Salam sejahtera
di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.
Zakharia 13:7-9
13:7 "Hai pedang, bangkitlah terhadap gembala-Ku,
terhadap orang yang paling karib kepada-Ku!", demikianlah firman TUHAN
semesta alam. "Bunuhlah gembala, sehingga domba-domba tercerai-berai! Aku
akan mengenakan tangan-Ku terhadap yang lemah.
13:8 Maka di seluruh negeri, demikianlah firman TUHAN,
dua pertiga dari padanya akan dilenyapkan, mati binasa, tetapi sepertiga dari
padanya akan tinggal hidup.
13:9 Aku akan menaruh yang sepertiga itu dalam api dan
akan memurnikan mereka seperti orang memurnikan perak. Aku akan menguji mereka,
seperti orang menguji emas. Mereka akan memanggil nama-Ku, dan Aku akan
menjawab mereka. Aku akan berkata: Mereka adalah umat-Ku, dan mereka akan menjawab:
TUHAN adalah Allahku!"
Kita
lihat di sini, dua pertiga dan sepertiga. Kalau kata ini diproyeksikan kepada
kita kasihan kita ini sebab dua pertiga binasa dan sepertiga saja yang selamat.
Yang dua pertiga ini kelihatan dan yang sepertiga ini tidak kelihatan, yang
kelihatan ini yang dibunuh. Artinya untuk mendapatkan
kemuliaan yang dua pertiga ini harus dimatikan. Hal ini menyebabkan perceraian,
ada pendapat yang berbeda-beda.
Dalam
diri kita manusia ada tiga unsur, tubuh, jiwa dan roh. Yang tidak kita lihat
hanya satu, hanya sepertiga, yaitu roh. Tubuh adalah daging kita ini, jiwa atau
nyawa ada di dalam darah, jadi tubuh dan jiwa bisa dilihat tetapi roh tidak
bisa kita lihat. Tubuh dan jiwa ini binasa, tidak diizinkan oleh Tuhan mewarisi
kerajaan Sorga. Jadi yang dikatakan oleh Zakharia dalam nubuatan ini, kalau
kita beribadah dan melayani Tuhan hanya melihat yang nampak maka kita tidak ada
nilai di hadapan Tuhan, kita pasti binasa.
Nyawa
ada di dalam darah, makanya tidak diizinkan oleh Tuhan untuk kita makan darah.
Imamat 17:11
17:11 Karena nyawa makhluk ada di dalam darahnya dan
Aku telah memberikan darah itu kepadamu di atas mezbah untuk mengadakan
pendamaian bagi nyawamu, karena darah mengadakan pendamaian dengan perantaraan
nyawa.
Dalam
perumpamaan Tuhan Yesus dalam Lukas 12 ada orang yang berhasil menanam dan
bingung untuk menampung hasilnya sehingga dia berpikir akan merombak lumbungnya
dan membangun yang lebih besar lalu dia berkata “hai jiwaku”. Dia tidak berkata
“hai rohku” tetapi “hai jiwaku” karena jiwa ini terkait dengan yang nampak.
Kehidupan seperti ini akhirnya bukan menikmati kelimpahan kekayaannya tetapi
dengan kelimpahan kekayaannya membuat dia binasa sebab di dalam jiwa ada banyak keinginannya.
Daging
dan darah atau tubuh dan jiwa ini tidak ada hak di Sorga.
I Korintus 15:50
15:50 Saudara-saudara, inilah yang hendak kukatakan
kepadamu, yaitu bahwa daging dan darah tidak mendapat bagian dalam Kerajaan
Allah dan bahwa yang binasa tidak mendapat bagian dalam apa yang tidak binasa.
Daging
dan darah yaitu tubuh dan jiwa ini mempunyai peran yang kuat sekali untuk
menggusur roh, menggusur yang rohani. Makanya Tuhan tekankan kepada kita untuk
tidak mempertahankan yang 2/3 itu. Ini harus rela dimatikan untuk tampilnya
yang 1/3 itulah roh. Ini yang banyak mengganjal pengikut Tuhan sehingga tidak
berhasil sebab terhalang oleh tubuh dan jiwanya oleh keinginan-keingnannya, sebab keinginan itu ada pada jiwa bukan pada
roh. Ini terjadi oleh karena ulah gembala.
Saat
murid-murid selama 3,5 tahun bersama dengan Tuhan Yesus, pengharapan mereka
hanya pada tubuhnya Tuhan Yesus yang nampak. Ketika tubuhNya lenyap masuk ke
dalam kubur maka pengharapan mereka hilang.
Kalau
anak Tuhan mengikut Tuhan dan hamba Tuhan melayani Tuhan dengan pengharapan
hanya kepada perkara yang nampak, itu justru menuju pada kebinasaan. Kita
mengikut Tuhan dan melayani Tuhan bukan untuk binasa tetapi supaya roh kita
bisa kuat, rohani kita bisa tumbuh. Kalau roh kita bertumbuh maka itu bisa
menarik jiwa dan tubuh. Tetapi iblis menggunakan daging dan
keinginan-keinginannya lewat jiwa untuk menarik roh. Kalau mengutamakan tubuh
dan jiwa serta segala keinginannya maka rohani kita akan amblas dan gagal
total.
Itu
sebabnya bahasa Firman Allah ini sangat tandas mengingatkan kita supaya kita
mengikuti Tuhan, pengharapan kita bukan pada apa yang dilihat. Pengharapan itu sesuatu
yang tidak kita lihat. Kalau sudah dilihat bukan pengharapan lagi.
Roma 8:24
8:24 Sebab kita diselamatkan
dalam pengharapan. Tetapi pengharapan yang dilihat, bukan pengharapan lagi;
sebab bagaimana orang masih mengharapkan apa yang dilihatnya?
Murid-murid
hanya melihat tubuh dan jiwa sehingga mereka menggandol di situ, tidak heran kalau Tuhan izinkan
gembala dibunuh sehingga hilanglah pegangan murid-murid. Kalau mengiring Tuhan
hanya melihat perkara yang nampak, melayani Tuhan hanya melihat perkara yang
nampak, maka semuanya akan gagal total! Tetapi mari kita menaruh pengharapan
pada perkara yang tidak dilihat. Diizinkan Tuhan apa yang nampak itu menjadi
tidak nampak untuk sementara waktu.
Saudara
lihat Kleopas bersama isteri, karena selama ini pengharapan mereka tertuju pada
yang nampak maka ketika Yesus dibunuh pengharapan mereka seperti sirna. Dalam
perjalanan mereka ke Emaus mendadak Tuhan Yesus berada di antara mereka berdua
dan Tuhan bertanya “apa yang kamu perbincangkan?”. Dari jawaban mereka, Tuhan
Yesus menemukan bahwa pengharapan mereka selama ini hanya tertuju pada yang
nampak. Yang dua pertiga yaitu tubuh dan jiwa ini yang membuat mereka akan binasa.
Puji nama Tuhan, dengan pengalaman Tuhan Yesus di mana dua pertiga itu dibunuh,
maka itu dapat menolong mereka.
Bukan
hanya beritanya harus benar tetapi pemberitanya juga harus benar! Berita boleh
benar tetapi karena pemberita ini yang membuat menjadi tidak benar. Kenapa
pemberita menjadi tidak benar? Karena pengharapannya hanya pada apa yang
dilihat.
Lukas 24:16-17
24:16 Tetapi ada sesuatu yang menghalangi mata mereka,
sehingga mereka tidak dapat mengenal Dia.
24:17 Yesus berkata kepada mereka: "Apakah yang
kamu percakapkan sementara kamu berjalan?" Maka berhentilah mereka dengan
muka muram.
Mereka
berhenti untuk seketika dengan muka muram. Itu tanda orang yang kehilangan
pengharapan mukanya menjadi muram. Mereka kehilangan pengharapan karena selama
ini pengharapan mereka hanya melihat yang nampak. Tubuh yang nampak itu yang
mereka lihat. Mereka hanya bersandar pada yang dua pertiga dan yang sepertiga
mereka lupakan.
Lukas 24:18-21
24:18 Seorang dari mereka, namanya Kleopas,
menjawab-Nya: "Adakah Engkau satu-satunya orang asing di Yerusalem, yang
tidak tahu apa yang terjadi di situ pada hari-hari belakangan ini?"
24:19 Kata-Nya kepada mereka: "Apakah itu?"
Jawab mereka: "Apa yang terjadi dengan Yesus orang Nazaret. Dia adalah
seorang nabi, yang berkuasa dalam pekerjaan dan perkataan di hadapan Allah dan
di depan seluruh bangsa kami.
24:20 Tetapi imam-imam kepala dan pemimpin-pemimpin
kami telah menyerahkan Dia untuk dihukum mati dan mereka telah menyalibkan-Nya.
24:21 Padahal kami dahulu mengharapkan, bahwa
Dialah yang datang untuk membebaskan bangsa Israel. Tetapi sementara itu telah
lewat tiga hari, sejak semuanya itu terjadi.
Inilah
kalau beribadah dan melayani hanya terpukau dengan hal yang nampak. Ini gawat
kalau gereja Tuhan beribadah dan melayani Tuhan hanya untuk memenuhi hal-hal
yang nampak sebab pasti akan hilang pengharapan. Kalau kita menancapkan
pengharapan kita hanya pada apa yang dapat dilihat maka ujungnya adalah binasa.
Karena
pengharapan mereka hanya pada yang nampak maka Tuhan menguji mereka. Apabila yang nampak itu hilang, yang nampak
itu dibunuh. Setelah itu nampak dipermukaan apa motivasi mereka, apa sebenarnya
tujuan pelayanan mereka. Ini yang banyak Tuhan temukan dan kalau ada dalam
kehidupan kita harus segera kita tinggalkan sebab labelnya adalah binasa.
II Korintus 5:7
5:7 -- sebab hidup kami ini adalah hidup karena
percaya, bukan karena melihat --
II Korintus 5:7 (Terjemahan Lama)
5:7 Karena perjalanan kami dengan iman, bukannya
dengan penglihatan.
Kehidupan
Kekristenan yang masuk dalam katergori sepertiga adalah yang seperti ini. Yang
dua pertiga adalah kehidupan yang beribadah dan melayani tetapi melihat perkara
yang nampak, karena melihat mujizat dan karena makan sampai kenyang. Kalau yang
nampak ini menjadi motivasi pelayanan dan tujuan beribadah maka itu sudah
salah. Itu sebabnya Tuhan mau membenahi kita dan Tuhan dorong agar ada pada
katergori yang sepertiga yang pandangan hidupnya selalu pada yang rohani, pada
apa yang tidak kelihatan. Kalau yang kelihatan itu dijadikan landasan kita ikut
Tuhan, sama dengan kita tidak ada dalam kelompok 1/3 dan ada pada label binasa.
II Korintus 4:16
4:16 Sebab itu kami tidak tawar hati, tetapi meskipun
manusia lahiriah kami semakin merosot, namun manusia batiniah kami dibaharui
dari sehari ke sehari.
Yang
jasmani boleh merosot tetapi yang rohaninya memenuhi target, ada arah yang
jelas, perjalanan hidupnya jelas. Yang duniawi yang daging itu merosot sampai
hilang, kalau dibalik ini yang berbahaya. Pada umumnya manusia itu ingin umur
panjang tetapi banyak yang tidak mau tua. Kita mau umur panjang harus rela tua.
Tua bukan hanya tua dagingnya tetapi tua rohaninya. Kita berdoa supaya Tuhan
berikan umur panjang disertai kesehatan tubuh dan dewasa rohaninya.
II Korintus 4:17-18
4:17 Sebab penderitaan ringan yang sekarang ini,
mengerjakan bagi kami kemuliaan kekal yang melebihi segala-galanya, jauh lebih
besar dari pada penderitaan kami.
4:18 Sebab kami tidak memperhatikan yang kelihatan,
melainkan yang tak kelihatan, karena yang kelihatan adalah sementara, sedangkan
yang tak kelihatan adalah kekal.
Paulus
tidak memandang pada perkara yang dilihat. Tetapi murid-murid di zaman Tuhan
Yesus memandang perkara yang dilihat. Makanya Tuhan katakan “bunuh gembala”
supaya dilihat bagaimana sikap mereka kalau sudah tidak ada yang mereka lihat. Apa
yang tidak dilihat itu yang harus kita gandoli, itulah perkara yang rohani,
sehingga kita berada pada kategori yang sepertiga, jangan ada pada kategori yang
dua pertiga.
Kleopas
selama ini mengikuti Tuhan Yesus hanya melihat hal yang kelihatan. Dia bangga
melihat bagaimana Tuhan Yesus mendemonstrasikan kuasaNya. Begitu yang kelihatan
itu hilang maka hilang juga pengharapannya. Inilah kesalahan yang banyak
dilakukan umat Tuhan. Oleh sebab itu mari kita membawa rohani kita pada arah
yang jelas lewat Firman Tuhan ini.
Yang
dua pertiga ini yang dilihat dan yang tidak dilihat inilah yang sepertiga.
Kalau hidup rohani kita sasaran kita pada yang tidak kita lihat berarti kita
menempatkan diri pada yang sepertiga. Tetapi kalau kita beribadah dan melayani
karena pengaruh dari apa yang dilihat berarti posisi kita salah, berada pada
yang dua pertiga.
Jiwa
atau nyawa ada pada darah, berarti dia ada pada posisi yang dilihat.
Keinginan-keinginan itu ada pada nyawa atau jiwa. Keinginan inilah yang memicu
tubuh sehingga menyeret roh melakukan yang tidak berkenan kepada Tuhan.
Kekayaan itu adalah sesuatu yang nampak, jangan kita bersandar pada kekayaan.
Lukas 12:15-19
12:15 Kata-Nya lagi kepada mereka:
"Berjaga-jagalah dan waspadalah terhadap segala ketamakan, sebab walaupun
seorang berlimpah-limpah hartanya, hidupnya tidaklah tergantung dari pada
kekayaannya itu."
12:16 Kemudian Ia mengatakan kepada mereka suatu
perumpamaan, kata-Nya: "Ada seorang kaya, tanahnya berlimpah-limpah
hasilnya.
12:17 Ia bertanya dalam hatinya: Apakah yang harus aku
perbuat, sebab aku tidak mempunyai tempat di mana aku dapat menyimpan hasil
tanahku.
12:18 Lalu katanya: Inilah yang akan aku perbuat; aku
akan merombak lumbung-lumbungku dan aku akan mendirikan yang lebih besar dan
aku akan menyimpan di dalamnya segala gandum dan barang-barangku.
12:19 Sesudah itu aku akan berkata kepada jiwaku:
Jiwaku, ada padamu banyak barang, tertimbun untuk bertahun-tahun lamanya;
beristirahatlah, makanlah, minumlah dan bersenang-senanglah!
Dia
bukan berkata kepada rohnya tetapi kepada jiwanya sebab dia memenuhi keinginan
jiwanya. Apa yang diinginkan jiwanya? Kekayaan. Ini yang diinginkan jiwa dan
tubuh yang merasakan. Yang dua pertiga ini yang berbicara, dua pertiga ini yang
dominan dan yang sepertiga yaitu yang rohani itu disudutkan.
Lukas 12:20-21
12:20 Tetapi firman Allah kepadanya: Hai engkau orang
bodoh, pada malam ini juga jiwamu akan diambil dari padamu, dan apa yang telah
kausediakan, untuk siapakah itu nanti?
12:21 Demikianlah jadinya dengan orang yang
mengumpulkan harta bagi dirinya sendiri, jikalau ia tidak kaya di hadapan
Allah."
Kekayaan
yang Tuhan inginkan adalah kita memiliki kekayaan yang rohani. Juga indah kalau kaya jasmani dan kaya
rohani. Tetapi kalau yang jasmani sudah amblas lalu yang rohani juga amblas,
itu lebih sial lagi. Pengharapan kita
taruh di mana, kepada yang tidak kelihatan yaitu yang sepertiga atau yang
nampak yang dua pertiga. Kalau menaruh pengharapan pada apa yang nampak maka
ujungnya binasa. Apakah kita diselamatkan oleh Tuhan kemudian ujungnya kembali
binasa? Tidak! Kita dari kehidupan yang sudah amburadul lalu diangkat oleh
Tuhan untuk dijauhkan dari kebinasaan, masakan mau dibinasakan lagi. Bagaimana
nilai korban Kristus bagi orang seperti itu. Masalahnya bukan dari korban
Kristus tetapi dari dalam diri orang itu sendiri.
Roma 8:24-25
8:24 Sebab kita diselamatkan dalam pengharapan. Tetapi
pengharapan yang dilihat, bukan pengharapan lagi; sebab bagaimana orang masih
mengharapkan apa yang dilihatnya?
8:25 Tetapi jika kita mengharapkan apa yang tidak kita
lihat, kita menantikannya dengan tekun.
Kalau yang
dua pertiga, yang kelihatan dijadikan sasaran maka itu sudah salah kaprah,
salah sasaran. Kalau
kita memposisikan diri pada yang sepertiga berarti menaruh pengharapan pada apa
yang tidak kelihatan namun suatu saat akan menjadi nyata, maka kita dituntut
oleh Tuhan untuk ada dalam ketekunan. Karena Tuhan melihat kita tidak sanggup
untuk berada dalam ketekunan maka Tuhan mengirimkan Roh Kudus.
Roma 4:26
8:26 Demikian juga Roh membantu kita dalam kelemahan
kita; sebab kita tidak tahu, bagaimana sebenarnya harus berdoa; tetapi Roh
sendiri berdoa untuk kita kepada Allah dengan keluhan-keluhan yang tidak
terucapkan.
Yang
dua pertiga itu banyak tetapi hanya sampai pada panggilan. Yang sepertiga ini
dipanggil dan dipilih. Karena Tuhan mau memanggil kita maka Tuhan memakai
atribut-atribut yang dapat dilihat contohnya dalam bentuk mujizat kesembuhan. Bukan
berarti salah tetapi Tuhan tidak ingin kita mengikut Tuhan hanya karena melihat
mujizat, hanya melihat tanda. Bukan itu tujuan tanda/ mujizat.
Setelah
Tuhan Yesus melakukan mujizat memberi makan 5000 orang dengan 5 ketul roti lalu
Ia pergi ke sebarang, orang banyak berbondong-bondong mengikuti Dia ke seberang.
Sampai di sana mereka bertanya “kapan guru tiba di sini?”. Tuhan Yesus tidak
menjawab pertanyaan mereka tetapi berkata “kamu mengikut Aku karena telah
melihat tanda!”. Mereka hanya melihat yang nampak, itu sebabnya setelah gurunya dibunuh mereka kalang kabut.
Kalau
mengikut Tuhan Yesus hanya karena melihat fakta/ nyata secara kasat mata dan bukan karena rohaninya bertumbuh nyata maka
kehidupan itu sangat riskan bisa berada pada pihak yang menjadi sponsor
membunuh kebenaran Firman. Membunuh gembala sama dengan menghilangkan rumput
yang hijau, sama dengan menghilangkan kesempatan menuju pada air yang tenang
dan jernih, sama dengan menghilangkan kedamaian dan sejahtera, sama dengan
menghilangkan kesempatan untuk menang menghadapi musuh sebab tidak ada makanan
yang dikonsumsi sehingga lemah.
Mazmur 23:5a
23:5 Engkau menyediakan
hidangan bagiku, di hadapan lawanku;
Abraham
ketika dipanggil Tuhan dari Ur-Kasdim, Tuhan tidak tunjukkan akan memberikan tanah yang mana. Tuhan belum memperlihatkan
tetapi Abraham ikut saja.
Posisikan
diri saudara pada kehidupan yang dipilih oleh Tuhan. Pilihan itu adalah
Mempelai Wanita. Apakah isteri dari bapak-bapak ini pilihan atau kebetulan?
Jelas itu adalah pilihan.
Ciri
orang pilihan Tuhan adalah bergerak dengan iman. Kalau itu dia tapaki maka
hidup itu ada pada posisi kehidupan yang dipilih oleh Tuhan. Ini tidak bisa
lepas dengan penggembalaan. Makanya sepertiga yang dipilih dan dua pertiga yang
binasa dikaitkan dengan gembala tetapi gembala yang dibunuh. Dibunuh dalam
pengertian yang nampak itu dibuat hilang untuk membuktikan yang banyak
bergerombol tadi apakah tetap satu pandangan. Tetapi ternyata tidak yang dua
pertiga lain pandangan dan yang sepertiga lain juga pandangannya. Yang dua
pertiga hanya dipanggil dan yang sepertiga yang dipilih oleh Tuhan itu hanya
sedikit. Apakah kita ada di sana atau tidak. Apakah suami, isteri dan anak ada
pada posisi ini?
Sebelum
penggembalaan itu dicabut kita harus dimantapkan lebih dahulu, sehingga ketika
penggembalaan itu dicabut kita tidak kalang kabut sebab ada pada posisi yang
sepertiga yang mana ketika mereka berseru pada Tuhan dan Tuhan menjawab “engkau
adalah umatKu”. Perkataan ini tidak ditujukan pada yang dua pertiga.
Jangan
sampai kita beranggapan kalau ada 30 orang berarti 20 orang binasa dan 10 orang
selamat. Bukan seperti itu. Mari kita ukur diri kita. Bisa 100 orang tidak ada
yang binasa sebab semuanya memposisikan pada yang sepertiga. Bisa 100 orang
semuanya binasa karena memposisikan diri pada yang dua pertiga karena selama
ini mengikut Tuhan, beribadah dan melayani Tuhan hanya ditarik oleh perkara
yang nampak, tidak menggebu-gebu dan tidak berkobar-kobar pada perkara yang
tidak dilihat, dalam hal memacu kerohanian sampai dewasa.
Contoh
konkrit terjadi pemisahan:
Kejadian 27:8
27:8 Maka sekarang, anakku, dengarkanlah perkataanku
seperti yang kuperintahkan kepadamu.
Ini anjuran
Ribka kepada Yakub, anaknya. Ribka memposisikan diri sebagai pengayom anaknya. Sekarang
yang diasuh itu dia arahkan.
I Tesalonika 2:7
2:7 Tetapi kami berlaku ramah di antara kamu, sama
seperti seorang ibu mengasuh dan merawati anaknya.
Kejadian 27:9
27:9 Pergilah ke tempat kambing domba kita, ambillah
dari sana dua anak kambing yang baik, maka aku akan mengolahnya menjadi makanan
yang enak bagi ayahmu, seperti yang digemarinya.
Ribka
mengelola dua anak kambing menjadi makanan yang lezat bagi Ishak, suaminya.
Kambing ini diambil dari antara kambing domba yang ada di dalam penggembalaan.
Jadi di dalam penggembalaan itu ada pemilihan Tuhan. Kehidupan yang mengerti
dan paham apa itu penggembalaan itulah orang yang ada dalam kategori dipilih,
berarti yang sepertiga itu. Yang tidak mengerti apa arti penggembalaan itu yang
masuk dalam kategori yang dua pertiga. Tujuan penggembalaan itu menghentar pada
satu tujuan yaitu pada satu Figur yang sekarang tidak kita lihat dan Dia siap
menyantap apa yang kita persembahkan yaitu hidup kita. Walaupun tidak kita
lihat dengan jasmani tetapi kita lihat dengan mata rohani Dia menanti kapan
kita menyodorkan hidup kita.
Orang
yang dipilih ini adalah bagaikan dua ekor anak kambing yang dimakan oleh satu
orang. Berarti dua menjadi satu. Jadi anak Tuhan yang masuk pada pilihan, yang
mengkondisikan diri pada angka sepertiga, dialah contoh nyata Mempelai Wanita
Tuhan. Apakah ini bukan rencana Allah, apakah ini bukan bahasa isapan jempol?
Inilah rencana Allah
Sebelum
gembala itu diambil kita sudah harus mantap di dalam penggembalaan. Tentu
gembala yang lebih dahulu harus mantap. Kita harus dimantapkan karena satu
waktu kita mandiri. Kalau sekarang ini tidak mantap oleh karena kurang
menghargai nilai penggembalaan, maka ketika gembala itu diangkat dan jemaat
satu per satu diangkat maka orang yang tidak terangkat akan kalang kabut.
Jangan berkata ini hanya bahasa guyonan, tidak! Sebab Firman Allah sudah jelas
dan tandas. Oleh sebab itu mari kita membawa diri pada pilihan Tuhan.
Menghadapi
kedatangan Tuhan pada kali yang kedua masih disebutkan tentang pemisahan.
Matius 25:32-33
25:32 Lalu semua bangsa akan dikumpulkan di hadapan-Nya
dan Ia akan memisahkan mereka seorang dari pada seorang, sama seperti gembala
memisahkan domba dari kambing,
25:33 dan Ia akan menempatkan domba-domba di sebelah
kanan-Nya dan kambing-kambing di sebelah kiri-Nya.
“Seorang dari pada seorang” berarti tidak
ada yang terlewat, begitu telitinya Tuhan memperhatikan kondisi rohani kita
masing-masing. Hari-hari terakhir ini mungkin saudara belum merasakan apa-apa,
tetapi jangan kaget dan terkejut ketika ketelitian Tuhan dinyatakan. Jadi dua
pertiga dan sepertiga suatu saat akan menjadi nyata. Yang dua pertiga itu
binasa karena mereka ikut Tuhan dan melayani Tuhan tetapi penekanannya adalah
daging dan jiwa. Tetapi yang sepertiga penekanannya adalah yang rohani.
Ini
yang perlu kita perhatikan. Kenapa yang di sebelah kanan itu yang dipilih?
Tuhan Yesus Imam Besar ada di sebelah kanan. Berarti domba-domba yang disebelah
kanan yaitu orang yang dipilih ini adalah orang yang selalu bersentuhan dengan pelayanan Imam Besar, dalam ibadah pelayanannya
selalu dilayani oleh Imam Besar. Apa gunanya kita beribadah dan melayani tetapi
tidak ada pelayanan Imam Besar. Itu sebabnya dalam ibadah kita harus berdoa
“Tuhan Yesus Imam Besar hadirlah. Berilah pelayanan imamat yang kudus bekerja
sama dengan pelayan-pelayanMu sehingga kami boleh merasakan Imam Besar ada di
tengah-tengah kami dan ibadah kami berkenan kepada Tuhan, kami merasakan ada
perdamaian dan hidup kami disucikan makin hari makin bertambah suci sampai sempurna”.
Kita
harus mencontoh pelayanan Imam Besar. Tuhan Yesus Imam Besar telah menyerahkan
nyawa artinya tidak mementingkan diriNya sendiri.
Kalau kita memposisikan diri sepertiga berarti kita memposisikan diri seperti
domba yang ada di sebelah kanan. Berarti ibadah dan pelayanan kita tidak pernah
lepas dengan pelayanan Tuhan Yesus Imam Besar. Kalau ini ada pada kita maka
tidak ada alasan bagi Tuhan untuk tidak menjawab ketika kita berseru.
Yang
di kanan ini selama ini mereka melayani tetapi ada satu hal yang tidak mereka
pahami, bahwa
pelayanan mereka
ditujukan kepada pribadi Tuhan Yesus. Kalau kita sudah paham, tidak ada alasan
untuk mengatakan tidak mengerti sebab sudah diberitahu. Dia sakit masakan tidak
perlu kita lawat, Dia ada dalam penjara masakan tidak perlu kita kunjungi, Dia
telanjang masakan tidak bisa kita berikan pakaian, Dia ada di dalam keadaan
lapar masakan tidak kita berikan roti, Dia ada dalam keadaan haus masakan tidak
kita berikan air, Dia orang asing masakan tidak kita berikan penampungan.
Ini
adalah ciri pelayanan Imam Besar yaitu pelayanan beresiko tinggi. Contohnya
ketika Daud melarikan diri dari istana dalam keadaan lapar lalu lari ke Nob,
imam besar di Nob memberikan dia roti walaupun hal itu beresiko tinggi.
Ada 6
bentuk pelayanan yang dikatakan dalam Matius pasal 25.
Matius 25:35
25:35 Sebab ketika Aku lapar, kamu memberi Aku makan;
ketika Aku haus, kamu memberi Aku minum; ketika Aku seorang asing, kamu memberi
Aku tumpangan;
1.
Ketika
Aku lapar, kamu memberi Aku makanan
Bagaimana bisa memberikan
makanan kepada orang yang lapar kalau dia sendiri tidak memiliki persiapan makanan.
Orang pilihan Tuhan adalah yang memiliki makanan, ada firman di dalam dirinya
sehingga setiap saat bisa memberikan pelayanan.
Matius 24:45
24:45
"Siapakah hamba yang setia dan bijaksana, yang diangkat oleh tuannya atas
orang-orangnya untuk memberikan mereka makanan pada waktunya?
Banyak orang lapar,
kehidupan yang dipilih oleh Tuhan adalah orang yang memiliki banyak stok
makanan untuk memberikan makanan pada orang lapar tepat pada waktunya. Ada
saat-saat tertentu kita dibawa pada situasi harus memberikan makan pada orang
lapar. Orang pilihan itu adalah orang yang selalu ada makanan karena dia dekat
dengan Imam Besar. Imam Besar itu ada stok, bersama imam-imam selalu ada
makanan yang setiap minggu diganti. Kita ini imam-imam yang berkerajaan, pasti
ada makanan. Bukan hanya yang lama tetapi yang baru juga ada (Firman Pengajaran
selalu ada).
2.
Ketika
Aku haus, kamu memberikan Aku minum
Yesaya 12:3
12:3
Maka kamu akan menimba air dengan kegirangan dari mata air keselamatan.
Orang haus ini sangat
riskan sebab kalau kehabisan cairan dalam tubuhnya dia akan lebih cepat mati
daripada orang lapar. Jadi orang yang bisa memberikan minum adalah orang yang
memiliki air keselamatan dalam dirinya. Dia selalu mengerjakan keselamatannya
sampai sempurna.
Filipi 2:12
2:12 Hai
saudara-saudaraku yang kekasih, kamu senantiasa taat; karena itu tetaplah
kerjakan keselamatanmu dengan takut dan gentar, bukan saja seperti waktu aku
masih hadir, tetapi terlebih pula sekarang waktu aku tidak hadir,
Bagaimana mau bercerita
tentang keselamatan pada orang lain (yang haus) kalau diri sendiri tidak punya jaminan bahwa
selamat. Kenapa? Sebab tidak ada hubungan dengan mata air keselamatan.
Yesaya 12:3
12:3 Maka kamu
akan menimba air dengan kegirangan dari mata air keselamatan.
Tuhan Yesus segera akan datang. Apakah kita mengerjakan keselamatan kita hari-hari terakhir
ini. Kita harus selalu sedia stok makanan rohani sehingga ketika orang minta
makan kita sudah sedia. Dan juga harus sedia air sehingga ketika orang meminta
air bisa kita berikan air yang menyejukan, itulah kabar baik.
Amsal 25:25
25:25
Seperti air sejuk bagi jiwa yang dahaga, demikianlah kabar baik dari negeri
yang jauh.
3.
Ketika
Aku seorang asing, kamu memberi Aku tumpangan
Ini adalah pelayanan
dengan cuma-cuma. Mulai dari poin tiga ini mulai nampak karakter Mempelai
Wanita dalam dirinya sebab bisa memberikan pelayanan dengan cuma-cuma.
Wahyu 22:17
22:17
Roh dan pengantin perempuan itu berkata: "Marilah!" Dan barangsiapa
yang mendengarnya, hendaklah ia berkata: "Marilah!" Dan barangsiapa
yang haus, hendaklah ia datang, dan barangsiapa yang mau, hendaklah ia
mengambil air kehidupan dengan cuma-cuma!
4.
Ketika
Aku telanjang, kamu memberi Aku pakaian
Ini pelayanan yang
memberikan pakaian. Pakaian apa yang diberikan?
Wahyu 19:8
19:8 Dan
kepadanya dikaruniakan supaya memakai kain lenan halus yang berkilau-kilauan
dan yang putih bersih!" [Lenan halus itu adalah perbuatan-perbuatan yang
benar dari orang-orang kudus.]
Yesaya 61:10
61:10 Aku
bersukaria di dalam TUHAN, jiwaku bersorak-sorai di dalam Allahku, sebab Ia
mengenakan pakaian keselamatan kepadaku dan menyelubungi aku dengan jubah
kebenaran, seperti pengantin laki-laki yang mengenakan perhiasan kepala dan
seperti pengantin perempuan yang memakai perhiasannya.
Ada pakaian mempelai, ada
pakaian dasar tahbisan padanya sehingga dia bisa memberi. Di sini semakin nampak
bahwa kehidupan ini adalah Mempelai Wanita Tuhan. Ini yang sangat indah.
Jangan sampai kita kena
pada tahbisan tipu, pakaian pelayanan yang mengkibuli orang lain.
Wahyu 17:16
17:16
Dan kesepuluh tanduk yang telah kaulihat itu serta binatang itu akan membenci
pelacur itu dan mereka akan membuat dia menjadi sunyi dan telanjang, dan mereka
akan memakan dagingnya dan membakarnya dengan api.
Saya takut sebagai hamba
Tuhan, saya
bergumul jangan sampai
saya tampil dalam tahbisan tipu. Itu sebabnya Tuhan menekankan “bukan hanya
beritanya harus benar, pemberitanya juga harus benar”.
Posisi orang yang dipilih
oleh Tuhan mulai dari dia bisa memberi makan, kemudian ada air yang bisa diberi
minum. Dua hal ini belum terlalu nampak tetapi pada poin tiga dan empat sudah
nampak.
5.
Ketika
Aku sakit, kamu melawat Aku.
Yang sakit ini diberikan
pengajaran yang sehat. Pengajaran yang sehat ini disebut indah dan mulia. Di
sini sudah mendapat pakaian yang indah dan ditata hidupnya lebih indah dan
mulia. Ini ditata oleh Firman pengajaran.
Tuhan punya dua cara yang
berbeda untuk menolong orang yang sakit, baik sakit jasmani maupun sakit
rohani.
a)
Ditawarkan
oleh Tuhan “maukah engkau sembuh?”
Kenapa
Tuhan tawarkan? Sebab orang itu belum kenal Tuhan Yesus. Kepada orang yang
belum kenal Tuhan Yesus ditawarkan kesembuhan. Tetapi kepada orang yang sudah
tahu pribadi Tuhan Yesus, tahu pribadi Mempelai Laki-laki Sorga caranya
berbeda.
Yohanes 5:6-9
5:6
Ketika Yesus melihat orang itu berbaring di situ dan karena Ia tahu, bahwa ia
telah lama dalam keadaan itu, berkatalah Ia kepadanya: "Maukah engkau
sembuh?"
5:7
Jawab orang sakit itu kepada-Nya: "Tuhan, tidak ada orang yang menurunkan
aku ke dalam kolam itu apabila airnya mulai goncang, dan sementara aku menuju
ke kolam itu, orang lain sudah turun mendahului aku."
5:8 Kata
Yesus kepadanya: "Bangunlah, angkatlah tilammu dan berjalanlah."
5:9 Dan
pada saat itu juga sembuhlah orang itu lalu ia mengangkat tilamnya dan
berjalan. Tetapi hari itu hari Sabat.
Di
sini Tuhan Yesus yang menawarkan. Orang yang ditawarkan ini kehilangan
pemimpin. Banyak akhir zaman ini orang yang tidak punya pemimpin sehingga tidak
sehat rohaninya. Sekarang pemimpin yang luar biasa ada di depannya. Tuhan Yesus
berkata “angkatlah tilammu dan berjalanlah” berarti hormati nikahmu dan
jalanilah. Walaupun sebatas ditawari, Tuhan Yesus langsung tampil bahwa Dialah
Mempelai Laki-laki Sorga yang menghadapi orang sakit dengan ajaran yang sehat,
ajaran yang indah, ajaran yang mulia.
b)
Tuhan
mau kita bermohon.
Kepada
orang yang sudah tahu pribadi Tuhan Yesus, Tuhan mau kita bermohon. Kenapa
orang yang baru percaya itu sembuh sedangkan yang sudah lama di dalam Tuhan malah
tidak sembuh? Sebab dia salah bermohon.
Yakobus 4:3
4:3 Atau kamu
berdoa juga, tetapi kamu tidak menerima apa-apa, karena kamu salah berdoa,
sebab yang kamu minta itu hendak kamu habiskan untuk memuaskan hawa nafsumu.
II Timotius 1:13-14
1:13
Peganglah segala sesuatu yang telah engkau dengar dari padaku sebagai contoh
ajaran yang sehat dan lakukanlah itu dalam iman dan kasih dalam Kristus Yesus.
1:14
Peliharalah harta yang indah, yang telah dipercayakan-Nya kepada kita, oleh Roh
Kudus yang diam di dalam kita.
Ini bagaikan jubah yang
indah.
6.
Ketika
Aku dalam penjara kamu mengunjungi Aku.
Matius 5:23-26
5:23
Sebab itu, jika engkau mempersembahkan persembahanmu di atas mezbah dan engkau
teringat akan sesuatu yang ada dalam hati saudaramu terhadap engkau,
5:24
tinggalkanlah persembahanmu di depan mezbah itu dan pergilah berdamai dahulu
dengan saudaramu, lalu kembali untuk mempersembahkan persembahanmu itu.
5:25
Segeralah berdamai dengan lawanmu selama engkau bersama-sama dengan dia di
tengah jalan, supaya lawanmu itu jangan menyerahkan engkau kepada hakim dan
hakim itu menyerahkan engkau kepada pembantunya dan engkau dilemparkan ke dalam
penjara.
5:26 Aku
berkata kepadamu: Sesungguhnya engkau tidak akan keluar dari sana, sebelum
engkau membayar hutangmu sampai lunas.
Memberi pengampunan
dikaitkan dengan perjalanan akhir. Dalam Imamat pasal 23 ini kena dengan pesta
Grafirat, pesta pendamaian, pesta penyucian puncak. Semua yang salah semuanya
selesai. Tuhan memberikan pengampunan secara mutlak.
Jadi pelayanan yang harus
kita lakukan akan memuncak pada penyucian akhir tanpa cacat dan kerut.
Yakobus 5:13-15
5:13 Kalau ada seorang di antara kamu yang menderita,
baiklah ia berdoa! Kalau ada seorang yang bergembira baiklah ia menyanyi!
5:14 Kalau ada seorang di antara kamu yang sakit,
baiklah ia memanggil para penatua jemaat, supaya mereka mendoakan dia serta
mengolesnya dengan minyak dalam nama Tuhan.
5:15 Dan doa yang lahir dari iman akan menyelamatkan
orang sakit itu dan Tuhan akan membangunkan dia; dan jika ia telah berbuat
dosa, maka dosanya itu akan diampuni.
Bagaimana
kita mau berdoa kepadaNya kalau kita tidak damai dengan Dia, tidak rukun dengan
Dia. Bagaimana mau sembuh kalau malah menyalah-nyalahkan Tuhan. Jangan salahkan
Tuhan, yang salah adalah kita. Seringkali kita sudah salah tetapi malah
menyalahkan Tuhan.
Pelayanan
anak Tuhan yang dikategorikan di sebelah kanan ada 6 bentuk:
Ø Hidup itu sendiri memiliki roti
berarti ada Firman
Ø Hidup itu sendiri memiliki
keselamatan yang nyata dan dia mengerjakan keselamatan
Ø Hidup itu suka memberikan pelayanan
dengan cuma-cuma
Ø Hidup itu memiliki pakaian tahbisan
bahkan menuju pada pakaian mempelai
Ø Hidup itu memiliki pengajaran yang
sehat dan mulia
Ø Hidup itu suka memberikan
pengampunan, tidak pendendam dan tidak memiliki kebencian.
Ciri
gereja Tuhan yang ada pada pilihan Tuhan dan dilayani oleh Tuhan adalah
menikmati pembukaan rahasia Firman. Apakah lapar, apakah haus, apakah orang
asing, apakah telanjang, apakah sakit, apakah dalam penjara, kehidupan itu
mendapat pelayanan dari orang yang dipilih oleh Tuhan karena kepadanya
dibukakan rahasia Firman.
Bukan
cuma beritanya yang benar tetapi juga pemberitanya.
II Korintus 13:8
13:8 Karena kami tidak dapat berbuat apa-apa melawan
kebenaran; yang dapat kami perbuat ialah untuk kebenaran.
Kalau
sekarang ditunjukkan kesalahan dan tidak bisa menerima maka suatu saat orang
itu akan menjadi penghujat Tuhan.
Sidang
jemaat mana
yang kita pilih menjadi
dua pertiga atau sepertiga. Yang dua pertiga itu yang nampak, kalau pengharapan
pada yang nampak berarti menuju pada kebinasaan. Yang sepertiga ini yang tidak
nampak, kalau pengharapan pada yang tidak nampak berarti menuju pada kemuliaan.
Tuhan
Memberkati.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar