Salam sejahtera
di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.
Zakharia 14:4-5
14:4 Pada waktu itu kaki-Nya akan berjejak di bukit
Zaitun yang terletak di depan Yerusalem di sebelah timur. Bukit Zaitun itu akan
terbelah dua dari timur ke barat, sehingga terjadi suatu lembah yang sangat
besar; setengah dari bukit itu akan bergeser ke utara dan setengah lagi ke
selatan.
14:5 Maka tertutuplah lembah gunung-gunung-Ku, sebab
lembah gunung itu akan menyentuh sisinya; dan kamu akan melarikan diri seperti
kamu pernah melarikan diri oleh karena gempa bumi pada zaman Uzia, raja Yehuda.
Lalu TUHAN, Allahku, akan datang, dan semua orang kudus bersama-sama Dia.
Ini
keadaan ketika Kristus Yesus datang pada kali yang kedua. Ada beberapa hal yang
diperhadapkan oleh Firman kepada kita yang akan terjadi. Ini diperlihatkan bukan berarti kita menanti hal itu
tetapi ada nilai pengajaran di dalamnya untuk mempersiapkan kita supaya jangan
lari terburu-buru.
Ada
gempa bumi yang terjadi 300 tahun sebelum Zakharia menulis kitab ini dan itu
ditulis oleh nabi Amos. Zaman raja Uzia ada gempa bumi yang dahsyat. Ini
diangkat kembali oleh Zakharia 300 tahun kemudian. Jadi diperhadapkan kepada
kita bahwa betapa hebatnya gempa bumi yang terjadi 300 tahun sebelum Zakharia.
Pada kedatangan Tuhan kali yang kedua dikatakan akan terjadi gempa bumi yang lebih hebat lagi.
Gereja
Tuhan di akhir zaman ini banyak kali tidak paham sehingga menjadi kehidupan
Kristen yang menganggap ibadah itu hanya sekedar upacara. Padahal ibadah itu
adalah momentum di mana tempat Tuhan sedang membangun karakter kita untuk memiliki karakter Ilahi lewat
kekuatan Firman pengajaran.
Kenapa
kedatanganNya harus dengan cara ini, disertai dengan gempa yang dahsyat? Sebelum kita ke sana
kita akan berbicara dulu tentang lembah.
1.
Lembah
adalah tempat bangsa Amalek diam, yang menghadang bangsa Israel menunju ke
Kanaan. Roh Amalek ini bekerja juga di hari-hari terakhir ini untuk menghadang
rohani saudara untuk mencapai Yerusalem Sorgawi, Kanaan Samawi. Kalau ini
saudara rasakan hari-hari terakhir ini maka ajakan Firman Tuhan, lembah harus ditimbun, harus diratakan.
Jangan biarkan kehidupan
saudara dihambat untuk maju dalam mengikut Tuhan, maju dalam bertumbuh
pengenalan saudara tentang siapa itu
Yesus. Kalau saudara mau melangkah mengikut Tuhan kemudian ada kendala maka itu
roh Amalek. Jangan izinkan dia berdiam di situ. Lembah itu harus ditimbun.
Lukas 3:5
3:5
Setiap lembah akan ditimbun dan setiap gunung dan bukit akan menjadi rata, yang
berliku-liku akan diluruskan, yang berlekuk-lekuk akan diratakan,
2.
Lembah
Akhor artinya
lembah kesukaran
Akhan dilempari di lembah
Akhor. Tuhan meminta supaya seluruh harta benda Yerikho dipersembahkan kepada
Tuhan tetapi Akhan mengambilnya. Apa sebabnya dia mengambil?
1)
“Aku
melihat” berarti matanya dipengaruhi oleh harta itu.
2)
“Aku
ingin” berarti hatinya dipengaruhi.
3)
“Aku
ambil” berarti tindakannya dipengaruhi.
4)
“Aku
sembunyikan” berarti mulutnya dipengaruhi untuk diam.
Ini yang menjadi penyebab
bangsa Israel setelah mengalahkan Yerikho, mereka tidak bisa mengalahkan kota
Ai yang kecil dan orang Ai membunuh 36 tentara Israel.
Yosua 7:20
7:20
Lalu Akhan menjawab Yosua, katanya: "Benar, akulah yang berbuat dosa
terhadap TUHAN, Allah Israel, sebab beginilah perbuatanku:
Ini pengakuan Akhan,
tetapi ini pengakuan yang dipaksakan dan terpaksa. Bukan berarti ini tidak
Tuhan terima tetapi dia harus menanggung resiko. Kalau pengakuan hanya karena
dipaksakan maka saudara tetap akan menerima akibatnya.
Kalau kita ikut Tuhan dan
kita tahu ada masalah yang terjadi pada diri kita, jangan tunggu dipaksa baru
mengaku. Biarlah kita terbuka hati kita mengaku di hadpaan Tuhan, itu berati
kita menimbun lembah Akhor. Lembah Akhor adalah tempat Akhan dan keluarganya
mati di sana. Pengakuan yang tidak dipaksakan itu sama dengan menimbun/ meratakan lembah Akhor.
Yosua 7:21
7:21 aku
melihat di antara barang-barang jarahan itu jubah yang indah, buatan
Sinear, dan dua ratus syikal perak dan sebatang emas yang lima puluh syikal
beratnya; aku mengingininya, maka kuambil; semuanya itu disembunyikan
di dalam kemahku dalam tanah, dan perak itu di bawah sekali."
Dia melihat jubah Babel,
kemuliaan dunia itu menarik Akhan. Ada 31 kerajaan di Kanaan. Kerajaan yang
pertama itu untuk Tuhan dan 30 kerajaan dengan 30 kota itu untuk orang Israel.
Acap kali kita
menomorsatukan kepentingan kita dari pada Tuhan, termasuk milik Tuhan yang
seharusnya untuk Tuhan tetapi malah kita ambil sehingga ada kesukaran dalam
diri kita. Berarti lembah Akhor tidak mau kita tutup dan tetap terbuka.
Mestinya lembah Akhor ini ditutup.
Makanya jangan kaget bila
kesukaran yang lebih banyak kita temui dari pada kesukaannya. Kalau seperti itu
jangan salahkan orang lain tetapi salahkan diri sendiri. Lebih fatal lagi kalau
sampai dilempar batu oleh Tuhan dari langit. Dulu Akhan dilempari batu oleh
orang Israel tetapi satu saat manusia akan dilempari batu oleh Tuhan dari
langit dengan batu seberat 50kg. Jadi kesukaran itu akan berakhir dengan
dilempari Tuhan dengan batu dari langit.
Oleh
sebab itu utamakan
Tuhan, dahulukan Tuhan, termasuk kembalikan perpuluhan, itu yang wajar
dilakukan. Itu yang nomor 1 yang Tuhan minta dan yang 30 sudah diberikan kepada kita, itulah Korban
Kristus. Tetapi seringkali mata melihat sehingga hati mengingini dan tangan
mengambil milik Tuhan itu lalu menutup mulut menyembunyikan sehingga volume
kesukaran semakin membesar.
Jangan menganggap bahasa
ini hanya suara gembala dan suatu olok-olokkan. Ini adalah suara Tuhan dan
pasti terjadi. Kita sudah tahu hal ini tetapi kadang sengaja mengeraskan hati. Jadi jangan terkejut kalau kesusahan itu
tidak pernah sirna dari kehidupan saudara. Saya tidak inginkan hal ini terjadi pada diri kita, itu sebabnya
selalu ada koreksi dari Tuhan.
Wahyu 16:18-21
16:18
Maka memancarlah kilat dan menderulah bunyi guruh, dan terjadilah gempa bumi
yang dahsyat seperti belum pernah terjadi sejak manusia ada di atas bumi.
Begitu hebatnya gempa bumi itu.
16:19
Lalu terbelahlah kota besar itu menjadi tiga bagian dan runtuhlah kota-kota
bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah. Maka teringatlah Allah akan Babel yang
besar itu untuk memberikan kepadanya cawan yang penuh dengan anggur kegeraman
murka-Nya.
16:20
Dan semua pulau hilang lenyap, dan tidak ditemukan lagi gunung-gunung.
16:21
Dan hujan es besar, seberat seratus pon, jatuh dari langit menimpa manusia, dan
manusia menghujat Allah karena malapetaka hujan es itu, sebab malapetaka itu
sangat dahsyat.
Dulu Akhan dilempar batu
secara kasat mata oleh orang Israel. Kehidupan yang bersikap seperti Akhan, ada
pembalasan Tuhan sudah sediakan. Dalam kitab
Yosua ini pernah terjadi. Tuhan mengejar musuh-musuh Israel dan melempar dengan batu dari langit. Lebih
banyak yang mati dilempar Tuhan dengan batu dari langit daripada yang dibunuh
oleh tentara Israel.
Biarlah kita mengatakan
“saya mau menimbun lembah itu”. Cara kita menimbun dengan Firman pengajaran.
Oleh sebab itu anak muda remaja, bapak-bapak dan ibu-ibu biarlah kita
mengutaman Firman dalam segala hal.
Mungkin sekarang kita
mengatakan “saya tidak dilempari batu” tetapi coba kita raba apakah kesukaran
itu semakin bertambah atau berkurang. Akhan itu artinya kesukaran, lembah Akhor itu juga lembah kesukaran.
Akhirnya Yosua mengambil
tiga sikap untuk mendapatkan pertolongan Tuhan. Sikap ini harus kita teladani sebab
bagian-bagian ini adalah seperti kita mimbun lembah itu.
Yosua 7:6
7:6 Yosua
pun mengoyakkan jubahnya dan sujudlah ia dengan mukanya sampai ke tanah
di depan tabut TUHAN hingga petang, bersama dengan para tua-tua orang Israel,
sambil menaburkan debu di atas kepalanya.
1)
Yosua
mengoyakkan jubahnya.
Berarti
dia bagaikan kehidupan yang masuk dalam proses salib. Karena persoalan merobek
atau mengoyakkan jubah ini dialami Tuhan Yesus ketika Dia disalib. Pakaian
Yesus dibagi empat dan jubahNya diundi. Ini sama seperti yang dialami Yosua
yaitu masuk dalam proses salib. Untuk menimbun lembah kita tidak bisa mengelak masuk
dalam proses salib, artinya masuk dalam perobekan daging.
Matius 16:24
16:24
Lalu Yesus berkata kepada murid-murid-Nya: "Setiap orang yang mau mengikut
Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya dan mengikut Aku.
Bukan
salibnya Tuhan Yesus tetapi salibmu dan salibku sendiri. Salib di sini dalam
arti dagingnya yang harus disalibkan, berarti mendahulukan Tuhan.
Matius 16:25
16:25
Karena barangsiapa mau menyelamatkan nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya;
tetapi barangsiapa kehilangan nyawanya karena Aku, ia akan memperolehnya.
2)
Sujud
sampai ke tanah
Berarti
dia merendahkan diri serendah-rendahnya dan merasa dirinya hanya seharga debu tanah. Memang kita diciptakan Tuhan
hanya dari debu tanah. Itu sama dengan menutup lembah Akhor.
3)
Debu
ditaruh di atas kepalanya
Ini
suatu kesedihan yang sangat mendalam, suatu koreksi yang sangat mendalam kenapa
terjadi hal seperti ini, kenapa kesukaran ini saudara dan saya harus alami.
4)
Yosua
mengangkat nama Tuhan dan nama orang Israel
Setelah
Yosua mengangkat dua nama ini, Tuhan tidak mau diam karena Kepala yaitu
pribadiNya dan tubuh yaitu orang Israel mau dipisahkan. Tuhan langsung bertindak dan menunjukkan masalahnya. Tindakan Yosua ini segera ditanggapi oleh Tuhan dan berseru
“bangunlah Yosua!” dan Yosua segera laksanakan.
Yosua 7:9-11
7:9
Apabila hal itu terdengar oleh orang Kanaan dan seluruh penduduk negeri ini,
maka mereka akan mengepung kami dan melenyapkan nama kami dari bumi ini.
Dan apakah yang akan Kaulakukan untuk memulihkan nama-Mu yang besar
itu?"
7:10
Lalu berfirmanlah TUHAN kepada Yosua: "Bangunlah! Mengapa engkau sujud
demikian?
7:11
Orang Israel telah berbuat dosa, mereka melanggar perjanjian-Ku yang Kuperintahkan
kepada mereka, mereka mengambil sesuatu dari barang-barang yang dikhususkan
itu, mereka mencurinya, mereka menyembunyikannya, dan mereka menaruhnya di
antara barang-barangnya.
Akhan
berpikir tidak ada orang yang melihat dan Tuhan tidak melihat padahal Tuhan
melihat. Mata Tuhan mengerayangi bumi ini apakah ada orang yang takut akan
Tuhan. Tuhan melihat hakNya diambil, berarti mereka tidak mendahulukan Tuhan.
Ada tiga hak Tuhan yang seringkali diambil oleh umat Tuhan.
Ø Doa penyembahan
Kesempatan untuk menyembah
Tuhan kita ambil untuk mengisi kebutuhan-kebutuhan kita. Penyembahan itu
miliknya Tuhan, biarlah sepanjang usia kita, penyembahan itu kita berikan
kepada Tuhan. Tuhan tidak bisa menyembah diriNya sendiri, tetapi yang bisa
menyembah Tuhan adalah umat ketebusanNya.
Jangan dulu saudara
beraktivitas sepanjang hari kalau belum
datang menyembah Tuhan. Jangan sampai bangun pagi kita tidak menyembah Tuhan
padahal Tuhan sudah menjaga kita sepanjang malam peristirahatan kita. Sesudah
saudara beraktifitas sepanjang hari dan mau tidur, lipatkanlah lutut menyembah
Tuhan, kembalikan haknya Tuhan jangan kita rampas. Kalau Firman Allah datang,
tanggapilah, itu adalah uluran tangan Tuhan kepada kita. Jangan kita rampas
haknya Tuhan.
Ø Roh Mempelai
Allah berencana untuk
menampilkan kehidupan saudara menjadi Mempelai Wanita Tuhan tetapi seringkali
saudara rampas. Seakan-akan kita tidak memberi diri kita untuk digarap oleh
Firman Allah untuk diarahkan ke sana, padahal rencana Allah untuk menjadikan
saudara sebagai Mempelai WanitaNya. Kerinduan hati Allah ini jangan saudara
rampas, seringkali kita rampas dan tidak setuju lewat sikap tidak memberi diri.
Ø Perpuluhan dan persembahan khusus
Jangan berpikir terlalu
banyak perpuluhan sehingga akhirnya dipegang, disembunyi lalu menutup mulut.
Ini salah, yang harus ditutup adalah lembah itu. Jangan saudara berpikir
mengembalikan milik Tuhan kemudian hanya berhenti memandang sampai pada
gembala.
Ibrani 7:4
7:4
Camkanlah betapa besarnya orang itu, yang kepadanya Abraham, bapa leluhur kita,
memberikan sepersepuluh dari segala rampasan yang paling baik.
Sebelum hukum Taurat ada
maka Abraham sudah mengembalikan perpuluhan. Begitu juga dengan Yakub bahkan
ketika Yakub mengembalikan perpuluhan itu dhubungkan dengan pembangun Bait
Allah secara rohani.
Ibrani 7:5-7
7:5 Dan
mereka dari anak-anak Lewi, yang menerima jabatan imam, mendapat tugas, menurut
hukum Taurat, untuk memungut persepuluhan dari umat Israel, yaitu dari
saudara-saudara mereka, sekalipun mereka ini juga adalah keturunan Abraham.
7:6
Tetapi Melkisedek, yang bukan keturunan mereka, memungut persepuluhan dari
Abraham dan memberkati dia, walaupun ia adalah pemilik janji.
7:7
Memang tidak dapat disangkal, bahwa yang lebih rendah diberkati oleh yang lebih
tinggi.
Hal ini sudah disalah
artikan oleh beberapa komunitas. Contoh yang salah: “anak-anak jangan berdoa
supaya papa mama diberkati, papa mama yang harus mendoakan anak-anak supaya
diberkati”.
Ibrani 7:8
7:8 Dan
di sini manusia-manusia fana menerima persepuluhan, dan di sana Ia, yang
tentang Dia diberi kesaksian, bahwa Ia hidup.
Ketika saudara
mengembalikan perpuluhan pada manusia yang fana yaitu gembala, di sana Tuhan
sudah menjadi saksi. Jangan saudara gugat Dia yang ada di sana. Jangan berpikir
“gembala sudah lebih kaya dari saya jadi tidak usah mengelurkan perpuluhan” itu
salah! Siapa yang mempertanggungjawabkan jiwa saudara kepada Tuhan, di situlah
perpuluhan diserahkan.
Ini cara menutup lembah
Akhor sehingga jangan ada lagi lembah Akhor berikutnya. Jangan ada kesusahan-kesusahan yang mustinya tidak harus
dinikmati tetapi terpaksa harus dinikmati karena tidak mau menimbun lembah itu.
Yesaya 40:4
40:4
Setiap lembah harus ditutup, dan setiap gunung dan bukit diratakan; tanah yang
berbukit-bukit harus menjadi tanah yang rata, dan tanah yang berlekuk-lekuk
menjadi dataran;
Lukas 3:5
3:5
Setiap lembah akan ditimbun dan setiap gunung dan bukit akan menjadi rata, yang
berliku-liku akan diluruskan, yang berlekuk-lekuk akan diratakan,
Bagaimana caranya untuk
menimbun? Firman pengajaran yang kita dengarkan itu adalah material untuk
menimbun. Tinggal kita mau mempraktekkan, mau menimbun atau tidak. Kalau tidak
menimbun itu salah sendiri, akhirnya kehidupan itu berakhir pada kesukaran
dilempari dengan batu dari langit seberat 50 kg. Hukuman itu dikatakan hujan
batu, hujan itu tidak bisa dihitung. Itu jangan terjadi pada akhir zaman.
Firman Allah mengatakan
Allah tidak suka diriNya dipermainkan. Apa yang ditabur orang itu juga yang dia
tuai.
Galatia 6:7
6:7
Jangan sesat! Allah tidak membiarkan diri-Nya dipermainkan. Karena apa yang
ditabur orang, itu juga yang akan dituainya.
3.
Lembah
Yosafat
Yoel 3:9-12
3:9
Maklumkanlah hal ini di antara bangsa-bangsa: bersiaplah untuk peperangan,
gerakkanlah para pahlawan; suruhlah semua prajurit tampil dan maju!
3:10
Tempalah mata bajakmu menjadi pedang dan pisau-pisau pemangkasmu menjadi
tombak; baiklah orang yang tidak berdaya berkata: "Aku ini pahlawan!"
3:11
Bergeraklah dan datanglah, hai segala bangsa dari segenap penjuru, dan
berkumpullah ke sana! Bawalah turun, ya TUHAN, pahlawan-pahlawan-Mu!
3:12
Baiklah bangsa-bangsa bergerak dan maju ke lembah Yosafat, sebab di sana
Aku akan duduk untuk menghakimi segala bangsa dari segenap penjuru.
Di sana yang
berhadap-hadapan bukan lagi enteng, pahlawan-pahlawan Tuhan sudah siap dan
berhadapan dengan pahlawan-pahlawan dunia. Hal ini harus kita timbun. Bagaimana
caranya ditimbun? Jangan merubah mata bajak menjadi pedang dan pisau pemangkas
menjadi tombak. Yang benar terimalah Firman pengajaran yang bagaikan api untuk
menempa pedang menjadi mata bajak dan tombak menjadi pisau pemangkas. Bajak dan
pisau pemangkas itu bukan alat perang, alat perang itu adalah lembing dan pedang.
Bagaimana bisa manusia
menantang Tuhan.
I Korintus 10:22
10:22
Atau maukah kita membangkitkan cemburu Tuhan? Apakah kita lebih kuat dari pada
Dia?
Untuk menimbun lembah
Yosafat ini jangan kita melawan Tuhan.
Roma 5:1
5:1
Sebab itu, kita yang dibenarkan karena iman, kita hidup dalam damai sejahtera
dengan Allah oleh karena Tuhan kita, Yesus Kristus.
Kita harus berdamai
dengan Tuhan.
II Korintus 5:18
5:18 Dan
semuanya ini dari Allah, yang dengan perantaraan Kristus telah mendamaikan kita
dengan diri-Nya dan yang telah mempercayakan pelayanan pendamaian itu kepada
kami.
Pekerjaan pendamaian itu
dipercayakan kepada hamba Tuhan. Makanya aneh kalau hamba Tuhan malah mengasah
pedang dan lembing untuk berperang. Dengan cara apa dia mengasah pedang dan lembing untuk
berperang? Dia menolak penampilan Firman pengajaran karena Firman pengajaran itu
menempa pedang dan lembing untuk menjadi mata bajak dan pisau pemangkas yang
digunakan membersihkan pohon anggur supaya semakin lebat buahnya.
Sudah mendengar Firman
hamba Tuhan tidak boleh berutang tetapi ada pelayan Tuhan yang pergi KKR ke
mana-mana namun tidak mempraktekkan Firman dengan tetap berutang sana sini.
Mungkin enak pelayan itu menyampaikan Firman tetapi dia hanya menjerumuskan
orang yang dia layani untuk dilempar oleh Tuhan dengan batu. Dalam membangun
rumah Tuhan juga jangan kita berutang. Ada praktek yang seperti itu, membangun
rumah Tuhan dengan cara utang di toko. Setelah dekat jatuh tempo, jemaat yang
dimarah-marah dari mimbar “hei jemaat di mana matamu! Utang kita di toko masih
banyak!”.
Lebih baik damai dengan
Tuhan. Artinya kembali kepada Tuhan, kalau kita salah mengakulah di hadapanNya.
II Korintus 5:19-21
5:19
Sebab Allah mendamaikan dunia dengan diri-Nya oleh Kristus dengan tidak
memperhitungkan pelanggaran mereka. Ia telah mempercayakan berita pendamaian
itu kepada kami.
5:20 Jadi
kami ini adalah utusan-utusan Kristus, seakan-akan Allah menasihati kamu dengan
perantaraan kami; dalam nama Kristus kami meminta kepadamu: berilah dirimu
didamaikan dengan Allah.
5:21 Dia
yang tidak mengenal dosa telah dibuat-Nya menjadi dosa karena kita, supaya
dalam Dia kita dibenarkan oleh Allah.
Datang kepada Yesus,
darah Yesus akan mengampuni kita. Korban Kristus itulah sarananya kita
didamaikan dengan Allah. Anak muda jangan coba nantang Tuhan dengan sikap yang
sombong, tidak peduli Firman, tidak mau dengar-dengaran pada orang tua dan
tidak mau mengembalikan perpuluhan. Hal-hal seperti itu harus ditimbun!
Mikha 4:4,3
4:4
Tetapi mereka masing-masing akan duduk di bawah pohon anggurnya dan di bawah
pohon aranya dengan tidak ada yang mengejutkan, sebab mulut TUHAN semesta alam
yang mengatakannya.
4:3 Ia
akan menjadi hakim antara banyak bangsa, dan akan menjadi wasit bagi suku-suku
bangsa yang besar sampai ke tempat yang jauh; mereka akan menempa
pedang-pedangnya menjadi mata bajak, dan tombak-tombaknya menjadi pisau
pemangkas; bangsa tidak akan lagi mengangkat pedang terhadap bangsa, dan mereka
tidak akan lagi belajar perang.
Ini berarti mereka
berdamai dengan Tuhan. Bukan dirubah bajak menjadi pedang dan pisau pemangkas
menjadi lembing, kalau bersikap seperti itu berarti menantang Tuhan. Biarlah
kita menjadi anak Tuhan yang takut akan Tuhan.
4.
Lembah
Ben-Hinom
Di sini selalu orang tua
membawa anaknya untuk dipersembahkan kepada berhala dan anaknya dibakar.
Anaknya dibakar untuk berhala tetapi untuk Tuhan tunggu dulu (kikir).
II Raja-raja 23:9-10
23:9
Tetapi para imam bukit-bukit pengorbanan itu tidak boleh naik ke mezbah TUHAN
di Yerusalem, hanya mereka boleh memakan roti yang tidak beragi di
tengah-tengah saudara-saudara mereka.
23:10 Ia
menajiskan juga Tofet yang ada di lembah Ben-Hinom, supaya jangan orang
mempersembahkan anak-anaknya sebagai korban dalam api untuk dewa Molokh.
Dewa Molok atau Milkom
ini dewa orang Amon. Tuhan cemburu melihat orang kafir yang rela
mempersembahkan anaknya untuk berhala. Umat Tuhan untuk berbuat bagi Tuhan berartnya
luar biasa.
Dalam pesta pondok
daun-daunan salah satu ranting yang digunakan adalah ranting pohon beringin (rimbun). Mengapa? Sebab di pohon seperti itu orang-orang penyembah berhala
rela melakukan apa saja untuk berhala
mereka. Tuhan cemburu melihat orang kalau berbuat untuk setan begitu mudah
tetapi untuk Tuhan begitu berat. Kenapa begitu? Sebab kalau berbuat untuk setan
memang setan yang dorong tetapi berbuat untuk Tuhan itu dihalang-halangi oleh
setan.
Tofet artinya tempat
pembakaran. Tuhan mengatakan “lembah ini bukan lagi disebut lembah Ben-Hinom
tetapi lembah pembunuhan”.
Yeremia 19:6
19:6
Sebab itu, sesungguhnya, waktunya akan datang, demikianlah firman TUHAN, bahwa
tempat ini tidak akan disebut lagi: Tofet dan Lembah Ben-Hinom, melainkan
Lembah Pembunuhan.
Ini menunjukkan kepada
kita bahwa Tuhan sama sekali sudah lepas tangan dan berkata “teruskan saja,
silahkan saja”. Kalau kesabaran Tuhan sudah hilang maka ini yang terjadi.
Jangan hanya mengatakan Tuhan itu panjang sabar, satu saat kesabaranNya juga
bisa berakhir.
Yeremia 15:1-2; 43:11
15:1
TUHAN berfirman kepadaku: "Sekalipun Musa dan Samuel berdiri di
hadapan-Ku, hati-Ku tidak akan berbalik kepada bangsa ini. Usirlah mereka dari
hadapan-Ku, biarlah mereka pergi!
15:2 Dan
apabila mereka bertanya kepadamu: Ke manakah kami harus pergi?, maka jawablah
mereka: Beginilah firman TUHAN: Yang ke maut, ke mautlah! Yang ke pedang, ke
pedanglah! Yang ke kelaparan, ke kelaparanlah! dan yang ke tawanan, ke tawananlah!
43:11
Dan apabila ia datang, ia akan memukul tanah Mesir: Yang ke maut, ke mautlah!
Yang ke tawanan, ke tawananlah! Yang ke pedang, ke pedanglah!
Ini berarti Tuhan lepas
tangan. Kalau pada lembah 1, 2 dan 3 diberi kesempatan namun tetap berkeras, tanpa sadar dia telah dorong hidupnya ke lembah Ben-Hinom, lembah pembunuhan.
Hal ini jangan terjadi dalam diri kita.
Yesaya 51:4-6
51:4
Perhatikanlah suara-Ku, hai bangsa-bangsa, dan pasanglah telinga kepada-Ku, hai
suku-suku bangsa! Sebab pengajaran akan keluar dari pada-Ku dan hukum-Ku
sebagai terang untuk bangsa-bangsa.
51:5
Dalam sekejap mata keselamatan yang dari pada-Ku akan dekat, kelepasan yang
Kuberikan akan tiba, dan dengan tangan kekuasaan-Ku Aku akan memerintah
bangsa-bangsa; kepada-Kulah pulau-pulau menanti-nanti, perbuatan tangan-Ku
mereka harapkan.
51:6 Arahkanlah matamu ke langit dan lihatlah ke bumi
di bawah; sebab langit lenyap seperti asap, bumi memburuk seperti pakaian yang
sudah usang dan penduduknya akan mati seperti nyamuk; tetapi kelepasan yang
Kuberikan akan tetap untuk selama-lamanya, dan keselamatan yang dari pada-Ku
tidak akan berakhir.
Orang
yang mencari kebenaran pasti akan dipertemukan oleh Tuhan.
Yesaya 51:1
51:1 Dengarkanlah Aku, hai kamu yang mengejar apa yang
benar, hai kamu yang mencari TUHAN! Pandanglah gunung batu yang dari padanya
kamu terpahat, dan kepada lobang penggalian batu yang dari padanya kamu
tergali.
Tuhan
perlihatkan gunung batu dari mana kita digali. Siapa gunung batu ini?
I Korintus 10:4
10:4 dan mereka semua minum minuman rohani yang sama,
sebab mereka minum dari batu karang rohani yang mengikuti mereka, dan batu
karang itu ialah Kristus.
Itulah
Tuhan Yesus yang bagaikan gunung batu yang daripadanya kita dipahat, Dia digali supaya kita bisa tampil. Adanya kita
karena Tuhan Yesus rela dipahat, Dia rela sakit supaya kita ditampilkan sebagai gereja Tuhan. Setelah
memandang pengorbanan Tuhan Yesus dan kita menjadi gereja Tuhan maka Tuhan
mengarahkan kita pada sepasang nikah.
Yesaya 51:2
51:2 Pandanglah Abraham, bapa leluhurmu, dan Sara yang
melahirkan kamu; ketika Abraham seorang diri, Aku memanggil dia, lalu Aku
memberkati dan memperbanyak dia.
Jadi
dasar pemahaman kita adalah Korban Kristus, kenudian kita diarahkan pada
sepasang nikah Abraham dan Sara, itu menunjuk kita diarahkan pada nikah yang
rohani yaitu nikah Kristus
dan gerejaNya.
Nikah
Sara dan Abraham adalah nikah yang mustahil untuk mendapatkan anak. Abraham
sudah 100 tahun dan Sarai sudah 90 Tuhan, mustahil untuk mempunyai anak. Begitu
juga gereja Tuhan mustahil untuk menikah dengan Kristus tetapi kita bisa tampil
sebagai Mempelai WanitaNya sebab ada batu yang dipahat, Tuhan Yesus sudah
berkorban untuk kita.
Yesaya 51:3
51:3 Sebab TUHAN menghibur Sion, menghibur segala
reruntuhannya; Ia membuat padang gurunnya seperti taman Eden dan padang
belantaranya seperti taman TUHAN. Di situ terdapat kegirangan dan sukacita,
nyanyian syukur dan lagu yang nyaring.
Sion
artinya reruntuhan, arti yang kedua adalah diangkat. Kita ini adalah reruntuhan
oleh karena dosa tetapi Tuhan mengangkat kembali, kita tadinya seperti padang gurun namun dirubah menjadi
seperti taman Eden.
Yesaya 51:7
51:7 Dengarkanlah Aku, hai kamu yang mengetahui apa
yang benar, hai bangsa yang menyimpan pengajaran-Ku dalam hatimu! Janganlah
takut jika diaibkan oleh manusia dan janganlah terkejut jika dinista oleh
mereka.
Yesaya
51 ini hubunganya dengan Zakharia pasal 14, di mana sesuatu yang mustahil bisa
Tuhan rubah.
Begitu
hebatnya gempa bumi pada zaman nabi Amos dan itu diangkat kembali oleh nabi
Zakharia lalu dikaitkan dengan kedatangan Tuhan kedua kali. Kenapa kedatangan
Tuhan pada kali yang kedua disertai dengan gempa?
Matius 27:51; 28:1-2
27:51 Dan lihatlah, tabir Bait Suci terbelah dua dari
atas sampai ke bawah dan terjadilah gempa bumi, dan bukit-bukit batu terbelah,
28:1 Setelah hari Sabat lewat, menjelang
menyingsingnya fajar pada hari pertama minggu itu, pergilah Maria Magdalena dan
Maria yang lain, menengok kubur itu.
28:2 Maka terjadilah gempa bumi yang hebat sebab
seorang malaikat Tuhan turun dari langit dan datang ke batu itu dan
menggulingkannya lalu duduk di atasnya.
Jadi
kematian dan kebangkitan Yesus ditandai dengan gempa bumi, itu adalah lawatan
Tuhan kepada manusia demi keselamatan
kita. Ingat, kedatanganNya pada kali yang kedua juga ditandai dengan gempa
bumi. Saat itu orang akan lari seperti zaman Uzia, orang akan lari.
Oleh
sebab itu sekarang ini kita harus segera lari meluputkan diri dari
bencana. Bagaimana caranya?
Matius 3:7
3:7 Tetapi waktu ia melihat banyak orang Farisi dan
orang Saduki datang untuk dibaptis, berkatalah ia kepada mereka: "Hai kamu
keturunan ular beludak. Siapakah yang mengatakan kepada kamu, bahwa kamu dapat
melarikan diri dari murka yang akan datang?
Murka
Tuhan akan datang, sekarang cepat kita melarikan diri. Beri dirimu untuk terus menerus dibaharui.
Kolose 3:10
3:10 dan telah mengenakan manusia baru yang terus-menerus diperbaharui
untuk memperoleh pengetahuan yang benar menurut gambar Khaliknya;
Lukas 3:7
3:7 Lalu ia berkata kepada orang banyak yang datang
kepadanya untuk dibaptis, katanya: "Hai kamu keturunan ular beludak!
Siapakah yang mengatakan kepada kamu supaya melarikan diri dari murka yang akan
datang?
Mungkin
perkataan ini keras didengar “hai
ular beludak!” tetapi lebih baik menerima Firman yang keras dari pada nanti
kita ditimpa oleh murka Allah. Sebab itu larilah dari murka Tuhan, beri diri
untuk dibaharui oleh Firman.
Mulai
anak muda remaja apakah ada pembaharuan dalam dirimu? Setelah dibaptis masihkah mengalami pembaharuan terus menerus?
Kalau tidak ada pembaharuan maka murka Allah yang akan menimpa dia. Hari-hari terakhir ini banyak anak
muda remaja yang memakai narkoba! Kalau tetap seperti itu maka akan ditimpa
oleh murka Tuhan. Lebih baik kita sekarang lari dari murka Allah. Caranya kita
lari datang kepada Tuhan, bukannya malah lari meninggalkan Tuhan. Ini yang
harus ada pada diri kita.
GPT “Kristus Penebus”
Jl. Langgadopi No.4 Tentena
Kec. Pamona Puselemba, Kab. Poso, 94663
Telp: (0458) 21415
HP: 085241270477
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar