. Dijawab dengan doa terakhir dari gereja Tuhan “Amin,
datanglah, Tuhan Yesus!”. Amin adalah kata yang membenarkan dan
akhir dari doa.
Wahyu
22:21
22:21
Kasih karunia Tuhan Yesus menyertai kamu sekalian! Amin.
Nama
dari yang ditikam itu disebutkan yaitu “Yesus”. Dikatakan
“terkutuklah orang yang tidak mengasihi Tuhan” lalu ditutup
dengan Maranata.
I
Korintus 16:22
16:22
Siapa yang tidak mengasihi Tuhan, terkutuklah ia. Maranata!
Posisi
kita di mana? Apakah mengatakan Tuhan kami datanglah tetapi justru
menerima kutuk atau kita mengatakan “Amin datanglah Tuhan Yesus”.
Kita menerima pribadiNya dan kita merasa dirangkul dengan kehangatan
kasih sayangNya. Kalau kita menerima kasih karunia seperti Nuh,
Yusuf, Musa dan Daud maka ada hasil kita meratap seperti meratapi
anak sulung dan anak tunggal. Tidak sia-sia sebab kita bertemu dengan
Tuhan Yesus.
Tuhan
memberkati.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar