Salam
sejahtera di dalam nama Tuhan Yesus Kristus.
Zakharia
12:10-14 (Ratapan atas dia yang tertikam)
12:10
"Aku akan mencurahkan roh pengasihan dan roh permohonan atas
keluarga Daud dan atas penduduk Yerusalem, dan mereka akan memandang
kepada dia yang telah mereka tikam, dan akan meratapi dia seperti
orang meratapi anak tunggal, dan akan menangisi dia dengan pedih
seperti orang menangisi anak sulung.
12:11
Pada waktu itu ratapan di Yerusalem akan sama besarnya dengan ratapan
atas Hadad-Rimon di lembah Megido.
12:12
Negeri itu akan meratap, setiap kaum keluarga tersendiri; kaum
keluarga keturunan Daud tersendiri dan isteri mereka tersendiri; kaum
keluarga keturunan Natan tersendiri dan isteri mereka tersendiri;
12:13
kaum keluarga keturunan Lewi tersendiri dan isteri mereka tersendiri;
kaum keluarga Simei tersendiri dan isteri mereka tersendiri;
12:14
juga segala kaum keluarga yang masih tinggal, setiap kaum keluarga
tersendiri dan isteri mereka tersendiri."
Di
sini Tuhan nyatakan pada
nama-nama yang disebut tadi bahwa keselamatan itu dikerjakan
sendiri-sendiri. Tuhan menginginkan baik suami atau isteri maupun
anggota keluarga untuk menyesali segala perbuatan
masa silam sehingga Yesus tertikam.
Yesaya 53:5
53:5 Tetapi dia tertikam oleh karena pemberontakan
kita, dia diremukkan oleh karena kejahatan kita; ganjaran yang
mendatangkan keselamatan bagi kita ditimpakan kepadanya, dan oleh
bilur-bilurnya kita menjadi sembuh.
Roh
pengasihan atau roh rahmat atau kasih karunia. Ada
beberapa orang yang diberi Tuhan kasih karunia. Selanjutnya
dihubungkan dengan Anak Tunggal sebab Anak Tunggal itu penuh dengan
kasih karunia. Tuhan Yesus adalah anak Tunggal
itu.
Yohanes
3:16
3:16
Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah
mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya
kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.
Tuhan
Yesus Anak tunggal Allah yang memberikan kehidupan.
I
Yohanes 4:5
4:9
Dalam hal inilah kasih Allah dinyatakan di tengah-tengah kita, yaitu
bahwa Allah telah mengutus Anak-Nya yang tunggal ke dalam dunia,
supaya kita hidup oleh-Nya.
Yohanes
1:14
1:14
Firman itu telah menjadi manusia, dan diam di antara kita, dan kita
telah melihat kemuliaan-Nya, yaitu kemuliaan yang diberikan
kepada-Nya sebagai Anak Tunggal Bapa, penuh kasih karunia dan
kebenaran.
Kita
akan melihat contoh atau teladan manusia yang mendapat kasih karunia.
Kenapa dia mendapat kasih karunia? Sebab dia tidak turut-turut
kebanyakan orang. Dikatakan dia adalah orang yang benar, sampai tiga
ayat mengatakan bahwa dia adalah orang benar.
Nuh
mendapat kasih karunia.
Kejadian
6:8
6:8
Tetapi Nuh mendapat kasih karunia di mata TUHAN.
Nuh
orang benar dan tidak mengikuti kelakuan kebanyakan orang. Jadi dia
bisa memisahkan diri dengan kebanyakan orang. Itu sebabnya dia
disebut orang benar.
Kejadian
6:9;7:1
6:9
Inilah riwayat Nuh: Nuh adalah seorang yang benar dan tidak bercela
di antara orang-orang sezamannya; dan Nuh itu hidup bergaul dengan
Allah.
7:1
Lalu berfirmanlah TUHAN kepada Nuh: "Masuklah ke dalam bahtera
itu, engkau dan seisi rumahmu, sebab engkaulah yang Kulihat benar di
hadapan-Ku di antara orang zaman ini.
Ibrani
11:7
11:7
Karena iman, maka Nuh -- dengan petunjuk Allah tentang sesuatu yang
belum kelihatan -- dengan taat mempersiapkan bahtera untuk
menyelamatkan keluarganya; dan karena iman itu ia menghukum dunia,
dan ia ditentukan untuk menerima kebenaran, sesuai dengan imannya.
Jadi
orang yang benar ini adalah kehidupan yang mendapat kasih karunia.
Tidaklah mungkin Tuhan memberikan roh pengasihan kalau dia ikut
membaur, ikut-ikut kelakuan banyak orang. Pada zaman Nuh ada banyak
penduduk dunia tetapi Nuh tidak mengikuti kebanyakan orang, Nuh bisa
menjauhkan diri. Bagaimana pandangan tetangga-tetangga Nuh? Bisa saja
mereka berkata “Nuh ini sok rohani, sudah tidak mau bergaul dengan
orang lain”. Atau yang lain berkata “memangnya hanya kau orang
benar?” bisa saja ada yang berpendapat seperti itu terhadap Nuh.
Kejadian
6:9
6:9
Inilah riwayat Nuh: Nuh adalah seorang yang benar dan tidak bercela
di antara orang-orang sezamannya; dan Nuh itu hidup bergaul dengan
Allah.
Nuh
tidak bergaul dengan yang lain, dia bergaul dengan Tuhan. Kalau
sekarang ini ada orang seperti ini bisa saja ada yang menertawakan.
Tetapi apapun kata orang lain, kalau saudara mendapatkan kasih
karunia, maka saudara sudah bisa memberikan garis pemisah untuk
menentukan bagaimana saudara berprilaku. Sekalipun kita tinggal di
masyarakat umum tetapi kita harus hidup dengan Tuhan dan jangan kita
tercemar dengan prilaku orang banyak.
Ketika
bangsa Israel keluar dari Mesir, salah satu nasehat
Tuhan lewat Musa adalah:
Kejadian
23:2
23:2
Janganlah engkau turut-turut kebanyakan orang melakukan kejahatan,
dan dalam memberikan kesaksian mengenai sesuatu perkara janganlah
engkau turut-turut kebanyakan orang membelokkan hukum.
Orang
yang mendapat kasih karunia jangan mengikuti kelakuan orang banyak.
Anak muda remaja jangan ikut kelakuan kawan-kawanmu
yang tidak takut akan Tuhan. Bukan berarti kita tunjuk diri
sok rohani tetapi kita harus beda.
Ini
adalah orang yang ada bukti mendapatkan pelayanan Tuhan dengan kasih
karunia. Sudah mendapat kasih karunia masih disuruh meratap. Kenapa
kita harus meratap? Sebab kita mendapatkan kasih karunia karena Anak
Tunggal yang sudah berkorban. Tuhan Yesus juga Anak Sulung yang sudah
berkorban, tertikam karena pemberontakan kita. Kita meratap artinya
kita kembali merenungkan kenapa paket kasih karunia ini saya miliki.
Itu karena Tuhan Yesus Anak Tunggal dan juga Anak Sulung yang rela
berkorban untuk kita. Kalau kehidupan itu paham bahwa ia
memiliki kasih karunia maka air mata tidak bisa dibendung.
Alkitab
menceritakan memang banyak orang di zaman Nuh.
Matius
24:37-38
24:37
"Sebab sebagaimana halnya pada zaman Nuh, demikian pula halnya
kelak pada kedatangan Anak Manusia.
24:38
Sebab sebagaimana mereka pada zaman sebelum air bah itu makan dan
minum, kawin dan mengawinkan, sampai kepada hari Nuh masuk ke dalam
bahtera,
Ini
kelakuan banyak orang pada waktu itu. Mereka makan dan minum, kawin
dan mengawinkan. Ditunjukkan keadaan di akhir zaman akan seperti ini
bahkan akan melampaui lagi. Mereka sudah tidak ada penghargaan
terhadap nikah. Nikah hanya dianggap pelampiasan hawa nafsu saja
sehingga tidak ada kendali lagi. Hal ini sedang marak dan akan makin
marak.
Matius
24:39-40
24:39
dan mereka tidak tahu akan sesuatu, sebelum air bah itu datang dan
melenyapkan mereka semua, demikian pulalah halnya kelak pada
kedatangan Anak Manusia.
24:40
Pada waktu itu kalau ada dua orang di ladang, yang seorang akan
dibawa dan yang lain akan ditinggalkan;
Jadi
apa yang kita pelajari dari Nuh yang mendapat kasih karunia ini untuk
mengingatkan kita menjelang kedatangan Tuhan Yesus pada kali yang
kedua, hidup manusia itu seperti zaman Nuh. Hal ini nyata
tergambar di muka mata kita hari-hari terakhir ini. Inilah yang
menyebalkan/menyakiti hati Tuhan.
Penginjil
Lukas juga menulis hal yang sama seperti penginjil Matius.
Lukas
17:26-27
17:26
Dan sama seperti terjadi pada zaman Nuh, demikian pulalah halnya
kelak pada hari-hari Anak Manusia:
17:27
mereka makan dan minum, mereka kawin dan dikawinkan, sampai kepada
hari Nuh masuk ke dalam bahtera, lalu datanglah air bah dan
membinasakan mereka semua.
Kita
perhatikan apa sebenarnya yang harus kita lakukan. Sementara keadaan
dunia seperti ini, manusia kebanyakkan
dibawa oleh arus menuju kebinasaan, maka kepada Nuh Tuhan katakan
“engkau mendapatkan kasih karunia. Jalan keluar supaya jangan
engkau (Nuh) terbawa arus kebinasaan,
buatlah Bahtera untuk keselamatan dirimu dan keluargamu”.
Kemudian
bahasa selanjutnya mengejutkan bagi Nuh “Aku akan mengakhiri semua
yang bernafas”. Jadi kesimpulannya, kejadian yang hari-hari
terakhir ini tergambar di muka mata kita dan di ujung hidung kita,
itu adalah peringatan bahwa Tuhan akan segera mengakhiri kehidupan di
dunia ini, bukan untuk memperpanjang
kehidupan di dunia ini.
Kalau
ini akan terjadi, bagaimana kita semestinya? Apakah kita pangku
tangan dan hanya menonton orang? Atau lebih sial lagi kalau ikut
terlibat dan tertawa terbahak-bahak, apa
yang mereka lakukan juga kita lakukan sehingga tidak ada kejelasan
lagi bahwa kita mendapat kasih karunia.
Ini
sangat mengejutkan Nuh.
Kejadian
6:13
6:13
Berfirmanlah Allah kepada Nuh: "Aku telah memutuskan untuk
mengakhiri hidup segala makhluk, sebab bumi telah penuh dengan
kekerasan oleh mereka, jadi Aku akan memusnahkan mereka bersama-sama
dengan bumi.
Coba
kalau saudara hidup di zaman Nuh dan mendengar perkataan Tuhan ini,
pasti mengejutkan saudara.
Kejadian
6:17
6:17
Sebab sesungguhnya Aku akan mendatangkan air bah meliputi bumi untuk
memusnahkan segala yang hidup dan bernyawa di kolong langit; segala
yang ada di bumi akan mati binasa.
Ini
mengejutkan tetapi kepada Nuh sudah Tuhan tunjukkan jalan keluarnya.
Kalau kita meyakini ini adalah Firman Tuhan dan bahwa Tuhan akan
segera mengakhiri makhluk hidup di seluruh dunia kecuali orang yang
mendapat kasih karunia maka kita akan mengikuti anjuran Tuhan untuk
kita membangun bahtera atau mengerjakan keselamatan kita dan kita
akan gesit, kita akan giat dan tidak akan diam.
Filipi 2:12
2:12 Hai saudara-saudaraku yang kekasih, kamu
senantiasa taat; karena itu tetaplah kerjakan keselamatanmu dengan
takut dan gentar, bukan saja seperti waktu aku masih hadir, tetapi
terlebih pula sekarang waktu aku tidak hadir,
Kejadian
7:4
7:4
Sebab tujuh hari lagi Aku akan menurunkan hujan ke atas bumi empat
puluh hari empat puluh malam lamanya, dan Aku akan menghapuskan dari
muka bumi segala yang ada, yang Kujadikan itu."
Hujan
akan turun adalah
hujan yang membinasakan. Tetapi Nuh membangun bahtera karena ada
Firman yang dia terima. Firman yang diterima oleh Nuh bagaikan hujan
yang menyelamatkannya. Jadi ada dua hujan di sini, hujan yang
membinasakan dalam Kejadian 7:4 dan hujan yang memberi kehidupan
yaitu hujan Firman pengajaran.
Ulangan
32:1-2,44,47
32:1
"Pasanglah telingamu, hai langit, aku mau berbicara, dan baiklah
bumi mendengarkan ucapan mulutku.
32:2
Mudah-mudahan pengajaranku menitik laksana hujan, perkataanku menetes
laksana embun, laksana hujan renai ke atas tunas muda, dan laksana
dirus hujan ke atas tumbuh-tumbuhan.
32:44
Lalu datanglah Musa bersama-sama dengan Yosua bin Nun dan
menyampaikan ke telinga bangsa itu segala perkataan nyanyian tadi.
32:47
Sebab perkataan ini bukanlah perkataan hampa bagimu, tetapi itulah
hidupmu, dan dengan perkataan ini akan lanjut umurmu di tanah, ke
mana kamu pergi, menyeberangi sungai Yordan untuk mendudukinya."
Jadi
hujan yang diberikan oleh Tuhan yaitu hujan pengajaran, adalah
kehidupan bagi kita dan bukan untuk membinasakan.
Ada
dua hujan yang dibicarakan di dalam Alkitab. Hujan di zaman Nuh ini
membinasakan orang banyak. Tetapi Nuh mendapat Firman, Firman itu
diibaratkan hujan yang membawa kehidupan bagi Nuh. Ini yang harus
kita renungkan di penghujung akhir zaman ini.
Jadi
menghadapi murka Tuhan yang akan datang untuk membinasakan semua
makhluk yang hidup maka solusi bagi kita untuk terhindar adalah
perhatikan turunnya hujan pengajaran dalam gereja. Jangan sampai
menjadi anak Tuhan yang menganggap Firman pengajaran itu hal yang
biasa dan berkata tidak butuh Firman pengajaran dan hanya suka Firman
penginjilan. Firman penginjilan perlu ditingkatkan pada Firman
pengajaran. Firman penginjilan itu pengajaran mula-mula dan masih ada
di halaman, berarti tidak dilindungi oleh Tuhan. Itu sebabnya perlu
ditingkatkan kepada Firman pengajaran.
Hujan
yang diterima oleh Nuh bagi dirinya yaitu firman pengajaran yang
isinya bagaimana untuk membangun. Pertama Tuhan menyuruh Nuh untuk
mengambil kayu gofir atau kayu saru. Ini
adalah kayu yang mempunyai mutu tinggi. Ini Firman yang khusus
diberikan Tuhan kepada Nuh, orang banyak tidak tahu, orang banyak
tidak mendengar. Rahasia keselamatan hanya diberikan kepada Nuh dan
orang banyak tidak tahu.
Tuhan
menyuruh mengambil kayu gofir menunjuk mutu. Jadi sebelum model
bahtera itu ditunjukkan Tuhan kepada Nuh, terlebih dahulu Tuhan
mengajak Nuh untuk menekankan mutu. Bukan model lebih dahulu tetapi
mutu. Inilah Firman pengajaran yang bagaikan hujan renai, bagaikan
dirus hujan yang ditujukan khusus kepada Nuh dan keluarganya. Orang
luar tidak tahu dan tidak mendengar hujan ini
(Firman).
Jadi
rahasia keselamatan ini hanya dikaruniakan kepada Nuh. Rahasia
keselamatan ini berpasang-pasangan, itulah rahasia keselamatan
mempelai. Tuhan memerintahkan Nuh untuk mengambil bintang yang halal
tujuh pasang dan yang haram sepasang. Jadi rahasia keselamatan yang
dikaruniakan kepada Nuh ini adalah rahasia keselamatan Mempelai.
Hanya khusus, tidak semua orang tahu ini sebab
tidak diberitahu kepada semua orang.
Lukas
17:26-27
17:26
Dan sama seperti terjadi pada zaman Nuh, demikian pulalah halnya
kelak pada hari-hari Anak Manusia:
17:27
mereka makan dan minum, mereka kawin dan dikawinkan, sampai kepada
hari Nuh masuk ke dalam bahtera, lalu datanglah air bah dan
membinasakan mereka semua.
Kalau
kita tahu bahwa gambaran kehidupan menjelang kedatangan Tuhan Yesus
kedua kali perseisi seperti di zaman Nuh, maka kita didorong oleh
Tuhan untuk masuk pada turunnya hujan pengajaran untuk meraih
keselamatan Mempelai. Olehnya itu kita perhatikan di akhir zaman ini
agar orang Kristen mendapat kasih karunia. Begitu ada aksi dari Tuhan
memberikan paket kasih karunia kepada kita maka kita harus segera
bereaksi mengerjakannya, jangan diam.
Ini
hujan dalam bentuk pengajaran yang hanya diterima oleh Nuh dan tidak
diterima oleh kebanyakan orang. Karena mereka tidak menerima sehingga
prilaku mereka bertolak belakang dengan selera Tuhan bahkan menyakiti
hati Tuhan, membuat hati Tuhan sebal, membuat hati Tuhan menyesal
sehingga Tuhan mengambil keputusan untuk
mengakhiri hidup semua yang bernafas.
Kita
menjadi anak Tuhan pada kelompok yang mana. Kalau kita menghargai
kasih karunia maka kita seperti Nuh, orang yang benar. Kenapa Nuh
dijuluki Tuhan orang benar? Karena dia tidak mengikuti kelakuan
kebanyakan orang.
Tinggal
sedikit orang, tetapi masih ada orang yang bisa bertahan. Sekiranya
mereka tidak mempertahankan sifat atau kondisi rohaninya maka mereka
sudah habis. Kita harus mengatakan “ya di atas yang ya dan tidak di
atas tidak” artinya katakan ya untuk
Firman dan tidak untuk dosa. Kita harus
belajar seperti itu sekalipun kita diberi atribut atau label “sok
rohani”.
Ada
pendeta yang mengatakan “bengkok sedikit tidak apa-apa”. Tetapi
ketika dosanya ditegur malah mencap orang
yang dipakai Tuhan untuk menegur dia
mulutnya tidak bertobat. Apakah yang bengkok itu yang disebut
bertobat?
Amos 5:10
5:10 Mereka benci kepada yang memberi teguran di
pintu gerbang, dan mereka keji kepada yang berkata dengan tulus
ikhlas.
Israel
bangsa yang kecil tetapi sekalipun dikeroyok mereka tidak bisa
dikalahkan. Kenapa? Sebab mereka dilindungi oleh taruk Isai. Ini juga
untuk kita, bukan untuk mereka saja. Oleh sebab itu mari kita
perhatikan bagaimana keadaan yang harus kita lakukan
dan mana yang jangan kita lakukan.
Tuhan
tekankan “ayo ambil kayu gofir”. Berarti Tuhan menuntut mutu.
Mutu itu hanya dimiliki oleh Mempelai Wanita Tuhan, keselamatan
Mempelai. Yang akan disingkirkan oleh Tuhan ke padang belantara
hanyalah Mempelai Wanita Tuhan yang mempunyai mutu rohani paling di
atas yang disebut pneumatickos.
Ada orang percaya tetapi tidak mau meningkat dan tetap kanak-kanak
rohani, itu namanya sarchikos. Ada juga orang percaya tetapi
tidak mau menyerahkan hidupnya untuk lahir baru, belum bertobat dan
belum dibaptis, itu namanya psuchikos. Pneumatickos,
sarchikos dan psuchikos,
sama-sama orang Kristen tetapi berbeda.
Kejadian
6:14
6:14
Buatlah bagimu sebuah bahtera dari kayu gofir; bahtera itu harus
kaubuat berpetak-petak dan harus kaututup dengan pakal dari luar dan
dari dalam.
Tuhan
menyuruh mengambil kayu gofir. Tuhan tidak menyuruh mengambil kayu
sembarang. Artinya Tuhan ingin menemukan saudara punya minat memiliki
rohani yang bermutu. Tuhan ingin menarik saudara lewat siraman hujan
pengajaran supaya saudara punya minat, mau rohani yang bermutu.
Semoga kita semua yang ada ini, ketika bunyi sangkakala yang
terakhir, kita semua terangkat dan terkumpul di satu tempat yang
Tuhan sudah sediakan. Dengan satu kali sentakan sayap kita sudah ada
di sana sebab kita sudah dilengkapi dengan mutu (gofir)
sehingga tumbuh dua sayap yang luar biasa. Itulah Firman pengajaran
dan Roh Kudus yang saudara manfaatkan untuk terbang ke padang
belantara berkumpul dengan orang-orang yang
punya mutu rohani yang sama.
Ini
yang saya dambakan. Saya rindu isteri dan putra, putri saya berada
dalam kondisi rohani seperti itu. Coba saudara komitmen “Tuhan saya
mau seperti itu”.
Bahtera
itu dibuat bertingkat-tingkat. Ada bagian bawah, bagian tengah yang
ada pintu dan bagian atas yang ada jendela. Bagian bawah menunjuk
Allah Bapa, bagian tengah yang ada pintu menunjuk Allah Anak dan
bagian atas yang ada jendela adalah gambaran Roh Kudus. Ini yang
Tuhan inginkan dalam kehidupan kita sehingga
Allah Bapa tampil dalam kesetiaanNya, Yesus
dalam kesediaannya dan Roh Kudus yang menerangi. Kita harus mendasari
bahwa benar ada Allah, itu harus menjadi landasan kita.
Ibrani
11:1,6
11:1
Iman adalah dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan dan bukti
dari segala sesuatu yang tidak kita lihat.
11:6
Tetapi tanpa iman tidak mungkin orang berkenan kepada Allah. Sebab
barangsiapa berpaling kepada Allah, ia harus percaya bahwa Allah ada,
dan bahwa Allah memberi upah kepada orang yang sungguh-sungguh
mencari Dia.
Jangan
sampai saudara berpikir “apa betul ada Allah?”. Kalau ada yang
berpikir begitu segera hempaskan berarti orang itu tidak percaya
ada Allah Bapa, tidak memiliki
dasar. Seringkali manusia dibodohi lewat akalnya sendiri.
Biarlah
dasar ini ada pada kita.
Yohanes
1:1,14
1:1
Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan
Firman itu adalah Allah.
1:14
Firman itu telah menjadi manusia, dan diam di antara kita, dan kita
telah melihat kemuliaan-Nya, yaitu kemuliaan yang diberikan
kepada-Nya sebagai Anak Tunggal Bapa, penuh kasih karunia dan
kebenaran.
Firman
itu adalah Allah dan itulah Yesus. Kalau saudara mengatakan ada Allah
tetapi tidak percaya Yesus itu sama dengan bohong, karena Tuhan
itulah Yesus. Dia juga adalah dasar dan Dia juga yang di tengah yang
ada pintu sebab Tuhan Yesus berkata “Akulah pintu”. Yang ada pada
tingkat tiga yang mempunyai jendela itulah Roh Kudus yang memberikan
penerangan dalam perjalanan gereja Tuhan.
Bentuk
bahtera itu berpetak-petak. Kenapa berpetak-petak? Sebab pada zaman
itu sudah tidak ada petak-petak lagi (penghargaan
terhadap nikah).
Kejadian
6:2,4
6:2
maka anak-anak Allah melihat, bahwa anak-anak perempuan manusia itu
cantik-cantik, lalu mereka mengambil isteri dari antara
perempuan-perempuan itu, siapa saja yang disukai mereka.
6:4
Pada waktu itu orang-orang raksasa ada di bumi, dan juga pada waktu
sesudahnya, ketika anak-anak Allah menghampiri anak-anak perempuan
manusia, dan perempuan-perempuan itu melahirkan anak bagi mereka;
inilah orang-orang yang gagah perkasa di zaman purbakala, orang-orang
yang kenamaan.
Tanpa
petak-petak ini sama dengan hukum rimba yang berlaku. Biarpun isteri
orang, kalau dia kuat bisa dia ambil. Manusia menjadi raksasa,
dagingnya yang membengkak/
hawa nafsunya yang membengkak.
Hati-hati
dengan tontonan-tontonan yang najis. Tidak sedikit orang yang jatuh
karena menonton hal seperti itu sehingga doanya sudah tidak terdengar
karena pandangannya sudah najis. Begitu iblis bekerja di udara
sekarang ini. Kalau melihat yang porno membuat rohani hancur. Kenapa
gereja Tuhan harus hati-hati di akhir zaman
ini? Sebab sarana yang mau menggoncang dan menghancurkan rohani kita
begitu hebat di hari-hari terakhir ini.
I
Tesalonika 4:1
4:1
Akhirnya, saudara-saudara, kami minta dan nasihatkan kamu dalam Tuhan
Yesus: Kamu telah mendengar dari kami bagaimana kamu harus hidup
supaya berkenan kepada Allah. Hal itu memang telah kamu turuti,
tetapi baiklah kamu melakukannya lebih bersungguh-sungguh lagi.
Berkenan
kepada Allah berarti mutu, melakukannya lebih bersungguh-sungguh
berarti mutu itu ditingkatkan.
I
Tesalonika 4:2-6
4:2
Kamu tahu juga petunjuk-petunjuk mana yang telah kami berikan
kepadamu atas nama Tuhan Yesus.
4:3
Karena inilah kehendak Allah: pengudusanmu, yaitu supaya kamu
menjauhi percabulan,
4:4
supaya kamu masing-masing mengambil seorang perempuan menjadi
isterimu sendiri dan hidup di dalam pengudusan dan penghormatan,
4:5
bukan di dalam keinginan hawa nafsu, seperti yang dibuat oleh
orang-orang yang tidak mengenal Allah,
4:6
dan supaya dalam hal-hal ini orang jangan memperlakukan saudaranya
dengan tidak baik atau memperdayakannya. Karena Tuhan adalah pembalas
dari semuanya ini, seperti yang telah kami katakan dan tegaskan
dahulu kepadamu.
Saudara
paling dekat dari suami adalah isterimu, saudara paling dekat dari
isteri adalah suami, jangan saling memperdayakan.
I
Tesalonika 4:7-8
4:7
Allah memanggil kita bukan untuk melakukan apa yang cemar, melainkan
apa yang kudus.
4:8
Karena itu siapa yang menolak ini bukanlah menolak manusia, melainkan
menolak Allah yang telah memberikan juga Roh-Nya yang kudus kepada
kamu.
Bila
nasihat ini tidak dihirau itu sama dengan menolak Tuhan. Sorgakah
yang didapatkan orang seperti ini? Tentu tidak!
Bagaimana mau masuk ke rumahNya Tuhan kalau
dia menolak Tuhan.
Kemudian
Bahtera itu harus dipakal supaya air tidak masuk sekaligus supaya
papan yang satu dengan papan yang lain rapat, berarti ada persekutuan
dan bukan renggang. Untuk menahan pengaruh dunia ini jangan masuk
maka harus ada persekutuan. Persekutuan ini tidak bisa dipaksakan.
Hanya orang yang mendapat kasih karunia yang dapat masuk dalam
keselamatan di dalam Bahtera.
Tuhan
melihat dari tempat ketinggiannya bahwa manusia cenderung hidup dalam
kekerasan, sekarang ini kekerasan makin
menjadi-jadi utama dalam nikah.
Maleakhi 2:16
2:16 Sebab Aku membenci perceraian, firman TUHAN,
Allah Israel -- juga orang yang menutupi pakaiannya dengan kekerasan,
firman TUHAN semesta alam. Maka jagalah dirimu dan janganlah
berkhianat!
Kita
mau menerima hujan yang mana? Hujan yang seperti Nuh alami secara
pribadi yaitu hujan pengajaran atau hujan yang membinasakan yang
tidak dialami oleh Nuh karena dia sudah ada di dalam Bahtera dan itu
dialami oleh orang kebanyakan. Sekerang ini kita tentukan mau
menerima hujan yang mana, hujan kebinasaan atau hujan pengajaran yang
menghentar kita untuk datang kepada Yesus.
Setelah
Nuh mendengarkan semua ini, dia tidak diam. Dia langsung bergerak dan
bekerja, dia mengajak ketiga puteranya, isterinya dan mantunya. Semua
bekerja dan apa yang dikerjakan seperti kata Tuhan, tidak meleset.
Kejadian
6:22
6:22
Lalu Nuh melakukan semuanya itu; tepat seperti yang diperintahkan
Allah kepadanya, demikianlah dilakukannya.
Kalau
mau mutu jangan menceng, harus tepat, harus sesuai. Jangan dirubah.
Demikian juga dalam pembangunan Tabernakel, Musa memeriksa ternyata
persis seperti apa yang Tuhan perintahkan. Demikian juga dalam
pembangunan Bait Allah oleh Salomo, semua pesis seperti ilham dari
Tuhan yang diterima oleh bapanya yaitu Daud.
Jadi
tiga bangunan ini sebagai saksi bagi kita, bahwa pembangunan Bait
Allah secara fisik maupun secara rohani jangan sedikitpun ada
penyelewengan. Dalam membangun Bait Allah secara fisik tidak boleh
ada kredit. Musa membangun Tabernakel tidak pernah kredit. Nuh
membangun Bahtera tidak ada kredit. Salomo membangun Bait Allah tidak
ada kredit.
Tuhan Yesus membeli saudara dan saya tidak dengan kredit tetapi Tuhan Yesus bayar tunai. Kita harus ada di sana dan ini diajarkan Tuhan supaya gereja Tuhan benar-benar bersandar dan berharap kepada Tuhan lewat turunnya hujan. Hujan Firman pengajaran ini sebagai penuntun kehidupan kita dan itulah sumber kehidupan kita.
Tuhan Yesus membeli saudara dan saya tidak dengan kredit tetapi Tuhan Yesus bayar tunai. Kita harus ada di sana dan ini diajarkan Tuhan supaya gereja Tuhan benar-benar bersandar dan berharap kepada Tuhan lewat turunnya hujan. Hujan Firman pengajaran ini sebagai penuntun kehidupan kita dan itulah sumber kehidupan kita.
Ulangan
11:11-12
11:11
Tetapi negeri, ke mana kamu pergi untuk mendudukinya, ialah negeri
yang bergunung-gunung dan berlembah-lembah, yang mendapat air
sebanyak hujan yang turun dari langit;
11:12
suatu negeri yang dipelihara oleh TUHAN, Allahmu: mata TUHAN,
Allahmu, tetap mengawasinya dari awal sampai akhir tahun.
Jadi
turunnya hujan itu termasuk cara Tuhan mengawasi dari awal sampai
akhir tahun. Jadi umat Israel masuk di Kanaan, negeri yang
bergunung-gunung dan berlembah-lembah ini, mereka hanya berharap pada
turunnya hujan. Buat kita, kita bisa hidup dan memiliki sesuatu
karena hanya berharap pada turunnya hujan Firman pengajaran dalam
gereja. Olehnya itu jangan tinggalkan hujan pengajaran dalam gereja,
jangan tinggalkan persekutuan yang ada turun hujan pengajaran di
dalamnya. Jadi turunnya hujan pengajaran di dalam gereja itu berarti
mata Tuhan ada di situ dan Tuhan mengawasi kita. Jangan coba saudara
nista, jangan coba saudara remehkan Firman pengajaran.
Di
manapun kita beribadah memang sama Tuhan yang disembah, tetapi adakah
hujan Firman pengajaran turun di situ? Kalau ada hujan Firman
pengajaran turun di situ maka ada mata Tuhan di situ. Tidak pernah
Tuhan lalai mengamati. Diamati bahwa anak Tuhan itu benar-benar
hidupnya hanya bersandar pada hujan pengajaran yang turun dalam
kehidupannya.
Kalau
ada mata Tuhan masakan binatang buas (antikris)
akan dibiarkan menerkam saudara? Lembah itu berbicara
kematian, gunung itu berbicara kebangkitan. Kalau kita ada di sana,
bersekutu dengan kematian dan kebangkitan Tuhan Yesus maka otomatis
kita akan menerima hujan turun di sana. Berarti sepanjang Tahun
diawai oleh Tuhan, hidupmu tidak akan diterlantarkan.
Tidak
ada perkara yang mustahil bagi Tuhan
asalkan kita ada komitmen dengan Tuhan. Saya mau bermutu, saya tidak
mau menjadi anak Tuhan yang seperti kayu lapuk. Kalau hujan ini turun
maka saudara adalah orang paling berbahagia karena mata Tuhan melihat
saudara. Apakah Tuhan tidak akan prihatin melihat saudara saat
mau digerayangi binatang buas? Atau tegakah
Tuhan melihat di meja saudara tidak ada makanan? Secara lahiriah saja
kita harus optimis mata Tuhan melihat. Apalagi kalau ada kerinduan
hati untuk memiliki rohani yang bermutu.
Saudara
bertunangan dengan Yesus, mataNya melihat kepada saudara. Jangan
saudara mata keranjang dan melihat pada laki-laki yang lain.
Laki-laki yang lain itu datang dan berkata “saya mau memberikan
kepadamu kesenangan dan kekayaan dunia” lalu saudara tanya kepada
laki-laki itu “selanjutanya kita akan ke sorga”, lalu dia
menjawab “saya tidak bisa ke sorga” karena laki-laki itu iblis
namanya. Datang lagi laki-laki yang lain dan berkata “saya berikan
ini semua kepadamu” kemudian ditanya lagi “sesudah itu Sorga?”
dan dia menjawab “saya tidak bisa berikan” itulah nabi palsu dan
antikristus. Hanya Yesus yang memberikan kita sorga. Jangan kita
berbalik melihat pada kemuliaan dunia ini yang menggoda kita. Jangan
karena persoalan dunia ini kita berbalik dan melupakan kekasih kita
karena persoalan dunia. mataNya melihat apakah kasihmu kepadaNya
penuh atau tidak.
Di
dalam penggembalaan di situlah Tuhan menagih kasih. Tuhan tidak
menagih kasih di luar sana. Tuhan Yesus menagih kasih. Tuhan Yesus
gembala yang baik, Dia menyerahkan nyawaNya untuk kita kekasihNya.
Sementara Kekasih kita memberikan semuanya Dia korbankan untuk
saudara lalu saudara berbalik membelakangi, itu keterlaluan! Tidak
heran orang seperti itu kelak bukan menerima lagi air yang
membinasakan tetapi api yang membinasakan.
Itu
sebabnya sekarang ini kita membutuhkan api yang memurnikan iman kita.
Kalau kita tidak mau menerima api yang memurnikan iman kita maka akan
menerima api yang membinasakan. Kalau tidak menerima air atau hujan
pengajaran maka air yang lain atau hujan yang lain yang akan
membinasakan. Ini jangan terjadi dalam diri kita.
Hujan
yang turun dalam gereja dengan begitu hebat akan membawa kita kepada
Tuhan Yesus. Berarti Tunangan kita menunggu kita dibenahi dengan
turunnya hujan Firman pengajaran sehingga oleh hujan ini kita kelak
dihentar kepadaNya.
Yohanes 6:45
6:45 Ada tertulis dalam kitab nabi-nabi: Dan mereka
semua akan diajar oleh Allah. Dan setiap orang, yang telah mendengar
dan menerima pengajaran dari Bapa, datang kepada-Ku.
Inilah
keselamatan Mempelai. Jangan sampai gereja Tuhan hidup tidak
berkemenangan atau menjadi kehidupan yang asal-asal saja.
Nyanyian
Musa atau nyanyian pengajaran itu dinyanyikan di Sorga bersama dengan
nyanyian Anak Domba.
Wahyu
15:1-3
15:1
Dan aku melihat suatu tanda lain di langit, besar dan ajaib: tujuh
malaikat dengan tujuh malapetaka terakhir, karena dengan itu
berakhirlah murka Allah.
15:2
Dan aku melihat sesuatu bagaikan lautan kaca bercampur api, dan di
tepi lautan kaca itu berdiri orang-orang yang telah mengalahkan
binatang itu dan patungnya dan bilangan namanya. Pada mereka ada
kecapi Allah.
15:3
Dan mereka menyanyikan nyanyian Musa, hamba Allah, dan nyanyian Anak
Domba, bunyinya: "Besar dan ajaib segala pekerjaan-Mu, ya Tuhan,
Allah, Yang Mahakuasa! Adil dan benar segala jalan-Mu, ya Raja segala
bangsa!
Nyanyian
ini diperuntukkan secara khusus untuk orang-orang seperti Nuh.
Nyanyian Musa dan nyanyian Anak Domba Allah ini bekerja pada dua
sisi. Sisi pertama kepada orang yang takut akan Tuhan seperti Nuh,
bagaikan umat Tuhan yang mendapat Firman pengajaran dan itulah yang
menjadi kehidupannya seperti yang dikatakan dalam Ulangan 33:47. Sisi
kedua adalah ayat 4, ini khusus kepada orang yang akan binasa.
Wahyu
15:4
15:4
Siapakah yang tidak takut, ya Tuhan, dan yang tidak memuliakan
nama-Mu? Sebab Engkau saja yang kudus; karena semua bangsa akan
datang dan sujud menyembah Engkau, sebab telah nyata kebenaran segala
penghakiman-Mu."
Ulangan
32:5
32:5
Berlaku busuk terhadap Dia, mereka yang bukan lagi anak-anak-Nya,
yang merupakan noda, suatu angkatan yang bengkok dan belat-belit.
Dikatakan
“bukan lagi anak-anakNya” berarti pernah sah menjadi
anakNya tetapi kemudian tidak menjadi anak lagi. Itu sebabnya jangan
coba-coba kita keluar dari anak Allah.
Ulangan
32:6
32:6
Demikianlah engkau mengadakan pembalasan terhadap TUHAN, hai bangsa
yang bebal dan tidak bijaksana? Bukankah Ia Bapamu yang mencipta
engkau, yang menjadikan dan menegakkan engkau?
Orang
ini tidak ada terima kasih kepada Tuhan, malah dia membalas yang
tidak baik kepada Tuhan.
Ulangan
32:16,41-42
32:16
Mereka membangkitkan cemburu-Nya dengan allah asing, mereka
menimbulkan sakit hati-Nya dengan dewa kekejian,
32:41
apabila Aku mengasah pedang-Ku yang berkilat-kilat, dan tangan-Ku
memegang penghukuman, maka Aku membalas dendam kepada lawan-Ku, dan
mengadakan pembalasan kepada yang membenci Aku.
32:42
Aku akan memabukkan anak panah-Ku dengan darah, dan pedang-Ku akan
memakan daging: darah orang-orang yang mati tertikam dan orang-orang
yang tertawan, dari kepala-kepala musuh yang berambut panjang.
Jadi
nyanyian Musa tadi dua arah. Yang satu membawa kehidupan dan di
sisi lain justru membawa kebinasaan. Tuhan perlihatkan
hal ini, kita pilih yang mana? Jangan sampai mengatakan telah
mendapat kasih karunia tetapi tidak seperti Nuh dan masih ikut
kebanyakan orang melakukan yang tidak berkenan kepada Tuhan sehingga
akhirnya Tuhan mengatakan “Aku mengasah pedang untuk menebas
engkau”.
Itu
ada pada nyanyian Musa padahal tujuan nyanyian Musa adalah:
Ulangan
32:44-47
32:44
Lalu datanglah Musa bersama-sama dengan Yosua bin Nun dan
menyampaikan ke telinga bangsa itu segala perkataan nyanyian tadi.
32:45
Setelah Musa selesai menyampaikan segala perkataan itu kepada seluruh
orang Israel,
32:46
berkatalah ia kepada mereka: "Perhatikanlah segala perkataan
yang kuperingatkan kepadamu pada hari ini, supaya kamu
memerintahkannya kepada anak-anakmu untuk melakukan dengan setia
segala perkataan hukum Taurat ini.
32:47
Sebab perkataan ini bukanlah perkataan hampa bagimu, tetapi itulah
hidupmu, dan dengan perkataan ini akan lanjut umurmu di tanah, ke
mana kamu pergi, menyeberangi sungai Yordan untuk mendudukinya."
Dalam
nyanyian ini ditampilkan yang positif dan negatif tetapi yang
melakukan negatif itu paling banyak
dibandingkan yang positif hanya sedikit. Tetapi kalau yang
sedikit menaruh perhatian maka itulah kehidupan.
Sudah
tidak lama Tuhan Yesus akan datang. Alangkah terkejutnya kehidupan
itu kalau Tuhan berkata “Aku tidak mengenal engkau”. Tetapi
alangkah bahagianya kalau Tuhan mengatakan “masuklah hai hamba yang
setia dalam kebahagiaan BapaKu”. Kasih karunia Tuhan sudah menjadi
paket kepada kita, jangan kita sia-siakan.
Tuhan
memberkati.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar