Salam
sejahtera di dalam nama Tuhan Yesus Kristus.
Amos 9:13-15
9:13 "Sesungguhnya, waktu akan datang,"
demikianlah firman TUHAN, "bahwa pembajak akan tepat menyusul penuai dan
pengirik buah anggur penabur benih; gunung-gunung akan meniriskan anggur baru
dan segala bukit akan kebanjiran.
9:14 Aku akan memulihkan kembali umat-Ku Israel:
mereka akan membangun kota-kota yang licin tandas dan mendiaminya; mereka akan
menanami kebun-kebun anggur dan minum anggurnya; mereka akan membuat
kebun-kebun buah-buahan dan makan buahnya.
9:15 Maka Aku akan menanam mereka di tanah mereka,
dan mereka tidak akan dicabut lagi dari tanah yang telah Kuberikan kepada
mereka," firman TUHAN, Allahmu.
Kita
perlu melihat keadaan yang sedang terjadi. Saudara melihat di utara ada virus
yang merajalela. Kita harus waspada bahwa itu adalah bahasa isyarat Tuhan bahwa
Dia akan segera datang. Kita umat Tuhan harus menanggapi dengan serius.
Dari
ayat di atas yang diberi penekanan oleh Tuhan adalah pembajak atau penabur akan
menyusul penuai dan pengirik. Jadi pemulihan identik dengan penaburan dan
penuaian.
Yohanes 4:34-35
4:34 Kata Yesus kepada mereka: "Makanan-Ku
ialah melakukan kehendak Dia yang mengutus Aku dan menyelesaikan pekerjaan-Nya.
4:35 Bukankah kamu mengatakan: Empat bulan lagi
tibalah musim menuai? Tetapi Aku berkata kepadamu: Lihatlah sekelilingmu dan
pandanglah ladang-ladang yang sudah menguning dan matang untuk dituai.
Menabur
dan menuai adalah bagian dari pemulihan. Jangan kita berpikir seperti pandangan
gereja secara umum bahwa menuai itu adalah mencari jiwa sebanyak-banyaknya.
Logikanya memang seperti itu tetapi kalau dihubungkan dengan Yohanes pasal 4
dan Amos pasal 9, penuian yang dimaksud adalah pembenahan nikah. Jadi jiwa
tidak hanya sekedar ditarik masuk dalam gereja tetapi harus mengalami
pembenahan nikah dan pembenahan ibadah.
Jadi
tidak hanya sebatas mengejar jiwa, tetapi apalah artinya jiwa itu ditarik masuk
dalam gereja kemudian hanya diajak berjingkrak-jingkrak. Kalau seperti itu
tidak ada bedanya dengan diskotik. Tetapi menuai ini adalah kesempatan terjadi
pembenahan nikah. Itulah cara kerja Mesias yang benar yang kita baca di dalam
Injil Yohanes pasal 4. Dia memberi penekanan mengoreksi nikah, bahkan nikah
yang secara manusia sulit ditolong sebab perempuan itu sudah 6 suaminya dan
yang sekarang bersama dia bukan suaminya. Perempuan itu hanya kumpul kebo sebab
itu adalah suami orang. Itulah pemulihan yang memperkenalkan Yesus sebagai
Mesias sehingga nikah yang paling hancur sekalipun, kalau itu pemulihan maka
itulah penuaian.
Berbicara
tentang menabur dan menuai kadang kala kita melupakan konsepnya. Padahal ketika
kita menabur sama dengan kita memberkati diri kita. Ini yang sering dilupakan
oleh banyak orang. Mereka mau diberkati tetapi tidak mau menabur. Kalau kita
mau menabur berarti kita mau memberkati nikah kita. Itu yang ditunggu dan
dikerjakan oleh Tuhan sehingga terjadi pemulihan.
Dikatakan
“sesungguhnya waktu akan datang”. Waktu itu sebenarnya sudah ada pada kita sekarang.
Menabur
itu sama dengan kita menerima berkat, kita memberkati diri kita sendiri. Konsep
Firman ini seringkali dilupakan.
Amsal 11:24-25
11:24 Ada yang menyebar harta, tetapi bertambah
kaya, ada yang menghemat secara luar biasa, namun selalu berkekurangan.
11:25 Siapa banyak memberi berkat, diberi
kelimpahan, siapa memberi minum, ia sendiri akan diberi minum.
Itulah
sistem pemulihan dari Tuhan. Kalau mau saudara diberkati maka saudara sendiri
yang memberkati dirimu dengan cara menabur. Kalau saudara menabur sama dengan
memberkati diri, berarti pemulihan sedang berjalan dalam diri saudara. Ini yang
diinginkan oleh Tuhan.
Ketika
kita mendengar Firman dan ada nada teguran dari Firman maka jangan sampai kita
bereaksi negatif. Kita harus sambut dengan serius karena itu tangan Tuhan sedang
terulur. Firman dan RohNya itu adalah tangan Tuhan yang sedang terulur yang mau
merangkul kita. Saya punya pengalaman dan sampai detik ini saya tetap ada dalam
pengalaman di mana Tuhan merangkul kehidupanku. Jangan kita salah. Ada juga
kesalahan dalam hal menabur ini. Ketika menuai hasilnya dihembuskan oleh Tuhan.
Hagai 1:9-10
1:9 Kamu mengharapkan banyak, tetapi hasilnya
sedikit, dan ketika kamu membawanya ke rumah, Aku menghembuskannya. Oleh karena
apa? demikianlah firman TUHAN semesta alam. Oleh karena rumah-Ku yang tetap
menjadi reruntuhan, sedang kamu masing-masing sibuk dengan urusan rumahnya
sendiri.
1:10 Itulah sebabnya langit menahan embunnya dan
bumi menahan hasilnya,
Di sini
Tuhan melihat penyimpangan sehingga Tuhan memberikan teguran.
Hagai 1:11
1:11 dan Aku memanggil kekeringan datang ke atas
negeri, ke atas gunung-gunung, ke atas gandum, ke atas anggur, ke atas minyak,
ke atas segala yang dihasilkan tanah, ke atas manusia dan hewan dan ke atas
segala hasil usaha."
Mereka
tidak tersinggung, padahal yang dikhotbai oleh Hagai ini adalah orang-orang
besar. Ketika teguran ini disampaikan kepada bupati dan imam besar, mereka tidak marah.
Hagai 1:12
1:12 Lalu Zerubabel bin Sealtiel dan Yosua bin
Yozadak, imam besar, dan selebihnya dari bangsa itu mendengarkan suara TUHAN,
Allah mereka, dan juga perkataan nabi Hagai, sesuai dengan apa yang disuruhkan
kepadanya oleh TUHAN, Allah mereka; lalu takutlah bangsa itu kepada TUHAN.
Mereka
mendengar teguran yang cukup keras dan tajam ini karena Tuhan mau memulihkan,
mau membangun Bait Allah, mau membangun Tubuh Kristus. Mereka takut terhadap
penampilan Firman Tuhan. Ini sikap yang ditunggu oleh Tuhan itu bagaikan pintu
gerbang pemulihan segera berjalan. Pembangunan Tubuh Kristus berjalan, itulah
pemulihan.
Hagai 1:13-14
1:13 Maka berkatalah Hagai, utusan TUHAN itu,
menurut pesan TUHAN kepada bangsa itu, demikian: "Aku ini menyertai kamu,
demikianlah firman TUHAN."
1:14 TUHAN menggerakkan semangat Zerubabel bin
Sealtiel, bupati Yehuda, dan semangat Yosua bin Yozadak, imam besar, dan
semangat selebihnya dari bangsa itu, maka datanglah mereka, lalu melakukan
pekerjaan pembangunan rumah TUHAN semesta alam, Allah mereka,
Di
zaman Tuhan Yesus sebagai Kepala, ketika Tuhan menyampaikan Firman mereka malah
menggertakkan gigi untuk melawan Tuhan Yesus. Ini yang tidak boleh ada pada
kita gereja Tuhan apa lagi kami hamba Tuhan.
Matius 15:12-14
15:12 Maka datanglah murid-murid-Nya dan bertanya
kepada-Nya: "Engkau tahu bahwa perkataan-Mu itu telah menjadi batu
sandungan bagi orang-orang Farisi?"
15:13 Jawab Yesus: "Setiap tanaman yang tidak
ditanam oleh Bapa-Ku yang di sorga akan dicabut dengan akar-akarnya.
15:14 Biarkanlah
mereka itu. Mereka orang buta yang menuntun orang buta. Jika orang buta
menuntun orang buta, pasti keduanya jatuh ke dalam lobang."
Jadi
kehidupan yang tersinggung mendengar Firman adalah buta. Akhir zaman ini keadaan seperti
ini akan mencuat. Bukan hanya jemaat Tuhan tetapi pendeta ada juga yang seperti
itu. Ketika ada hamba Tuhan yang melek mata yang memberi tahu bahwa itu bahaya
malah mereka tanggapi dengan marah dan dibilangi mulut tidak bertobat.
Dalam
Injil Matius pasal 23 ada 7 kali Tuhan Yesus mengatakan “orang munafik”. Dalam
Injil Yohanes pasal 6 perkataan yang disampaikan Tuhan Yesus begitu keras
sampai mereka berkomentar “siapakah yang sanggup mendengarkannya”. Kemudian
sebagian murid meninggalkan Yesus. Akibat penyampaian yang keras, orang yang
tidak tahan langsung angkat kaki, berarti orang itu membelakangi proses
pemulihan. Ini jangan terjadi dalam diri kita.
Satu
ketika raja Yoram mengajak raja Yosafat untuk menghadapi pemberontakan raja Moab. Waktu
itu Yosafat membutuhkan nasihat yang jelas dari Tuhan maka dipanggillah seorang
nabi. Nabi itu berkata kepada Yoram “kalau bukan karena Yosafat saya tidak mau
melihat engkau”. Tetapi Yoram merasa sangat butuh
penyertaan Tuhan, butuh Firman dan dia tidak tersinggung, dia menerima sehingga
pemulihan terjadi dan mereka menang dalam perang mengalahkan bangsa Moab. Berarti mengalahkan roh pemberontakan untuk
direkrut masuk dalam pembentukan Tubuh Kristus.
II Raja-raja 3:13-14
3:13 Tetapi berkatalah Elisa kepada raja Israel:
"Apakah urusanku dengan engkau? Pergilah kepada para nabi ayahmu dan
kepada para nabi ibumu." Jawab raja Israel kepadanya: "Jangan begitu,
sebab TUHAN memanggil ketiga raja ini untuk menyerahkan mereka ke dalam tangan
orang Moab!"
3:14 Berkatalah Elisa: "Demi TUHAN semesta alam
yang hidup, yang di hadapan-Nya aku menjadi pelayan: jika tidak karena Yosafat,
raja Yehuda, maka sesungguhnya aku ini tidak akan memandang dan melihat
kepadamu.
Keras
sekali bahasa Elisa tetapi raja Yoram tidak tersinggung karena dia butuh
Firman. Dia ingin pemulihan, dia ingin
sepenggal tanah yang sudah direbut oleh bangsa lain untuk dipulihkan, untuk dibawa
kembali menjadi milik umat Tuhan karena itu tanahnya Tuhan. Akhirnya pemulihan
itu berjalan.
Kita
berbahagia kalau kita mendapatkan lawatan Tuhan dalam pengajaran di akhir zaman
ini karena kita sedang dipulihkan. Pemulihan ini tidak bisa lepas dengan menyatakan
yang salah. Coba kalau Tuhan tidak menyatakan kesalahan mana mungkin terjadi
pemulihan terhadap wanita Samaria yang ada di tepi sumur itu. Tidak mungkin
ibadahnya berkenan kepada Tuhan sekalipun sudah bertahun-tahun bersama warga
Sikhar dan nenek moyang mereka beribadah di gunung Gerizim. Tetapi puji Tuhan
karena dia menerima pemulihan.
Ratapan 2:14
2:14 Nabi-nabimu melihat bagimu penglihatan yang
dusta dan hampa. Mereka tidak menyatakan kesalahanmu, guna memulihkan engkau
kembali. Mereka mengeluarkan bagimu ramalan-ramalan yang dusta dan menyesatkan.
Jadi
kalau tidak disertai dengan menyatakan yang salah maka penglihatan-penglihatan
itu dusta. Berapakalipun saya mengatakan ada penglihatan dan ada penyataan
tetapi kalau saya takut untuk menyampaikan hal yang salah kepada jemaat dan
hamba Tuhan maka penglihatan itu dusta. Kalau penglihatan itu benar maka ada
suport, ada kekuatan untuk menunjukan yang salah walaupun harus mendapatkan
arus perlawanan.
Bapak
Pdt. Pong Dongalemba mengatakan “berani menolong orang berarti berani
menanggung resiko, berani menegur orang berarti berani untuk menghadapi
tantangan”.
Iblis
tahu persis bahwa pemulihan itu mencelakakan dia itu sebabnya dia memperalat
dan memprovokasi orang-orang lain untuk menggagalkan niat suci dari hamba Tuhan
yang mau melakukan pemulihan demi terwujudnya Tubuh Kristus. Amos pasal 9 ayat
11 sampai 15 adalah pemulihan yang terakhir. Untuk kita di akhir zaman ini kita
harus menerima. Saya sebagai hamba Tuhan berani berbicara harus rela menerima
arus balik berupa caci maki.
Ketika
wanita Samaria dalam Yohanes pasal 4 disuruh oleh Tuhan memanggil suaminya dia
menjawab “aku tidak mempunyai suami”. Yesus berkata “benar engkau tidak
mempunyai suami. Yang ada sekarang bersama dengan engkau itu memang bukan
suamimu”. Wanita itu terkejut dan berkata “Aku tahu Engkau seorang nabi.
Memang akan datang Mesias, akan
menyatakan kepada kami hal-hal yang lalu, sekarang dan yang akan datang”. Tuhan
Yesus langsung berkata “Akulah Dia”.
Kita
harus bersyukur kalau Firman datang menunjukkan hal-hal yang salah. Itu berarti
pemulihan ada di dalam kita sedang berjalan seandainya kita tidak menolak.
Ini
syarat-syarat pemulihan sehingga penaburan bisa kita tuai dan tuaian bisa kekal
dalam hidup kita, jadi tidak sia-sia. Sebab
itu harus berani tegur dosa.
I Timotius 5:20
5:20 Mereka yang berbuat dosa hendaklah kautegor di
depan semua orang agar yang lain itu pun takut.
II Timotius 4:2
4:2 Beritakanlah firman, siap sedialah baik atau
tidak baik waktunya, nyatakanlah apa yang salah, tegorlah dan nasihatilah
dengan segala kesabaran dan pengajaran.
Hamba
Tuhan harus selalu minimal mempersiapkan 5 khotbah. Antara lain khotbah ibadah
ucapan syukur, ibadah duka, ibadah doa, ibadah pendalaman Alkitab dan untuk
ibadah raya.
Tanggung
jawab di atas pundak gembala itu begitu berat. Jemaat tidak selamat kalau
gembala salah. Tidak ditentukan dari mana hamba Tuhan itu datangnya yang pasti
tahbisannya yang menentukan.
I Timotius 4:16
4:16 Awasilah dirimu sendiri dan awasilah ajaranmu.
Bertekunlah dalam semuanya itu, karena dengan berbuat demikian engkau akan
menyelamatkan dirimu dan semua orang yang mendengar engkau.
Titus 1:11
1:11 Orang-orang semacam itu harus ditutup mulutnya,
karena mereka mengacau banyak keluarga dengan mengajarkan yang tidak-tidak
untuk mendapat untung yang memalukan.
Mereka
tidak memulihkan nikah tetapi malah mengacaukan nikah. Ini bertolak belakang
dengan pelayanan Mesias yang benar di mana nikah yang amburadul dibenahi.
Tetapi di sini yang sudah baik justru dikacaukan. Itu sebabnya Titus
ditinggalkan Paulus di Kreta untuk mengatur jemaat di sana.
Titus 1:12-13
1:12 Seorang dari kalangan mereka, nabi mereka
sendiri, pernah berkata: "Dasar orang Kreta pembohong, binatang buas,
pelahap yang malas."
1:13 Kesaksian itu benar. Karena itu tegorlah mereka
dengan tegas supaya mereka menjadi sehat dalam iman,
Ini
yang harus kita terima di akhir zaman ini. Sebabnya mari kita mengharapkan agar
segera Yesus datang. Beranikah kita menjawab dan berdoa seperti:
Wahyu 22:20
22:20 Ia yang memberi kesaksian tentang semuanya
ini, berfirman: "Ya, Aku datang segera!" Amin, datanglah, Tuhan
Yesus!
Itu
adalah bahasa dari orang yang mengalami pemulihan sehingga berani berkata
seperti itu. Ini doa dari orang yang mengalami pemulihan sebab dia merasa dalam
dirinya ada pekerjaan pemulihan. Langkah demi langkah dia nikmati dan dia
hanyati. Ketika Firman datang menegur kesalahannya dia aminkan dan
berterimakasih kepada Tuhan sebab kalau tidak dia akan terus menerus melakukan dosa dan kesalahan yang berakhir pada
kebinasaan.
Walaupun
waktunya singkat tetapi ketika kita berkata kepada Tuhan “ampuni saya” maka
kita mengalami pemulihan.
II Tesalonika 1:7
1:7 dan untuk memberikan kelegaan kepada kamu yang
ditindas, dan juga kepada kami, pada waktu Tuhan Yesus dari dalam sorga
menyatakan diri-Nya bersama-sama dengan malaikat-malaikat-Nya, dalam kuasa-Nya,
di dalam api yang bernyala-nyala,
Amos
mengalami penindasan-penindasan yang luar biasa. Tetapi Tuhan mengatakan bahwa
Dia akan memberikan kelegaan. Inilah berkat bagi orang yang mau mengalami
pemulihan. Pemulihan ini bukan hanya bagi kamu (bagi jemaat) tetapi juga bagi
kami (hamba Tuhan).
II Tesalonika 1:8
1:8 dan mengadakan pembalasan terhadap mereka yang
tidak mau mengenal Allah dan tidak mentaati Injil Yesus, Tuhan kita.
Yang
tidak mau mengenal Allah itu adalah orang yang di luar Tuhan. Yang tidak
mentaati Injil Yesus itu adalah orang yang sudah di dalam tetapi tidak mau taat. Karena
tidak mau masuk dalam pemulihan akhirnya senasib dengan orang di luar Tuhan.
Mereka sudah mendengar Injil tetapi tidak mau mentaati bahkan mengadakan
perlawanan. Tujuan pemulihan supaya kita punya kesempatan berbahagia dan tidak
seperti orang lain.
II Tesalonika 1:9-10
1:9 Mereka ini akan menjalani hukuman kebinasaan
selama-lamanya, dijauhkan dari hadirat Tuhan dan dari kemuliaan kekuatan-Nya,
1:10 apabila Ia datang pada hari itu untuk
dimuliakan di antara orang-orang kudus-Nya dan untuk dikagumi oleh semua orang
yang percaya, sebab kesaksian yang kami bawa kepadamu telah kamu percayai.
Ayat di
sini menunjuk dua kondisi, yang ada di lua kemuliaan dan yang ada di dalam
kemuliaan. Yang ada di luar adalah orang yang tidak percaya dan yang tidak taat
kepada Injil tidak menikmati kemuliaan. Yang ada di dalam adalah orang yang
mengalami pemulihan, itu yang mendapat kemuliaan.
Dalam
Yohanes pasal 21 terjadi pemulihan jabatan mereka. Seandainya Tuhan tidak
menaruh belas kasihan kepada Petrus maka Tuhan akan membiarkan Petrus. Tuhan
sudah bangkit, sudah menampakkan diri di kubur, sudah membagi-bagi roti tetapi
kenapa Petrus masih kembali pada pekerjaan semula. Andaikata Tuhan tidak sayang
pada mereka dan tidak mengadakan pemulihan, kasihan Petrus bersama
teman-temannya yang ikut serta. Tetapi Tuhan Yesus datang memulihkan bahkan dari jabatannya penginjilan ditambahkan jabatan penggembalaan.
Ketika
Tuhan bertanya kepada Petrus “apakah engkau mengasihi Aku” ketika itu
murid-murid makan ikan hasil tangkapan mereka dan juga hasil tangkapan Yesus
sendiri. Tetapi Yunus bukan makan ikan malah dimakan oleh ikan karena
meninggalkan panggilan. Yunus sebenarnya mengalami pemulihan tetapi sayang
pemulihan itu tidak berjalan dalam dirinya. Ketika Yunus melihat Tuhan tidak
jadi menghukum orang Niniwe karena mereka bertobat, Yunus malah minta mati dan
menyalahkan Tuhan. Jadi pemulihan tidak jalan, tidak kapok Yunus ditelan ikan.
Tetapi murid-murid sekalipun nasibnya sama dengan Yunus yang meninggalkan
panggilan namun karena mereka mau dipulihkan maka mereka makan ikan dan bukan
dimakan ikan.
Mana
yang kita mau, pemulihan kemudian kita diberkati oleh Tuhan atau pemulihan
tidak berjalan kemudian berakhir dengan kematian. Yunus akhirnya hilang dari
hadirat Tuhan. Tidak ada kisah lagi tentang Yunus. Langsung seperti buntu kisah
Yunus.
Petrus
memang kadang bicara telodor dan berlebihan “aku mau mati bersama Tuhan”.
Tetapi ketika orang datang menagih pajak untuk rumah ibadah dan orang itu
berkata “apakah gurumu membayar bea?” Petrus mati-matian membela gurunya dan
berkata “ia, Dia membayar”.
Bagaimana
dengan kita, apakah kita mau membela Guru kita yaitu Yesus Mempelai Laki-laki
Sorga? Tanpa dibela Yesus tidak akan beranjak. Tetapi kita harus membela Tuhan
Yesus. Artinya kita harus mengambil bagian dalam pelayanan. Itu ada baiknya.
Matius 17:24-27 (Yesus membayar bea
untuk Bait Allah)
17:24 Ketika Yesus dan murid-murid-Nya tiba di
Kapernaum datanglah pemungut bea Bait Allah kepada Petrus dan berkata:
"Apakah gurumu tidak membayar bea dua dirham itu?"
17:25 Jawabnya: "Memang membayar." Dan ketika
Petrus masuk rumah, Yesus mendahuluinya dengan pertanyaan: "Apakah
pendapatmu, Simon? Dari siapakah raja-raja dunia ini memungut bea dan pajak?
Dari rakyatnya atau dari orang asing?"
17:26 Jawab Petrus: "Dari orang asing!"
Maka kata Yesus kepadanya: "Jadi bebaslah rakyatnya.
17:27 Tetapi supaya jangan kita menjadi batu
sandungan bagi mereka, pergilah memancing ke danau. Dan ikan pertama yang
kaupancing, tangkaplah dan bukalah mulutnya, maka engkau akan menemukan mata
uang empat dirham di dalamnya. Ambillah itu dan bayarkanlah kepada mereka,
bagi-Ku dan bagimu juga."
Di sini
pembelaan Petrus berbuah. Nilai Petrus dan Yesus saat itu satu level. Tuhan
Yesus membayar dua dirham, Petrus juga dua dirham. Kalau kita mau membela
Firman, membela Yesus, membela Mempelai Laki-laki Sorga, walaupun sekarang kita
banyak kekurangan suatu saat nilai kita akan sama. Itu yang dilakukan oleh
Petrus.
Kita
menabur, kita menuai. Saat kita menabur itu saat kita menerima berkat. Itu ciri
kehidupan yang ada dalam proyek Allah yaitu pemulihan. Itu sebabnya jangan kita
segan-segan untuk menabur, utamanya terhadap saudara seiman.
Galatia 6:10
6:10 Karena itu, selama masih ada kesempatan bagi
kita, marilah kita berbuat baik kepada semua orang, tetapi terutama kepada
kawan-kawan kita seiman.
Untuk
saudara daging kita berusaha untuk mengikuti acara pesta sekalipun jaraknya jauh yang dia adakan tetapi kalau
saudara seiman malah kita berat untuk pergi. Kalau ada saudara seiman
mengadakan acara ayo kita
bergerombol ke sana, jangan kita anggap sepi.
Kita
hidup di akhir zaman ini apa sebenarnya yang mau kita cari? Kita harus terlibat
dalam pembangunan Tubuh Kristus.
Galatia 6:7-9
6:7 Jangan sesat! Allah tidak membiarkan diri-Nya
dipermainkan. Karena apa yang ditabur orang, itu juga yang akan dituainya.
6:8 Sebab barangsiapa menabur dalam dagingnya, ia
akan menuai kebinasaan dari dagingnya, tetapi barangsiapa menabur dalam Roh, ia
akan menuai hidup yang kekal dari Roh itu.
6:9 Janganlah kita jemu-jemu berbuat baik, karena
apabila sudah datang waktunya, kita akan menuai, jika kita tidak menjadi lemah.
Menuai
berarti berkat saudara terima.
Galatia 6:10
6:10 Karena itu, selama masih ada kesempatan bagi
kita, marilah kita berbuat baik kepada semua orang, tetapi terutama
kepada kawan-kawan kita seiman.
Kawan-kawan
kita seiman harus kita prioritaskan. Kalau menabur pada saudara seiman
berkatnya kembali. Tetapi kalau pada saudara bukan seiman tidak ada berkatnya.
Mungkin secara sosial anda diuntungkan tetapi berkat secara rohani tidak ada.
Mari kita
mengasihi Tuhan dan terlibat dalam pembangunan Tubuh Kristus.
Tuhan
Memberkati.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar