Salam sejahtera
di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.
Kita
akan memandang Tuhan dalam gerakan di dalam Firman pengajaran dan Firman nubuatan karena dua hal ini
dibutuhkan dan itu adalah sistem Sorga untuk membangun gereja Tuhan. Firman
nubuatan menunjuk sasaran ke mana kita harus melangkah. Kemudian Firman
pengajaran menuntun kita untuk mencapai kegenapan dari Firman nubuatan.
Selekasnya
bapak ibu dan kekasih dalam Tuhan menyatakan diri digembalakan maka itu sudah
menjadi tanggung jawab saya sebagai gembala untuk memberikan penyahutan kepada
Tuhan. Tanggung jawab saya untuk menimang-nimang atau mengunjuk-unjuk saudara
di hadapan Tuhan.
Zakharia 14:6-11
14:6 Maka pada waktu itu tidak akan ada lagi udara
dingin atau keadaan beku,
14:7 tetapi akan ada satu hari -- hari itu diketahui
oleh TUHAN -- dengan tidak ada pergantian siang dan malam, dan malampun menjadi
siang.
14:8 Pada waktu itu akan mengalir air kehidupan dari
Yerusalem; setengahnya mengalir ke laut timur, dan setengah lagi mengalir ke
laut barat; hal itu akan terus berlangsung dalam musim panas dan dalam musim
dingin.
14:9 Maka TUHAN akan menjadi Raja atas seluruh bumi;
pada waktu itu TUHAN adalah satu-satunya dan nama-Nya satu-satunya.
14:10 Seluruh negeri ini akan berubah menjadi seperti
Araba-Yordan, dari Geba sampai ke Rimon di sebelah selatan Yerusalem. Tetapi
kota itu akan menjulang tinggi dan tetap tinggal di tempatnya, dari pintu
gerbang Benyamin sampai ke tempat pintu gerbang yang dahulu, yakni sampai ke
pintu gerbang Sudut, dan dari menara Hananeel sampai ke tempat pemerasan anggur
raja.
14:11 Orang akan menetap di dalamnya, sebab penumpasan
tidak akan ada lagi, dan Yerusalem akan tetap aman.
Apa
yang kita baca adalah suatu lukisan atau secuil gambaran tentang keadaan
Firdaus atau Eden atau Yerusalem yang baru. Ada maksud Tuhan melukiskan ini
kepada kita supaya kita mendengar dan melihat sebab ada Firman yang didengar
dan ada Firman yang dilihat. Firman yang didengar adalah yang seperti ini yaitu
yang kita dengar diberitakan. Firman yang dilihat itulah penglihatan. Dalam
kitab nabi Zakharia ada 8 penglihatan, itulah Firman yang dilihat.
Ini
utamanya untuk saya sebagai pemberita agar saya benar-benar memiliki dua hal
ini yaitu Firman yang didengar dan Firman yang dilihat agar saya sampaikan kepada
sidang jemaat sehingga sidang jemaat benar-benar bisa melihat dan mendengar
Firman. Melihat di sini sasarannya agar Firman yang tadinya didengar
benar-benar menjadi darah dan daging kita.
Zakharia 14:5
14:5 Maka tertutuplah lembah gunung-gunung-Ku, sebab
lembah gunung itu akan menyentuh sisinya; dan kamu akan melarikan diri seperti
kamu pernah melarikan diri oleh karena gempa bumi pada zaman Uzia, raja Yehuda.
Lalu TUHAN, Allahku, akan datang, dan semua orang kudus bersama-sama Dia.
Dalam
kitab nabi Yesaya dikatakan dalam gempa Tuhan hadir.
Yesaya 29:6
29:6 engkau akan melihat kedatangan TUHAN semesta alam
dalam guntur, gempa dan suara hebat, dalam puting beliung dan badai dan dalam
nyala api yang memakan habis.
Dalam
kehadiran Tuhan ini ada dua sisi yang Dia lakukan:
1.
Membawa
gereja Tuhan pada suasana damai, kesejukan dan kenyamanan yang sempurna
2.
Dunia
mendapatkan hukuman
Ø Wahyu 8:1-5 Gereja
masuk pada persekutuan yang indah dengan Tuhan Mempelai Laki-laki Sorga tetapi
dunia dihukum.
Ø Wahyu pasal 11 Dunia
mengalami penghukuman tetapi gereja Tuhan disingkirkan
Ø Wahyu pasal 16 Dunia
mengalami resesi yang tidak dapat dilukiskan dengan kata-kata, ini belum di neraka tetapi masih di dunia ini. Tetapi
gereja Tuhan mengalami resepsi bersama dengan Tuhan, kita makan makanan yang
spesial untuk Tuhan tetapi diberikan untuk kita.
Yesaya 25:
25:6 TUHAN semesta alam akan menyediakan di gunung
Sion ini bagi segala bangsa-bangsa suatu perjamuan dengan masakan yang
bergemuk, suatu perjamuan dengan anggur yang tua benar, masakan yang bergemuk
dan bersumsum, anggur yang tua yang disaring endapannya.
Mengapa
Tuhan mempertontonkan indahnya Eden itu padahal dalam Yehezkiel pasal 36 rohani
orang Israel sudah seperti padang gurun, tetapi oleh kuasa Firman dan Roh serta
kasih Tuhan maka kehidupan yang seperti padang gurun yang gersang ini dirubah
oleh Tuhan menikmati taman Eden. Apakah kita tidak mendambakah hal ini? Untuk
mencapai ke sana ada jalurnya.
Yehezkiel 36:33-36
36:33 Beginilah firman Tuhan ALLAH: Pada hari Aku
mentahirkan kamu dari segala kesalahanmu, Aku akan membuat kota-kota didiami
lagi dan reruntuhan-reruntuhan akan dibangun kembali.
36:34 Tanah yang sudah lama tinggal tandus akan
dikerjakan kembali, supaya jangan lagi tetap tandus di hadapan semua orang yang
lintas dari padamu.
36:35 Sebaliknya mereka akan berkata: Tanah ini yang
sudah lama tinggal tandus menjadi seperti taman Eden dan kota-kota yang sudah
runtuh, sunyi sepi dan musnah, sekarang didiami dan menjadi kubu.
Kuasa
Tuhan merubah dari kehidupan yang gersang seperti tanah pecah-pecah sebab tidak
pernah disiram oleh hujan, namun ketika disiram oleh hujan maka tanah yang
pecah-pecah itu menjadi satu kembali. Hati yang sudah pecah baik antara suami
isteri atau antara kakak beradik, ketika disirami oleh hujan Firman Tuhan maka
menjadi satu kembali. Jangan biarkan ada yang menjadi sekat lagi. Itu bukti
bahwa ada hujan yang turun dalam gereja Tuhan. Tidak mustahil masih satu kamar,
masih satu atap tetapi hati sudah terpisah, itu berarti orang itu sudah kering
kerontang dan gersang. Makanya kita perlu mendengarkan Firman pengajaran (hujan deras).
Sebelum
Tuhan melukiskan tentang Firdaus atau Eden ini, maka lebih dahulu Tuhan
mempertontonkan tentang gempa yang begitu dahsyat yang dilukiskan sama dengan
yang terjadi di zaman raja Uzia. Ini dipertontonkan kepada kita untuk melihat
apa sikap orang ketika gempa datang. Mereka melarikan diri dari murka Allah. Jadi dari sekarang ini
kita tahu bahwa akan ada murka Allah maka mari kita hindarkan diri, mulai dari
memberi diri dibaptis, baptisan selam.
Salah
satu pemahaman baptisan air adalah melarikan diri kita dari murka Allah. Gempa
itu adalah murka Allah tetapi bagi anak Tuhan yang melarikan dirinya, dia tidak
kena murka. Berarti dia didorong oleh Tuhan untuk masuk dalam persekutuan Tubuh
dan Kepala. Kepala itulah Tuhan Yesus dan kita adalah Tubuh, itulah kehidupan yang tidak kena murka
Tuhan.
Baptisan
yang benar adalah yang sesuai Alkitab yaitu baptisan selam. Jangan kita
main-main dengan baptisan, baptisan bukanlah suatu hal yang dapat diringankan.
I Petrus 3:21
3:21 Juga kamu sekarang diselamatkan oleh kiasannya,
yaitu baptisan -- maksudnya bukan untuk membersihkan kenajisan jasmani,
melainkan untuk memohonkan hati nurani yang baik kepada Allah -- oleh kebangkitan
Yesus Kristus,
Penghukuman
Tuhan dengan air bah itu adalah kiasan baptisan air yang kita lakoni hari-hari
terakhir ini. Sekarang bukan lagi kiasan tetapi mengandung makna keselamatan. Baptisan
ini adalah langkah awal kita menghindar dari murka Allah. Walaupun berbahasa
roh tetapi tanpa baptisan maka itu belum lengkap.
Ketika
keluarga Kornelius dilawat oleh Tuhan dengan memanggil Petrus yang ada di Yope untuk datang di Kaisarea padahal di
Kaisarea itu juga ada hamba Tuhan yang lain yaitu Filipus. Tetapi Tuhan tidak
memanggil Filipus yang sudah sekota dengan dia namun memanggil Petrus. Mengapa
Petrus yang dipanggil? Sebab Petrus adalah saksi mata dari 3,5 tahun pelayanan
Yesus sampai penyaliban Kristus. Sedangkap Filipus tidak, dia hanya mendengar dari
rasul-rasul termasuk Petrus sebab Filipus ini adalah orang yang dipilih oleh
Tuhan menjadi pelayan meja dan kemudian dia menjadi penginjil.
Jadi
Kornelius luar biasa karena mendapatkan tamu yang beruntun. Tamu pertama adalah
Malaikat, tamu kedua adalah rasul Petrus dan tamu yang ketiga adalah Roh Kudus.
Kornelius adalah seorang serdadu dan walaupun dia seorang serdadu, tidak ada
sikap lain yang dia lakukan selain takut akan Tuhan dan suka bersedekah.
Kornelius
mendapatkan tamu yang semakin bermutu. Pertama adalah Malaikat, kemudian tamu
yang berikutnya lebih bermutu dari malaikat yaitu Petrus. Tamu yang terakhir
yang paling bermutu adalah pribadi Tuhan sendiri di dalam RohNya.
Ketika
Roh Kudus turun di tengah-tengah keluarga Kornelius dan kerabat yang ikut di
sana maka tidak ada alasan untuk tidak dibaptis. Petrus menanyakan apakah ada
kendala untuk mereka dibaptis dan memang tidak ada bahkan mereka harus
dibaptis. Baptisan ini tidak boleh diringankan. Banyak kali di dalam gereja
Tuhan sangat meringankan soal
baptisan.
Kisah Para Rasul 10:46-48
10:46 sebab mereka mendengar orang-orang itu
berkata-kata dalam bahasa roh dan memuliakan Allah. Lalu kata Petrus:
10:47 "Bolehkah orang mencegah untuk membaptis
orang-orang ini dengan air, sedangkan mereka telah menerima Roh Kudus sama
seperti kita?"
10:48 Lalu ia menyuruh mereka dibaptis dalam nama
Yesus Kristus. Kemudian mereka meminta Petrus, supaya ia tinggal beberapa hari
lagi bersama-sama dengan mereka.
Kisah Para Rasul 10:46-48 (Terjemahan Lama)
10:46 Karena didengarnya mereka itu berkata-kata
dengan berbagai-bagai bahasa serta memegahkan Allah. Lalu kata Petrus,
10:47 "Dapatkah seorang menegahkan air itu
daripada membaptiskan orang yang sudah menerima Rohulkudus sama seperti kami
ini?"
10:48 Maka disuruhnyalah membaptiskan mereka itu
dengan nama Yesus Kristus. Kemudian mereka itu pun mintalah Petrus tinggal di
situ beberapa hari lamanya.
Mereka
harus atau wajib dibaptis. Inilah keluarga Kornelius, asal dari bangsa kafir yang masuk dalam
keluarga Allah.
Kenapa
Tuhan melukiskan tentang situasi Yerusalem Baru atau suasana Eden, suasana
Firdaus kepada kita? Tuhan menawarkan hal ini kepada kita manusia berdosa yang
pantas untuk dibinasakan, tetapi Tuhan ingin agar kita diselematkan dan harus
ada minat dari kita. Apalah guna Tuhan menawari kalau kita tidak ada minat.
Kalau Tuhan menawari ada yang menerima dan ada yang tidak. Yang tidak berminat ini
tinggal menunggu tanggal mainnya apa yang akan terjadi padanya yaitu
hukuman/ kebinasaan.
Mari
kita melihat bagaimana orang yang tertarik.
Yesaya 51:1
51:1 Dengarkanlah Aku, hai kamu yang mengejar apa
yang benar, hai kamu yang mencari TUHAN! Pandanglah gunung
batu yang dari padanya kamu terpahat, dan kepada lobang penggalian batu yang
dari padanya kamu tergali.
1.
Orang
yang tertarik itu tidak diam, dia mengejar apa yang benar, dia buru apa
yang benar. Mengejar ini berarti berlari sebab waktu akan berakhir, jangan
sampai terlambat. Yang mengejar yang benar ini adalah
orang yang tertarik, mereka tidak diam, ada gerakan dan aktifitas rohani yang
nampak dalam dirinya.
Yang mengejar yang benar
ini adalah orang yang berminat, kalau tidak berminat dia akan diam di tempat. Saya
berminat karena saya orang berdosa dan Tuhan tawarkan tempat yang luar biasa.
Alangkah bodohnya saya kalau Tuhan tawarkan tempat yang luar biasa dan saya
tetap bertahan di tempat yang tinggal menunggu binasa. Alangkah tidak bijaknya
saudara kalau Tuhan tawarkan tempat yang luar biasa dan begitu mulia, kemudian
saudara tidak berminat dan bertahan dengan dunia ini, kalau seperti itu maka
saudara bodoh!
Kalau kita kejar
kebenaran itu berarti kita tidak mau peduli dengan hal-hal lain di sekitar
kita. Apakah
itu kebenaran? Itulah
Tuhan Yesus. Ketika Tuhan Yesus ada di pengadilan Pilatus, Pilatus bertanya pada Yesus apa kebenaran itu dan Pilatus itu
bingung. Tuhan Yesus adalah kebenaran itu.
Yohanes 8:32,36
8:32 dan kamu
akan mengetahui kebenaran, dan kebenaran itu akan memerdekakan kamu."
8:36 Jadi
apabila Anak itu memerdekakan kamu, kamu pun benar-benar merdeka."
2.
Orang
yang berminat ini mencari. Mencari di sini berarti butuh ketelitian. Kita mengejar dan mencari
kebenaran harus dengan teliti, jangan asal. Jangan kita percaya semua
perkataan, belum semua itu kebenaran. Orang yang tidak berpengalaman percaya segala
perkataan.
Amsal 14:15
14:15
Orang yang tak berpengalaman percaya kepada setiap perkataan, tetapi orang yang
bijak memperhatikan langkahnya.
Jangan mengatakan semua
sama saja. Kalau mengatakan semua pengajaran sama saja, berarti dalam dirinya ada roh Moab. Orang yang
mengatakan semua sama saja akan dimurkai oleh Tuhan. Kita sudah berupaya melarikan
diri dari murka Allah tetapi kalau pemahaman kita dikemudian hari tidak
bertumbuh sehingga mengatakan “sama saja” akhirnya malah dimurkai oleh Tuhan.
Yesaya 16:12
16:12
Maka sekalipun Moab pergi beribadah dan bersusah payah di atas bukit
pengorbanan dan masuk ke tempat kudusnya untuk berdoa, ia tidak akan mencapai
apa-apa.
Orang yang mengatakan
sama saja, ibadahnya tidak akan berhasil, artinya tidak akan menjadi Mempelai
Wanita. Kalau dia masih hidup saat antikrist
datang dia akan masuk
dalam masa 3,5 tahun aniaya antikristus.
Tetapi orang yang tidak
berprinsip seperti Moab dan dia teliti mencari dan dapatkan, maka dia akan disingkirkan oleh Tuhan. Gempa
bumi boleh datang, dunia boleh mengalami hukuman, tetapi kehidupan yang mencari
Tuhan dengan teliti, dia pasti dilindungi oleh Tuhan.
Dalam doa saya sebagai
hamba Tuhan yang dipercaya untuk mengunjuk-unjuk sidang jemaat di hadapan
Allah, doa saya adalah “Tuhan, rumah setiap anak-anakMu bungkus dengan darahMu.
Ketika mereka naik kendaraan bungkus dengan darahMu. Ketika mereka bekerja
bungkus dengan darahMu. Sehingga apapun yang terjadi di dunia ini, umatMu
tinggal terlindung oleh kasih Tuhan”. Itu tanggung jawab kami untuk
mengunjuk-unjuk jemaat di hadapan Allah. Ini bukan hal yang disepelehkan.
Mencari ini membutuhkan
ketelitiaan. Dikatakan “carilah Tuhan selama Ia berkenan ditemui” apakah kita
sekarang ini masih ada dalam tanda perkenanan Tuhan.
Yesaya 55:6
55:6
Carilah TUHAN selama Ia berkenan ditemui; berserulah kepada-Nya selama Ia
dekat!
Waktu sekarang ini adalah
waktu perkenanan Tuhan, telitilah waktu sekarang ini. Perhatikan waktu sekarang
ini, jangan kita buang waktu. Kita masih diberikan waktu perkenanan Tuhan, kita
harus mencari Dia.
Yesaya 45:19
45:19
Tidak pernah Aku berkata dengan sembunyi atau di tempat bumi yang gelap. Tidak
pernah Aku menyuruh keturunan Yakub untuk mencari Aku dengan sia-sia! Aku,
TUHAN, selalu berkata benar, selalu memberitakan apa yang lurus."
Injil Yohanes dibuka
dengan “siapa yang kamu cari” dan dikunci dengan “apa yang engkau cari”. Baik dalam pasal pertama dan
pasal keduapuluh, karena mereka mencari maka mereka dipertemukan dengan Tuhan.
Ø Yohanes 1:38
1:38
Tetapi Yesus menoleh ke belakang. Ia melihat, bahwa mereka mengikut Dia lalu
berkata kepada mereka: "Apakah yang kamu cari?" Kata mereka
kepada-Nya: "Rabi (artinya: Guru), di manakah Engkau tinggal?"
Untuk
mencapai tempat tinggalnya rabi, tempat tinggal guru, kita butuh Firman
pengajaran. Rabi atau guru itu tidak lepas dengan Firman pengajaran.
Yohanes 1:39
1:39 Ia
berkata kepada mereka: "Marilah dan kamu akan melihatnya." Mereka pun
datang dan melihat di mana Ia tinggal, dan hari itu mereka tinggal bersama-sama
dengan Dia; waktu itu kira-kira pukul empat.
Di
mana tempat tinggal Tuhan Yesus? Ditunjukkan dalam Zakharia adalah Eden. Tuhan
pernah berucap “burung ada sarangnya dan serigala ada liangnya tetapi Anak
Manusia tidak mempunyai tempat untuk meletakkan kepalaNya”. Berarti tempat
tinggal dari Kepala ini adalah di atas tubuh. Jadi kalau kalau kita punya minat
mencari tempat tinggal Tuhan Yesus maka bawalah dirimu menjadi Tubuh Kristus
yang sempurna. Kalau kita sungguh mencari maka Dia tidak akan membohongi kita.
Ø Yohanes 20:15
20:15
Kata Yesus kepadanya: "Ibu, mengapa engkau menangis? Siapakah yang engkau
cari?" Maria menyangka orang itu adalah penunggu taman, lalu berkata
kepada-Nya: "Tuan, jikalau tuan yang mengambil Dia, katakanlah kepadaku,
di mana tuan meletakkan Dia, supaya aku dapat mengambil-Nya."
Orang
yang mencari ini ada kerinduan hati yang mendalam sampai dia menangis karena
ingin jumpa dengan Tuhan Yesus.
Yohanes 20:13,16
20:13
Kata malaikat-malaikat itu kepadanya: "Ibu, mengapa engkau menangis?"
Jawab Maria kepada mereka: "Tuhanku telah diambil orang dan aku tidak tahu
di mana Ia diletakkan."
20:16
Kata Yesus kepadanya: "Maria!" Maria berpaling dan berkata kepada-Nya
dalam bahasa Ibrani: "Rabuni!", artinya Guru.
Perkataan
“Rabuni” ini seperti perkataan dalam Yohanes 1:38.
Bahasa
Malaikat dan Tuhan Yesus ketika pertama kali menyapa Maria adalah “ibu”. Itu
adalah sapaan umum. Tetapi sapaan Tuhan Yesus yang kedua “Maria” itu adalah
sapaan khusus. Kalau Kristen umum tidak mengerti siapa yang ada di depannya,
tetapi Kristen khusus paham. Sapaan khusus itu langsung dikaitkan dengan
“Rabuni” atau guru, inilah Kristen khusus yang mengejar pengajaran.
3.
Untuk
menemukan apa yang kita cari ada suara dan ada jari yang menunjuk.
Yesaya 51:1
51:1
Dengarkanlah Aku, hai kamu yang mengejar apa yang benar, hai kamu yang mencari
TUHAN! Pandanglah gunung batu yang dari padanya kamu terpahat, dan
kepada lobang penggalian batu yang dari padanya kamu tergali.
Kalau memandang kepada apa yang ditunjuk, kira-kira bagaimana posisi saudara? Tentu
pandangan dan kepala saudara, saudara unjukkan ke depan.
Pandanglah dalam bahasa
aslinya adalah Noso, artinya:
a)
Mengunjukkan
muka ke depan
b)
Memandang
sambil membakar. Apa yang kita bakar? Itulah penyembahan kita.
Kita melihat gunung batu
yang dari sana kita dipahat, dari sana kita digali. Ternyata kebenaran itu
bukan kebenaran asal. Itu digambarkan seperti gunung yang dari sana kita digali
dan dipahat. Untuk apa gunung batu dipahat dan batu digali?
I Raja-raja 5:17; 6:7
5:17 Dan
raja memerintahkan supaya mereka melinggis batu yang besar, batu yang
mahal-mahal untuk membuat dasar rumah itu dari batu pahat.
6:7 Pada
waktu rumah itu didirikan, dipakailah batu-batu yang telah disiapkan di
penggalian, sehingga tidak kedengaran palu atau kapak atau sesuatu perkakas
besi pun selama pembangunan rumah itu.
Siapa batu itu?
I Korintus 10:4
10:4 dan
mereka semua minum minuman rohani yang sama, sebab mereka minum dari batu
karang rohani yang mengikuti mereka, dan batu karang itu ialah Kristus.
Kebenaran itu tidak
datang dengan asal atau nyaman tetapi dengan penderitaan. Batu itu adalah
Kristus. Dia adalah gunung batu tempat kita digali dan dipahat, untuk apa? Batu
itu dipakai untuk bangunan rumah Tuhan. Jadi ada pribadi yang menderita untuk
kita. Kita memandang itu agar mata kita selalu terpanah bahwa kita ada supaya dibangun
menjadi rumah Allah berarti menjadi tubuh Kristus/ menjadi Mempelai WanitaNya.
Dalam nyanyian Musa
dikatakan “jangan kamu lupakan itu”. Seringkali kita melupakan dari mana asal
kita. Kita tidak memberi diri kita bahwa kita ini sebenarnya mau dibangun oleh
Tuhan untuk menjadi TubuhNya, menjadi Mempelai WanitaNya dan kita malah
bertahan dengan dunia ini yang menunggu hancur. Mengapa seperti itu? Karena
banyak kali kita melupakan batu itu!
Ulangan 32:18
32:18
Gunung batu yang memperanakkan engkau, telah kaulalaikan, dan telah kaulupakan
Allah yang melahirkan engkau.
Jangan kita abaikan Dia.
Dia menderita bagaikan dipahat. DeritaNya mulai di taman Getsemani lalu di
pengadilan Kayafas, Pilatus dan Herodes, Dia menderita sampai di kayu salib
supaya kita ini bisa hidup. Acap kali
kita lupa, kita lalaikan, kita abaikan Tuhan Yesus gunung batu yang kena
linggis, yang kena pahat. Kita pandang
itu sambil membakar dupa, artinya kita pandang sambil menyembah Tuhan.
Jangan kita tidak tahu
berterima kasih kepada Tuhan. Bagi yang kurang berterima kasih atau tidak tahu
berterima kasih kepada Tuhan, mungkin ini kesempatan terakhir bagimu. Ini
tawaran Tuhan untuk kita memandang Dia, kenapa kita lalaikan/ lupakan!
Memang beresiko tinggi
bagi yang mencari ini.
Yesaya 51:7
51:7
Dengarkanlah Aku, hai kamu yang mengetahui apa yang benar, hai bangsa yang
menyimpan pengajaran-Ku dalam hatimu! Janganlah takut jika diaibkan oleh
manusia dan janganlah terkejut jika dinista oleh mereka.
Ini yang banyak kali
orang tidak tahan, ketika dia mencari pengajaran maka orang akan mengolok-olok, inilah resikonya.
Tuhan perlihatkan kalau kita mengejar dan mencari yang benar inilah resiko yang
kita peroleh, maksudnya supaya jangan kita kaget, terkejut dan nyali kita ciut
ketika berhadapan dengan keadaan seperti itu.
I Raja-raja 5:17; 6:7
5:17 Dan
raja memerintahkan supaya mereka melinggis batu yang besar, batu yang
mahal-mahal untuk membuat dasar rumah itu dari batu pahat.
6:7 Pada
waktu rumah itu didirikan, dipakailah batu-batu yang telah disiapkan di
penggalian, sehingga tidak kedengaran palu atau kapak atau sesuatu perkakas
besi pun selama pembangunan rumah itu.
Kita berasal dari batu
yang mahal, berarti kita ini juga mahal. Ketika rumah itu didirikan tidak ada
lagi benturan, tidak terdengar suara lagi karena semua sudah pas. Itulah proses
yang terakhir. Kalau sekarang kita masih seringkali mendengar ada bunyi
benturan itu berarti masih ada dalam proses. Tetapi jangan sampai kita terus
berbenturan sebab kalau seperti itu nantinya bisa terlambat, Kita tidak ada dilokasi pembangunan.
Itu sebabnya Firman Tuhan
selalu datang kepada kita. Inilah proses sementara kita dibentuk/ sementara dipahat.
Yeremia 23:29
23:29
Bukankah firman-Ku seperti api, demikianlah firman TUHAN dan seperti palu yang
menghancurkan bukit batu?
Setelah memandang batu
yang dipahat tadi, arah pandangan kita kepada teladan nikah.
Yesaya 51:2
51:2
Pandanglah Abraham, bapa leluhurmu, dan Sara yang melahirkan kamu; ketika
Abraham seorang diri, Aku memanggil dia, lalu Aku memberkati dan memperbanyak
dia.
Jadi batu yang dipahat
tadi diarahkan kepada nikah dan teladan nikah di sini adalah Abraham dan Sara.
Dari benih Abraham dalam kandungan Sara lahirlah Ishak. Dari benih Abraham
dalam kandungan Hagar lahirlah Ismael. Kedua orang ini menjadi satu ketika
Abraham dimakamkan.
Benih dari Ishak dibentuk
dalam kandungan Ribka sehingga lahir dua pribadi yaitu Esau dan Yakub,
sama-sama dari satu benih dan dalam satu kandungan. Kalau Ishak dan Ismael
boleh dikatakan wajar kalau berbeda karakternya karena dari satu benih namun
yang mengasuh berbeda. Namun Esau dan Yakub sudah satu benih, dibentuk dalam
kandungan yang satu tetapi bisa berbeda. Mengapa? Sebab Esau tidak memberi diri
digembalakan dan Yakub mau digembalakan.
Kejadian 25:27
25:27 Lalu
bertambah besarlah kedua anak itu: Esau menjadi seorang yang pandai berburu,
seorang yang suka tinggal di padang, tetapi Yakub adalah seorang yang tenang,
yang suka tinggal di kemah.
Bagi yang tidak mau digembalakan, keadaan itu demikian terus maka satu saat sekalipun dia membangun akan Tuhan rombak.
Tuhan mengatakan “Aku mengasihi Yakub tetapi membenci Esau”. Jadi kehidupan
yang tidak mau digembalakan mengundang kebencian Tuhan dalam dirinya.
Maleakhi 1:4
1:4 Apabila Edom
berkata: "Kami telah hancur, tetapi kami akan membangun kembali reruntuhan
itu," maka beginilah firman TUHAN semesta alam: "Mereka boleh
membangun, tetapi Aku akan merobohkannya; dan orang akan menyebutkannya daerah
kefasikan dan bangsa yang kepadanya TUHAN murka sampai selama-lamanya."
Roma 9:13
9:13
seperti ada tertulis: "Aku mengasihi Yakub, tetapi membenci Esau."
Jangan jauh dari
penggembalaan, bila tidak memberi diri dalam
penggembalaan itu akan mengundang
kebencian Tuhan. Walaupun Esau masih satu atap dengan Yakub, masih sama-sama
berjumpa dengan Ishak dan Ribka tetapi yang satu mau digembalakan dan yang satu
tidak mau digembalakan. Yang digembalakan dikasihi oleh Tuhan, yang tidak mau
digembalakan dibenci oleh Tuhan.
Yesaya 51:3
51:3 Sebab TUHAN menghibur Sion, menghibur segala
reruntuhannya; Ia membuat padang gurunnya seperti taman Eden dan padang
belantaranya seperti taman TUHAN. Di situ terdapat kegirangan dan sukacita,
nyanyian syukur dan lagu yang nyaring.
Inilah
yang ada dalam Zakharia 14:6-11. Apakah kita tidak rindu dan berharap ke sana?
Biarlah kita rindu ke sana. Bila saudara merindu, berilah dirimu untuk digembalakan.
Yesaya 51:4-5
51:4 Perhatikanlah suara-Ku, hai bangsa-bangsa, dan
pasanglah telinga kepada-Ku, hai suku-suku bangsa! Sebab pengajaran akan keluar
dari pada-Ku dan hukum-Ku sebagai terang untuk bangsa-bangsa.
51:5 Dalam sekejap mata keselamatan yang dari pada-Ku
akan dekat, kelepasan yang Kuberikan akan tiba, dan dengan tangan kekuasaan-Ku
Aku akan memerintah bangsa-bangsa; kepada-Kulah pulau-pulau menanti-nanti,
perbuatan tangan-Ku mereka harapkan.
Kalau
mendengar dan memperhatikan suara Tuhan maka itu tanda Tuhan segera akan
datang. Sampai dikatakan “pulau-pulau menanti-nanti”, apakah masih kurang
manusia yang bisa memperhatikan, apakah tidak ada manusia yang bisa mendengar sampai
pulau-pulau juga menanti-nanti. Tuhan mengingatkan kepada kita bahwa itu adalah
benda mati, mestinya kita yang lebih peduli. Itu sebenarnya singgungan Tuhan
terhadap kita, kita yang punya telinga seharusnya menanti-nantikan Tuhan.
Yesaya 40:30-31
40:30 Orang-orang muda menjadi lelah dan lesu dan
teruna-teruna jatuh tersandung,
40:31 tetapi orang-orang yang menanti-nantikan TUHAN
mendapat kekuatan baru: mereka seumpama rajawali yang naik terbang dengan
kekuatan sayapnya; mereka berlari dan tidak menjadi lesu, mereka berjalan dan
tidak menjadi lelah.
Rajawali
yang terbang ini tidak takut dengan angin badai, dia bahkan senang bermain-main
dalam angin badai yang kencang. Seperti itulah orang yang menanti-nantikan
Tuhan karena dia mau berada di Eden. Dia tahu derita sengasara yang
melahirkannya yaitu gunung batu itulah Tuhan Yesus. Tidak ada kamus dalam hati
dan pikirannya untuk melupakan
Tuhan Yesus. Jangan terjadi pada diri saudara melupakan Tuhan Yesus.
GPT “Kristus Penebus”
Jl. Langgadopi No.4 Tentena
Kec. Pamona Puselemba, Kab. Poso, 94663
Telp: (0458) 21415
HP: 085241270477
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar