Salam sejahtera di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.
Imamat 14:1-10
14:1 TUHAN berfirman kepada Musa:
14:2 "Inilah yang harus menjadi hukum tentang
orang yang sakit kusta pada hari pentahirannya: ia harus dibawa kepada imam,
14:3 dan imam harus pergi ke luar perkemahan; kalau
menurut pemeriksaan imam penyakit kusta itu telah sembuh dari padanya,
14:4 maka imam harus memerintahkan, supaya bagi orang
yang akan ditahirkan itu diambil dua ekor burung yang hidup dan yang tidak
haram, juga kayu aras, kain kirmizi dan hisop.
14:5 Imam harus memerintahkan supaya burung yang
seekor disembelih di atas belanga tanah berisi air mengalir.
14:6 Tetapi burung yang masih hidup haruslah
diambilnya bersama-sama dengan kayu aras, kain kirmizi dan hisop, lalu
bersama-sama dengan burung itu semuanya harus dicelupkannya ke dalam darah
burung yang sudah disembelih di atas air mengalir itu.
14:7 Kemudian ia harus memercik tujuh kali kepada
orang yang akan ditahirkan dari kusta itu dan dengan demikian mentahirkan dia,
lalu burung yang hidup itu haruslah dilepaskannya ke padang.
14:8 Orang yang akan ditahirkan itu haruslah mencuci
pakaiannya, mencukur seluruh rambutnya dan membasuh tubuhnya dengan air, maka
ia menjadi tahir. Sesudah itu ia boleh masuk ke dalam perkemahan, tetapi harus
tinggal di luar kemahnya sendiri tujuh hari lamanya.
14:9 Maka pada hari yang ketujuh ia harus mencukur
seluruh rambutnya: rambut kepala, janggut, alis, bahkan segala bulunya harus
dicukur, pakaiannya dicuci, dan tubuhnya dibasuh dengan air; maka ia menjadi
tahir.
14:10 Pada hari yang kedelapan ia harus mengambil dua
ekor domba jantan yang tidak bercela dan seekor domba betina berumur setahun
yang tidak bercela dan tiga persepuluh efa tepung yang terbaik diolah dengan
minyak sebagai korban sajian, serta satu log minyak.
Ini
adalah suatu hukum Tuhan seperti yang dikatakan pada ayat 2, 54 dan 57, ini
hukum tentang pentahiran pada kusta. Pada pasal 13 disebutkan tiga macam kusta
dan pada pasal 14 ada satu macam kusta yaitu kusta rumah.
Pada
ayat tiga dikatakan “imam harus
pergi ke luar perkemahan”. Di sini ada dua pengertian khususnya kepada Tuhan
sebab berbicara imam yaitu orang-orang yang dipercayakan Tuhan untuk
menyelenggarakan kebaktian. Pada perjanjian baru adalah hamba Tuhan dan bahasa
umum disebut pendeta. Keluar
dari perkemahan ini sangat menentukan. Saya harus lebih dahulu pergi ke luar
perkemahan.
Tiga
kali disebutkan hukum pada pasal 14, jadi tidak boleh dilanggar atau tidak
boleh dikurangi nilainya. Jadi saya hamba Tuhan dan imam-imam harus lebih
dahulu keluar. Pengertiannya di sini ada dua:
1.
Kami
harus keluar dari diri kami sendiri
II Korintus 5:4-5
5:4
Sebab selama masih diam di dalam kemah ini, kita mengeluh oleh beratnya
tekanan, karena kita mau mengenakan pakaian yang baru itu tanpa menanggalkan
yang lama, supaya yang fana itu ditelan oleh hidup.
5:5
Tetapi Allahlah yang justru mempersiapkan kita untuk hal itu dan yang
mengaruniakan Roh, kepada kita sebagai jaminan segala sesuatu yang telah
disediakan bagi kita.
Keluar dari kemah berarti
keluar dari keinginan-keinginan daging. Bagaimana bisa melakukan pentahiran
kusta kalau yang dipercayai oleh Tuhan ini malah melanggar hukum Tuhan. Hukum
Tuhan mengatakan dia harus keluar dari perkemahan, berarti dia harus keluar
dari keinginan-keinginan yang sifatnya daging. Melayani, mengerjakan pekerjaan
Allah, harus keluar dari keinginan-keinginan daging yaitu kejar yang
duniawi.
Ini disampaikan lebih
dulu untuk saya dan bagi kita yang mendengar. Kadang kalau kita mendengar ini
diungkap bahwa kita harus keluar dari keinginan daging kita, orang lain malah
tersinggung, akhirnya si pemberita menjadi sasaran. Tetapi ini bukan hal yang
baru karena Musa diperlakukan demikian bahkan Tuhan Yesus juga diperlakukan
demikian. Pelayan-pelayan Tuhan dan hamba-hamba Tuhan yang dicatat dalam
Alkitab, semuanya mendapat tantangan karena pelayanan di dalam kebenaran.
Kalau memeriksa kitab
nabi Yeremia, berulang kali dia berbantah dengan nabi-nabi yang lain dan juga
umat Tuhan. Sampai Yeremia berucap “nanti kita melihat perkataan kamu atau
perkataanku yang benar!”. Itu dia sampaikan karena perkataannya dibantah.
Yeremia 44:28
Kalau kita ditetapkan
oleh Tuhan untuk mengerjakan pekerjaan pentahiran ini maka hukum yang tidak bisa
diganti adalah kita harus keluar dari diri kita sendiri, harus keluar dari
kepentingan dan keinginan daging kita. Ini hukum, ini berat tetapi telah kita
baca tadi dalam II Korintus 5:5 bahwa Tuhan Yesus mengaruniakan Roh Kudus
sebagai jaminan. Dalam terjemahan aslinya adalah arrabone yang artinya panjar.
II Korintus 1:22
1:22 memeteraikan
tanda milik-Nya atas kita dan yang memberikan Roh Kudus di dalam hati kita
sebagai jaminan dari semua yang telah disediakan untuk kita.
Itu adalah tanda
kepemilikan Tuhan kepada kita. Dipakai kata kita berarti kepada siapa saja. Kalau
hamba Tuhan, umat Tuhan, pelayan Tuhan mengambil posisi seperti ini,
betul-betul dia mau keluar dari keinginan dagingnya berarti dia sah sebagai
utusan Tuhan. Jangan coba kita ganggu karena Tuhan memeteraikan pelayanannya. Jadi
kita harus keluar dan tidak bisa ditawar-tawar.
Iblis mengganggu meterai
ini dalam diri saudara supaya gagal untuk menerima yang sepenuhnya. Kalau merasa terusik kita harus
ingat bahwa itu adalah manuver iblis untuk menggagalkan kita menerima secara
penuh sebab yang diterima sekarang baru panjarnya.
Kalau ini ada berarti
meterai Allah ada pada diri saudara dan pembelaan Tuhan nyata. Tuhan sudah
memberikan ketetapan dalam bentuk meterai sebagai jaminannya. Kalau kita menjadi pelayan Tuhan, mau kerja buat Tuhan, mau
dibela oleh Tuhan, mau dikatakan oleh Tuhan bahwa saudara adalah milik Tuhan maka
tidak usah berteriak minta tolong kepada orang lain ketika mengalami
penderitaan.
Sekarang saya dipanggil
untuk melayani orang yang akan ditahirkan dari kusta. Yang dibicarakan di sini adalah umat Tuhan tetapi terlibat
dalam dosa (kena kusta).
Dalam perumpamaan Tuhan
tentang anak bungsu yang hilang, awalnya anak sulung dan anak bungsu sama-sama
berada di rumah bapa. Namun anak bungsu ini keluar dari rumah bapa. Ketika dia
menyadari kustanya maka dia kembali kepada bapa. Bagaimana hati bapa, apakah
menolak? Dari jauh bapa melihat dan hati bapa tergerak. Tidak berhenti sampai
hati tergerak tetapi langsung dia lari. Begitu sampai pada anak bungsu itu
langsung bapa memeluk dan merangkulnya walaupun dalam keadaan berbau. Bukan
hanya kaki bapa berlari tetapi tangannya juga berbuat. Bapa memberikan anak
bungsu itu pakaian baru, memberikan cincin, mengenakan jubah, menyembelih lembu
yang tambun. Itu pemulihan bagi anak bungsu tadi dari kustanya (dosanya).
Kalau dikenakan dengan
Imamat pasal 14, tidak mungkin imam itu akan tergerak kalau dia tidak mau
keluar dari dirinya. Setelah dia keluar maka dia berlari dan mau merangkul,
artinya dia mau melayani orang yang kena kusta supaya diterima kembali oleh Tuhan.
Dalam menangani hal
semacam ini maka saya harus keluar dahulu dari kepentingan saya. Karena sudah
keluar dari dirinya maka hamba Tuhan itu bisa memberikan pelayanan. Ini yang
Tuhan cari dari diri kita sebab ini adalah hukum yang tidak bisa berobah.
Imamat 14:2,54,57
14:2
"Inilah yang harus menjadi hukum tentang orang yang sakit kusta pada hari
pentahirannya: ia harus dibawa kepada imam,
14:54
Itulah hukum tentang setiap penyakit kusta, kudis kepala,
14:57
untuk memberi petunjuk dalam hal najis atau dalam hal tahir; itulah hukum
tentang kusta."
Ini ketetapan yang harus
dipahami sidang jemaat. Bukan enteng pekerjaan seorang hamba Tuhan, dia harus
menjadi tawanan dari Firman itu sendiri karena dia harus patuh pada hukum ini.
Kalau kita perhatikan
hamba Tuhan ini benar-benar harus pasang badan untuk menolong dan mengangkat.
Ada tiga pribadi hamba Tuhan yang dicatat dalam Alkitab yang langsung memasang
badan di hadapan Tuhan. Dalam perjanjian lama adalah Musa dan nabi Amos, dalam
perjanjian baru adalah rasul Paulus.
Kadang saya berpikir
kenapa Amos bisa begitu, padahal dia sudah diusir dan berulang kali dia
dicerca. Banyak kali hidupnya tidak dihargai sama sekali oleh umat Tuhan di
utara. Tetapi ketika Tuhan mau menjatuhkan hukuman lewat bala tentara belalang,
langsung Amos berdiri antara umat Tuhan dengan Tuhan lalu berseru “jangan
Tuhan!”. Padahal kalau dipikir dia ini orang yang sudah dicaci maki oleh umat
Tuhan di sebelah utara itu. Kita tahu ada empat macam belalang yang sangat mengerikan.
Dua kali Amos pasang
badan. Ketika Tuhan mengancam akan membakar samudera, laut, membakar tanah, Amos tahu itu hal yang
berbahaya sehingga Amos berdiri dihadapan Tuhan dan berkata “jangan Tuhan” dan
Tuhan urungkan.
Mengapa Tuhan mau
membakar samudera raya? Sebab dalam kitab Kejadian pasal 1 dikatakan samudera
raya itu gelap gulita dan campur baur. Jadi samudera yang mau dibakar itu
adalah kehidupan orang Kristen yang menganut ajaran campur baur, tidak tahu
membedakan mana yang salah dan mana yang benar!
Sebagai kepercayaan Tuhan
untuk menangani hal ini maka imam harus lebih dahulu keluar dari perkemahan.
Harus dia cabut segala keinginan dagingnya sebab bukan itu tujuannya, tujuan
pelayanannya untuk mentahirkan umat Tuhan. Kebutuhan-kebutuhan lahiriah adalah
urusannya Tuhan. Tidak usah pikirkan perkara jasmani, kalau kita mau keluar
dari keingnan daging pasti itu Tuhan sediakan. Kalau Tuhan melihat itu
dibutuhkan dalam pelayanan pasti Tuhan adakan.
Umat Tuhan harus paham
hal ini, hamba Tuhan keluar dari keinginan-keinginan dagingnya demi kepentingan
umat Tuhan supaya umat Tuhan diterima oleh Tuhan.
II Timotius 2:1-4
2:1
Sebab itu, hai anakku, jadilah kuat oleh kasih karunia dalam Kristus Yesus.
2:2 Apa
yang telah engkau dengar dari padaku di depan banyak saksi, percayakanlah itu
kepada orang-orang yang dapat dipercayai, yang juga cakap mengajar orang lain.
2:3
Ikutlah menderita sebagai seorang prajurit yang baik dari Kristus Yesus.
2:4
Seorang prajurit yang sedang berjuang tidak memusingkan dirinya dengan
soal-soal penghidupannya, supaya dengan demikian ia berkenan kepada
komandannya.
Satu saja yang diminta,
kita harus menyenangkan komandan kita yaitu Tuhan Yesus.
II Timotius 2:5
2:5
Seorang olahragawan hanya dapat memperoleh mahkota sebagai juara, apabila ia
bertanding menurut peraturan-peraturan olahraga.
Tidak boleh curang!
Olahragawan mendapatkan mahkota bukan karena bertanding dengan curang. Di dalam
pelayanan jangan kita curang. Ini adalah kasih Tuhan kepada kita. Kalau Tuhan
tidak berbelas kasihan memberikan solusi/jalan keluarnya bagi orang kusta
bagaimana dia bisa tertolong. Kalau kita diberitahu, diberi jalan keluar,
jangan kita marah.
Orang yang mau keluar
dari keinginan dan kepentingannya sendiri ada meterai kepemilikannya Tuhan. Walaupun
banyak sendok digabung dalam keranjang tetapi kalau kita memberi tanda pada
sendok kita maka pasti mudah untuk didapatkan. Begitu juga kita, walaupun
bercampur dengan orang lain tetapi kalau kita ada tanda kepemilikkan Tuhan
pasti Tuhan melindungi kita.
2.
Keluar
untuk bersekutu dengan Korban Kristus
Kalau mau keluar dari
diri sendiri kemudian bersekutu dengan Korban Kristus maka itu mantap luar
biasa.
Ibrani 13:12
13:12
Itu jugalah sebabnya Yesus telah menderita di luar pintu gerbang untuk
menguduskan umat-Nya dengan darah-Nya sendiri.
Kalau imam itu keluar
dari perkemahan, berarti dia difasilitasi oleh Tuhan dengan darahNya. Berarti
dia difasilitasi Tuhan untuk mengatasi dosa, menguduskan umat, untuk menghadapi
kusta. Tetapi dia harus keluar dulu dari dirinya maka sarana ini akan ampuh,
mujarab dan ajaib di tangannya.
Ibrani 13:13
13:13
Karena itu marilah kita pergi kepada-Nya di luar perkemahan dan menanggung
kehinaan-Nya.
Dua kata terakhir ini
yang banyak tidak mau orang lakukan. Tetapi disitu kekuatannya, di situ
kuasanya. Ini yang banyak kali dihindari oleh banyak orang.
Ibrani 10:32-34
10:32
Ingatlah akan masa yang lalu. Sesudah kamu menerima terang, kamu banyak
menderita oleh karena kamu bertahan dalam perjuangan yang berat,
10:33
baik waktu kamu dijadikan tontonan oleh cercaan dan penderitaan, maupun waktu
kamu mengambil bagian dalam penderitaan mereka yang diperlakukan sedemikian.
10:34
Memang kamu telah turut mengambil bagian dalam penderitaan orang-orang hukuman
dan ketika harta kamu dirampas, kamu menerima hal itu dengan sukacita, sebab
kamu tahu, bahwa kamu memiliki harta yang lebih baik dan yang lebih menetap
sifatnya.
Secara hurufiah ini enak
dibaca tetapi prakteknya belum tentu kita mampu. Bagaimana bisa mereka
bersukacita ketika harta mereka dirampas? Karena mereka sudah keluar dari
dirinya. Tidak mungkin mereka akan mampu kalau mereka belum keluar dari
dirinya.
Keluar yang kedua adalah
keluar untuk bersekutu dengan derita sengsara, menanggung sengsara bersama
Kristus. Di sana ada sesuatu yang Tuhan berikan yaitu darah Kristus. Ini adalah
sesuatu yang ampuh untuk menghadapi pekerjaan kuasa kegelapan. Ini yang
ditakuti/ mengalahkan iblis.
Wahyu 12:11
12:11
Dan mereka mengalahkan dia oleh darah Anak Domba, dan oleh perkataan kesaksian mereka. Karena mereka tidak mengasihi nyawa mereka
sampai ke dalam maut.
Dulu antikristus ada di
dasar laut lalu dia bergerak menuju ke permukaan dan sekarang gelombang gerakan
antikristus mulai terasa di permukaan.
Karena dia keluar dari
dirinya maka ada kesaksian. Kesaksian di sini bukan kesaksian jasmani, tetapi
yang dimaksud di sini adalah kesaksian keubahan hidup.
Tentang
anak-anak muda, Tuhan lebih banyak berbicara tentang keinginan. Namun lebih
dahulu Tuhan berbicara tentang rumah yang besar. Dalam Imamat pasal 14 ada
rumah yang kusta, tetapi si pemilik sudah berupaya untuk membenahi. Walaupun
sudah ada upaya namun suatu saat masih dibongkar juga rumah itu dan dibangun
yang baru.
II Timotius 2:19
2:19 Tetapi dasar yang diletakkan Allah itu teguh dan meterainya
ialah: "Tuhan mengenal siapa kepunyaan-Nya" dan "Setiap orang
yang menyebut nama Tuhan hendaklah meninggalkan kejahatan."
Akhir
zaman ini kita diperhadapkan dengan kemolekan dunia, dunia akan mensuplai
segala macam. Lihat saja alat komunikasi yang dalam waktu singkat sudah berubah
lagi semakin canggih. Apa yang digoda di sini? Keinginan! Ada anak yang berani
membunuh mamanya karena ketagihan persoalan itu, karena di dalamnya ada nuansa
narkoba yang merusak syaraf otaknya sehingga menjadi ketagihan.
Kalau
kami hamba Tuhan tidak mau keluar dari diri kami maka kasihan jemaat, siapa
yang mau menolong. Sekarang ada hamba Tuhan yang berupaya keluar namun malah
dicerca. Jemaat sebenarnya beruntung kalau memiliki hamba Tuhan yang mau keluar
dari keinginan dan kepentingan duniawi, itu adalah uluran tangan Tuhan.
II Timotius 2:21-22
2:21 Jika seorang menyucikan dirinya dari hal-hal yang
jahat, ia akan menjadi perabot rumah untuk maksud yang mulia, ia dikuduskan,
dipandang layak untuk dipakai tuannya dan disediakan untuk setiap pekerjaan
yang mulia.
2:22 Sebab itu jauhilah nafsu orang muda, kejarlah
keadilan, kesetiaan, kasih dan damai bersama-sama dengan mereka yang berseru
kepada Tuhan dengan hati yang murni.
Cari persekutuan,
cari kawan yang satu selera yakni yang memiliki hati yang murni untuk berseru
kepada Tuhan. Jangan cari teman yang membuat saudara hancur. Utamanya anak muda
remaja, bila berencana untuk menikah carilah yang berseru kepada Tuhan dengan
hati yang murni.
II Timotius 2:23
2:23 Hindarilah soal-soal yang dicari-cari, yang bodoh
dan tidak layak. Engkau tahu bahwa soal-soal itu menimbulkan pertengkaran,
Tidak
usah mencari yang menimbulkan pertengkaran. Cari orang yang sama-sama berseru
kepada Tuhan dengan hati yang murni, dengan kata lain yang sama selera. Jangan
sembarang masuk dalam pergaulan. Jangan bergaul dengan sembarang orang.
Hamba
Tuhan itu tahu medan yang dia hadapi dan ke mana dia menggiring jemaat. Gembala
itu harus paham kondisi Babel dan kondisi Yerusalem Baru. Sebelum Yerusalem
Baru yaitu Mempelai Wanita memakai busana, lebih dahulu gembala harus memakai
busana itu. Jadi dia bukan terbelakang tetapi harus selalu di depan.
Wahyu 15:6
15:6 Dan ketujuh malaikat dengan ketujuh malapetaka
itu, keluar dari Bait Suci, berpakaian lenan yang putih bersih dan
berkilau-kilauan dan dadanya berlilitkan ikat pinggang dari emas.
Malaikat
ini keluar untuk menghukum, itu sebabnya dia harus memakai pakaian lenan supaya
dia tampil beda dengan yang
mau dihukum. Bagaimana mau menghukum kalau dia juga sama seperti yang mau
dihukum, nantinya dia juga kena hukuman. Malaikat itu memakai busana kain lenan
yang putih bersih dan berkilau-kilauan. Itu sama dengan busana Mempelai Wanita
dalam Wahyu 19:8.
Yang
diminta untuk dilakukan oleh orang yang sakit kusta yang mau ditahirkan.
1.
Dibawa
kepada imam
Imamat 14:2-3
14:2
"Inilah yang harus menjadi hukum tentang orang yang sakit kusta pada hari
pentahirannya: ia harus dibawa kepada imam,
14:3 dan
imam harus pergi ke luar perkemahan; kalau menurut pemeriksaan imam penyakit
kusta itu telah sembuh dari padanya,
Kalau dilihat urutan di
sini dibawa dulu orang itu baru imam keluar. Padahal lebih dahulu imam keluar
baru orang itu dibawa kepada imam. Orang kusta itu dibawa kepada imam yang
keluar dari kemah, bukan imam yang sembarang. Tidak akan terjawab persoalan
hidup saudara kalau saudara dibawa pada imam yang tidak keluar dari kemah,
tidak keluar dari keinginan-keinginan dagingnya.
Pandainya sekarang orang
yang mengaku pelayan Tuhan, mereka bukan melayani dengan motivasi supaya orang
itu terselesaikan permasalahan hidupnya yaitu kusta alias dosanya tetapi
motivasinya lain. Contohnya seorang pelayanan membuat KKR dan mengundang banyak
orang. Dia sudah berbicara dengan orang satu timnya yang tidak diketahui oleh orang
lain “sebentar kalau ada arahan dari mimbar untuk datang berkorban membawa apa
saja maka kamu yang duluan membawa apa saja mungkin jammu, anting-antingmu,
cincinmu atau apa saja dan bawa di meja”. Itu hanya dijadikan pancingan
sehingga yang lain juga ikut membawa lalu apa yang dibawa oleh orang satu
timnya itu setelah kebaktian dikembalikan lagi kepadanya. Itulah permainan
busuk yang terjadi sekarang! Itu terjadi di kota besar, apalagi kalau di desa,
mereka gampang dibodohi.
Hati-hati jangan sampai kita
jatuh di situ. Orang seperti itu tidak keluar dari keinginan daging. Tuhan
menyuruh keluar dari keinginan daging tetapi sekarang ini bukannya keluar
tetapi sebaliknya memupuk keinginan daging.
Itu sebabnya kita harus
memohon kepada Tuhan “Tuhan tentukan arah langkahku”.
Yeremia 10:23
10:23
Aku tahu, ya TUHAN, bahwa manusia tidak berkuasa untuk menentukan jalannya, dan
orang yang berjalan tidak berkuasa untuk menetapkan langkahnya.
Amsal 16:9
16:9
Hati manusia memikir-mikirkan jalannya, tetapi TUHANlah yang menentukan arah
langkahnya.
Orang yang mau ditahirkan
itu harus datang kepada imam. Imam yang bagaimana? Imam yang keluar dari
perkemahan, yang keluar dari kepentingan diri. Kalau imam tidak keluar dari
kepentingannya maka dia akan seperti dukun. Dukun mau menolong tetapi lebih
dahulu dia minta kain putih, ayam putih beserta telurnya, berat pulut hitam dan
uang bayaran. Menolong tetapi mau imbalan, inilah tukang tenung dalam gereja.
Namun herannya ini disuka oleh jemaat.
Yeremia 5:31
5:31 Para nabi
bernubuat palsu dan para imam mengajar dengan sewenang-wenang, dan umat-Ku
menyukai yang demikian! Tetapi apakah yang akan kamu perbuat, apabila datang
kesudahannya?
2.
Membawa
dua ekor burung
Imamat 14:4-6
14:4
maka imam harus memerintahkan, supaya bagi orang yang akan ditahirkan itu
diambil dua ekor burung yang hidup dan yang tidak haram, juga kayu aras, kain
kirmizi dan hisop.
14:5
Imam harus memerintahkan supaya burung yang seekor disembelih di atas belanga
tanah berisi air mengalir.
14:6
Tetapi burung yang masih hidup haruslah diambilnya bersama-sama dengan kayu
aras, kain kirmizi dan hisop, lalu bersama-sama dengan burung itu semuanya
harus dicelupkannya ke dalam darah burung yang sudah disembelih di atas air
mengalir itu.
Ini kelihatan seperti
praktek dukun tetapi bukan seperti itu. Dua ekor burung yang diminta di sini
adalah burung merpati atau burung tekukur. Burung merpati dan tekukur ada
kemiripannya. Mata burung merpati sangat menarik. Kaki burung merpati tidak
akan pernah berwarna hijau atau kuning, semuanya berwarna merah. Burung ini
kalau bertelur selalu dua butir. Setelah dierami menetaslah burung jantan dan
burung betina dan itulah pasangan seumur hidupnya. Kalau pasangannya mati maka
yang masih hidup tidak akan mencari lagi yang lain.
Burung merpati itu tidak
punya empedu. Berarti orang yang mau ditahirkan itu harus lebih dahulu
mengupayakan tidak ada pahit hati pada orang lain. Bagaimana mau ditahirkan
kalau dia sakit hati luar biasa pada saudaranya.
Sesudah itu dia harus
membawa kayu aras, kain kirmizi dan hisop. Jadi kain kirmizi diapit oleh kayu
aras dan hisop. Jadi kalau dia melihat kain kirmizi maka dia melihat warna
merah, itulah warna dosanya. Tetapi karena kain kirmizi itu diapit oleh kayu
aras dan hisop maka semerah apapun dosa kita kalau datang kepada Tuhan untuk
ditangani oleh hamba Tuhan (hisop) maka ada harapan dia seperti kayu aras untuk
dibawa menjadi Bait Allah, menjadi Mempelai Wanita Tuhan.
Hisop ini bunganya
berwarna biru. Hisop menunjuk hamba Tuhan. Biru adalah warna yang menunjuk
kebangkitan. Jadi dalam diri hamba Tuhan harus ada kuasa kebangkitan. Itulah
yang tadi dikatakan arrabone, itulah
Roh Kudus.
Dari dua ekor burung yang
dibawa tadi, seekor disembelih. Yang seekor dibiarkan hidup dan yang hidup ini
bersama dengan kayu aras, kain kirmizi dan hisop, dicelup dalam air yang sudah ada
tanda darah burung yang disembelih tadi lalu dipercikkan kepada orang yang mau
ditahirkan.
Hal ini bukan gampang dan
ini ditangani oleh imam. Imam sudah harus tahu prosesi pentahiran ini. Imam
harus tahu bahwa anak Tuhan yang mau ditahirkan dari sakit kustanya itu harus
diarahkan pada pembentukan Tubuh Kristus, menjadi Mempelai Wanita atau menjadi
Bait Allah. Walaupun dosanya merah seperti kirmizi, dia dibawa pada roh
perdamaian dengan seekor yang mati tadi. Burung yang mati yang menunjuk
kematian Anak
manusia (Yesus) dan burung yang hidup yang menunjuk
kebangkitan Tuhan Yesus. Itu sudah diperagakan oleh Tuhan Yesus. Jadi kita
harus bersentuhan dengan Korban Kristus.
Menjelang Yesus mau menyerahkan
nyawaNya, lebih dahulu Dia ada hubungan dengan hisop yang dicelup pada
air anggur asam. Hisop
itu kena di bibir Tuhan Yesus.
Yohanes 19:29-30
19:29 Di
situ ada suatu bekas penuh anggur asam. Maka mereka mencucukkan bunga karang,
yang telah dicelupkan dalam anggur asam, pada sebatang hisop lalu
mengunjukkannya ke mulut Yesus.
19:30
Sesudah Yesus meminum anggur asam itu, berkatalah Ia: "Sudah
selesai." Lalu Ia menundukkan kepala-Nya dan menyerahkan nyawa-Nya.
Jadi apa yang
diperintahkan oleh Tuhan dalam Imamat pasal 14 itu sudah digenapkan oleh
pribadi Yesus. Bagaimana kita mengetahui hal ini kalau tidak ada yang
memberitakan. Bagaimana ada yang mau memberitakan kalau tidak ada yang diutus.
Inilah yang harus kita jiwai sehingga kita tidak meremehkan dan mengentengkan
pelayanan.
Roma 10:12-15
10:12
Sebab tidak ada perbedaan antara orang Yahudi dan orang Yunani. Karena, Allah
yang satu itu adalah Tuhan dari semua orang, kaya bagi semua orang yang berseru
kepada-Nya.
10:13
Sebab, barangsiapa yang berseru kepada nama Tuhan, akan diselamatkan.
10:14
Tetapi bagaimana mereka dapat berseru kepada-Nya, jika mereka tidak percaya
kepada Dia? Bagaimana mereka dapat percaya kepada Dia, jika mereka tidak
mendengar tentang Dia. Bagaimana mereka mendengar tentang Dia, jika tidak ada
yang memberitakan-Nya?
10:15
Dan bagaimana mereka dapat memberitakan-Nya, jika mereka tidak diutus? Seperti
ada tertulis: "Betapa indahnya kedatangan mereka yang membawa kabar
baik!"
Di sini duduk perkaranya
yaitu tampilnya imam, si pelaksana kebaktian yang sekaligus bagaikan hisop. Orang
yang membawa kabar baik ini adalah orang yang mau keluar dari kepentingannya.
3.
Hari
yang kedelapan
Imamat 14:10
14:10
Pada hari yang kedelapan ia harus mengambil dua ekor domba jantan yang tidak
bercela dan seekor domba betina berumur setahun yang tidak bercela dan tiga
persepuluh efa tepung yang terbaik diolah dengan minyak sebagai korban sajian,
serta satu log minyak.
I Petrus 3:20
3:20
yaitu kepada roh-roh mereka yang dahulu pada waktu Nuh tidak taat kepada Allah,
ketika Allah tetap menanti dengan sabar waktu Nuh sedang mempersiapkan
bahteranya, di mana hanya sedikit, yaitu delapan orang, yang
diselamatkan oleh air bah itu.
Tuhan menanti dengan
sabar tetapi yang dinantikan Tuhan dengan sabar ini yang berhasil hanya delapan
orang. Delapan orang inilah yang menghargai kesabaran Tuhan menanti. Kesabaran
Tuhan menanti ini harus kita manfaatkan sekarang untuk menyelesaikan dan
mentahirkan kehidupan kita yang kena kusta yang sudah amburadul ini.
II Petrus 3:9
3:9
Tuhan tidak lalai menepati janji-Nya, sekalipun ada orang yang menganggapnya
sebagai kelalaian, tetapi Ia sabar terhadap kamu, karena Ia menghendaki
supaya jangan ada yang binasa, melainkan supaya semua orang berbalik dan
bertobat.
Manfaatkan kesabaran Tuhan, jangan
kita lecehkan. Kalau sekarang ini kita masih diberikan kesempatan untuk kita
hidup itu adalah sabarnya Tuhan.
II Petrus 3:13-15
3:13
Tetapi sesuai dengan janji-Nya, kita menantikan langit yang baru dan bumi yang
baru, di mana terdapat kebenaran.
3:14
Sebab itu, saudara-saudaraku yang kekasih, sambil menantikan semuanya ini, kamu
harus berusaha, supaya kamu kedapatan tak bercacat dan tak bernoda di
hadapan-Nya, dalam perdamaian dengan Dia.
3:15
Anggaplah kesabaran Tuhan kita sebagai kesempatan bagimu untuk beroleh selamat,
seperti juga Paulus, saudara kita yang kekasih, telah menulis kepadamu menurut
hikmat yang dikaruniakan kepadanya.
Ini semua adalah bagian
dari cara Tuhan untuk membuat kita tampil tak bercacat dan tak bernoda saat
bertemu dengan Tuhan.
Ke mana arah delapan ini?
Lukas 9:28-29
9:28
Kira-kira delapan hari sesudah segala pengajaran itu, Yesus membawa
Petrus, Yohanes dan Yakobus, lalu naik ke atas gunung untuk berdoa.
9:29
Ketika Ia sedang berdoa, rupa wajah-Nya berubah dan pakaian-Nya menjadi putih
berkilau-kilauan.
Saudara mau dihentar ke
sana. Kesabaran Tuhan menanti dan saudara memanfaatkan itu maka itu kesempatan
untuk saudara dipermuliakan.
Kemuliaan Tuhan Yesus
yang dilihat oleh Petrus di atas gunung menubuatkan kedatangan Tuhan Yesus
kedua kali. Petrus sudah melihat ketika Tuhan Yesus dipermuliakan di atas
gunung dan oleh ilham Roh, Petrus mengatakan itulah suasana kedatangan Tuhan
Yesus kedua kali sebagai Raja segala raja.
II Petrus 1:16
1:16
Sebab kami tidak mengikuti dongeng-dongeng isapan jempol manusia, ketika kami
memberitahukan kepadamu kuasa dan kedatangan Tuhan kita, Yesus Kristus sebagai
raja, tetapi kami adalah saksi mata dari kebesaran-Nya.
Kita manfaatkan kesabaran
Tuhan. Jangan kita manfaatkan kesabaran Tuhan itu untuk memuaskan keinginan
daging kita. Manfaatkanlah kesabaran Tuhan untuk mempersiapkan diri kita
bertemu dengan Tuhan Yesus sebagai Raja dalam kemuliaan dan kita juga ada dalam
kemuliaan. Itu yang Tuhan rindukan.
Tuhan
memberkati.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar