Salam sejahtera di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.
Rut 1:9-14
1:9 kiranya atas karunia TUHAN kamu mendapat tempat perlindungan,
masing-masing di rumah suaminya." Lalu diciumnyalah mereka, tetapi mereka
menangis dengan suara keras
1:10 dan berkata kepadanya: "Tidak, kami ikut dengan engkau pulang
kepada bangsamu."
1:11 Tetapi Naomi berkata: "Pulanglah, anak-anakku, mengapakah kamu
turut dengan aku? Bukankah tidak akan ada lagi anak laki-laki yang kulahirkan
untuk dijadikan suamimu nanti?
1:12 Pulanglah, anak-anakku, pergilah, sebab sudah terlalu tua aku untuk
bersuami. Seandainya pikirku: Ada harapan bagiku, dan sekalipun malam ini aku
bersuami, bahkan sekalipun aku masih melahirkan anak laki-laki,
1:13 masakan kamu menanti sampai mereka dewasa? Masakan karena itu kamu
harus menahan diri dan tidak bersuami? Janganlah kiranya demikian, anak-anakku,
bukankah jauh lebih pahit yang aku alami dari pada kamu, sebab tangan TUHAN
teracung terhadap aku?"
1:14 Menangis pula mereka dengan suara keras, lalu Orpa mencium mertuanya
itu minta diri, tetapi Rut tetap berpaut padanya.
Kisah ini bernubuat ganda. Untuk kita gereja
Tuhan, ada rencana Tuhan yang spesial di dalamnya. Rut dan Orpa sama-sama
mendengarkan apa percakapan mereka di tengah jalan. Percakapan atau bahasa yang
diucapkan oleh Naomi kepada kedua anak mantunya ini adalah bahasa nikah. Dapat
dikatakan bahwa perjalan mereka ini adalah perjalanan suasana nikah. Sebab yang
menjadi pokok pembicaraan adalah nikah.
Perjalanan kita gereja Tuhan di penghujung akhir
zaman ini, apalagi kita yang sudah dilawati Tuhan lewat Kabar Mempelai, yang
kita dengar adalah bahasa nikah. Bagi kita pekabar Mempelai, jangan sampai bahasa
ini lolos tidak didengarkan oleh jemaat. Kita boleh berbicara yang lain tetapi
kalau tidak fokus berbicara tentang nikah yang rohani maka kita bisa dicengkram
oleh ajaran sesat. Kalau tidak berbicara tentang nikah yang rohani maka sasaran pelayanan tidak jelas.
Jadi perjalanan ini bersuasana nikah sebab
yang dibicarakan oleh Naomi adalah soal nikah. Pasal 1 ini adalah pokok
pembicaraan dan digenapkan pada pasal 4. Jadi kalau kita tidak berbicara
tentang pokok nikah maka tidak akan ada penggenapannya sebab semuanya
mengambang berarti ibadah/ pelayanan di luar rencana Allah.
Sekali
lagi ini adalah perjalanan
bersuasana nikah sebab nikah yang dibicarakan di sini. Bahkan sampai 5 kali dikatakan
“suami”. Itu yang dibicarakan oleh Naomi. Kalau dasarnya pada pasal 1 salah
maka pasal 4 tidak akan tercapai. Kalau berita kita tidak menanamkan tentang pokok yaitu II Korintus 11:2 tidak
ditanamkan maka tujuan untuk menjadi Mempelai Wanita Tuhan tidak akan tercapai.
Rut
1:9,11,12
1:9 kiranya atas karunia TUHAN kamu mendapat tempat perlindungan,
masing-masing di rumah 1suaminya."
Lalu diciumnyalah mereka, tetapi mereka menangis dengan suara keras
1:11 Tetapi Naomi berkata: "Pulanglah, anak-anakku, mengapakah kamu
turut dengan aku? Bukankah tidak akan ada lagi anak laki-laki yang kulahirkan
untuk dijadikan 2suamimu
nanti?
1:12 Pulanglah, anak-anakku, pergilah, sebab sudah terlalu tua aku untuk 3bersuami. Seandainya
pikirku: Ada harapan bagiku, dan sekalipun malam ini aku 4bersuami, bahkan sekalipun aku masih melahirkan
anak laki-laki,
1:13 masakan kamu menanti sampai mereka dewasa? Masakan karena itu kamu
harus menahan diri dan tidak 5bersuami?
Janganlah kiranya demikian, anak-anakku, bukankah jauh lebih pahit yang aku
alami dari pada kamu, sebab tangan TUHAN teracung terhadap aku?"
5 ini adalah angka kemurahan.
Naomi di sini sebagai pemimpin dan sekaligus
adalah mertua. Bahasa ini didengar oleh Orpa dan yang dominan dalam pikirannya
adalah suasana daging. Jadi Orpa mengukur di sini hanya dari sisi jasmani, sisi
pemuasan yang lahiriah. Tetapi Rut tidak memikirkan hal yang seperti itu.
Olehnya apa yang kita lihat dari kedua orang ini, yang benar adalah yang ada
pada Rut.
Inilah yang kita perhatikan, sekali lagi
bahwa gambaran-gambaran di dalam Alkitab selalu dibuka dengan nikah dan ditutup
dengan nikah. Dalam Kejadian pasal 2 dibuka dengan nikah dan dalam Wahyu pasal
19 dan 21 ditutup dengan nikah. Jadi keseluruhannya Alkitab ini berbicara
tentang nikah. Jadi dalam berita kami harus fokus ke sana. Kalau tidak
diberikan penekanan saya kuatir seperti yang dikatakan Pdt. In Yuwono, kita bisa
diterkam oleh ajaran sesat.
Di tengah-tengah perjalanan kita, kita
diberikan gambaran-gambaran oleh Tuhan lewat kabar yang besar ini supaya
hati-hati. Rut dan Orpa sudah sama-sama mendengar tetapi yang satu gagal.
Hati-hati jangan sampai roh Orpa yang masuk sehingga kita gagal. Jangan sampai
kita terjebak karena hanya melihat yang sifatnya lahiriah. Tetapi Rut melihat
apa yang tidak kelihatan, hasilnya dia mendapat kemenangan.
II
Korintus 4:16-18
4:16 Sebab itu kami tidak tawar hati, tetapi meskipun manusia lahiriah kami
semakin merosot, namun manusia batiniah kami dibaharui dari sehari ke sehari.
4:17 Sebab penderitaan ringan yang sekarang ini, mengerjakan bagi kami
kemuliaan kekal yang melebihi segala-galanya, jauh lebih besar dari pada
penderitaan kami.
4:18 Sebab kami tidak memperhatikan yang kelihatan, melainkan yang tak
kelihatan, karena yang kelihatan adalah sementara, sedangkan yang tak kelihatan
adalah kekal.
Menjelang akhir pelayanan rasul Paulus, dia
tidak pernah tawar hati.
Di dalam pengikutan dan pengiringan kita kepada Tuhan, jangan kita tawar hati
karena kita sudah dibekali dengan pembicaraan tentang nikah yang rohani. Ini
ditumbuh kembangkan oleh rasul Paulus dan dia turunkan kepada umat Tuhan, agar
di dalam perjalanan pengikutan kita kepada Tuhan, memang secara usia kita
bertambah tetapi rohani harus bertambah dibaharui.
Orpa tidak bisa melanjutkan. Kalau kita
melihat Naomi sampai tiga kali seperti berbicara menyalahkan Tuhan, Orpa baru satu
kali mendengar sudah undur. Tetapi Rut tiga kali mendengar perkataan Naomi
seperti menyalahkan Tuhan tetapi dia tidak undur. Rut tidak kejebak dengan
bahasa Naomi yang berbicara seakan-akan hubungan Naomi dengan Tuhan tidak enak
dan Rut tidak berpikir “jangan-jangan nanti saya seperti itu”. Dia tidak
berpikir seperti itu dan tidak undur. Tetapi Orpa baru satu kali mendengar
sudah undur. Jadi kesimpulannya dia tidak mau mengalami sengsara dalam
pengikutannya kepada Tuhan. Orpa gambaran kehidupan kristen yang hanya
mengejar daging.
Rut tidak peduli dengan kata-kata Naomi.
Bahasa yang diucapkan oleh Rut dengan ratap tangis bahwa “Allahmu adalah
Allahku” begitu kuat walaupun Allah Naomi ini diceritakan oleh Naomi
menyusahkan dia, bahkan sampai 3 kali Naomi mengatakan. Itu adalah kelemahan
Naomi tetapi tidak membuat Rut undur, tidak bisa mempengaruhi Rut. Orpa baru
sekali mendengar sudah langsung undur. Orpa tidak bisa melihat kekurangan
Naomi.
3 kali Naomi mengucapkan perkataan yang
seperti mempersalahkan Tuhan.
1. Rut
1:13
1:13 masakan
kamu menanti sampai mereka dewasa? Masakan karena itu kamu harus menahan diri
dan tidak bersuami? Janganlah kiranya demikian, anak-anakku, bukankah jauh
lebih pahit yang aku alami dari pada kamu, sebab tangan TUHAN teracung
terhadap aku?"
Seakan-akan posisi Naomi ini adalah musuh Tuhan, bagaimana mau mengikuti
dia. Inilah kegagalan Orpa, dia tidak memandang yang tidak kelihatan, dia hanya
memandang yang kelihatan.
Kita gereja Tuhan harus berjalan dan memandang lebih dominan pada apa
yang tidak lihat. Ini yang Tuhan janji. Itu disediakan oleh Tuhan bagi orang
yang mengasihi Dia. Itulah yang didapatkan oleh Rut. Perjalanan kita sekarang
harus memperbincangan tentang nikah, itu yang harus dominan sebab itulah yang
memberikan dorongan pada gereja Tuhan untuk masuk pada nikah yang rohani. Nikah
kita dan pribadi kita diarahkan oleh Tuhan untuk masuk dalam nikah yang rohani.
I Korintus 2:9
2:9 Tetapi
seperti ada tertulis: "Apa yang tidak pernah dilihat oleh mata, dan tidak
pernah didengar oleh telinga, dan yang tidak pernah timbul di dalam hati
manusia: semua yang disediakan Allah untuk mereka yang mengasihi Dia."
Apakah Naomi pernah bercerita pada Orpa dan Rut “ada saudara saya yang
kaya raya di Betlehem, nanti saya jodohkan dengan kalian. Nanti kita lihat dia
memilih Orpa atau Rut.” Tidak pernah dan itu tidak pernah timbul di dalam hati
Rut. Kasih Rut kepada Naomi sama seperti kasihnya kepada Tuhan, itu yang
membara.
Yang dibicarakan pada hari-hari terakhir ini adalah nikah yang rohani.
Itu yang harus membara dalam hati kita. Kalau dulu Rut tidak pernah mendengar bahwa
ada Boas di Betlehem yang akan menikah dengan dia. Tetapi kepada kita sudah
diberitakan bahwa ada Tuhan Yesus yang menantikan kita, sudah terlalu kalau
kita undur lagi. Jangankan undur, terlalu kalau kita lemah. Tuhan Yesus pemilik
Sorga adalah tunangan kita, jangan sampai kita lemah rohani apalagi sampai
undur rohani.
Kalau ada orang yang sudah mendengar pembicaraan tentang nikah yang
rohani kemudian undur itu adalah Orpa, itu orang yang keras tengkuk. Orpa
artinya tengkuk keras.
Ini jangan terjadi dalam diri saya dan jemaat. Itu sebabnya kami hamba
Tuhan harus menyampaikan Firman Allah sehingga memotivasi jemaat untuk
mencintai Tuhan Yesus sebab Dialah Boas kita.
Ucapan Naomi yang pertama menyalahkan Tuhan ini adalah “tangan Tuhan
teracung terhadap aku”. Posisi Naomi dari perkataannya ini sama dengan dia
memberikan gambaran kepada Orpa dan Rut yang mendengar perkataan Naomi,
seakan-akan Tuhan memusuhi Naomi.
Hakim-hakim 2:15
2:15 Setiap kali
mereka maju, tangan TUHAN melawan mereka dan mendatangkan malapetaka
kepada mereka, sesuai dengan apa yang telah diperingatkan kepada mereka oleh
TUHAN dengan sumpah, sehingga mereka sangat terdesak.
Ini test case-nya kepada Orpa
dan Rut apakah mereka menerjang ke sana, tetapi ternyata Orpa tidak bisa meneruskan
perjalanan. Apa yang dialami oleh Naomi juga dialami oleh Yeremia, sampai dia
mengutuk-ngutuk hari kelahirannya.
Yeremia 15:17-19
15:17 Tidak
pernah aku duduk beria-ria dalam pertemuan orang-orang yang bersenda gurau; karena
tekanan tangan-Mu aku duduk sendirian, sebab Engkau telah memenuhi aku
dengan geram.
15:18 Mengapakah
penderitaanku tidak berkesudahan, dan lukaku sangat payah, sukar disembuhkan?
Sungguh, Engkau seperti sungai yang curang bagiku, air yang tidak dapat
dipercayai.
15:19 Karena itu
beginilah jawab TUHAN: "Jika engkau mau kembali, Aku akan mengembalikan
engkau menjadi pelayan di hadapan-Ku, dan jika engkau mengucapkan apa yang
berharga dan tidak hina, maka engkau akan menjadi penyambung lidah bagi-Ku.
Biarpun mereka akan kembali kepadamu, namun engkau tidak perlu kembali kepada
mereka.
Ini tawaran Tuhan kepada orang yang sudah agak
loyo dan seperti mau mengambil langkah balik kanan. Ini bahasa Tuhan kepada
Yeremia sebab dia sudah seperti mempersalahkan Tuhan.
Yeremia
15:20
15:20 Terhadap
bangsa ini Aku akan membuat engkau sebagai tembok berkubu dari tembaga; mereka
akan memerangi engkau, tetapi tidak akan mengalahkan engkau, sebab Aku
menyertai engkau untuk menyelamatkan dan melepaskan engkau, demikianlah firman
TUHAN.
Jadi keluhan yang disampaikan oleh Yeremia bahwa dia sudah lemah dan sudah
loyo dijawab oleh Tuhan dan Tuhan membangkitkan kembali gairahnya. Ketika kita
menghadapi tantangan, rintangan dan hambatan apapun, mungkin kita melihat orang
yang ada di depan kita yang kita anggap sebagai panutan kemudian bahasanya
sedikit miring, jangan kita salah dalam menilai karena perjalanan mereka menuju
ke Betlehem, menuju rumah roti, bukan ke mana-mana.
Sekalipun Naomi mengucapkan kata-kata seperti itu, Rut tidak bergeming.
Tetapi Orpa baru satu kali mendengar ucapan Naomi, dia sudah goyah. Itulah
pengikutan yang tidak teguh. Padahal Rut dan Orpa sama-sama mendengar bahasa
yang sama, bahasa nikah, kenapa Orpa tidak mampu. Kita sama-sama mendengar
bahasa nikah Kristus dan gereja, kenapa banyak orang Kristen tidak mampu
meneruskan perjalanan. Bahkan tidak sedikit pendeta tergulung, kelihatan masih
di ladang Tuhan padahal sudah bukan itu yang dia urus. Sudah urusan dagingnya
yang dia urus. Orang seperti itu bila ditegur malah marah bahkan makin mereka
galakkan. Kenapa bisa seperti itu? Karena pandangannya hanya kepada yang
dilihat, perhatiannya pada yang dilihat. Rut tidak seperti itu, pandangannya
pada apa yang tidak terlihat. Orpa kembali ke Moab karena dia tidak tahu keadaannya di Moab di hari
akan datang.
Yesaya 25:10-12
25:10
Sebab tangan TUHAN akan melindungi gunung ini, tetapi Moab akan diinjak-injak
di tempatnya sendiri, sebagai jerami diinjak-injak dalam lobang kotoran.
25:11
Apabila Moab mengembangkan tangannya di dalamnya seperti cara perenang
mengembangkannya untuk berenang, maka TUHAN akan mematahkan kecongkakkan mereka
dengan segala daya upaya mereka.
25:12
Maka kubu-kubu tembokmu yang tinggi akan ditumbangkan-Nya dan dirubuhkan-Nya,
dan dicampakkan-Nya ke tanah dan debu.
Gereja yang sedang dalam perjalanan, ada ujian. Walaupun sudah
mendengar bahasa tentang nikah kita akan tetap diuji oleh Tuhan.
2. Rut
1:20
1:20 Tetapi ia
berkata kepada mereka: "Janganlah sebutkan aku Naomi; sebutkanlah aku
Mara, sebab Yang Mahakuasa telah melakukan banyak yang pahit kepadaku.
Naomi artinya kesukaan. Mara artinya pahit. Jadi kesukaan tidak ada
kenyataannya sebab yang dialami hanya kepahitan hidup. Itu bahasa Naomi dan itu
didengar oleh Rut, Orpa sudah tidak mendengar karena sudah berbalik ke Moab.
Tetapi apakah Rut berbalik mengikuti Orpa yang sudah lebih dulu ke Moab? Tidak!
Kalau hal ini ditanggapi negatif oleh Rut bisa saja dia mau kembali sebab mendengar Tuhan melakukan yang pahit dan batal mengikuti Naomi.
Tetapi Rut tidak begitu. Ini keteguhan pendirian Rut. Ini yang dibutuhkan dalam
gereja Tuhan sebab Rut ini adalah gambaran gereja Tuhan yang menjadi Mempelai
Wanita Tuhan. Ini sikap yang harus kita teladani.
Ternyata musibah-musibah yang terjadi dalam kehidupan Naomi, itu adalah
berkat bagi Rut. Jadi kalau ada musibah dalam diri kita berarti ada sesuatu
yang Tuhan sedang kerjakan dalam diri kita dan itu pasti yang terbaik.
3. Rut
1:21
1:21 Dengan
tangan yang penuh aku pergi, tetapi dengan tangan yang kosong TUHAN memulangkan
aku. Mengapakah kamu menyebutkan aku Naomi, karena TUHAN telah naik saksi
menentang aku dan Yang Mahakuasa telah mendatangkan malapetaka kepadaku."
Rut tidak berpikir “bagaimana mau mengikuti orang seperti ini, nanti
saya juga kecipratan malapetaka”. Namun Rut tidak berpikir begitu. Bahasa-bahasa
yang diucapkan oleh Naomi ini adalah tes keteguhan bagi Rut. Jadi dua kali
bahasa tes yang khusus hanya untuk Rut. Bahasa yang pertama juga ikut
didengarkan oleh Orpa dan Orpa langsung undur.
Kita sedang mendengar bahasa perbincangan
dari belakang mimbar yaitu bahasa nikah, itulah Kabar Mempelai dan itulah yang
kita dengar hari-hari terakhir ini. Kepada hamba-hamba Tuhan tekankan ini pada
jemaat. Jangan hanya sekedar berkhotbah tetapi sebutkan apa tujuan akhir kita
beribadah kepada Tuhan. Itu adalah isi berita kita yang sedang menunju ke
Betelehem berarti menuju ke rumahnya Boas. Kita menunju ke rumahnya Tuhan
Yesus, Boas kita. Kita dalam perjalanan menuju garis finish, awas jangan roh
Orpa yang masuk.
Di balik kata-kata Naomi yang sangat tidak
enak, ternyata ada berkat Tuhan untuk mereka berdua. Jadi dibalik penderitaan
Naomi ada berkat kemuliaan yang Tuhan sediakan bagi mereka berdua. Pemimpin
yaitu Naomi mendapat berkat dan Rut mendapat berkat tetapi Orpa
kehilangan berkat.
Roma
8:28-29
8:28 Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu
untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka
yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah.
8:29 Sebab semua orang yang dipilih-Nya dari semula, mereka juga
ditentukan-Nya dari semula untuk menjadi serupa dengan gambaran Anak-Nya,
supaya Ia, Anak-Nya itu, menjadi yang sulung di antara banyak saudara.
Dalam segala sesuatu berarti baik dalam
sukacita maupun dalam derita sengsara, Tuhan turut bekerja untuk mendatangkan
kebaikan. Kita dipanggil dan dipilih untuk menjadi isteriNya. Buktikan bahwa
kita ditentukan oleh Tuhan. Ciri orang yang ditentukan oleh Tuhan.
Kisah
Para Rasul 13:48
13:48 Mendengar itu bergembiralah semua orang yang tidak mengenal Allah dan
mereka memuliakan firman Tuhan; dan semua orang yang ditentukan Allah untuk
hidup yang kekal, menjadi percaya.
Ciri orang yang ditentukan dan menjadi
percaya adalah mendengarkan Firman dengan bersukacita dan memuliakan Firman. Dalam
memuliakan Firman itu, rasul Paulus menekankan supaya kita tulus dan jangan
curang agar Firman Tuhan dimuliakan.
Titus
2:10
2:10 jangan curang, tetapi hendaklah selalu tulus dan setia, supaya dengan
demikian mereka dalam segala hal memuliakan ajaran Allah, Juruselamat kita.
Memuliakan Firman bukan hanya sekedar
memuji-muji tetapi bagaimana dengan perilaku
dan tahbisan kita. Kalau hamba Tuhan sudah ada pekerjaan sambilan berarti dia
sudah curang, tahbisannya sudah tidak benar sebab tidak percaya Tuhan bisa
memelihara dia.
Roma
8:29-30
8:29 Sebab semua orang yang dipilih-Nya dari semula, mereka juga
ditentukan-Nya dari semula untuk menjadi serupa dengan gambaran Anak-Nya,
supaya Ia, Anak-Nya itu, menjadi yang sulung di antara banyak saudara.
8:30 Dan mereka yang ditentukan-Nya dari semula, mereka itu juga
dipanggil-Nya. Dan mereka yang dipanggil-Nya, mereka itu juga dibenarkan-Nya.
Dan mereka yang dibenarkan-Nya, mereka itu juga dimuliakan-Nya.
Artinya yang semula yaitu yang duluan, jangan
menjadi yang terkebelakang. Dua ayat yang mengapit perumpamaan tentang kebun
anggur, isinya sama. Kebun anggur adalah gambaran kebun mempelai.
Matius
19:30
19:30 Tetapi banyak orang yang terdahulu akan menjadi yang terakhir, dan
yang terakhir akan menjadi yang terdahulu."
Ini sudah keluar dari yang disebutkan dalam
surat Roma. Tuhan katakan di sini supaya jangan ini terjadi sebab dalam surat
Roma dikatakan yang terdahulu ditetapkan untuk terus terdahulu, jangan undur
lagi. Kalau undur berarti menjadi ekor, akibatnya akan disabet oleh ekor ular
naga sehingga terbuang bersama dengan dunia.
Matius
20:16
20:16 Demikianlah orang yang terakhir akan menjadi yang terdahulu dan yang
terdahulu akan menjadi yang terakhir."
Matius
20:16 (bahasa Inggris)
20:16 So the last shall be first, and the first last: for many be
called, but few chosen. (=Banyak yang dipanggil tetapi sedikit yang dipilih)
Supaya kita tetap terdahulu maka harus
bersukacita dengar
Firman dan jangan curang dalam Firman. Matius 19:30 dan Matius 20:16, mengapit
perumpamaan tentang kebun Mempelai. Kalau direverensikan dengan kitab Rut ini
adalah pembicaraan tentang nikah. Kita ada di dalam bahasa Mempelai, jangan
kita sampai keluar. Kita ada dalam kebun Mempelai, jangan sampai kita keluar
dari pagar itu.
Rut ini luar biasa, dia sudah duluan dan dia
tetap duluan. Akhirnya dia dipanggil, dipilih, dibenarkan dan ditetapkan
menjadi isterinya Boas, itu juga perjalanan kita. Sandungan, tantangan,
rintangan yang ada bukan untuk membuat kita lemah tetapi mengasah kita bahwa
kita sedang diuji oleh Tuhan untuk kita tetap duluan.
Ini yang kita lihat dalam perjalanan Rut.
Walaupun tiga kali dia mendengar bahasa Naomi yang seperti mempersalahkan Tuhan
tetapi dia tidak undur. Orpa baru satu kali mendengar sudah undur. Ujian
terakhir dalam perjalanan ini yang mengagalkan Orpa. Berarti Orpa sudah
berjalan duluan tetapi akhirnya terkebelakang dan hilang untuk selama-lamanya.
Anjuran dari Naomi yang terakhir untuk Rut
ketika Orpa sudah pergi adalah:
Rut
1:15
1:15 Berkatalah Naomi: "Telah pulang iparmu kepada bangsanya dan
kepada para allahnya; pulanglah mengikuti iparmu itu."
Kesimpulan dari bahasa ini seakan-akan Rut
diusir. Tetapi bahasa yang dikatakan oleh Rut selanjutnya membuat semua bahasa
yang disampaikan oleh Naomi gugur. Jadi bukan Rut yang gugur tetapi bahasa dari
Naomi yang gugur. Kalau Orpa, Orpa yang gugur.
Rut
1:14-16
1:14 Menangis pula mereka dengan suara keras, lalu Orpa mencium mertuanya
itu minta diri, tetapi Rut tetap berpaut padanya.
1:15 Berkatalah Naomi: "Telah pulang iparmu kepada bangsanya dan
kepada para allahnya; pulanglah mengikuti iparmu itu."
1:16 Tetapi kata Rut: "Janganlah desak aku meninggalkan engkau dan
pulang dengan tidak mengikuti engkau; sebab ke mana engkau pergi, ke situ
jugalah aku pergi, dan di mana engkau bermalam, di situ jugalah aku bermalam:
bangsamulah bangsaku dan Allahmulah Allahku;
Jadi ketegasan dan keteguhan dari Rut ini
luar biasa. “di mana engkau bermalam, di situ jugalah aku bermalam”. Artinya suasana
apapun yang kita hadapi, cobaan, ujian apapun yang dialami (itulah gelap malam)
kita tanggung bersama. Masakan Naomi tidak senang mendengarkan bahasa ini.
Kemudian Rut berkata “bangsamulah bangsaku”.
Apa kelebihan bangsa dari Naomi yaitu bangsa Yehuda?
Roma
3:1-3
3:1 Jika demikian, apakah kelebihan orang Yahudi dan apakah gunanya sunat?
3:2 Banyak sekali, dan di dalam segala hal. Pertama-tama: sebab kepada
merekalah dipercayakan firman Allah.
3:3 Jadi bagaimana, jika di antara mereka ada yang tidak setia, dapatkah
ketidaksetiaan itu membatalkan kesetiaan Allah?
Kelebihan orang Yahudi banyak, antara lain
kepada mereka dipercayakan Firman. Ini
yang menyebabkan Rut menggandoli Naomi karena dalam diri Naomi ada Firman sebab
Naomi orang Yahudi.
“Allahmulah Allahku”. Berarti Rut tidak mau
lepas dengan Naomi karena dalam diri Naomi ada Firman dan ada Allah Naomi.
Siapa Allah Naomi? Itulah Penebus, itu Suami kita, Mempelai Laki-laki Sorga.
Ini yang tidak kelihatan tetapi secara rohani Rut melihat tembus di balik kegelapan. Ini yang harus ada pada kita, kita
harus melihat dari sisi ini.
Yesaya
54:5
54:5 Sebab yang menjadi suamimu ialah Dia yang menjadikan engkau, TUHAN
semesta alam nama-Nya; yang menjadi Penebusmu ialah Yang Mahakudus, Allah
Israel, Ia disebut Allah seluruh bumi.
Yeremia
2:2-3
2:2 "Pergilah memberitahukan kepada penduduk Yerusalem dengan
mengatakan: Beginilah firman TUHAN: Aku teringat kepada kasihmu pada masa
mudamu, kepada cintamu pada waktu engkau menjadi pengantin, bagaimana engkau
mengikuti Aku di padang gurun, di negeri yang tiada tetaburannya.
2:3 Ketika itu Israel kudus bagi TUHAN, sebagai buah bungaran dari hasil
tanah-Nya. Semua orang yang memakannya menjadi bersalah, malapetaka menimpa
mereka, demikianlah firman TUHAN.
Jelas sekali Tuhan sudah memposisikan diri
“Aku suamimu”. Apalagi yang harus diragukan. Ini yang membuat hati Rut
menggebu-gebu mengikuti Naomi. Allah itu Suami Naomi berarti Dia juga Suami
dari Rut. Tuhan adalah Kepala, berarti Rut ingin apa yang menjadi Kepala Naomi
itu juga menjadi Kepalanya. Berbicara tentang Mempelai, hati-hati sebab ada
kepala yang lain.
II
Korintus 11:2-3
11:2 Sebab aku cemburu kepada kamu dengan cemburu ilahi. Karena aku telah
mempertunangkan kamu kepada satu laki-laki untuk membawa kamu sebagai perawan
suci kepada Kristus.
11:3 Tetapi aku takut, kalau-kalau pikiran kamu disesatkan dari kesetiaan
kamu yang sejati kepada Kristus, sama seperti Hawa diperdayakan oleh ular itu
dengan kelicikannya.
Ternyata pertunangan dengan Tuhan Yesus ini
akan ada yang mengganggu.
Jangan kita membuka hati kepada yang mau mengganggu. Kita harus menutup hati rapat-rapat.
II
Korintus 11:4
11:4 Sebab kamu sabar saja, jika ada seorang datang memberitakan Yesus yang
lain dari pada yang telah kami beritakan, atau memberikan kepada kamu roh yang
lain dari pada yang telah kamu terima atau Injil yang lain dari pada yang telah
kamu terima.
Ini sabar yang salah, sabar yang tidak benar.
Bila Yesus yang lain berarti kepala yang lain, suami yang lain. Roh yang lain
ini bukan Roh Kudus, bisa saja roh manusia atau roh iblis. Injil yang lain ini
adalah injil manusia, injil yang hanya menekankan kesejahteraan daging. Jangan
sampai saudara terjebak. Sebab sekarang ini ada injil kemakmuran yang menekankan
kemakmuran daging.
Asal mulanya muncul kata Syalom ini karena
injil kemakmuran sebab kata Syalom ini menyangkut kemakmuran yang sifatnya
lahiriah. Itu sebabnya orang Yahudi tidak menggunakan Syalom dalam beribadah tetapi hanya dalam pergaulan
sehari-hari.
Hormat kepada orang tua disejajarkan dengan
takut akan Tuhan.
Imamat
19:32
19:32 Engkau harus bangun berdiri di hadapan orang ubanan dan engkau harus
menaruh hormat kepada orang yang tua dan engkau harus takut akan Allahmu;
Akulah TUHAN.
Bahasa Naomi kalau ditinjau itu melemahkan
Rut tetapi Rut tidak pernah lemah karena dia adalah orang kafir yang ditentukan
oleh Tuhan. Kalau ditinjau dari Ulangan pasal 23, dia tidak bisa masuk dalam
jemaat Tunan bahkan sampai keturunan yang kesepuluhpun tidak bisa, tetapi dia
adalah orang kafir yang ditentukan oleh Tuhan. Kita ini bangsa kafir yang
mendapat kemurahan apalagi kalau kita ditentukan mendengar bahasa nikah. Bahasa
nikah ini harus lebih menggema dalam kehidupan kita, bahasa ini harus lebih
menguasai kita sehingga kita tidak gagal dalam perjalanan rohani kita dan
otomatis kita terbenahi. Kita tidak boleh curang dan harus tulus supaya ajaran
Tuhan dimuliakan.
Apa yang terjadi pada kedua orang ini setelah
sampai di Betlehem begitu mengejutkan orang Betlehem. Mereka berkata “inikah
Naomi yang dahulu”. Seperti dia dari nilai 100 jatuh menjadi nilai 0. Naomi
menjawab mereka negatif sesuai dengan kecurigaan mereka, dia berkata “Janganlah sebutkan
aku Naomi; sebutkanlah aku Mara”. Artinya “jangan sebutkan
aku orang yang ada kesukaan, sebutlah aku orang yang pahit”, karena dia
mengalami banyak kepahitan.
Rut
1:20-22
1:20 Tetapi ia berkata kepada mereka: "Janganlah sebutkan aku Naomi;
sebutkanlah aku Mara, sebab Yang Mahakuasa telah melakukan banyak yang pahit
kepadaku.
1:21 Dengan tangan yang penuh aku pergi, tetapi dengan tangan yang kosong
TUHAN memulangkan aku. Mengapakah kamu menyebutkan aku Naomi, karena TUHAN
telah naik saksi menentang aku dan Yang Mahakuasa telah mendatangkan malapetaka
kepadaku."
1:22 Demikianlah Naomi pulang bersama-sama dengan Rut, perempuan Moab itu,
menantunya, yang turut pulang dari daerah Moab. Dan sampailah mereka ke
Betlehem pada permulaan musim menuai jelai.
Bahasa Naomi tidak cukup hanya didengar oleh
Orpa dan Rut tetapi juga didengar oleh orang Betlehem. Jadi pertolongan Tuhan
pada mereka berdua, tepat pada waktunya. Orang yang sudah kosong dan sudah
hampa, hanya datang dengan 10 jari tetapi tiba di Betlehem. Mereka datang dalam
musim menuai jelai, belum pada musim menuai gandum yang adalah makanan manusia.
Jelai ini makanan
ternak dan bukan makanan umum. Dengan kata lain Naomi dan Rut disambut oleh Tuhan dalam tekanan yang
paling rendah, seakan-akan mereka hanya memakan makanan kuda (hewan).
Jelai ini makanan kuda.
I
Raja-raja 4:28
4:28 Jelai dan jerami untuk kuda-kuda biasa dan kuda-kuda teji dibawa
mereka ke tempat yang semestinya, masing-masing menurut tanggungannya.
Mereka tiba di Betlehem dan Tuhan izinkan lebih
direndahkan lagi sederajat hewan. 10 tahun mereka meninggalkan Betlehem, 10
tahun mereka meninggalkan Tuhan dan Tuhan menjawab mereka seperti bahasa kepada
Yeremia.
Yeremia
15:19
15:19 Karena itu beginilah jawab TUHAN: "Jika engkau mau kembali, Aku
akan mengembalikan engkau menjadi pelayan di hadapan-Ku, dan jika engkau
mengucapkan apa yang berharga dan tidak hina, maka engkau akan menjadi
penyambung lidah bagi-Ku. Biarpun mereka akan kembali kepadamu, namun engkau
tidak perlu kembali kepada mereka.
Naomi mau kembali dan bertambah satu orang yaitu Rut, walaupun dia harus
kehilangan tiga kepala. Apa yang hina ini adalah bahasa senda gurau, bahasa
lawak. Tetapi itu yang banyak disuka dalam gereja.
Yeremia
15:17
15:17 Tidak pernah aku duduk beria-ria dalam pertemuan orang-orang yang
bersenda gurau; karena tekanan tangan-Mu aku duduk sendirian, sebab Engkau
telah memenuhi aku dengan geram.
Tidak perlu kembali kepada mereka artinya
tidak usah kembali pada bahasa senda gurau, itu bahasa yang hina, itulah lawak
dalam gereja.
Yesaya
57:4
57:4 Tentang siapakah kamu berkelakar, terhadap siapakah kamu melontarkan
kata-kata yang bukan-bukan dan mengejeknya? Bukankah kamu ini anak-anak
pemberontak, keturunan pendusta,
Lawakan dalam pemberitaan Firman itu adalah
lawakan Simson di Asdod dalam kuil dagon.
Apapun yang kita temui dalam perjalanan kita,
kita sudah dibekali dengan bahasa nikah, jangan kita surut langkah. Kita harus
tetap ada di depan, jangan sampai kita surut langkah. Suasana kebun mempelai
akan terganggu dengan apa yang tertulis dalam Matius 19:20 dan 20:16. Mari kita
menapaki perjalanan di dunia ini dengan perhatian pada apa yang tidak
kelihatan, itu yang harus mendominasi hidup kita.
Tuhan Memberkati.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar