Salam
sejahtera di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.
Yohanes 1:5-6
1:5 Terang itu
bercahaya di dalam kegelapan dan kegelapan itu tidak menguasainya.
1:6 Datanglah
seorang yang diutus Allah, namanya Yohanes;
Kesaksian
rasul Yohanes tentang pribadi Yesus yang disebutkan oleh Yohanes adalah terang
manusia dan memiliki kehidupan serta menerangi manusia di dalam kegelapan. Kalau
terang ini kita terima maka kita menjadi umat Tuhan yang menikmati
penggembalaan Tuhan di dalam terang. Terang itu suatu saat akan memuncak di
dalam gereja Tuhan yaitu di dalam Wahyu 12:1. Itulah hasil puncak pelayanan
Tuhan Yesus yang ada di dalam terang itu.
Wahyu 12:1
12:1 Maka
tampaklah suatu tanda besar di langit: Seorang perempuan berselubungkan
matahari, dengan bulan di bawah kakinya dan sebuah mahkota dari dua belas
bintang di atas kepalanya.
Kalau
ada di dalam kegelapan akan berjalan meraba-raba. Orang yang meraba-raba
dinding itu identik dengan buta. Dinding itu berbicara pelindung dalam rumah.
Pelindung dalam gereja adalah gembala.
Yesaya 32:2
32:2 dan mereka masing-masing akan seperti tempat
perteduhan terhadap angin dan tempat perlindungan terhadap angin ribut, seperti
aliran-aliran air di tempat kering, seperti naungan batu yang besar, di tanah
yang tandus.
Yesaya 59:10
59:10 Kami
meraba-raba dinding seperti orang buta, dan meraba-raba seolah-olah tidak punya
mata; kami tersandung di waktu tengah hari seperti di waktu senja, duduk di
tempat gelap seperti orang mati.
Jadi
Tuhan tidak menginginkan kita meraba-raba kepemimpinan di dalam gereja Tuhan.
Artinya kita tidak perlu meragukan. Kalau itu ada,
2 kemungkinan yaitu gembala yang buta maka umatpun buta.
Kalau
meraba dinding akhirnya akan dipagut ular.
Amos 5:19
5:19 Seperti
seseorang yang lari terhadap singa, seekor beruang mendatangi dia, dan ketika
ia sampai ke rumah, bertopang dengan tangannya ke dinding, seekor ular memagut
dia!
Kita
bukan umat Tuhan yang ada di dalam gelap tetapi di dalam terang. Kalau
diterangi oleh terang namun orang yang di dalam gelap itu menolak maka hukuman
Tuhan itu berjalan, berarti ada pengajaran
yang sesat.
Amsal 6:23
6:23 Karena perintah itu
pelita, dan ajaran itu cahaya, dan teguran yang mendidik itu jalan kehidupan,
Yohanes 3:18-19
3:18 Barangsiapa
percaya kepada-Nya, ia tidak akan dihukum; barangsiapa tidak percaya, ia telah
berada di bawah hukuman, sebab ia tidak percaya dalam nama Anak Tunggal Allah.
3:19 Dan inilah
hukuman itu: Terang telah datang ke dalam dunia, tetapi manusia lebih menyukai
kegelapan dari pada terang, sebab perbuatan-perbuatan mereka jahat.
Jadi
orang yang meraba-raba dinding itu sebenarnya ada dalam hukuman. Karena terang
datang kepadanya tetapi dia tolak sebab cinta kepada gelap maka hukuman
berjalan dalam hidupnya.
Perjalanan
kita tidak tersendak-sendat sebab kita melihat ujung dari perjalanan kita yaitu
tampilnya Mempelai wanita. Mempelai wanita ini tidak disenangi oleh iblis.
Kalau kita memiliki roh mempelai jangan kita kaget kalau mendapatkan banyak
nistaan, umpatan, makian dan tantangan. Saya berterima kasih kepada Tuhan
dengan banyaknya tantangan yang saya alami itu melatih saya untuk lebih karib dengan Tuhan.
Kalau
kita tidak tahan penyucian sekarang ini, jangan harap akan lolos. Sebab
penyucian kedepan akan lebih berat dan lebih hebat.
Inilah
kesaksian rasul Yohanes tentang terang itu. Sesudah itu menyusul orang yang
diutus oleh Tuhan yaitu Yohanes Pembaptis. Ada orang spesial yang merintis
jalan datangnya Tuhan Yesus Kristus Mempelai Pria Sorga yang adalah terang itu.
Firman Allah mengatakan Yohanes bukan terang itu. Bukan berarti dia tidak
menyinarkan terang tetapi Yohanes bukan Tuhan Yesus, Tuhan Yesus akan datang
setelah dia.
Kalau
kita meraba orang yang melawan kita nadanya berangkat dari kebencian dan dendam,
tidak usah kita tanggapi sebab orang seperti ini ada dalam kegelapan. Kalau ada
di dalam terang tidak mungkin dia akan berangkat dengan nada kebencian. Serahkan
saja kepada Tuhan asalkan kita ada di dalam kebenaran. Walaupun menurut ukuran
orang itu tidak peduli, tidak usah kita gubris yang
penting kita ada di dalam kebenaran, ada di dalam terang. Itulah yang paling
tepat.
Apakah
kita memiliki buah terang? Buah terang itu adalah kebaikan, keadilan dan
kebenaran. Itu semua ada di Golgota.
Efesus 5:9
5:9 karena
terang hanya berbuahkan kebaikan dan keadilan dan kebenaran,
1.
Kebaikan
Ketika Yesus ada di Golgota
apakah tidak menampilkan kebaikan? Bahasa yang sangat tidak masuk dalam logika
manusia dimana orang yang dipecundangi, dimaki, diludahi, dipukuli, ditinju dan
sekarang tanganNya tidak berdaya sebab kaki dan tanganNya dipaku di kayu salib
namun bisa berucap “Bapa ampunilah mereka”. Bukankah itu kebaikan yang tidak
ada taranya?
Mungkin kita bisa berkata “oh,
itu Tuhan Yesus”. Ada contoh lain yaitu Stefanus yang adalah manusia biasa. Dia
bisa berkata “ampunilah mereka sebab mereka tidak tahu apa yang mereka
lakukan”. Ini adalah kebaikan yang sangat dalam. Coba orang yang dalam
penderitaan dan dianiaya, minimal bahasanya dibalas
dengan memaki, tetapi Tuhan Yesus dan
Stefanus tidak seperti itu.
Seringkali buah kebaikan kita
masih tersembunyi di balik daun. Kebaikan masih tersembunyi dibalik kegiatan
padahal itu harus kita nyatakan menjelang kedatangan Tuhan.
Filipi
4:5
4:5 Hendaklah kebaikan hatimu diketahui semua orang.
Tuhan sudah dekat!
Jangan kita mengaku tidak melawan
Firman padahal nyatanya setiap hari melawan Firman. Ini pelajaran buat kita,
jangan ketika suami, isteri atau anak mendapat teguran malah balik melawan. Lebih
baik mengatakan “doakan saya supaya saya tidak seperti itu”.
Memang kita sudah ada kebaikan
tetapi buah yang paling matang yang dinanti oleh Tuhan adalah ketika kita tidak
berdaya dipecundangi orang lain kita bisa mendoakan orang itu. Itu buah yang
ditonjolkan oleh Tuhan Yesus di atas gunung Golgota. Secara manusia Dia adalah
dalam keadaan perih dan menderita tetapi dari mulutNya keluar ucapan ini.
Lukas
23:34
23:34 Yesus berkata: "Ya Bapa, ampunilah mereka,
sebab mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat." Dan mereka membuang undi
untuk membagi pakaian-Nya.
Tuhan Yesus tidak mencari alasan
lain dan hanya satu “mereka tidak tahu
apa yang mereka perbuat”. Ternyata
ada yang menolak untuk menampilkan terang. Dalam Filipi tadi dikaitkan hari
Tuhan sudah dekat, biarlah kebaikan kita dilihat oleh semua orang.
Kalau berselisih paham satu
dengan yang lain kita harus mempertontonkan buah kebaikan. Artinya tidak
membalas, tidak menanggapi dengan kebencian. Kalau membalas berarti sama-sama
ada di dalam gelap.
Mikha
3:2-3
3:2 hai kamu yang membenci kebaikan dan yang mencintai
kejahatan? Mereka merobek kulit dari tubuh bangsaku dan daging dari
tulang-tulangnya;
3:3 mereka memakan daging bangsaku, dan mengupas kulit
dari tubuhnya; mereka meremukkan tulang-tulangnya, dan mencincangnya seperti
daging dalam kuali, seperti potongan-potongan daging di dalam belanga.
Kebaikan itu berjalan dan Tuhan
mengajak kita mengejar kebaikan. Orang yang
mengejar kebaikan itu akan dikenang oleh Tuhan. Kadang kita baru
dijelek-jelekkan orang saja sudah langsung tidak mau kita lihat orang itu.
Amsal
11:27
11:27 Siapa mengejar kebaikan, berusaha untuk dikenan
orang, tetapi siapa mengejar kejahatan akan ditimpa kejahatan.
Tuhan tunjukkan kepada kita bahwa
kita tidak meraba-raba. Betul Tuhan Yesus tunjukkan bahwa gembala itu ada dan
kita jangan berada di dalam
penggembalaan yang meraba-raba.
Tuhan menyuruh kita mengejar
kebaikan. Di mana kebaikan itu berada?
Amsal
16:20
16:20 Siapa memperhatikan firman akan mendapat
kebaikan, dan berbahagialah orang yang percaya kepada TUHAN.
Kebalikannya:
Amsal
13:13
13:13 Siapa meremehkan firman, ia akan menanggung
akibatnya, tetapi siapa taat kepada perintah, akan menerima balasan.
Kebaikan itu harus kita kejar dan
kita jumpai itu di dalam Firman. Jadi kalau kita mencintai Firman dan tidak
menolak Firman maka otomatis kebaikan itu akan tumbuh dalam diri kita.
Cintailah Firman di situ ada kebaikan. Kalau diremehkan maka orang itu sendiri
akan menanggung akibatnya. Buktikan kita ada persekutuan dengan Firman yang
tujuh kali diuji di atas salib Golgota oleh api ujian.
2.
Keadilan
Yesaya
1:26
1:26 Aku akan mengembalikan para hakimmu seperti
dahulu, dan para penasihatmu seperti semula. Sesudah itu engkau akan disebutkan
kota keadilan, kota yang setia."
Keadilan itu dulu ada tetapi
sudah berantakkan. Mulai dari hakim akan dipulihkan oleh Tuhan karena hakim ini
bekerja dalam bidang keadilan. Puncak keadilan itu ada pada peti perjanjian. Ada
empat gelang pada peti perjanjian. Dua ada di bagian ujung depan dan dua ada di
bagian ujung belakang. Itu adalah keadilan Allah di dalam kasih yang tidak
terhingga. Jadi keadilan Tuhan itu tidak berkesudahan.
3.
Kebenaran
Keadilan dan kebenaran itu tidak
bisa lepas sebab kebenaran dan keadilan itu bercumbu-cumbuan. Berbicara
keadilan buktikan ada di dalam kebenaran Firman.
Keadilan dan kebenaran itu kekal
bagaikan cincin yang bundar. Ini yang Tuhan inginkan dalam hidup kita yaitu
kebenaran dan keadilan itu kita miliki.
Bicara hakim itu berbicara
keadilan. Apa yang dikatakan raja Yosafat tentang hal ini?
II
Tawarikh 19:5-7
19:5 Ia mengangkat juga hakim-hakim di seluruh negeri,
yakni di semua kota yang berkubu di Yehuda, di tiap-tiap kota.
19:6 Berpesanlah ia kepada hakim-hakim itu:
"Pertimbangkanlah apa yang kamu buat, karena bukanlah untuk manusia kamu
memutuskan hukum, melainkan untuk TUHAN, yang ada beserta kamu, bila kamu
memutuskan hukum.
19:7 Sebab itu, kiranya kamu diliputi oleh rasa takut
kepada TUHAN. Bertindaklah dengan seksama, karena berlaku curang, memihak
ataupun menerima suap tidak ada pada TUHAN, Allah kita."
Pada rana hakim ini seringkali
ada suap. Tetapi di dalam Tuhan dan pada Firman tidak ada suap. Suap itu
membutakan mata. Ini bahasa yang datang lewat seruan raja Yosafat. Ini
dipulihkan kembali oleh Tuhan dalam Yesaya 1:26 sebab apa yang dipaparkan oleh
Yosafat ini sudah tidak benar dan mau dipulihkan.
Pemulihan ini dikaitkan dengan
keadilan dan kebenaran, maka Yesaya mengatakan kota Sion penuh dengan keadilan
dan kebenaran.
Keadilan itu ada pada gelang yang
ada di peti perjanjian. Berarti keadilan itu harus mulai ada dalam nikah. Suami
harus adil kepada isteri, begitu juga sebaliknya. Suami jangan
sembunyi-sembunyi kepada isteri, isteri jangan sembunyi-sembunyi kepada suami.
Kalau sudah datang pada keadilan itu maka pihak yang lain harus menerima.
Yesaya
33:5
33:5 TUHAN tinggi luhur, sebab Ia tinggal di tempat
tinggi; Ia membuat Sion penuh keadilan dan kebenaran.
Jadi yang beraksi adalah Tuhan
dan kita pasrah kepada Dia dan membuat kita ada isi yaitu keadilan. Bukan Sion
yang berbuat tetapi Tuhan yang membuat. Kita tidak akan menemukan di dunia ini
keadilan dan kebenaran. Jangan kita cari keadilan di dunia ini karena di tempat
keadilan malah tidak ada keadilan.
Pengkhotbah
3:16
3:16 Ada lagi yang kulihat di bawah matahari: di
tempat pengadilan, di situ pun terdapat ketidakadilan, dan di tempat keadilan,
di situ pun terdapat ketidakadilan.
Jangan kita cari keadilan di
dunia. Izinkan Tuhan yang membuat keadilan pada kita. Bagaimana caranya? Dengan
kita datang mendengar Firman dalam ibadah. Kita menemukan keadilan di dalam
Tuhan Yesus. Kalau kita datang maka Dia yang akan membuat kita ada dalam
keadilan dan kebenaran. Jangan tolak Tuhan Yesus, jangan tolak Firman, jangan
tolak pengajaran.
Keadilan dan kebenaran ada di
salib Golgota. Dalam Tabernakel salib Golgota kena pada Mezbah Korban Bakaran.
Itu sebabnya Mezbah Korban Bakaran berteriak: benar dan adil karena hanya pada
Mezbah Korban Bakaran ada keadilan dan kebenaran. Setelah itu Tuhan jatuhkan
hukuman kepada dunia terhadap orang yang melawan Korban Kristus.
Wahyu
15:3; 16:7
15:3 Dan mereka menyanyikan nyanyian Musa, hamba
Allah, dan nyanyian Anak Domba, bunyinya: "Besar dan ajaib segala
pekerjaan-Mu, ya Tuhan, Allah, Yang Mahakuasa! Adil dan benar segala jalan-Mu,
ya Raja segala bangsa!
16:7 Dan aku mendengar mezbah itu berkata: "Ya
Tuhan, Allah, Yang Mahakuasa, benar dan adil segala penghakiman-Mu."
Buah terang kita jumpai di Mezbah
Korban Bakaran atau di salib Golgota. Ketika kita dipecundangi dan kita merasa
sakit, ingatlah Mezbah Korban Bakaran, ingat salib Golgota maka kita akan mampu
meredam amarah kita. Buah keadilan dan kebenaran ada di sana.
Kalau hamba Tuhan tidak ada
hubungan dengan mezbah korban bakaran, tidak ada hubungan dengan salib Golgota
mau diharap apa? Orang seperti itu tinggal siap meluncur dengan kecepatan penuh
ke dalam neraka.
Kebenaran itu harus kita
pertahankan. Kalau itu kita jumpai pada salib Golgota maka kita akan merasakan
penyucian Firman, penyucian tabiat kita.
Kalau anak-anak dinasihati oleh
orang tua, walaupun itu sakit terimalah semuanya. Jangan langsung membuat alibi
dan malah membantah, kalau seperti itu berarti
tidak mau mengejar kebaikan, keadilan dan kebenaran. Lebih baik langsung
berkata “Tolong bantu saya dalam doa”. Demikian juga antara suami dan isteri,
bila dinasihati lebih baik terima. Jangan teruskan perbantahan dalam rumah
tangga, tunjukan kebaikan.
Tuhan
Memberkati.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar