Yohanes 2:1-11
2:1 Pada hari
ketiga ada perkawinan di Kana yang di Galilea, dan ibu Yesus ada di situ;
2:2 Yesus dan
murid-murid-Nya diundang juga ke perkawinan itu.
2:3 Ketika
mereka kekurangan anggur, ibu Yesus berkata kepada-Nya: "Mereka kehabisan
anggur."
2:4 Kata Yesus
kepadanya: "Mau apakah engkau dari pada-Ku, ibu? Saat-Ku belum tiba."
2:5 Tetapi ibu
Yesus berkata kepada pelayan-pelayan: "Apa yang dikatakan kepadamu,
buatlah itu!"
2:6 Di situ ada
enam tempayan yang disediakan untuk pembasuhan menurut adat orang Yahudi,
masing-masing isinya dua tiga buyung.
2:7 Yesus
berkata kepada pelayan-pelayan itu: "Isilah tempayan-tempayan itu penuh
dengan air." Dan mereka pun mengisinya sampai penuh.
2:8 Lalu kata
Yesus kepada mereka: "Sekarang cedoklah dan bawalah kepada pemimpin
pesta." Lalu mereka pun membawanya.
2:9 Setelah
pemimpin pesta itu mengecap air, yang telah menjadi anggur itu -- dan ia tidak
tahu dari mana datangnya, tetapi pelayan-pelayan, yang mencedok air itu,
mengetahuinya -- ia memanggil mempelai laki-laki,
2:10 dan berkata
kepadanya: "Setiap orang menghidangkan anggur yang baik dahulu dan sesudah
orang puas minum, barulah yang kurang baik; akan tetapi engkau menyimpan anggur
yang baik sampai sekarang."
2:11 Hal itu
dibuat Yesus di Kana yang di Galilea, sebagai yang pertama dari tanda-tanda-Nya
dan dengan itu Ia telah menyatakan kemuliaan-Nya, dan murid-murid-Nya percaya
kepada-Nya.
Pada
pasal yang pertama kita menemukan di sana ada 4 hari yang beruntun apa yang
Tuhan lakukan. Kemudian dalam pasal yang pertama juga pada ayat 10 dikatakan
Pencipta datang kepada yang diciptakan tetapi
yang diciptakan tidak mengenal.
Yohanes 1:10
1:10 Ia telah
ada di dalam dunia dan dunia dijadikan oleh-Nya, tetapi dunia tidak
mengenal-Nya.
Kemudian
pada ayat 11 Dia datang kepada kepunyaanNya tetapi kepunyaanNya menolak Dia.
Yohanes 1:11
1:11 Ia datang
kepada milik kepunyaan-Nya, tetapi orang-orang kepunyaan-Nya itu tidak
menerima-Nya.
Pada
pasal kedua ini Yesus diundang dan dengan hadirnya Tuhan Yesus maka masalah
yang menggunung dapat teratasi. Bila kita menolak kehadiran Sang Pencipta dan
tidak mau kenal serta tidak mau tahu padahal kita disebut punyaNya karena Dia
telah membeli kita tetapi menolak kehadiranNya lewat penampilan Firman, itu
berarti mengundang masalah menggunung
dalam kehidupan orang itu sendiri.
Pada
pasal kedua disajikan kepada kita bagaimana Tuhan Yesus menyatakan kemuliaan di
pesta nikah di negeri Kana. Di sana air menjadi anggur. Berarti masalah yang
terjadi di dalam pesta ini terselesaikan oleh karena Yesus diundang hadir dalam
pesta nikah. Puji Tuhan, Dia diundang dan mau hadir. Sedangkan tidak diundang,
Dia datang kepada kepunyaannya tetapi sayang ditolak.
Yohanes 1:11
1:11 Ia datang
kepada milik kepunyaan-Nya, tetapi orang-orang kepunyaan-Nya itu tidak
menerima-Nya.
Dia
yang datang ini menyandang status, bukan hanya sebagai pencipta, bukan hanya
sebagai penebus, bukan hanya sebagai Yang Mahakudus Allah Israel, bukan hanya
Allah seluruh bumi, tetapi dia datang kepada miliki kepunyaanNya dengan status
Suami. Kalau Suami ada bersama dengan mempelai wanitaNya, tidak mungkin
mempelai wanitaNya dibiarkan untuk bergulat dan bergumul
sendiri hadapi tantangan.
Yesaya 54:5
54:5 Sebab yang menjadi
suamimu ialah Dia yang menjadikan engkau, TUHAN semesta alam nama-Nya; yang
menjadi Penebusmu ialah Yang Mahakudus, Allah Israel, Ia disebut Allah seluruh
bumi.
Ada
6 status Tuhan dalam ayat ini:
1.
Suami
2.
Yang menjadikan engkau
3.
Tuhan pencipta semesta alam
4.
Penebusmu
5.
Yang Mahakudus Allah Israel
6.
Allah seluruh bumi
Apalagi
yang harus kita ragukan kalau Dia yang hadir bersama kita. Apalagi yang harus dirisaukan jika kita undang 6 status Tuhan ini?,
bahkan Dia datang kepada milik kepunyaanNya tetapi milik kepunyaanNya menolak.
Sekarang
dalam Yohanes pasal dua, Dia diundang. Yang diundang ini tanpa disadari adalah
Pribadi yang punya status Suami, Yang menjadikan engkau, Tuhan pencipta semesta
alam, Penebusmu, Yang Mahakudus Allah Israel, Allah seluruh bumi dan Dia datang
dalam pesta nikah sebagai undangan.
Nanti akan terjadi kebalikannya, Dia yang mengundang dan kita yang akan
diundang.
Mengundang
dalam arti di sini ada kedekatan hati kepada yang diundang. Dalam Wahyu pasal
19, Dia yang mengundang karena Dia yang akan menikah. IsteriNya sudah sedia
sebagai bukti Dia adalah suami.
Wahyu 19:9
19:9 Lalu ia
berkata kepadaku: "Tuliskanlah: Berbahagialah mereka yang diundang ke
perjamuan kawin Anak Domba." Katanya lagi kepadaku: "Perkataan ini
adalah benar, perkataan-perkataan dari Allah."
Diundang
karena ada kedekatan hati. Seandainya yang menggelar pesta nikah ini tidak ada
kedekatan hati dengan Yesus maka mereka tidak akan mengundang. Berarti di sini
hati mereka sudah terpaut, hati mereka sudah ada kedekatan. Kalau bapak, ibu,
kekasih dalam Tuhan, ada kedekatan hati dengan Tuhan, maka Firman Tuhan pasti
akan kita rasakan pekerjaanNya karena yang ada dekat dengan hati saudara adalah
Suami, Yang menjadikan engkau, Tuhan pencipta semesta alam, Penebusmu, Yang Mahakudus
Allah Israel, Allah seluruh bumi. Gunung masalah sebesar apapun, kalau kita
mengundang Dia maka gunung itu menjadi rata.
Jangan
itu hanya sekedar slogan, apalagi kami hamba Tuhan. Kami memberitakan Yesus
sebagai Suami, Yang menjadikan engkau, Tuhan pencipta semesta alam, Penebusmu,
Yang Mahakudus Allah Israel, Allah seluruh bumi, tetapi hanya sekedar ucapan dan tidak ada
bukti nyata, masih ragu, curiga, tidak ada praktek kenyataan dasar iman. Kalau
ada kedekatan hati berarti ada dasarnya yaitu iman. Iman itu ada sebab Firman yang didengar dan diyakini, sehingga
Firman itu ada di hati, bukan Firman yang ada di otak. Kalau Firman hanya
sampai di otak maka ini yang terjadi:
I Timotius 6:20-21
6:20 Hai
Timotius, peliharalah apa yang telah dipercayakan kepadamu. Hindarilah omongan
yang kosong dan yang tidak suci dan pertentangan-pertentangan yang berasal dari
apa yang disebut pengetahuan,
6:21 karena ada
beberapa orang yang mengajarkannya dan dengan demikian telah menyimpang dari
iman. Kasih karunia menyertai kamu!
Kalau
Firman hanya sebatas pengetahuan maka 4 hal ini yang akan terjadi.
1.
Kalau Firman hanya sebatas pengetahuan
maka omongannya kosong. Kalau saya memberitakan Firman hanya sebatas
pengetahuan dan tidak dengan iman, omonganku kosong. Seindah apapun
kata-katanya tetapi kalau hanya sebatas pengetahuan, itu kosong! Sebab tidak
ada fakta.
2.
Tidak suci, berarti tidak akan ada penyucian.
3.
Menimbulkan pertentangan. Tetapi kalau
ada fakta iman siapa yang bisa meragukan. Dia bicara bahwa Tuhan itu pusakanya karena ada fakta
iman. Dia bicara saya bekerja karena dasar iman, itu ada faktanya bukan slogan.
4.
Imannya ludes, hancur dan tidak ada fakta iman.
Padahal
ayat yang 21 ini yang dipertanyakan oleh Tuhan Yesus:
Lukas 18:8
18:8 Aku berkata
kepadamu: Ia akan segera membenarkan mereka. Akan tetapi, jika Anak Manusia itu
datang, adakah Ia mendapati iman di bumi?"
Itu
sebabnya saudara yang dikasihi Tuhan, kenapa banyak kemelut dan masalah-masalah
menggunung? Sebab tidak percaya pada 6 status Yesus ini.
Kalau
yang kita undang itu adalah suami, apanya lagi yang kita mau curigai. Kalau Dia
yang menciptakan kita, apalagi yang kita ragukan. Kalau Dia yang menciptakan
sekalian alam masakan ikan lele tidak bisa kita makan. Kalau Dia yang menebus
kita masakan kita mau digulung oleh dunia. Kalau Dia yang Mahakudus Allah
Israel, masakan kita tidak mendapatkan perlindungan. Kalau Dia adalah Allah
seluruh bumi masakan kita tidak bisa mewarisi bumi ini.
Itu
sebabnya kekasih dalam Tuhan, undanglah Tuhan Yesus. Bukan hanya sekedar
mengundang, kalau mengundang itu berarti ada kedekatan hati, percaya yakin
bahwa yang kita undang itu adalah Pencipta sekalian alam, Yang Mahakudus, Penebus kita bahkan Suami kita.
Dalam
Yohanes pasal dua ini Tuhan Yesus hadir menyelesaikan masalah nikah. Dalam
pesta nikah orang Israel, kalau tamu masih banyak dan tidak kebagian anggur
maka pesta ini akan mendapatkan cemooh, itu suatu aib yang memalukan. Tetapi
puji Tuhan, dalam Yohanes 2:1-10 Tuhan Yesus menyelesaikan sampai menghadirkan
air anggur yang paling baik. Berarti kalau Tuhan menyelesaikan masalah itu
sampai sempurna dan indah.
Lukas 24:28-35
24:28 Mereka
mendekati kampung yang mereka tuju, lalu Ia berbuat seolah-olah hendak
meneruskan perjalanan-Nya.
24:29 Tetapi
mereka sangat mendesak-Nya, katanya: "Tinggallah bersama-sama dengan kami,
sebab hari telah menjelang malam dan matahari hampir terbenam." Lalu
masuklah Ia untuk tinggal bersama-sama dengan mereka.
24:30 Waktu Ia
duduk makan dengan mereka, Ia mengambil roti, mengucap berkat, lalu memecah-mecahkannya
dan memberikannya kepada mereka.
24:31 Ketika itu
terbukalah mata mereka dan mereka pun mengenal Dia, tetapi Ia lenyap dari
tengah-tengah mereka.
24:32 Kata
mereka seorang kepada yang lain: "Bukankah hati kita berkobar-kobar,
ketika Ia berbicara dengan kita di tengah jalan dan ketika Ia menerangkan Kitab
Suci kepada kita?"
24:33 Lalu
bangunlah mereka dan terus kembali ke Yerusalem. Di situ mereka mendapati
kesebelas murid itu. Mereka sedang berkumpul bersama-sama dengan teman-teman
mereka.
24:34 Kata
mereka itu: "Sesungguhnya Tuhan telah bangkit dan telah menampakkan diri
kepada Simon."
24:35 Lalu kedua
orang itu pun menceriterakan apa yang terjadi di tengah jalan dan bagaimana
mereka mengenal Dia pada waktu Ia memecah-mecahkan roti.
Kleopas
bersama temannya mengundang Yesus bahkan mereka mendesak Yesus masuk ke rumah
mereka. Dengan hadirnya Yesus di dalam rumah, kemudian Yesus memecah-mecahkan
roti di depan mata mereka, berarti akhirnya mereka kembali ke Yerusalem
berkumpul dengan kawan-kawan. Berarti kembali kepada ibadah pelayanan yang
benar. Itu tujuan kehadiran Tuhan. Pertama untuk membenahi nikah dan kedua
kalau kita mengundang Dia maka ibadah pelayanan terbenahi. Sebab mereka hadir
di Yerusalem, Yerusalem adalah pusat ibadah, pusat pelayanan. Dan Tuhan Yesus sendiri
berkata supaya jangan meninggalkan Yerusalem.
Kalau
kita menolak, alias tidak ada kedekatan hati dengan Dia, jangan kaget kalau
masalahmu makin menggunung, akhirnya
tenggelam untuk selama-lamanya.
Zakharia 4:6
4:6 Maka berbicaralah
ia, katanya: "Inilah firman TUHAN kepada Zerubabel bunyinya: Bukan dengan
keperkasaan dan bukan dengan kekuatan, melainkan dengan roh-Ku, firman TUHAN
semesta alam.
Jadi
kehadiran Tuhan menghadirkan keperkasaan dan kekuatan. Itu bukan keperkasaan
dan kekuatan kita tetapi keperkasaan dan kekuatan Tuhan. Apa tujuannya? Supaya
masalah yang menggunung itu menjadi rata.
Zakharia 4:7
4:7 Siapakah
engkau, gunung yang besar? Di depan Zerubabel engkau menjadi tanah rata. Ia
akan mengangkat batu utama, sedang orang bersorak: Bagus! Bagus sekali batu
itu!"
Artinya
kalau tanah rata, masalah selesai, maka hidup itu akan mengarah pada
pembangunan Tubuh Kristus, pada penciptaan Mempelai Wanita Tuhan.
Zakharia 4:8-9
4:8 Kemudian
datanglah firman TUHAN kepadaku, demikian:
4:9 "Tangan
Zerubabel telah meletakkan dasar Rumah ini, dan tangannya juga akan
menyelesaikannya. Maka kamu akan mengetahui, bahwa TUHAN semesta alam yang
mengutus aku kepadamu.
Jadi
kalau ada kekuatan dan keperkasaan Tuhan karena kita mengundang dan ada
kedekatan dengan Dia maka masalah kita jadi rata dan kita siap dibangun tidak
separuh jalan tetapi sampai selesai menjadi Mempelai Wanita Tuhan.
Kenapa
gereja Tuhan banyak tertunduk tidak berdaya. Karena hanya kelihatan berbahasa
Roh tetapi tidak merasakan kekuatan dan keperkasaan Tuhan yang memukul rata gunung
masalah itu.
Kita
diberi solusi oleh Tuhan menghadapi masalah, undanglah Yesus. Kalau ada Yesus
maka ada keperkasaan, ada kekuatan untuk menciptakan dari yang tawar menjadi
manis. Namun ada hal yang perlu kita perhatikan bila mengundang Dia.
Yang
punya pesta, dia diam. Ini bukan diam karena cuek saja tetapi dia diam karena
dia tahu ada Yesus di tengah mereka. Ini yang harus ada pada kita. Diam di sini
berarti ada penyerahan penuh, karena Yesus yang menjadikan mereka, Yesus
pencipta semesta alam, Yesus penebus mereka, Yesus yang Mahakudus, Dia Allah seluruh
bumi dan suami mereka ada di antara mereka. Itu sebab sebabnya mereka diam,
selain ibu Yesus. Padahal mereka sudah dalam keadaan gawat.
Yesaya 30:15
30:15 Sebab
beginilah firman Tuhan ALLAH, Yang Mahakudus, Allah Israel: "Dengan
bertobat dan tinggal diam kamu akan diselamatkan, dalam tinggal tenang dan
percaya terletak kekuatanmu." Tetapi kamu enggan,
Di
sini mereka meletakkan hidupnya. Baik dari pihak pengantin laki-laki maupun
dari pihak pengantin perempuan. Tidak diceritakan di sini terjadi keributan,
mereka diam. Kalau kita ada dalam keadaan seperti itu, paniknya luar biasa.
Bisa saja tensinya naik. Bila menghadapi masalah diam dan serahkan kepada
Tuhan. Ini formula dari Tuhan.
Mazmur 37:7a
37:7a Berdiam
dirilah di hadapan TUHAN dan nantikanlah Dia;
Ini
adalah cara dan sistem yang sangat tepat untuk membuat Tuhan beraktifitas. Dia
akan menunjukkan keperkasaan, kekuasaaan dan kekuatanNya.
Berdiam
itu dikaitkan dengan makanan atau perjamuan. Zefanya 1:7 ini adalah nuansa
pesta nikah Anak Domba Allah.
Zefanya 1:7
1:7 Berdiam
dirilah di hadapan Tuhan ALLAH! Sebab hari TUHAN sudah dekat. Sungguh TUHAN
telah menyediakan perjamuan korban dan telah menguduskan para undangan-Nya.
Berdiam
diri ini berarti berserah kepada Tuhan. Kadangkala menghadapi masalah dalam
nikah bukannya berdiam diri tetapi saling
mempersalahkan. Bagaimana kita mau memberi kesempatan Tuhan
bergerak dengan kekuatanNya, dengan kuasaNya kalau pasangan nikah malah
bertengkar, orang tua dan anak bertengkar. Itu menyebabkan masalah makin
menggunung dan bukannya rata.
Kita
diajar oleh Tuhan untuk banyak berdiam, banyak menyerah, kalau kita hadapi
dengan demikian maka kita akan melihat masalah diratakan (diatasi) oleh Tuhan.
Rut 3:18 (Terjemahan Lama)
3:18 Maka kata
Naomi: Diamlah juga, hai anakku! sampai kauketahui akan perkara itu
bagaimana jatuhnya, karena orang itu tiada akan berhenti, jikalau sebelum
diselesaikannya perkara itu pada hari ini juga.
Ini
adalah pasal tiga dan sudah mau masuk pada pasal empat di mana ada pernikahan.
Naomi menyuruh Rut untuk diam dan membiarkan laki-laki itu, karena dia tidak akan diam, dia akan
bergerak terus sampai rancangannya terselesaikan. Kalau kita sebagai gereja
Tuhan menyerah pasrah kepada Tuhan, nanti Mempelai Laki-laki itu yang akan
beraktivitas.
Saya
juga sebagai hamba Tuhan, tidak sepi dengan masalah. Banyak masalahku! Kita
diam, kita berserah kepada Tuhan, kita tidak punya kemampuan menghadapi iblis
kalau tidak dengan Tuhan. Dan Tuhan menyatakan diri dengan statusNya “Aku
suamimu, yang menjadikan engkau, Tuhan Pencipta Serwa Sekalian alam, Penebusmu,
Yang Mahakudus Allah seluruh bumi” apalagi yang kita ragukan kalau kita berserah
dan pasrah kepadaNya.
Kita
sudah menjelang kedatangan Tuhan, itu sebabnya hal itu dinyatakan dalam kitab
Zefanya.
Rut 3:18
3:18 Lalu kata
mertuanya itu: "Duduk sajalah menanti, anakku, sampai engkau mengetahui,
bagaimana kesudahan perkara itu; sebab orang itu tidak akan berhenti, sebelum
diselesaikannya perkara itu pada hari ini juga."
Kalau
kita diam maka Dia tidak akan diam. Tetapi kalau kita yang mau goncang terus
maka Dia yang akan diam. Jangan dibalik, Tuhan di sorga suka melihat kalau gerejaNya
diam, pasrah, berserah penuh kepada Tuhan. Izinkan Dia yang beraktifitas.
Benar
hari itu juga dia menyelesaikan masalah dan selanjutnya
Boas menikah dengan Rut. Boas artinya di dalam dia ada kuat kuasa Allah. Rut
adalah perempuan Moab yang paling beruntung padahal dalam kitab Ulangan dikatakan
sampai keturunan keberapapun tidak boleh seorang Moab masuk dalam jemaat Allah
tetapi dia beruntung. Keberuntungan pertama tiga orang harus mati untuk membuka
jalan bagi dia. Kalau kita tidak perlu tiga orang, satu orang saja itulah Yesus
yang membuka jalan bagi kita.
Kemelut
dan masalah apapun yang kita hadapi ayo kita berserahkan kepada Tuhan.
Persoalan penyakitkah, persoalan ekonomikah, persoalan pekerjaankah atau
persoalan jodoh, diamlah dan serahkan kepada Tuhan.
Dalam
kitab Yosua 6:10, bangsa Israel disuruh mengelilingi tembok Yerikho 12 kali dengan sikap diam.
Yosua 6:10
6:10 Tetapi
Yosua telah memerintahkan kepada bangsa itu, demikian: "Janganlah bersorak
dan janganlah perdengarkan suaramu, sepatah kata pun janganlah keluar dari
mulutmu sampai pada hari aku mengatakan kepadamu: Bersoraklah! -- maka kamu
harus bersorak."
7
hari mereka mengitari Yerihko dan pada hari yang ketujuh mereka mengitarinya 7
kali, berarti total 13 kali.
12 kali mereka mengitari tembok Yerikho
dengan diam. Nanti yang ke-13 kali baru mereka bersorak.
Zefanya 1:7
1:7 Berdiam
dirilah di hadapan Tuhan ALLAH! Sebab hari TUHAN sudah dekat. Sungguh TUHAN
telah menyediakan perjamuan korban dan telah menguduskan para undangan-Nya.
Makan
yang Tuhan sediakan itu adalah makanan yang luar biasa. Itu sebenarnya makanan
khusus untuk Tuhan tetapi makanan itu juga diberikan kepada kita.
Yesaya 25:6-9
25:6 TUHAN
semesta alam akan menyediakan di gunung Sion ini bagi segala bangsa-bangsa
suatu perjamuan dengan masakan yang bergemuk, suatu perjamuan dengan anggur
yang tua benar, masakan yang bergemuk dan bersumsum, anggur yang tua yang
disaring endapannya.
25:7 Dan di atas
gunung ini TUHAN akan mengoyakkan kain perkabungan yang diselubungkan kepada
segala suku bangsa dan tudung yang ditudungkan kepada segala bangsa-bangsa.
25:8 Ia akan
meniadakan maut untuk seterusnya; dan Tuhan ALLAH akan menghapuskan air mata
dari pada segala muka; dan aib umat-Nya akan dijauhkan-Nya dari seluruh bumi,
sebab TUHAN telah mengatakannya.
25:9 Pada waktu
itu orang akan berkata: "Sesungguhnya, inilah Allah kita, yang kita
nanti-nantikan, supaya kita diselamatkan. Inilah TUHAN yang kita
nanti-nantikan; marilah kita bersorak-sorak dan bersukacita oleh karena
keselamatan yang diadakan-Nya!"
Jadi
menggelar perjamuan itu, berarti sekaligus penghapusan air mata. Hal ini sudah
di depan pintu. Kalau sekarang ini kita belum bisa mengutamakan dan
mendahulukan Tuhan, berarti belum berserah penuh kepada Tuhan. Inilah yang
membuat ketika pesta digelar maka ditemukan kehidupan seperti itu, yang tidak
berpakaian pesta, sehingga ditegur kemudian diikat tangan dan kakinya lalu
dibuang. Itu sebabnya kita diajar untuk berserah penuh.
Yesus
sudi dan sedia hadir di pesta nikah karena memang tujuan kehadiranNya di dunia
ini adalah untuk mengerjakan pemulihan nikah
yang sudah hancur akibat dosa Adam dan Hawa,
diarahkan pada nikah yang sempurna, nikah yang rohani. Olehnya mari kita
memperhatikan, kalau kita tahu apa yang akan kita kerjakan sedangkan jelas kemampuan
kita serba terbatas, jangan kita bersandar pada kekuatan kita. Segeralah
beserah kepada Tuhan maka masalah yang menggunung itu diratakan oleh Tuhan yang
kita undang. Sekarang kita mengundang Dia, satu saat Dia yang akan mengundang
kita.
Kita
berbahagia bersama dengan Yesus sebab Tuhan sangat mempedulikan rumah tangga
dan nikah kita serta ibadah pelayanan kita. Nikah dan ibadah adalah dua hal
yang tidak terpisahkan. Makanya dalam Yohanes 2:1-12 bicara nikah dan Yohanes
2:13-19 bicara ibadah. Jadi kalau nikah dibenahi maka ibadah juga pasti
dibenahi. Masuk pada pasal 4 nikah dibenahi dan ibadah juga terbenahi. Antara
pasal dua dan pasal empat ada pasal tiga yang berbicara kelahiran baru.
Mari
kita banyak diam, banyak beserah kepada Tuhan sampai penyerahan penuh.
Menghadapi masalah jangan kita terlibat pertengkaran dan perselisihan. Tetapi
ajak suami, isteri dan anakmu untuk kita berserah sungguh-sungguh kepada Tuhan.
Tunggu
Tuhan beraksi untuk menyelesaikan asal 6 hal tadi saudara hayati dan saudara
imani. Yaitu Tuhan adalah suami, Dia yang menjadikan engkau, Tuhan pencipta
semesta alam, Penebusmu, Yang Mahakudus Allah Israel, Allah seluruh bumi. Sore
ini imanilah hal ini.
Kalau
percaya Yesus adalah adalah Suami atau Kepala dari kehidupan saudara maka
masalah dalam nikah akan terselesaikan. Kalau saudara percaya bahwa Dia yang
menjadikan engkau, tidak mungkin Dia akan menelantarkan engkau. Kalau saudara
percaya bahwa Tuhan yang menciptakan semesta alam, yakin Tuhan akan menyediakan
apa yang saudara butuh dalam pengiringanmu kepada Tuhan. Kalau saudara percaya
Dia adalah Penebusmu maka Dia adalah Penebusmu yang tidak akan melepaskan
engkau lagi. Kalau benar saudara adalah orang yang sudah ditebus dan saudara
memiliki Pribadi yang sudah menebus itu dan ada kedekatan hati saudara dengan
Dia maka Dia tidak akan melepaskan saudara. Kecuali saudara sendiri yang
melepaskan diri.
Dia
Tuhan seluruh bumi, berarti bumi ini akan saudara warisi. Sekarang ini seperti
kita mau digusur dari bumi ini, tetapi satu ketika kita yang akan mewarisi bumi
ini. Olehnya itu berbahagia orang yang rendah hati karena dia akan mewarisi
bumi. Kalau kita merendahkan diri di kaki Tuhan maka satu saat kita akan
mewarisi bumi dalam kerajaan 1000 tahun.
Banyak
masalah, banyak kemelut, belum lagi yang saya hadapi dari diri saya sendiri.
Siapa saya kalau Tuhan katakan “hai gunung, di hadapan Zerubabel menjadi rata”.
Olehnya marilah kita yakinilah, imani Firman. Apa yang mengganggu, kesehatan
mengganggu, iman yang mengganggu itu akan Tuhan buat rata dan kita
menjadi tenang dan damai.
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar