Salam
sejahtera di dalam kasih Tuhan
Yesus Kristus.
Yohanes 1:4-5
1:4 Dalam Dia
ada hidup dan hidup itu adalah terang manusia.
1:5 Terang itu
bercahaya di dalam kegelapan dan kegelapan itu tidak menguasainya.
Yohanes 1:5 (Terjemahan Lama)
1:5 Maka terang
itu bercahaya di dalam gelap, maka gelap itu tiada sadar akan Dia.
Ibadah
penyembahan atau bitstond, itulah ibadah puncak dari tiga macam
ibadah. Sebab ibadah pendalaman Alkitab dan perjamuan kudus yang kena mengena
dengan meja roti sajian dan dalam Tabernakel di sebelah selatan ada kaki dian
emas yang menunjuk Roh Kudus dan karunia-karuniaNya yang kita nikmati dalam
ibadah Raya, itulah yang menopang kita dalam doa penyembahan atau penyerahan
diri secara penuh.
Penyembahan
itu bagaikan seekor anjing menjilat kaki tuannya. Anggota tubuh yang paling
rendah adalah kaki, apalagi telapak kaki. Kalau penyembahan diibaratkan
bagaikan anjing menjilat telapak kaki tuannya maka tepatlah itu bagi kita
bangsa kafir yang digambarkan bagaikan anjing, babi, keledai dan semua binatang
haram tetapi kita diberi kesempatan untuk menjilat. Berarti kita datang kepada
Tuhan merendahkan diri serendah-rendahnya untuk menerima berkat seperti perempuan
Siro-Fenesia.
Pengertian
penyembahan yang kedua adalah bagaikan isteri menyerah sepenuhnya kepada
suaminya. Dalam Injil Yohanes pasal 1, Mempelai Laki-laki ini digambarkan
sebagai hidup. Begitu kita mengkaitkan diri dengan Yesus maka kita menyerap
aliran kehidupan. Apa benar kita merasakan aliran kehidupan itu atau tersendat-sendat.
Lebih parah lagi kalau aliran
kehidupan itu tidak masuk dalam diri orang itu.
Yang
paling banyak aliran kehidupan itu tersendat-sendat. Sebentar dia hidup
berkobar-kobar dan sebentar malah macet. Kalau tidak merasakan aliran kehidupan
itu mengalir limpah berarti persekutuan dengan Dia yang hidup yaitu Mempelai
Laki-laki Sorga suatu saat akan mandek dan bisa terhempas keluar, alias mati.
Kalau yang menjaga kebun itu datang menjumpai rohani mati maka akan dipotong
lalu dibuang. Ini jangan terjadi pada kita.
Mari
kita serap aliran kehidupan itu, Firman itulah kehidupan.
Yohanes 6:67-68
6:67 Maka kata
Yesus kepada kedua belas murid-Nya: "Apakah kamu tidak mau pergi
juga?"
6:68 Jawab Simon
Petrus kepada-Nya: "Tuhan, kepada siapakah kami akan pergi? Perkataan-Mu
adalah perkataan hidup yang kekal;
Petrus
tidak mau lepas walaupun murid yang banyak itu mengundurkan diri tidak mau serius
mengikut Tuhan bahkan membelakangi Tuhan. Tuhan Yesus melihat orang-orang yang membelakangi
itu seperti mencemooh Dia namun Tuhan Yesus malah menantang 12 murid yang Dia
pilih, kamu
mau pergi juga?. Namun Petrus menjawab “kepada siapakah kami akan pergi? Perkataan-Mu adalah
perkataan hidup yang kekal
“.
Waktu
itu belum diungkapkan kepada mereka seperti kepada kita sekarang, mereka belum
tahu secara mendasar bahwa Tuhan Yesus itu adalah Mempelai Laki-laki Sorga.
Walaupun Yohanes Pembaptis memproklamasikan tetapi secara umum umat Tuhan pada
waktu itu belum memahami secara mendasar. Mereka belum diberikan penekanan
terus menerus namun mereka sudah mempunyai kesadaran seperti itu. Kepada kita
sudah diberikan penekanan terus menerus bahwa Tuhan Yesus itu adalah suami (Mempelai Pria Sorga) dan
kehidupan kita.
Ketika
seorang gadis ingin menikah dengan seorang jejaka, dia sudah menaruh
pengharapan bahwa jejaka ini akan menjamin kehidupannya, itu faktor utama yang
dia rasakan. Apalagi kita yang telah dipertunangkan dengan Tuhan Yesus masakan
kita ragu dengan pemeliharaanNya. Kalau kita merasakan aliran kehidupan mengalir
dalam hidup kita maka kita akan menggebu-gebu beribadah melayani Tuhan.
Apa
artinya aliran kehidupan diberi lalu ada yang membuat macet. Kalau seseorang
sengaja menghadang lalu merasa biasa dan tidak merasa aliran kehidupan itu
menggarap kehidupannya maka suatu saat dia akan merasa digunting dan dilempar.
Lalu ada tangan yang lain yang akan memungut tetapi hanya untuk dibakar. Oleh
sebab itu terimalah kehidupan, itulah Firman Allah, itulah perkataan Tuhan,
itulah ajaran.
Yohanes 6:63
6:63 Rohlah yang
memberi hidup, daging sama sekali tidak berguna. Perkataan-perkataan yang
Kukatakan kepadamu adalah roh dan hidup.
Jadi
di sini menjadi kembar, perkataan Tuhan Yesus adalah roh yang memberi hidup.
Yohanes 1:5 (Terjemahan Lama)
1:5 Maka terang
itu bercahaya di dalam gelap, maka gelap itu tiada sadar akan Dia.
Ketika
menerima Firman yang adalah terang, kita harus segera sadar bahwa pada diri
kita masih ada gelap. Sadarlah bahwa telinga masih ada kegelapan karena suka
mendengar yang tidak benar, sadarlah mata masih ada kegelapan karena masih suka
melihat yang najis dan tidak berkenan kepada Tuhan, sadarlah mulut masih ada kegelapan
karena masih suka bergosip, sadarlah perutmu masih ada kegelapan karena
mengutamakan perut daripada ibadah pelayanan. Cepatlah sadar ketika datang
terang itu! Kita harus memiliki pemahaman yang mendalam. Saya lebih dahulu,
supaya jangan kegelapan menguasai saya.
Terang
itu tidak selamanya ada di dunia ini.
Yohanes 12:35
12:35 Kata Yesus
kepada mereka: "Hanya sedikit waktu lagi terang ada di antara kamu. Selama
terang itu ada padamu, percayalah kepadanya, supaya kegelapan jangan menguasai
kamu; barangsiapa berjalan dalam kegelapan, ia tidak tahu ke mana ia pergi.
Berbicara
perkataan yang hidup tidak beda berbicara tentang pribadi Yesus. Kalau kita
berbicara pengajaran lalu pengajaran itu ditolak sama saja dengan menolak Tuhan
Yesus. Kalau mengatakan menerima Tuhan Yesus tetapi menolak perkataanNya itu
sama dengan membohongi diri sendiri. Kalau mengatakan menghargai bapak Presiden
tetapi perkataannya tidak mau kita lakukan itu sama dengan menyinggung bapak
Presiden.
Memang
kegelapan itu berusaha untuk menguasai tetapi dijamin kegelapan itu tidak dapat
menguasai, artinya iblis dikalahkan itu ada
dalam Yohanes 1:5. Kegelapan mau menguasai supaya perkataan kita gelap, nikah
kita gelap dan persekutuan kita gelap. Itu adalah usaha iblis, di mana dia
menghantam? Dia hantam pengajaran, dia hantam perkataan. Orang tanpa Firman
pengajaran tidak tahu ke mana dia mengarah, beribadah tetapi tidak tahu
sasarannya. Beribadah paling jauh hanya bicara sorga neraka tetapi sasaran
akhir perkataan itu bukan hanya masuk Sorga. Sasaran perkataan itu supaya kita
sama dengan terang itu. Dia terang kita juga terang, berarti sudah sama, sudah
sejajar. Dia Mempelai Laki-laki Sorga dan kita Mempelai WanitaNya sama-sama di
dalam terang, ke sanalah sasaran kita.
Yohanes 12:36
12:36 Percayalah
kepada terang itu, selama terang itu ada padamu, supaya kamu menjadi anak-anak
terang." Sesudah berkata demikian, Yesus pergi bersembunyi dari antara
mereka.
Berarti
terang itu hilang, hidup itu hilang. Mau ke mana lagi mencari kalau bukan
sekarang kita bergegas mencari perkataan yang memberi hidup, itulah Firman
pengajaran yang mempunyai sasaran yang jelas. Tuhan Yesus bersembunyi itu menunjuk
nubuatan bahwa perkataan itu hilang sehingga terang itu hilang, hidup itu
hilang. Berarti kegelapan sudah menguasai itulah masa 3,5 tahun aniaya
antikristus dan dilanjut di neraka kekal selama-lamanya.
Jangan
kita mempermainkan perkataan Tuhan, jangan kita tidak hargai. Jangan berkata
“ah itu hanya perkataan bapak gembala”.
I Tesalonika 4:8; 2:13
4:8 Karena itu
siapa yang menolak ini bukanlah menolak manusia, melainkan menolak Allah yang
telah memberikan juga Roh-Nya yang kudus kepada kamu.
2:13 Dan karena
itulah kami tidak putus-putusnya mengucap syukur juga kepada Allah, sebab kamu
telah menerima firman Allah yang kami beritakan itu, bukan sebagai perkataan
manusia, tetapi -- dan memang sungguh-sungguh demikian -- sebagai firman Allah,
yang bekerja juga di dalam kamu yang percaya.
Selagi
kita hanya berpikir “itu hanya perktaan seorang manusia” maka tidak ada kuasa perktaan
Firman dalam diri kita. Tetapi ketika kita menyakini itu adalah perkataan Allah
maka ada kuasa Allah yang bekerja dalam diri kita,
berarti ada kehidupan.
Kalau
menanam tanaman tidak mungkin akan begitu-begitu saja. Kalau tanaman itu hidup
terus suatu saat dia akan berbunga dan berbuah sehingga bermanfaat bagi yang
menanam dan bagi orang lain. Tujuan kita hidup untuk bermanfaat bagi orang lain,
bukan hanya untuk diri kita.
Mari
kita sebagai umat Tuhan, kita memperrhatikan perjalanan hidup kita.
Yohanes 1:5
1:5 Terang itu
bercahaya di dalam kegelapan dan kegelapan itu tidak menguasainya.
Tidak
mungkin orang menyalakan pelita saat siang hari yang terang benderang, kecuali
berada di ruangan yang gelap maka menyalakan pelita. Jadi pelita dinyalakan saat
suasana gelap. Menjelang kedatangan Tuhan pada kali yang kedua kegelapan ini
bertambah dua kali lipat. Kenapa?
sebab terjadi akumulasi kegelapan zaman Nuh dan zaman
Lot.
Di
zaman Nuh suasana sudah gelap, di zaman Lot keadaan sudah gelap. Di zaman Nuh
Tuhan membinasakan semua orang kecuali 8 orang. Zaman Lot Tuhan membinasakan
Sodom dan Gomora dan kota-kota di sekitarnya. Di akhir zaman ini adalah
kombinasi kegelapan zaman Nuh dan Lot sehingga terjadi
begitu gelap dan murka Allah lebih bertambah
lagi. Kalau kegelapan itu sudah disorot oleh terang tetapi malah tetap mempertahankan
kegelapan maka sudah pasti orang itu ada di dalam hukuman.
Yohanes 3:19
3:19 Dan inilah
hukuman itu: Terang telah datang ke dalam dunia, tetapi manusia lebih menyukai
kegelapan dari pada terang, sebab perbuatan-perbuatan mereka jahat.
Kalau
kegelapan tidak disorot oleh terang maka orang yang ada di dalam kegelapan itu
tidak akan sadar. Orang di dalam kegelapan akan mudah dipermainkan oleh iblis.
Tetapi kalau ada terang maka kegelapan tidak bisa menguasai. Kalau ada Tuhan
Yesus maka ada kehidupan dan tidak ada kematian, tidak ada yang dapat menerjang
kita. Kalau kita ada dalam kehidupan maka kita harus berkobar-kobar, buktikan
kita ada dalam aliran kehidupan.
Terang
itu ada tiga unsur di dalamnya:
1.
Sinar
Itulah terang yang mengusir
kegelapan. Kalau kehidupan anak Tuhan itu menyembah Tuhan Yesus sumbernya
kehidupan berarti aliran kehidupan mengalir dalam dirinya, maka kegelapan tidak
akan bertahan dalam dirinya, kegelapan itu terusir. Kita menyembah bukan hanya
sekedar melompat-lompat, bertepuk tangan dengan suara gegap gempita, tetapi
apakah kita menyembah pada sumber kehidupan kemudian kegelapan itu terusir atau
tidak. Kalau kegelapan itu terusir, berarti benar kita menyembah pada satu
Figur pemilik kehidupan sehingga aliran kehidupa itu mengalir dalam hidup kita
dan kegelapan sirna. Ini yang didambakan oleh Tuhan, ini sangat dinantikan oleh
Tuhan dalam kehidupan kita.
Makanya saat menyembah jangan
tertidur, tetapi jangan juga menyembah Tuhan karena terpaksa. Kalau kita
mengasihi Tuhan kita tidak akan menyembah Tuhan dengan terpaksa.
2.
Panas
Kalau ada terang maka ada suasana
hangat dan ini mengusir suasana dingin. Apalagi menjelang kedatangan Tuhan kali
kedua, kasih kebanyakan orang akan menjadi dingin.
Matius
24:12
24:12 Dan karena makin bertambahnya kedurhakaan, maka
kasih kebanyakan orang akan menjadi dingin.
Bukan hanya kasih secara
horizontal yang dingin tetapi kasih secara vertikal juga dingin. Kalau kasih
kepada Tuhan sudah dingin maka otomatis kasih kepada sesama sudah dingin. Tuhan
menunjukkan kepada kita solusi menghadapi suasana dingin.
Ketika Tuhan menghukum Mesir,
Tuhan masih memberikan alternatif kepada orang Mesir. Memang untuk orang Israel
yang ada di Gosyen tidak mengalami hukuman hujan es, namun kepada orang Mesir,
Tuhan masih bermurah hati. Dikatakan “Aku akan mengirim hujan es melibas
tanamanmu dan orang yang di padang”. Itu sebabnya Tuhan katakan “yang tinggal
di padang harus segera masuk ke dalam rumah supaya tidak kena hujan es”. Masih
ditawarkan kemurahan Tuhan kepada orang Mesir, kepada orang dunia ini. Kalau
mau tidak kena dingin masuklah ke rumah, artinya masuklah dalam persekutuan
yang benar, mulai dari persekutuan dalam nikah.
Ke depan ini kita diperhadapkan
dengan situasi seperti ini. Lihat saja di dunia sekarang ini bagaimana kasih
sudah menjadi dingin, anak kecil dibunuh, bayi-bayi dijual, anak bunuh orang tua. Kalau
kita di dalam Tuhan kemudian dingin itu sudah keterlaluan. Kita yang sudah ada
di dalam Tuhan ada kehangatan yang mengusir suasana dingin, jangan
mempertahankan rohanimu dingin.
3.
Tenaga
Dalam terang ada tenaga dan itu
yang mendorong. Kalau berkata bersekutu dengan terang kemudian lemas dan tidak
ada kekuatan serta tidak ada dorongan maka dikuatirkan orang itu jauh dari
terang itu. Ini jangan terjadi pada diri kita. Tuhan Yesus sudah dekat mau
datang, biarlah kita menggebu-gebu dan katakan “Tuhan kurindu jumpa dengan
Engkau”. Itu yang diharapkan oleh Tuhan karena Dia merindukan kita.
Supaya
kita tidak diganggu oleh kegelapan, supaya tidak kalah menghadapi gangguan maka
melekatlah kepada Tuhan Yesus lewat Firman pengajaran.
Amsal 6:23
6:23 Karena
perintah itu pelita, dan ajaran itu cahaya, dan teguran yang mendidik itu jalan
kehidupan,
Mazmur 119:105
119:105
Firman-Mu itu pelita bagi kakiku dan terang bagi jalanku.
Kalau
tinggal di tempat memang yang dibutuhkan adalah perintah. Kalau mau maju
dibutuhkan cahayanya, berarti dibutuhkan ajarannya. Kita memiliki Alkitab dan
yang dibutuhkan dari Alkitab ini adalah terangnya, itulah ajarannya supaya kita
bisa menentukan ke mana kita melangkah.
Yeremia 10:23
10:23 Aku tahu,
ya TUHAN, bahwa manusia tidak berkuasa untuk menentukan jalannya, dan orang
yang berjalan tidak berkuasa untuk menetapkan langkahnya.
Manusia
tidak berkuasa menentukan jalannya tetapi ada cahaya yang menentukan jalan
kita. Ada terang, ada Firman pengajaran yang menentukan arah perjalanan kita.
Kita tidak akan ada kemampuan kalau tidak ada cahaya. Apalagi di dalam
kegelapan, dipikir itu jalan padahal ada batu besar. Kalau tidak ada terang
kita tidak bisa menentukan. Itu sebabnya perlu sorotan Firman pengajaran, itulah
cahaya dari Alkitab. Orang Kristen mengakui Firman Allah tetapi mana ajarannya.
Amsal 16:9
16:9 Hati
manusia memikir-mikirkan jalannya, tetapi TUHANlah yang menentukan arah
langkahnya.
Bagaimana
Tuhan menentukan? Lewat perkataaanNya, lewat cahaya itulah ajaranNya. Tidak
bisa manusia menentukan kecuali ada cahaya pengajaran yang menunjukkan. Ketika
kita menyembah mintalah kepada Tuhan supaya mengalirkan cahaya itu, mengalirkan
kehidupan itu. Mintalah Tuhan menerangi kita mulai dari mata ini supaya digunakan
melihat hal yang menyenangkan hati Tuhan, telinga ini supaya bisa menangkap
terang Firman, mulut ini supaya bisa mengucapkan kata-kata seperti menyampaikan
Firman, tangan ini supaya bisa mengerjakan pekerjaan Tuhan, kaki ini supaya
bisa melangkah dan pendirian tetap pada kebenaran Firman. Kalau seperti itu
maka benar kita utuh di hadapan Tuhan ada di dalam terang. Ini yang dicari dan
didambakan oleh Tuhan.
Saudara
boleh memikir-mikirkan jalan saudara, tetapi Tuhan yang menentukan.
Amsal 16:3
16:3 Serahkanlah
perbuatanmu kepada TUHAN, maka terlaksanalah segala rencanamu.
Rencana
boleh kita pikirkan tetapi tanpa kita serahkan pada Tuhan maka semuanya nihil
dan mengecewakan. Tetapi kalau kita berserah kepada Tuhan maka itu akan
terlaksana sebab Dia adalah kehidupan. Memiliki Tuhan Yesus sama dengan
memiliki terang dan kehidupan bearti memiliki terang atau ajaran.
Cahaya
atau ajaran Tuhan ini yang dibutuh dalam gereja Tuhan. Itu sebabnya dalam
gereja Tuhan bukan hanya pujian yang kita butuhkan. Kalau hanya pujian berarti
seakan-akan Tuhan itu seperti manusia. Kalau manusia diberikan sesuatu, dia
tidak akan melihat orang yang memberi dan hanya melihat pemberiannya. Kalau
Tuhan diberikan sesuatu, Dia akan melihat hati yang memberi bukan hanya melihat
pemberiannya.
Memuji
Tuhan itu memberi, itu benar. Tetapi apakah sama dengan memberi kepada manusia?
Kalau kita memberi kepada Tuhan terlebih dahulu harus dilihat bagaimana diri
kita. Jangan sampai pemberian kita yaitu pujian kita justru ditolak oleh Tuhan.
Mazmur 149:6
149:6 Biarlah
pujian pengagungan Allah ada dalam kerongkongan mereka, dan pedang bermata dua
di tangan mereka,
Pujian
itu baru benar kalau ada pedang Firman di tangan kita, ada pekerjaan Firman di
dalam diri kita baru pekerjaan kita benar di hadapan Tuhan. Kalau tidak ada
pedang Firman maka orang yang menaikan pujian itu kelak akan kaget karena
pujian mereka akan Tuhan rubah menjadi ratapan. Kenapa? Sebab pujian mereka
tanpa pedang Firman Allah yang tajam. Pemberitaan Firman mereka lecehkan sehingga
hanya 10 menit atau 15 menit sedangkan pujiannya berjam-jam. Kelihatannya
menyenangkan hati Tuhan padahal justru akan dirubah oleh Tuhan menjadi ratapan.
Amos 8:10
8:10 Aku akan
mengubah perayaan-perayaanmu menjadi perkabungan, dan segala nyanyianmu menjadi
ratapan. Aku akan mengenakan kain kabung pada setiap pinggang dan menjadikan
gundul setiap kepala. Aku akan membuatnya sebagai perkabungan karena kematian
anak tunggal, sehingga akhirnya menjadi seperti hari yang pahit pedih."
Kita
mau menyembah Tuhan dan telah didahului dengan datangnya pedang bermata dua
yaitu Firman Allah. Katakan kepada Tuhan “saya ingin hidup, masih
tersendat-sendat aliran kehidupan itu. Alirkan kehidupan, jangan tersendat-sendat kehidupan dalam diriku, penuhi hidup
saya dengan kehidupan”. Kalau seperti itu maka pujian penyembahan yang kita
persembahkan kepada Tuhan adalah imbalan kehidupan yang telah dialirkan Tuhan
kepada kita.
Tuhan
Memberkati.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar