Salam sejahtera di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.
Rut 2:1-7
2:1 Naomi itu mempunyai seorang sanak dari pihak
suaminya, seorang yang kaya raya dari kaum Elimelekh, namanya Boas.
2:2 Maka Rut, perempuan Moab itu, berkata kepada
Naomi: "Biarkanlah aku pergi ke ladang memungut bulir-bulir jelai di
belakang orang yang murah hati kepadaku." Dan sahut Naomi kepadanya:
"Pergilah, anakku."
2:3 Pergilah ia, lalu sampai di ladang dan memungut
jelai di belakang penyabit-penyabit; kebetulan ia berada di tanah milik Boas,
yang berasal dari kaum Elimelekh.
2:4 Lalu datanglah Boas dari Betlehem. Ia berkata
kepada penyabit-penyabit itu: "TUHAN kiranya menyertai kamu." Jawab
mereka kepadanya: "TUHAN kiranya memberkati tuan!"
2:5 Lalu kata Boas kepada bujangnya yang mengawasi
penyabit-penyabit itu: "Dari manakah perempuan ini?"
2:6 Bujang yang mengawasi penyabit-penyabit itu
menjawab: "Dia adalah seorang perempuan Moab, dia pulang bersama-sama
dengan Naomi dari daerah Moab.
2:7 Tadi ia berkata: Izinkanlah kiranya aku memungut
dan mengumpulkan jelai dari antara berkas-berkas jelai ini di belakang
penyabit-penyabit. Begitulah ia datang dan terus sibuk dari pagi sampai
sekarang dan seketika pun ia tidak berhenti."
Kita belajar tentang pribadi Rut.
Dalam hal ini teladan gereja Tuhan yang berhasil dipersunting oleh Boas. Ini
pembelajaran bagi kita gereja Tuhan agar kita berhasil menjadi Mempelai Wanita
untuk Yesus Mempelai Laki-laki Sorga.
Rut artinya persahabatan dan arti
kedua diisi. Jadi Rut ini wanita Moab yang secara ukuran Firman Allah dalam
Ulangan pasal 23 jelas tidak ada harapan untuk masuk dalam keluarga Allah.
Tetapi puji Tuhan untuk Rut ada tiga orang yang mati yang memberikan kesempatan
atau peluang baginya untuk menjadi keluarga Allah. Bagi kita tidak perlu tiga
orang. Pengertian tiga di sini adalah tubuh, jiwa dan roh dari Tuhan Yesus.
TubuhNya disalib, jiwaNya itulah darahNya terkucur dan rohNya Dia serahkan. Itulah
yang membuka jalan bagi kita menjadi keluarga Allah.
Dalam pasal 2 ini Boas menyapa Rut
dengan sebutan “anakku”. Berarti dia sudah menjadi keluarga Allah. Pengakuan
dari Rut pada Rut 1:16 bukan hanya ucapan tetapi dia lakukan semuanya. Jadi
dalam pasal 2,3 dan 4 terlihat pengakuan Rut bahwa Allah Israel telah menjadi
Allahnya, berarti dia menyerah sepenuh kepada Allahnya Israel.
Kalau seseorang seperti Rut menyerah kepada Allahnya Israel maka Allah itu
bertanggung jawab untuk menentukan
arah perjalanan anak-anakNya. Tuhan Yesus bukan berdoa untuk dunia tetapi mendoakan
orang-orang yang diserahkan Bapa kepada Tuhan Yesus. Orang-orang ini tidak
dibiarkan mengayunkan langkah tanpa arah.
Begitu Rut mengatakan “Allahmu adalah
Allahku” berarti dia menyerahkan kepada Tuhan agar Tuhan yang mengarahkan
langkahnya. Kalau kita mengatakan Allah Israel, Allah Abraham, Ishak dan Yakub
itu adalah Allah kita maka Tuhan yang bertanggung jawab atas kita. Asalkan
bukan hanya sekedar ucapan mengatakan kita anak Tuhan, kita ini pelayan Tuhan, tetapi
dituntut di mana penyerahan kita.
Kalau kita mengatakan Allah Abraham,
Ishak dan yakub adalah Allah kita maka kita melihat bagaimana sikap orang
Israel yang mengaku bahwa Allah itu adalah Allah mereka. Rut menerima Allahnya
Abraham, Ishak dan Yakub hidup dalam praktek yang benar, tetapi bagaimana
dengan orang Israel di zaman Hizkia.
II Tawarikh 30:8
30:8 Sekarang, janganlah tegar tengkuk seperti nenek
moyangmu. Serahkanlah dirimu kepada TUHAN dan datanglah ke tempat kudus yang
telah dikuduskan-Nya untuk selama-lamanya, serta beribadahlah kepada TUHAN,
Allahmu, supaya murka-Nya yang menyala-nyala undur dari padamu.
Jangan keras tengkung seperti nenek
moyang artinya jangan keras tengkuk seperti masa lalu kita. Kalau menyerahkan
diri kepada Tuhan berarti menyerah dan Tuhan yang menuntun arah perjalanan kita
maka orang-orang yang ditawan akan dibebaskan oleh Tuhan.
II Tawarikh 30:9
30:9 Karena bilamana kamu kembali kepada TUHAN, maka
saudara-saudaramu dan anak-anakmu akan mendapat belas kasihan dari orang-orang
yang menawan mereka, sehingga mereka kembali ke negeri ini. Sebab TUHAN,
Allahmu, pengasih dan penyayang: Ia tidak akan memalingkan wajah-Nya dari pada
kamu, bilamana kamu kembali kepada-Nya!"
Sekalipun sudah ditawan oleh musuh,
akan dibebaskan oleh Tuhan kalau kita berserah. Seperti contoh yang dialami Rut. Namun apa yang terjadi di sini, orang
Israel tegar tengkuk, apa yang mereka lakukan?
II Tawarikh 30:10
30:10 Ketika pesuruh-pesuruh cepat itu pergi dari kota
ke kota, melintasi tanah Efraim dan Manasye sampai ke Zebulon, mereka
ditertawakan dan diolok-olok.
Ini beda dengan Rut yang menghargai
Firman. Mereka malah mentertawakan utusan Tuhan, mentertawakan orang yang
diutus oleh Tuhan untuk menyuarakan Firman Allah. Rut justru menghargai,
penghargaan Rut dibuktikan dengan dia memungut jelai yang tercecer. Artinya dia
menghargai Firman Allah, dia tidak mau Firman Allah terbuang begitu saja. Suku
Efraim, Manasye dan Zebulan malah mentertawakan utusan Tuhan. Kalau seperti ini
pasti ada akibatnya.
Saya tidak pernah meragukan
pengutusan Tuhan. Orang yang mentertawakan pasti akan hancur nikahnya. Utusan
Tuhan jangan diolok, biarlah kita seperti Rut yang menghargai jelai yang
tercecer, jangan biarkan Firman terbuang. Rut diisi, dia menghargai Firman
Allah, apa yang dia ucapkan dalam Rut 1:16 tidak dia langkahi dan benar dia mau
langkahnya diatur oleh Tuhan. Ketika kita berdoa dan berserah kepada Tuhan kita
juga harus mau diatur oleh Tuhan. Bukan kebetulan Rut ada di ladang Boas, Tuhan
yang mengatur langkahnya.
Yeremia 10:23
10:23 Aku tahu, ya TUHAN, bahwa manusia tidak berkuasa
untuk menentukan jalannya, dan orang yang berjalan tidak berkuasa untuk
menetapkan langkahnya.
Yang dibicarakan di sini bukan
manusia tanpa Tuhan, bukan manusia di dunia sana. Tetapi yang didoakan oleh
Tuhan Yesus adalah orang yang diberikan oleh Bapa agar Tuhan yang menetukan langkahnya.
Rut tidak berkuasa tetapi dia
mengkaitkan diri dengan Tuhan maka Tuhan mengatur arah langkahnya dan dia ada
di ladang Boas. Kalau kita ada di ladang Boas, ada di ladang Mempelai maka itu
adalah pekerjaan Tuhan dalam hidup kita.
Amsal 16:9
16:9 Hati manusia memikir-mikirkan jalannya, tetapi
TUHANlah yang menentukan arah langkahnya.
Rut tidak salah arah karena Tuhan
yang mengatur arah langkahnya. Mengapa? Karena dia mengkaitkan diri dengan
pribadi Tuhan. Tidak mungkin Tuhan akan menelantarkan saya dan saudara, Tuhan
pasti atur, Tuhan pasti tuntun bila berserah kepadaNya.
Tidak rumit kita menghadapi masalah
kalau dengan Tuhan. Kalau di luar Tuhan persoalan bukan terselesaikan tetapi
berkepanjangan sampai membinasakan. Itu memang kesenangannya iblis, supaya kita
binasa dia hadirkan persoalan sehingga kita tertunduk-tunduk dan
terbungkuk-bungkuk sampai muntah darah dan binasa.
Rut berserah kepada Tuhan buktinya:
1. Rut memungut jelai
Dia menghargai Firman Allah dan tidak membiarkan Firman Tuhan tercecer.
Kalau ada penghargaan atas Firman Tuhan maka Boas datang. Ucapan Boas pertama
kali ketika bertemu dengan Rut adalah untuk menangkap telinga Rut “dengarkanlah
perkataanku”. Berarti suara yang harus kita dengar adalah suara Boas kita
itulah Tuhan Yesus. Selanjutnya Boas memanggil Rut “anakku”. Akhirnya status
Rut menjadi anak dan tidak hanya berhenti sampai disitu tetapi diangkat menjadi
isteri. Kita ini sekarang sudah diangkat menjadi anak Allah, masuk dalam
keluarga Allah dan tidak sampai di situ, kita akan diangkat menjadi isteri dari Mempelai Laki-laki Sorga.
Wahyu
21:9
21:9 Maka
datanglah seorang dari ketujuh malaikat yang memegang ketujuh cawan, yang penuh
dengan ketujuh malapetaka terakhir itu, lalu ia berkata kepadaku, katanya:
"Marilah ke sini, aku akan menunjukkan kepadamu pengantin perempuan,
mempelai Anak Domba."
Yeremia 10:23
10:23
Aku tahu, ya TUHAN, bahwa manusia tidak berkuasa untuk menentukan jalannya, dan
orang yang berjalan tidak berkuasa untuk menetapkan langkahnya.
Jangan coba-coba berkata seperti ini:
Yakobus 4:13-15
4:13
Jadi sekarang, hai kamu yang berkata: "Hari ini atau besok kami berangkat
ke kota anu, dan di sana kami akan tinggal setahun dan berdagang serta mendapat
untung",
4:14
sedang kamu tidak tahu apa yang akan terjadi besok. Apakah arti hidupmu?
Hidupmu itu sama seperti uap yang sebentar saja kelihatan lalu lenyap.
4:15
Sebenarnya kamu harus berkata: "Jika Tuhan menghendakinya, kami akan hidup
dan berbuat ini dan itu."
Amsal 16:3,9
16:3
Serahkanlah perbuatanmu kepada TUHAN, maka terlaksanalah segala rencanamu.
16:9
Hati manusia memikir-mikirkan jalannya, tetapi TUHANlah yang menentukan arah
langkahnya.
Bukan kebetulan Rut ada di ladang Boas tetapi Tuhan yang menentukan
langkahnya menuju ke ladang Boas. Kalau kita ada di dalam Kabar Mempelai maka
Tuhan yang mengarahkan langkah kita, jangan kita khianati. Jangan kita lakukan
sesuatu yang berseberangan dengan rencana Allah yang mau membawa langkah kita
menuju pada ladang Mempelai. Orang yang datang dalam pengajaran dengan membayar
mahal, sukar melepaskan. Tetapi yang datang dengan mudah, gampang melepaskan
pengajaran.
Rut 2:7
2:7 Tadi
ia berkata: Izinkanlah kiranya aku memungut dan mengumpulkan jelai dari antara
berkas-berkas jelai ini di belakang penyabit-penyabit. Begitulah ia datang dan
terus sibuk dari pagi sampai sekarang dan seketika pun ia tidak berhenti."
Ini sikap orang yang menghargai Firman Allah. Rut sangat menghargai,
dia tidak biarkan, jelai itu tercecer begitu saja. Itu bukti dia menghargai.
I Tesalonika 2:13
2:13 Dan
karena itulah kami tidak putus-putusnya mengucap syukur juga kepada Allah,
sebab kamu telah menerima firman Allah yang kami beritakan itu, bukan sebagai
perkataan manusia, tetapi -- dan memang sungguh-sungguh demikian -- sebagai
firman Allah, yang bekerja juga di dalam kamu yang percaya.
Orang Tesalonika menghargai kehadiran Firman Allah, ibarat Rut
menghargai jelai yang tercecer. Kalau kita menghargai penampilan Firman Allah
dan tidak membiarkan dia tercecer maka ada bukti Firman itu bekerja dalam diri
kita. Kalau tidak menghargai maka tidak ada bekas-bekas Firman dalam dirinya.
Rut yang menghargai jelai yang tercecer, maka dia menikmati pekerjaan Firman
dalam dirinya yang dimulai dengan ucapan “dengarlah perkataanku”.
I Tesalonika 4:6-8
4:6 dan
supaya dalam hal-hal ini orang jangan memperlakukan saudaranya dengan tidak
baik atau memperdayakannya. Karena Tuhan adalah pembalas dari semuanya ini,
seperti yang telah kami katakan dan tegaskan dahulu kepadamu.
4:7
Allah memanggil kita bukan untuk melakukan apa yang cemar, melainkan apa yang
kudus.
4:8
Karena itu siapa yang menolak ini bukanlah menolak manusia, melainkan menolak
Allah yang telah memberikan juga Roh-Nya yang kudus kepada kamu.
Kalau tidak menghargai Firman sama dengan melepaskan diri dari pribadi
Allah. Utama hamba Tuhan harus menghargai Firman lebih dari jemaat dan buktikan
ada Firman dalam diri saudara. Kalau itu ada maka itu satu indikator bahwa apa
yang disampaikan oleh hamba Tuhan itu sudah menjadi pengalaman hidupnya.
Sejauh mana kita menghargai Firman pasti ada tanda-tanda dalam dirinya.
Dari orang yang malas sembayang menjadi cinta sembayang, dari orang yang malas
baca Firman menjadi cinta baca Firman. Itu berarti orang itu tidak melihat
pribadi yang menyampaikan Firman tetapi melihat Tuhan yang mengutusnya.
2. Posisi Rut memungut jelai ini dari
belakang.
Berarti yang memungut jelai di depan ini banyak yang tercecer. Rut di
belakang berarti dia memungut dengan sikap kerendahan hati. Tidak seperti orang
Israel pada zaman raja Hizkia yang malah mengolok utusan yang menyampaikan akan
merayakan Paskah. Merayakan Paskah berarti menghargai Korban Kristus, tetapi
mereka malah mengolok. Hal seperti ini jangan sampai ada pada kita karena itu
berbahaya bagi pertumbuhan rohani.
Roma 6:13
6:13 Dan
janganlah kamu menyerahkan anggota-anggota tubuhmu kepada dosa untuk dipakai
sebagai senjata kelaliman, tetapi serahkanlah dirimu kepada Allah sebagai
orang-orang, yang dahulu mati, tetapi yang sekarang hidup. Dan serahkanlah
anggota-anggota tubuhmu kepada Allah untuk menjadi senjata-senjata kebenaran.
Ini maunya Tuhan, kalau kita serahkan diri menjadi senjata dalam
kebenaran maka kita ini adalah pasukannya Tuhan. Komandan pasukan kita yaitu
Tuhan Yesus tidak mungkin mengarahkan langkah kita ke jurang. Dia pasti
mengarahkan kita menuju tempat yang sudah disediakan oleh Tuhan.
3. Rut tidak membuang-buang waktu, ini
disaksikan oleh bujang pengawal ladang Boas.
Kita seringkali membuang-buang waktu dan merasa tidak bersalah padahal
itu sudah Tuhan catat. Satu saat ketika orang itu diperhadapankan dengan
kondisi yang mengerikan maka Tuhan akan lepas tangan.
Salah satu trik iblis menghalangi gereja Tuhan lewat pesta pora. Ketika
berbicara pesta pora Tuhan menyampaikan dua hal.
Lukas 21:34-36
21:34
"Jagalah dirimu, supaya hatimu jangan sarat oleh pesta pora dan kemabukan
serta kepentingan-kepentingan duniawi dan supaya hari Tuhan jangan dengan
tiba-tiba jatuh ke atas dirimu seperti suatu jerat.
21:35
Sebab ia akan menimpa semua penduduk bumi ini.
21:36
Berjaga-jagalah senantiasa sambil berdoa, supaya kamu beroleh kekuatan untuk
luput dari semua yang akan terjadi itu, dan supaya kamu tahan berdiri di
hadapan Anak Manusia."
Kita berjaga:
1) Untuk luput dari semua yang akan menimpa
dunia akhir zaman itu.
Ada yang akan menimpa dunia ini yang tidak bisa dielakkan oleh siapapun
kecuali anak Tuhan yang diatur langkahnya oleh Tuhan karena sudah diterbangkan
ke padang belantara.
2) Untuk tahan berdiri di hadapan Anak
Manusia.
Ada dua hal yang harus kita miliki supaya bisa tahan berdiri di hadapan
Anak Manusia:
a) Ada bokor berisi darah, berarti kita
harus menghargai darah Kristus.
b) Ada perukupan, berarti ada doa
penyembahan.
4. Ada hasil yang Rut terima
a) Keseriusan Boas terhadap Rut
Rut 2:8
2:8
Sesudah itu berkatalah Boas kepada Rut: "Dengarlah dahulu, anakku! Tidak
usah engkau pergi memungut jelai ke ladang lain dan tidak usah juga engkau
pergi dari sini, tetapi tetaplah dekat pengerja-pengerjaku perempuan.
Kenapa Boas begitu serius kepada Rut, bukannya pada pekerja-pekerja
perempuan orang Betlehem dan pekerja-pekerja laki-laki orang Betlehem. Karena
pekerja-pekerja perempuan dan laki-laki orang Betlehem itu memang orang upahan,
tetapi Rut ini bangsa kafir.
Yang pertama diucapkan Boas kepada Rut adalah “dengarlah dahulu,
anakku!”. Artinya kepada bangsa kafir ini, yang pertama ditekankan oleh Tuhan
Yesus adalah “dengarlah dahulu” artinya dahulukan Firman Allah. Selanjutnya
Firman Allah itu langsung mengklaim “anakku”. Dahulukan Tuhan jangan
mendahulukan perut. Secara rohani perut harus di belakang dan Firman
didahulukan.
Yang lebih dahulu ditangkap adalah telinga.
Kisah Para Rasul 2:1-2
2:1
Ketika tiba hari Pentakosta, semua orang percaya berkumpul di satu tempat.
2:2
Tiba-tiba turunlah dari langit suatu bunyi seperti tiupan angin keras
yang memenuhi seluruh rumah, di mana mereka duduk;
Roh Kudus turun dengan 16 bahasa untuk membangun Tabernakel yang
rohani. Sebagaimana Tabernakel jasmani yang dibangun oleh Musa dengan 16 bahan,
pembangunan Tabernakel yang rohani dengan 16 bahasa dan yang pertama ditangkap
adalah telinga.
Jangan mendengar Firman tetapi pikiran melayang-layang. Itu salah
karena tidak fokus terhadap Firman. Tuhan berikan dua telinga supaya satu kali
Tuhan berfirman dua hal yang kita dengarkan.
Mazmur 62:12
62:12
Satu kali Allah berfirman, dua hal yang aku dengar: bahwa kuasa dari Allah
asalnya,
Dua hal yang didengar itu adalah Firman Pengajaran yang sekarang kita
dengar dan Firman Nubuatan yang menyampaikan hal-hal yang terjadi di depan.
Ini yang ditekankan oleh Boas kepada Rut. Ini perhatian Tuhan kepada
kita bangsa kafir yang digambarkan oleh Rut ini. Kita berbahagia kalau telinga
kita ditangkap oleh Tuhan Yesus. Tidak ada ruginya kita mendengar Firman Allah,
justru kita makin mantap oleh pekerjaan Firman pengajaran, makin mantap dengan
apa yang akan terjadi ke depan. Langkah-langkah kita diarahkan oleh Tuhan lewat
Firman pengajaran dan Firman nubuatan.
b) Ada peringatan keras dari Boas
Rut 2:8
2:8
Sesudah itu berkatalah Boas kepada Rut: "Dengarlah dahulu, anakku! Tidak
usah engkau pergi memungut jelai ke ladang lain dan tidak usah juga engkau
pergi dari sini, tetapi tetaplah dekat pengerja-pengerjaku perempuan.
Ini peringatan keras sebab kalau dilanggar ada bahaya. Perkataan Boas
ini digaris bawahi oleh Naomi.
Rut 2:22
2:22
Lalu berkatalah Naomi kepada Rut, menantunya itu: "Ya anakku, sebaiknya
engkau keluar bersama-sama dengan pengerja-pengerjanya perempuan, supaya engkau
jangan disusahi orang di ladang lain."
Kalau pergi ke ladang yang lain maka akan mengalami kesulitan berat apalagi di ladang antikristus.
Pengkhotbah 7:29
7:29
Lihatlah, hanya ini yang kudapati: bahwa Allah telah menjadikan manusia yang
jujur, tetapi mereka mencari banyak dalih.
Jangan sampai kita mencari alasan, tanpa kita cari alasan iblis sudah
menyediakan berkeranjang alasan supaya kita tidak beribadah. Jujur dalam ayat
di atas adalah alethes artinya Tuhan
menciptakan manusia untuk berkata jujur (benar) tetapi disayangkan banyak yang mencari-cari alasan.
Kedatangan Tuhan Yesus sudah di ambang pintu dan datang dengan
mendadak, jangan sampai kita tidak siap.
Yohanes 10:3
10:3
Untuk dia penjaga membuka pintu dan domba-domba mendengarkan suaranya dan ia
memanggil domba-dombanya masing-masing menurut namanya dan menuntunnya ke luar.
Ternyata domba Tuhan mendengar suara Tuhan, dia mengedepankan suara
Tuhan. Seperti pada Rut, Boas berkata “dengarlah dahulu”. Suara Boas itu justru
menetapkan Rut untuk tetap di ladang Mempelai. Jadi suara Firman ini menetapkan
kita supaya tetap di dalam penggembalaan mendengar suara Gembala Agung/ suara mempelai.
Yohanes 10:4
10:4
Jika semua dombanya telah dibawanya ke luar, ia berjalan di depan mereka dan
domba-domba itu mengikuti dia, karena mereka mengenal suaranya.
Jadi domba bisa membedakan mana suara pengajaran yang benar dan mana
yang tidak benar. Kalau hamba Tuhan tidak bisa membedakan mana suara Gembala
Agung dan mana yang tidak maka kasihan
sidang jemaat.
Jangan ini yang kita dengarkan:
Yohanes 10:5
10:5
Tetapi seorang asing pasti tidak mereka ikuti, malah mereka lari dari padanya,
karena suara orang-orang asing tidak mereka kenal."
Suara orang-orang asing ini tujuannya hanya satu yaitu untuk menjerat
kita. Banyak pengajaran yang tidak benar, terhadap itu jangan kita pasang
telinga.
Tuhan Memberkati.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar