Yohanes 2:1-11
2:1 Pada hari
ketiga ada perkawinan di Kana yang di Galilea, dan ibu Yesus ada di situ;
2:2 Yesus dan
murid-murid-Nya diundang juga ke perkawinan itu.
2:3 Ketika
mereka kekurangan anggur, ibu Yesus berkata kepada-Nya: "Mereka kehabisan
anggur."
2:4 Kata Yesus
kepadanya: "Mau apakah engkau dari pada-Ku, ibu? Saat-Ku belum tiba."
2:5 Tetapi ibu
Yesus berkata kepada pelayan-pelayan: "Apa yang dikatakan kepadamu,
buatlah itu!"
2:6 Di situ ada
enam tempayan yang disediakan untuk pembasuhan menurut adat orang Yahudi,
masing-masing isinya dua tiga buyung.
2:7 Yesus
berkata kepada pelayan-pelayan itu: "Isilah tempayan-tempayan itu penuh
dengan air." Dan mereka pun mengisinya sampai penuh.
2:8 Lalu kata
Yesus kepada mereka: "Sekarang cedoklah dan bawalah kepada pemimpin
pesta." Lalu mereka pun membawanya.
2:9 Setelah
pemimpin pesta itu mengecap air, yang telah menjadi anggur itu -- dan ia tidak
tahu dari mana datangnya, tetapi pelayan-pelayan, yang mencedok air itu,
mengetahuinya -- ia memanggil mempelai laki-laki,
2:10 dan berkata
kepadanya: "Setiap orang menghidangkan anggur yang baik dahulu dan sesudah
orang puas minum, barulah yang kurang baik; akan tetapi engkau menyimpan anggur
yang baik sampai sekarang."
2:11 Hal itu
dibuat Yesus di Kana yang di Galilea, sebagai yang pertama dari tanda-tanda-Nya
dan dengan itu Ia telah menyatakan kemuliaan-Nya, dan murid-murid-Nya percaya
kepada-Nya.
Yesus
tidak menggunakan tempayan yang mana air anggurnya sudah habis. Yesus
menggunakan tempayan yang lazimnya airnya digunakan untuk membasuh tangan dan
kaki. Dalam pengertian Firman Tuhan, membasuh tangan kaki itu artinya mau
melayani sesuai pikiran atau anjuran Tuhan. Tetapi saat itu tempayan itu juga
kosong sehingga perlu diisi dengan air namun fungsinya sudah lain. Tadinya
tempayan itu ada hubungan dengan adat tetapi kemudian tempayan itu diisi dengan
air lalu komposisinya dirubah oleh Tuhan dari air tawar menjadi air anggur yang
manis. Ini terjadi dalam suasana pesta nikah.
Bicara
tentang mencuci tangan dan kaki itu ada dalam Markus pasal 7, itu adalah adat
orang Yahudi.
Markus 7:4
7:4 dan kalau
pulang dari pasar mereka juga tidak makan kalau tidak lebih dahulu membersihkan
dirinya. Banyak warisan lain lagi yang mereka pegang, umpamanya hal mencuci
cawan, kendi dan perkakas-perkakas tembaga.
Kalau
orang Yahudi pergi ke kubur atau ke pasar maka pulangnya mereka harus mencuci
tangan dan kaki. Namun di sini sudah Tuhan rubah
bukan lagi nuansa adat tetapi dipakai dalam suasana pesta nikah.
Mencuci
tangan dan kaki itu hubungannya karena mau melayani.
Keluaran 30:17-18,21
30:17
Berfirmanlah TUHAN kepada Musa:
30:18
"Haruslah engkau membuat bejana dan juga alasnya dari tembaga, untuk
pembasuhan, dan kautempatkanlah itu antara Kemah Pertemuan dan mezbah, dan
kautaruhlah air ke dalamnya.
30:21 haruslah
mereka membasuh tangan dan kaki mereka, supaya mereka jangan mati. Itulah yang
harus menjadi ketetapan bagi mereka untuk selama-lamanya, bagi dia dan bagi
keturunannya turun-temurun."
Ayat
di atas ini mengenai bejana pembasuhan. Setiap imam yang mau melayani, dia
harus ada hubungannya dengan kolam basuhan, mencuci tangan dan mencuci kaki
baru diperkenankan untuk melayani. Jadi untuk melayani jangan coba tanpa mencuci
tangan dan mencuci kaki.
Bicara
kolam basuhan itu ada hubungannya dengan baptisan air. Mezbah Korban bakaran bicara
tentang pertobatan, kita datang ke salib Golgota. Pintu gerbang berbicara
menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat.
Jadi
ketika kita diperhadapkan oleh Tuhan dengan pintu gerbang Tabernakel, maka kita
tidak harus tinggal terus di padang gurun sebab kita dibukakan Tuhan pintu
gerbang, pintu kemurahan. Melewati pintu gerbang berarti kita menjadi manusia
yang percaya kepada Yesus. Pintu gerbang itu memiliki empat tiang, empat tiang
itu menunjuk Injil Matius, Injil Markus, Injil Lukas dan Injil Yohanes. Empat
tiang itu membentuk tiga lorong itulah Tuhan Yesus Kristus, karena Injil
Matius, Injil Markus, Injil Lukas dan Injil Yohanes semua memperkenalkan Tuhan Yesus
Kristus.
Setelah
masuk pintu gerbang kita pergi ke mezbah korban bakaran. Setelah percaya, kita
disadarkan tentang keadaan kita maka kita datang untuk bertobat. Itulah mezbah
korban bakaran. Langkah selanjutnya ke kolam basuhan yaitu memberi diri
dibaptis.
Setelah
kita dibaptis berarti kita sudah dikategorikan oleh Tuhan kita diangkat menjadi
imam-imam dan raja-raja. Oleh pengorbanan Kristuslah maka saudara dan saya
diberi peluang menjadi imam-imam dan raja-raja. Imam ini untuk melayani. Untuk melayani
inilah maka kita harus mencuci tangan dan mencuci kaki.
Mencuci
kaki kena mengena dengan dosa turunan. Mencuci tangan kena mengena dengan dosa
perbuatan.
Mazmur 51:7
51:7
Sesungguhnya, dalam kesalahan aku diperanakkan, dalam dosa aku dikandung ibuku.
Di
dalam pesta nikah ada pelayanan yang dilakukan oleh pelayan-pelayan ini. Secara
rohani mereka lebih dahulu harus membasuh tangan dan kaki. Kita perhatikan
jalan yang Tuhan lakukan untuk kita ini sebab nantinya akan menghasilkan keubahan
dari air menjadi anggur. Secara hurufiah memang air menjadi anggur, tetapi
bahasa keubahan ini sebenarnya kena mengena dengan diri kita.
Kalau
melayani Tuhan tanpa keubahan, itu pelayanan yang basi di hadapan Tuhan, itu
pelayanan yang berseberangan dengan kehendak Tuhan.
Awal dari keubahan atau pembaharuan itu adalah kolam basuhan.
Galatia 3:27
3:27 Karena kamu
semua, yang dibaptis dalam Kristus, telah mengenakan Kristus.
Kapan
kita mulai mengenakan Kristus? Ketika kita dibaptis.
II Korintus 5:17
5:17 Jadi siapa
yang ada di dalam Kristus, ia adalah ciptaan baru: yang lama sudah berlalu,
sesungguhnya yang baru sudah datang.
Berarti
kita mengenakan Kristus setelah kita cuci tangan dan cuci kaki alias baptisan
air. Itu adalah awal start pembaharuan kalau mau menuju air menjadi anggur. Air
menjadi anggur ini ada hubungannya dengan pesta nikah. Air menjadi darah ada
hukumannya dengan hukuman.
Dulu
nikah yang jasmani dibenahi oleh Tuhan,
kenapa? Sebab menuju pada nikah yang rohani. Nikah kita dibenahi karena sedang
menuju pada nikah yang rohani. Gereja Tuhan sedang menuju pada nikah yang
rohani. Nikah yang rohani itu suasananya air menjadi anggur. Tetapi gereja Tuhan
kelak akan menikmati puncaknya air menjadi
anggur ini yaitu pesta nikah Anak Domba di dalam Wahyu pasal 19, dunia
disodorkan air menjadi darah. Inilah kehidupan yang tidak mau peduli dengan
keubahan hidup. Sementara keubahan hidup tidak bisa lepas dengan pribadi Yesus.
Karena pribadi Yesus kita diberi kesempatan mengalami pembaharuan hidup.
Orang
yang tidak menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat, tidak ada jalur untuk
mengalami keubahan. Orang yang sudah percaya Yesus sebagai Tuhan dan
Juruselamat tetapi tidak mempraktekkan, dia sama dengan orang yang tidak
percaya.
Sementara
gereja menuju pada persekutuan Kepala dan tubuh dalam pesta nikah yang luar
biasa yaitu pesta kawin Anak Domba Allah, tetapi dunia menghadapi hukuman yang
luar biasa yaitu air menjadi darah. Jangan lupa, hukuman Tuhan yang pertama
kepada orang Mesir adalah air menjadi darah. Tetapi pertama Tuhan
mempertontonkan kemuliaanNya adalah di dalam nikah di mana air menjadi anggur.
Dan puncak kemuliaan ada pada nikah yang rohani.
Kita
umat Tuhan yang mengaku gereja Tuhan, tanpa arahan-arahan seperti ini, akhirnya
beribadah hanya sebatas upacara. Padahal ibadah ini bukan sebatas upacara. Di
sanalah kita bersua dengan Kristus Yesus, di sanalah kita diperkenalkan dengan
pribadi Yesus yang mengerjakan pembaharuaan.
Olehnya
kita perhatikan baik-baik. Jangan sampai saya sebagai gembala sekaligus suami,
tidak ada bukti-bukti keubahan hidup. Jangan sampai isteriku yang mendampingi
saya sebagai suaminya dan juga sebagai hamba Tuhan tidak mengalami keubahan.
Kalau satu pasang nikah, yang satu mengalami keubahan dan yang satunya tidak
maka yang mengalami keubahan itu diangkat oleh Tuhan dan yang tidak itu
ditinggalkan menurut Lukas pasal 17, nikah disaring oleh Tuhan. Kemudian
pelayan-pelayan Tuhan ada yang mengalami keubahan dan ada yang tidak. Yang
tidak mengalami keubahan itu tertinggal dan yang lain terangkat.
Rebutlah
keselamatan yang akan datang itu, mulai dari saudara mengenal Tuhan dan ada
bukti-bukti keubahan hidup.
1 Timotius 6:12
6:12 Bertandinglah dalam
pertandingan iman yang benar dan rebutlah hidup yang kekal. Untuk itulah engkau
telah dipanggil dan telah engkau ikrarkan ikrar yang benar di depan banyak
saksi.
Salah
satu contoh kehidupan yang ada
keubahan:
Yohanes 2:5
2:5 Tetapi ibu
Yesus berkata kepada pelayan-pelayan: "Apa yang dikatakan kepadamu,
buatlah itu!"
Ayat
ini berisi suatu pemahaman yang harus ada pada kita. Ibu ini memohon kepada
Yesus lalu berkata kepada pelayanan “apa yang dikatakan kepadamu, buatlah
itu”. Kalau orang itu ada bukti telah
dijamah oleh Tuhan, ada bukti Firman dalam hatinya dan adanya keubahan, maka
Alkitab mengatakan apa yang dia mohonkan dia tidak ada keraguan akan dijawab
atau tidak, dia yakin permohonannya pasti diajawab.
Itu
bukti orang yang ada keubahan hidup, rasa kuatir, rasa was-was, rasa ragu itu
sudah sirna. Bagaimana saya mengajarkan kepada sidang jemaat agar tidak ragu atau sanksi dengan apa yang kita
mohonkan kepada Tuhan bahwa itu pasti dijawab kalau saya sendiri kuatir. Berarti
dalam diriku bicara iman tetapi tidak ada iman. Ciri orang kafir selalu kuatir.
Bangun pagi kuatir, mau tidur kuatir. Kalau kuatir itu berarti sifat lama.
Matius 6:31-32
6:31 Sebab itu
janganlah kamu kuatir dan berkata: Apakah yang akan kami makan? Apakah yang
akan kami minum? Apakah yang akan kami pakai?
6:32 Semua itu
dicari bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah. Akan tetapi Bapamu yang di
sorga tahu, bahwa kamu memerlukan semuanya itu.
Lukas 12:22-31
12:22 Yesus
berkata kepada murid-murid-Nya: "Karena itu Aku berkata kepadamu:
Janganlah kuatir akan hidupmu, akan apa yang hendak kamu makan, dan janganlah
kuatir pula akan tubuhmu, akan apa yang hendak kamu pakai.
12:23 Sebab
hidup itu lebih penting dari pada makanan dan tubuh itu lebih penting dari pada
pakaian.
12:24
Perhatikanlah burung-burung gagak yang tidak menabur dan tidak menuai dan tidak
mempunyai gudang atau lumbung, namun demikian diberi makan oleh Allah. Betapa
jauhnya kamu melebihi burung-burung itu!
12:25 Siapakah
di antara kamu yang karena kekuatirannya dapat menambahkan sehasta pada jalan
hidupnya?
12:26 Jadi,
jikalau kamu tidak sanggup membuat barang yang paling kecil, mengapa kamu
kuatir akan hal-hal lain?
12:27
Perhatikanlah bunga bakung, yang tidak memintal dan tidak menenun, namun Aku
berkata kepadamu: Salomo dalam segala kemegahannya pun tidak berpakaian seindah
salah satu dari bunga itu.
12:28 Jadi, jika
rumput di ladang, yang hari ini ada dan besok dibuang ke dalam api demikian
didandani Allah, terlebih lagi kamu, hai orang yang kurang percaya!
12:29 Jadi,
janganlah kamu mempersoalkan apa yang akan kamu makan atau apa yang akan kamu
minum dan janganlah cemas hatimu.
12:30 Semua itu
dicari bangsa-bangsa di dunia yang tidak mengenal Allah. Akan tetapi Bapamu
tahu, bahwa kamu memang memerlukan semuanya itu.
12:31 Tetapi
carilah Kerajaan-Nya, maka semuanya itu akan ditambahkan juga kepadamu.
Kalau
mengatakan percaya Yesus tetapi dirindung kuatir, berarti hidup lamamu yang
dominan mengauasai. Belum ada bukti bahwa saudara ada keubahan. Apa yang engkau
mohonkan percaya itu sudah Tuhan berikan.
Markus 11:24
11:24 Karena itu
Aku berkata kepadamu: apa saja yang kamu minta dan doakan, percayalah bahwa
kamu telah menerimanya, maka hal itu akan diberikan kepadamu.
Saudara
percaya kepada Yesus? Yang berbicara pada ayat di atas adalah Tuhan Yesus.
Kenapa kita ragu dengan perkataanNya. Percaya tanda kita lepas dari kehidupan
yang lama, tidak lagi melengket pada hidup lama. Apalagi kalau doa kita
bertalu-talu, berulang-ulang, memohon-mohon terus kepada Tuhan. Sehingga Tuhan
berikan perumpamaan tentang ibu janda dan hakim yang lalim. Karena janda ini
bertalu-talu meminta maka hakim yang jahat itu mengabulkan permintaannya,
apalagi Tuhan Yesus.
Lebih
lagi kita ini gereja Tuhan yang mengaku sedang dipertunangkan dengan Yesus,
masakan calon suami kita mau membiarkan calon isteriNya. Sedangkan sepasang kekasih
yang sudah bertunangan tetapi belum menikah, sudah saling mempedulikan. Ketika
calon isterinya kena musibah maka pasti calon suami itu mempedulikan. Apalagi
Tuhan Yesus kekasih kita, kenapa kita ragu dan sanksi.
Saya
belajar mempraktekkan ini. Contoh konkrit ketika membangun gereja ini, kita
tidak pernah meminta ke sana kemari. Semua kita meyakini apa yang kita kerjakan
untuk kemuliaan bagi nama Tuhan maka pasti Tuhan adakan dan terwujud. Itu
sebabnya kita umat Tuhan jangan lagi memiliki keragu-raguan. Yesus
mempertontonkan kemuliaan justru di dalam nikah. Jadi kalau kita mengarah pada
nikah yang rohani maka ketika kita mengalami kesulitan Yesus pasti menolong.
Yesus
tidak lagi memeriksa gentong air anggur apakah betul
sudah habis atau tidak. Hanya dengan laporan atau doa dari Maria itu sudah
menggerakkan Tuhan Yesus. Maria menginformasikan pelayan-pelayan agar melakukan
apa yang Tuhan Yesus perintahkan. Ini yang harus menjadi panutan bagi kita. Apa
yang Dia perintahkan kita lakukan. Kalau kita lakukan lalu kita bermohon
kepadaNya maka juga akan Dia lakukan. Jadi timbal balik. Saudara melakukan
Firman Tuhan lalu saudara meminta kepadaNya, maka Tuhan juga akan melakukan apa
yang saudara pinta karena Dia juga harus melakukan FirmanNya.
Di
sinilah seringkali kekuatiran
masih banyak mewarnai hidup kita. Mengaku sudah diubahkan, mengaku sudah bertemu
Yesus, tetapi hidupnya masih bersuasana hidup lama, masih masih air anggur yang
lama.
Ketika
Yesus mengubah air menjadi anggur, rasanya melebihi air anggur yang sebelumnya
mereka siapkan. Bersama Yesus sebenarnya semua masalah terselesaikan. Tetapi di
mana letak masalah kita?
Yakobus 4:1-3
4:1 Dari manakah
datangnya sengketa dan pertengkaran di antara kamu? Bukankah datangnya dari
hawa nafsumu yang saling berjuang di dalam tubuhmu?
4:2 Kamu
mengingini sesuatu, tetapi kamu tidak memperolehnya, lalu kamu membunuh; kamu
iri hati, tetapi kamu tidak mencapai tujuanmu, lalu kamu bertengkar dan kamu
berkelahi. Kamu tidak memperoleh apa-apa, karena kamu tidak berdoa.
4:3 Atau kamu
berdoa juga, tetapi kamu tidak menerima apa-apa, karena kamu salah berdoa,
sebab yang kamu minta itu hendak kamu habiskan untuk memuaskan hawa nafsumu.
Doa
ini juga bisa salah. Di mana letak kesalahan doa? Kalau permohonan kita hanya
untuk kenyamanan hawa nafsu daging, doamu salah! Ini yang menjadi penyebab
kenapa doa kita tidak dijawab.
Coba
anak kecil yang masih umur 2 atau 3 tahun minta jam tangan kepada papanya yang
hargaya mahal, tentu papanya tidak mau memberikan karena saat itu juga pasti
hancur. Apalagi kalau yang dia minta bisa membahayakan dirinya, misalnya anak
kecil minta pisau dapur. Kalau ibunya gegabah memberikan pisau, tunggu saja
darah mengalir. Bukan tangannya, mungkin kakinya yang kena pisau atau orang
lain yang dia lukai.
Tetapi
Yesus menjawab permohonan ibuNya dan ditanggapi serius oleh pelayan-pelayan.
Ini bukan untuk memuaskan hawa nafsu tetapi agar aib dalam nikah teratasi.
Apakah bukan itu yang Tuhan rindukan dalam diri kita. Mau ada dalam persekutuan
yang besar, mulailah dari persekutuan yang kecil itulah nikah.
Kalau
isteri berdoa “Tuhan saya rindu tabiatku yang tidak berkenan kepada suami
dibersihkan”, lalu suami berdoa “Tuhan bersihkan tabiatku yang tidak berkenan
kepada isteri”, anak-anak berdoa “Tuhan tolong bersihkan tabiatku yang tidak
berkenan kepada papa dan mama”, jemaat berdoa “Tuhan tabiatku yang tidak
berkenan kepadaMu” maka segera jawaban datang karena sesuai selera Tuhan. Jadi
berdoa bukan serampangan.
Yakobus 4:4
4:4 Hai kamu,
orang-orang yang tidak setia! Tidakkah kamu tahu, bahwa persahabatan dengan
dunia adalah permusuhan dengan Allah? Jadi barangsiapa hendak menjadi sahabat
dunia ini, ia menjadikan dirinya musuh Allah.
Kalau
doa kita hanya untuk menyenangkan dunia, sama dengan kita mendorong diri hidup
dalam perzinahan rohani. Makanya hal seperti itu tidak Tuhan berikan. Contohnya
ada dalam kitab Daniel. Daniel berdoa dan Tuhan tahu kerinduan hati Daniel
ingin mengetahui hal-hal yang akan datang apalagi mengenai akhir bangsanya dan
bangsa-bangsa di dunia.
Dia
masuk dalam doa puasa pada tanggal tiga bulan pertama dan pada tanggal itu
jawaban dari Tuhan sudah dikirim karena kena dengan selera Tuhan. Namun jawaban
doa itu baru tiba pada tanggal 24. Jadi total 21 hari Daniel berdoa puasa.
Kalau direferensikan dengan penyaliban Yesus, ketika Daniel berdoa itu kena pada waktu anak domba
itu disendirikan. Pada minggu pertama Anak Domba itu disembelih. Minggu kedua
kena mengena dengan kebangkitan Kristus, penampakan pertama kali Yesus kepada 10 murid. Minggu kedua berarti genap
21 hari, itu adalah penampakan Yesus kedua kali kepada murid-murid, di mana
mereka sudah lengkap, Tomas sudah ada di
situ.
Artinya
untuk kita, kalau kita berdoa memohon sesuatu yang sesuai selera Tuhan maka
warnailah doa puasamu dengan citra korban Kristus, jangan lari dari situ. Kalau
saudara berdoa tanpa hubungan dengan Korban Kristus dan hanya untuk kebutuhan
lahiriah dan memuaskan daging saudara, maka tidak bakal di jawab-jawab.
Marilah
kita sebagai umat Tuhan, ketika kita berdoa, kaitkanlah itu dengan suasana
pengorbanan Kristus, jangan lepas dari situ. Doamu harus ada hubungannya dengan
salib Kristus. Kalau kita menghubungkan doa kita dengan salib Kristus berarti
kita harus ada pada pengalaman salib.
Galatia 5:25
5:24 Barangsiapa
menjadi milik Kristus Yesus, ia telah menyalibkan daging dengan segala hawa
nafsu dan keinginannya.
Doa
tidak akan dijawab bila daging tidak disalibkan, berarti tidak ada hubungannya
dengan Korban Kristus.
Galatia 5:25
5:25 Jikalau
kita hidup oleh Roh, baiklah hidup kita juga dipimpin oleh Roh,
Kalau
hanya diterjemahkan dengan akal manusia saja berarti tidak usah ada persekutuan
ibadah dalam penggembalaan, yang penting dirinya sendiri dipimpin oleh Roh
Kudus, tetapi keliru kalau seperti itu. Dipimpin oleh Roh Kudus di sini kita
harus ingat bahwa gembala itu diangkat oleh Roh Kudus.
Kisah Para Rasul 20:28
20:28 Karena itu
jagalah dirimu dan jagalah seluruh kawanan, karena kamulah yang ditetapkan Roh
Kudus menjadi penilik untuk menggembalakan jemaat Allah yang diperoleh-Nya
dengan darah Anak-Nya sendiri.
Jadi
orang yang dipimpin oleh Roh Kudus adalah orang yang digembalakan dengan benar.
Galatia 3:26
3:26 Sebab kamu
semua adalah anak-anak Allah karena iman di dalam Yesus Kristus.
Gila
hormat ini berarti dagingnya tidak disalib. Bagaimana doanya bisa dijawab?
Setelah tidak ada jawaban malah jadi muring-muring, tidak enak hati dan
akhirnya berkata “selamat tinggal Tuhan Yesus”. Entah ke mana rimbanya karena
dia sudah salah. Bukan Tuhan yang salah, dia yang salah, dia meninggalkan yang
benar. Itu kekeliruan yang fatal yang banyak terjadi di antara kita orang
percaya. Mengapa? Tidak dimulai dengan pekerjaan pembaharuan dari Tuhan.
Bila
melihat Yohanes pasal 1 ada 4 hari. Kemudian masuk pasal 2 dikatakan tiga hari
kemudian. Kalau orang Yahudi menghitung tiga hari kemudian dari hari keempat
berarti itu adalah hari keenam. Penciptaan air menjadi anggur ini tepat pada
hari yang keenam. Air menjadi darah itu juga terjadi pada hari keenam. Kalau saudara
dan saya tidak masuk pada air menjadi anggur maka akan masuk dalam hukuman air
menjadi darah. Olehnya beri diri dan hidup saudara diubahhkan. Mulai dari dalam
nikah harus ada bukti-bukti keubahan dan harus ditindak lanjuti sampai sempurna
seperti Tuhan Yesus.
Kolose 3:10
3:10 dan telah
mengenakan manusia baru yang terus-menerus diperbaharui untuk memperoleh
pengetahuan yang benar menurut gambar Khaliknya;
Kalau
nikah dibenahi maka itu sama dengan air menjadi anggur. Menolak pembenahan
nikah sama dengan air menjadi darah.
Wahyu 16:6
16:6 Karena
mereka telah menumpahkan darah orang-orang kudus dan para nabi, Engkau juga
telah memberi mereka minum darah; hal itu wajar bagi mereka!"
Wajar
mereka diberi minum darah. Pertama karena mereka membunuh pelayan Tuhan yang
mengarahkan gereja masuk dalam pembaharuan mulai dari nikah yang jasmani menuju
pada nikah yang rohani. Ini jangan terjadi pada kita.
Sebabnya
dalam nama Tuhan Yesus terimalah pekerjaan pembaharuan dari Tuhan mulai dari
suami, isteri, anak-anak, cucu-cucu dan seluruh anggota keluarga. Maka saudara
akan disodorkan air menjadi anggur. Tetapi kalau menolak pembenahan itu maka
akan Tuhan sodorkan air menjadi darah. Ini jangan sampai terjadi pada kita.
Kabar
Mempelai, kabar yang besar ini mau membawa saudara masuk dalam nikah yang
rohani. Siapa suamimu, itulah Yesus. Siapa mempelaNya itulah gereja Tuhan yang menerima
air menjadi anggur. Berarti dia mau diubahkan hidupnya. Itulah saya dan
saudara, kita sangat mendambakan hal ini.
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar