Salam
sejahtera di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.
Yohanes 1:11
1:11 Ia datang
kepada milik kepunyaan-Nya, tetapi orang-orang kepunyaan-Nya itu tidak
menerima-Nya.
Kita
melihat pelajaran di sini lewat sikap bangsa Israel yang sangat menyayat hati
Tuhan untuk kita tidak meniru hal itu. Tuhan datang kepada
kepunyaanNya namun kepunyaanNya menolak Dia. Kalau kita sekarang menjadi
kepunyaan Tuhan, maka jangan sampai kita memiliki sifat seperti ini yaitu
menolak Tuhan Yesus.
Dalam
Keluaran 19:5-6, Tuhan mengatakan kepada umat Israel bahwa mereka dijadikan
miliki kesayangan Tuhan.
Keluaran 19:5-6
19:5 Jadi
sekarang, jika kamu sungguh-sungguh mendengarkan firman-Ku dan berpegang pada
perjanjian-Ku, maka kamu akan menjadi harta kesayangan-Ku sendiri dari antara
segala bangsa, sebab Akulah yang empunya seluruh bumi.
19:6 Kamu akan
menjadi bagi-Ku kerajaan imam dan bangsa yang kudus. Inilah semuanya firman
yang harus kaukatakan kepada orang Israel."
Itu
secara menyeluruh. Dalam Bilangan 3:11-13 itu dipersempit. Yang disebut
kepunyaan Tuhan adalah orang yang melayani Tuhan.
Bilangan 3:11-13
3:11 TUHAN
berfirman kepada Musa:
3:12
"Sesungguhnya, Aku mengambil orang Lewi dari antara orang Israel ganti
semua anak sulung mereka, yang terdahulu lahir dari kandungan, supaya orang
Lewi menjadi kepunyaan-Ku,
3:13 sebab
Akulah yang punya semua anak sulung. Pada waktu Aku membunuh semua anak sulung
di tanah Mesir, maka Aku menguduskan bagi-Ku semua anak sulung yang ada pada
orang Israel, baik dari manusia maupun dari hewan; semuanya itu kepunyaan-Ku;
Akulah TUHAN."
Secara
umum bangsa Israel disebut milik kesayangan Tuhan. Ini dasar sehingga dikatakan
dalam Yohanes 1:11 bahwa Tuhan datang kepada milik kepunyaanNya yaitu bangsa
Israel tetapi mereka menolak Dia. Kemudian dipersempit bahwa suku Lewi adalah
kepunyaan Tuhan. Jadi ada yang umum dan ada yang khusus. Namun kedua-duanya
menolak Yesus.
Hal
ini jangan terjadi pada kita karena bangsa Israel menjadi kepunyaannya Tuhan
dan mereka ditebus dari Mesir. Kita bangsa kafir telah ditebus oleh Tuhan
dengan darahNya maka kitapun disebut kepunyaanNya.
II Timotius 2:19
2:19 Tetapi
dasar yang diletakkan Allah itu teguh dan meterainya ialah: "Tuhan
mengenal siapa kepunyaan-Nya" dan "Setiap orang yang menyebut
nama Tuhan hendaklah meninggalkan kejahatan."
Ini
ditujukan kepada kita bangsa kafir. Bangsa Israel adalah miliknya Tuhan baik
secara umum maupun secara khusus. Tuhan memang sudah ada di antara mereka
tetapi mereka menolak Tuhan yang ada di tengah-tengah mereka. Tolong diperhatikan,
ini kehadiran Tuhan. Selalu Tuhan hadir di tengah umatNya tetapi selalu mereka
tolak.
Bilangan 11:20
11:20 tetapi
genap sebulan lamanya, sampai keluar dari dalam hidungmu dan sampai kamu muak
-- karena kamu telah menolak TUHAN yang ada di tengah-tengah kamu dan
menangis di hadapan-Nya dengan berkata: Untuk apakah kita keluar dari
Mesir?"
Ini
persungutan orang Israel karena sudah sekian lama dalam perjalanan, mereka
tidak pernah makan daging. Mereka bersungut dan memaksa Musa. Akhirnya persungutan
ini Musa sampaikan kepada Tuhan dan Tuhan mengatakan akan memberikan daging
sampai mereka muak.
Orang
Israel menolak Tuhan yang ada di tengah-tengah mereka. Ini dihubungkan dengan
daging yang keluar dari hidung mereka. Apa artinya ini kepada kita, apa pelajarannya
bagi kita? Kadang tanpa kita sadar kita mengaku Tuhan ada di tengah-tengah kita
tetapi malah menolak Tuhan. Dua atau tiga orang berhimpun bersama maka Tuhan
ada di tengah-tengah mereka. Tetapi yang terjadi di sini, Allah sudah ada di
tengah-tengah mereka tetapi mereka menolak Tuhan.
Dalam
hal ini Tuhan perlihatkan bukti penolakan mereka kepada Tuhan adalah daging
keluar dari hidung mereka. Hidung itu berbicara penyembahan, hidung bicara
tentang penyerahan. Kita datang di sini untuk datang menyembah, menyembah itu
berarti menyerah. Yang harus kita pikirkan jangan sampai saat kita memberi
hidup kita hadir menyembah dan menyerah kepada Tuhan tetapi yang keluar dari
hidung kita adalah daging. Artinya penyembahan kita, penyerahan kita, kalau
pikiran penyerahan penyembahan kita hanya merenungkan dan memikirkan persoalan
daging maka bukti hidup itu sebetulnya sadar atau tidak sadar menolak Allah
hadir di tengah-tengah kita. Ini yang tidak boleh terjadi di dalam kehidupan
kita.
Ketika
menyembah, walaupun nampak menyerah namun kalau pikiran hanya mengembara pada
persoalan daging maka itu bukti Tuhan ada tetapi orang itu menolak kehadiran Tuhan
karena pikiran hanya mengarah pada persoalan daging.
Ketika
orang Kristen berhimpun dan Tuhan hadir sebab Tuhan berkata “di mana dua tiga
orang berhimpun demi namaKu, di situ Aku ada” namun kalau roh penyembahan dan
penyerahannya tidak mantap sebab pikiran dan perasaannya selagi beribadah hanya
memikirkan persoalan daging maka itu berarti menolak Tuhan yang ada di tengah-tengah
perhimpunan itu.
Itu
sebabnya kalau kita datang menyembah, datanglah dengan hati yang murni dan
dengan serius karena Tuhan hadir di tengah-tengah kita. Kehadiran Tuhan di
tengah-tengah umatNya adalah bukti keriusan Tuhan terhadap kita,. Untuk apa Dia
hadir kalau tidak mempedulikan kita. Tetapi kenapa Tuhan sudah hadir dengan
serius tetapi umatNya malah daging yang keluar dari hidungnya (penyembahannya)?,
sayang sekali kalau seperti ini.
Akibat
dari penolakan itu berat sekali. Kita
umat Tuhan sedang dibina oleh Tuhan untuk mencapai penyerahan sepenuh yang
disebut penyerahan Mempelai Wanita terhadap Mempelai Pria. Kalau ini ada dalam
hati kita “saya datang beribadah dan melayani Tuhan bukan untuk menolak Dia
tetapi karena ingin jumpa, ingin mendengarkan suara kekasihKu dan saya mau sujud
menyembah Dia”. Kalau itu ada maka tidak akan ada daging keluar dari hidung
kita, tidak akan ada pikiran daging dalam ibadah dan penyembahan kita antara lain kritikan, bersungut, mengeluh, dsb.
Banyak
umat Tuhan beribadah tetapi memikirkan persoalan daging, contohnya: supaya saya
diberkati secara jasmani. Kalau itu yang menjadi sasaran kita maka kita salah
alamat. Kalau berbicara umat Tuhan kemudian yang dominan dia bicarakan hanya
persoalan berkat-berkat yang jasmani maka itu sangat mengerikan, kasihan
kehidupannya, apalah arti dia datang beribadah dan menyembah Tuhan. Apalagi
kalau hamba Tuhan beribadah dan melayani sasarannya adalah kebutuhan daging maka yang keluar dari hidungnya/ penyembahan adalah nafsu daging.
Di
dalam kita beribadah fokuslah. Kalau di luar kita boleh berbicara bisnis dan
pekerjaan kita, tetapi di dalam adalah tempat khusus kita merajut hubungan kita
dengan Tuhan semakin mesra sehingga ibadah penyembahan kita benar-benar ibadah
yang mempunyai sasaran supaya elok hubungan kita dengan Tuhan. Jangan seperti
Israel yang adalah kepunyaan Tuhan tetapi ketika Tuhan datang mereka malah
menolak hal seperti ini. Ini jangan terjadi dalam diri
kita.
Matius 18:20
18:20 Sebab di
mana dua atau tiga orang berkumpul dalam nama-Ku, di situ Aku ada di
tengah-tengah mereka."
Orang
menggunakan ini hanya sebatas kulit. Kelihatannya ada berkumpul, ada
perhimpunan tetapi tujuannya daging. Memang Tuhan hadir, Tuhan tidak akan
membohongi kita. Tetapi yang didatangi ini tidak sadar menolak yang mendatangi
ini.
Kalau
beribadah tetapi yang dominan dikejar adalah persoalan yang lahiriah, persoalan
daging maka nantinya mereka akan muak pada
Tuhan.
Zakharia 11:8
11:8 Dalam satu
bulan aku melenyapkan ketiga gembala itu. Kemudian aku tidak dapat menahan hati
lagi terhadap domba-domba itu, dan mereka pun merasa muak terhadap aku.
Ada
dua macam tongkat gembala yaitu tongkat kemurahan dan tongkat ikatan. Tongkat
kemurahan adalah hubungan kita dengan Tuhan dan tongkat ikatan adalah hubungan antara
umat tetapi kedua tongkat itu dipatahkan, berarti putus hubungan dengan Tuhan
dan putus hubungan dengan sesama. Mengapa bisa seperti itu? Karena ada
penolakan, ibadahnya tidak pas. Itu sebabnya perlu Firman pengajaran sebab
ibadah bukan hanya tempat pertemuan belaka tetapi tempat merajut hubungan kita
dengan Tuhan dan juga dengan sesama sehingga tongkat kemurahan tidak patah
bahkan makin mesra dan tokat ikatan juga semakin elok.
Zakharia 11:9
11:9 Lalu aku
berkata: "Aku tidak mau lagi menggembalakan kamu; yang hendak mati,
biarlah mati; yang hendak lenyap, biarlah lenyap, dan yang masih tinggal itu,
biarlah masing-masing memakan daging temannya!"
Mengapa
ini terjadi? Sebab ada penolakan kehadiran Tuhan di tengah-tengah mereka.
Mungkin berkata tidak menolak Tuhan tetapi perilakunya yang menolak Tuhan.
Titus 1:16
1:16 Mereka mengaku mengenal
Allah, tetapi dengan perbuatan mereka, mereka menyangkal Dia. Mereka keji dan
durhaka dan tidak sanggup berbuat sesuatu yang baik.
Itu
sebabnya perlu Firman pengajaran yang membenahi perilaku kita sebagai anggota
keluarga Alah, sebagai kekasih Tuhan, sehingga hubungan kita dengan Tuhan makin
elok.
Penolakan
itu berakibat tidak baik, penolakan itu selalu
berakibat mengerikan.
Matius 10:14
10:14 Dan
apabila seorang tidak menerima kamu dan tidak mendengar perkataanmu, keluarlah
dan tinggalkanlah rumah atau kota itu dan kebaskanlah debunya dari kakimu.
Orang
yang menolak itu hanya seharga debu. Yang menolak di sini adalah milikNya.
Kalau orang dunia yang menolak, itu lain masalah sebab mereka tidak tahu dan
tidak mengenal Tuhan. Tetapi kalau kepunyaanNya yang menolak maka itu sesuatu
yang tidak lazim. Kalau itu terjadi maka yang menolak ini hanya seharga debu
dan debu ini adalah makanan ular.
Matius 10:15
10:15 Aku
berkata kepadamu: Sesungguhnya pada hari penghakiman tanah Sodom dan Gomora
akan lebih ringan tanggungannya dari pada kota itu."
Jadi
hukuman Sodom dan gomora lebih ringat dari pada orang yang menolak kedatangan
Yesus pada kali yang pertama.
Kejadian 3:14
3:14 Lalu
berfirmanlah TUHAN Allah kepada ular itu: "Karena engkau berbuat demikian,
terkutuklah engkau di antara segala ternak dan di antara segala binatang hutan;
dengan perutmulah engkau akan menjalar dan debu tanahlah akan kaumakan seumur
hidupmu.
Perut
ular disinggung di sini. Kalau menolak Tuhan maka seharga dengan debu dan
perutnya yang dia tonjolkan. Makanya iblis tambah subur hidupnya karena banyak
yang menyuplai makanannya. Selain orang di luar sana
memberi makan juga banyak anak Tuhan dan hamba Tuhan yang memberi makan iblis/ular. Sebab apa? Karena dia menolak
Tuhan hadir di tengah-tengah mereka sehingga
yang keluar adalah daging, di situlah dia memberi makan iblis. Itu terjadi
karena pikirannya tidak fokus pada Tuhan saat beribadah menyembah Tuhan. Kalau
kita memikirkan Tuhan saat beribadah menyembah Tuhan maka kita membuat iblis kehilangan makanan.
Coba
dalam setiap ibadah kita mengajak jiwa kita memuji Tuhan. Ini membutuhkan
proses, dalam proses ini memerlukan Firman pengajaran. Tanpa Firman pengajaran
kita merasa bersekutu dengan Tuhan tetapi sebetulnya mengenyangkan iblis. Ini jangan sampai terjadi pada
diri kita.
Hubungan
gereja dengan Yesus satu saat akan terjalin indah (mesra).
Wahyu 8:1
8:1 Dan ketika
Anak Domba itu membuka meterai yang ketujuh, maka sunyi senyaplah di sorga,
kira-kira setengah jam lamanya.
Angka setengah ini adalah angka penyerahan. Baik orang
kaya maupun orang miskin harus mempersembahkan setengah syikal. Tidak ada
perbedaannya di hadapan Tuhan, penyerahan itu harus sama baik orang kaya maupun
orang miskin. Makanya hubungan antara Anak Domba dengan gerejaNya terjadi
selama setengah jam. Itu adalah penyerahan sepenuh dari Mempelai Wanita kepada
Mempelai Pria Sorga.
Apa yang menghentar penyerahan ini?
Wahyu
8:2-3
8:2 Lalu aku
melihat ketujuh malaikat, yang berdiri di hadapan Allah, dan kepada mereka
diberikan tujuh sangkakala.
8:3 Maka
datanglah seorang malaikat lain, dan ia pergi berdiri dekat mezbah dengan
sebuah pedupaan emas. Dan kepadanya diberikan banyak kemenyan untuk
dipersembahkannya bersama-sama dengan doa semua orang kudus di atas mezbah emas
di hadapan takhta itu.
Mezbah di sini bukan mezbah korban bakaran tetapi
mezbah dupa emas, itu gambaran penyembahan dari anak-anak Tuhan.
Wahyu 8:4
8:4 Maka naiklah
asap kemenyan bersama-sama dengan doa orang-orang kudus itu dari tangan
malaikat itu ke hadapan Allah.
Jadi yang menghentar umat Tuhan bisa masuk dalam
persekutuan yang begitu indah dengan Kristus yaitu
penyerahan sepenuh di
dalam penyembahan.
Wahyu 8:5
8:5 Lalu
malaikat itu mengambil pedupaan itu, mengisinya dengan api dari mezbah, dan
melemparkannya ke bumi. Maka meledaklah bunyi guruh, disertai halilintar dan
gempa bumi.
Di
sisi lain umat Tuhan dihentar masuk dalam persekutuan yang indah dengan Tuhan,
ini persekutuan yang intim dengan Tuhan yang ditandai dengan angka setengah
yaitu angka penyerahan penuh. Di sisi yang lain bumi dihukum oleh Tuhan.
Termasuk orang yang dikatakan dua tiga berhimpun Tuhan hadir di tengah-tengah
mereka, tetapi kalau hanya daging yang keluar dari hidung mereka maka mereka
juga ikut dihukum oleh Tuhan. Jangan hal ini terjadi pada kita. Ajaran Firman
Allah ini menghentar kita untuk masuk dalam persekutuan yang luar biasa dengan
Kristus.
Wahyu
pasal 8 sampai Wahyu pasal 12 membutuhkan waktu ± 9 bulan. Pada pasal 12 lahir seorang
anak laki-laki. Tetapi ketika anak itu lahir, bumi dihukum dan gereja Tuhan
yang sempurna disingkirkan oleh Tuhan
(dilindungi).
Bukan
karena kita terdaftar pada salah satu gereja maka kita sudah selamat. Tetapi
apakah saudara bisa mempertanggungjawabkan keselamatan yang sudah saudara
terima. Apakah ada jaminan kita tersingkir ke padang belantara jauh dari mata
ular? Jauh dari mata ular itu berarti tidak bisa disantap oleh ular sebab kita
bukan bagian debu. Jangan
perilaku kita hanya menyenangkan ular.
Wahyu 12:14 (Terjemahan Lama)
12:14 Maka
dikaruniakanlah kepada perempuan itu kedua sayap burung nasar yang besar itu,
supaya ia dapat terbang ke padang belantara kepada tempatnya, yaitu tempat ia
dipeliharakan di dalam satu masa dan dua masa dan setengah masa lamanya, jauh
daripada mata ular itu.
Gereja
Tuhan yang sempurna ini tidak bisa dipagut oleh ular karena jauh dari mata ular.
Dia mendapatkan perlindungan dari Tuhan.
Jangan
kita seperti orang Israel, Tuhan datang pada mereka yang adalah milik Tuhan
tetapi mereka menolak. Kalau menolak Firman yang disampaikan oleh para nabi
saja sudah berat hukumannya apalagi Firman yang disampaikan oleh pribadi dari
Sorga.
Ibrani 12:25
12:25 Jagalah
supaya kamu jangan menolak Dia, yang berfirman. Sebab jikalau mereka, yang
menolak Dia yang menyampaikan firman Allah di bumi, tidak luput, apa lagi kita,
jika kita berpaling dari Dia yang berbicara dari sorga?
Sebelum
Firman menjadi manusia ada alat Tuhan yaitu nabi-nabi. Tetapi ketika itu belum
ada ayat yang mengatakan mereka bukan dari dunia. Setelah Yesus datang dan
memilih murid-muridNya yang akan Dia utus maka Dia mengatakan “mereka bukan
dari dunia tetapi dari atas sama seperti Aku dari atas”. Jadi penolakan
terhadap Firman yang disampaikan oleh utusan yang disahkan Tuhan berasal dari
atas maka berat sanksinya.
Yohanes 3:31; 17:15-16
3:31 Siapa yang
datang dari atas adalah di atas semuanya; siapa yang berasal dari bumi,
termasuk pada bumi dan berkata-kata dalam bahasa bumi. Siapa yang datang dari
sorga adalah di atas semuanya.
17:15 Aku tidak
meminta, supaya Engkau mengambil mereka dari dunia, tetapi supaya Engkau
melindungi mereka dari pada yang jahat.
17:16 Mereka
bukan dari dunia, sama seperti Aku bukan dari dunia.
Kalau
saya menyadari bahwa saya bukan dari bumi melainkan dari atas maka pikiran saya
selalu ke atas. Kalau mengatakan hamba Tuhan
tetapi masih menggarap tanah, masih memikirkan bagaimana mendapatkan tambahan sampingan, maka itu jelas bukan
hamba Tuhan yang dari atas. Dia tidak akan mendapatkan layanan Tuhan lewat
Firman yang makin dibukakan rahasianya. Kalau hamba Tuhan sudah tidak bekerja
sambilan kemudian mendapat layanan Tuhan lewat pembukaan Firman yang dibukakan
rahasianya lalu ada yang menolak, maka bagi yang menolak itu resikonya berat.
Saya tidak berani mengotak-atik hal-hal yang bukan panggilan Tuhan terhadap
saya sebab itu akan berseberangan dengan rencana Allah.
Kita
ini adalah miliknya Tuhan. Pelajaran agar jangan kita seperti bangsa Israel
yang menolak Tuhan sehingga daging
yang keluar dari hidung mereka.
I Samuel 8:7
8:7 TUHAN
berfirman kepada Samuel: "Dengarkanlah perkataan bangsa itu dalam segala
hal yang dikatakan mereka kepadamu, sebab bukan engkau yang mereka tolak, tetapi
Akulah yang mereka tolak, supaya jangan Aku menjadi raja atas mereka.
Bila Tuhan menjadi raja atas mereka
maka tuntutanNya tidak akan pernah berubah, yaitu:
I Petrus 1:15-16
1:15 tetapi
hendaklah kamu menjadi kudus di dalam seluruh hidupmu sama seperti Dia yang
kudus, yang telah memanggil kamu,
1:16 sebab ada
tertulis: Kuduslah kamu, sebab Aku kudus.
Imamat 11:44-45
11:44 Sebab Akulah TUHAN,
Allahmu, maka haruslah kamu menguduskan dirimu dan haruslah kamu kudus, sebab
Aku ini kudus, dan janganlah kamu menajiskan dirimu dengan setiap binatang yang
mengeriap dan merayap di atas bumi.
11:45 Sebab Akulah TUHAN
yang telah menuntun kamu keluar dari tanah Mesir, supaya menjadi Allahmu;
jadilah kudus, sebab Aku ini kudus.
Ini
tuntutan Tuhan yang berat dilakukan oleh banyak orang sehingga banyak yang
menolak Tuhan. Kalau Tuhan Yesus kita jadikan Raja maka tuntutannya tidak
berubah. Dia ingin saudara kudus seperti Dia kudus. Hasilnya adalah tampil
Mempelai Wanita Tuhan lewat binaan Firman pengajaran.
Tuhan
tidak mempertahankan diriNya untuk ditolak, Dia menerima saja kalau ditolak.
Tetapi awas! Dia pemilik Sorga, Dia akan menolak orang yang menolak Dia
sehingga tidak masuk dalam Sorga.
I Samuel 8:8,19
8:8 Tepat
seperti yang dilakukan mereka kepada-Ku sejak hari Aku menuntun mereka keluar
dari Mesir sampai hari ini, yakni meninggalkan Daku dan beribadah kepada allah
lain, demikianlah juga dilakukan mereka kepadamu.
8:19 Tetapi
bangsa itu menolak mendengarkan perkataan Samuel dan mereka berkata:
"Tidak, harus ada raja atas kami;
Di
sini ada pemaksaan kehendak. Mereka menolak kehendak Allah, mereka tidak peduli
dengan kerinduan hati Allah, mereka tidak peduli dengan isi hati Tuhan, mereka
tidak mau tahu selera Allah, pokoknya mereka paksakan kehendak mereka.
Tuhan
mau menjadikan saudara sebagai Tubuh Kristus, itulah status Mempelai Wanita
yang sudah senilai dengan Dia.
Wahyu 12:1
12:1 Maka
tampaklah suatu tanda besar di langit: Seorang perempuan berselubungkan
matahari, dengan bulan di bawah kakinya dan sebuah mahkota dari dua belas
bintang di atas kepalanya.
Apa
yang akan membawa kita ke sana?
Lukas 6:40
6:40 Seorang
murid tidak lebih dari pada gurunya, tetapi barangsiapa yang telah tamat
pelajarannya akan sama dengan gurunya.
Guru
kita adalah Tuhan Yesus/
Roh Kudus. Kalau kita menerima pengajaran maka kita akan menjadi sama dengan
Dia. Sebabnya kita membutuhkan Firman pengajaran. Berbicara guru dan murid ada hubungannya dengan
pengajaran. Murid adalah orang yang cinta pengajaran. Kalau sudah tamat dari
pelajarannya maka dia sama dengan gurunya. Apakah ini isapan jempol? Apakah ini
bahasa gombalnya Yesus? Tidak! Kalau kita menempatkan diri sebagai murid yang
mau menerima pengajaran maka kita bisa menjadi sama dengan Yesus, wujudnya Wahyu 12:1. Gereja sudah menjadi
sama dengan Yesus.
Ketika
kita datang beribadah, Tuhan hadir di tengah-tengah kita. Tetapi kalau daging
di hidung maka Tuhan tidak mempertahankan diriNya dengan orang itu. Berarti
Tuhan merasa orang itu menolak Dia, segera Tuhan pergi. Tuhan tidak mempertahankan
diriNya terhadap seseorang. Ketika seseorang tidak peduli dengan apa kata
Firman, Tuhan tidak akan mempertahankan diriNya terhadap orang itu.
Kalau
Tuhan yang meninggalkan kita betapa ruginya kita. Keadaan yang mengerikan kalau
Tuhan meninggalkan kita,
Yesus pertontonkan di kayu salib di mana Dia berseru
“Eloi, Eloi, Lama Sabakhtani”.
Terima
Firman pengajaran, jangan kita menampilkan sifat
penolakan kepada Tuhan. Mungkin kita
mengatakan “saya tidak menolak Tuhan” tetapi apakah hatimu penuh kepada Tuhan.
Kalau hatimu tidak penuh kepada Tuhan, hatimu tidak serius kepada Tuhan ketika
datang beribadah itu berarti engkau menolak Tuhan!
Sementara
Tuhan mempunyai kerinduan hati membenahi kita supaya kelak kita menjadi satu
dengan Dia. Betapa girang hati kita kalau kita dirangkul oleh Tuhan.
GPT “Kristus
Penebus”
Jl.
Langgadopi No.4 Tentena
Kec. Pamona
Puselemba, Kab. Poso, 94663
Telp: (0458)
21415
HP:
085241270477
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar