Salam
sejahtera di dalam kasih Tuhan
Yesus Kristus.
Keluaran pasal 7:14 sampai pasal 11 ini berbicara
tentang akibat menolak kebenaran. Jadi akibat menolak kebenaran, Firaun dan
Mesir dihukum oleh Tuhan dengan 10 tulah, sedangkan bangsa Israel di tanah
Gosyen bebas dari 10 tulah, tidak di hukum. Nanti di akhir zaman ini akan ada 3
kali 7 penghukuman = 21 penghukuman dari Allah Tritunggal yaitu dari Allah Bapa,
Anak Allah dan Allah Roh Kudus bagi gereja Tuhan yang tidak sungguh-sungguh dan
dunia. Tetapi umat Tuhan yang sungguh-sungguh akan luput dari penghukuman. Jadi
kita melihat Tuhan selalu memagari, Tuhan selalu melindungi umatNya yang
sungguh-sungguh ikut Tuhan.
3 contoh yang selalu dipagari, dilindungi oleh Tuhan :
1) Bangsa Israel di Gosyen, mereka dipagari, dilindungi
oleh Tuhan dari 10 tulah atas Mesir.
2) Nabi Elisa dipagari, dilindungi oleh Tuhan dari
kepungan raja Aram dengan pasukannya.
2 Raja-raja 6:16-17
6:16 Jawabnya: "Jangan takut, sebab lebih banyak
yang menyertai kita dari pada yang menyertai mereka."
6:17 Lalu berdoalah Elisa: "Ya TUHAN: Bukalah
kiranya matanya, supaya ia melihat." Maka TUHAN membuka mata bujang itu,
sehingga ia melihat. Tampaklah gunung itu penuh dengan kuda dan kereta berapi
sekeliling Elisa.
3) Sidang mempelai yang tergembala sungguh-sungguh
Yang
dimaksud dengan dinda di sini adalah Sulamit gambaran sidang mempelai/ gereja
yang tergembala sungguh-sungguh selalu dipagari, dilindungi oleh Tuhan, luput
dari penghukuman Allah Tritunggal.
Kidung agung 4:12
4:12 Dinda, pengantinku, kebun tertutup engkau, kebun
tertutup dan mata air termeterai.
Sesudah 10 tulah atas Mesir, bangsa Israel bisa keluar dari Mesir. Nanti di akhir zaman
ini sesudah 21 penghukuman, 3 kali 7 penghukuman Allah Tritunggal atas dunia
ini, gereja Tuhan akan keluar, terangkat dari dunia ini ketemu Yesus di
awan-awan permai. Semoga kita semua adalah kehidupan yang akan diluputkan dari
penghukuman, yang akan diangkat nanti ke awan-awan permai bertemu Yesus
Mempelai Pria Sorga.
3 kali 7 penghukuman dalam kitab Wahyu :
1. 7 meterai = penghukuman dari Allah Roh Kudus akibat
melawan pekerjaan Roh Kudus.
2. 7 sangkakala = penghukuman dari Yesus Anak Allah akibat
melawan Yesus, melawan Firman.
3. 7 bokor atau 7 malapetaka = penghukuman dari Allah
Bapa akibat melawan kasih Allah Bapa.
Orang yang melawan Allah Tritunggal itu adalah orang
yang tanpa Firman, tanpa Roh Kudus dan tanpa Kasih Allah = kehilangan gambar
Allah Tritunggal. Gambar Allah tidak ada pada dirinya malah yang ada gambar
trio setan, setan di udara, nabi palsu di darat, antikris binatang yang muncul
di laut, dari bawah bumi. Kalau sudah segambar dengan setan nanti dicap 666 oleh
antikris. Orang yang sudah dicap oleh antikris, dia akan tampil seperti
binatang buas. Dari mana kita bisa lihat, kita bisa deteksi orang yang sudah
seperti binatang buas, sudah dikuasai antikris?
Wahyu 13:1-2,5-6
13:1 Lalu aku melihat seekor
binatang keluar dari dalam laut, bertanduk sepuluh dan berkepala tujuh; di atas
tanduk-tanduknya terdapat sepuluh mahkota dan pada kepalanya tertulis nama-nama
hujat.
13:2 Binatang yang kulihat
itu serupa dengan macan tutul, dan kakinya seperti kaki beruang dan mulutnya
seperti mulut singa. Dan naga itu memberikan kepadanya kekuatannya, dan
takhtanya dan kekuasaannya yang besar.
13:5 Dan kepada binatang itu
diberikan mulut, yang penuh kesombongan dan hujat; kepadanya diberikan juga
kuasa untuk melakukannya empat puluh dua bulan lamanya.
13:6 Lalu ia membuka
mulutnya untuk menghujat Allah, menghujat nama-Nya dan kemah kediaman-Nya dan
semua mereka yang diam di sorga.
Kita deteksi dari mulutnya yaitu mulut yang suka
menghujat.
Apa yang dihujat?
a) Allah, namaNya dan kemah kediamanNya itulah
Tabernakel. Kalau disimpulkan inilah Firman Pengajaran Tabernakel dan Kabar
Mempelai/ Firman Pengajaran yang benar.
Praktek
menghujat Firman Pengajaran yang benar =
Ø Mulai dari bosan mendengar Firman
Ø Marah saat ditunjuk dosanya oleh Firman
Ø Menghina pengajaran yang benar
Ø Mendukung ajaran palsu yang cocok bagi dagingnya.
b) Semua mereka yang diam di Sorga = hamba Tuhan, pelayan
Tuhan atau anak Tuhan yang hidup benar dan suci.
Jadi
jangan heran kaum muda remaja kalau mau mempertahankan kebenaran Firman dan
kesucian akan dihina, diejek, mulai dari digosipkan tidak-tidak, difitnah
macam-macam. Tetapi kalau main-main dengan kebenaran dan kesucian , akan
menjadi temannya setan, bukan penghuni sorga, jadi disenangi oleh teman-teman
yang lain.
Permulaan menghujat adalah mulut yang suka berdusta
terutama mendustai diri sendiri.
Yakobus 1:22
1:22 Tetapi hendaklah kamu
menjadi pelaku firman dan bukan hanya pendengar saja; sebab jika tidak demikian
kamu menipu diri sendiri.
Mendustai diri sendiri = dengar Firman tapi tidak pernah
praktek. Apalagi yang memberitakan
Firman, oleh sebab itu saya selalu berdoa biar apa yang sudah dikerjakan itu
yang diajarkan supaya tidak menjadi penipu sidang jemaat. Jika hamba Tuhan saja
tidak praktek Firman, dia dustai dirinya, dia juga menipu jemaat dan menjadi
penipu ulung. Pemain musik, singer, group koor, melayani tetapi tidak pernah
praktek Firman itu sama dengan penipu/ pendusta, jika tetap dipertahankan satu
saat akan menjadi penghujat.
Mulut/ perkataan kita menentukan apakah kita segambar
dengan Allah Tritunggal atau segambar dengan trio setan. Caranya supaya kita
segambar dengan Allah Tritunggal yaitu mulut kita pakai untuk menyembah Yesus
Raja segala Raja, Mempelai Pria Sorga, menyembah dengan kata HALELUYA. Dari
pada kita pakai untuk menggosipkan orang, menghujat orang, lebih baik mulut
kita pakai untuk menyembah Tuhan. Kalau menyembah hanya tertidur nanti gampang
sekali mulai akan bergosip, mulai menfitnah, lama-lama menghujat sehingga jadi
segambar dengan trio setan.
Mengapa harus menyembah dengan bahasa HALELUYA ?
Wahyu
19:6-7,1,3-4
19:6 Lalu aku mendengar
seperti suara himpunan besar orang banyak, seperti desau air bah dan seperti
deru guruh yang hebat, katanya: "Haleluya! Karena Tuhan, Allah kita, Yang
Mahakuasa, telah menjadi raja.
19:7 Marilah kita
bersukacita dan bersorak-sorai, dan memuliakan Dia! Karena hari perkawinan Anak
Domba telah tiba, dan pengantin-Nya telah siap sedia.
19:1 Kemudian dari pada itu
aku mendengar seperti suara yang nyaring dari himpunan besar orang banyak di
sorga, katanya: "Haleluya! Keselamatan dan kemuliaan dan kekuasaan adalah
pada Allah kita,
19:3 Dan untuk kedua kalinya
mereka berkata: "Haleluya! Ya, asapnya naik sampai selama-lamanya."
19:4 Dan kedua puluh empat
tua-tua dan keempat makhluk itu tersungkur dan menyembah Allah yang duduk di
atas takhta itu, dan mereka berkata: "Amin, Haleluya."
1. Sebab merupakan pantulan dari penyembahan di Sorga.
Jadi di
Sorga menyembah Haleluya, di bumi juga menyembah Haleluya.
2. Sebab satu tubuh pasti satu kepala, satu kepala pasti
satu suara.
Haleluya
adalah satu kata yang penulisan dan pelafalannya/ penyebutannya sama di seluruh
dunia ini.
3. Satu kata yang menjadi pemisah yang dahsyat antara
gereja Tuhan yang terangkat di awan-awan permai ketemu Yesus, Mempelai Pria
Sorga dan yang tertinggal di dunia ini.
Gereja
Tuhan yang terangkat di awan-awan permai akan berseru dengan suara yang dahsyat
seperti desau air bah dan seperti deruh guruh, suara penyembahan Haleluya. Tetapi
bagi gereja Tuhan yang tertinggal akan menjerit dengan dahsyat karena aniaya
antikris dan 21 penghukuman Tuhan.
Biarlah
kita pakai lidah/ mulut kita untuk banyak menyembah Yesus, Raja segala raja,
Mempelai Pria Sorga.
Syarat menyembah Yesus, Raja segala raja, Mempelai
Pria Sorga sama dengan proses untuk segambar dengan Allah Tritunggal adalah :
è Menjadi hamba
Tuhan, pelayan Tuhan atau anak Tuhan yang takut akan Tuhan.
Wahyu 19:5
19:5 Maka kedengaranlah
suatu suara dari takhta itu: "Pujilah Allah kita, hai kamu semua
hamba-Nya, kamu yang takut akan Dia, baik kecil maupun besar!"
Baik yang kecil maupun besar, mungkin kecil badannya,
kecil IQ-nya, kecil titlenya, mau besar badannya, besar IQ-nya, besar ijasahnya
tinggi gelarnya, dsb, yang utama adalah takut akan Tuhan. Kecil atau besar
jadilah hamba Tuhan, pelayan Tuhan yang takut akan Tuhan. Pembantu mimbar, yang
pimpin pujian dan pembaca lebih dahulu takut akan Tuhan, pemain musik, group
koor, ayo jadilah kehidupan yang takut akan Tuhan.
Praktek takut akan Tuhan:
1. Harus dalam urapan Roh Kudus
Yesaya 11:2-3
11:2 Roh TUHAN akan ada padanya, roh hikmat dan
pengertian, roh nasihat dan keperkasaan, roh pengenalan dan takut akan TUHAN;
11:3 ya, kesenangannya ialah takut akan TUHAN. Ia
tidak akan menghakimi dengan sekilas pandang saja atau menjatuhkan keputusan
menurut kata orang.
Amsal 8:13
8:13 Takut akan TUHAN ialah membenci kejahatan; aku benci kepada
kesombongan, kecongkakan, tingkah laku yang jahat, dan mulut penuh tipu
muslihat.
Bukti
kita dalam urapan Roh Kudus = membenci dosa sampai membenci dusta, mulut tidak
lagi berdusta sehingga menjadi hidup benar dan suci.
2. Pegang teguh Firman Pengajaran yang benar
Artinya
dengar Firman dengan sungguh-sungguh sampai bisa praktekkan Firman/ lakukan
Firman sehingga Firman menjadi pengalaman hidup kita.
Pengkhotbah 12:13
12:13 Akhir kata dari segala yang didengar ialah:
takutlah akan Allah dan berpeganglah pada perintah-perintah-Nya, karena ini
adalah kewajiban setiap orang.
Ayub 42:5
42:5 Hanya dari kata orang saja aku mendengar tentang
Engkau, tetapi sekarang mataku sendiri memandang Engkau.
Ayub tidak
ada pengalaman dengan Firman, hanya mendengar kata orang saja.
Kalau
tidak ada pengalaman dengan Firman, tidak mau praktek Firman, tidak menjadi
pengalaman hidup maka orang yang seperti ini gampang disesatkan oleh ajaran
palsu = percaya semua perkataan = menganggap semua ajaran itu sama saja.
Amsal 14:15a
14:15 Orang yang tak berpengalaman percaya kepada
setiap perkataan, tetapi orang yang bijak memperhatikan langkahnya.
Jika kita
mau praktek Firman Pengajaran yang benar maka hidup akan semakin benar dan
semakin suci sehingga urapan Roh Kudus semakin meningkat sampai meluap-luap
dalam diri kita bagaikan minyak persediaan.
Ada 10
gadis menanti mempelai, 5 gadis yang bijaksana dan 5 gadis yang bodoh. Yang
membawa minyak persediaan dan masuk pesta nikah adalah 5 gadis yang bijaksana.
Matius 25:1-4
25:1 "Pada waktu itu hal Kerajaan Sorga seumpama
sepuluh gadis, yang mengambil pelitanya dan pergi menyongsong mempelai
laki-laki.
25:2 Lima di antaranya bodoh dan lima bijaksana.
25:3 Gadis-gadis yang bodoh itu membawa pelitanya,
tetapi tidak membawa minyak,
25:4 sedangkan gadis-gadis yang bijaksana itu membawa
pelitanya dan juga minyak dalam buli-buli mereka.
Kalau
kita mau praktek Firman Pengajaran yang benar, hidup benar dan suci maka urapan
semakin meningkat, dan pelayanan akan semakin meningkat. Contohnya main musik
tidak akan begitu-begitu terus/ stagnan, menyanyi akan semakin meningkat.
3. Beribadah kepada Tuhan dengan tulus ikhlas dan setia
Yosua 24:14
24:14 Oleh sebab itu, takutlah akan TUHAN dan
beribadahlah kepada-Nya dengan tulus ikhlas dan setia. Jauhkanlah allah yang kepadanya
nenek moyangmu telah beribadah di seberang sungai Efrat dan di Mesir, dan
beribadahlah kepada TUHAN.
Tulus
ikhlas artinya tidak usah dipaksa tetapi rela menderita daging bersama dengan
Yesus untuk beribadah melayani Tuhan.
Beribadah
dengan tulus ikhlas dan setia = setia dan
tekun dalam 3 macam ibadah pokok yaitu Ibadah Raya, Ibadah Pendalaman Alkitab
dan Ibadah Doa Penyembahan.
Ketekunan
dalam 3 macam ibadah pokok adalah cara Tuhan untuk mengembalikan gambar Allah
Tritunggal kepada kita.
è Ketekunan dalam Ibadah Pendalaman Alkitab F Meja Roti Sajian F kita
bersekutu dengan Yesus Anak Allah dalam Firman dan Perjamuan Suci/ Korban
Kristus F gambar Yesus Anak Allah sedang dikembalikan kepada
kita.
è Ketekunan dalam Ibadah Raya F Pelita Emas F kita bersekutu
dengan Allah Roh Kudus dalam karunia-karunianya F gambar
Allah Roh Kudus sedang dikembalikan kepada kita.
è Ketekunan dalam Ibadah Doa Penyembahan F Mezbah Dupa F kita
bersekutu dengan Allah Bapa di dalam kasihNya = gambar Allah Bapa sedang
dikembalikan kepada kita.
Semakin
kita tekun, semakin kita disucikan, semakin kita diubahkan dan sampai nanti
gambar Allah Tritunggal benar-benar nyata dalam diri kita, sempurna sama mulia
seperti Yesus.
Tekun dalam
3 macam ibadah pokok = carang melekat pada pokok. Kalau carang terus menerus
melekat pada pokok dibersihkan, satu saat akan menghasilkan buah yang manis,
bisa dinikmati.
Berbuah =
berubah, ada keubahan hidup. Kaum muda semakin jelas berubah, semakin manis
hidupnya. Awalnya asam, pahit getir hidup kita tetapi karena mau tekun maka
semakin berbuah manis. Buah yang manis itu bisa memuaskan Tuhan dan sesama kita,
yang terdekat orang tua kita.
Kalau
tidak menghasilkan buah maka sudah ada kapak Tuhan sediakan untuk menebang pohon
dan dibakar di api neraka.
Paling
sedikit buah permulaan sudah harus ada: buah pertobatan
Matius 3:8
3:8 Jadi hasilkanlah buah yang sesuai dengan
pertobatan.
Kaum muda
hasilkanlah buah pertobatan, jangan cuma sekedar show/ tampil di depan tapi
tidak bertobat, beribadah tetapi tetap menyakiti hati Tuhan, di gereja hanya
menjadi sandungan, main musik, menyanyi tidak bertobat.
Hasilkan
buah terang, buah kesucian yaitu buah kebaikan, keadilan dan kebenaran
Efesus 5:9
5:9 karena terang hanya berbuahkan kebaikan dan
keadilan dan kebenaran,
Belajar
untuk semua benar, melakukan yang baik bagi Tuhan dan sesama, adil untuk Tuhan
dan adil untuk sesama, jangan egois. Waktu Tuhan berikan kepada kita 1 hari =
24 jam. Kalau padungku biar berhari-hari bisa tahan, tetapi kalau datang ibadah
duduk ± 2 jam dengar Firman tidak tahan.
Kalau
sudah berbuah terang/ buah kesucian maka ada buah-buah Roh Kudus = buah
mempelai.
Galatia 9:22-23
5:22 Tetapi buah Roh ialah: kasih, sukacita, damai
sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan,
5:23 kelemahlembutan, penguasaan diri. Tidak ada hukum
yang menentang hal-hal itu.
Ada 9 Buah
Roh Kudus:
1. Kasih
2. Sukacita F Gambar
Allah Bapa
3. Damai Sejahtera
4. Kesabaran
5. Kemurahan F Gambar
Anak Allah
6. Kebaikan
7. Kesetiaan
8. Kelemahlembutan F Gambar
Allah Roh Kudus
9. Penguasaan diri
9 buah
Roh ini kalau sudah ada dalam diri kita, berarti kita sudah segambar dengan
Allah Tritunggal, sempurna sama mulia dengan Yesus.
Kalau
sudah menghasilkan buah, kita memuaskan Tuhan, dan Tuhan tidak pernah menipu.
Kalau kaum muda memuaskan Tuhan dan memuaskan sesama, ingat, Tuhan juga akan
memuaskan kehidupan kita semua. Bagaimana Tuhan memuaskan? Dengan memelihara,
menjaga, melindungi kita mulai sekarang, masa depan, sampai hidup kekal.
Berbahagialah kehidupan kita yang akan masuk dalam penyingkiran dan
diterbangkan ke awan-awan permai bertemu Yesus dengan Mempelai Pria Sorga
dengan satu suara penyembahan Haleluya. Sekali lagi mulut kita menentukan kita
segambar dengan Allah Tritunggal/ segambar dengan setan. Mari kita mau belajar
untuk bisa menyembah Tuhan, menyembah Raja segala raja dengan satu suara
penyembahan Haleluya. Urusan kita puaskan Tuhan, urusan hidup kita, masa depan
kita itu urusannya Tuhan.
Tuhan memberkati.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar