Salam sejahtera di dalam Kasih Tuhan
Yesus Kristus.
Imamat 15:1-9 (Ketidaktahiran pada laki-laki
dan perempuan)
15:1 TUHAN berfirman kepada Musa dan Harun:
15:2 "Berbicaralah kepada orang Israel dan
katakan kepada mereka: Apabila aurat seorang laki-laki mengeluarkan lelehan,
maka najislah ia karena lelehannya itu.
15:3 Beginilah kenajisannya berhubung dengan
lelehannya itu: bila auratnya membiarkan lelehan itu mengalir, atau bila
auratnya menahannya, sehingga tidak mengeluarkan lelehan, maka itulah
kenajisannya.
15:4 Setiap tempat tidur, yang ditiduri orang yang
mengeluarkan lelehan itu menjadi najis, dan setiap barang yang didudukinya
menjadi najis juga.
15:5 Setiap orang yang kena kepada tempat tidurnya
haruslah mencuci pakaiannya, membasuh tubuhnya dengan air dan ia menjadi najis
sampai matahari terbenam.
15:6 Siapa yang duduk di atas barang yang telah
diduduki oleh orang yang demikian haruslah mencuci pakaiannya, membasuh
tubuhnya dengan air, dan ia menjadi najis sampai matahari terbenam.
15:7 Siapa yang kena kepada tubuh orang yang demikian,
haruslah mencuci pakaiannya, membasuh tubuhnya dengan air dan ia menjadi najis
sampai matahari terbenam.
15:8 Apabila orang yang demikian meludahi orang yang
tahir, haruslah orang ini mencuci pakaiannya, membasuh tubuhnya dengan air dan
ia menjadi najis sampai matahari terbenam.
15:9 Dan setiap pelana yang diduduki orang yang
demikian menjadi najis.
Imamat
15:1-33 dibagi tiga:
1.
Ayat
1-18 : lelehan pada kaum Adam
2.
Ayat
19-30 :
lelehan pada kaum Hawa
3.
Ayat
31-33 :
kesimpulannya
Kitab
Imamat adalah kelompok dari lima kitab nabi Musa. Lima kitab nabi Musa adalah
perang melawan iblis dan di dalamnya ada kitab Imamat ini. Menghadapi iblis,
kita umat Tuhan harus diberi kelengkapan, dalam hal ini kita belajar kitab Imamat.
Imamat ini adalah kitab ibadah. Jadi orang yang melawan iblis, dia harus ada
dalam ibadah dan pelayanan.
Sesudah
lima kitab Musa, ada kitab Yosua. Yosua ini nama pertamanya adalah Hosea. Nama
Yosua ini diberi oleh Musa kepadanya.
Bilangan 13:8,16
13:8 dari suku Efraim: Hosea bin Nun;
13:16 Itulah nama orang-orang yang disuruh Musa untuk
mengintai negeri itu; dan Musa menamai Hosea bin Nun itu Yosua.
Kitab
Yosua isinya berperang melawan dunia. Jadi iblis musuh kita, dunia juga musuh
kita. Iblis memakai media dunia untuk menjerat umat Tuhan. Tetapi Tuhan memakai
Firman dalam pembukaan rahasianya untuk memikat kita.
Setelah
kitab Yosua menyusul kitab
Hakim-hakim, itu adalah perang melawan daging. Jadi musuh umat Tuhan adalah
iblis, dunia dan daging. Bila dari ketiga hal ini kita meraih kemenangan maka
kita akan mencapai kitab Rut. Isinya adalah pernikahan Boas dengan Rut. Jadi
kalau kita menang menghadapi iblis, dunia dan daging maka kita bisa menikah
dengan Boas kita yaitu Yesus dan kita bagaikan Rut akhir zaman.
Kita
perlu memperhatikan ini karena di dalam gereja dibutuhkan Firman penginjilan
dan Firman pengajaran. Firman penginjilan untuk memanggil orang yang berdosa
atau orang yang ada di dalam kegelapan. Tanda orang yang sudah dipanggil dari
kegelapan itu adalah kelahiran baru, suasananya sukacita.
Banyak
anak Tuhan hanya senang dengan Firman penginjilan karena dia mengalami kelahiran baru. Mereka berpuas dengan kelahiran baru. Itu dapat dikatakan baru
sepertiga perjalanan. Dalam Terang Tabernakel itu baru sampai pada wilayah halaman. Olehnya itu ada Firman
pengajaran.
Firman
pengajaran ini adalah tindak lanjut dari Firman penginjilan, yaitu orang-orang
yang sudah lahir baru akan dibawa pada kesempurnaan. Tandanya adalah penyucian berkesinambungan, atau pembaharuan terus menerus
sampai sempurna.
Kalau
berpuas dengan Firman penginjilan karena sudah lahir baru maka itu baru sepertiga dari perjalanan, makanya
harus meningkat pada Firman pengajaran. Itu sebabnya di dalam gereja, Alkitab
mengajarkan kita harus ada Bible Study. Ini
bukan hanya dalam sekolah Alkitab tetapi dalam sidang jemaat ini sangat
dibutuhkan karena ini tindak lanjut dari Firman penginjilan yang tandanya
kelahiran baru. Orang yang sudah lahir baru ini dibawa pada Firman pengajaran dan tandanya adalah penyucian. Penyucian
ini membutuhkan Firman pengajaran, suasananya dukacita.
Ibrani 12:10-11
12:10 Sebab mereka mendidik kita dalam waktu yang
pendek sesuai dengan apa yang mereka anggap baik, tetapi Dia menghajar kita
untuk kebaikan kita, supaya kita beroleh bagian dalam kekudusan-Nya.
12:11 Memang tiap-tiap ganjaran pada waktu ia
diberikan tidak mendatangkan sukacita, tetapi dukacita. Tetapi kemudian ia
menghasilkan buah kebenaran yang memberikan damai kepada mereka yang dilatih
olehnya.
Ibrani 12:10-11 (Terjemahan Lama)
12:10 Karena mereka itu dengan sesungguhnya sudah
mengajar kita di dalam sedikit masa sebagaimana yang tampak baik kepada mereka
itu; tetapi Tuhan mengajar bagi faedah kita, supaya kita beroleh bahagian di
dalam kekudusan-Nya.
12:11 Adapun segala ajaran bagi sementara ini belum
mendatangkan sukacita, melainkan duka cita; tetapi kemudian kelak
dikeluarkannya kebenaran akan buahnya, yang mendatangkan sentosa kepada orang
yang mahir dengan ajaran itu.
Makanya
orang tidak sudi, tidak suka menghadirkan Firman pengajaran dalam gereja sebab
itu sakit bagi dagingnya. Memang daging ini harus kita pangkas sebab dia adalah
musuh. Kita pangkas lewat firman pengajaran. Sakit bukan berarti Tuhan
meninggalkan kita tetapi kita justru akan meraih kemenangan, sama kudus dengan
Tuhan.
Lukas 6:40
6:40 Seorang murid tidak lebih dari pada gurunya, tetapi barangsiapa
yang telah tamat pelajarannya akan sama dengan gurunya.
Kalau
kita sudah lahir baru, kita perlu terus menerus dibaharui. Itu terjadi lewat
Firman pengajaran, hasilnya kita sempurna sama dengan pribadi Allah. Dalam terang Tabernakel, Firman
pengajaran itu ada dalam ruangan suci, berarti sudah 2/3 perjalanan. Kalau kita
tekuni maka kita akan sampai di ruangan maha suci di mana ada Tabut Perjanjian.
Itu adalah persekutuan antara gereja yang menjadi Mempelai Wanita (peti) dan
Tuhan Yesus Mempelai Laki-laki Sorga yang adalah tutup peti dengan Allah Bapa
dan Roh Kudus menjadi saksi.
Kalau
tidak mengalami penyucian untuk capai kesempurnaan maka ketika antikristus datang
maka kita tidak pantas disingkirkan oleh Tuhan karena bukan Mempelai WanitaNya
sehingga Dia biarkan untuk mendapatkan pedang antikristus. Karena menolak
pedang Allah maka pedang antikristus yang akan dia peroleh. Sebab hanya berpuas
dengan kelahiran baru dan merasa tidak perlu dengan pedang Firman Allah, maka
akhirnya pedang antikristus yang akan dia terima. Olehnya itu kita akan belajar
Firman Tuhan. Tujuannya untuk membina dan mendidik kita bagaimana seharusnya
hidup sebagai anggota keluarga Allah, untuk diangkat lebih tinggi lagi menjadi
Mempelai Wanita Tuhan.
I Timotius 3:14-16
3:14 Semuanya itu kutuliskan kepadamu, walaupun
kuharap segera dapat mengunjungi engkau.
3:15 Jadi jika aku terlambat, sudahlah engkau tahu
bagaimana orang harus hidup sebagai keluarga Allah, yakni jemaat dari Allah
yang hidup, tiang penopang dan dasar kebenaran.
3:16 Dan sesungguhnya agunglah rahasia ibadah kita:
"Dia, yang telah menyatakan diri-Nya dalam rupa manusia, dibenarkan dalam
Roh; yang menampakkan diri-Nya kepada malaikat-malaikat, diberitakan di antara
bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah; yang dipercayai di dalam dunia,
diangkat dalam kemuliaan."
Kita
berbahagia kita sudah diinjili sehingga kita menjadi kehidupan yang lahir baru.
Tetapi jangan puas, perlu kita tingkatkan pada Firman pengajaran. Firman
pengajaran itu akan membentuk karakter bagaimana kita berprilaku sebagai
anggota keluarga Allah, lebih lagi kita disiapkan menjadi Mempelai Wanita untuk
Yesus Mempelai Laki-laki Sorga.
Tujuan
pendalaman Alkitab adalah supaya kita lebih mendalami siapa itu Yesus dengan
benar.
Efesus 1:17
1:17 dan meminta kepada Allah Tuhan kita Yesus
Kristus, yaitu Bapa yang mulia itu, supaya Ia memberikan kepadamu Roh hikmat
dan wahyu untuk mengenal Dia dengan benar.
Dalam
Imamat pasal 15 ada perilaku laki-laki yang salah besar, ada perilaku perempuan
yang salah besar. Kalau tidak ada firman pengajaran bagaimana dia bisa paham
bahwa dia terancam binasa? Makanya perlu pengajaran. Firman pengajaran sekaligus
untuk mengangkat kembali kehidupannya yang sudah salah tingkah, yang sudah
salah langkah, yang sudah berperilaku salah.
Firman
ini disampaikan oleh Musa dari dalam kemah pertemuan atau dari dalam Tabernakel. Tepatnya
Tuhan berbicara kepada Musa dari dalam ruangan maha suci.
Imamat 1:1
1:1 TUHAN memanggil Musa dan berfirman kepadanya dari
dalam Kemah Pertemuan:
Imamat 25:22
25:22 Dan di sanalah Aku akan bertemu dengan engkau
dan dari atas tutup pendamaian itu, dari antara kedua kerub yang di atas tabut hukum
itu, Aku akan berbicara dengan engkau tentang segala sesuatu yang akan
Kuperintahkan kepadamu untuk disampaikan kepada orang Israel."
Suara
itu diterima oleh Musa dari atas tutup pendamaian yang terbuat dari emas murni,
dari sana Tuhan berfirman. Termasuk dengan yang dalam Imamat pasal 15, itu
adalah suara Mempelai Laki-laki Sorga. Kasihan laki-laki yang ada lelehan,
kasihan perempuan yang ada lelehan, dia tidak akan masuk dalam pembentukan
Tubuh Kristus.
Jadi setiap
Firman yang datang kepada kita bukan untuk menyayat-nyayat hati kita sehingga membuat
kita kapok tetapi untuk mengangkat kita sebab Tuhan melihat itu sudah salah.
Tuhan melihat kasihan laki-laki dengan lelehannya sudah tumpah ruah. Lelehan ini sudah kelimpahan sampai
keluar. Ini menunjukkan laki-laki ini nafsu dagingnya sudah terlalu membludak,
ini berseberangan dengan kesucian, berseberangan dengan Tuhan.
Apakah
hal seperti ini Tuhan mau biarkan? Itu sebabnya Tuhan berbicara dan suara itu
diperdengarakan dari atas tutup perjanjian. Di mana ada dua kerub yang
memandang ke bawah, itu menunjuk Allah Bapa dan Roh Kudus yang menjadi saksi.
Bilangan 7:89
7:89 Apabila Musa masuk ke dalam Kemah Pertemuan untuk
berbicara dengan Dia, maka ia mendengar suara yang berfirman kepadanya dari
atas tutup pendamaian, yang di atas tabut hukum Allah, dari antara kedua kerub
itu; demikianlah Ia berfirman kepadanya.
Di
atas tutup ini ada tujuh kali percikan darah. Berarti Firman yang didengar oleh
Musa adalah Firman yang beraroma darah Yesus. Untuk apa darah Yesus tercurah?
Untuk mengampuni kita. Kalau kita ada dosa maka ada darah Yesus untuk
membersihkan kita dan menata kita kembali.
Inilah
yang indah yang Tuhan perlihatkan kepada kita. Kasihan laki-laki yang
mengeluarkan lelehan. Itu artinya keinginan hawa nafsu dagingnya sangat
meluap-luap dan tidak terkontrol.
Kita
tidak berbicara penyakit jasmani, tetapi kita berbicara penyakit rohani.
Keinginannya yang sudah tidak terkontrol ini sampai 15 kali Tuhan bicara “dia
menjadi najis sampai matahari terbenam”. Angka 15 adalah angka kelimpahan
kemurahan.
Kejadian 7:20
7:20 sampai lima belas hasta di atasnya
bertambah-tambah air itu, sehingga gunung-gunung ditutupinya.
Raja
Hizkia ditambahkan 15 tahun lagi usianya.
Yesaya 38:5
38:5 "Pergilah dan katakanlah kepada Hizkia:
Beginilah firman TUHAN, Allah Daud, bapa leluhurmu: Telah Kudengar doamu dan
telah Kulihat air matamu. Sesungguhnya Aku akan memperpanjang hidupmu lima
belas tahun lagi,
Gomer,
isteri dari Hosea dibeli untuk kedua kali dengan 15 syikal perak.
Hosea 3:2
3:2 Lalu aku membeli dia bagiku dengan bayaran lima
belas syikal perak dan satu setengah homer jelai.
Bagaimana
kita bisa kenal, bagaimana kita bisa sadar kalau seperti laki-laki ini tidak disorot oleh sinar matahari, oleh kasih
Ilahi. Matahari itu adalah simbol dari kasih Allah.
Mazmur 84:12
84:12 Sebab TUHAN Allah adalah matahari dan perisai;
kasih dan kemuliaan Ia berikan; Ia tidak menahan kebaikan dari orang yang hidup
tidak bercela.
Kalau
laki-laki hanya disebut lelehan, kalau perempuan disebut lelehan darah. Di
dalam jiwa ada darah, berarti dia menuju pada kematian.
Sampai
matahari terbenam. Kalau matahari terbenam berarti sudah selesai pelayanan
kasih Tuhan. Oleh sebab itu mulai dari sekarang kita harus terbuka hati menerima
sorotan kasih Allah untuk menyorot kehidupan kita supaya kita tahu itu adalah
penyakit (dosa) dan kita datang serta disembuhkan padahal kita sudah terancam. Itu
sebabnya butuh Firman pengajaran dalam kelimpahan kemurahan Allah.
Laki-laki
ini memiliki keinginan daging yang melimpah. Secara positif anak Tuhan yang
rohani harusnya melimpah Firman.
Kolose 3:16
3:16 Hendaklah perkataan Kristus diam dengan segala
kekayaannya di antara kamu, sehingga kamu dengan segala hikmat mengajar dan
menegur seorang akan yang lain dan sambil menyanyikan mazmur, dan puji-pujian
dan nyanyian rohani, kamu mengucap syukur kepada Allah di dalam hatimu.
Kolose 3:16 (Terjemahan Lama)
3:16 Biarlah perkataan Kristus itu diam di dalam
dirimu dengan limpahnya. Dengan segala hikmat ajar-mengajar dan
nasehat-menasehatkan sama sendiri, dengan mazmur dan puji-pujian dan nyanyian
rohani menyanyilah dengan syukur kepada Allah di dalam hatimu.
Jangan
nafsu yang limpah, tetapi perkataan Kristus yang harus limpah.
Kita
seringkali mendengar “mari kita menyanyi psallo nomor sekian”, tetapi
barangkali kita tidak tahu apa itu psallo. Psallo itu Mazmur, itu adalah bahasa
gerika. Sebenarnya itu diambil dari kata Psalmos.
Kemudian diterjemahkan menjadi Psallo. Psalmos
adalah Mazmur dalam bentuk syair yang dinyanyikan dengan diiringi alat
music. Bentuk jamaknya disebut Psalmoi.
Mestinya
kita harus limpah Firman, ditambah dengan Mazmur, ditambah dengan syukur, bukan
melimpah dengan kenajisan.
Kolose 3:16
3:16 Hendaklah perkataan Kristus diam dengan segala
kekayaannya di antara kamu, sehingga kamu dengan segala hikmat mengajar dan
menegur seorang akan yang lain dan sambil menyanyikan mazmur, dan puji-pujian
dan nyanyian rohani, kamu mengucap syukur kepada Allah di dalam hatimu.
Persoalan
hawa nafsu daging ini jangan hanya kita tafsirkan persoalan seks. Persoalan
hawa nafsu ini banyak bentuknya,
bagaikan tanaman banyak merambat. Ini yang harus kita cegah lewat firman
pengajaran yaitu supaya kita diisi dengan Firman pengajaran dengan limpahnya
sehingga kita saling menasihati satu dengan yang lain dan kita bernyanyi, kita bersyukur
sehingga kita terhindari dari keinginan nafsu yang begitu banyak di hari-hari
terakhir ini. Itu tujuan kelimpahan Firman.
Hawa
nafsu ini termasuk pumohi yaitu
amarah meluap-luap, itu termasuk lelehan. Alkitab tidak melarang kita untuk
marah. Boleh marah tetapi jangan sampai kebenaran itu hilang dari diri kita.
Kalau kamu marah dan merasa puas dengan amarahmu itu berarti dosa. Kalau marah
kemudian menyesal “kenapa tadi saya marah seperti itu” itu marah yang betul,
marah yang disesali. Itu berarti lelehan ditangkal oleh pujian dalam kelimpahan
Firman.
Seringkali
kita terjebak dalam hal ini. Kalau kita tanpa Firman dalam kelimpahannya maka
kita akan bernasib terusir dari pembentukan Tubuh Kristus. Banyak orang punya
nafsu mencuri, ada banyak orang yang punya nafsu minum minuman keras, ada yang punya nafsu modero sampai
pagi. Ini semua lelehan, tanpa kita sadar itu adalah daya pikat dunia untuk
menjerat kita. Kalau Firman pengajaran tidak ada maka amblaslah kita.
Kenapa
mengucap syukur kepada Tuhan? Karena kebaikan Tuhan melimpah.
Mazmur 31:20
31:20 Alangkah limpahnya kebaikan-Mu yang telah
Kausimpan bagi orang yang takut akan Engkau, yang telah Kaulakukan bagi orang
yang berlindung pada-Mu, di hadapan manusia!
Jangan
lelehan yang limpah, jangan lelehan darah yang limpah. Alangkah indahnya bila kebaikan Tuhan yang limpah. Pembukaan rahasia Firman yang limpah
kita nikmati, wajar kalau kita bersyukur.
Salah
satu yang menikmati kasih karunia Tuhan yang limpah adalah rasul Paulus.
I Timotius 1:14-15
1:14 Malah kasih karunia Tuhan kita itu telah
dikaruniakan dengan limpahnya kepadaku dengan iman dan kasih dalam Kristus
Yesus.
1:15 Perkataan ini benar dan patut diterima
sepenuhnya: "Kristus Yesus datang ke dunia untuk menyelamatkan orang
berdosa," dan di antara mereka akulah yang paling berdosa.
Tujuan
kelimpahan kebaikan Tuhan ini adalah supaya kita melayani. Kalau seperti itu
maka tidak berdayalah iblis yang mau memikat kita agar hawa nafsu kita membara dan
meluap-luap. Kita umat Tuhan yang mendapat kelimpahan Firman, pantas kalau kita
beribadah dan melayani Tuhan. Jangan sampai kita tidak mau melayani Tuhan.
Ulangan 28:47
28:47 "Karena engkau tidak mau menjadi hamba
kepada TUHAN, Allahmu, dengan sukacita dan gembira hati walaupun kelimpahan
akan segala-galanya,
Ada
kelimpahan tetapi tidak mau melayani Tuhan. Berarti yang ada pada kehidupan itu
justru kebalikannya yaitu kelimpahan hawa nafsu dunia.
Ulangan 28:48
28:48 maka dengan menanggung lapar dan haus, dengan
telanjang dan kekurangan akan segala-galanya engkau akan menjadi hamba kepada
musuh yang akan disuruh TUHAN melawan engkau. Ia akan membebankan kuk besi ke
atas tengkukmu, sampai engkau dipunahkan-Nya.
Akhirnya
Tuhan berikan dia untuk menjadi hamba musuh, itu terjadi dalam masa 3,5 tahun
aniaya antikristus di depan.
Hananya
bernubuat palsu, dia mengambil kuk dari kayu yang ada dikuk Yeremia lalu dia
patahkan. Kemudian Tuhan menyuruh Yeremia membuat kuk dari besi yang tidak bisa
dia patahkan lagi. Begitulah Tuhan memperlakukan Hananya dan umat Tuhan sebab mereka
tidak mau melayani Tuhan dan tidak mau dengar-dengaran pada Tuhan. Akhirnya
Hananya mati di tahun itu juga. Ini jangan terjadi pada diri kita.
Imamat
pasal 15 menunjukkan kepada kita supaya jangan kita meniru kehidupan yang melayani
keinginan dan kepuasan hawa nafsu daging serta tidak memberi pelayanan kepada
Tuhan.
Ada 4
hal yang kena pada laki-laki yang ada lelehan ini.
1.
Imamat 15:4
15:4 Setiap
tempat tidur, yang ditiduri orang yang mengeluarkan lelehan itu menjadi
najis, dan setiap barang yang didudukinya menjadi najis juga.
Yang membuat dia tidak
bisa masuk pada nikah yang rohani adalah karena dia sudah mencemari tempat
tidur. Ini jangan ada pada kita. Ini yang sangat berat. Persoalan tempat tidur
ini seharusnya dihormati.
Ibrani 13:
13:4
Hendaklah kamu semua penuh hormat terhadap perkawinan dan janganlah kamu
mencemarkan tempat tidur, sebab orang-orang sundal dan pezinah akan dihakimi
Allah.
Luapan hawa nafsu
dagingnya ini mulai dari tidak ada penghormatan terhadap tempat tidur. Penuh
hormat ini diambil dari bahasa Gerika yaitu Pinion,
artinya:
1)
Nikah
itu punya harga atau nilai sangat tinggi di hadapan Tuhan.
Karena
Tuhan sendiri yang menciptakan nikah, maka nikah itu harganya sangat tinggi.
Kalau saudara merasa nilai nikah saudara sangat tinggi, maka hormati nikahmu.
Kalau dulu kita bagaikan lelehan-lelehan itu maka sekarang hormatilah. Itu
tujuan Firman pengajaran karena akan dibawa oleh Tuhan pada nikah yang sempurna (rohani).
2)
Nikah
itu patut dikasihi
Terciptanya
nikah itu karena kasih, makanya harus dikasihi.
3)
Nikah
itu indah dipandang
Ini disampaikan oleh
bapak Pdt. Totaijs dalam Bride Tidings Fellowship International pada tanggal
28-10-1988 di Surabaya.
2.
Imamat 15:4,6
15:4 Setiap
tempat tidur, yang ditiduri orang yang mengeluarkan lelehan itu menjadi najis,
dan setiap barang yang didudukinya menjadi najis juga.
15:6
Siapa yang duduk di atas barang yang telah diduduki oleh orang yang demikian
haruslah mencuci pakaiannya, membasuh tubuhnya dengan air, dan ia menjadi najis
sampai matahari terbenam.
Artinya lelehan ini bisa
merambat ke mana-mana termasuk memperebutkan kedudukan-kedudukan, (kedudukan dalam
gereja). Akibat itu
diperebutkan maka tidak peduli lagi bagaimana caranya supaya bisa meraih
kedudukan itu. Di sinilah jalur politik masuk. Tuhan Yesus berbicara soal
kedudukan ini.
Matius 18:1-4
18:1
Pada waktu itu datanglah murid-murid itu kepada Yesus dan bertanya:
"Siapakah yang terbesar dalam Kerajaan Sorga?"
18:2
Maka Yesus memanggil seorang anak kecil dan menempatkannya di tengah-tengah
mereka
18:3
lalu berkata: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika kamu tidak bertobat
dan menjadi seperti anak kecil ini, kamu tidak akan masuk ke dalam Kerajaan
Sorga.
18:4
Sedangkan barangsiapa merendahkan diri dan menjadi seperti anak kecil ini,
dialah yang terbesar dalam Kerajaan Sorga.
Tadinya mereka berbicara
soal kedudukan bahkan bertengkar di tengah jalan. Ketika Yesus bertanya apa
yang mereka perebutkan di jalan, mereka malah membisu. Apalah arti kita
memperebutkan kedudukan kalau tidak ada dalam roh pertobatan, tidak ada tanda
kelahiran baru.
Di dunia berpolitik itu
sudah menjadi fenomena sehari-hari. Di dalam Tuhan kita harus berserah kepada
Tuhan, jangan kita memaksakan diri. Kalau Tuhan suruh lakukan maka kita harus
lakukan. Kalau Tuhan katakan jangan maka jangan kita lakukan. Tujuannya supaya
jangan lelehan-lelehan itu merambat kemana-mana termasuk dalam soal kedudukan.
Hal ini juga masuk dalam
nikah. Kedudukan suami adalah kepala, kedudukan isteri adalah tubuh. Tetapi
karena ada lelehan-lelehan di situ, keinginan di situ terlalu meruak maka yang
laki-laki dipaksa
menjadi tubuh sebab
isteri mau jadi kepala.
Ini yang terjadi di dunia
Kristen karena ada lelehan yang merambat ke sana. Seorang gembala harus seorang
suami, tetapi yang banyak ditemui malah perempuan yang menjadi gembala. Itu
adalah lelehan, itu kenajisan di hadapan Tuhan! Di hadapan manusia mungkin
terhormat tetapi di hadapan Tuhan itu kotor, itu menyalahi struktur Sorga.
I Timotius 3:1-2 (Terjemahan Lama)
3:1 Maka
inilah perkataan yang sungguh: Jikalau barang seorang berkehendakkan jawatan
gembala sidang, maka tujuannya itu kepada suatu pekerjaan yang baik.
3:2
Sebab itu hendaklah gembala sidang itu tiada bercela, yaitu menjadi suami
seorang isteri sahaja, menahan diri, siuman, berkelakuan sopan, suka memberi
tumpangan, tahu mengajar orang;
Gembala sidang itu suami,
suami itu laki-laki. Lalu kenapa ada gembala yang perempuan? Itu karena nafsu (ambisi), itu lelehan!
Ada yang mengatakan “itu
hanya Paulus yang menulis”, itu salah! Paulus bisa menulis karena ada ilham Roh
dan dia diangkat oleh Tuhan. Dia dipakai oleh Tuhan untuk melanjutkan perkataan
Tuhan dalam:
Yohanes 16:12
16:12
Masih banyak hal yang harus Kukatakan kepadamu, tetapi sekarang kamu belum
dapat menanggungnya.
Suami itu adalah gembala
kecil dalam rumah tangga. Mungkin saudara mengatakan “suami saya itu bodoh,
jadi saya yang ambil tindakan”. Kalau seperti itu maka suami bukan tambah
pintar tetapi malah tambah bodoh-bodoh. Penyucian juga akan terhambat oleh karena kedudukan yang salah.
Penyucian itu dari Yesus turun kepada suami lalu kepada isteri.
Itu sebabnya kenapa
gereja tidak mengalami penyucian, tidak mengalami pembukaan rahasia Firman?
Karena kedudukannya terbalik. Kalau terbalik ini berarti kedudukan yang kena
lelehan, lelehan itu najis. Kalau hal itu terjadi di tempat ini maka tidak akan
ada penyucian. Orang datang hanya seperti upacara, tidak ada nilai apa-apa, pemberitaan
firman tidak dimengerti tujuannya apa, semuanya kabur, tidak memiliki
sasaran yang benar.
3.
Imamat 15:7
15:7
Siapa yang kena kepada tubuh orang yang demikian, haruslah mencuci pakaiannya,
membasuh tubuhnya dengan air dan ia menjadi najis sampai matahari terbenam.
Kalau sudah tahu orang
itu punya nafsu tinggi yang tidak terkontrol, jangan kita bersekutu. Ini adalah
wanti-wanti Tuhan buat diriku lebih dahulu. Bergaul dengan orang bebal kita
menjadi bebal, bergaul dengan orang bijak kita menjadi bijak. Bergaul dengan
orang yang cepat gusar kita menjadi cepat gusar.
Amsal 13:20
13:20
Siapa bergaul dengan orang bijak menjadi bijak, tetapi siapa berteman dengan
orang bebal menjadi malang.
Jangan bersentuhan
berarti jangan kita bersekutu, jangan kita ikut-ikutan dengan karakternya.
II Timotius 1:7
1:7
Sebab Allah memberikan kepada kita bukan roh ketakutan, melainkan roh yang
membangkitkan kekuatan, kasih dan ketertiban.
Kita harus ada sospronismos, artinya mendisiplinkan
diri, menahan kata, menguasai diri dan menahan sikap.
4.
Imamat 15:8
15:8
Apabila orang yang demikian meludahi orang yang tahir, haruslah orang
ini mencuci pakaiannya, membasuh tubuhnya dengan air dan ia menjadi najis
sampai matahari terbenam.
Meludahi ini berarti
orang yang suka berucap kotor yang disemprotkan kepada saudara akhirnya membuat
saudara ikut kotor. Ini adalah bahasa yang ada muatan kotor. Ini termasuk
lelehan. Ini adalah ucapan orang Sodom dan Gomora yang ucapannya ada roh
kenajisan, roh binatang.
Yesaya 3:9
3:9 Air
muka mereka menyatakan kejahatan mereka, dan seperti orang Sodom, mereka dengan
terang-terangan menyebut-nyebut dosanya, tidak lagi disembunyikannya. Celakalah
orang-orang itu! Sebab mereka mendatangkan malapetaka kepada dirinya sendiri.
Apalagi
bila yang ada lelehan itu berucap dari mimbar, semua jemaat jadi kotor.
Itu bahasa najis, bahasa
orang yang ada lelehan. Kita mudah mendeteksi tanpa diperiksa oleh dokter,
sudah ketahuan hidup itu ada lelehan.
Lewat pelajaran yang kita
terima, Tuhan selalu mengungkapkan isi hatiNya, Tuhan selalu menyatakan
kerinduan hatiNya, Tuhan selalu memberitahu kehendakNya kepada kita. Sambutlah
apa yang Tuhan sampaikan sehingga kita bukan menjadi umat Tuhan yang digiring masuk
dalam aniaya 3,5 tahun antikristus tetapi diterbangkan ke padang belantara. Firman
seperti ini harus banyak kali ditekankan pada hari-hari terakhir ini sebab kita sudah dekat saat penyingkiran gereja. Kasian kalau
sudah sekian lama menjadi pengikut Tuhan kemudian tertinggal dalam 3,5 tahun
aniaya antikristus. Saya berdoa supaya itu jangan terjadi pada kita dan supaya
kita diperlengkapi dengan dua sayap burung nazar.
Contoh konkrit orang
Sodom.
Kejadian 19:5
19:5
Mereka berseru kepada Lot: "Di manakah orang-orang yang datang kepadamu
malam ini? Bawalah mereka keluar kepada kami, supaya kami pakai mereka."
Sodom artinya homoseks
dan Gomora artinya lesbian. Ini selalu disebut, dalam Wahyu pasal 11, mayat itu
dibiarkan di jalan kota Sodom dan Gomora. Tetapi tiga hari kemudian nafas
mereka dikembalikan maka gemparlah penduduk dunia. Jangan tunggu nanti Tuhan
membuat kita takut tetapi sudah terlambat.
Wahyu 11:3-6
11:3 Dan
Aku akan memberi tugas kepada dua saksi-Ku, supaya mereka bernubuat sambil
berkabung, seribu dua ratus enam puluh hari lamanya.
11:4
Mereka adalah kedua pohon zaitun dan kedua kaki dian yang berdiri di hadapan
Tuhan semesta alam.
11:5 Dan
jikalau ada orang yang hendak menyakiti mereka, keluarlah api dari mulut mereka
menghanguskan semua musuh mereka. Dan jikalau ada orang yang hendak menyakiti
mereka, maka orang itu harus mati secara itu.
11:6
Mereka mempunyai kuasa menutup langit, supaya jangan turun hujan selama mereka
bernubuat; dan mereka mempunyai kuasa atas segala air untuk mengubahnya menjadi
darah, dan untuk memukul bumi dengan segala jenis malapetaka, setiap kali
mereka menghendakinya.
Api turun dari Sorga
adalah hal yang pernah dilakukan oleh Elia, air berubah menjadi darah adalah
hal yang pernah dilakukan oleh Musa.
Wahyu 11:7-8
11:7 Dan
apabila mereka telah menyelesaikan kesaksian mereka, maka binatang yang muncul
dari jurang maut, akan memerangi mereka dan mengalahkan serta membunuh mereka.
11:8 Dan
mayat mereka akan terletak di atas jalan raya kota besar, yang secara rohani
disebut Sodom dan Mesir, di mana juga Tuhan mereka disalibkan.
Kenapa kita tidak
memahami kehendak Tuhan dalam diri kita. Kenapa kita tidak sadar kadang kita
ada lelehan. Kita diberitahu oleh Tuhan supaya lelehan itu berhenti. Ada cara
yang diberikan Tuhan akan lelehan itu berhenti. Jangan sampai kita kembangkan
lelehan-lelehan itu.
Ada banyak jalur dia
masuk dan merambat. Mari kita bendung, minta tolong kepada Tuhan. Tempat tidur
yaitu nikah kita harus kita hargai. Kedudukan yang Tuhan berikan kepada kita
juga harus kita hargai. Dalam sidang jemaat gembala harus menghargai kedudukan
dari Tuhan, demikian juga tua-tua,
anggota paduan suara dan pemain musik harus menghargai. Sebagai anggota Tubuh Kristus marilah kita
digembalakan oleh Firman yang memimpin kita untuk bertemu Mempelai Laki-laki Sorga, berarti kita sedang
dibina, diarahkan dan dipulihkan oleh Tuhan untuk menjadi Tubuh Kristus atau
Mempelai Laki-laki Sorga.
Bukan hanya sekedar kita
hadir dalam ibadah dan mendengar khotbah pendeta, tetapi di dalamnya ada muatan kasih sayang Tuhan. Kita
disoroti oleh Tuhan dengan
sinar matahari kasih Tuhan. Bila masih bersikukuh dan matahari sudah terbenam
maka terlambatlah saudara. Jangan
sampai kita terlambat sebab kita sudah sampai pada poin paling tinggi, ada pada
angka 15 itulah kelimpahan kemurahan dan belas kasihan Tuhan kepada kita.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar