Salam
sejahtera di dalam kasih Tuhan
Yesus Kristus.
Keluaran 7:1-2
7:1 Berfirmanlah
TUHAN kepada Musa: "Lihat, Aku mengangkat engkau sebagai Allah bagi
Firaun, dan Harun, abangmu, akan menjadi nabimu.
7:2 Engkau harus
mengatakan segala yang Kuperintahkan kepadamu, dan Harun, abangmu, harus
berbicara kepada Firaun, supaya dibiarkannya orang Israel itu pergi dari
negerinya.
Kalau kita baca
secara keseluruhan Keluaran 6:27–7:1-13 ini berbicara tentang kepemimpinan Musa.
Sebelum Tuhan menuntun bangsa Israel keluar dari tanah Mesir untuk masuk ke
tanah Kanaan, Tuhan mengangkat, menetapkan seorang pemimpin itulah Musa untuk
menuntun bangsa Israel keluar dari Mesir dan membawa bangsa Israel masuk ke
tanah Kanaan. Bagi kita sekarang juga butuh pemimpin untuk membawa kita keluar
dari perbudakan dosa, dunia, daging supaya kita bisa masuk ke tanah Kanaan
secara rohani.
Kanaan secara
rohani artinya
1.
Kegerakan rohani
Untuk bisa masuk dalam kegerakan rohani, kegerakan
pembangunan tubuh Kristus yang sempurna kita
butuh pemimpin, tidak bisa lari-lari/ jalan sendiri. Contohnya Paskibra butuh
pemimpin, kalau pemimpinnya bilang belok kiri kemudian belok kanan yang
dipimpin pastilah dimarah karena salah. Begitu juga kita butuh pemimpin untuk
masuk dalam kegerakan rohani, kegerakan pembangunan tubuh Kristus yang sempurna.
2.
Yerusalem baru/
kerajaan sorga
Masuk dalam kegerakan dulu dibentuk menjadi tubuh
Kristus yang sempurna baru bisa masuk dalam Yerusalem baru/ kerajaan sorga yang
kekal.
Siapa yang harus
memimpin di dalam gereja? Kalau dulu di dalam pasal 7:1 bangsa Israel dipimpin
oleh Musa bersama dengan Harun. Sekarang kita juga gereja Tuhan harus dipimpin
oleh Musa dan Harun secara rohani.
Di sini kita
lihat Musa digambarkan disamakan dengan Allah, bagi kita sekarang wujud Musa yang
memimpin kita adalah Allah sendiri. Dulu Israel dipimpin oleh Musa, sekarang
kita dipimpin oleh Allah tetapi kita tidak bisa lihat Allah secara kasat mata. Tetapi
di dalam pelayananNya kita bisa rasakan bahwa ada Allah di tengah-tengah kita.
Wujud Allah di
dalam sidang jemaat adalah Firman Pengajaran yang benar dan Roh Kudus, ini yang
memimpin kita.
Yohanes 1:1; 4:24
1:1 Pada mulanya
adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah
Allah.
4:24 Allah itu
Roh dan barangsiapa menyembah Dia, harus menyembah-Nya dalam roh dan
kebenaran."
Wujud Allah
adalah Firman Pengajaran yang benar dalam urapan Roh Kudus merupakan 2 sayap
burung nasar yang besar yang akan menyingkirkan kita dari aniaya antikris dan 2
sayap ini juga yang akan membawa kita terbang ke awan-awan bertemu dengan Yesus,
kita akan terlepas dari dunia, sama dulu bangsa Israel lepas dari Mesir menuju
ke Kanaan, sekarang kita butuh Firman dan Roh kudus untuk membawa kita terbang
ke awan-awan permai bertemu Yesus Mempelai Pria Sorga.
Wahyu 12:14
12:14 Kepada
perempuan itu diberikan kedua sayap dari burung nasar yang besar, supaya ia
terbang ke tempatnya di padang gurun, di mana ia dipelihara jauh dari tempat
ular itu selama satu masa dan dua masa dan setengah masa.
Kalau ada Firman
dan Roh Kudus, akan mendorong kita bisa menyembah Tuhan. Kelihatan dalam diri
seseorang itu kalau dia malas sembahyang, tidak ada Firman dan Roh Kudus padanya.
Tetapi kalau ada Firman dan Roh Kudus pasti dia cinta untuk sembahyang/ suka menyembah
Tuhan. Ayo periksa koreksi diri kita kaum muda remaja, bagaimana penyembahan,
di gereja, di rumah apakah penyembahannya kering? Kalau kering berarti tidak
ada Firman dan Roh Kudus dalam diri kita. Sekalipun pendeta itu sudah
teriak-teriak sampaikan Firman tetapi hati tertutup tidak mau terima Firman
maka penyembahan akan kering, sulit untuk disuruh menyembah. Kalau ada Firman
dan Roh Kudus, penyembahan naik di hadirat Tuhan sehingga kita akan merasakan
kasih Allah di dalam hidup kita.
Bangsa Israel
dipimpin oleh Musa bekerja sama dengan Harun dengan tongkatnya.
Keluaran 7:9
7:9
"Apabila Firaun berkata kepada kamu: Tunjukkanlah suatu mujizat, maka
haruslah kaukatakan kepada Harun: Ambillah tongkatmu dan lemparkanlah itu di
depan Firaun. Maka tongkat itu akan menjadi ular."
Harun dengan
tongkatnya ini menunjuk pada pribadi hamba Tuhan dengan kuasa salib.
Gereja Tuhan untuk
masuk tanah Kanaan samawi, menjadi mempelai wanita Tuhan, butuh Firman dan Roh
Kudus, butuh Hamba Tuhan dengan kuasa salib, bukan hamba Tuhan yang asal, bukan
hamba Tuhan yang tanpa tongkat. Kuasa salib ini untuk memperdamaikan dosa-dosa
kita.
2 Korintus 5:18-21
5:18 Dan
semuanya ini dari Allah, yang dengan perantaraan Kristus telah mendamaikan kita
dengan diri-Nya dan yang telah mempercayakan pelayanan pendamaian itu kepada
kami.
5:19 Sebab Allah
mendamaikan dunia dengan diri-Nya oleh Kristus dengan tidak memperhitungkan
pelanggaran mereka. Ia telah mempercayakan berita pendamaian itu kepada kami.
5:20 Jadi kami
ini adalah utusan-utusan Kristus, seakan-akan Allah menasihati kamu dengan
perantaraan kami; dalam nama Kristus kami meminta kepadamu: berilah dirimu
didamaikan dengan Allah.
5:21 Dia yang
tidak mengenal dosa telah dibuat-Nya menjadi dosa karena kita, supaya dalam Dia
kita dibenarkan oleh Allah.
Kuasa salib atau
korban Kristus ingin mendamaikan dosa-dosa kita. Mulai dari hamba Tuhan lebih
dahulu memperdamaikan dosa-dosanya, hamba Tuhan harus hidup dalam kebenaran dan
kesucian itu Hamba Tuhan yang bisa memimpin kita. Kalau ada Hamba Tuhan yang
jatuh bangun dalam dosa ulang-ulang melakukan dosa tidak mau mengaku, jangan
mau dipimpin karena kita akan rugi. Kalau hamba Tuhan yang hidup dalam
kebenaran dan kesucian itulah pemimpin yang harus kita ikuti/ teladani.
Agar sidang
jemaat bisa lepas dari perbudakan dosa, daging dan dunia dan bisa masuk dalam
kegerakan rohani maka harus digembalakan oleh gembala yang benar dan suci yang
dipercayakan Firman Pengajaran yang benar dalam urapan Roh Kudus.
Jadi jangan asal
tergembala. Kita lihat gembala apakah sudah hidup dalam kebenaran dan kesucian.
Kalau hamba Tuhan hidup dalam kebenaran dan kesucian maka akan dipercayakan
Firman Pengajaran, itulah yang akan memimpin kehidupan kita.
Namun kadang
kala pemimpinnya sudah hidup benar dan suci, gembalanya sudah dipercayakan
Firman Pengajaran dalam urapan Roh Kudus tetapi seringkali yang terjadi
domba-domba yang dipimpin ini salah langkah, berulah.
Kita belajar
dari 2 contoh orang yang salah langkah yaitu Petrus dan Yudas Iskariot. Padahal
mereka sudah dipimpin oleh pemimpin yang benar dan suci, sudah dipimpin oleh Yesus
sendiri, Yesus itu sempurna, Yesus adalah Firman dan gembala agung. Petrus
akhirnya bisa ditolong tetapi Yudas tidak tertolong/ binasa.
Petrus dan Yudas
bukan orang sembarangan, mereka dipakai oleh Tuhan. Petrus rasul yang paling
senior, murid yang paling tua dipakai oleh Tuhan dan Yudas bendahara berarti
dipercaya oleh Tuhan. Tetapi mereka salah langkah, mereka melakukan kesalahan
walaupun sudah dipimpin oleh Firman itu sendiri, dipimpin oleh Gembala Agung.
Kesalahan Petrus
= menyangkal Yesus.
Ada 3 bentuk
menyangkal Yesus :
1)
Menyangkal lewat
perkataan
1 Yohanes
2:22
2:22 Siapakah pendusta itu? Bukankah dia yang
menyangkal bahwa Yesus adalah Kristus? Dia itu adalah antikristus, yaitu dia
yang menyangkal baik Bapa maupun Anak.
Petrus menyangkal lewat perkataan. Begitu Yesus sudah
di depan rumah imam Kayafas kemudian Petrus juga ikut di situ berdiam dekat api
dan datang seorang budak perempuan berkata: “engkau salah satu dari mereka”
tetapi Petrus berkata: “bukan saya, saya tidak kenal”.
Menyangkal lewat perkataan artinya tidak mau mengaku
nama Yesus dan bersaksi tentang Yesus. Ayo kaum muda remaja harus belajar untuk
bersaksi. Kalau tidak mau bersaksi nanti menyangkal. Dari pada di luar cuma
cerita yang lain/ cerita yang sia-sia lebih baik kita belajar bersaksi, karena
ada banyak kesaksian yang sudah kita alami termasuk kita sudah lulus ujian, kita
bisa lanjut sekolah itu juga kesaksian. Kita belajar untuk bersaksi tentang
kemurahan Tuhan yang sudah kita alami kalau tidak bersaksi nanti menyangkal. Menyangkal
Yesus lewat perkataan itu juga termasuk berdusta. Mulut yang banyak kali
berdusta itu sudah ciri-ciri menyangkal Yesus.
2)
Menyangkal lewat
perbuatan
Titus
1:16
1:16 Mereka mengaku mengenal Allah, tetapi dengan
perbuatan mereka, mereka menyangkal Dia. Mereka keji dan durhaka dan tidak
sanggup berbuat sesuatu yang baik.
Ada 2 perbuatan yang menyangkal yaitu:
a)
Perbuatan keji
artinya:
Ø Perbuatan yang jahat dan najis yang merugikan orang
lain. Terutama kenajisan ini yang banyak mau menghantam kaum muda remaja, masuk
dalam diri kaum muda remaja. Masa pacaran bukan masa experiment/ masa coba-coba,
bukan mau melakukan yang najis-najis, harus jaga kesucian. Kalau sudah melakukan
yang najis-najis itu perbuatan keji, mengaku kenal Yesus tetapi menyangkal
Yesus.
Ø Berbuat curang soal efa (timbangan untuk gandum)
artinya tidak menghargai Firman.
Ulangan
25:14-16
25:14 Janganlah ada di dalam rumahmu dua macam efa,
yang besar dan yang kecil.
25:15 Haruslah ada padamu batu timbangan yang utuh dan
tepat; haruslah ada padamu efa yang utuh dan tepat -- supaya lanjut umurmu di
tanah yang diberikan kepadamu oleh TUHAN, Allahmu.
25:16 Sebab setiap orang yang melakukan hal yang
demikian, setiap orang yang berbuat curang, adalah kekejian bagi TUHAN,
Allahmu."
Tidak menghargai Firman mulai dari mendengar Firman
main-main, tidak serius hanya ketawa-ketawa barangkali mungkin lagi sms-an,
turun naik, keluar masuk saat dengar Firman. Jadi orang kristen sewaktu-waktu
seperti penjelasan Firman Tuhan minggu lalu itu adalah perbuatan keji. Mungkin
kita tidak mencuri, tidak membunuh, tidak berzinah, tidak melakukan yang najis,
tetapi kalau kita tidak serius mendengarkan Firman, tidak sungguh-sungguh itu
adalah perbuatan keji. Termasuk hamba Tuhan yang tidak sungguh-sungguh
menyiapkan Firman itu juga perbuatan keji di hadapan Tuhan. Itu adalah bentuk
dari menyangkal Yesus.
b)
Perbuatan
durhaka artinya suka membiasakan diri untuk tidak beribadah bahkan sampai sengaja
tidak beribadah.
Ibrani 10:25-27
10:25 Janganlah kita menjauhkan diri dari
pertemuan-pertemuan ibadah kita, seperti dibiasakan oleh beberapa orang, tetapi
marilah kita saling menasihati, dan semakin giat melakukannya menjelang hari
Tuhan yang mendekat.
10:26 Sebab jika kita sengaja berbuat dosa, sesudah
memperoleh pengetahuan tentang kebenaran, maka tidak ada lagi korban untuk
menghapus dosa itu.
10:27 Tetapi yang ada ialah kematian yang mengerikan
akan penghakiman dan api yang dahsyat yang akan menghanguskan semua orang
durhaka.
Ada waktu untuk
beribadah tetapi sengaja tidak mau beribadah, sudah biasa tinggalkan 3 macam
ibadah pokok. Kalau sampai sengaja meninggalkan ibadah/ tidak beribadah, sudah
tidak ada korban untuk menghapus dosanya sebab sudah menyalibkan Yesus kedua
kali dan menyangkal Yesus. Kaum muda
remaja jangan biarkan kita terhilang, awalnya mungkin menangis tidak beribadah,
lama-lama sudah mulai hilang. Ada waktu, ada kesempatan untuk beribadah tetapi sengaja
tidak mau datang beribadah, kalau sudah seperti itu tidak terampunkan lagi oleh
Tuhan, berarti siap untuk dibinasakan. Mari kita belajar untuk setia dalam
ibadah pelayanan.
3)
Menyangkal iman
Kisah
Rasul 26:11
26:11 Dalam rumah-rumah ibadat aku sering menyiksa
mereka dan memaksanya untuk menyangkal imannya dan dalam amarah yang
meluap-luap aku mengejar mereka, bahkan sampai ke kota-kota asing."
Artinya meninggalkan Firman Pengajaran yang benar dan
mengikuti ajaran-ajaran yang palsu/ ajaran-ajaran yang lain karena keuntungan-keuntungan
daging. Mulai dari soal jodoh. Karena jodoh tinggalkan Pengajaran yang benar
itu sudah menyangkal iman. Kaum muda remaja masa pacaran/ masa tunangan jangan
asal, jangan karena lihat fisiknya ganteng dan cantiknya, karena lihat hartanya
sehingga meninggalkan Firman Pengajaran yang benar, karena
keuntungan-keuntungan daging/ keuntungan jasmani apalagi kalau sampai
tinggalkan Yesus, pindah ke agama lain/ kepercayaan yang lain.
Orang seperti itu terlalu mengecilkan Firman/ Yesus
dan dia sudah siap untuk dibinasakan, sudah siap untuk masuk ketemu dengan
manusia durhaka/ antikrist dan dibinasakan bersama dengan antikrist.
Menyangkal iman juga karena kesulitan-kesulitan hidup,
karena masalah pencobaan sehingga tinggalkan Firman Pengajaran yang benar,
tinggalkan Yesus.
Kesalahan Yudas
= berkhianat, menjual Yesus.
Ini sudah sama
nilainya dengan menyangkal iman. Jadi kalau sudah mulai menyangkal, tidak mau
bersaksi, mulai banyak berdusta, lakukan perbuatan jahat dan najis, tidak setia
dalam ibadah pelayanan nanti akhirnya sama seperti Yudas berkhianat, menjual
Yesus. Ayo kita periksa kalau sudah ada tanda-tanda awal/ gejala-gejala seperti
ini harus segera bertobat, jangan dipertahankan kalau dipertahankan nanti berkhianat,
menjual Yesus.
Gejala-gejala
berkhianat:
1)
Pencuri
Yohanes
12:4-6
12:4 Tetapi Yudas Iskariot, seorang dari murid-murid
Yesus, yang akan segera menyerahkan Dia, berkata:
12:5 "Mengapa minyak narwastu ini tidak dijual
tiga ratus dinar dan uangnya diberikan kepada orang-orang miskin?"
12:6 Hal itu dikatakannya bukan karena ia
memperhatikan nasib orang-orang miskin, melainkan karena ia adalah seorang
pencuri; ia sering mengambil uang yang disimpan dalam kas yang dipegangnya.
Gejala awal berkhianat adalah mencuri miliknya Tuhan
yaitu perpuluhan dan persembahan khusus/ korban tatangan. Yang sudah bekerja
dapat gaji ayo kembalikan miliknya Tuhan, perpuluhan dan persembahan khusus. Kalau
tidak itu gejala berkhianat, dipertahankan terus nanti berkhianat, menjual
Yesus. Yang belum bekerja juga kalau ada berkat ayo belajar kembalikan milik
Tuhan, entah cuma Rp.1000 bahkan Rp.100 harus dikembalikan karena itu miliknya
Tuhan.
2)
Suka tinggalkan
persekutuan yang benar dan masuk persekutuan yang salah
Markus
14:10
14:10 Lalu pergilah Yudas Iskariot, salah seorang dari
kedua belas murid itu, kepada imam-imam kepala dengan maksud untuk menyerahkan
Yesus kepada mereka.
Persekutuan yang salah/ ibadah yang salah itulah
persekutuan imam-imam kepala= persekutuan tanpa Pengajaran/ tanpa Yesus, persekutuan
yang didasari dengan iri hati dan kebencian.
Jangan asal bersekutu, kalau ajarannya sudah lain/
tanpa pengajaran yang benar, jangan mau ikut
bersekutu. Kalau sudah biasa mengikuti persekutuan yang lain,
persekutuan tanpa pengajaran yang benar itu sudah berkhianat.
3)
Suka mengelak
dari Firman
Matius
26:23-25
26:23 Ia menjawab: "Dia yang bersama-sama dengan
Aku mencelupkan tangannya ke dalam pinggan ini, dialah yang akan menyerahkan
Aku.
26:24 Anak Manusia memang akan pergi sesuai dengan
yang ada tertulis tentang Dia, akan tetapi celakalah orang yang olehnya Anak
Manusia itu diserahkan. Adalah lebih baik bagi orang itu sekiranya ia tidak
dilahirkan."
26:25 Yudas, yang hendak menyerahkan Dia itu menjawab,
katanya: "Bukan aku, ya
Rabi?" Kata Yesus kepadanya: "Engkau telah mengatakannya."
Firman datang tunjuk kesalahannya tetapi suka mengelak:
“bukan saya”, tidak mau ditunjuk kesalahannya ini sikap menolak Firman, gejala
berkhianat. Setiap kita mendengar Firman kalau ditunjuk kesalahan kita ayo kita
terima.
Kita ini adalah tubuh Kristus dan Yesus adalah Kepala.
Tubuh dengan kepala disambung dengan leher, leher ini dipakai untuk tunduk. Ini
tubuh Kristus yang benar, ayo gunakan leher ini untuk tunduk taat pada Firman, dengar
Firman tunduk terima Firman ini sikap yang benar bukan tunduk mengantuk, supaya
hubungan kita dengan Tuhan harmonis, hubungan kita dengan Tuhan tetap terjaga/
tetap indah.
Leher bukan dipakai untuk geleng-geleng kepala, datang
Firman tunjuk dosanya “bukan saya” mengelak dari Firman atau leher dipakai
untuk melihat yang lain, datang Firman untuk tunjuk dosanya langsung liat teman
kiri kanan untuk tunjuk-tunjuk kesalahan orang lain. Pakai leher untuk tunduk
dan taat pada Firman, itu bukti tubuh Kristus.
Kalau tidak mau tunduk/ taat pada Firman, leher akan
ditebas oleh antikrist masuk dalam aniaya antikrist. Kalau dalam suatu peperangan,
pengkhianat itu adalah musuh yang paling berbahaya dan musuh yang paling kejam.
Jangan tambah kaum muda remaja yang berkhianat/ orang kristen yang berkhianat
tinggalkan Pengajaran yang benar.
4)
Mencium Yesus
untuk menyerahkan Yesus= kasih yang pura-pura/ kasih yang munafik Markus 14:44-45
14:44 Orang yang menyerahkan Dia telah memberitahukan
tanda ini kepada mereka: "Orang yang akan kucium, itulah Dia, tangkaplah
Dia dan bawalah Dia dengan selamat."
14:45 Dan ketika ia sampai di situ ia segera maju
mendapatkan Yesus dan berkata: "Rabi," lalu mencium Dia.
Artinya bagi kita kelihatan punya kasih tapi munafik/
kasih yang pura-pura. Di luar kelihatan suci, kelihatan baik, kelihatan benar,
kelihatan mengasihi Tuhan padahal dalam hatinya penuh kotoran dosa, penuh
kejahatan dan kenajisan, itu orang munafik!. Di gereja pakai dasi khotbah,
melayani main musik, jadi group koor menyanyi, kelihatan suci padahal dalam
hatinya penuh kotoran dosa, penuh kejahatan kenajisan, ini gejala berkhianat kalau
dibiarkan maka benar-benar berkhianat terhadap Yesus.
Mungkin keadaan kita sudah seperti Petrus menyangkal dan
sudah seperti Yudas Iskariot berkhianat dan terakhir dia binasa dihukum oleh
Tuhan. Tetapi Tuhan Yesus masih mau menolong kita. Ketika Yudas mencium Yesus,
dia mengkhianati Yesus di taman Getsemani Yesus berkata kepada
prajurit-prajurit yang mau menangkap Yesus termasuk di situ ada Yudas Iskariot,
"Siapakah yang kamu cari?" dan
mereka menjawab : "Yesus dari
Nazaret." Kata Yesus kepada mereka:
"Akulah Dia."
Yohanes 18:1-5
18:1 Setelah
Yesus mengatakan semuanya itu keluarlah Ia dari situ bersama-sama dengan
murid-murid-Nya dan mereka pergi ke seberang sungai Kidron. Di situ ada suatu
taman dan Ia masuk ke taman itu bersama-sama dengan murid-murid-Nya.
18:2 Yudas, yang
mengkhianati Yesus, tahu juga tempat itu, karena Yesus sering berkumpul di situ
dengan murid-murid-Nya.
18:3 Maka
datanglah Yudas juga ke situ dengan sepasukan prajurit dan penjaga-penjaga Bait
Allah yang disuruh oleh imam-imam kepala dan orang-orang Farisi lengkap dengan
lentera, suluh dan senjata.
18:4 Maka Yesus,
yang tahu semua yang akan menimpa diri-Nya, maju ke depan dan berkata kepada
mereka: "Siapakah yang kamu cari?"
18:5 Jawab
mereka: "Yesus dari Nazaret." Kata-Nya kepada mereka: "Akulah
Dia." Yudas yang mengkhianati Dia berdiri juga di situ bersama-sama
mereka.
Ini bahasa
terakhir Yesus kepada Yudas, sebenarnya bahasa Yesus di sini bukan ditujukan
kepada prajurit-prajurit tetapi ditujukan kepada Yudas. Ini sebenarnya bahasa
cinta kasih dari Yesus kepada Yudas, Yesus menunjukkan kepada Yudas “Akulah Dia,
Akulah Firman, Akulah kasih, Akulah Roh Kudus, yang mampu menolong Yudas, mampu
memulihkan Yudas. Namun sayang Yudas tidak mau tanggapi kesempatan terakhir
bagi dia untuk ditolong, dia tidak mengaku/ tidak minta ampun kepada Yesus, malah
ia mengambil tali dan gantung diri akhirnya mati binasa.
Petrus juga
diberikan kesempatan untuk ditolong, ketika Petrus sudah menyangkal Yesus
sampai 3 kali terdengar bunyi kokok ayam dan saat itu Yesus berpaling melihat
kepada Petrus dan Petrus sadar dia sudah salah, sudah menyangkal Yesus, dia
keluar menangis dengan sedih dia menyesali segala dosanya, dia minta ampun, dia
tertolong.
Ayo biar kita
mengambil sikap seperti Petrus, jangan contoh Yudas. Mungkin sebagai orang yang
dipimpin kita sudah salah langkah, kita sudah menyangkal Yesus lewat perbuatan,
lewat perkataan bahkan mungkin sudah sampai menyangkal iman, atau sudah seperti
Yudas Iskariot yang berkhianat, masih ada kesempatan untuk ditolong oleh Tuhan.
Mungkin saat pemberitaan Firman ini sebagai kesempatan terakhir kali untuk kita
ditolong, kalau kita tidak tanggapi binasa selamanya, tetapi kalau kita
tanggapi ambillah sikap seperti Petrus dengar kokok ayam, lihat pandangan Yesus,
ia menyesal dan menangis dengan sedih.
Lukas 22:60-62
22:60 Tetapi
Petrus berkata: "Bukan, aku tidak tahu apa yang engkau katakan."
Seketika itu juga, sementara ia berkata, berkokoklah ayam.
22:61 Lalu
berpalinglah Tuhan memandang Petrus. Maka teringatlah Petrus bahwa Tuhan telah
berkata kepadanya: "Sebelum ayam berkokok pada hari ini, engkau telah tiga
kali menyangkal Aku."
22:62 Lalu ia
pergi ke luar dan menangis dengan sedihnya.
Kalau kepada
Yudas, Yesus sendiri yang bicara kepadanya “Akulah Dia” tetapi kalau kepada Petrus
hanya kokok ayam, Tuhan Yesus tidak bicara. Kelihatannya sederhana saja tetapi
kokok ayam yang sederhana itu membuat Petrus sadar akan dosanya.
Kokok ayam menunjuk
Firman penggembalaan yaitu Firman Pengajaran yang benar yang dipercayakan
kepada seorang gembala untuk disampaikan dengan setia dan berulang-ulang dengan
sederhana.
Contohnya kita
di sini setiap minggu sore ibadah kita kitab Keluaran, ibadah umum kitab
Zakharia, ini merupakan kokok ayam. Kokok ayam tidak pernah berubah, pagi ini
kita dengar kukuruyuuk, besok kukuruyuuk lagi, suaranya sama itulah Firman yang
diulang-ulang, itu sanggup menyadarkan Petrus. Mungkin kita dalam keadaan
seperti Petrus sudah menyangkal, sudah berkhianat tetapi kalau masih kita
mendengar Firman Pengajaran yang disampaikan oleh seorang gembala yang benar
tahbisannya, di dalam Firman penggembalaan ada pandangan belas kasih Tuhan
untuk menolong kita.
Kita harus
menanggapi Firman dengan bersikap seperti Petrus menangis dengan sedihnya
artinya kita menyadari apa yang salah, menyesali dosa kita dan kita akui kepada
Tuhan dan sesama dan hasilnya kita disayang oleh Tuhan= kita menerima kasih
Tuhan.
Amsal 28:13
28:13 Siapa
menyembunyikan pelanggarannya tidak akan beruntung, tetapi siapa mengakuinya
dan meninggalkannya akan disayangi.
Kegunaan kasih
Tuhan:
Zefanya 3:16-18
3:16 Pada hari
itu akan dikatakan kepada Yerusalem: "Janganlah takut, hai Sion! Janganlah
tanganmu menjadi lemah lesu.
3:17 TUHAN Allahmu
ada di antaramu sebagai pahlawan yang memberi kemenangan. Ia bergirang karena
engkau dengan sukacita, Ia membaharui engkau dalam kasih-Nya, Ia bersorak-sorak
karena engkau dengan sorak-sorai,
3:18 seperti
pada hari pertemuan raya." "Aku akan mengangkat malapetaka dari
padamu, sehingga oleh karenanya engkau tidak lagi menanggung cela.
a.
Kasih Tuhan
kembali menguatkan/ mengaktifkan kita untuk bisa kembali beribadah melayani
Tuhan.
b.
Kasih Tuhan
memberi kemenangan kepada kita, kemenangan atas dosa dan kemenangan atas segala
masalah.
c.
Kasih Tuhan
mengubahkan kita sampai sempurna menjadi mempelai wanita Tuhan, kita bisa masuk
ke dalam pesta kawin Anak Domba Allah.
Tuhan
memberkati.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar