Salam sejahtera di dalam kasih Tuhan
Yesus Kristus.
Yehezkiel 2:1-10
2:1 Firman-Nya kepadaku: "Hai anak manusia,
bangunlah dan berdiri, karena Aku hendak berbicara dengan engkau."
2:2 Sementara Ia berbicara dengan aku, kembalilah
rohku ke dalam aku dan ditegakkannyalah aku. Kemudian aku mendengar Dia yang
berbicara dengan aku.
2:3 Firman-Nya kepadaku: "Hai anak manusia, Aku
mengutus engkau kepada orang Israel, kepada bangsa pemberontak yang telah
memberontak melawan Aku. Mereka dan nenek moyang mereka telah mendurhaka
terhadap Aku sampai hari ini juga.
2:4 Kepada keturunan inilah, yang keras kepala dan
tegar hati, Aku mengutus engkau dan harus kaukatakan kepada mereka: Beginilah
firman Tuhan ALLAH.
2:5 Dan baik mereka mendengarkan atau tidak -- sebab
mereka adalah kaum pemberontak -- mereka akan mengetahui bahwa seorang nabi ada
di tengah-tengah mereka.
2:6 Dan engkau, anak manusia, janganlah takut melihat
mereka maupun mendengarkan kata-katanya, biarpun engkau di tengah-tengah onak
dan duri dan engkau tinggal dekat kalajengking. Janganlah takut mendengarkan
kata-kata mereka dan janganlah gentar melihat mukanya, sebab mereka adalah kaum
pemberontak.
2:7 Sampaikanlah perkataan-perkataan-Ku kepada mereka,
baik mereka mau mendengarkan atau tidak, sebab mereka adalah pemberontak.
2:8 Dan engkau, anak manusia, dengarlah apa yang
Kufirmankan kepadamu; janganlah memberontak seperti kaum pemberontak ini.
Ngangakanlah mulutmu dan makanlah apa yang Kuberikan kepadamu."
2:9 Aku melihat, sesungguhnya ada tangan yang terulur
kepadaku, dan sungguh, dipegang-Nya sebuah gulungan kitab,
2:10 lalu dibentangkan-Nya di hadapanku. Gulungan
kitab itu ditulisi timbal balik dan di sana tertulis nyanyian-nyanyian ratapan,
keluh kesah dan rintihan.
Kita perhatikan ke mana Tuhan
memberikan arahan perjalanan kita, sasaran dan bagaimana kita harus
berperilaku. Sebagaimana kita telah ikuti pada pasal yang pertama, ada 10 hal
penampilan Tuhan dalam pasal yang pertama. Setelah Tuhan menyatakan diri kepada
Yehezkiel pada pasal yang pertama, membuat dia tersungkur dan Alkitab
mengatakan bahwa kalau Tuhan tidak menegakkan dia tidak akan mampu lagi
berdiri. Itu pengaruh Tuhan menyatakan diri kepada Yehezkiel.
Ada 10 perkara yang Tuhan nyatakan
kepada Yehezkiel bagaimana PribadiNya.
1. Wajah Tuhan
Untuk memandang wajah Tuhan,
kepada kita di akhir zaman ini tentu lewat Firman pengajaran. Saudara dan saya
rindu memandang wajah Tuhan, sistemnya lewat pengajaran Firman Tuhan.
II Korintus 3:18
3:18 Dan
kita semua mencerminkan kemuliaan Tuhan dengan muka yang tidak berselubung. Dan
karena kemuliaan itu datangnya dari Tuhan yang adalah Roh, maka kita diubah
menjadi serupa dengan gambar-Nya, dalam kemuliaan yang semakin besar.
Oleh pekerjaan Firman kita bagaikan dilukis oleh Tuhan menurut gambarNya.
Jadi kita sedang dilukis atau digambar oleh Tuhan supaya sama dengan gambarNya.
Ini yang harus ada pada kita sebagai umat Tuhan.
Kadang kita menyanyikan mau sama dengan Tuhan, tetapi caranya untuk
menjadi sama dengan Tuhan mereka tidak tahu. Bagaimana mau sama dengan Dia kalau kita tidak mau dilukis.
Bagaimana kita mau dilukis kalau tidak mendengarkan Firman pengajaran. Di dalam
gereja butuh Firman pengajaran. Dengan tampilnya Firman pengajaran dalam gereja
itu bagaikan menghadirkan ahli lukis untuk melukis kita sehingga sama seperti
gambarNya.
Kalau kita tidak mau mendengarkan Firman pengajaran jangan kita mengharap
bisa segambar dengan Dia. Lewat Firman itulah kita melihat gambar Tuhan. Firman
penginjilan itu baru kanvasnya untuk kita melukis. Tetapi apa gunanya hanya
melihat kanvasnya tanpa ada lukisan di dalamnya.
Itulah sebabnya di dalam gereja jangan hanya penginjilan saja sebab itu baru dasar. Kita harus
melihat lukisan di dalamnya. Bagaimana bisa ada lukisan? Lewat Firman
pengajaran, amat terlebih Firman pengajaran yang dibukakan rahasiaNya sehingga
makin jelas gambar saudara kelak sama seperti Tuhan.
Yehezkiel lebih dahulu diajak oleh Tuhan masuk pada perkenalan pada
pasal 1. Dia melihat gambar Tuhan supaya nanti dia bisa menyampaikan kepada
umat Tuhan. Sekalipun sudah ada alat untuk menggambar tetapi kalau gambar belum ada maka segala perkakasnya itu belum bermanfaat (belum punya arti).
Kalau sudah bicara dalam kemuliaan yang paling besar itu kaitannya
dengan:
II Korintus 4:3-4
4:3 Jika
Injil yang kami beritakan masih tertutup juga, maka ia tertutup untuk mereka,
yang akan binasa,
4:4
yaitu orang-orang yang tidak percaya, yang pikirannya telah dibutakan oleh ilah
zaman ini, sehingga mereka tidak melihat cahaya Injil tentang kemuliaan
Kristus, yang adalah gambaran Allah.
Bagaimana kita bisa melihat gambar kalau kita buta. Sekarang sudah ada
gambar tetapi yang melihat buta, yang melukis juga buta, apanya yang mau
dilihat. Itu sebabnya perlu kita memandang wajah Tuhan. Berarti tidak buta
termasuk hamba Tuhan/ umat Tuhan.
Yang akan melukis gambar Tuhan kepada sidang jemaat adalah Yehezkiel.
Yehezkiel adalah hamba Tuhan dengan status nabi dan imam. Jadi dia harus lebih
dahulu mengerti wajah Tuhan karena dialah yang nanti akan melukis wajah Tuhan
dalam jemaat. Kalau saya tidak mengerti ini, bagaimana saya mau melukis wajah
Tuhan dalam jemaat.
Maaf bapak ibu, di
dalam melukis dan menggambar, tidak pakai kuas tetapi memakai suara Firman,
kadang suara tampil keras. Kalau membaca dalam Yehezkiel pasal 2 yang akan dilukis ini keras
kepala. Kalau kita mau dilukis gambar Tuhan dalam diri kita maka kita harus
pasrah dan melembut saat mendengar Firman, jangan keras hati.
2. Cara Tuhan berjalan
Dikatakan Tuhan berjalan lurus, tidak bengkok-bengkok. Jalan ini telah dirintis
oleh Tuhan supaya kita berjalan pada jalan yang lurus. Jangan menjadi kehidupan
yang digambar oleh Tuhan tetapi jalannya seperti bajing lompat/ular.
Yesaya 26:7
26:7
Jejak orang benar adalah lurus, sebab Engkau yang merintis jalan lurus baginya.
Apakah ada orang benar di dunia ini? Tidak ada, yang ada hanya orang
yang dibenarkan. Dibenarkan karena percaya kepada Tuhan Yesus. Jalan itu lurus
karena dirintis oleh Tuhan, ke situ jalan yang harus kita lalui. Jangan kita
curang.
Titus 2:10
2:10
jangan curang, tetapi hendaklah selalu tulus dan setia, supaya dengan demikian
mereka dalam segala hal memuliakan ajaran Allah, Juruselamat kita.
Ada orang yang tersesat, dia bingung mau ke mana. Tetapi puji Tuhan,
dia berseru kepada Tuhan maka Tuhan tunjukkan jalan yang lurus.
Mazmur 107:4
107:4
Ada orang-orang yang mengembara di padang belantara, jalan ke kota tempat
kediaman orang tidak mereka temukan;
Kota kediaman orang inilah yang dicari, itulah Yerusalem Baru. Itu yang
dicari oleh Abraham, dicari oleh Ishak, dicari oleh Yakub dan para pahlawan
iman dahulu.
Mazmur 107:5-6
107:5
mereka lapar dan haus, jiwa mereka lemah lesu di dalam diri mereka.
107:6
Maka berseru-serulah mereka kepada TUHAN dalam kesesakan mereka, dan
dilepaskan-Nya mereka dari kecemasan mereka.
Seruan mereka didengar oleh Tuhan. Alasan mereka berseru karena ingin
ke kota kediaman orang atau Yerusalem Baru. Jangan kita hanya menyanyi rindu ke
Yerusalem Baru kota mulia tetapi jalan ke sana tidak kita tahu.
Mazmur 107:7
107:7
Dibawa-Nya mereka menempuh jalan yang lurus, sehingga sampai ke kota tempat
kediaman orang.
Karena ada seruan berarti ada kerinduan hati sebab dia tersesat. Akibat
tersesat dia lapar, haus, lemah dan tidak berdaya. Karena ada kerinduan hati
dan kesadaran diri bahwa dia lemah, tidak berdaya apalagi di padang gurun dunia
ini yang banyak debu, maka Tuhan tunjuk jalan ini.
Setelah kita menemukan jalan yang lurus, jangan lagi kita menyimpang.
Dalam terang Tabernakel, jalan yang lurus itu mulai dari pintu gerbang.
Mazmur 107:5-7
107:5
mereka lapar dan haus, jiwa mereka lemah lesu di dalam diri mereka.
107:6
Maka berseru-serulah mereka kepada TUHAN dalam kesesakan mereka, dan
dilepaskan-Nya mereka dari kecemasan mereka.
107:7
Dibawa-Nya mereka menempuh jalan yang lurus, sehingga sampai ke kota tempat
kediaman orang.
Kalau saudara mau masuk kota apakah saudara langsung ada di tengah
kota? Dulu semua kota ada pintu gerbangnya. Untuk masuk ke kota harus melalui
pintu gerbang.
Yesus adalah Tabernakel, jadi jalan yang lurus adalah pelajaran
Tabernakel mulai dari:
pintu gerbang, kita percaya Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat. Kita
melangkah lurus ke mezbah korban bakaran, berarti kita bertobat. Selanjutnya
melangkah lagi ke bejana pembasuhan, memberi diri dibaptis. Terus maju ke pintu
kemah, penuh urapan Roh Kudus. Di dalam ruangan suci ada tiga macam alat yang
menunjuk tiga macam ibadah yaitu meja roti sajian menunjuk ibadah pendalaman
Alkitab, pelita emas menunjuk ibadah raya, mezbah dupa emas menunjuk ibadah doa
penyembahan. Dan setelah merobek daging baru kita sampai di kota kediaman orang,
ke ruangan maha suci. Gambaran Yerusalem Baru, kota segi empat.
Wahyu
21:16
21:16 Kota itu
bentuknya empat persegi, panjangnya sama dengan lebarnya. Dan ia mengukur kota
itu dengan tongkat itu: dua belas ribu stadia; panjangnya dan lebarnya dan
tingginya sama.
Tidak mungkin kita disesatkan kalau mengikuti jalan yang dirintis oleh
Tuhan. Yesus tampil “Akulah Tuhan” itu menunjuk pintu gerbang. Yesus rela masuk
pada Korban Bakaran itu salib Golgota. Yesus memberi diri dibaptis di sungai
Yordan, itu bejana pembasuhan. Yesus dikandung oleh Roh Kudus dan Dia juga
dipenuhkan Roh Kudus, itu pintu kemah. Yesus adalah roti, itu menunjuk meja
roti, Yesus adalah terang dunia, itu menunjuk pelita emas, Yesus sebagai Imam
Besar suka menyembah, itu mezbah dupa emas. Yesus adalah Mempelai Laki-laki
Sorga, itu berarti ada di Yerusalem baru.
Ke sanalah kita melangkah untuk bertemu dengan Yesus Mempelai Laki-laki
Sorga. Makanya lihat bagaimana Tuhan berjalan. Kita sudah dipertemukan dengan
jalan ke kota kediaman orang. Cara berjalan kita bagaimana? Mulai dari pintu
kemah, terus ke mezbah korban bakaran, terus bejana pembasuhan, terus masuk
pintu kemah dan di ruangan suci kita digembleng, kemdian tembus ke ruangan maha
kudus. Di situ kita bertemu dengan himpunan orang-orang yang disebut tubuh Kristus yaitu mempelai wanita Tuhan.
3. Sayap-sayapNya
Bicara sayap itu menunjuk pengangkatan. Masakan punya sayap tetapi
tidak pernah terbang. Itu sebabnya di dalam kitab nabi Yehezkiel, Tuhan itu
digambarkan memiliki sayap. Ini gambaran rohani yang tumbuh (terangkat)
dan sekaligus sampai pada penyingkiran.
Kalau melihat gambar-gambar ini supaya kita rindu memiliki sayap.
Jangan hanya menyanyi “oh Tuhan brikanlah sayap burung nazar” bagaimana mau
tinggalkan dunia kalau tidak memiliki sayap. Itu sebabnya kita harus diisi
dengan sayap di kiri itulah pelita emas (Roh Kudus) dan sayap di kanan meja
roti sajian (Firman Tuhan) sehingga kita bisa terbang. Dua sayap ini harus ada
pada gereja Tuhan untuk mengangkat rohani kita dan menyingkirkan gereja Tuhan, jauh dari mata ular.
4. TanganNya
Itu menunjuk tangan pelayananNya yang menjadi teladan bagaimana
Yehezkiel harus melayani. TanganNya itu diisi dengan api. Berarti pelayanan
kita harus berkobar-kobar. Bukan pelayanan yang dingin/ tidak berkobar-kobar. Kami pelayan
Tuhan jangan sampai pelayanan kami tidak ada bukti memiliki api yang
berkobar-kobar. Kalau sudah usia 70
tahun lalu tidak ada api, melayani pasti sudah loyo, bagaimana mau
berkobar-kobar melayani. Itu sebabnya bagaimana Tuhan melayani harus kami
teladani.
Mazmur 123:1-2
123:1
Nyanyian ziarah. Kepada-Mu aku melayangkan mataku, ya Engkau yang bersemayam di
sorga.
123:2
Lihat, seperti mata para hamba laki-laki memandang kepada tangan tuannya,
seperti mata hamba perempuan memandang kepada tangan nyonyanya, demikianlah
mata kita memandang kepada TUHAN, Allah kita, sampai Ia mengasihani kita.
Di sini jangan saudara pikir bahwa memandang
tangan tuan itu berarti ingin mendapatkan upah. Tetapi memandang tangan Tuhan
di sini berarti mau meneladani pelayanan tuannya. Kemudian dikunci dengan Tuhan
mengasihani. Jadi pelayanan ini dikunci dengan kasih Tuhan kepada orang yang
melayani ini.
Mazmur 123:3-4
123:3
Kasihanilah kami, ya TUHAN, kasihanilah kami, sebab kami sudah cukup kenyang
dengan penghinaan;
123:4
jiwa kami sudah cukup kenyang dengan olok-olok orang-orang yang merasa aman,
dengan penghinaan orang-orang yang sombong.
Hamba Tuhan kenyang diumpat, kenyang dinista, kenyang dengan penghinaan
tetapi harus diterima karena melihat teladan Tuhan Yesus yang juga kenyang
diumpat. Berkali-kali Yesus mau dilempar dengan batu, dibilangi orang Samaria
kerasukan setan. Ketika Tuhan Yesus berbicara tentang penggembalaan di mana
domba harus mendengar satu suara, bukan macam-macam suara maka ada orang yang
berkata bahwa Yesus gila. Kemudian orang lain berkata “mana mungkin orang gila bisa memelekkan mata”. Makanya kalau hamba Tuhan kenyang dengan hal
itu, terima saja karena Gurunya (Yesus) demikian.
5. Roda-rodanya
Di dalam roda-rodanya ada puting beliung, itu pembalasan Tuhan
nantinya.
Yehezkiel 10:13
10:13
Aku dengar bahwa roda-rodanya disebut "puting beliung".
Artinya bagi Tuhan tidak ada satupun hambatan, tidak ada satupun
halangan yang Dia tidak bisa terobos. Coba puting beliung apakah berani kita
empang? Tidak bisa.
Roda-rodanya adalah puting beliung, jadi kami harus belajar sebagaimana
Tuhan tidak ada hambatan maka kami juga harus tidak ada hambatan. Ini yang
berat bagi kami untuk seperti ini. Artinya bagi Tuhan tidak ada yang mustahil. Maksudnya
supaya Yehezkiel melihat ini agar tidak gentar menghadapi tembok-tembok di
hadapannya. Pada pasal dua ditunjukkan tembok/ hambatan itu disebut oleh Tuhan yaitu duri, onak dan kalajengking. Itu
yang dihadapi oleh Yehezkiel, tetapi lebih dulu Tuhan tunjukkan roda bagaikan
puting beliung, berarti Yehezkiel tidak usah takut lagi karena sudah melihat
penampilan Tuhan.
6. Api
Memang Tuhan itu adalah api yang menghanguskan.
Ibrani 12:29
12:29
Sebab Allah kita adalah api yang menghanguskan.
Kenapa Tuhan memperkenalkan diri kepada Yehezkiel bahwa Dia bagaikan
api? Api itu kecil tetapi dia bisa membakar bangunan sebesar apapun. Kalau
Tuhan mengatakan Dia bagaikan api yang menghanguskan, berarti benar-benar tidak
ada masalah bagi Dia yang bisa menghalang-halangiNya. Ini persis seperti roda-roda tadi, karena memang puting
beliung kadang disertai dengan petir, petir itu api. Makanya keduanya ini
digandeng.
7. TakhtaNya
Kalau Tuhan memperlihatkan takhta berarti Tuhan memperlihatkan wibawa
seorang raja. Berarti Yehezkiel belajar bagaimana melihat dan menyatu dengan
Tuhan bahwa Yehezkiel dikaruniakan wibawa. Wibawa yang diberikan Tuhan kepada
Yehezkiel itu luar biasa.
Yehezkiel 3:8-9
3:8
Lihat, Aku meneguhkan hatimu melawan mereka yang berkepala batu dan membajakan
semangatmu melawan ketegaran hati mereka.
3:9
Seperti batu intan, yang lebih keras dari pada batu Kuteguhkan hatimu;
janganlah takut kepada mereka dan janganlah gentar melihat mukanya, sebab
mereka adalah kaum pemberontak."
Jadi menghadapi pemberontak harus memiliki hati baja, harus tegar.
Itulah wibawa takhta, Yehezkiel diberikan Tuhan wibawa takhta. Ini mengajar
kepadaku dan kepada saudara bahwa Tuhan tidak dapat dipermainkan karena wibawaNya sangat besar.
Takhta ini wibawa Tuhan yang tidak bisa diusik oleh siapapun. Takhta
ini kekal selama-lamanya dan kita mau dihentar ke sana setakhta dengan Dia.
8. MataNya
Bagaimana mata Tuhan?
Habakuk 1:13
1:13
Mata-Mu terlalu suci untuk melihat kejahatan dan Engkau tidak dapat memandang
kelaliman. Mengapa Engkau memandangi orang-orang yang berbuat khianat itu dan
Engkau berdiam diri, apabila orang fasik menelan orang yang lebih benar dari
dia?
Ini keluhan Habakuk sebab Habakuk artinya pergumulan. Jadi mata Tuhan
itu tidak senang melihat kejahatan. Kita mau digambar
seperti gambar Tuhan berarti cara pandang Tuhan harus ada pada kita.
Yesaya 33:15
33:15
Orang yang hidup dalam kebenaran, yang berbicara dengan jujur, yang menolak
untung hasil pemerasan, yang mengebaskan tangannya, supaya jangan menerima
suap, yang menutup telinganya, supaya jangan mendengarkan rencana penumpahan
darah, yang menutup matanya, supaya jangan melihat kejahatan,
Jadi pas, Tuhan tidak suka melihat kejahatan, hamba Tuhan dan anak
Tuhan juga jangan suka melihat kejahatan. Melihat saja tidak mau apalagi mau
melakukan. Kita lihat bagaimana pemeliharaan Tuhan terhadap orang seperti ini.
Yesaya 33:16
33:16
dialah seperti orang yang tinggal aman di tempat-tempat tinggi, bentengnya
ialah kubu di atas bukit batu; rotinya disediakan air minumnya terjamin.
Logistik lengkap dari Tuhan kalau mata kita tidak suka melihat
kejahatan. Kalau orang lain menutup keran pada anak Tuhan yang seperti ini, pasti Tuhan buka keran yang lain. Pasti
Tuhan menjamin dan pelihara saudara asal biasakan diri tidak suka melihat kejahatan apalagi melakukan
kejahatan dan kelaliman.
9. Suasa
Suasa ini mempunyai daya pikat. Jadi Tuhan memiliki daya pikat yang
luar biasa. Tetapi awas, dosa juga memiliki daya pikat. Jadi waspada, kita ada
pada pengaruh yang mana. Pengaruh Tuhan atau pengaruh dosa.
Yakobus 1:14-15
1:14
Tetapi tiap-tiap orang dicobai oleh keinginannya sendiri, karena ia diseret dan
dipikat olehnya.
1:15 Dan
apabila keinginan itu telah dibuahi, ia melahirkan dosa; dan apabila dosa itu
sudah matang, ia melahirkan maut.
Hebat daya pikat keinginan ini. Coba lihat Adam dan Hawa, mulai dari
mata Hawa dipikat oleh iblis padahal justru yang dilarang. Memang mata manusia ini selalu terpikat kepada hal-hal
yang dilarang orang Tuhan, karena iblis menggunakan itu.
Tetapi Tuhan juga memikat kita dengan caranya yaitu lewat Firman.
Mazmur 91:14
91:14
"Sungguh, hatinya melekat kepada-Ku, maka Aku akan meluputkannya, Aku akan
membentenginya, sebab ia mengenal nama-Ku.
Itu sebabnya Yehezkiel dipikat oleh Tuhan, ada suasa. Suasa itu ada
daya pikat. Jadi terpikat dulu kepada Tuhan baru dia diutus oleh Tuhan.
Kalau orang yang diutus oleh Tuhan dia sendiri tidak terpikat kepada Tuhan, dia
melayani hanya karena terpikat dengan dunia, menggunakan pelayanan di ladang
Tuhan karena terpikat dengan dunia, maka itu sudah salah besar.
Kita harus terpikat kepada Tuhan, Dia adalah Kekasih kita, Mempelai
Laki-laki Sorga, Penebus dan Pencipta langit dan bumi sehingga kita terpikat
kepadaNya. Jaminannya kalau kita terpikat kepadaNya adalah kita dilindungi. Kenapa
perlu dilindungi? Karena dunia ini penuh kejahatan dan sedang menuju pada kebinasaan tetapi kita dilindungi kalau terpikat kepadaNya.
Sekarang ini dunia tambah goncang gancing, tetapi sudah banyak juga
orang-orang yang tadinya anti kepada Kristus namun sekarang melayani Tuhan.
Tetapi ada juga pendeta yang kemudian murtad. Namun itulah yang memang akan
terjadi, kita akan digoncang.
Ibrani 12:26-27
12:26
Waktu itu suara-Nya menggoncangkan bumi, tetapi sekarang Ia memberikan janji:
"Satu kali lagi Aku akan menggoncangkan bukan hanya bumi saja, melainkan
langit juga."
12:27
Ungkapan "Satu kali lagi" menunjuk kepada perubahan pada apa yang
dapat digoncangkan, karena ia dijadikan supaya tinggal tetap apa yang tidak
tergoncangkan.
Di bumi soal politik, ekonomi dan sebagainya itu goncang. Sekarang soal
langit juga ikut digoncang, maksudnya perkara rohani juga digoncang. Kalau kita
tidak terpikat kepada Mempelai Laki-laki Sorga yang tidak tergoncangkan itu
maka nanti
rohani kita ikut tergoncangkan. Makanya tadi disebut tidak perlu
kita goncang karena kita sudah terpikat kepadaNya Mempelai Laki-laki Sorga.
10. SuaraNya
SuaraNya dikumandangkan oleh Tuhan dan didengar oleh Yehezkiel. Berarti
dia harus tangkap dengan telinganya bahwa ini suara Tuhan, bukan suara ilah.
Harus bisa membedakan mana suara Firman pengajaran yang benar dan mana yang
tidak benar.
Sebelum Yehezkiel diutus pada pasal yang kedua, lebih dahulu Tuhan
memperkenalkan pribadiNya termasuk suaraNya.
Yohanes 10:1-2
10:1
"Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya siapa yang masuk ke dalam kandang
domba dengan tidak melalui pintu, tetapi dengan memanjat tembok, ia adalah
seorang pencuri dan seorang perampok;
10:2
tetapi siapa yang masuk melalui pintu, ia adalah gembala domba.
Melompat tembok itu pelayanan yang gelap, pelayanan yang curang. Kalau
pelayanan terang lewat pintu. Pelayanan gelap itu identik dengan pencuri.
Yohanes 10:3
10:3
Untuk dia penjaga membuka pintu dan domba-domba mendengarkan suaranya dan ia
memanggil domba-dombanya masing-masing menurut namanya dan menuntunnya ke luar.
Jadi tidak ada alasan untuk tidak mendengar suara kalau penggembalaan
itu terang-terangan dan tidak ada kecurangan di dalamnya.
Yohanes 10:4-5
10:4
Jika semua dombanya telah dibawanya ke luar, ia berjalan di depan mereka dan
domba-domba itu mengikuti dia, karena mereka mengenal suaranya.
10:5
Tetapi seorang asing pasti tidak mereka ikuti, malah mereka lari dari padanya,
karena suara orang-orang asing tidak mereka kenal."
Kita harus menghafal suara gembala, pelayanan yang terang, yang tidak
gelap-gelapan. Pelayanan yang ada tanda gelap, domba pasti lari, tidak mau
pasang telinga.
Yohanes 10:16
10:16
Ada lagi pada-Ku domba-domba lain, yang bukan dari kandang ini; domba-domba itu
harus Kutuntun juga dan mereka akan mendengarkan suara-Ku dan mereka akan
menjadi satu kawanan dengan satu gembala.
Kalau domba-domba mendengar suara yang sama maka bisa menjadi satu.
Jadi yang menyatukan domba-domba bukan kekuatan organisasi tetapi suara yang
benar.
Yohanes 10:19-21
10:19
Maka timbullah pula pertentangan di antara orang-orang Yahudi karena perkataan
itu. Banyak di antara mereka berkata:
10:20
"Ia kerasukan setan dan gila; mengapa kamu mendengarkan Dia?"
10:21
Yang lain berkata: "Itu bukan perkataan orang yang kerasukan setan;
dapatkah setan memelekkan mata orang-orang buta?"
Jadi suara yang benar itu bisa membuka mata orang buta sehingga dia
tidak mau melakukan kejahatan. Kalau orang melakukan kejahatan berarti matanya
buta. Kita perhatikan akhir zaman ini, jangan kita tertipu dengan suara lantang
hari-hari terakhir ini. Periksa apakah itu suara di dalam terang atau suara di
dalam gelap. Saya bisa bersuara tetapi saya di dalam gelap. Jadi suara itu
harus keluar dari kehidupan yang terang, itu yang benar.
Gereja Tuhan mau menuju pada kesempurnaan, jangan sampai kita terjebak
dengan suara yang berangkat dari kehidupan yang gelap. Ini yang tidak suka
didengar oleh orang. Kalau ditelanjangi oleh Tuhan lewat FirmanNya, orang tidak
suka. Padahal Tuhan suruh telanjangi.
Efesus 5:11
5:11
Janganlah turut mengambil bagian dalam perbuatan-perbuatan kegelapan yang tidak
berbuahkan apa-apa, tetapi sebaliknya telanjangilah perbuatan-perbuatan itu.
Jadi suara yang keluar dari kegelapan itu harus
ditelanjangi. Contoh pelayanan yang dalam gelap adalah orang yang selingkuh
yang menyampaikan Firman, apakah kita mau dengar dari
orang seperti itu. Contoh kedua adalah hamba Tuhan masih ada pekerjaan sambilan,
itu namanya masih gelap-gelapan. Kalau mendengar orang seperti itu kita tidak
bisa menemukan jalan lurus, sebab jalan lurus itu terang.
Efesus 5:12
5:12
Sebab menyebutkan saja pun apa yang dibuat oleh mereka di tempat-tempat yang
tersembunyi telah memalukan.
Kalau kita mengikuti suara orang yang hidup
dalam gelap berarti kita juga ikut tidak tahu malu.
Efesus 5:13
5:13
Tetapi segala sesuatu yang sudah ditelanjangi oleh terang itu menjadi nampak,
sebab semua yang nampak adalah terang.
Firman penggembalaan itu terang dan pemberitanya juga harus terang.
Inilah untuk saya sebagai gembala lebih dahulu.
Menghadapi umat Israel yang pemberontak,
Yehezkiel dibuat hatinya keras seperti batu intan sebab menghadapi tantangan.
Yang dikhotbai oleh Yehezkiel ini adalah umat Tuhan, bukan dia pergi menginjil
lagi. Sebab dia mau mengembalikan posisi umat Tuhan yang sudah salah pada
posisi yang benar. Ini berangkat dari Tuhan.
Lalu Tuhan katakan “ayo ngangakan
mulutmu, makanlah gulungan kitab ini”. Kalau sekarang ini masih ada suara kita
dengar berangkat dari Firman Tuhan, kita harus bersyukur. Awas, jangan nanti
seperti ini:
Yesaya 34:4
34:4 Segenap tentara langit akan hancur, dan langit
akan digulung seperti gulungan kitab, segala tentara mereka akan gugur seperti
daun yang gugur dari pohon anggur, dan seperti gugurnya daun pohon ara.
Kitab digulung berarti berakhirlah
suara dari kitab yang disuruh Tuhan makan baik kepada Yehezkiel dan kepada
Yohanes di pulau Patmos. Dua hamba Tuhan ini tampil sebagai hamba Tuhan yang menyuarakan
pemulihan baik pemulihan nikah dan pemulihan ibadah.
Jangan kita tunggu kitab tidak
disuarakan lagi. Kapan kitab ini tidak disuarakan lagi? Dalam masa 3,5 aniaya
antikristus. Tidak ada lagi orang yang bisa memberitakan Firman karena dunia
dikuasai oleh diktator yang namanya antikristus. Mumpung kitab ini belum
dimusnahkan ayo kita dengarkan baik-baik di hari-hari terakhir ini.
Masih ada kesempatan saya menyuarakan
isi kitab ini. Saya makan berarti saya bersekutu dengan kitab ini dan inilah
yang saya suarakan, dengarkan baik-baik. Jangan sampai tunggu semua sudah
digulung oleh Tuhan.
Wahyu 6:14
6:14 Maka menyusutlah langit bagaikan gulungan kitab
yang digulung dan tergeserlah gunung-gunung dan pulau-pulau dari tempatnya.
Kenapa tidak dikatakan bagaikan
gulungan tikar atau gulungan karpet? Kenapa dihubung-hubungkan dengan kitab?
Mumpung masih ada kitab ini, belum digulung, kesempatan masih ada ayo kita
dengarkan.
Ktia ada di sini karena kemurahan
Tuhan. Bukalah hati masing-masing. Kita mau dilukis oleh Tuhan, kita mau
digambar oleh Tuhan, kita mau dibawa oleh Tuhan menjadi segambar dengan Dia,
sebab mempelai wanitaNya segambar dengan dia. Di dunia ini banyak wajah-wajah
pasangan suami isteri sama seperti wajah kakak beradik.
Kita yang ada malam ini, ayo
dengarkan nyanyian ratapan Tuhan. Ini nyanyian rintihan dan keluhan Tuhan
karena umatNya mau digambar tetapi mereka tidak mau. Yehezkiel menyampaikan
Firman tetapi mereka tolak. Tuhan katakan kepada Yehezkiel mereka mau mendengar
atau tidak, sampaikan saja supaya ada alasan Tuhan untuk menghukum.
Yehezkiel 2:5,7
2:5 Dan baik mereka mendengarkan atau tidak -- sebab
mereka adalah kaum pemberontak -- mereka akan mengetahui bahwa seorang nabi ada
di tengah-tengah mereka.
2:7 Sampaikanlah perkataan-perkataan-Ku kepada mereka,
baik mereka mau mendengarkan atau tidak, sebab mereka adalah pemberontak.
Anehnya kepala batunya orang Israel
pada waktu itu, mereka datang berkerumun kepada Yehezkiel. Lalu Tuhan menyuruh
Yehezkiel menyanyikan nyanyian kidung ratapan, keluh kesah dan rintihan. Inilah
yang hari-hari terakhir ini harus kami suarakan. Tuhan berkeluh kesah dan
merintih kepada kita supaya kita jangan sampai dihukum.
Tuhan Memberkati.
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar