Salam sejahtera di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.
Imamat 13:1-3
13:1 TUHAN berfirman kepada Musa dan Harun:
13:2 "Apabila pada kulit badan seseorang ada bengkak atau
bintil-bintil atau panau, yang mungkin menjadi penyakit kusta pada kulitnya, ia
harus dibawa kepada imam Harun, atau kepada salah seorang dari antara
anak-anaknya, imam-imam itu.
13:3 Imam haruslah memeriksa penyakit pada kulit itu, dan kalau bulu di
tempat penyakit itu sudah berubah menjadi putih, dan penyakit itu kelihatan
lebih dalam dari kulit, maka itu penyakit kusta; kalau imam melihat hal itu,
haruslah ia menyatakan orang itu najis.
Pada tanggal
3 November 1985 di Surabaya, bapak Pdt. In Juwono menyampaikan “rekan-rekanku hamba
Tuhan, kita harus mendasari berita dalam II Korintus 11:2, pertunangan gereja
Tuhan dengan Yesus Kristus. Kalau ini tidak menjadi landasan pemberitaan Firman
maka akan mudah diserap oleh ajaran lain”. Beliau mengatakan ada Yesus lain,
ada injil lain, ada roh lain, ini adalah saingan dari II Korintus 11:2. Ciri
dari kabar Mempelai adalah cuma-cuma, artinya pemberita tidak mencari
keuntungan dirinya atau tidak mementingkan dirinya.
II Korintus 11:7-8
11:7 Apakah aku berbuat salah, jika aku merendahkan diri untuk meninggikan
kamu, karena aku memberitakan Injil Allah kepada kamu dengan cuma-cuma?
11:8 Jemaat-jemaat lain telah kurampok dengan menerima tunjangan dari
mereka, supaya aku dapat melayani kamu!
Itu adalah
templakkan oleh Tuhan melalui rasul Paulus kepada jemaat Korintus yang sudah
kaya tetapi mereka kikir, maksudnya supaya mereka berkorban. Pada pasal 8
diingatkan kepada jemaat Korintus bagaimana kehidupan jemaat Makedonia.
Kata “rampok”
yang dipakai oleh rasul Paulus adalah dia mendapat dana dari jemaat-jemaat yang
sudah digarap oleh Firman. Jadi orang yang digarap oleh Firman bagaikan
dirampok, tetapi sesungguhnya dia bukan dirampok untuk dibinasakan tetapi untuk
dibawa ke alam Sorga, jadi mempelaiNya.
II Korintus
11:2 harus menjadi dasar pemberitaan terutama bagi kita pekabar Mempelai. Di
situlah akar pemberitaan Firman untuk membawa gereja menjadi isteri Anak Domba
Allah secara rohani, bukan nikah jasmani. Betapa indahnya ketika saudara kelak di
sana dikatakan adalah ratu atau
isteri Anak Domba Allah.
I Korintus 15:41
15:41 Kemuliaan matahari lain dari pada kemuliaan bulan, dan kemuliaan
bulan lain dari pada kemuliaan bintang-bintang, dan kemuliaan bintang yang satu
berbeda dengan kemuliaan bintang yang lain.
Kemuliaan
matahari, bulan dan bintang berbeda-beda, begitulah kemuliaan anak Tuhan kelak.
Imamat pasal
13 ini adalah pasal pemulihan sebab dari kusta itu harus dipulihkan, harus
ditahirkan. Urutan tentang kusta pada pasal 13 ini mulai dari:
1.
Kusta pada
kulit → Imamat 13:1-28,34-39
2.
Kusta pada
kepala → Imamat 13:29-33,40-44
3.
Kusta pada
pakaian → Imamat 13:47-59
4.
Kusta pada
rumah → Imamat 14:34-48
Menyangkut
kulit ini yang paling panjang ayatnya yaitu Imamat 13:1-28 dan 34-39. Ini ayat
yang mendeteksi penyakit kusta pada pada kulit. Menyangkut kusta pada kepala
ayatnya Imamat 13:29-33, 40-44. Ini tidak terlalu panjang, tidak seperti
penjelasan kusta pada kulit. Jadi untuk mendeteksi kusta yang kena pada
perasaan itu paling rumit. Kusta pada pakaian ada pada Imamat 13:47-59, kusta
pada rumah ada pada Imamat 14:34-48
Setelah proses
penanganan maka susunan penyebutan itu berubah. Apakah ini hanya kebetulan?
Tidak! Sebagai pemberita ini bukan rekayasa dari pemikiran saya sendiri.
Setelah proses penangan urutannya menjadi:
1.
Kepala
2.
Pakaian
3.
Rumah
4.
Kulit
Imamat 14:54-56
14:54 Itulah hukum tentang setiap penyakit kusta, kudis kepala,
14:55 tentang kusta pada pakaian dan rumah,
14:56 tentang bengkak, bintil-bintil dan panau,
Kulit kena
mengena dengan perasaan. Panjang ayat-ayat untuk mendeteksi tentang kusta pada
kulit. Itu baru mendeteksi dan belum pengobatannya. Yang kita perhatikan di
sini, setelah hal ini selesai kulit ditaruh pada urutan akhir dan kepala urutan
awal. Kepala dan kulit ini mengapit kusta pada pakaian dan rumah.
Kusta pada
pakaian itu berbicara perilaku dan kusta pada rumah itu berbicara kusta dalam
nikah. Yang bisa mengganggu perilaku
sehingga diarahkan tidak benar dan nikah menjadi tidak benar itu karena pikiran
dan perasaan. Olehnya itu kita lihat di sini Tuhan ingin membenahi dan
memulihkan gereja Tuhan sebab kusta itu adalah gambaran dosa yang
terang-terangan.
Salah satu
contoh dosa terang-terang adalah:
Yehezkiel 33:31-33
33:31 Dan mereka datang kepadamu seperti rakyat berkerumun dan duduk di
hadapanmu sebagai umat-Ku, mereka mendengar apa yang kauucapkan, tetapi mereka
tidak melakukannya; mulutnya penuh dengan kata-kata cinta kasih, tetapi hati
mereka mengejar keuntungan yang haram.
33:32 Sungguh, engkau bagi mereka seperti seorang yang melagukan syair
cinta kasih dengan suara yang merdu, dan yang pandai main kecapi; mereka
mendengar apa yang kauucapkan, tetapi mereka sama sekali tidak melakukannya.
33:33 Kalau hal itu datang -- dan sungguh akan datang! -- mereka akan
mengetahui bahwa seorang nabi ada di tengah-tengah mereka."
Ini adalah
contoh dosa terang-terangan dan perilaku mereka yang tidak tahu malu. Mereka
datang mengerumuni Yehezkiel yang adalah nabi dan imam, mereka mau mendengarkan
Firman pengajaran dan Firman nubuatan. Tetapi setelah Yehezkiel menyampaikan Firman,
mereka mengatakan “kami tidak mau melakukan”. Mengapa? Sebab mereka mencari
keuntungan yang haram. Ini adalah dosa terang-terangan, ini salah satu kusta
dalam gereja.
Jangan kita
hadir di sini hanya sekedar pengisi upacara ibadah kemudian setelah pulang
tidak mau lakukan, itu berarti kusta. Betapa beratnya kalau gembala yang
seperti itu sebab kasian jemaat yang dia
layani semuanya menjadi kusta sehingga tidak bisa menjadi isteri Anak Domba
Allah. Ini yang jangan terjadi dalam diri kita. Jangan karena perilaku saya
maka jemaat kena kutuk (tulah).
Pada bunyi
sangkakala yang keempat ada yang terbang di antara langit dan bumi, itulah
penyingkiran gereja. Yang menyingkir akan berteriak bahwa masih ada 3 celaka
lagi yang akan menyusul, itulah sangkakala yang kelima, keenam dan ketujuh.
Ditambah lagi dengan tujuh bokor.
Jangan kita
memposisikan diri ada pada orang yang mau dihukum. Tuhan Yesus sudah semakin
dekat datang seharusnya makin membara kasih kita kepada Tuhan, makin membara
melakukan Firman dan bukannya main protes Firman! Nanti kita salah! Kalau kita dideteksi
dan diraba oleh Tuhan maka yang salah segera
mengaku dosa.
Saya juga
pernah seperti itu. Ketika sedang menyampaikan Firman tentang hubungan anak dan
orang tua, begitu kuat jari Tuhan menuding saya. Waktu itu saya langsung
berhenti menyampaikan Firman dan turun menyelesaikan dengan mama saya. Saya
meminta maaf kepada mama karena banyak melakukan perbuatan yang jahat yang
tidak menyenangkan hati mama dan menyusahkan mama. Hal yang tidak saya sangka,
mama saya malah berbalik minta maaf dan berkata “mama banyak lakukan hal tidak
baik padamu”. Mama saya yang
tidak tahu pengajaran tetapi ketika disampaikan Firman, Tuhan rubah hatinya.
Jangan
berpikir dengan predikat Kristen saudara sudah bisa masuk Sorga! Saudara butuh
pemulihan, mulai dari kulit itu perasaan, kepala itu pikiran, pakaian itu perilaku
dan rumah itu nikah.
Imamat 14:54-57
14:54 Itulah hukum tentang setiap penyakit kusta, kudis kepala,
14:55 tentang kusta pada pakaian dan rumah,
14:56 tentang bengkak, bintil-bintil dan panau,
14:57 untuk memberi petunjuk dalam hal najis atau dalam hal tahir; itulah
hukum tentang kusta."
Ternyata yang
harus banyak diberi penekanan adalah kepala/ pikiran dan kulit/ perasaan. Kalau pikiran dan perasaan ini
tidak cepat dibenahi maka pikiran dan perasaan ini akan membuat rusak perilaku
dan nikah kita. Pikiran dan perasaan kita harus dibenahi.
Itu sebabnya
banyak kehidupan yang tidak berdaya mengatur perilaku, baik perilaku dalam
tahbisan pelayanan, perilaku antara sesama umat, perilaku di dalam nikah sebab perasaannya sudah
tumpul. Orang yang sudah tidak bisa diatur itu perasaannya sudah tumpul. Padahal
itu yang ditekankan dalam:
Yeremia
7:3,5
7:3 Beginilah firman TUHAN semesta alam, Allah Israel:
Perbaikilah tingkah langkahmu dan perbuatanmu, maka Aku mau diam bersama-sama
kamu di tempat ini.
7:5 melainkan jika kamu sungguh-sungguh memperbaiki
tingkah langkahmu dan perbuatanmu, jika kamu sungguh-sungguh melaksanakan
keadilan di antara kamu masing-masing,
Dia bagaikan
diselar besi panas, biarpun melakukan dosa perasaannya sudah tumpul. Walaupun
sudah ditunjukkan kesalahannya coba diatur, tetapi
dia sudah tidak bisa berubah, dia tidak merasa salah. Yang salah adalah orang
yang datang berlutut di kakinya.
Efesus 4:18-19
4:18 dan pengertiannya yang gelap, jauh dari hidup persekutuan dengan
Allah, karena kebodohan yang ada di dalam mereka dan karena kedegilan hati
mereka.
4:19 Perasaan mereka telah tumpul, sehingga mereka menyerahkan diri kepada
hawa nafsu dan mengerjakan dengan serakah segala macam kecemaran.
I Timotius 4:2
4:2 oleh tipu daya pendusta-pendusta yang hati nuraninya memakai cap
mereka.
I Timotius 4:2 (Terjemahan Lama)
4:2 oleh keadaan orang munafik yang memberitakan dusta, yang di dalam
perasaannya seperti diselar dengan besi hangat,
Mereka sudah
tidak punya rasa/ sudah
mati rasa. Mereka sudah tidak merasa apa yang mereka lakukan itu mengarahkan
pada kejahatan dan kecemaran. Jangan sampai kita mati rasa.
Itu sebabnya
kulit yaitu perasaan penutup dan kepala yaitu pikiran pembuka untuk mempres perilaku
dan nikah. Kalau dalam nikah menggalakkan pertengkaran itu berarti sudah
diselar besi panas. Dalam nama Tuhan Yesus ini jangan terjadi pada kita. Buat
saya lebih dahulu, jangan saya mati rasa, ini yang harus dibenahi. Jangan
sampai pikiran saya kusta, perasaan saya kusta sehingga nikah dan perilaku saya
juga kusta.
Kita lihat
contoh kehidupan yang seperti diselar besi panas.
Galatia 6:16-19
6:16 Dan semua orang, yang memberi dirinya dipimpin oleh patokan ini,
turunlah kiranya damai sejahtera dan rahmat atas mereka dan atas Israel milik
Allah.
6:17 Selanjutnya janganlah ada orang yang menyusahkan aku, karena pada
tubuhku ada tanda-tanda milik Yesus.
6:18 Kasih karunia Tuhan kita Yesus Kristus menyertai roh kamu,
saudara-saudara! Amin.
Pada tubuh
Paulus ada cap seperti sapi yang diselar dengan besi panas. Ini tanda bahwa Paulus
sah ada yang memiliki. Siapa yang memiliki Paulus? Itulah Tuhan Yesus. Tanda
ini ada bekas cambuk dan itulah yang dikatakan stegma atau stegmatos. Stegma
atau stegmatos harus ada pada kita untuk
menghindari pikiran dan perasaan kita menjadi tumpul. Kita menoleh melihat diri kita bahwa
benar-benar perasaan kita sudah dikuasai oleh Tuhan, sudah seperasaan dengan
Tuhan. Ini yang Tuhan rindukan dari diri kita.
Dalam kitab
nabi Yehezkiel pasal 3 kita melihat bagaimana Yehezkiel berangkat dengan hati
panas sebab perasaan Kristus ada pada dirinya. Bagaimana Allah panas hati melihat pemberontakkan orang
Israel demikian juga Yehezkiel merasa seperti itu. Itulah hamba Tuhan yang
mempunyai stegmatos.
Kalau hamba
Tuhan merasa bahwa dalam dirinya sudah ada tanda dari Tuhan maka kehidupan itu
tidak akan dihinggapi perasaan yang tumpul dan dia bisa mendeteksi adanya kusta
pada si A, pada si B, pada seluruh jemaat atau pada sesama hamba Tuhan.
Memang untuk
menangani ini, hamba Tuhan yang berani berbicara seperti itu, dia harus rela
menanggung resiko. Contoh konkritnya adalah Yeremia. Setelah Yeremia
diperlakukan seperti ini, Yeremia mengutuk-ngutuk hari kelahirannya dan
berteriak “kelaliman!”.
Yeremia 20:1
20:1 Pasyhur bin Imer, imam yang pada waktu itu menjabat kepala di rumah
TUHAN, mendengar Yeremia menubuatkan perkataan-perkataan itu.
Pasyhur bin
Imer adalah Imam kepala dalam rumah Tuhan berhadapan dengan Yeremia yang adalah
nabi dan juga imam karena dia dari jalur keturunan Harun. Yeremia ini mempunyai
Firman pengajaran dan Firman nubuatan. Pasyhur juga imam berarti punya
pengajaran namun tidak seperti Yeremia. Walaupun secara rohani Pasyhur di bawah Yeremia tetapi secara
fisik dia lebih di atas sehingga dia berani memukul Yeremia.
Yeremia 20:2
20:2 Lalu Pasyhur memukul nabi Yeremia dan memasungkan dia di pintu gerbang
Benyamin yang ada di atas rumah TUHAN.
Kaki yang
berjalan untuk menyampaikan Firman nubuatan dan Firman pengajaran itu dipasung,
artinya dibatasi ruang geraknya. Kenapa Pasyhur memukul Yeremia? Sebab pikiran,
perasaan, perilaku dan nikahnya Pasyhur dikoreksi oleh Yeremia. Setelah dipukul
dan dipasung dan setelah dia dibebaskan ternyata masih kelihatan dagingnya.
Yeremia 20:7-8
20:7 Engkau telah membujuk aku, ya TUHAN, dan aku telah membiarkan diriku
dibujuk; Engkau terlalu kuat bagiku dan Engkau menundukkan aku. Aku telah
menjadi tertawaan sepanjang hari, semuanya mereka mengolok-olokkan aku.
20:8 Sebab setiap kali aku berbicara, terpaksa aku berteriak, terpaksa
berseru: "Kelaliman! Aniaya!" Sebab firman TUHAN telah menjadi cela
dan cemooh bagiku, sepanjang hari.
Jadi
seakan-akan dia dipaksa. Coba bagaimana perasaan hamba Tuhan ini, dirinya sudah
dicela dan diolok, Firman yang dia sampaikan juga dicela dan diolok. Itulah
resiko hamba Tuhan. Berani memberitakan kebenaran kita harus siap dipukul,
artinya harus siap dirobek-robek perasaan kita.
Yeremia 20:9
20:9 Tetapi apabila aku berpikir: "Aku tidak mau mengingat Dia dan
tidak mau mengucapkan firman lagi demi nama-Nya", maka dalam hatiku ada
sesuatu yang seperti api yang menyala-nyala, terkurung dalam tulang-tulangku;
aku berlelah-lelah untuk menahannya, tetapi aku tidak sanggup.
Saya sebagai
hamba Tuhan berkali-kali mau dipukul. Tetapi saya yakin Firman Tuhan bahwa saya
tidak akan dipegang oleh setan. Kalau saudara lahir di dalam Allah dan
mengasihi Tuhan maka tidak akan ada tangan setan yang bisa meraba saudara! Ini
yang harus menjadi pegangan kita. Harus kita imannya ini.
I Yohanes 5:18
5:18 Kita tahu, bahwa setiap orang yang lahir dari Allah, tidak berbuat
dosa; tetapi Dia yang lahir dari Allah melindunginya, dan si jahat tidak dapat
menjamahnya.
Kerinduan
hatiku dan hati hamba-hamba Tuhan, biarlah kita seperti kerinduan hati Paulus
yaitu supaya siapapun yang dipercayakan kepada kita untuk dilayani supaya menjadi
Mempelai Wanita Tuhan, menjadi anggota Tubuh Kristus. Itu yang digumuli oleh
rasul Paulus sekalipun
dia mengatakan tidak akan sampai di sana.
Filipi 3:12
3:12 Bukan seolah-olah aku
telah memperoleh hal ini atau telah sempurna, melainkan aku mengejarnya,
kalau-kalau aku dapat juga menangkapnya, karena aku pun telah ditangkap oleh
Kristus Yesus.
Kita akan
belajar pada satu contoh, orang yang terketuk perasaan hatinya. Orang yang terketuk
perasaan hatinya ini, terpulihkan kustanya, berdampak positif untuk
menghadirkan seseorang start awal kemuliaan. Ini adalah kehidupan yang diketuk hatinya,
perasaannya dan pikirannya, yang selama ini sudah keenakan dan dia lupa apa
yang dia janji.
Kejadian 41:9
41:9 Lalu berkatalah kepala juru minuman kepada Firaun: "Hari ini aku
merasa perlu menyebutkan kesalahanku yang dahulu.
Jadi kalau
perasaan terkoreksi, kusta itu ditangani, maka dia akan mengakui kesalahannya
dahulu.
Kejadian 41:10-13
41:10 Waktu itu tuanku Firaun murka kepada pegawai-pegawainya, dan menahan
aku dalam rumah pengawal istana, beserta dengan kepala juru roti.
41:11 Pada satu malam juga kami bermimpi, aku dan kepala juru roti itu;
masing-masing mempunyai mimpi dengan artinya sendiri.
41:12 Bersama-sama dengan kami ada di sana seorang muda Ibrani, hamba
kepala pengawal istana itu; kami menceritakan mimpi kami kepadanya, lalu
diartikannya kepada kami mimpi kami masing-masing.
41:13 Dan seperti yang diartikannya itu kepada kami, demikianlah pula
terjadi: aku dikembalikan ke dalam pangkatku, dan kepala juru roti itu
digantung."
Dia menyadari
kesalahannya/
kustanya dan dia mengaku kepada Firaun. Ini adalah orang Mesir, orang dunia,
mereka bisa peka seperti ini. Kenapa anak Tuhan tidak peka seperti ini. Tidak
perlu menunggu 2 tahun! Sebab memang ada pesan dari Yusuf kepada dua orang ini,
utama yang berbicara ini supaya mereka mengingat Yusuf namun dia lupakan.
Akhirnya juru minum ini sadar dan dia mengaku kesalahannya padahal dia orang
dunia. Kenapa kita tidak bisa seperti itu bahkan bertahan dengan kekerasan hati.
Dengan adanya
pengakuannya ini maka itu adalah titik balik dari penderitaan kepada kemuliaan
Yusuf. Apa artinya untuk kita? Ketika perasaan kita terkoreksi dan kita minta ampun
maka itu adalah start atau titik balik yang saudara temukan untuk mencapai
kemuliaan. Tetapi kalau bertahan jangan harap ada kemuliaan. Kalau kita
bertahan dengan perasaan kita yang kusta, pikiran kita yang kusta, kelakuan kita yang
kusta, nikah kita yang kusta, jangan katakan titik balik menuju pada kemuliaan,
malah arus penderitaan akan lebih deras nanti dan berakhir di neraka. Ini jangan terjadi pada
kita, dijauhkan Tuhan.
Mari kita
peka dengan kulit perasaan ini,
mari kita peka dengan kepala (pikiran). Kalau ini tidak diperbaiki maka pikiran dan perasaan akan tergambar
dalam perilaku dan nikah. Dalam nama Tuhan Yesus ini jangan terjadi pada kita.
Kejadian 41:14
41:14 Kemudian Firaun menyuruh memanggil Yusuf. Segeralah ia dikeluarkan
dari tutupan; ia bercukur dan berganti pakaian, lalu pergi menghadap Firaun.
Begitu
perasaan, pikiran, perilaku dan dosa pada nikah itu diakui maka tidak tunggu
lama pada saat itu juga titik balik kemuliaan segera saudara nikmati.
Cukup lama Yusuf di dalam penjara. Orang yang tidak salah disalahkan dan dia
terima, akhirnya dia menerima kemuliaan yang luar biasa. Orang yang salah dibebaskan akhirnya binasa. Ini pembelajaran yang luar
biasa dari Tuhan untuk kita.
Saat
penderitaan akan segera berakhir. Ini menunjukkan saat penderitaan kita akan
segera berakhir kalau kita selesaikan di hadapan Tuhan. Kalau tidak
diselesaikan penderitaan itu tidak akan selesai bahkan bertambah-tambah terus.
Jangankan menerima kemuliaan Sorga, kemuliaan dunia saja betapa
sulitnya.
Kejadian 41:15
41:15 Berkatalah Firaun kepada Yusuf: "Aku telah bermimpi, dan seorang
pun tidak ada yang dapat mengartikannya, tetapi telah kudengar tentang engkau:
hanya dengan mendengar mimpi saja engkau dapat mengartikannya."
Mengapa Yusuf
bisa mengartikan? Karena ia tidak pernah membela diri saat disalah-salahkan bahkan sampai dipenjara dia terima dia yakin Tuhan pasti membela.
Kejadian 41:16
41:16 Yusuf menyahut Firaun: "Bukan sekali-kali aku, melainkan Allah
juga yang akan memberitakan kesejahteraan kepada tuanku Firaun."
Kemampuan dia
menghadapi penderitaan itupun bukan dari dirinya tetapi dari Tuhan. Tuhan yang
memberi kekuatan. Ketika saudara ada dalam derita sengsara entah dalam bentuk
apapun, termasuk sengsara karena virus, bakteri, kuman sehingga kita sakit maka
jangan kita mengeluh apalagi sampai menyumpah-nyumpah nanti penderitaan akan bertambah, adalah lebih indah bila kita mengucap syukur. Titik balik orang yang
mengucap syukur walaupun menderita berarti kemuliaan sudah di depan pintu.
Bila
pikiran dan perasaan negatif yang
mengganggu maka tampillah perilaku yang negatif. Kalau
pikiran dan perasaan kita positif maka perilaku kita positif, sampai pada
kemuliaan.
Kejadian 41:17-18
41:17 Lalu berkatalah Firaun kepada Yusuf: "Dalam mimpiku itu, aku berdiri
di tepi sungai Nil;
41:18 lalu tampaklah dari sungai Nil itu keluar tujuh ekor lembu yang gemuk
badannya dan indah bentuknya, dan makan rumput yang di tepi sungai itu.
Ternyata
mimpi ini bernubuat untuk kita gereja hujan akhir. Ada dua macam pelayanan.
Pelayanan yang satu bagaikan lembu yang tambun dan gandum yang bernas. Ini
adalah pelayanan yang subur yang selalu mengangkat pikiran dan perasaannya pada
hal-hal yang positif
sehingga hasilnya positif. Tetapi lembu kurus dan gandum yang kurus itu adalah
pelayanan dengan pikiran dan perasaan
yang negatif hasilnya negatif, selalu banyak keluhan. Model ini yang banyak bereaksi mau menelan
pelayanan yang tambun dan bernas (berisi).
Kita bawa diri ada dalam pelayanan yang ada perasaan dan
pikiran seperti lembu yang tambun dan gandum yang berisi atau perasaan dan
pikiran seperti lembu yang kurus dan gandum yang kering. Yang terakhir ini
tidak indah.
Syukur dan
puji kepada Tuhan, setelah ada orang yang mengaku maka tampillah Yusuf. Kita
awalnya seperti juru minum yang lupa akan permasalahan. Tetapi ketika kita
menyelesaikan maka karakter Yusuf muncul. Jangan sampai kita menjadi kehidupan
Kristen yang seperti lembu kurus, pelayanan rohaninya kurus, tidak ada
kemuliaan. Tetapi kalau kita melayani dengan penuh syukur tanpa menyimpan hati
kepada orang lain maka saat kita menyelesaikan maka kemuliaan mulai muncul. Ini
yang kita lihat terjadi bagi Yusuf.
Kissh Yusuf
ini dalam Kejadian pasal 41 ini ada 28 kali menyebut angka 7. Itu adalah angka
panjang tenda Tabernakel. Tabernakel itu adalah 28 hasta dan tidak menyentuh
tanah. Kiri dan kanan tidak menyentuh tanah. Ini yang diminta oleh Tuhan di
akhir zaman ini. Yaitu orang Kristen yang benar-benar percaya, memiliki iman
dengan pandangan ke atas. Tenda itu ada di atas dengan 4 warna dan ada gambar
kerub. Berarti kita memandang ke atas dan melihat 4 Injil di mana Yesus adalah Raja,
Hamba, Manusia dan Anak Allah. Kerub adalah makhluk Sorga berarti padangan kita
kepada Sorga yang suci dan kudus. Kalau
memiliki pandangan seperti itu maka kita tidak menyentuh bumi dan kemuliaan
Sorga menjadi bagian kita. Kalau hanya melihat pasir dunia bagaimana mau
mendapat kemuliaan Sorga. Bagaimana kemuliaan yang dijanji oleh Tuhan?
Kolose 3:1-4
3:1 Karena itu, kalau kamu dibangkitkan bersama dengan Kristus, carilah
perkara yang di atas, di mana Kristus ada, duduk di sebelah kanan Allah.
3:2 Pikirkanlah perkara yang di atas, bukan yang di bumi.
3:3 Sebab kamu telah mati dan hidupmu tersembunyi bersama dengan Kristus di
dalam Allah.
3:4 Apabila Kristus, yang adalah hidup kita, menyatakan diri kelak, kamu
pun akan menyatakan diri bersama dengan Dia dalam kemuliaan.
Nomor satukan
perkara yang di atas. Jangan sibuk mencari perkara dunia sehingga lupa tengadah
ke atas, lupa waktu ibadah. Di dalam ibadah kita dibina melalui Firman sehingga
kita alami penyucian oleh Firman Pengajaran dan tidak kusta lagi.
Kita
tersembunyi dengan Kristus di dalam Allah. Apalagi yang mau iblis lakukan.
Biarpun mata ular naga memelototi kita sampai keluar 10 cm tetapi dia tidak
bisa melihat karena kita sudah tersembunyi di dalam Allah. Itu adalah orang
yang mencari perkara di atas.
Kata juru
minum Firaun “hari ini aku merasa perlu menyebutkan kesalahanku yang dahulu”
(perasaannya tersentuh). Berarti
kita harus menyelesaikan dosa supaya melihat kemuliaan Allah dan supaya
tersembunyi di dalam Allah sehingga tidak bisa dijamah oleh iblis. Kemuliaan
Tuhan sudah menanti saudara.
Ada empat
bentuk kusta ini yaitu kulit, kepala, pakaian dan rumah. Setelah disampaikan
cara penanganannya maka susunan ini berubah yaitu kepala, pakaian, rumah dan
kulit.
Ada 4 orang
yang kena kusta dalam Alkitab yang kita bicarakan.
1.
Miryam
kena kusta putih.
2.
Gehazi
kena kusta putih.
3.
Yoab
kena kusta tetapi tidak dikatakan kusta putih.
4.
Uzia
kena kusta tetapi tidak disebut kusta putih.
Kusta putih
ini kebenaran diri sendiri. Kebenaran diri sendiri terlalu menonjol dalam diri
Miryam dan pada Gehazi. Miryam ada hubungannya dengan nikah karena nikah yang dikoreksi
di situ. Kebenaran diri sendiri paling menonjol dalam nikah.
Kemudian
Gehazi dalam pemikiran dan perilakunya
ada kusta putih, ada kebenaran diri sendiri. Dia berpikir “tuanku Elisa terlalu
segan pada jenderal Naaman sehingga menolak pemberiannya”. Itu tuduhan Gehazi
terhadap Elisa.
Ketika Daniel
mengartikan tulisan tangan yang menulis di dinding, raja Belsyazar menjanjikan
akan memberikan harta benda kepadanya tetapi Daniel menolak itu. Elisa sama
dengan Daniel, pikiran dan perasaannya tidak tertuju pada bendawi, tetapi
Gehazi pikiran dan perasaannya tertuju ke sana.
Daniel 5:17
5:17 Kemudian Daniel menjawab raja: "Tahanlah hadiah tuanku,
berikanlah pemberian tuanku kepada orang lain! Namun demikian, aku akan membaca
tulisan itu bagi raja dan memberitahukan maknanya kepada tuanku.
Daniel mau
disewa, mau dibayar harganya. Kalau kita mau melayani Tuhan dengan benar dan
menyelesaikan apa yang salah maka berkat itu datang dengan sendirinya.
Dalam pikiran
dan perasaan Gehazi dia menuduh.
II Raja-raja 5:19-20
5:19 Maka berkatalah Elisa kepadanya: "Pergilah dengan selamat!"
Setelah Naaman berjalan tidak berapa jauh dari padanya,
5:20 berpikirlah Gehazi, bujang Elisa, abdi Allah: "Sesungguhnya
tuanku terlalu menyegani Naaman, orang Aram ini, dengan tidak menerima
persembahan yang dibawanya. Demi TUHAN yang hidup, sesungguhnya aku akan
berlari mengejar dia dan akan menerima sesuatu dari padanya."
Sebelum kena
kusta, pikiran Gehazi lebih dahulu kena kusta. Dalam pikiran Gehazi dia
menuding gurunya yaitu Elisa. Padahal Elisa ini punya Firman dan Roh Kudus. Jadi yang dia
salah-salahkan adalah Firman dan Roh Kudus. Bahaya kalau dalam diri hamba Tuhan
ada Firman dan Roh Kudus lalu kita salah-salahkan.
Gehazi
menggunakan kata “demi Tuhan yang hidup”. Untuk yang jahat dia memakai nama Tuhan. Yang benar baru boleh
memakai nama Tunan, jangan pakai nama Tuhan kalau itu mengarah pada yang jahat!
Untuk yang benar kita memakai nama Tuhan.
II Raja-raja 5:21-22
5:21 Lalu Gehazi mengejar Naaman dari belakang. Ketika Naaman melihat ada
orang berlari-lari mengejarnya, turunlah ia dengan segera dari atas kereta
untuk mendapatkan dia dan berkata: "Selamat!"
5:22 Jawabnya: "Selamat! Tuanku Elisa menyuruh aku mengatakan: Baru
saja datang kepadaku dua orang muda dari pegunungan Efraim dari antara
rombongan nabi. Baiklah berikan kepada mereka setalenta perak dan dua potong
pakaian."
Sudah
menuding dia membuat lagi konsep dusta. Ini penyebab Gehazi kena kusta.
Pikirannya sudah menuduh gurunya salah, dia mengarang lagi cerita dusta. Dia
memakai nama Elisa supaya Naaman terketuk hati. Dia memanfaatkan nama orang
lain untuk mendapat keuntungan.
II Raja-raja 5:23
5:23 Naaman berkata: "Silakan, ambillah dua talenta." Naaman
mendesak dia, dan membungkus dua talenta perak dalam dua pundi-pundi dan dua
potong pakaian, lalu memberikannya kepada dua bujangnya; mereka ini mengangkut
semuanya di depan Gehazi.
Tuhan Yesus memang
mengajar kalau ada yang meminta satu berikan dua. Tuhan Yesus belum mengajar
tetapi Naaman sudah praktek karena kustanya sudah dipulihkan. Orang yang
menerima itu malah bersiap menerima kustanya Naaman.
II Raja-raja 5:24
5:24 Setelah mereka sampai ke bukit, disambutnyalah dari tangan mereka,
disimpannya di rumah, dan disuruhnya kedua orang itu pergi, maka pergilah
mereka.
Dua orang itu
sudah capek memikul tetapi Gehazi tidak memberikan apa-apa, ini orang yang
kikir.
II Raja-raja 5:25-26
5:25 Baru saja Gehazi masuk dan tampil ke depan tuannya, berkatalah Elisa
kepadanya: "Dari mana, Gehazi?" Jawabnya: "Hambamu ini tidak
pergi ke mana-mana!"
5:26 Tetapi kata Elisa kepadanya: "Bukankah hatiku ikut pergi, ketika
orang itu turun dari atas keretanya mendapatkan engkau? Maka sekarang, engkau
telah menerima perak dan dengan itu dapat memperoleh kebun-kebun, kebun zaitun,
kebun anggur, kambing domba, lembu sapi, budak laki-laki dan budak perempuan,
Hasilnya
kelihatan rohani. Kebun zaitun berarti ada terang, di mata manusia dia terlihat
hidup dalam terang tetapi kamuflase. Di mata manusia terlihat ada kebun anggur,
nikahnya penuh sukacita, ada kambing domba berarti ibadahnya bagus tetapi di
mata Tuhan nikahnya gelap, ibadahnya gelap!
Ada
kesenangan secara lahiriah karena ada yang menangani persoalan lahiriah, ada
budak laki-laki dan ada budak perempuan. Tetapi apa yang dikatakan oleh Elisa?
II Raja-raja 5:27
5:27 tetapi penyakit kusta Naaman akan melekat kepadamu dan kepada anak
cucumu untuk selama-lamanya." Maka keluarlah Gehazi dari depannya dengan
kena kusta, putih seperti salju.
Sakit kusta
itu sampai pada keturunannya. Kasian karena papanya menurunkan kusta. Di dalam
ibadahnya ada kusta putih. Dalam anggur, berarti dalam nikah terlihat ada
sukacita tetapi kebenaran diri sendiri. Ada terang tetapi itu terang palsu.
Saya ingat
bapak Pdt. In Yuwono menerangkan tentang pekerja-pekerja palsu, anjing-anjing,
penyunat-penyunat palsu, bagaikan dipotong leher saya.
Tuhan ingin
memulihkan saya dan saudara, Dia cinta saya dan saudara. Jangan saya tampil
dengan pelita yang palsu. Ibadah kita jangan tampil dengan pelayanan yang
palsu. Nikah kita jangan tampil dengan sukacita palsu. Jangan kita
angan-angankan budak laki-laki dan budak perempuan sebab kalau itu
diangan-angankan maka itu akan jauh. Yang harus kita pikirkan adalah bagaimana
merubah sikap kita maka itu semua dekat, akan dikirimkan oleh Tuhan.
Hamba-hamba
Tuhan jangan kita tampil seperti pelita yang palsu. Sementara rasul Paulus
berbicara tentang pelita benar yang bercahaya, di sisi lain malah muncul pelita yang palsu.
II Raja-raja 5:26
5:26 Tetapi kata Elisa kepadanya: "Bukankah hatiku ikut pergi, ketika
orang itu turun dari atas keretanya mendapatkan engkau? Maka sekarang, engkau
telah menerima perak dan dengan itu dapat memperoleh kebun-kebun, kebun zaitun,
kebun anggur, kambing domba, lembu sapi, budak laki-laki dan budak perempuan,
Berarti Roh
Allah dan Firman berbicara. Kalau Firman dan Roh Allah berbicara jangan coba
kita preteli atau kita belokkan.
Ternyata
tujuan Gehazi ini diakhiri dengan kesenangan daging, ada budak laki-laki dan
budak perempuan yang menyenangkan dia. Ada budak laki-laki yang mengerjakan kebunnya
dan ada budak perempuan yang memasak. Apalah arti kesenangan daging tetapi
kusta, tidak masuk dalam penyingkiran gereja dan malah masuk neraka.
Olehnya itu
jangan kita berpikir mencari kesenangan daging. Biarlah kita berpikir bagaimana
kita menjadi Mempelai Wanita Tuhan. Kami hamba Tuhan harus berpikir bagaimana
supaya jemaat yang dipercayakan Tuhan kepada kita agar disambut oleh Tuhan
Yesus menjadi isteriNya, menjadi Mempelai WanitaNya yang disingkirkan ke padang
belantara. Itu tanggung jawab kita.
Pikiran dan
perasaan kita ini harus dibereskan sebab kalau tidak ini yang akan menggoncang
nikah dan perilaku kita. Kulit dan
kepala, keduanya pernah di depan. Perasaan dan pemikiran ini yang harus
direnovasi. Anak-anak perhatikan Firman, jangan menjadi sandungan. Jemaat
perhatikan Firman, Tuhan akan segera datang menjemput saudara, Dia rindu
saudara. Tanamkan dalam hati saudara “saya rindu merangkul Yesus” dan Yesus
juga rindu merangkul saudara.
Tuhan
memberkati.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar