Salam sejahtera di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.
Yehezkiel 48:30-31
48:30 "Inilah pintu-pintu keluar kota itu: di sisi sebelah utara, yang
ukurannya adalah empat ribu lima ratus hasta,
48:31 terdapat tiga pintu gerbang, yaitu pintu gerbang Ruben, pintu gerbang
Yehuda dan pintu gerbang Lewi -- sebab pintu-pintu gerbang kota itu disebut
menurut nama suku-suku Israel --.
Pintu keluar
di mulai dari pintu gerbang Ruben, Yehuda dan Lewi. Ini adalah tiga serangkai
yang menghadap ke sebelah utara. Kita sudah mendengar tentang pintu keluar pada
pemberitaan Firman sebelumnya, kenapa tidak disebutkan “pintu keluar masuk”
tetapi disebutkan “pintu keluar”. Jumlah pintu ada 12 pintu dan dibagi empat,
jadi setiap sisi ada 3 pintu.
Lepas dari
kekurangan Ruben, kita melihat di Yerusalem Baru ada nama Ruben. Pertama yang
disebut pintu keluar adalah pintu Ruben. Kita tahu Ruben artinya “tengoklah”
atau “lihatlah”. Dalam pergumulanku sebagai hamba Tuhan dalam kapasitas sebagai
seorang gembala saya bertanya kepada Yang empunya Firman “apakah karena Ruben anak sulung
sehingga dia ditaruh pada urutan pertama?”. Kalau melihat susunan kelahiran
anak-anak Yakub dan dibandingkan dengan nama-nama pintu keluar, hanya Ruben
yang pas di taruh pada urutan awal. Berarti bukan karena dia anak sulung tetapi
karena arti namanya “tengoklah” atau “lihatlah”.
Ibadah kalau
tanpa pembukaan rahasia Firman berarti Tuhan tidak menaruh perhatian pada
ibadah itu. Kalau dalam ibadah Tuhan tampil membukakan rahasia Firman berarti
orang yang beribadah itu mendapat perhatian Tuhan. Ini yang harus kita perhatikan.
Jadi kalau saudara menghadiri ibadah kalau tidak dibarengi dengan pernyataan Tuhan lewat pembukaan
rahasia Firman Tuhan, itu tanda Tuhan tidak menaruh perhatian pada ibadah itu
dan tidak ada perhatian Tuhan pada orang yang hadir di situ. Mungkin terdengar
ekstrim tetapi itu yang Tuhan sampaikan.
Olehnya itu
kalau Tuhan tampil nyata dalam pembukaan rahasia Firman Allah, jangan kita
bermain-main. Itu bukti Tuhan hadir di tengah-tengah kita. Tujuannya supaya
kita benar-benar mendapatkan perhatian Tuhan untuk digiring oleh Tuhan masuk
dalam persiapan kegenapan waktu di mana tubuh dan kepala jadi satu. Waktu akan segera berakhir dan orang yang
mendapat perhatian Tuhan lewat pembukaan rahasia FirmanNya adalah orang yang
mendapat kesempatan untuk menjadi Mempelai WanitaNya yang duduk bersanding
dengan Dia.
Kalau tidak
duduk bersanding dengan Tuhan berarti tidak mendapatkan perlindungan dari Kepala,
dari Suami yaitu Tuhan Yesus. Sangat disayangkan kalau sekian lama beribadah
tetapi malah dibiarkan oleh Tuhan masuk dalam aniaya 3,5 tahun antikristus.
Sementara mereka disiksa oleh antikristus, yang lain yang dibawa oleh Tuhan
justru menikmati suasana yang sangat kontradiksi. Yang tertinggal masuk dalam
penderitaan yang luar biasa selama 3,5 tahun, yang disingkirkan masuk dalam
resepsi pesta nikah Anak Domba Allah. Kita tinggal memilih mau yang mana.
Bijaklah kita
bila memilih masuk dalam
pesta nikah Anak Domba Allah. Kalau kita memilih itu maka kita harus bergumul
dan berdoa supaya ada pernyataan-pernyataan Tuhan dalam kehidupan kita lewat
pembukaan rahasia Firman. Itu berarti kita mengugah hati Tuhan supaya ada
perhatianNya kepada kita. Kalau itu terjadi yaitu Tuhan menaruh perhatian pada
ibadah kita yakni
ada pembukaan rahasia Firman. Bila ada pembukaan rahasia firman berarti kita
didorong oleh Tuhan untuk masuk pada persiapan kegenapan waktu. Itulah yang disebutkan
dalam Imamat pasal 23 yaitu pesta grafirat.
Pesta
grafirat adalah penyucian tuntas sehingga tidak ada lagi suara daging. Penyucian
tuntas berarti oleh Firman yang dibukakan rahasianya itu menunjuk kesalahan-kesalahan
kita, cacat cela dan kerut kita sampai habis tuntas. Jadi pembukaan rahasia
Firman Allah tidak lepas dengan Tuhan menunjuk kesalahan-kesalahan kita sampai
tuntas. Kalau tidak mau ditunjukkan kesalahan walaupun sudah jelas salah,
bagaimana mau menjadi Mempelai? Sialnya lagi bicara mempelai tetapi tidak mau
ditunjukkan kesalahan. Dalam pesta grafirat tidak boleh ada orang melakukan
pekerjaan, artinya tidak ada suara daging lagi.
Ruben artinya
tengoklah. Iblis memakai Firman untuk mencelikkan Adam dan Hawa supaya mereka
bisa melihat tetapi negatif. Pada kejatuhan manusia pertama, iblis memakai
Firman tujuannya untuk mencelikkan mata tetapi arahnya salah. Untuk masuk
Yerusalem Baru ada pencelikkan mata tetapi untuk hal positif.
Iblis memakai
Firman untuk pencelikkan mata bahkan iblis mengatakan “kamu akan sama seperti Allah”.
Kejadian 3:2-5
3:2 Lalu sahut perempuan itu kepada ular itu: "Buah pohon-pohonan
dalam taman ini boleh kami makan,
3:3 tetapi tentang buah pohon yang ada di tengah-tengah taman, Allah
berfirman: Jangan kamu makan ataupun raba buah itu, nanti kamu mati."
3:4 Tetapi ular itu berkata kepada perempuan itu: "Sekali-kali kamu
tidak akan mati,
3:5 tetapi Allah mengetahui, bahwa pada waktu kamu memakannya matamu
akan terbuka, dan kamu akan menjadi seperti Allah, tahu tentang yang
baik dan yang jahat."
Kelihatannya
positif, mau membawa sama seperti Tuhan, tetapi ini suara iblis bukan suara
Tuhan. Di dalamnya terbungkus penipuan, di dalamnya ada racun yang mematikan.
Daud meminta supaya Tuhan membuat matanya melihat yakni dengan Firman yang membuat matanya melihat.
Ini cara dari Tuhan, bukan cara iblis.
Mazmur 19:9
19:9 Titah TUHAN itu tepat, menyukakan hati; perintah TUHAN itu murni,
membuat mata bercahaya.
Iblis memakai
Firman tetapi akibatnya kehancuran bagi Adam dan Hawa. Kalau mata kita dicelikkan oleh pekerjaan Firman maka akibatnya
pintu Yerusalem Baru terbuka.
Kita harus
hati-hati di akhir zaman ini. Banyak Firman tampil, tetapi perhatikan siapa
yang menyampaikan, iblis atau Tuhan. Dalam Injil Matius pasal empat ada Firman
yang disampaikan oleh iblis ada yang disampaikan oleh Tuhan Yesus. Memang
Firman, tetapi perhatikan siapa pemberitanya. Kalau tahbisannya
benar berarti latar belakangnya Tuhan, kalau tidak benar tahbisannya latar
belakangnya iblis.
Kita
diperhadapkan dengan 12 pintu. Mau melihat dari sisi utara ada 3 pintu, sisi
selatan 3 pintu, sisi timur 3 pintu dan sisi barat 3 pintu. Jadi pada keempat
penjuru dunia Tuhan bukakan pintu kemurahan. Kita sekarang bukan baru mau
ditawarkan pintu kemurahan tetapi kita sudah ada di dalam. Semoga saudara
mempunyai kondisi rohani yang sudah ada di dalam.
Ibrani 12:22-23a
12:22 Tetapi kamu sudah datang ke Bukit Sion, ke kota Allah yang hidup,
Yerusalem sorgawi dan kepada beribu-ribu malaikat, suatu kumpulan yang meriah,
12:23a dan kepada jemaat
anak-anak sulung, yang namanya terdaftar di sorga,
Apakah
saudara mempunyai mutu rohani seperti ini? Kita sudah harus berada di dalamnya.
Mustinya kita sudah demikian, tetapi sayang kalau tidak memiliki suasana itu.
Bagi orang yang ada di dalam, dia akan melihat pintu itu sebagai pintu keluar,
bukan pintu masuk lagi karena memang dia sudah ada di dalam.
Jadi Tuhan
berbicara pintu keluar di sini, kita sudah harus berpikir kita sudah ada di
dalam, bukan ada di luar. Secara rohani saudara sudah menikmati persekutuan
yang meriah bersama malaikat-malaikat dan anak-anak sulung. Berarti di tangan
saudara telah ada hak dan berkat
sulung.
Olehnya itu
lihatlah pencelikkan mata ini. Karena kita ada di dalam dan mau melihat
pemandangan di luar maka kita harus keluar. Saudara secara rohani sudah
dibungkus dalam kasih karunia, bukan berarti kita mau keluar dari kasih karunia
Tuhan. Pintu keluar yang pertama adalah pintu Ruben. Berarti setelah kehidupan
kita ada di dalam maka yang pertama-tama kita raba adalah mata kita, apakah
sudah melek? Inilah yang pertama dijamah oleh Tuhan yaitu mata.
Ketika Adam
dan Hawa dicelikkan mata mereka,
yang mereka lihat adalah ketelanjangan. Jadi pencelikkan mata oleh iblis ini
bukan membawa Adam dan Hawa menerima kemuliaan tetapi malah yang dipertontonkan
adalah daging. Ini jangan terjadi pada diri kita. “saya sudah celik mata, saya
sudah disembuhkan oleh Tuhan, saya sudah ditolong oleh Tuhan, saya sudah
melihat kemuliaan Firman” tetapi bila yang nampak dalam hidupnya hanya daging ini salah besar.
Kenapa Adam
dan Hawa begitu mudah ditipu oleh ular yaitu iblis?. Tidak perlu lagi mereka
mendengar suara iblis karena Firman
Tuhan sudah ada “semua buah pohon dalam taman ini boleh kamu makan buahnya
dengan bebas”. Pencelikkan mata yang terjadi pada Adam dan Hawa adalah
pencelikan mata melawan Firman. Ini jangan terjadi pada diriku. Yang mereka
lihat adalah gerakan-gerakan daging. Itu berawal karena mereka melihat hal-hal
yang sesungguhnya dilarang
oleh Tuhan.
Iblis
mengatakan mata mereka akan dicelikkan. Apakah selama ini mereka di taman Eden
tidak melek mata? Yang terjadi justru kebalikannya, mereka malah buta perkara
rohani tetapi celik terhadap perkara lahiriah/ duniawi.
Kejadian 2:5
3:5 tetapi Allah mengetahui, bahwa pada waktu kamu memakannya matamu akan
terbuka, dan kamu akan menjadi seperti Allah, tahu tentang yang baik dan yang
jahat."
Ternyata
tidak seperti yang iblis katakan, buktinya di sini mereka tidak tahu membedakan
yang jahat dan yang baik. Kita bisa membedakan yang baik dan yang jahat kalau
mengkonsumsi makanan yang keras. Tetapi banyak orang yang menolak makanan
keras.
Ibrani 5:11-14
5:11 Tentang hal itu banyak yang harus kami katakan, tetapi yang sukar
untuk dijelaskan, karena kamu telah lamban dalam hal mendengarkan.
5:12 Sebab sekalipun kamu, ditinjau dari sudut waktu, sudah seharusnya
menjadi pengajar, kamu masih perlu lagi diajarkan asas-asas pokok dari
penyataan Allah, dan kamu masih memerlukan susu, bukan makanan keras.
5:13 Sebab barangsiapa masih memerlukan susu ia tidak memahami ajaran
tentang kebenaran, sebab ia adalah anak kecil.
5:14 Tetapi makanan keras adalah untuk orang-orang dewasa, yang karena
mempunyai pancaindera yang terlatih untuk membedakan yang baik dari pada yang
jahat.
Ternyata
banyak orang tidak suka makanan keras karena merasa ditunjuk-tunjuk salah dan
dosanya. Pendeta bisa khotbah tetapi dia sendiri menolak. Itu berarti dibohongi
oleh iblis.
Kejadian 2:6,8-11
3:6 Perempuan itu melihat, bahwa buah pohon itu baik untuk dimakan dan
sedap kelihatannya, lagipula pohon itu menarik hati karena memberi pengertian.
Lalu ia mengambil dari buahnya dan dimakannya dan diberikannya juga kepada
suaminya yang bersama-sama dengan dia, dan suaminya pun memakannya.
3:8 Ketika mereka mendengar bunyi langkah TUHAN Allah, yang berjalan-jalan
dalam taman itu pada waktu hari sejuk, bersembunyilah manusia dan isterinya itu
terhadap TUHAN Allah di antara pohon-pohonan dalam taman.
3:9 Tetapi TUHAN Allah memanggil manusia itu dan berfirman kepadanya:
"Di manakah engkau?"
3:10 Ia menjawab: "Ketika aku mendengar, bahwa Engkau ada dalam taman
ini, aku menjadi takut, karena aku telanjang; sebab itu aku bersembunyi."
Mereka melek
mata tetapi melihat ketelanjangannya. Kemuliaan Tuhan dicabut yang daging yang
muncul. Kita sekarang kebalikkannya, yang daging dicabut dan diganti dengan
kemuliaan. Bagaimana caranya? Dengan kita siap menerima koreksi Firman, siap
menerima ketajaman Firman, ini yang positif/ sistem sorga.
Mazmur 19:9
19:9 Titah TUHAN itu tepat,
menyukakan hati; perintah TUHAN itu murni, membuat mata bercahaya.
Di sini kita
melihat kenapa Tuhan menampilkan nama Ruben lebih dahulu, karena persoalan
mata. Jadi indera mata ini yang patut dipahami. Secara rohani kita sudah ada di
dalam. Tetapi ingat, bukan berarti kalau ada di dalam semuanya sudah baik. Ketika
kita ada di dalam, kita adalah kehidupan yang sedang ditangani oleh Tuhan.
Orang yang ada di luar tidak ditangani oleh Tuhan. Kenapa kita bisa ada di
dalam? Karena ada yang mengerjakan pekerjaan yang luar biasa di luar sehingga
memungkinkan kita ada di dalam, itulah Tuhan Yesus.
Kalau kita sudah
ada di dalam, kita mudah untuk ditangani oleh Tuhan. Jangan kita berada di luar
lagi. Bukan berarti kita sudah ada di dalam dan dikurung tidak bisa keluar.
Silahkan saudara keluar tetapi buktikan bahwa saudara sudah melek mata, sudah
celik mata, mata rohani saudara tidak buta. Ketika keluar maka saudara akan
berbenturan dengan korban Kristus yang ada di luar.
Ibrani 13:12-13
13:12 Itu jugalah sebabnya Yesus telah menderita di luar pintu gerbang
untuk menguduskan umat-Nya dengan darah-Nya sendiri.
13:13 Karena itu marilah kita pergi kepada-Nya di luar perkemahan dan
menanggung kehinaan-Nya.
Tradisi dalam
penggembalaan orang Yahudi, gembala yang menggembalakan domba majikannya tidur di depan pintu kandang domba. Kalau
ada domba yang coba keluar, gembala yang lebih dahulu mereka injak sehingga
gembala itu bangun dan menyeret domba itu kembali ke dalam kandang.
Dalam Wahyu pasal
21 ada Malaikat di ambang pintu. Siapa dia? Mulai dari Wahyu 1:20 sudah
berbicara tentang Malaikat yang ada di tangan Tuhan Yesus Imam Besar. Dalam
Wahyu 21:12, malaikat sidang jemaat yaitu gembala ada di
atas pintu itulah gembala sebagai pemberita Firman Allah.
Wahyu 22:8
22:8 Dan aku, Yohanes, akulah yang telah mendengar dan
melihat semuanya itu. Dan setelah aku mendengar dan melihatnya, aku tersungkur
di depan kaki malaikat, yang telah menunjukkan semuanya itu kepadaku, untuk
menyembahnya.
Tanggung
jawab gembala itu berat. Mulai Wahyu pasal 1, Malaikat sudah dibicarakan. Masuk
pada Wahyu pasal 21 dan 22 Malaikat juga dibicarakan dan langsung dikatakan di
atas pintu ada Malaikat di sana.
Tugas kami
gembala adalah mengawasi domba yang sudah ada di dalam. Kami harus bersuara
“cepat celikkan matamu supaya kamu tetap lestari di dalam”.
Wahyu 1:20; 21:12; 22:8-9
1:20 Dan rahasia ketujuh bintang yang telah kaulihat pada tangan kanan-Ku
dan ketujuh kaki dian emas itu: ketujuh bintang itu ialah malaikat ketujuh
jemaat dan ketujuh kaki dian itu ialah ketujuh jemaat."
21:12 Dan temboknya besar lagi tinggi dan pintu gerbangnya dua belas buah;
dan di atas pintu-pintu gerbang itu ada dua belas malaikat dan di
atasnya tertulis nama kedua belas suku Israel.
22:8 Dan aku, Yohanes, akulah yang telah mendengar dan melihat semuanya
itu. Dan setelah aku mendengar dan melihatnya, aku tersungkur di depan kaki malaikat,
yang telah menunjukkan semuanya itu kepadaku, untuk menyembahnya.
22:9 Tetapi ia berkata kepadaku: "Jangan berbuat demikian! Aku adalah
hamba, sama seperti engkau dan saudara-saudaramu, para nabi dan semua mereka
yang menuruti segala perkataan kitab ini. Sembahlah Allah!"
Kita ada di
dalam, itu sebabnya dikawal oleh Malaikat. Tugas kami hamba Tuhan adalah
mengawal, menjaga dan memelihara orang-orang yang sudah ada di dalam. Malaikat
di sini berbicara malaikat sidang jemaat (gembala).
Suara gembala
itu sekarang berseru “lihatlah” dan “tengoklah” melalui pintu keluar. Saudara
melihat pelayanan awal Tuhan Yesus yang dikerjakan di luar. Kata tengok yang
kedua adalah penampilan Tuhan Yesus hasil dari pelayanan awal itu yaitu
Mempelai Pria Sorga.
Ibrani 13:12
13:12 Itu jugalah sebabnya Yesus telah menderita di luar pintu gerbang
untuk menguduskan umat-Nya dengan darah-Nya sendiri.
Ini suara
malaikat yang menunjuk pekerjaan Yesus yang awal yaitu mengerjakan pekerjaan
penebusan. Dengan jangka waktu begitu panjang, kurang lebih 2000 tahun, ada
suara yang mengajak kita menengok Dia, tetapi Tuhan Yesus tidak tampil seperti
itu lagi namun tampil sebagai Mempelai Laki-laki Sorga. Berita kita bukan hanya
sebatas seperti orang lain, tetapi harus ada ciri memberi penekanan “tengoklah
Mempelai Laki-laki Sorga”. Ciri khusus Kabar Mempelai menampilkan Tuhan Yesus
Mempelai Laki-laki Sorga.
Kita yang
sudah ada di dalam ini yang mau digodok oleh karena pekerjaan yang sudah
dikerjakan Tuhan Yesus di luar pintu sana. Itu sebabnya ulang-ulang gembala menunjuk pintu keluar,
artinya “lihat itu Korban Kristus”. Dari dalam pemberitaan kami yang
menampilkan Tuhan Yesus Mempelai Laki-laki Sorga, tidak bisa lepas dengan
Korban Kristus.
Dari 9
karunia Roh dalam I Korintus 12:8-12, ada 3 yang khusus untuk gembala.
1.
Karunia
perkataan hikmat
2.
Karunia
perkataan marifat atau pengetahuan
3.
Karunia
membedakan Roh.
3 ini karunia
yang harus dimiliki oleh gembala, malaikat yang ada di atas pintu itu.
Ø Karunia perkataan hikmat dalam tubuh manusia
itu kena pada jantung yang memompa darah ke seluruh tubuh. Itu sebabnya gembala
itu menjaga jangan sampai ada bagian tubuh yang darahnya tersumbat. Kalau darah
tidak sampai kepadanya itu alamat dia akan keluar dari persekutuan Tubuh
Kristus, orang itu akan mati rohaninya, sebab darah itu akan membawa kehangatan.
Ø Karunia perkataan marifat atau pengetahuan
dalam Tabernakel dalam tubuh manusia kena pada usus 12 jari yang akan menyerap
makanan dan membagi-bagi makanan ke seluruh Tubuh. Ini adalah tugas kami hamba
Tuhan. Saudara melihat bagaimana kami sebagai hamba Tuhan berusaha menyebarkan
makanan kepada seluruh jemaat. Karena saudara ada di dalam maka tugas gembala
untuk menjaga supaya saudara terjangkau. Jangan sampai saudara ada di dalam dan
di kemudian hari saudara malah terpental keluar. Kalau gembala sudah
menyebarkan makanan kepada seluruh tubuh, kepada seluruh jemaat dan ada yang
terpental keluar itu bukan lagi salah gembala.
Ø Membedakan segala Roh dalam Tabernakel pada
tubuh manusia itu kena pada lambung. Pada lambung ini makanan yang masuk itu
dicerna lalu diteruskan pada usus 12 jari dan disebarkan pada seluruh tubuh.
Gembala punya tanggung jawab menghentar sidang jemaat menjadi Tubuh Kristus.
Bukan berarti kalau sudah ada di dalam kemudian sudah aman dan sudah liner, di
dalam kita masih digodok = untuk mencerna/ menjaga kemurnian pengajaran sebab
ada roh-roh jahat yang akan belokan ajaran Tuhan.
Pintu ini
adalah pintu yang disebut pintu keluar. Nama yang pertama ditonjolkan adalah
Ruben. Berarti begitu kita melihat pintu keluar yang kita lihat pertama adalah
pengorbanan Kristus dan yang kedua kita melihat penampilan Yesus Mempelai Pria
Sorga yang segera akan datang. Kalau melihat Tuhan Yesus yang segera akan
datang maka kita harus memacu hidup kita masuk dalam pembenahan diri, masuk
dalam penyucian sampai tuntas. Penyucian tuntas ini tidak lepas kita
ditunjukkan kesalahan, diberitahu kekurangan kita, diberitahu cacat cela kita.
Kalau kita mengerti secara rohani, berbahagia sebenarnya kalau ditunjukkan
kesalahan, kekurangan, noda dosa dan cacat cela kita sebab berarti kita
mendapat perhatian Tuhan untuk dihentar duduk bersanding dengan Tuhan Yesus.
Seharusnya
kita seperti ini:
I Tesalonika 2:13
2:13 Dan karena itulah kami tidak putus-putusnya mengucap syukur juga
kepada Allah, sebab kamu telah menerima firman Allah yang kami beritakan itu,
bukan sebagai perkataan manusia, tetapi -- dan memang sungguh-sungguh demikian
-- sebagai firman Allah, yang bekerja juga di dalam kamu yang percaya.
Wilayah
Tesalonika ini adalah wilayah yang kaya dengan tambang emas. Itu sebabnya Demas
yang sudah melayani bersama dengan Paulus tetapi karena tergoda dengan emas di
Tesalonika akhirnya meninggalkan Paulus dan dia pergi ke Tesalonika. Itu contoh
yang tidak boleh kita teladani. Mengapa? Karena matanya melek melihat emas
dunia.
Orang yang
dimenangkan oleh Tuhan di Tesalonika sudah berada di dalam dan dikawal oleh
Paulus beserta kawan-kawannya. Orang yang dimenangkan di Tesalonika ini tidak
melihat Paulus tetapi melihat bahwa Tuhan yang mengutus Paulus. Bahkan mereka
mengatakan “apa yang kami dengar betul-betul dari Tuhan”. Kalau seseorang
menanggapi Firman bukan sebagai perkataan manusia walaupun memang manusia yang
dipakai oleh Tuhan untuk menyampaikan dan merasa itu sungguh-sungguh dari Tuhan
maka kalau dia sambut kuasa Firman pasti bekerja dalam dirinya. Kalau tidak dia
sambut, kuasa Firman tidak bekerja bagi dirinya dan dia akan tenggelam dengan
emas dunia.
Tesalonika
ini berasal dari kata “Thermo”
yang artinya panas sebab memang Tesalonika ini adalah daerah yang panas karena
di bawahnya ada tambang.
II Tesalonika 14-15
2:14 Sebab kamu, saudara-saudara, telah menjadi penurut jemaat-jemaat Allah
di Yudea, jemaat-jemaat di dalam Kristus Yesus, karena kamu juga telah
menderita dari teman-teman sebangsamu segala sesuatu yang mereka derita dari
orang-orang Yahudi.
2:15 Bahkan orang-orang Yahudi itu telah membunuh Tuhan Yesus dan para nabi
dan telah menganiaya kami. Apa yang berkenan kepada Allah tidak mereka pedulikan
dan semua manusia mereka musuhi,
Kebalikannya
kalau menolak perkataan Allah yang disampaikan oleh hamba Tuhan dan merasa itu
hanya bahasa manusia itu saja. Itu sebabnya tidak ada kuasa Firman bekerja pada
dirinya bahkan yang terjadi adalah penolakan, pembunuhan Firman, pembunuhan
nabi berarti membunuh Firman nubuatan dan membunuh Yesus/ membunuh kepala.
Begitu kita
keluar, langsung pandangan kita fokus kepada Korban Kristus. Berarti kita
diingatkan tentang Korban Kristus. Tengok yang kedua, kita yang sudah di dalam yang
sudah mengerti pengorbanan Kristus yang begitu mahal diarahkan untuk melihat Tuhan Yesus yang berkorban itu tampil Mempelai Laki-laki Sorga.
Orang yang
ada di dalam ini yang paling beruntung sebab dalam setiap ibadah diperkenalkan
bagaimanan Korban Kristus yang membayar harga sehingga bisa beribadah, dia juga
diperkenalkan Tuhan Yesus Mempelai Laki-laki Sorga sehingga dia digarap di
dalam. Bagaimana gembala mau
memperkenalkan Tuhan Yesus Mempelai Laki-laki Sorga kepada jemaat kemudian
jemaat tidak digarap oleh Firman?
Mata perlu
dijaga, mata harus melek. Indera mata ini selalu dikejar oleh iblis. Saudara
tahu dalam kisah Simson, bukan tangannya yang dipatahkan, bukan kakinya yang
dipatahkan supaya lumpuh tetapi matanya yang dicungkil. Saudara tahu dalam II
Samuel pasal 11, apa yang menghancurkan Daud itu terjadi karena persoalan mata.
Saudara tahu apa yang diancamkan kepada orang Yabesy Gilead oleh Nahas raja
Amon yaitu mau mencungkil mata kanan mereka.
Musuh Tuhan
yaitu iblis dan alat yang dia pakai yaitu manusia yang membenci kita, selalu
mengincar mata. Beda dengan orang Israel, bukan mata yang dicungkil. Ada yang
langsung ditebas lehernya, ada yang disuruh tiarap dan diinjak, tetapi tidak
pernah hukuman Israel kepada musuhnya dengan mencungkil mata. Musuh orang
Israel yang suka mencungkil mata.
I Samuel 11:1
11:1 Maka Nahas, orang Amon itu, bergerak maju dan berkemah mengepung
Yabesh-Gilead. Lalu berkatalah semua orang Yabesh itu kepada Nahas:
"Adakanlah perjanjian dengan kami, maka kami akan takluk kepadamu."
Orang
Yabesh-Gilead ini penakut, mereka cepat menyerah pada musuh. Terlalu banyak
orang Kristen yang penakut, terlalu cepat mengalah pada situasi dan kondisi,
mengalah pada cobaan. Orang yang cepat mengalah pada situasi dan kondisi itu
sama dengan orang Yabesh-Gilead.
I Samuel 11:2
11:2 Tetapi Nahas, orang Amon itu, berkata kepada mereka: "Dengan
syarat inilah aku akan mengadakan perjanjian dengan kamu, bahwa tiap mata
kananmu akan kucungkil; dengan demikian aku mendatangkan malu kepada segenap
orang Israel."
Nahas ini
adalah simbolnya iblis sebab arti Nahas ini adalah desis ular. Orang
Yabesh-Gilead yang penakut ini dipaksa oleh Nahas mengakui kesalahan padahal
mereka tidak salah. Ini adalah tipuan dari iblis untuk membuat mata kita
dicungkil. Kalau salah katakan salah, kalau tidak salah katakan tidak salah,
tetapi semuanya menurut ukuran Firman.
Menghadapi
roh Nahas ini Tuhan Yesus sudah menanggulangi. Tuhan Yesus menanggung kesalahan
kita. Sebab itu kalau kita
pergi keluar kita melihat Tuhan Yesus yang menanggung kesalahan kita.
Matius 5:29
5:29 Maka jika matamu yang
kanan menyesatkan engkau, cungkillah dan buanglah itu, karena lebih baik
bagimu jika satu dari anggota tubuhmu binasa, dari pada tubuhmu dengan utuh dicampakkan
ke dalam neraka.
Ini bahasa
dari Tuhan Yesus yang menggambarkan betapa mengerikan neraka itu. Lebih baik
mencungkil mata kanan dari pada tubuh utuh dicampakkan ke dalam neraka. Jangan
hanya gara-gara mata kanan, gara-gara persoalan kaki kanan sehingga kita masuk
dalam neraka.
Saudara
menengok, saudara melihat, karena matamu dicelikkan ada yang berkorban.
Seandainya tidak, hanya persoalan mata kanan saudara bisa masuk neraka, hanya
persoalan tangan kanan saudara bisa masuk neraka. Itu sebabnya lihatlah,
tengoklah. Kenapa kita tidak merasa bersalah kalau kita tidak menghargai Korban
Kristus. Mengapa merasa aman terkendali walaupun mengkhianati Tuhan Yesus?
Awas, neraka di depan!
Itu sebabnya
lihatlah keluar ada Pribadi yang sudah menanggung kesalahan kita. Satu ketika
ada suara yang berteriak “tengoklah, Mempelai datang”. Apakah kita orang dalam
yang merasa terbenahi atau orang dalam yang merasa tidak apa-apa. Sidang
jemaat, matamu berfungsi bagaimana sekarang?
Ketika Tuhan
Yesus naik ke Sorga pada kedatanganNya kali yang pertama, persoalan mata yang
dibicarakan di situ.
Kisah Para Rasul 1:9-11
1:9 Sesudah Ia mengatakan demikian, terangkatlah Ia disaksikan oleh mereka,
dan awan menutup-Nya dari pandangan mereka.
1:10 Ketika mereka sedang menatap ke langit waktu Ia naik itu, tiba-tiba
berdirilah dua orang yang berpakaian putih dekat mereka,
1:11 dan berkata kepada mereka: "Hai orang-orang Galilea, mengapakah
kamu berdiri melihat ke langit? Yesus ini, yang terangkat ke sorga meninggalkan
kamu, akan datang kembali dengan cara yang sama seperti kamu melihat Dia naik
ke sorga."
Siapkah mata
saudara untuk melihat Dia datang? Itu sebabnya pintu pertama Yerusalem Baru
adalah Ruben yang artinya tengoklah. Bagaimana agar kita siap melihat Dia
datang seperti Dia naik ke Sorga? Mata kita harus selalu memandang ke atas.
Kolose 3:1-2
3:1 Karena itu, kalau kamu dibangkitkan bersama dengan Kristus, carilah
perkara yang di atas, di mana Kristus ada, duduk di sebelah kanan Allah.
3:2 Pikirkanlah perkara yang di atas, bukan yang di bumi.
Ayat ini
seringkali disampaikan pendeta-pendeta tetapi pemberita itu sendiri pandangannya hanya sibuk pada perkara di bawah.
Yang akan
melihat Tuhan Yesus datang kembali bukan lagi 11 murid tetapi kita yang hidup
di akhir zaman. Supaya mata kita melihat maka kita harus memperhatikan Firman.
Mazmur 19:9
19:9 Titah TUHAN itu tepat, menyukakan hati; perintah TUHAN itu murni,
membuat mata bercahaya.
Kenapa ada
orang mendengar Firman kemudian uring-uringan atau marah? Bukankah titah Tuhan itu menyukakan
hati. Kita ini calon Mempelai Wanita Tuhan seharusnya bersuka hati mendengar
suara Mempelai Laki-laki Sorga.
Mengapa mengatakan calon Mempelai Wanita Tuhan tetapi malah uring-uringan dan
marah mendengar Firman.
Firman Tuhan
yang menyukakan hati itu yang dialami oleh orang Tesalonika dalam I Tesalonika
2:13 dan I Tesalonika 4:8. Kiranya ini menjadi bagian kita. Kita ini sudah ada
di dalam, jangan lagi longgar leher. Bertahanlah kita sudah ada dalam
pengajaran yang benar, kita sedang
digodok oleh Tuhan, dikawal oleh malaikat Tuhan (gembala).
Mempelai
Wanita yang dipuji salah satunya adalah matanya.
Kidung Agung 1:15; 4:1a
1:15 -- Lihatlah, cantik engkau, manisku, sungguh cantik engkau, bagaikan
merpati matamu.
4:1a Lihatlah, cantik engkau,
manisku, sungguh cantik engkau! Bagaikan merpati matamu di balik telekungmu.
Dikatakan
cantik karena:
Mazmur 19:8;119:7
19:8 Taurat TUHAN itu sempurna, menyegarkan jiwa; peraturan TUHAN itu
teguh, memberikan hikmat kepada orang yang tak berpengalaman.
119:7 Aku akan bersyukur kepada-Mu dengan hati jujur, apabila aku belajar
hukum-hukum-Mu yang adil.
Kalau
dikatakan cantik itu karena Pencipta. Kapan kita diciptakan? Kita sedang
diciptakan oleh Tuhan sekarang ini.
Efesus 4:24
4:24 dan mengenakan manusia baru, yang telah diciptakan menurut kehendak
Allah di dalam kebenaran dan kekudusan yang sesungguhnya.
Ini rancangan
Tuhan, Tuhan merancang dan yang menciptakan kita. Dicipta untuk apa? Untuk
menjadi penghuni Yerusalem Baru (mempelai wanita) dan kita adalah bagian dari Yerusalem Baru.
Pahlawan-pahlawan iman diceritakan oleh Alkitab bahwa mereka ada kesempatan
kembali ke negerinya tetapi mereka tidak lagi tertarik ke situ sebab mereka
lebih tertarik pada kota yang dibangun oleh Tuhan, mereka lebih tertarik pada
penampilan Mempelai Wanita. Mereka tidak lagi tertarik pada apa yang dunia disediakan,
mereka lebih tertarik kepada rancangan Tuhan sehingga mereka tidak mau merubah apa yang telah dirancang oleh
Tuhan.
Kenapa ada
kalimat “kekudusan yang sesungguhnya”? Sebab ada kekudusan imitasi, kelihatan
kudus padahal tidak.
Kidung Agung 6:5
6:5 Palingkanlah matamu
dari padaku, sebab aku menjadi bingung karenanya. Rambutmu bagaikan kawanan
kambing yang bergelombang turun dari Gilead.
Sampai Salomo
menjadi bingung melihat pandangan mata Sulamit (mempelai perempuan). Begitu menariknya sampai tidak ada lagi
yang lebih dari itu. Mempelai Laki-laki sampai bingung melihat mata Mempelai
Wanita. Mempelai Wanita selalu ingin memandang Mempelai Laki-laki.
Jadi penampilan
Mempelai Wanita ini dari Kidung Agung 1:15 dan 4:1 memuncak pada pada Kidung
Agung 6:5. Jadi bertumbuh dan bertambah. Bukan hanya berhenti pada Kidung Agung
1:15 dan 4:1 tetapi sampai Kidung Agung 6:5 sehingga Salomo bingung
memandangnya. Apakah pandangan mata kita seperti Mazmur 19:9 yaitu mengalami
pekerjaan Firman sehingga kita ada kesukaan.
Kalau hamba
Tuhan matanya tidak dicelikkan oleh Tuhan bagaimana bisa dia memberi tahu
kepada jemaat, kondisi gereja yang benar dan kondisi gereja palsu. Hamba Tuhan
harus paham ini kondisi gereja palsu dan kondisi gereja yang benar, sebab mata
hamba Tuhan lebih dahulu ditarik oleh Tuhan.
Wahyu 17:1-3
17:1 Lalu datanglah seorang dari ketujuh malaikat, yang membawa ketujuh
cawan itu dan berkata kepadaku: "Mari ke sini, aku akan menunjukkan
kepadamu putusan atas pelacur besar, yang duduk di tempat yang banyak airnya.
17:2 Dengan dia raja-raja di bumi telah berbuat cabul, dan
penghuni-penghuni bumi telah mabuk oleh anggur percabulannya."
17:3 Dalam roh aku dibawanya ke padang gurun. Dan aku melihat seorang
perempuan duduk di atas seekor binatang yang merah ungu, yang penuh tertulis
dengan nama-nama hujat. Binatang itu mempunyai tujuh kepala dan sepuluh tanduk.
Kami hamba
Tuhan pertama harus melihat kondisi gereja palsu yaitu perempuan di atas kepala
binatang. Jadi ini gereja yang dimanja, tidak mau masuk dalam derita sengsara.
Jadi bapak, ibu dan kekasih dalam Tuhan, jangan kita masuk di tempat kita
dimanja-manja. Kalau kita ada di sana berarti saya sudah salah memberitakan. Ketika
datang mendengar Firman memang kita sedang diciptakan, dibanting dan digodok
untuk menjadi Mempelai Wanita Tuhan, itu bukan dimanja.
Kalau kita
mencari Firman yang enak buat daging itu berarti palsu. Kalau seperti itu
berarti saya sebagai hamba Tuhan tidak melek mata. Pendeta seperti itu
menyampaikan Firman tetapi tidak ada yang menggodok sidang jemaat karena hanya
berbicara berkat-berkat, ini tidak sehat.
Konsep dari
injil kemakmuran: jemaat sudah setengah mati dalam pekerjaannya kemudian datang
dalam ibadah diberitakan lagi tentang salib, berita sengsara, bagaimana itu. Ini
injil kemakmuran, orang yang senang dengan daging senang dengan hal itu. Yang
benar mereka sudutkan dan yang salah mereka anggap benar. Pelayan Tuhan di situ
tidak melihat kondisi gereja palsu, pelan dan pasti dia menggiring jemaat yang
dia layani ke sana (sengsara 3½ tahun).
Wahyu 21:9-10
21:9 Maka datanglah seorang dari ketujuh malaikat yang memegang ketujuh
cawan, yang penuh dengan ketujuh malapetaka terakhir itu, lalu ia berkata
kepadaku, katanya: "Marilah ke sini, aku akan menunjukkan kepadamu
pengantin perempuan, mempelai Anak Domba."
21:10 Lalu, di dalam roh ia membawa aku ke atas sebuah gunung yang besar
lagi tinggi dan ia menunjukkan kepadaku kota yang kudus itu, Yerusalem, turun
dari sorga, dari Allah.
Kenapa
dikatakan Yerusalem turun dari atas. Kalau itu Pengantin Perempuan, kapan dia
diangkat ke atas? Kalau dikaitkan dengan Kolose 3:1-4, itu karena selama
hidupnya pandangannya selalu ke atas. Dia tersembunyi bersama Kristus di dalam
Allah.
Kolose 3:1-4
3:1 Karena itu, kalau kamu dibangkitkan bersama dengan Kristus, carilah
perkara yang di atas, di mana Kristus ada, duduk di sebelah kanan Allah.
3:2 Pikirkanlah perkara yang di atas, bukan yang di bumi.
3:3 Sebab kamu telah mati dan hidupmu tersembunyi bersama dengan Kristus di
dalam Allah.
3:4 Apabila Kristus, yang adalah hidup kita, menyatakan diri kelak, kamu
pun akan menyatakan diri bersama dengan Dia dalam kemuliaan.
Kalau
pandangan ke atas maka dikatakan kita tersembunyi di dalam Allah, berarti kita
dari atas.
Yohanes 17:15-16; 15:19
17:15 Aku tidak meminta, supaya Engkau mengambil mereka dari dunia, tetapi
supaya Engkau melindungi mereka dari pada yang jahat.
17:16 Mereka bukan dari dunia, sama seperti Aku bukan
dari dunia.
15:19 Sekiranya kamu dari dunia, tentulah dunia
mengasihi kamu sebagai miliknya. Tetapi karena kamu bukan dari dunia, melainkan
Aku telah memilih kamu dari dunia, sebab itulah dunia membenci kamu.
Buktikan
bahwa kita dari atas. Mulai dari hamba Tuhan harus membuktikan diri dari atas. Lihat
ada kondisi gereja palsu, ada kondisi gereja benar. Adalah tanggung jawab kami
untuk menggiring saudara kepada kondisi gereja yang benar. Sebagai hamba Tuhan saya bukan menggiring saudara ke Babel sundal besar,
saya mau menggiring saudara masuk Yerusalem Sorgawi. Kita sudah ada di dalamnya
secara rohani. Kita harus berpikir kita ada di dalam karena ada Korban Kristus
dan kita di dalam dipersiapkan untuk menengok kedatangan Tuhan Yesus pada kali
yang kedua. Kita dimungkinkan ada di dalam karena kedatangannya pada kali yang pertama. Apa tujuannya kita di dalam? Kita dibangun,
dibentuk dan dicipta oleh Tuhan untuk menanti kedatanganNya pada kali yang
kedua.
12 pintu, 12
angka persekutuan. Dengan demikian saya harus menjaga persekutuanku dengan
Tuhan. Kalau persekutuan dengan Tuhan benar maka persekutuan dengan sesama
pasti benar. Kalau persekutuan dengan sesama tidak benar itu berarti
persekutuan ke atas sudah tidak benar. Kalau persekutuan dengan Tuhan sudah tidak
benar maka persekutuan dengan sesama tidak benar. Kenapa persekutuan dengan
sesama tidak benar? Karena persekutuan dengan Tuhan tidak benar.
Kalau namanya
Yerusalem Baru pasti cinta persekutuan. Persekutuan itu harus digembleng oleh Firman Pengajaran yang
benar, benar ke atas baru benar
secara horisontal. Kalau persekutuan ke atas tidak benar maka persekutuan
secara horizontal tidak akan benar. Kenapa tidak cinta persekutuan? Karena
hubungan ke atas sudah tidak benar. Kalau mendengar Firman Tuhan dan ketika
pulang hidupnya sama saja, hanya begitu-begitu saja tidak ada keubahan. Itu
berarti merusak persekutuan ke atas dengan Tuhan (vertikal) dan nantinya merusak persekutuan dengan
sesama (horizontal).
Kita melihat
arahnya ke atas. Tuhan Yesus datang pada kali pertama dan naik, kemudian Tuhan
Yesus akan turun dengan cara yang sama.
Dalam
Yerusalem Baru ada 5 kali disebut angka 12. 5x12=60, itu adalah angka
kemenangan, angka pahlawan. Mau masuk Yerusalem Baru, apakah iman kita teguh
seperti seorang pahlawan? Kalau itu ada maka kita adalah seorang pemenang.
Kalau mendengar Firman uring-uringan itu bahaya, alamat orang itu terpental
keluar.
Mazmur 19:9
19:9 Titah TUHAN itu tepat, menyukakan hati; perintah TUHAN itu murni,
membuat mata bercahaya.
Tuhan memberkati.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar