Salam
sejahtera di dalam kasih Tuhan
Yesus Kristus.
Yohanes 1:1-3
1:1 Pada mulanya adalah
Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah.
1:2 Ia pada mulanya
bersama-sama dengan Allah.
1:3 Segala sesuatu dijadikan
oleh Dia dan tanpa Dia tidak ada suatu pun yang telah jadi dari segala yang
telah dijadikan.
Pasal
ini terbagi tiga:
1.
Ayat 1-18: kesaksian rasul Yohanes.
Intinya di dalam mengangkat Yesus yang adalah Firman menjadi daging, dalam
bentuk pengajaran
2.
Ayat 19-37: kesaksian nabi Yohanes yang
menampilkan Tuhan Yesus pada hal-hal yang akan terjadi di depan. Sebelum Tuhan
Yesus dibaptis oleh Yohanes, dia lebih dahulu berbicara tentang baptisan dan
tujuan dari pembaptisan itu. Bila diterapkan dalam kehidupan kita itu menunjuk
kematian dan kebangkitan Kristus yang kita praktekkan dalam baptisan air. Itu
diceritakan oleh Yohanes Pembaptis sebelum kenyataannya diwujudkan oleh Tuhan
Yesus. Itulah Firman nubuatan
3.
Ayat 38-51: kesaksian langsung dari
Tuhan Yesus sendiri.
Kesaksian
rasul Yohanes dalam bentuk Firman pengajaran, nabi Yohanes dalam bentuk Firman
nubuatan dan Tuhan Yesus tampil sebagai batu penjurunya. Tiga serangkai ini menjadi
kekuatan berdirinya gereja Tuhan dan kita tidak bisa lepas dengan ini.
Efesus
2:20-22
2:20 yang
dibangun di atas dasar para rasul dan para nabi, dengan Kristus Yesus sebagai
batu penjuru.
2:21 Di dalam
Dia tumbuh seluruh bangunan, rapi tersusun, menjadi bait Allah yang kudus, di
dalam Tuhan.
2:22 Di dalam
Dia kamu juga turut dibangunkan menjadi tempat kediaman Allah, di dalam Roh.
Sesudah
pasal satu kita masuk pada pasal dua dan melihat bangunan yang dibangun di atas
dasar Firman pengajaran, Firman nubuatan dan Tuhan Yesus sebagai batu
penjurunya adalah nikah. Dilanjut pada kisah berikut berbicara tentang Bait Allah. Jadi
ibadah dan nikah dasarnya Firman pengajaran, Firman nubuatan dan Tuhan Yesus
sebagai batu penjurunya. Tidak bisa kita membawa nikah menuju pada nikah yang
rohani, tidak bisa kita membawa ibadah kita menuju pada ibadah yang sempurna
tanpa tiga serangkai ini yaitu Firman pengajaran, Firman nubuatan dan Tuhan
Yesus batu penjurunya.
Dalam
pergumulan lewat pertolongan Tuhan dan kemurahan Tuhan, Allah menyingkapkan hal
ini. Saya pribadi sangat terperanjat, begitu sistematisnya Tuhan mengatur
FirmanNya. Tanpa pertolongan Tuhan, tanpa diberikan Tuhan hikmat dan pengertian
tidak akan mungkin kita mengerti sebab ini susunan dari sorga.
Kalau
kita mau membangun nikah dan ibadah kita maka tidak bisa lepas dari Firman pengajaran, Firman
nubuatan dan Kristus sendiri yang adalah batu penjurunya.
1.
Kesaksian rasul Yohanes
Kita lihat penampilan rasul
Yohanes yang mengedepankan tentang Firman pengajaran ini.
Wahyu
1:1
1:1 Inilah wahyu Yesus Kristus, yang dikaruniakan
Allah kepada-Nya, supaya ditunjukkan-Nya kepada hamba-hamba-Nya apa yang harus segera terjadi. Dan oleh
malaikat-Nya yang diutus-Nya, Ia telah
menyatakannya kepada hamba-Nya Yohanes.
Wahyu
1:1 (Terjemahan Lama)
1:1 Bahwa inilah wahyu daripada Yesus Kristus, yang
dianugerahkan Allah kepada-Nya, supaya ditunjukkan-Nya kepada hamba-Nya
perkara-perkara yang tak dapat tiada akan jadi dengan segeranya; maka
disuruhkan-Nya malaekat-Nya memberitahu dia kepada hamba-Nya, yaitu Yahya,
HambaNya Yohanes ini telah
diberikan pernyataan dalam bentuk Firman pengajaran. Jadi Firman pengajaran
tidak datang dengan sendirinya tetapi Dia memakai hamba Tuhan, di sini adalah
Yohanes dalam kapasitas sebagai rasul. Ini yang dia kedepankan.
Setelah dia berbicara tentang
hal-hal dalam bentuk Firman pengajaran, muaranya adalah Yesus batu penjuru.
Batu penjuru yang mengikat Firman pengajaran dan Firman nubuatan ini bukan batu
penjuru yang mati tetapi batu penjuru yang hidup. Tidak ada artinya Firman
pengajaran tanpa batu penjuru, tidak ada artinya Firman nubuatan tanpa batu
penjuru. Batu penjuru ini Ilahi, artinya Allah sendiri batu yang hidup.
Ketika Tuhan berencana membangun
ibadah dan nikah, maka kita melihat dalam kesaksian Yohanes ini, bangsaNya
sendiri menolak dan dunia tidak mengenal Dia.
Yohanes
1:10
1:10 Ia telah ada di dalam dunia dan dunia dijadikan
oleh-Nya, tetapi dunia tidak mengenal-Nya.
Sang Pencipta tidak dikenal oleh
yang dicipta, inilah dunia. Jadi kehidupan Kristen yang duniawi itu berarti
tidak mengenal Penciptanya. Kalau dia mengenal Penciptanya maka hal-hal yang
duniawi itu akan dia gunakan untuk hormat bagi Penciptanya. Itu nilai
pengajaran agar umat Tuhan tidak memiliki pemikiran sebagai Kristen yang
duniawi tetapi Kristen yang mengerti Firman pengajaran sehingga dia mengerti
siapa Penciptanya dan dia memanfaatkan apa yang ada padanya untuk kemuliaan
bagi nama sang Pencipta. Pengenalan ini harus bertumbuh. Makin bertumbuh
pengenalanku maka akan semakin paham bahwa apa yang ada pada diriku adalah hak
Sang Pencipta.
Kalau mengerti Firman pengajaran
maka kita akan tahu bahwa tubuh, jiwa dan roh kita ini ada Penciptanya, ada
Pemiliknya sehingga kita tidak akan menahan tubuh, jiwa dan roh kita untuk
tidak datang beribadah. Pencipta itu memiliki kita apalagi kalau dibangun di
dalam Firman pengajaran, Firman nubuatan dan Tuhan Yesus sebagai batu
penjurunya. Kita ini dibangun untuk apa? Dibangun untuk diarahkan pada Pencipta
ini adalah Mempelai Laki-laki Sorga. Kalau demikian maka pengenalan kita lebih
tandas bahwa Pencipta ini adalah Mempelai
Laki-laki Sorga (Suami) kita.
Berarti kita dimiliki dan semuanya adalah milik Suami kita ini.
Yesaya 54:5
54:5 Sebab yang menjadi suamimu ialah Dia yang
menjadikan engkau, TUHAN semesta alam nama-Nya; yang menjadi Penebusmu ialah
Yang Mahakudus, Allah Israel, Ia disebut Allah seluruh bumi.
Ini tatanan nikah yang berangkat
dari sistem Sorga.
I
Korintus 7:4; 3:23
7:4 Isteri tidak berkuasa atas tubuhnya sendiri,
tetapi suaminya, demikian pula suami tidak berkuasa atas tubuhnya sendiri,
tetapi isterinya.
3:23 Tetapi kamu adalah milik Kristus dan Kristus
adalah milik Allah.
Kalau kita paham bahwa kita
adalah miliknya Kristus dan dihubungkan sebagai kedudukan suami isteri maka berarti Dia adalah
milik kita dan kita adalah milikNya. Kita tidak bisa mengatakan “saya tidak
yakin Tuhan memelihara dan menjaga saya” sebab kita adalah Mempelai WanitaNya, tidak mungkin Mempelai Laki-laki Sorga
membiarkan kita. Persoalannya di mana? Karena hubungan kita belum mesra dengan
Tuhan, kita belum merasa kita ini adalah miliknya Tuhan. Kalau kita tahu bahwa
kita milikNya berarti kita merasa Firman pengajaran itu adalah milik kita. Bila
seperti itu maka tidak mungkin terjadi penolakan terhadap Firman.
Yohanes
1:10
1:10 Ia telah ada di dalam dunia dan dunia dijadikan
oleh-Nya, tetapi dunia tidak mengenal-Nya.
Kalau dikaitkan dengan
kekristenan ini adalah orang Kristen duniawi. Kalau orang Kristen duniawi dia
hanya berpikir bahwa dirinya adalah miliknya sendiri serta dunia adalah miliknya.
Yohanes
1:11
1:11 Ia datang kepada milik kepunyaan-Nya, tetapi
orang-orang kepunyaan-Nya itu tidak menerima-Nya.
Ini lebih sial, mengaku milikNya
tetapi menolak.
Saya takut kalau kita sudah dibeli oleh Tuhan tetapi malah menolak Dia.
I
Korintus 6:20
6:20 Sebab kamu telah dibeli dan harganya telah lunas
dibayar: Karena itu muliakanlah Allah dengan tubuhmu!
Apa yang ditolak di sini? Firman
pengajaran itu ditolak. Mengatakan tidak menolak Yesus tetapi ajaranNya
ditolak. Padahal yang ditolak ini adalah bagian dari pondasi di mana kita
membangun bangunan rohani kita. Makanya rohani itu tidak indah di hadapan Tuhan, bangunan rohaninya itu kropos
dan tidak kuat. Ketika diterpa angin pengajaran palsu maka robohlah bangunan
itu.
Olehnya itu ayo kita bangun
rohani kita di atas Firman pengajaran yang sehat, Firman nubuatan yang sehat
dan batu penjurunya adalah batu yang hidup, bukan batu yang mati.
I
Petrus 2:3-4
2:3 jika kamu benar-benar telah mengecap kebaikan
Tuhan.
2:4 Dan datanglah kepada-Nya, batu yang hidup itu,
yang memang dibuang oleh manusia, tetapi yang dipilih dan dihormat di hadirat
Allah.
Kalau dunia menolak itu lumrah
tetapi yang menolak di sini adalah milikNya. Jangan sampai kita mengaku
milikNya karena kita sudah dibeli dengan darahNya yang mahal tetapi malah
membuang batu yang hidup, membuang Firman pengajaran. Walaupun ditolak tetapi
penghargaan sorga terhadap batu penjuru ini tidak pernah luntur, sorga tetapi
menghormati, sorga tetap memuliakan. Bagaimana orang mengatakan mau ke sorga
tetapi membuang batu yang hidup. Bagaimana nikah dan ibadah dibangun tetapi
tidak di atas dasar Firman pengajaran dan Firman nubuatan, orang seperti itu
aroma sorgapun tidak akan bisa dia cium.
Kalau kita sadar bahwa kita ini
sudah dimiliki oleh Tuhan Yesus maka jangan kita buang (sia-siakan).
I
Petrus 2:5
2:5 Dan biarlah kamu juga dipergunakan sebagai batu
hidup untuk pembangunan suatu rumah rohani, bagi suatu imamat kudus, untuk
mempersembahkan persembahan rohani yang karena Yesus Kristus berkenan kepada
Allah.
Sejak kapan kita hidup? Hidup
yang dibicarakan ini bukan hidup secara nafsani tetapi hidup dalam tubuh yang
rohani. Lebih dahulu kita dirubah dari
kematian kepada kehidupan baru kita dibangun menjadi rumah yang disebut rumah
bagi suatu imamat, berarti rumah yang ada roh pelayanan untuk mempersembahkan persembahan
rohani.
Efesus
2:1
2:1 Kamu dahulu sudah mati karena
pelanggaran-pelanggaran dan dosa-dosamu.
Dikatakan mati tetapi hidup. Yang
dikatakan mati di sini adalah rohaninya. Tetapi dia hidup dalam suasana rohani
yang mati. Kalau tanpa Kristus itu disebut mati.
Efesus
2:2
2:2 Kamu hidup di dalamnya, karena kamu mengikuti
jalan dunia ini, karena kamu mentaati penguasa kerajaan angkasa, yaitu roh yang
sekarang sedang bekerja di antara orang-orang durhaka.
Efesus
2:2 (Terjemahan lama)
2:2 yang dahulu kamu lakukan menurut istiadat dunia
ini, ialah menurut kuasa penguasa di udara, yaitu roh yang lagi bekerja di
dalam hati anak-anak durhaka.
Ketika dalam keadaan mati orang
itu tunduk pada demon-demon (roh-roh
diudara).
Sialnya kalau sudah Kristen tetapi masih komat-kamit dengan berhala dan adat istiadat.
Efesus
2:3
2:3 Sebenarnya dahulu kami semua juga terhitung di
antara mereka, ketika kami hidup di dalam hawa nafsu daging dan menuruti
kehendak daging dan pikiran kami yang jahat. Pada dasarnya kami adalah
orang-orang yang harus dimurkai, sama seperti mereka yang lain.
Ini kondisi kita dulu, tetapi
setelah ayat keempat itulah yang membuka peluang untuk kita.
Efesus
2:4-5
2:4 Tetapi Allah yang kaya dengan rahmat, oleh karena
kasih-Nya yang besar, yang dilimpahkan-Nya kepada kita,
2:5 telah menghidupkan kita bersama-sama dengan
Kristus, sekalipun kita telah mati oleh kesalahan-kesalahan kita -- oleh kasih
karunia kamu diselamatkan --
Jadi kita mendapatkan kehidupan
karena Kristus Yesus. Setelah rasul Yohanes bersaksi maka terbukalah hal-hal seperti ini. Kita direkrut dari
kematian kepada kehidupan untuk dibangun
menjadi Tubuh Kristus atau
menjadi isteriNya.
Kalau kita dibangun dengan dasar
Firman nubuatan, Firman pengajaran dan Tuhan Yesus sebagai batu penjuru maka indahlah
bangunan rohani kita. Bila Tuhan melihat bangunan rohani kita ada
kekurangannya, mungkin miring, Tuhan yang akan membenahi sebab itu bangunanNya.
Kalau Tuhan melihat anakNya dalam ibadah kurang serius maka Tuhan segera
melakukan pemulihan karena tujuannya agar kita bisa mempersembahkan persembahan
yang rohani.
2.
Kesaksian nabi Yohanes pembaptis
Yohanes pembaptis ini adalah
nabi, berarti dia bernubuat. Sebelum Yohanes datang sebagai pembuka jalan
kedatangan Tuhan Yesus pertama kali, dia mengaku bahwa dia pembuka jalan tetapi
yang dia beritakan adalah orang yang sudah ada lebih duluan darinya. Kemudian
ketika dia dipertanyakan tentang baptisan maka Yohanes pembaptis berbicara
tentang pembaptisan air.
Yohanes
1:24-27
1:24 Dan di antara orang-orang yang diutus itu ada
beberapa orang Farisi.
1:25 Mereka bertanya kepadanya, katanya:
"Mengapakah engkau membaptis, jikalau engkau bukan Mesias, bukan Elia, dan
bukan nabi yang akan datang?"
1:26 Yohanes menjawab mereka, katanya: "Aku
membaptis dengan air; tetapi di tengah-tengah kamu berdiri Dia yang tidak kamu
kenal,
1:27 yaitu Dia, yang datang kemudian dari padaku.
Membuka tali kasut-Nya pun aku tidak layak."
Nabi Yohanes berbicara tentang
baptisan dalam kapasitasnya sebagai nabi, berarti bernubuat tentang kematian dan kebangkitan Tuhan Yesus.
Yohanes
1:28,31
1:28 Hal itu terjadi di Betania yang di seberang
sungai Yordan, di mana Yohanes membaptis.
1:31 Dan aku sendiri pun mula-mula tidak mengenal Dia,
tetapi untuk itulah aku datang dan membaptis dengan air, supaya Ia dinyatakan
kepada Israel."
Baptisan air itu, dalam pandangan
Yohanes sebagai seorang nabi Allah (berarti Tuhan yang berbicara dan dia
menjadi terompetnya Tuhan) dia membaptis Tuhan Yesus untuk diperkenalkan kepada
TubuhNya. Dulu berbicara Israel tetapi untuk kita sekarang adalah Tubuh
Kristus. Ketika saya masuk dalam baptisan air maka saya diperkenalkan kepada anggota TubuhNya, saya menjadi salah satu
anggota Tubuh Kristus.
Yohanes
1:32-33
1:32 Dan Yohanes memberi kesaksian, katanya: "Aku
telah melihat Roh turun dari langit seperti merpati, dan Ia tinggal di
atas-Nya.
1:33 Dan aku pun tidak mengenal-Nya, tetapi Dia, yang
mengutus aku untuk membaptis dengan air, telah berfirman kepadaku: Jikalau
engkau melihat Roh itu turun ke atas seseorang dan tinggal di atas-Nya, Dialah
itu yang akan membaptis dengan Roh Kudus.
Inilah kepala. Kepala kita adalah
Tuhan Yesus, Dialah Mempelai Laki-laki Sorga yang mengaku Suami kita. Dia
memberi teladan kepada kita, Dia merelakan diri dibaptis. Ini adalah kesaksian
Yohanes pembaptis
sebagai nabi yang meletakkan dasar untuk gereja Tuhan dibangun. Berarti Yohanes pembaptis mengenal Yesus sebagai
Kepala dan sekaligus memperkenalkan kepada anggota-anggota tubuhNya.
Ketika Tuhan Yesus datang untuk
dibaptis Yohanes pembaptis
sempat menolak dan mengadu argumentasi tetapi dia mengalah karena mengakui
Yesus adalah Ilahi. Tuhan Yesus berkata bahwa Dia dibaptis untuk menggenapi
kehendak Allah. Untuk nabi Yohanes mengenal bahwa Tuhan Yesus sebagai Kepala gereja
yang akan membaptis dengan Roh Kudus harus lewat baptisan air dulu.
Yesus dibaptis oleh Yohanes pembaptis sekaligus memperkenalkan kepada
anggota TubuhNya bahwa Dia
Kepala. Kemudian kita juga dibaptis untuk diperkenalkan kepada anggota tubuh
yang lain
“inilah kawan, inilah orang-orang yang diberi peluang untuk masuk dalam anggota
Tubuh Kristus. Tubuh ini harus mengenal kepala maka Kepala ini diperkenalkan
oleh Rasul Yohanes,
Dialah Tuhan Yesus Kristus.
Sesudah dua orang ini menampilkan
pribadi Yesus, maka Tuhan Yesus langsung tampil. Tampilnya Tuhan Yesus sesudah
kedua pribadi ini memberikan kesaksian, membuktikan bahwa Firman pengajaran
yang diangkat oleh rasul Yohanes dan Firman nubuatan yang diangkat oleh nabi
Yohanes itu sah. Kalau kita membangun nikah dan ibadah atas dasar trio ini maka
tidak akan keliru (pasti benar).
Setelah Yohanes Pembaptis bersaksi
tentang Tuhan Yesus maka Tuhan Yesus juga bersaksi tentang Yohanes Pembaptis.
Kita dibaptis untuk diperkenalkan “inilah anggota tubuh Kristus yang patut
untuk kita saling melayani”.
Tuhan Yesus bersaksi tentang
rasul Yohanes dan itu ada dalam kitab Wahyu pasal satu dan pasal yang terakhir.
Tuhan Yesus juga bersaksi tentang nabi Yohanes pembaptis.
Lukas
7:26-28
7:26 Jadi untuk apakah kamu pergi? Melihat nabi?
Benar, dan Aku berkata kepadamu, bahkan lebih dari pada nabi.
7:27 Karena tentang dia ada tertulis: Lihatlah, Aku
menyuruh utusan-Ku mendahului Engkau, ia akan mempersiapkan jalan-Mu di
hadapan-Mu.
7:28 Aku berkata kepadamu: Di antara mereka yang dilahirkan
oleh perempuan tidak ada seorang pun yang lebih besar dari pada Yohanes, namun
yang terkecil dalam Kerajaan Allah lebih besar dari padanya."
Bukan berarti Tuhan Yesus yang
terkecil di sorga dan malaikat yang besar. Di sini menunjuk perbuatanNya, Dia menanggalkan
kesetaraanNya dengan Allah, rela menjadi manusia bahkan lebih hina dari
malaikat.
Lukas
7:29-30
7:29 Seluruh orang banyak yang mendengar
perkataan-Nya, termasuk para pemungut cukai, mengakui kebenaran Allah, karena
mereka telah memberi diri dibaptis oleh Yohanes.
7:30 Tetapi orang-orang Farisi dan ahli-ahli Taurat
menolak maksud Allah terhadap diri mereka, karena mereka tidak mau dibaptis
oleh Yohanes.
Jadi Yohanes Pembaptis berbicara
tentang baptisan air itu menubuatkan kematian dan kebangkitan Tuhan Yesus.
Makanya ketika kita dibaptis disinggung tentang kematian dan kebangkitan Tuhan
Yesus.
Kolose
2:12
2:12 karena dengan Dia kamu dikuburkan dalam baptisan,
dan di dalam Dia kamu turut dibangkitkan juga oleh kepercayaanmu kepada kerja kuasa
Allah, yang telah membangkitkan Dia dari orang mati.
Roma
6:3-4
6:3 Atau tidak tahukah kamu, bahwa kita semua yang
telah dibaptis dalam Kristus, telah dibaptis dalam kematian-Nya?
6:4 Dengan demikian kita telah dikuburkan bersama-sama
dengan Dia oleh baptisan dalam kematian, supaya, sama seperti Kristus telah
dibangkitkan dari antara orang mati oleh kemuliaan Bapa, demikian juga kita
akan hidup dalam hidup yang baru.
Baptisan ini adalah batas bahwa
dulu kita mati dan sekarang kita hidup. Kematian dan kebangkitan Tuhan Yesus
membuka kesempatan untuk kita hidup. Kalau kita sudah hidup jangan lagi kembali
ke alam kematian. Banyak orang Kristen dan tidak sedikit pelayan Tuhan (hamba Tuhan) sudah dikubur dan sudah bangkit
tetapi kembali lagi pada alam yang disebut kematian (hidup lama), itu bodoh sekali. Jangan ini
terjadi pada diri saya dan saudara.
Kita sudah dibangkitkan bersama
dengan Kristus. Kapan? Ketika kita masuk dalam baptisan air, kita menguburkan
hidup yang lama dan bangkit bersama dengan Tuhan Yesus.
2 Korintus 5:17
5:17 Jadi siapa yang ada di dalam Kristus, ia adalah
ciptaan baru: yang lama sudah berlalu, sesungguhnya yang baru sudah datang.
Galatia 3:27
3:27 Karena kamu semua, yang dibaptis dalam Kristus,
telah mengenakan Kristus.
Ketika menjalani baptisan air saya bersukacita karena
berpindah dari suasana mati kepada kehidupan, berarti saya sah dan tidak akan
ditolak menjadi anggota
Tubuh Kristus karena saya diperkenalkan. Sekaligus saya diperkenalkan dengan
Kepala, itulah Tuhan Yesus Mempelai Laki-laki Sorga, sehingga hidup ini begitu
indah.
Baptisan air itu tidak boleh dipandang
enteng atau dientengkan karena itu adalah batas dari kematian kepada kehidupan.
Ketika kita masuk dalam baptisan air berati kita telah mati dan meninggalkan
suami yang dahulu. Kita berhak untuk menikah dengan laki-laki lain.
Roma
7:1-4
7:1 Apakah kamu tidak tahu, saudara-saudara, -- sebab
aku berbicara kepada mereka yang mengetahui hukum -- bahwa hukum berkuasa atas
seseorang selama orang itu hidup?
7:2 Sebab seorang isteri terikat oleh hukum kepada
suaminya selama suaminya itu hidup. Akan tetapi apabila suaminya itu mati,
bebaslah ia dari hukum yang mengikatnya kepada suaminya itu.
7:3 Jadi selama suaminya hidup ia dianggap berzinah,
kalau ia menjadi isteri laki-laki lain; tetapi jika suaminya telah mati, ia
bebas dari hukum, sehingga ia bukanlah berzinah, kalau ia menjadi isteri
laki-laki lain.
7:4 Sebab itu, saudara-saudaraku, kamu juga telah mati
bagi hukum Taurat oleh tubuh Kristus, supaya kamu menjadi milik orang lain,
yaitu milik Dia, yang telah dibangkitkan dari antara orang mati, agar kita
berbuah bagi Allah.
Hukum itu adalah Taurat dan itu
bagaikan suami pertama. Taurat ini tidak akan mungkin mati sebab dikatakan satu nokta pun tidak akan bisa hilang. Jadi kita
yang harus mati. Setelah kita mati dikubur
(dibaptis) dan
bangkit bersama Kristus maka laki-laki yang pertama ini tidak berhak mengejar
kita.
Bagaimana mau menjadikan Tuhan
Yesus menjadi Mempelai Laki-laki saya, mau menjadikan Tuhan Yesus Kepala saya
kalau mau menunggu laki-laki pertama itu mati dulu. Taurat tidak akan mati. Kalau
kita bangsa kafir, Taurat kita adalah adat. Adat ini tidak akan mati oleh sebab
itu kita yang harus mati dan dikubur. Setelah kita mati dan bangkit bersama
Kristus jangan lagi kembali bercumbu dengan suami pertama, jangan kembali ke
alam adat istiadat. Itu salah besar
sebab dicap zinah rohani.
Orang yang melakukan Taurat dan
juga menerima rahmat, orang itu disebut zinah rohani. Orang itu tidak akan bisa
menjadi Mempelai Wanita Tuhan.
Roma
6:3-4
6:3 Atau tidak tahukah kamu, bahwa kita semua yang
telah dibaptis dalam Kristus, telah dibaptis dalam kematian-Nya?
6:4 Dengan demikian kita telah dikuburkan bersama-sama
dengan Dia oleh baptisan dalam kematian, supaya, sama seperti Kristus telah
dibangkitkan dari antara orang mati oleh kemuliaan Bapa, demikian juga kita
akan hidup dalam hidup yang baru.
Setelah kita mati dan bangkit (dibaptis), jangan kita kembali menggali
kubur. Baptisan itu sama dengan pengkuburan. Itu sebabnya kalau dibaptis,
seluruh tubuh kita tenggelam di dalam air.
GPT “Kristus Penebus”
Jl. Langgadopi No.4 Tentena
Kec. Pamona Puselemba, Kab. Poso,
94663
Telp: (0458) 21415
HP: 085241270477
Email: imamat_rajani@yahoo.com
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar